Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
kuasaNya, sehingga penyusunan buku Pedoman Tata Naskah Puskesmas Waipare Kecamatan
Kangae Kabupaten Sikka dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam proses penyusunan dokumen akreditasi diperlukan acuan tata naskah sehingga
format yang dihasilkan seragam, sehingga perlu dibuat buku Pedoman Tata Naskah
Puskesmas Waipare Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka yang akan dijadikan sebagai acuan
dan panduan dalam pembuatan dokumen-dokumen dalam kegiatan puskesmas Waipare.
Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran perbaikan
sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan KaruniaNya kepada kita
semua.
ARMANIA SUKANCE
NIP.19810102 200604 2 020
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan..............................................................................................................
I. Kebijakan........................................................................................................................
V. Pedoman/ Panduan......................................................................................................... 21
1. Tujuan Proses................................................................................................................ 39
2. Tanggung Jawab dan Wewenang.................................................................................. 39
3. Uraian Umum................................................................................................................ 39
4. Kebijakan...................................................................................................................... 44
A. Latar Belakang
C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah adalah :
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam penyelenggaraan tata
naskah di lingkungan Puskesmas Waipare
2. Terwujudnya kemudahan dan kelacaran dalam komunikasi tulis
3. Tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas
PENYUSUNAN DOKUMEN
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan naskah dinas
korespondensi.
2. Pembukaan:
a. Kebijakan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAIPARE
b. Nomor : Nomor : 188.4/ XXX / SK / Pusk.WPR / YYYY
188.4 : Menyatakan kode peraturan berupa keputusan ( Aturan baku
penulisan dari Permendagri 78 Tahun 2012)
XXX : menyatakan nomor urut SK
SK : Menyatakan surat keputusan
Pusk.WPR : menyatakan nama Puskesmas
YYYY : menyatakan tahun pembuatan SK
Contoh : 188.4 / 01 / SK / Pusk. WPR / 2023
c. Judul : ditulis judul keputusan tentang ..., ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah margin tanpa diakhiri
dengan tanda baca
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa (ditulis dengan huruf kapital)
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin serta ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
koma (,)
3. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang: memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
1) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di
bagian kiri
2) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil dan diakhiri dengan tanda baca (;)
b. Mengingat: memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat keputusan tersebut.
1) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
2) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar dengan kata
menimbang dan diawali dengan huruf kapital .
3) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst.dan diakhiri
dengan tanda baca (;) .
4. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;
b. Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf
awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ) ;
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
5. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan
dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan peraturan/keputusan.
6. Kaki:
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/keputusan yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri
atas:
a. Tempat dan tanggal penetapan, diawali dengan tanda (: ) dan
diletakkan di sebelah kanan marjin
b. Nama jabatan ditulis semuanya dengan huruf kapital, diakhiri dengan
tanda koma (,)
c. Tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menanda
tangani tanpa dicantumkan gelar dan NIP dengan huruf kapital.
7. Penandatanganan:
Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar dan tanpa NIP.
8. Lampiran peraturan/keputusan:
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor surat
peraturan/keputusan yang diletakkan di pojok kanan atas dengan
huruf kapital.
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas tanpa
gelar dan NIP.
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
C. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
Bab II. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis factor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja
Bab III.Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja yang akan
dilakukan yang meliputi antara lain:
1. Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan penambahan
SDM, seminar, workshop, dsb
2. Program Kerja Pengembangan sarana, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana, pengadaan alat-
alat kesehatan, dsb
3. Program Kerja Pengembangan Manajemen, dan seterusnya,.
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap
program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis
besar
Bab IV. Penutup
Lampiran : matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas/ Klinik
3. Komponen SOP
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur/
Langkah-
langkah
6.Diagram Alir
7.Unit Terkait
Format KOP SOP meliputi :
1. Logo
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kab.Sikka dan logo Puskesmas.
