DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. A Yani No. 22 Ngajum Telp: (0341) 398100
Email: Puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan buku Pedoman Tata Naskah
Puskesmas Ngajum dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangakami harapkan guna penyempurnaannya.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
A. Kebijakan.................................................................................................................... 5
B. Manual Mutu............................................................................................................... 12
E. Pedoman/ Panduan.................................................................................................... 19
H. Surat Undangan.......................................................................................................... 36
I. Laporan....................................................................................................................... 38
J. Notulen....................................................................................................................... 40
L. Surat Keterangan........................................................................................................ 44
N. Surat Perjanjian.......................................................................................................... 48
P. Surat Kuasa................................................................................................................ 52
Q. Surat Panggilan.......................................................................................................... 54
R. Lembar Disposisi........................................................................................................ 56
S. Surat Pengantar.......................................................................................................... 58
T. Berita Acara................................................................................................................ 60
U. Memo.......................................................................................................................... 62
ii
V. Sertifikat...................................................................................................................... 64
X. Amplop........................................................................................................................ 68
Z. Stempel....................................................................................................................... 70
1. Tujuan Proses........................................................................................................... 72
3. Uraian Umum............................................................................................................ 72
4. Kebijakan................................................................................................................... 77
BAB V Penutup............................................................................................................... 78
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tingkat Kabupaten/Kota, dan surveior akreditasi Puskesmas dan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama lainnya.
2
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
4
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. Kebijakan
5
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin
serta diakhiri dengna tanda koma,
2. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata bahwa dengan “b” huruf
kecil da dakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat’ diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun lebih awal disebut
lebih dulu, diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin,
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan
ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca
titik dua ( : ),
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
6
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/surat keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/surat
keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan peraturan/surat keputusan.
5. Kaki:
Kaki peraturan/surat keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan peraturan/surat keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang teridiri atas
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Nama jabatan, diakhiri dengan tanda koma (,),
c. Tanda tangan pejabat, dan
d. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala
FKTP, dituliskan nama tanpa gelar.
7. Lampiran peraturan/keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor peraturan/surat
keputusan
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
7
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 Ngajum Telp: (0341) 398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164 KOP Surat Puskesmas Ngajum
sesuai dengan Tata Naskah Dinas Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Malang
Judul
Nomor KEPUTUSAN
(kepala)
kebijakan
KEPALA UPT PUSKESMAS NGAJUM Font:
sesuai dengan
Arial 12 pt
sistem NOMOR : 440/XX/KEP/35.07.103.109/2022 Spasi 1,5
penomoran
Keseluruhan
Surat Keputusan
di Puskesmas 2 spasi huruf kapital.
Rata tengah
Ngajum TENTANG (center).
...............................................................
1 spasi
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
2 spasi
Menimbang : a. Bahwa
dalam .........................................................................
....................................................... ; (latar belakang)
b. bahwa ...................; (tujuan)
c. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud
pada huruf a dan b perlu ditetapkan Keputusan Kepala
UPT Puskesmas Ngajum
Tentang .............................................; (judul)
2 spasi
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 Tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2014
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi;
8
Konsideran
Font:
Arial 12 pt
Spasi 1,5
Rata Kanan-Kiri (Justify).
Menimbang :
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik
koma ( ; )
dan diletakkan di bagian kiri
Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil abjad a, b,
dst.
Dimulai dengan kata “bahwa dengan” huruf kecil.
Mengingat :
Diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang
Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hierarki tata
perundangan diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
Diktum “Memutuskan”
Font:
Arial 11 pt
Spasi 1,5
Keseluruhan huruf kapital.
Rata tengah (center).
9
Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf capital dan
diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1 spasi
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS NGAJUM
TENTANG .............................................. (.)
Kedua
Batang tubuh diktum : 1 spasi
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana
mestinya.
dst
2 spasi
Diktum Menetapkan Ditetapkan di : Ngajum
Font: Pada tanggal : XX Bulan 20XX
Arial 11 pt
Spasi 1,5 2 spasi
Dicantumkan setelah kata KEPALA UPT PUSKESMAS NGAJUM,
“memutuskan” disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan
mengingat.
Isi diktum “menetapkan” ditulis
dengan huruf kapital secara
keseluruhan dan diakhiri dengan Nama Kepala Puskesmas
tandan baca titik ( . ) ;
Lampiran
Font: Arial 11 pt
Spasi 1,5
Keseluruhan huruf LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
kapital. PUSKESMAS NGAJUM
Diletakkan di bagian NOMOR : 440/XX/KEP/35.07.103.109/2022
kanan.
TENTANG : ..............................................
Judul, nomor, dan
perihal lampiran
harus sesuai dengan 10
judul (
kepala).
Judul
2 spasi
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec elit magna, pretium ac risus id,
luctus placerat turpis. Donec vitae ornare dolor, eu semper eros. Curabitur finibus volutpat
tempus. Donec in mi sem. Proin pellentesque ultricies nibh, id commodo nulla tempus a. Proin
dapibus porttitor convallis. Maecenas fringilla sodales ex sit amet pulvinar. Nulla facilisi. Nam
pulvinar et nunc quis gravida. Sed vitae libero ut diam luctus fringilla.
dst
Isi Lampiran
Font:
Arial 11 pt
Spasi 1,5
Format isi disesuaikan dengan
kebutuhan.
Penandatanganan
Font:
Arial 11 pt KEPALA PUSKESMAS NGAJUM
Penandatangan ditulis
dengan keseluruhan huruf
kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Nama ditulis tanpa gelar dan
NIP, serta setiap kata diawali Nama Kepala Puskesmas
dengan huruf kapital.
