NASKAH
PUSKESMAS HANTAKAN
PUSKESMAS HANTAKAN
Jl. Brigjend H. Hasan Baseri Kecamatan Hantakan Telp: 081288813322
Email: puskesmasranapHantakan@gmail.com
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayatNya, sehingga penyusunan buku Pedoman Tata Naskah
Puskesmas Hantakan dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangakami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayaNya kepada
kita semua.
ADIDINAR, SKM
NIP. 19680721 199403 2 009
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan................................................................................................. 3
A. Kebijakan............................................................................................................ 6
B. Manual Mutu....................................................................................................... 12
E. Pedoman/ Panduan........................................................................................... 18
1. Tujuan Proses................................................................................................... 35
2. Tanggung Jawab dan Wewenang.................................................................... 35
3. Uraian Umum.................................................................................................... 35
4. Kebijakan.......................................................................................................... 40
BAB V Penutup...................................................................................................... 42
Lampiran ................................................................................................................ 43
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pedoman ini disusun sebagai bahan bagi FKTP untuk menyusun kelengkapan
pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh
standar akreditasi. Dalam pedoman tata naskah perlu dimasukkan bagaimana
penyusunan kebijakan, standar prosedur operasional, dengan tata penomorannya.
3
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
4
C. Penyelenggaraan pelayanan klinis/upaya kesehatan perorangan
1. Kebijakan tentang pelayanan klinis,
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) klinis,
3. Pedoman Pelayanan Klinis,
4. Kerangka Acuan terkait dengan Program/Kegiatan Pelayanan Klinis dan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
5
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. Kebijakan
6
1) Menimbang: memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata
menimbang ditulis dengan huruf capital diakhiri dengan tanda baca titik dua
( : ), dan diletakkan di bagian kiri, konsideran menimbang diawali dengan
penomoran menggunakan huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata bahwa
dengan “b” huruf kecil, dan setiap kalimat harus diakhiri dengan tanda baca
titik koma (;).
2) Mengingat: memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat keputusan tersebut. Peraturan perundangan yang
menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi. Konsideran ini diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata
menimbang. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan diawali dengan nomor dengan
huruf angka 1, 2, dst. Peraturan Perundangan harus mengacu pada Web
JDIH BPK RI ( peraturan.bpk.ri.go.id ) dan setiap kalimat harus diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;).
2. Diktum:
a. Diktum “Memutuskan” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
capital, serta diletakkan di tengah margin diakhiri dengan tandan baca titik
dua(:).
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf capital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan
huruf capital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
3. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
dictum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
Dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
7
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/keputusan.
d. Kaki:
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/keputusan yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang teridiri atas
tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan
nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
e. Penandatanganan:
Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar dan tanpa NIP.
f. Lampiran peraturan/keputusan:
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor
peraturan/keputusan.
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
KOP Surat
Puskesmas
Hantakan
sesuai dengan
Tata Naskah
Dinas Di
Lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Nomor kebijakan
KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS HANTAKAN Judul
sesuai dengan NOMOR : 188.4/ /PKM-HTK/2022 (kepala)
sistem penomoran Font:
Surat Keputusan TENTANG Bookman Old
di Puskesmas JENIS-JENIS PELAYANAN YANG DISEDIAKAN Stly 12 pt
Hantakan Spasi 1,5
DI PUSKESMAS HANTAKAN Keseluruhan
1 spasi huruf kapital.
Rata tengah
KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN, (center) dan
Bold.
1 spasi
Menimbang : a. bahwa .........................................................................
............................................................. ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu menetetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas Hantakan Tentang Jenis – Jenis
Pelayanan Yang Disediakan Di Puskesmas Hantakan;
1 spasi
8
Mengingat : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik;
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 Tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2014
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
Konsideran
Font:
Bookman Old Stly 12 pt
Spasi 1,5
Rata Kanan-Kiri (Justify).