2. KOP/heading SOP
a. Heading hanya dicetak pada halaman pertama.
b. Kotak diberi logo Pemerintah Kab.Sikka dan nama/logo Puskesmas
c. Kotak Judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya, ditulis dengan huruf
kapital secara keseluruhan dengan jenis font Times New Roman , ukuran font 12,
Spasi single, Bold (huruf tebal)
3. SOP menggunakan font Times New Roman ukuran 12 Bold
4. Nama Puskesmas Di Kabupaten Sikka semuanya dengan huruf kapital dengan Times
New Roman ukuran 12 Bold
5. Nomor dokumen, No revisi, Tanggal terbit, halaman ditulis dengan diawali huruf
kapital, ukuran font 12 .
6. Nomor dokumen diisi sesuai dengan ketentuan penomoran pada puskesmas.
XXX/SOP/Pusk.Di Kabupaten Sikka/YYYY
XXX : merupakan nomor urut dokumen SOP
SOP : Menyatakan standard operasional prosedur
Pusk.Di Kabupaten Sikka : Menerangkan Puskesmas Di Kabupaten Sikka
YYYY : Menyatakan tahun penerbitan SOP
7. Nomor revisi diisi dengan status revisi.
8.Tanggal terbit diberi tanggal sesuai dengan tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
9. Halaman diisi dengan nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman.
(Misal 1/5), namun di tiap halaman selanjutnya dibuat Footer dikanan bawah,
misalnya pada halaman kedua : 2/5, halaman terakhir 5/5.
10. Ditetapkan kepala puskesmas, Nama jelas dengan gelar dan NIP, dan diberi tanda
tangan ditengah.
11. Jika SOP disusun lebih dari satu halaman maka pada halaman kedua dan seterusnya
SOP dibuat tanpa menggunakan Kop/heading.
a. Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
Isi SOP adalah sebagai berikut:
a) Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi
persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “Sebagai
acuan……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP tersebut, contoh
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
Puskesmas No ...........tentang Pelayanan Imunisasi.
d) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara
lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan
diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal
satu simbol.
Bentuk balok :
(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-
kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan : Ya
?
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen : , Arsip :
9) Evaluasi SOP.
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan meniai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
(1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prsedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
d. Notulen
1) Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat,
mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan
peraturan serta penutupan.
2) Susunan
2.1) Kepala Notulen; terdiri atas tulisan “NOTULEN”. Keterangan terdiri atas :
Nama rapat
Hari / Tanggal
Waktu rapat
Tempat
Pempinan Rapat
Notulis
Peserta Rapat
2.2. ) Isi Notulen; :
Susunan Acara
Pembahasan
Pembacaan kesimpulan
Penutup
2.3. ) Bagian akhir; terdiri atas :
Tempat dan tanggal
Mengetahui Kepala Puskesmas
Nama Notulis
Tanda tangan pejabat dan notulis
Nama pejabat, pangkat dan NIP
e. Daftar Hadir
1) Pengertian
Daftar Hadir adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
2) Susunan
2.1) Kepala Daftar Hadir; terdiri atas :
Kop Puskesmas
Tulisan “DAFTAR HADIR”. Ditempatkan di tengah lembar naskah
Kegiatan, Hari/Tanggal, Tempat ditulis di kiri di bawah tulisan Daftar
Hadir
2.2. ) Isi Daftar Hadir; :
Kolom nomor urut
Kolom nama
Alamat
Kolom jabatan
Kolom tandatangan/ paraf
2.3. ) Bagian akhir; terdiri atas :
Nama Tempat
Tanggal, bulan dan Tahun
Mengetahui Nama Kepala Puskesmas
Nama, pangkat dan NIP Kepala Puskesmas
Tanda tangan .
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas bersifat fleksibel,
disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu naskah dinas. Penentuan ruang tepi
(termasuk juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan
estetika.
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN SIKKA
1. Tujuan
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian dokumen dan
rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen
yang ada di Puskesmas Di Kabupaten Sikka sesuai dengan Perundangan dan Peraturan
yang berlaku serta memenuhi Persyaratan Akreditasi Puskesmas. Tujuan Pengendalian
dokumen terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi
dan sirkulasi dokumen
3. Uraian Umum
3.1. DOKUMEN PUSKESMAS adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di
Puskesmas Di Kabupaten Sikka yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1. Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2. Manual Mutu (MM)
3. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Dokumen Eksternal
1. Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang
berasal dari supra sistem.