B. Manual Mutu,
11
Manual Mutu adalah: dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu
disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi, yang meliputi:
1. Pendahuluan
a) Latar belakang
1) Profil organisasi
2) Kebijakan mutu
3) Proses pelayanan (proses bisnis)
b) Ruang lingkup
c) Tujuan
d) Landasan hukum dan acuan
e) Istilah dan definisi
2. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
a) Persyaratan umum
b) Pengendalian dokumen
c) Pengendalian rekaman
3. Tanggung Jawab Manajemen
a) Komitmen manajemen
b) Fokus pada sasaran/pasien
c) Kebijakan mutu
d) Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran
kinerja/mutu
e) Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
f) Wakil manajemen mutu/penanggung jawab manajemen mutu
g) Komunikasi internal
4. Tinjauan Manajemen:
a) Umum
b) Masukan tinjauan manajemen
c) Luaran tinjauan
5. Manajemen sumber daya:
a) Penyediaan sumber daya
b) Manajemen sumber daya manusia
c) Infrastruktur
d) Lingkungan kerja
6. Penyelenggaraan pelayanan:
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
12
7. Penutup
Bab I. Pendahuluan
13
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
C. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan
upaya Puskesmas
Bab II. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis factor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja
Bab III. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja yang
akan dilakukan yang meliputi antara lain:
1. Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan
penambahan SDM, seminar, workshop, dsb
2. Program Kerja Pengembangan sarana, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana,
pengadaan alat-alat kesehatan, dsb
B. Program Kerja Pengembangan Manajemen, dan seterusnya,.
Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk
tiap-tiap program kerja dan kegiatan-kegiatan yang
direncanakan secara garis besar
Bab IV. Penutup
Lampiran : matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas/ Klinik
14
e. Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya
Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indicator kinerja
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan
oleh Kepala Puskesmas
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran puskesmas
15
5. Penutup.
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas
dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan
dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan
Rencana Pencapaian Kegiatan.
Lampiran:
Lampiran 1. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
16
semua kegiatan semua upaya Puskesmas, maupun upaya khusus spesifik
wilayah/ Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah
sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui
kajian maupun asupan dari lintas sektoral Puskesmas. Rencana Usulan
Kegiatan harus dilengkapi usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin,
sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. RUK yang disusun
merupakan RUK tahun mendatang (H+1). RUK dibahas di Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota selanjutnya terangkum dalam usulan Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis. Secara rinci RUK
dijabarkan kedalam rencana pelaksanaan kegiatan (RPK).
Setelah menapatkan persetujuan, selanjutnya diserahkan ke Puskesmas
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota maka disusun secara rinci
rencana pelaksanaan kegiatan dengan menyesesuaikan anggaran yang
telah turun.
2. Tahap penyusunan RUK.
a. Tahap persiapan.
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan
pengetahuan untuk melaksanakan tahap- tahap perencanaan.
b. Tahap analisis situasi.
Tahap ini dimkasudkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses
analisis terhadap data yang dikumpulkan tim yang telah ditunjuk oleh
Kepala Puskesmas. Data- data tersebut mencakup data umum, data
khusun (hasil penilaian kinerja Puskesmas.
3. Tahap penyusunan RUK.
Penyusunan RUK memperhatikan hal- hal untuk mempertahankan
kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelmnya dan memperhatikan
program/ upaya yang masih bermasalah, menyusun rencana kegiatan baru
yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan diwilayan tersebut dan
kemampuan Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dua tahap, yaitu:
a. Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat.
17
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui
kesepakatan tim penyusun dan lintas sektoral Puskesmas melalui:
1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, melalui analisis kesehatan masyarakat (community
health analysis)
2) Menetapkan urutan prioritas masalah,
3) Merumuskan masalah,
4) Mencari akar penyebab, dapat mepergunakan diagram sebab
akibat, pohon masalah, curah pendapat, dan alat lain yang dapat
digunakan.
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan upaya wajib,
pengembangan dan upaya khusus setempat yang meliputi:
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
18
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2,5 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2,5 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
E. Pedoman/ Panduan
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik
dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
Puskesmenyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai
kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan
tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk
suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmasdalam membuat
pedoman/ panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai
berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
19
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
20
Sistematika panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai dengan
materi/isi panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah
pedoman/panduan minimal yang harus ada di Puskesmas yang
dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian.
Bagi Puskesmas yang telah menggunakan e-file tetap harus mempunyai
hardcopy pedoman/panduan yang dikelola oleh tim akreditasi Puskesmas atau
bagian Tata Usaha Puskesmas.
Aturan penulisan panduan adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran Folio
2. Jenis huruf Arial
3. Ukuran huruf 11
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2,5 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2,5 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
21
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
e. Cara melaksanakan kegiatan
f. Sasaran
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
h. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
i. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi
tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan
anggaran
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci. Harus mencantumkan tata nilai Puskesmas.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan.
Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain
dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
22
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan
arah dan tolok ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan
untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya
meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan
upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan
hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat
terhadap pelayanan rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang
relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan
(sebaiknya kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5
(lima) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah
dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila
dibuat sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di Puskesmas.