Menimbang :
a. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik
koma ( ; )
b. dan diletakkan di bagian kiri
c. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil abjad a, b, dst.
d. Dimulai dengan kata “bahwa dengan” huruf kecil.
Mengingat :
a. Diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang
b. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hierarki tata
perundangan diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
c. Tidak boleh ada singkatan pada peraturan pemerintah dan harus sesuai dengan web JDIH BPK
RI ( hhtps://peraturan.bpk.ri.go.id )
9
Diktum “Memutuskan”
Font:
Bookman Old Stlye 12 pt
Spasi 1,5
Keseluruhan huruf kapital.
Rata tengah (center).
Nama keputusan sesuai dengan judul
(kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf
capital dan diakhiri dengan tanda baca titik (:).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : 1 spasi
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
TENTANG ..............................................
Batang tubuh diktum
dst
Isi Lampiran
Font:
Bookman Old Stlye 12 pt
Spasi 1,5
Format isi disesuaikan dengan
kebutuhan.
Penandatanganan
Font:
Bookman Old Stlye 12 pt KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
Penandatangan ditulis dengan
keseluruhan huruf kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Nama ditulis tanpa gelar dan
NIP, serta ditulis dengan huruf
kapital. Nama Kepala Puskesmas
B. Manual Mutu
11
Manual Mutu adalah: dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan,
dan dipelihara oleh organisasi, yang meliputi:
1. PENDAHULUAN
a) Latar belakang
1) Profil organisasi
2) Kebijakan mutu
b) Ruang lingkup
c) Tujuan dan Tata Nilai
d) Landasan hukum dan acuan
2. SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
a) Persyaratan umum
b) Pengendalian dokumen
c) Pengendalian rekaman
3. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
a) Komitmen manajemen
b) Fokus pada sasaran/pasien
c) Kebijakan mutu
d) Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran
kinerja/mutu
e) Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
f) Wakil manajemen mutu/penanggung jawab manajemen mutu
g) Komunikasi internal
4. TINJAUAN MANAJEMEN
a) Umum
b) Masukan tinjauan manajemen
c) Luaran tinjauan
5. MANAJEMEN SUMBER DAYA
a) Penyediaan sumber daya
b) Manajemen sumber daya manusia
6. PENYELENGGARAAN PELAYANAN
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
7. PENUTUP
Lampiran (jika ada)
Aturan penulisan manual mutu adalah sebagai berikut
12
1. Kertas ukuran Folio (8,5 x 13 in)
2. Jenis huruf ARIAL
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 0.79 in
b. Batas kiri : 1.18 in
c. Batas atas : 0.99 in
d. Batas bawah : 0.99 in
17
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik upaya kesehatan wajib, pengembangan
maupun khusus setempat dan rencana inovasi secara bersama-sama, terpadu
dan terintegrasi, dengan langkah-langkah:
a.Mempelajarai alokasi kegiatan,
b.Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui dengan RUK,
c.Menyusun rancangan awal secara rinci,
d.Mengadakan lokakarya mini,
e.Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan menggunakan
format- format sesuai dengan Pedomanan Perencanaan Tingkat Puskesmas yang
dikeluarkan Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
E. Pedoman/ Panduan
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
Puskesmenyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
18
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk suatu
kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmasdalam membuat pedoman/
panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai
berikut :
a. Format Panduan
COVER
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
b. Format Pedoman
COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Tata Nilai
D. Landasan Hukum
BAB II TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pengertian
B. Lingkup Kegiatan
C. Metode
BAB III PENUTUP
20
Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci
d. Tata Nilai Puskesmas Hantakan
M E R A T U S : Mampu, Efisien, Ramah, Akuntabel, Tangguh, Unggul,
Santun
e. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena
itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
f. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
g. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
a. Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok
ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan
strategi dan kegiatan yang spesifik.
21
b. Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya meetodologi
untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan) harus
ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
c. Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
d. Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan rawat inap sebesar 50%
e. Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di Puskesmas.