- Undang-Undang (UU)
- Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
- Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
- Lain-lain (X)
2. Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
- Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
3.2. DOKUMEN INDUK
a. Dokumen asli.
b. Telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Di Kabupaten Sikka.
c. Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
d. Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI” maupun
“KADALUARSA”.
3.3. DOKUMEN TERKENDALI
a. Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja.
b. Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen.
c. Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Ditarik bila ada perubahan (revisi).
e. Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.
4. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admen, dan Penanggung jawab
UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi / perubahan serta
penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim
Admen Puskesmas Di Kabupaten Sikka dengan mekanisme sebagai berikut:
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke tim
Admen / Tim Mutu
b) Fungsi tim admen / Tim Mutu di dalam penyusunan dokumen adalah :
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang
telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun
penulisan
(2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/ tumpang ndih dokumen antar unit,
(3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas.
5. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas Waipare
6. Penomoran / Pengkodean Dokumen sesuai aturan yang dibuatoleh Tim Admen.
Penomoran untuk SK, SOP, ditulis secara manual setelah dokumen disahkan oleh Kepala
Puskesmas. Aturan pemberian nomor disesuaikan dengan dokumen yang telah jadi
terlebih dahulu lalu untuk selanjutnya diurutkan. Penomoran secara manual agar dokumen
ekternal tidak hilang.
7. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan perlahan.
8. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota Tim Admen / Mutu sebagai :
a) Petugas pengendali dokumen
Petugas tersebut bertanggung jawab atas :
1) Penomoran dokumen
Penomoran diatur pada kebijakan pengendali dokumen dengan ketentuan :
Semua dokumen harus diberi nomor
Puskesmas membuat kebijakan tentang pemberian nomor sesuai dengan
tata naskah yang dijadikan pedoman
Pemberian nomor mengikuti tata naskah Puskesmas Waipare ketentuan
penomoran bisa menggunakan garis miring atau sistem digit.
Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat
2) Pencatatan dalam daftar dokumen eksternal atau internal
3) Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
4) Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali
REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/ rekam implementasi harus dapat
terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
SK
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAIPARE
JLN.NAIROA,DESA WATUMILOK,KECAMATAN KANGAE
Email :puskesmaswaipare0@gmail.com
1 spasi
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAIPARE
Nomor : 188.4 / 01 / SK / Pusk.WPR / 2023
2 spasi
TENTANG
MEMUTUSKAN
1,5 spasi
Ditetapkan di : Waipare
Pada tanggal : 15 Januari 2023
2 spasi
ARMANIA SUKANCE
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
WAIPARE
NOMOR : 188.4 / 01 / SK / Pusk. WPR / 2023
TENTANG : PENETAPAN JENIS-JENIS
PELAYANAN DI PUSKESMAS
WAIPARE
TANGGAL :
1.
ARMANIA SUKANCE
CONTOH DOKUMEN SESUAI TATA NASKAH
SOP
2. MMD
Kepala desa Pengenalan Penyampaian hasil
menguraikan maksud masalah kesehatan SMD
dan tujuan MMD oleh masyarakat
melalui curah
pendapat
3. Survey Kepuasan
Tim survey mengadakan Tim Survey Membuat Mengedarkan surat
pertemuan rencana kuesioner pemberitahuan
Hasil rekapitulasi
pelaksanaasn survey survey dan
Menyebarkan
Hasil survey
survey dianalisis direkap dan mengumpulkan
kemudian dilakukan ditabulasi kuesioner ke
RTL masyarakat
4. Kotak Kepuasan
Tim survey membuka Menghitung jumlah Merekap kedalam
kotak kepuasan koin yang ada buku kepuasan
dikotak kepuasan
Hasil rekapitulasi
kepuasan dianalisis
5. Kotak Saran kemudian dilakukan
RTL
Memberi kesempatan
menyampaikan saran
Langsung
diberikan
jawaban
Ya
Ada solusi?