23
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
i. Penutup
24
tentang Praktik Kedokteran dan Undang-undang No. 44 Tahun 2009, tentang
Rumah Sakit,
Beberapa Istilah Prosedur yang sering digunakan yaitu :
Prosedur yang telah ditetapkan disingkat Protap,
Prosedur untuk panduan Kerja (prosedur kerja, disingkat PK),
Prosedur untuk melakukan tindakan,
Prosedur Penatalaksanaan
Petunjuk pelaksanaan disingkat Juklak,
Petunjuk pelaksanaan secara tehnis, disingkat Juknis,
Prosedur untuk melakukan tindakan klinis: protokol klinis,
Algoritma/Clinical Pathway
Walaupun banyak istilah tentang pengertian prosedur agar tidak
menjadikan salah tapsir maka yang dipergunakan didalam dokumen
akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama didalam
buku panduan ini adalah “Standar Prosedur Operasional (SOP)”.
Sedangkan pengertian SOP adalah: Suatu perangkat instruksi/ langkah-
langkah yang di bakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
a. Tujuan Penyusunan SOP,
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
b. Manfaat SOP
c. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
d. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
e. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
Contoh:
SOP Pemberian informasi, SOP Pemasangan infus, SOP
Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong,
f. Format SOP
1) Format SOP dibakukan agar tidak terjadi banyak format yang
digunakan, contoh pada lampiran, dan diberlakukan sesuai dengan
akreditasi Puskesmas ini diberlakukan,
2) Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat
diberi tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit
yang memeriksa SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan
didalam melihat langkah- langkahnya dengan bagan alir, persiapan
25
alat dan bahan dan lain- lain, namun tidak boleh mengurangi item-tem
yang ada di SOP.
Format SOP sebagai berikut :
JUDUL
LOGO
No. : 440/[XX]/SOP-[MM]
KABUPATEN
C Dokumen /35.07.103.124/[YYYY] LOGO
PUSKESMAS
No. Revisi :
SOP
DA
Tanggal :
Terbit
E
Halaman :
NAMA Tanda Tangan Kepala FKTP Nama Kepala FKTP
B FKTP NIP.
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
5. Diagram Alir Jika ada
6. Referensi
7. Dokumen
Terkait
8. Unit Terkait 1. Rekaman
Historis
Perubahan
Tgl.Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama
Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan
tandatangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur/ langkah- langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi
kotak/ tabel.
g. Petujuk Pengisian SOP
1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Malang dan logo
Puskesmas.
2) Kotak Heading: masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, No.
Dokumen, No. Revisi, Halaman, SOP, Tanggal Terbit, ditetapkan Kepala
Puskesmas) diisi sebagai berikut :
26
a) Heading dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama
heading lengkap dengan logo Pemerintah Daerah dan logo Bakti
Husada. Untuk halaman kedua dan seterusnya heading tidak perlu
diberi logo.
b) Kotak Nama FKTP diberi nama Puskesmas.
c) Judul SOP: diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) No. Dokumen: diisi dengan nomor urut SOP 440/[XX]/SOP-[MM]
/35.07.103.124/[YYYY], penomoran SOP dibuat oleh sekretariat
umum akreditasi puskesmas
XX : nomor urut dokumen
MM : jenis upaya pelayanan ;
- ADMEN : administrasi dan manajemen puskesmas
- UKM : upaya kesehatan masyarakat
- UKP : upaya kesehatan perseorangan
YYYY : tahun terbit dokumen
27
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari
SOP tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No ...........
tentang Pelayanan Imunisasi.
d) Referensi : berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan
SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan,
ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerja tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antara lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) :
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya
dalam langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram
alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-
langkahnya.
Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-
kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan,
hanya mengenal satu simbol.
Bentuk balok :
29
k. Proses penyusunan SOP
1) SOP disusun dengan menggunakan format sesuai dengan panduan
penyusunan dokumen akreditasi Puskesmas/FKTP ini.
2) Penyusunan SOP dapat dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi
Puskesmas/FKTP dengan mekanisme sebagai berikut :
a) Pelaksana atau unit kerja/ upaya menyusun SOP dengan
melibatkan unit terkait.
b) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
disampaikan ke tim mutu/tim akreditasi,
c) Fungsi tim mutu/ tim akreditasi Puskesmas didalam penyusunan
SOP adalah :
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki SOP
yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi
bahasa maupun penulisan,
(2) Mengkoordinir proses pembuatan SOP sehingga tidak terjadi
duplikasi SOP/tumpang tindih SOP antar unit,
(3) Melakukan cek ulang terhadap SOP-SOP yang akan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
(4) Penyusunan SOP dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan
SOP. Untuk SOP pelayanan dan SOP administrasi, untuk
melakukan identifikasi kebutuhan SOP bisa dilakukan dengan
menggambarkan proses bisnis di unit kerja tersebut atau alur
kegiatan dari kerja yang dilakukan di unit tersebut. Sedangkan
untuk SOP klinis, identifikasi kebutuhan dilakukan dengan
mengetahui pola penyakit yang sering ditangani di unit kerja
tersebut. Dari identifikasi kebutuhan SOP dapat diketahui berapa
banyak dan macam SOP yang harus dibuat/disusun. Untuk
melakukan identifikasi kebutuhan SOP dapat pula dilakukan
dengan memperhatikan elemen penilaian pada standar
akreditasi, minimal SOP-SOP apa saja yang harus ada. SOP
yang dipersyaratkan di elemen penilaian adalah SOP minimal
yang harus ada di Puskesmas/FKTP. Sedangkan identifikasi
SOP dengan menggambarkan terlebih dahulu proses bisnis di
unit kerja adalah seluruh SOP secara lengkap yang harus ada di
unit kerja tersebut.