24
KOP SOP
Jenis Font:
JUDUL Arial Narrow
Spasi 1
LOGO
C No. Dokumen
No. Revisi
:
:
Bold (huruf tebal)
KABUPATEN SOP Tanggal Terbit : D LOGO
Ukuran Font :
PUSKESMAS
Halaman :
A dan C = 14 pt
B, D, E = 11 pt
NAMA Tanda Tangan Kepala FKTP
E Nama Kepala
B FKTP FKTP
NIP.
A, B, dan C ditulis
dengan huruf
kapital secara
1. Pengertian keseluruhan.
2. Tujuan D dan E ditulis
3. Kebijakan dengan diawali
huruf kapital.
4. Prosedur
5. Diagram Badan SOP
Alir Jenis Font:
6. Referensi Arial Narrow 11pt
7. Dokumen
Spasi 1
Ditulis dengan
Terkait
diawali huruf
8. Unit kapital.
Terkait
Tgl.Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama Puskesmas
dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tandatangan Kepala
Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/ langkah-
langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi kotak/ tabel.
7. Petujuk Pengisian SOP
a. Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan
logo Puskesmas.
25
b. Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, No. Dokumen,
No. Revisi, Halaman, SOP, Tanggal Terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas) diisi
sebagai berikut :
1) Heading dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama heading
lengkap dengan logo Pemerintah Daerah dan logo Puskesmas. Untuk
halaman kedua dan seterusnya heading tidak perlu diberi logo.
2) Kotak Nama FKTP diberi nama Puskesmas.
3) Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
4) No. Dokumen: SOP/MM/NN/XX/YYYY
SOP: Jenis Dokumen
MM : jenis upaya pelayanan ;
- ADMEN : administrasi dan manajemen puskesmas
- UKM : upaya kesehatan masyarakat
- UKP : upaya kesehatan perseorangan
NN : Nomor Urut BAB
XX : nomor urut dokumen
YYYY : tahun terbit dokumen
5) No. Revisi : diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
6) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misalnya ; halaman pertama : 1/5, halaman kedua :
2/5, dan seterusnya).
7) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan
Puskesmas, misalnya : SOP.
8) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
9) Ditetapkan Kepala Pusksmas: diberi tanda tangan Kepala Puskesmas dan
nama jelasnya.
a. Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
Isi SOP adalah sebagai berikut:
a) Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan
multi persepsi.
26
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
“Sebagai acuan……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas Nomor ........... tentang
Pelayanan Imunisasi.
d) Referensi : berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan
antara lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) :
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro
dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya
mengenal satu simbol.
Bentuk balok :
(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-
kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai
berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
27
o Keputusan : ? Ya
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen : , Arsip :
29
(3) Melakukan cek ulang terhadap SOP-SOP yang akan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas.
(4) Penyusunan SOP dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan SOP.
Untuk SOP pelayanan dan SOP administrasi, untuk melakukan
identifikasi kebutuhan SOP bisa dilakukan dengan menggambarkan
proses bisnis di unit kerja tersebut atau alur kegiatan dari kerja yang
dilakukan di unit tersebut. Sedangkan untuk SOP klinis, identifikasi
kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola penyakit yang sering
ditangani di unit kerja tersebut. Dari identifikasi kebutuhan SOP dapat
diketahui berapa banyak dan macam SOP yang harus dibuat/disusun.
Untuk melakukan identifikasi kebutuhan SOP dapat pula dilakukan
dengan memperhatikan elemen penilaian pada standar akreditasi,
minimal SOP-SOP apa saja yang harus ada. SOP yang dipersyaratkan
di elemen penilaian adalah SOP minimal yang harus ada di
Puskesmas/FKTP. Sedangkan identifikasi SOP dengan
menggambarkan terlebih dahulu proses bisnis di unit kerja adalah
seluruh SOP secara lengkap yang harus ada di unit kerja tersebut.