Meminta waktu Merekap isi
untuk saran kedalam
menyelesaikan buku rekapitulasi
saran
dan akan
diinformasikan
Tidak
lebih lanjut
7. Penyuluhan /Sosialisasi
7.Unit Terkait Penanggung jawab upaya dan pelayanan Puskesmas
Lintas sektor
Tim Survey dan tim komplain
4/4
KAK
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAIPARE
JLN.NAIROA,DESA WATUMILOK,KECAMATAN KANGAE
Email :puskesmaswaipare0@gamil.com
a. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan
dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN 2009) yang mengacu pada arah
dan tahapan pembangunan kesehatan yang ditetapkan dalam rencana pembangunan
jangka panjang bidang kesehatan tahun 2005-2025. Sasaran pembangunan kesehatan
yang diharapkan untuk semua potensi bangsa, baik masyarakat maupun pemerintah
secara sinergis berhasil guna dan berdaya guna sehingga terwujud drajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
b. Latar Belakang
Guna meningkatkan derajat kesehatan, maka diharapkan perlu melakukan suatu
pertemuan lintas sektor yang merupakan awal dalam melaksanakan perencanaan
pembinaan secara terpadu di masyarakat dengan mengedepankan skala prioritas. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal perlu adanya saling pengertian dan keterbukaan
diantara komponen terkait didalamnya.
Untuk menggalang kerjasama terutama dalam membina peran serta masyarakat,
diperlukan antara program/sektor yang bersangkutan untuk merumuskan kerjasama
dalam pelaksanaan pembinaan nanti.
f. Sasaran
Lintas program dan lintas sektor
1 Persiapan X X
2 Penggalangan TIM X X
3 Pengenalan X X
program baru
4 Analisa peran lintas X X
program/lintas
sektor
5 Kesepakatan untuk X X
melaksanakan
kegiatan
6 Rencana kerja X X
bulan yang baru
Waipare,
Nomor : Kepada
Sifat : Yth :..................................
Lampiran : di -
Perihal : Tempat
...............................................................................................................................
.....................................................................................................
...............................................................................................................................
....................................................................................................
Tembusan :
1. .....................................
2. ....................................
CONTOH DOKUMEN SESUAI TATA NASKAH
SURAT TUGAS
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAIPARE
JLN.NAIROA,DESA WATUMILOK,KECAMATAN KANGAE
Email :puskesmaswaipare0@gmail.com
SURAT – TUGAS
Nomor : 445/XXXX/Pusk.WPR/YYYY/ZZZZ .
Dasar :
MENUGASKAN
Kepada : 1. Nama :
NIP :
Pangkat, Gol/Ruang :
Jabatan :
2. Nama :
NIP :
Pangkat, Gol/Ruang :
Jabatan :
Untuk : 1. ...................................................................................................
2. ...................................................................................................
Ditetapkan di : .................................
Pada Tanggal : .................................
Waipare,
.....................................................................................................................
...............................................................................................................
Hari : ....................................................
Tanggal : ....................................................
Waktu : ....................................................
Tempat : ....................................................
....................................................................................................................
...............................................................................................................
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Waipare
Nama Jelas,Gelar
Pangkat
NIP. ....................................
Tembusan :
1. .....................................
2. .....................................
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAIPARE
JLN.NAIROA,DESA WATUMILOK,KECAMATAN KANGAE
NOTULEN
RAPAT :
Hari/ Tanggal :
Waktu Rapat :
Tempat :
Pemimpin Rapat :
Notulis :
Peserta Rapat :
Pelaksanaan
1. Susunan Acara :
2. Pembahasan :
3. Kesimpulan :
4. Penutup :
Waipare,...............................
Mengetahui Notulis
Kepala Puskesmas Waipare
DAFTAR HADIR
KEGIATAN :
HARI / TANGGAL :
JAM :
TEMPAT :
NOTULEN :
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Waipare