(5) Mengingat SOP merupakan flow charting dari proses kegiatan
maka untuk memperoleh pengertian yang jelas bagi subyek,
30
penulisan SOP adalah dimulai dengan membuat flow chart dari
kegiatan yang dilaksanakan. Caranya adalah membuat diagram
kotak sederhana yang menggambarkan langkah penting dari
seluruh proses.
Setelah dibuatkan diagram kotak maka diuraikan kegiatan di
masing-masing kotak dan dibuat alurnya.
(6) Semua SOP harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas/
kepala Klinik,
(7) Agar SOP dapat dikenali oleh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi SOP-SOP tersebut dan bila SOP tersebut rumit maka
untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
31
dan lain sebagainya (namun tergantung didalam pedoman tata naskah
yang berlaku,
b)Nomor urut SOP adalah urutan nomor SOP di dalam unit kerja upaya
Puskesmas/FKTP.
c)Satu SOP dipergunakan oleh lebih dari satu unit yang berbeda
misalnya SOP rujukan pasien maka diberi kolom unit terkait/unit
pemakai SOP.
7) Tata Cara Penyimpanan SOP
a) Penyimpanan adalah bagaimana SOP tersebut disimpan.
b) SOP asli (master dokumen/ SOP yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi
Puskesmas/FKTP atau Bagian Tata Usaha Puskesmas/FKTP, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang tata
cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam tata nasakh.
Penyimpanan SOP yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan
sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
c) SOP fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya
Puskesmas/FKTP, dimana SOP tersebut dipergunakan. Bila SOP
tersebut tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja
wajib mengembalikan SOP yang sudah tidak berlaku tersebut ke
sekretariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha sehingga di unit kerja
hanya ada SOP yang masih berlaku saja. Sekretariat Tim Mutu atau
Bagian Tata Usaha organisasi dapat memusnahkan fotocopy SOP
yang tidak berlaku tersebut, namun untuk SOP yang asli agar tetap
disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam
ketentuan retensi dokumen yang berlaku di Puskesmas/FKTP.
d) SOP di unit upaya Puskesmas/FKTP harus diletakkan ditempat yang
mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
8) Tata Cara Pendistribusian SOP
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SOP kepada
unit upaya atau pelaksana yang memerlukan SOP tersebut agar
dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan
kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian Tata
Usaha Puskesmas/FKTP sesuai pedoman tata naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda terima.
c) Distribusi SOP bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga
untuk seluruh unit kerja lainnya.
32
d) Bagi Puskesmas/Klinik yang sudah menggunakan e-file maka
distribusi SOP bisa melalui jejaring area local, dan diatur
kewenangan otorisasi disetiap unit kerja, sehingga unit kerja dapat
mengetahui batas kewenangan dalam membuka SOP.
9) Evaluasi SOP.
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan meniai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar tilik/check list
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan
SOP itu sendiri.
(1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan
Identifikasi prsedur yang membutuhkan daftar tilik untuk
mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah- langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
33
(2) Evaluasi isi SOP.
(a)Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal
dua tahun sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit
kerja.
(b)Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP
tersebut perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi SOP bisa
dilakukan sebagian atau seluruhnya.
(c)Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila :
Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK)
pelayanan kesehatan,
Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru,
Adanya perubahan fasilititas
(d) Pergantian kepala Puskesmas, bila SOP memang masih
sesuai/ dipergunakan maka tidak perlu direvisi.
34
JUDUL
No. Revisi : 00
SOP
Halaman : ½
1.Pengertian
5.Prosedur/ Langkah-
langkah
7.Unit Terkait
35
H. Surat Undangan
Surat Undangan adalah naskah dinas yang merupakan pemberitahuan yang meminta
kepada yang bersangkutan untuk datang pada waktu, tempat, dan acara yang
ditentukan.
Format Surat Undangan
1) Kepala Surat Undangan terdiri atas :
a) KOP Pemerintah Desa/Kelurahan
b) Nama dan Tempat ditetapkan
c) Tanggal, bulan, dan tahun
d) Alamat tujuan surat
e) Nomor, sifat, lampiran, dan hal
2) Isi Surat Undangan terdiri atas :
a) Alinea pembuka
b) Hari penyelanggaraan
c) Tanggal, jam dan tempat penyelenggaraan
d) Acara yang akan diselenggarakan
e) Alinea penutup
3) Bagian akhir surat undangan terdiri atas :
a) Nama Jabatan
b) Tanda tangan
c) Nama lengkap (Nama jelas menggunakann NIP dan gelar bagi PNS)
d) Stempel Pemerintahan Desa/Kelurahan
36
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
Ngajum, ………………
Kepada
Lampiran : ………………………… di
Perihal : Undangan
………………….
Hari : ………………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………………
Pukul : ………………………………………………………………
Tempat : ………………………………………………………………
Acara : ………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
1. ............................................
2. ............................................
3. dst.
37
I. Laporan
38
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
LAPORAN
TENTANG
……………………………………………………………………………….
I. PENDAHULUAN
A. Umum / latar belakang
.......................................................................................................................
B. Maksu danTujuan
.......................................................................................................................
V. Penutup
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Dibuat di…………………
YANG DIKUNJUNGI PELAKSANA KEGIATAN
39
(........................................) (.......................................)