(5) Mengingat SOP merupakan flow charting dari proses kegiatan maka
untuk memperoleh pengertian yang jelas bagi subyek, penulisan SOP
adalah dimulai dengan membuat flow chart dari kegiatan yang
dilaksanakan. Caranya adalah membuat diagram kotak sederhana
yang menggambarkan langkah penting dari seluruh proses.
Setelah dibuatkan diagram kotak maka diuraikan kegiatan di masing-
masing kotak dan dibuat alurnya.
(6) Semua SOP harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas/ kepala
Klinik,
(7) Agar SOP dapat dikenali oleh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi SOP-SOP tersebut dan bila SOP tersebut rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
9) Evaluasi SOP.
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
meniai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
(1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
32
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prsedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
33
4. Spasi 1
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 0.79 in
b. Batas kiri : 1.18 in
c. Batas atas : 0.99 in
d. Batas bawah : 0.99 in
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PUSKESMAS HANTAKAN
34
1. TUJUAN PROSES
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian dokumen
dan rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi
dokumen yang ada di Puskesmas Hantakan sesuai dengan Perundangan dan
Peraturan yang berlaku serta memenuhi Persyaratan Akreditasi Puskesmas.
3. URAIAN UMUM
3.1. DOKUMEN PUSKESMAS adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di
Puskesmas Hantakan yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1. Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2. Manual Mutu (MM)
3. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Dokumen Eksternal
1. Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang
berasal dari supra sistem.
- Undang-Undang (UU)
- Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
- Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
- Lain-lain (X)
2. Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
- Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
38
3.10. Penyimpanan dokumen harus berprinsip pada keamanan dan memiliki
kemampuan telusur agar tidak hilang, tidak rusak, mudah ditemukan serta
terkendali.
3.11. Dokumen yang beredar :
a. Status terkendali.
b. Telah mendapat pengesahan.
3.12. Dokumen eksternal :
a. Harus ditetapkan dan dikendalikan oleh pemakainya.
b. Daftar dokumen eksternal disimpan oleh pemakai.
3.13. Rekaman:
a. Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan.
b. Dapat dipakai untuk mendokumentasikan ketelusuran dan memberi bukti
verifikasi, tindakan pencegahan dan tindakan perbaikan.
c. Tidak perlu terkena pengendalian revisi.
d. Formulir yang diisi dan atau semua catatan yang merupakan bukti
melaksanakan pekerjaan menjadi rekaman.
3.14. Rekaman yang muncul dari setiap kegiatan diidentifikasi dan dikelompokkan
sesuai klasifikasi
3.15.Menentukan referensi rekam dan metode penyimpanan rekam
3.16.Memberikan pengesahan terhadap data induk rekam
3.17. Penyimpanan dan pemusnahan rekaman sesuai dengan masa retensi yang
telah ditetapkan Memeriksa rekam yang telah habis masa simpan
3.18. Rekaman disimpan dan dipelihara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan, bahan analisa dan pengukuran kinerja.
3.19. Membuat daftar rekam habis masa simpan
3.20. Rekaman yang telah habis masa simpan dilaporkan ke atasan terkait untuk
dilakukan pemusnahan
3.21. Data rekam yang akan dimusnahkan dicek dan direview kemudian disetujui
pemusnahan rekam sesuai dalam aturan yang berlaku
3.22. Memerintahkan staf untuk melakukan pemusnahan
3.23. Memisahkan rekam dan melakukan pemusnahan rekam dan membuat berita
acara pemusnahan rekam
3.24. Pemusnahan rekaman diarsipkan dalam Berita Acara Pemusnahan Rekaman
4. KEBIJAKAN
39
4.1. Pengendalian dokumen dan rekaman di Puskesmas Hantakan dilakukan
secara terpusat dibawah kendali Tim Manajemen Mutu.
4.2. Seluruh Dokumen Internal (SK, MM, KAK, SOP) tercatat dalam Daftar
Dokumen Internal dan disimpan oleh Pengendali Dokumen.
4.3. Seluruh Dokumen Eksternal tercatat dalam Daftar Dokumen Eksternal dan
dikelompokkan berdasarkan program.