J. Notulen
a. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat.
b. Susunan
1) Notulen terdiri atas:
a) Kepala Notulen;
b) Isi Notulen;
c) Bagian akhir notulen.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Notulen terdiri atas :
aa. Tulisan “NOTULEN” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
bb. Nama/hari sidang/rapat;
cc. Hari/tanggal;
dd. Waktu panggilan sidang/rapat.
ff. Acara.
b) Isi Notulen terdiri atas:
aa. Tulisan “Notulen” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
bb. Nama sidang/rapat:
cc. Sekretaris;
dd. Pencatat;
ee. Peserta sidang/rapat;
ff. Kegiatan sidang/rapat;
gg. Kata Pembukaan;
hh. Pembahasan;
ii. Peraturan.
c) Bagian akhir Notulen terdiri atas :
aa. Nama Jabatan;
bb. Tanda Tangan;
cc. Nama Jelas,pangkat dan NIP;
dd. stempel SKPD.
40
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
NOTULEN
Sidang/Rapat : ………………………………………………………………
Hari/Tanggal : ………………………………………………………………
Acara : 1. ……………………………………………………………
2.dan seterusnya………………………………………….
3. Penutup
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua : ………………………………………………………………
Sekretaris : ………………………………………………………………
Pencatat : ………………………………………………….....……….
2. dan seterusnya………………………………………..
PIMPINAN RAPAT
41
K.Daftar Pertemuan Rapat
a. Pengertian
Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi keterangan
atas kehadiran seseorang.
b. Susunan
1) Daftar Hadir terdiri atas :
a) Kepala daftar hadir;
b) Isi Daftar Hadir;
c) Bagian akhir Daftar Hadir.
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Daftar hadir terdiri atas:
aa. Tulisan “Daftar Hadir” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
bb. Nama hari, tanggal, waktu, tempat dan acara.
b) Isi daftar hadir terdiri atas :
aa. Kolom nomor urut;
bb. Kolom nama;
cc. Kolom jabatan/instansi;
dd. Kolom tanda tangan/ paraf;
ee. Untuk Daftar hadir masuk kantor (kerja) dilengkapi dengan kolom
tanggal
dalam satu bulanyang terbagi atas kolom paraf masuk pagi dan siang
serta
kolom paraf masuk pagi dan siang serta kolom keteranagan.
c) Bagian akhir Daftar Hadir terdiri atas :
aa. Nama tempat,tanggal, bulan, dan tahun;
bb. Nama jabatn penanggung jawab (pejabat yng bertanggung jawab atas
kegiatan);
cc. Tanda tangan pejabat penanggung jawab;
dd. Nama jelas pejabat,pangkat dan NIP.
42
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
TANDA
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
NGAJUM,....................................
43
L.Surat Keterangan
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti kebenaran sesuatu hal di lingkungan pemerintah
desa. Contoh : Surat Keterangan Ijin Menikah, Surat Keterangan Catatan
Kepolisian, Surat Keterangan Kelahiran, Surat Keterangan Kematian, Surat
Keterangan Pindah Datang WNI, dan Surat Keterangan Tidak Mampu.
44
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
SURAT KETERANGAN
NOMOR .....................................................
a. Nama : ..........................................................................................
b. Jabatan : ..........................................................................................
a. Nama/NIP. : ...........................................................................................
b. Pangkat/Golongan : ...........................................................................................
c. Jabatan : ...........................................................................................
Maksud : ...........................................................................................
.............................................................................................
..........
Ngajum,.........................
45
M.Surat Perintah Tugas
Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas yang dibuat dari atasan kepada
pihak bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu.
Format Surat Tugas
1) Kepala Surat Tugas terdiri atas :
a) Kepala surat, tulisan SURAT PERINTAH TUGAS ditengah lembar isi
naskah perintah
b) Nomor, tanggal, bulan, dan tahun
2) Isi Surat Tugas :
Dasar dan pertimbangan penugasan, nama pejabat yang memberi tugas,
jenis tugas yang harus dilaksanakan dan waktu pelaksanaan tugas
memberikan perintah.
3) Bagian akhir surat Tugas terdiri atas :
a) Nama tempat
b) Tanggal, bulan, dan tahun
c) Nama jabatan
d) Tanda tangan pejabat yang memberi tugas
e) Nama lengkap (Nama jelas menggunakan NIP dan gelar, bagi PNS)
pejabat yang memberi tugas
f) Stempel Pemerintah Desa/Kelurahan
46
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
Dasar : ….........................................................................................................
....................................................................................................
MEMERINTAHKAN :
Kepada : 1. Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
2. Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
Untuk : 1. ......................................................................................................
2. .......................................................................................................
3. .......................................................................................................
Sesuai prosedur, setelah melaksanakan kegiatan dimaksud agar melaporkan
hasilnya kepada Pimpinan.
Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di........................
PadaTanggal........................
Kepala UPT Puskesmas Ngajum,
47
N. Surat Perjanjian
Surat Perjanjian adalah naskah yang berisi suatu kesepakatan yang mengikat
antara pihak-pihak tertentu untuk melakukan perbuatan hukum yang telah
disepakati bersama, contoh: perjanjian sewa menyewa lahan, perjanjian sewa
menyewa rumah, dan lain-lain.
48
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
SURAT PERJANJIAN
NOMOR..................................................
TENTANG
.....................................................................................................
.....................................................................................................
Pada hari ini ........... tanggal ......... bulan .......... tahun ........................, bertempat
di .................., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. ...........................................................................................................................................
..............................................................................................................PIHAK KESATU
2. ...........................................................................................................................................
................................................................................................................PIHAK KEDUA
Pasal ...
(1) ...............................................
(2) ...............................................
Pasal ...
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
....................
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ....
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut
diatas.
MATERAI
NAMA NAMA
Saksi-saksi :
49
O.Surat Perintah Perjalanan Dinas
a. Pengertian
Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabatan yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
b. Susunan
1) Surat Perintah Perjalanan Dinas terdiri atas :
a) Kepala Surat Perintah Perjalanan Dinas;
b) Isi Surat Perintah Perjalanan Dinas;
c) Bagian akhir Surat Perintah Perjalanan Dinas;
2) Penjelasan format sebagaimana angka1) adalah sebagai berikut:
a) Kepala Surat Perintah Perjalanan Dinas terdiri atas:
aa. Tulisan “Lembar ke,Kode Nomor, dan Nomor”;
bb. Tulisan “Surat Perintah Perjalanan Dinas” ditempatkan di tengah
lembar
naskah dinas;
cc. Tulisan “SPPD” diketik secra simetris di bawah kata “Surat Perintah
Perjalanan
Dinas”.
b) IsI Surat Perintah Perjalanan Dinas terdiri atas:
aa. Pejabat yang memberikan perintah;
bb. Nama Pejabat/pegawai yang diberi perintah;
cc. Pangkat/golongan, jabatan dan tingkat menurut peraturan perjalanan
pejabat/pegawai yang diberi perintah;
dd. Maksud perjalanan dinas;
ee. Alat angkut yang dipergunakan;
ff. nama tempat berangkat dan tempat tujuan perjalanan dinas;
gg. Lama perjlanan dinas, tanggal berangkat dan tanggal kembali;
hh. Pejabat/ pegawai .yang ikut.
ii. Pembebanan anggaran perjalanan dinas dari instansi dan kode
anggaran;
jj. Keterangan lain-lain.
c) Bagian akhir Surat Perintah Perjalanan Dinas terdiri atas:
aa. Nama tempat, tanggal, bulan,dan tahun;
bb. Nama Jabatan;
cc. Tanda Tangan;
dd. Nama jelas pejabat,pangkat dan NIP;
ee. Stempel SKPD.
50
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
Lembar ke : .......................
Kode No : .......................
Nomor : .......................
SPPD
6. a.Tempat berangkat
b.Tempat tujuan
8. Pengikut
9. Pembebanan Anggaran
a. Instansi
b. Mata Anggaran
10. Keterangan lain-lain
Ditetapkan di ........................
51
P.Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah naskah dinas sebagai alat pemberitahuan dan tanda bukti
yang berisi pemberian mandat, hak dan kewajiban serta wewenang dari
pejabat yang memberi kuasa kepada pejabat yang diberi kuasa untuk
bertindak dalam satu urusan.
52
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
SURAT KUASA
NOMOR ...........................................................
a. Nama : ................................................................................................
b. Jabatan : ................................................................................................
MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama : ...............................................................................................
b. Jabatan : ...............................................................................................
c. NIP : ...............................................................................................
Untuk
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
....................
53
Q.Surat Panggilan
a. Pengertian
Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada seseorang pegawai untuk menghadap.
b. Susunan
1) Surat panggilan terdiri atas
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut :
a) Kepala Surat Panggilan terdiri atas :
aa. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun di tempatkan di kanan atas;
bb. Nama instansi yang dipanggil ditempatkan di bawah nama tempat,
tanggal, bulan dan tahun;
cc. Nomor, sifat, lampiran dan perihal diketik secara vertikal, ditempatkan di
kiri atas;
b) Isi surat panggilan terdiri atas:
aa. Hari, tanggal, waktu dan tempat menghadap
bb. Menghadap kepada
cc. Alamat pemanggil
dd. Maksud Surat Panggilan
c) Bagian akhir Surat Panggilan terdiri atas:
aa. Nama jabatan
bb. Tanda tangan
cc. Nama jelas pejabat (Pangkat dan NIP bagi PNS)
dd. Stempel jabatan/SKPD
54
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
Malang, ………………
Kepada
Lampiran : ………………………… di
Perihal :Panggilan
……………............
Hari : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Pukul : ........................................................................
Tempat : ........................................................................
Alamat : ........................................................................
Untuk : ........................................................................
........................................................................................................................
.........
55
R.Lembar Disposisi
a. Pengertian
Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan.
b. Susunan
1) Lembar Disposisi terdiri atas :
a) Kepala Lembar Disposisi
b) Isi Lembar Disposisi
c) Bagian akhir Lembar Disposisi
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut :
a) Kepala Lembar Disposisi terdiri atas
aa. Tulisan “Lembar Disposisi”
bb. Tanggal diterima, nomor agenda dan sifat surat ditempatkan di kanan
atas
cc. Asal surat, nomor surat dan tanggal surat ditempatkan di kiri atas
dd. Perihal
ee. Diteruskan kepada
b) Isi Lembar Disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian
c) Bagaian akhir Lembar Disposisi dibubuhi paraf atasan yang memberi
disposisi beserta tanggalnya
56
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
LEMBAR DISPOSISI
Perihal :
........................................................ Koordinasi/Konfirmasikan
Catatan :
57
S.Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai tanda terima.
b. Susunan
1) Surat Pengantar terdiri atas :
a) Kepala Surat Pengantar
b) Isi Surat Pengantar
c) Bagian akhir Surat Pengantar
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut :
a) Kepala Surat Pengantar terdiri atas :
aa. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di kanan atas
bb. Nama pejabat/alamat yang dituju ditempatkan di bawah nama tempat,
tanggal,
bulan dan tahun
cc. tulisan “Surat Pengantar” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas
dd. Nomor ditempatkan di bawah tulisan “Surat Pengantar”
b) Isi Surat Pengantar terdiri atas :
aa. Kolom nomor urut
bb. Kolom jenis yang dikirim
cc. Kolom banyaknya naskah/barang dan sebagainya
dd. Kolom keterangan
c) Bagian akhir Surat Pengantar terdiri atas :
aa. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun Surat Pengantar diterima
bb. Nama jabatan penerima dan pengirim
cc. Tanda tangan penerima dan pengirim
dd. Nama jelas pejabat, pangkat dan NIP
ee. Stempel SKPD
Kepada
Yth. ..........................