4.4. Seluruh Formulir/Rekaman tercatat dalam Daftar Rekaman dan dikelompokkan
berdasarkan program.
4.5. Dokumen Master disimpan oleh Tim Manajemen Mutu.
4.6. Setiap dokumen harus dikendalikan sesuai prosedur yang berlaku dengan
tujuan untuk :
a. Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.
b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk menyetujui ulang
dokumen.
c. Memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di
tempat pemakaian.
d. Memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali.
e. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali dan
distribusinya dikendalikan.
f. Mencegah pemakaian dokumen kadaluarsa yang disengaja dan
menerakan identifikasi sesuai dengan dokumen tersebut apabila disimpan
untuk maksud tertentu.
g. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
ditunjukkan.
4.7. Review terhadap dokumen internal berupa Surat Keputusan, Manual Mutu,
Panduan Kerja, Kerangka Acuan Kegiatan, dan Standar Operasional Prosedur
dilakukan secara berkala dan/atau jika terdapat perubahan dalam proses
pelayanan.
4.8. Dokumen yang telah direview dan dinyatakan tidak dipergunakan kembali
masuk ke dalam kategori dokumen kadaluarsa.
4.9. Masa retensi dokumen kadaluarsa ditetapkan bersama oleh Penanggung
Jawab Program/kegiatan dan Tim Manajemen Mutu dan tercantum dalam
daftar rekaman dan kode formulir.
4.10. Setiap kegiatan baru didokumentasikan dalam bentuk catatan
kegiatan/rekaman.
40
4.11. Pemusnahan dokumen kadaluarsa diusulkan Penanggung Jawab Program
dan dilakukan oleh Pengendali Dokumen atas persetujuan Wakil Tim
Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas.
4.12. Pemusnahan dokumen kadaluarsa dicatat dalam Berita Acara Pemusnahan
Dokumen.
41
BAB V
PENUTUP
42
LAMPIRAN
JUDUL
COVER
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
1.
1)
a)
D. TATA NILAI
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
G. SASARAN
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
I. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
J. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
45
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………………………….ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
BAB II 4
BAB III 7
3.2 Indeks Kepuasan Masyarakat (Unit Layanan dan Per Unsur Layanan) 7
BAB IV 9
BAB V 12
KESIMPULAN 12
LAMPIRAN 13
SURAT TUGAS
Dasar : Surat Undangan Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Nomor 440/715/KES/2023 Tanggal 26 Mei 2023 Perihal Undangan Kegiatan
Advokasi Kebugaran Jasmani Kab. HST.
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :
Untuk :
Dilaksanakan :
Tempat :
Demikian Surat Perintah Tugas Ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan di Hantakan
Pada Tanggal 29 Mei 2023
NAMA
NIP
Lampiran 6 SPPD
48
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Berangkat Dari : Puskesmas Hantakan
DINAS KESEHATAN
Ke : Desa
PUSKESMAS RAWAT INAP HANTAKAN
Alamat : Jl. Brigjen H. Hasan Baseri Hantakan Kec. Hantakan Kode Pos 71372 Pada Tanggal : 16 Maret 2023
HP/WA : 081288813322 Email : puskesmasranapHantakan@gmail.com Tiba : Desa Berangkat Dari : Desa
Lembar Ke : kode : Nomor : 090/ /PKM-HTK/2022 Pada Tanggal : 16 Maret 2023 Ke : Puskesmas Hantakan
Pada Tanggal : 16 Maret 2023
SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)
1. Pejabat yang Berwenang KUASA PENGGUNA ANGGARAN Pembakal Desa Pembakal Desa
LAMPIRAN 7 COVER
2. Nama /NIP yang Melaksanakan Perjalanan Dinas Putri Amalia, A.Md.Keb/19940624 201903 2 022
a. Pangkat dan Golongan a. Pengatur/II c
3.
b. Jabatan / Instansi b. Bidan/Puskesmas Rawat Inap Hantakan
Kunjungan Lapangan Bumil Kurang Energi Arbanianor Arbanianor
Kronik, Anemia, Bumil Risti, Bayi Baru Lahir
4. Maksud Perjalanan Dinas
Rendah dan Bayi-Balita Dengan Masalah
Gizi
5. Alat angkut yang dipergunakan Darat ( Angkutan Umum / Taksi ) Tiba : Desa Berangkat Dari : Desa
a. Tempat Berangkat a. Puskesmas Hantakan Pada Tanggal : 17 Maret 2023 Ke : Puskesmas Hantakan
6. Pembakal Desa Pada Tanggal : 17 Maret 2023
b. Tempat Tujuan b. Desa
Pembakal Desa
7 a. Lamanya Perjalanan Dinas a. 1 (satu) hari
b. Tanggal Berangkat b. 16 Maret 2023 Arbanianor Arbanianor
c. Tanggal harus kembali / tiba di tempat baru *) c. 16 Maret 2023 Tiba : Berangkat Dari :
8. Pengikut: Nama Tanggal Lahir KET Pada Tanggal : Ke :
1. Kepala : Pada Tanggal :
2. Kepala :
9 Pembebanan Anggaran
a. PD / SKPD Dinas Kesehatan
Tiba di : Puskesmas Hantakan
b. Kode belanja : Program/Kegiatan/Belanja
(Tempat Kedudukan)
Pada Tanggal : 17 Maret 2023
Dikeluarkan di Hantakan Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan dinas tersebut atas perintahnya dan
Tanggal : 16 Maret 2023 semata-mata untuk kepentingan jabatan waktu yang sesingkat-singkatnya
Kuasa Pengguna Anggaran
Kuasa Pengguna Anggaran
Nama Nama
NIP NIP
49
COVER UNTUK KERANGKA ACUAN, PEDOMAN DAN PANDUAN
JUDUL 22 pt
PUSKESMAS HANTAKAN
TAHUN 2022
50
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Adidinar, SKM
HANTAKAN NIP. 1968721 199403 2 009
1. Pengertian 1. Hak: kekuasaan/ kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum
untuk mendaptakan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
2. Kewajiban: sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan atau sesuatu hal yang
harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pasien: penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit/ Puskesmas baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.
4. Tujuan - Pasien mengerti akan hak-hak dan kewajibannya.
- Meningkatkan pelayanan pasien.
- Melibatkan keluarga pasien, bila mungkin, dalam keputusan tentang pelayanan
pasien.
- Mendidik pasien tentang kewajibannya.
5. Kebijakan - Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang kesehatan.
- UU no. 36 TH. 2009 tentang rumah sakit.
- UU no. 23 TH. 1992 tentang kesehatan.
- UU no. 29 TH. 2004 tentang praktek kedokteran pada pasal 50.
6. Referensi -
7. Prosedur Alat :
1. Pena
2. Kamera
Bahan :
1. Selebaran hak dan kewajiban pasien
2. Daftar hadir
8. Langkah-langkah Menyampaikan secara tertulis atau lisan tentang hak dan kewajiban pasien. HAK-HAK
PASIEN:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Puskesmas;
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi;
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, sesuai dengan
kebutuhan medis, standar profesi, dan standar prosedur operasional;
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
7. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai surat izin praktik (SIP) baik di dalam maupun diluar puskesmas;
8. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya ( isi Rekam Medis).
9. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tatacara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengibatan/ tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya
51
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
No. Dokumen : Adidinar, SKM
PUSKESMAS NIP. 1968721 199403 2 009
HANTAKAN No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 2/2
10. Memberikan persetujuan atau menolak sebagian atau seluruh tindakan yang
akan diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
11. Didampingi keluarganya dan atau penasehatnya dalam keaadaan kritis dan
menjelang kematian;
12. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
13. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas;
14. Mengajukan usul, saran, perbaikan, atas perlakuan puskesmas terhadap dirinya;
KEWAJIBAN PASIEN :
52