...…………………
di
…….………….
SURAT PENGANTAR
NOMOR......................................................................
Diterima tanggal,.........................................
Penerima Pengirim
Nama Nama
Pangkat Pangkat
NIP NIP
59
T. Berita Acara
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi pernyataan yang bersifat pengesahan atas
suatu kejadian, peristiwa, perubahan status, dan lain-lain bagi suatu permasalahan baik
berupa perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.
Contoh : Berita Acara hasil Musyawarah Desa, Berita Acara Pilkades dan lain-lain.
60
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
BERITA ACARA
NOMOR................................................
............................................................................................................
Dibuat di .................................
KEPALA PUSKESMAS
NAMA NAMA
Pangkat
NIP.
Dilakukan dihadapan,
NAMA
Pangkat
NIP.
61
U. MEMO
a. Pengertian
Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan tertentu.
b. Susunan
1) Memo terdiri atas
a) Kepala Memo
b) Isi Memo
c) Bagian akhir Memo
2) Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut :
a) Kepala Memo terdiri atas :
aa. Tulisan “Memo” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas,
bb. Nama pengirim Memo,
cc. Nama pejabat yang dituju.
b) Isi Memo dirumuskan dalam bentuk uraian
c) Bagian akhir Memo terdiri atas :
aa. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun,
bb. Nama jabatan,
cc. Tanda tangan,
dd. Nama jelas pejabat (Pangkat dan NIP bagi PNS),
ee. Stempel jabatan/SKPD.
62
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
MEMO
Dari : ................................................................................................
Kepada : ...............................................................................................
ISI :
..........................................................................................................
................................................................................................
..........
................................................................................................
..........
................................................................................................
..........
................................................................................................
..........
Malang,..................................
63
V. Sertifikat
a. Pengertian
Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan tertentu.
b. Susunan
Sertifikat terdiri atas :
1) Tulisan “sertifikat” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas
2) Nama, NIP dan instansi penerima sertifikat
3) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
4) Nama jabatan
5) Tanda tangan
6) Nama jelas pejabat (Pangkat dan NIP bagi PNS)
7) Stempel jabatan/SKPD
64
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
SERTIFIKAT
Diberikan kepada :
Nama : ...........................................................
NIP : ...........................................................
Instansi : ...........................................................
Malang,..................................
65
W. Satuan Acara Penyuluhan
Manfaat SAP :
Manfaat penyusunan SAP dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh setiap
fasilitator antara lain :
66
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAJUM
Jl. Ahmad Yani No. 22 NgajumTelp: (0341)398100
Email: puskesmasngajum@gmail.com
MALANG- 65164
Topik :
Sasaran :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat :
2. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
4. Sasaran
5. Metode pembelajaran
6. Media penyuluhan
7. Pelaksanaan kegiatan
8.Evaluasi
9. Materi/ isi
67
X. Amplop
a) Surat Biasa :
110 x 250 mm
b) Warna amplop putih tulisan hitam
68
Y. Melipat Kertas Surat
69
Z. Stempel
5 cm
DOKUMEN TERKENDALI
3 cm
NOMOR :
BERLAKU SEJAK TGL :
TIDAK TERKENDALI
1,5 cm
KADALUARSA
1,5 cm
DOKUMEN INDUK
1,5 cm
70
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PUSKESMAS NGAJUM
1. TUJUAN PROSES
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian
dokumen dan rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan,
distribusi dan sirkulasi dokumen yang ada di Puskesmas Ngajum sesuai
dengan Perundangan dan Peraturan yang berlaku serta memenuhi
Persyaratan Akreditasi Puskesmas.
2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
2.1. Wakil Manajemen Mutu
2.2. Pengendali Dokumen
2.3. Penanggung Jawab Program
3. URAIAN UMUM
3.1. DOKUMEN PUSKESMAS adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku
di Puskesmas Ngajum yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1. Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2. Manual Mutu (MM)
3. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Dokumen Eksternal
1. Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan
yang berasal dari supra sistem.
- Undang-Undang (UU)
- Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
- Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
- Lain-lain (X)
2. Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
- Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
72
3.3. DOKUMEN INDUK
a. Dokumen asli.
b. Telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Ngajum.
c. Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
d. Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI”
maupun “KADALUARSA”.
3.4. DOKUMEN TERKENDALI
a. Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja.
b. Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen.
c. Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Ditarik bila ada perubahan (revisi).
e. Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.
3.5. DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
a. Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak
di luar Puskesmas Ngajum.
b. Digunakan untuk keperluan insidentil.
c. Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
pekerjaan.
d. Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI”.
e. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Wakil Manajemen
Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
3.6. DOKUMEN KADALUARSA/TIDAK BERLAKU
a. Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi.
b. Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam Lembar
Distribusi/Penarikan Dokumen.
d. Dokumen induk diberi stempel “KADALUARSA” dan dokumen
sisanya dimusnahkan.
3.7. KETENTUAN NUMERISASI DOKUMEN adalah sebagai berikut:
a. Surat Keputusan/Kebijakan : 440/[XX]/SK/35.07.103.124/[YYYY]
XX : nomor urut dokumen
YYYY : tahun terbit dokumen
b. Standar Operasional Prosedur:
440/[XX]/SOP-[MM]/35.07.103.124/[YYYY]
XX : nomor urut dokumen
73
MM : jenis upaya pelayanan ;
- ADMEN : administrasi dan manajemen puskesmas
- UKM : upaya kesehatan masyarakat
- UKP : upaya kesehatan perseorangan
YYYY : tahun terbit dokumen
c. Dokumen Eksternal, khusus buku-buku atau peraturan yang dijadikan
referensi untuk melaksanakan kegiatan :
1. Undang-Undang : UU-[XX]
XX : nomor urut dokumen
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI : KMK-[XX]
XX : nomor urut dokumen
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI : PMK-[XX]
XX : nomor urut dokumen
4. Pedoman atau panduan : Ped-[XX]
XX : nomor urut dokumen
5. Dokumen jenis lain : X-[XX]
XX : nomor urut dokumen
74
c. Revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan
berkelanjutan.
d. Revisi atau perubahan dokumen yang telah disetujui diajukan ke
Pengendali Dokumen untuk pencatatan, penomoran, penggandaan
dan pendistribusian.
e. Dokumen yang dirubah/direvisi ditarik oleh Pengendali Dokumen.
3.10. Penyimpanan dokumen harus berprinsip pada keamanan dan memiliki
kemampuan telusur agar tidak hilang, tidak rusak, mudah ditemukan
serta terkendali.
3.11. Dokumen yang beredar :
a. Status terkendali.
b. Telah mendapat pengesahan.
3.12. Dokumen eksternal :
a. Harus ditetapkan dan dikendalikan oleh pemakainya.
b. Daftar dokumen eksternal disimpan oleh pemakai.
3.13. Rekaman:
a. Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan.
b. Dapat dipakai untuk mendokumentasikan ketelusuran dan memberi
bukti verifikasi, tindakan pencegahan dan tindakan perbaikan.
c. Tidak perlu terkena pengendalian revisi.
d. Formulir yang diisi dan atau semua catatan yang merupakan bukti
melaksanakan pekerjaan menjadi rekaman.
3.14. Rekaman yang muncul dari setiap kegiatan diidentifikasi dan
dikelompokkan sesuai klasifikasi
3.15.Menentukan referensi rekam dan metode penyimpanan rekam
3.16.Memberikan pengesahan terhadap data induk rekam
3.17. Penyimpanan dan pemusnahan rekaman sesuai dengan masa retensi
yang telah ditetapkan Memeriksa rekam yang telah habis masa simpan
3.18. Rekaman disimpan dan dipelihara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
bukti pelaksanaan kegiatan, bahan analisa dan pengukuran kinerja.
3.19. Membuat daftar rekam habis masa simpan
3.20. Rekaman yang telah habis masa simpan dilaporkan ke atasan terkait
untuk dilakukan pemusnahan
3.21. Data rekam yang akan dimusnahkan dicek dan direview kemudian
disetujui pemusnahan rekam sesuai dalam aturan yang berlaku
3.22. Memerintahkan staf untuk melakukan pemusnahan
75
3.23. Memisahkan rekam dan melakukan pemusnahan rekam dan membuat
berita acara pemusnahan rekam
3.24. Pemusnahan rekaman diarsipkan dalam Berita Acara Pemusnahan
Rekaman
4. KEBIJAKAN
4.1. Pengendalian dokumen dan rekaman di Puskesmas Ngajum dilakukan
secara terpusat dibawah kendali Tim Manajemen Mutu.
4.2. Seluruh Dokumen Internal (SK, MM, PK, KAK, SOP) tercatat dalam
Daftar Dokumen Internal dan disimpan oleh Pengendali Dokumen.
4.3. Seluruh Dokumen Eksternal tercatat dalam Daftar Dokumen Eksternal
dan dikelompokkan berdasarkan program.
4.4. Seluruh Formulir/Rekaman tercatat dalam Daftar Rekaman dan
dikelompokkan berdasarkan program.
4.5. Dokumen Master disimpan oleh Tim Manajemen Mutu.
4.6. Setiap dokumen harus dikendalikan sesuai prosedur yang berlaku
dengan tujuan untuk :
a. Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.
b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk menyetujui
ulang dokumen.
c. Memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku
tersedia di tempat pemakaian.
d. Memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali.
e. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali dan
distribusinya dikendalikan.
f. Mencegah pemakaian dokumen kadaluarsa yang disengaja dan
menerakan identifikasi sesuai dengan dokumen tersebut apabila
disimpan untuk maksud tertentu.
g. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
ditunjukkan.
4.7. Review terhadap dokumen internal berupa Surat Keputusan, Manual
Mutu, Panduan Kerja, Kerangka Acuan Kegiatan, dan Standar
Operasional Prosedur dilakukan secara berkala dan/atau jika terdapat
perubahan dalam proses pelayanan.
4.8. Dokumen yang telah direview dan dinyatakan tidak dipergunakan
kembali masuk ke dalam kategori dokumen kadaluarsa.
76
4.9. Masa retensi dokumen kadaluarsa ditetapkan bersama oleh Penanggung
Jawab Program/kegiatan dan Tim Manajemen Mutu dan tercantum
dalam daftar rekaman dan kode formulir.
4.10. Setiap kegiatan baru didokumentasikan dalam bentuk catatan
kegiatan/rekaman.
4.11. Pemusnahan dokumen kadaluarsa diusulkan Penanggung Jawab
Program dan dilakukan oleh Pengendali Dokumen atas persetujuan
Wakil Tim Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas.
4.12. Pemusnahan dokumen kadaluarsa dicatat dalam Berita Acara
Pemusnahan Dokumen.
77
BAB V
PENUTUP
78