HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
BAB II DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA................................................................4
BAB III PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI...........................................5
A. KEBIJAKAN KEPALA PUSKESMAS......................................................5
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP).......................................9
C. DAFTAR TILIK...................................................................................19
D. KERANGKA ACUAN PROGRAM/ KEGIATAN......................................23
E. MANUAL MUTU.................................................................................28
F. RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS..........................................31
G. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) TAHUNAN...................34
H. PEDOMAN/PANDUAN.......................................................................53
I. LAPORAN TAHUNAN.........................................................................56
J. REKAM IMPLEMENTASI....................................................................57
K. TATA NASKAH DOKUMEN SECARA UMUM......................................61
L. PENGENDALIAN DOKUMEN.............................................................62
BAB IV PENUTUP.......................................................................................63
0
PEDOMAN
TATA NASKAH
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MAROS
UPTD PUSKESMAS CENRANA
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, atas Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penyusunan buku Pedoman Tata Naskah UPTD Puskesmas Cenrana
Kab.Maros dapat diselesaikan dengan baik
Dalam Proses penyusunan dokumen akreditasi diperlukan acuan tata naskah agar
format yang di hasilkan seragami, sehingga perlu di buat buku pedoman tata naskah
UPTD Puskesmas Cenrana yang akan di jadikan acuan dan pedoman dalam
pembuatan / penyusunan dokumen – dokumen kegiatan di puskesmas
Dengan tersusunnya buku pedoman tata naskah UPTD Puskesmas Cenrana, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu semoga kontribusi yang di berikan selama penyusunan tata naskah ini
bernilai ibadah di sisi Allah Swt
Kami menyadari buku pedoman tata naskah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya masukan dan saran perbaikan sangat kami harapkan
demi sempurnanya tata naskah ini
Semoga Allah Swt senantiasa mencurahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita
semua dalam menjalankan segala aktifitas
H A R U N, SKM
NIP.19680407 198803 1 006
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS DAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
4
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, Puskesmas perlu
menyiapkan rekam implementasi (bukti tertulis kegiatan yang dilaksanakan)
dan dokumen-dokumen pendukung lain, seperti foto copy ijazah, sertifikat
pelatihan, sertifikat kalibrasi, dan sebagainya
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
1. Kertas ukuran Folio/F4 (215 x 330 mm) atau kertas A4 (210 x 297 mm)
2. Jenis huruf Bookman Old Style.
3. Ukuran huruf 12
4. Jarak 1,0 s/d 1,5 spasi (sesuai dengan kebutuhan).
5. Batas kertas ( posisi anatomis) :
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
Kop Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Cenrana terdiri atas Lambang Daerah
Pemerintah Kabupaten Maros berwarna diletakkan dibagian atas secara
simetris, dan tulisan PEMERINTAH KABUPATEN MAROS pada baris pertama,
menggunakan huruf ARIAL ukuran 13, diikuti Nama DINAS KESEHATAN, pada
baris kedua menggunakan huruf Arial ukuran 14, dan UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS PUSKESMAS CENRANA pada baris ketiga menggunakan huruf
Arial ukuran 15, , serta alamat, kode pos, nomor telpon dan email
menggunakan huruf Arial ukuran 9. Diletakkan pada bagian tengah secara
simetris.
5
2. Kop Surat Keputusan UPTD Puskesmas Cenrana
Contoh : 001/SK/PKM-CRN/I/2022
1) 001 : menyatakan urutan nomor berdasarkan
sistem penomoran SK yang ada di puskesmas
2) SK : menyatakan jenis kebijakan
3) PKM-CRN : menyatakan nama Puskesmas
4) I : menyatakan bulan penetapan dokumen
5) 2022 : menyatakan tahun penetapan dokumen
c. Perihal keputusan berjarak dua kali enter dari nomor, ditulis
simetris, diletakkan ditengah margin, menggunakan huruf kapital
dan ditebalkan
d. Jabatan pembuat keputusan berjarak satu kali enter dari perihal,
ditulis simetris, diletakkan di tengah margin, menggunakan huruf
kapital dan ditebalkan.
e. Konsideran, meliputi:
1) Menimbang: memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri,
konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata bahwa dengan “b”
huruf kecil;
2) Mengingat: memuat dasar kewenangan dan peraturan
perundangan yang memerintahkan pembuat keputusan tersebut.
Peraturan perundang undangan yang menjadi dasar hukum
adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
Konsideran ini diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata
menimbang. Konsideran yang berupa peraturan perundangan
diurutkan sesuai dengan hirarki tata perundangan diawali dengan
nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
f. Diktum:
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital, bold serta diletakkan di tengah margin;
6
2) Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata “Menimbang” dan “Mengingat”,
huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
3) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
g. Batang Tubuh.
1) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
h. Kaki
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/keputusan yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/keputusan, yang teridiri atas tempat dan tanggal
penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap
pejabat yang menanda tangani. Jarak nya 3 enter dari akhir kalimat
diatasnya, yang terdiri dari:
7
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP
Hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/Surat
Keputusan yaitu:
TENTANG
JENIS-JENIS PELAYANAN UPTD PUSKESMAS CENRANA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang : a. dst
b. dst
Mengingat : 1. Dst;
2. Dst;
3. Dst;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : dst.
KESATU : dst
Ditetapkan di Cenrana
pada tanggal 1 Januari 2022
HARUN
8
C. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
9
a. Tujuan Penyusunan SOP,
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
b. Manfaat SOP
Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya. Contoh :SOP Pemberian informasi, SOP
Pemasangan infus, SOP Pemindahan pasien dari tempat tidur ke
kereta dorong,
c. Format SOP
Format SOP dibakukan agar tidak terjadi banyak format yang
digunakan. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam
satu institusi harus “SERAGAM’. Format merupakan format
minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi tambahan
materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa
SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan didalam melihat
langkah-langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan
dan lain-lain, namun tidak boleh mengurangi item-tem yang ada di
SOP.
1. Kop/heading SOP
JUDUL
No.Dokumen :
Logo Pemda No. Revisi : Logo Puskesmas
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Penjelasan :
10
5) Kotak tulisan “SOP” ukuran 20, kapital semua, Bold.
1. Nomor diisi sesuai dengan penomoran pada pedoman penyusunan
dokumen akreditasi.
Contoh :
001/SOP/PKM-CRN/ADMEN/I/2022
:
001/SOP/PKM-CRN/UKM/I/2022
:
001/SOP/PKM-CRN/UKP/I/2022
- 001 :
menyatakan urutan no SOP, 3 digit system
angka Romawi
- SOP : menyatakan SOP
- PKM-CRN : menyatakan nama Puskesmas
- ADMEN/UKM/UKP: Menyatakan ADMEN/UKM/UKP
- I : menyatakan bulan penetapan dokumen
- 2022 : menyatakan tahun penetapan dokumen
6) No. Revisi: diisi dengan status revisi, menggunakan angka romawi
contoh : dokumen baru diberi angka I, dokumen revisi pertama
diberi angka II dan seterusnya.
7) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut. Tanggal mencantumkan lengkap 2
digit, nama bulan di tulis lengkap dan tahun lengkap 4 digit.
8) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5), tetapi di tiap halaman
selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua 2/5,
halaman terakhir 5/5. Posisi footer nomor halaman untuk
halaman kedua, ketiga, dst, nomor halaman diletakkan di ujung
kanan bawah.
9) Ditetapkan Kepala Puskesmas Cenrana: nama jelas dan gelar,
kapital semua, ukuran huruf 10/9 dalam satu kesegarisan, dan
NIP dibawahnya.
2. Komponen SOP
4. Referensi
5. Prosedur Langkah-
Langkah
6. Bagan Alir Jika tidak ada, tanda -
11
10. Rekaman Historis Jika tidak ada, tanda -
Perubahan
No Yang Isi Tanggal Mulai
Diubah Perubahan Diberlakukan
- - - -
Penjelasan:
12
5. Prosedur Langkah-langkah 1. Pengunjung melakukan….
2. Petugas melakukan…
3. Dst………
o Awal kegiatan:
o Akhir kegiatan:
o Simbol Keputusan:
Ya
Tidak
o Penghubung:
o Dokumen:
13
o Arsip:
h. Unit Terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
i. Dokumen Terkait: berisi dokumen yang terkait dalam proses kerja
tersebut, jika tidak ada diberi tanda (-).
j. Rekaman Historis Perubahan diisi apabila adanya perubahan pada isi
SOP, jika tidak ada diberi tanda (-).
Adapun penyusunan SOP:
1. Isi SOP ditulis dengan huruf Bookman Old Style, ukuran huruf 11 atau
12 dan 1.15 spasi.
2. Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan
mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya
keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan SOP.
3. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau
unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
4. Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
5. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan objek
SOP harus jelas.
6. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
7. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu
kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan
aspek keselamatan pasien.
a. Proses penyusunan SOP
1) SOP disusun dengan menggunakan format sesuai dengan panduan
penyusunan dokumen akreditasi Puskesmas/FKTP ini.
2) Penyusunan SOP dapat dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi
Puskesmas/FKTP dengan mekanisme sebagai berikut :
a) Pelaksana atau unit kerja/ upaya menyusun SOP dengan
melibatkan unit terkait.
b) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
disampaikan ke tim mutu.
c) Fungsi tim mutu Puskesmas didalam penyusunan SOP adalah:
14
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki SOP
yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari
segi bahasa maupun penulisan,
(2) Mengkoordinir proses pembuatan SOP sehingga tidak
terjadii duplikasi SOP/tumpang tindih SOP antar unit,
(3) Melakukan cek ulang terhadap SOP-SOP yang akan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
(4) Penyusunan SOP dilakukan dengan mengidentifikasi
kebutuhan SOP. Untuk SOP pelayanan dan SOP
administrasi, untuk melakukan identifikasi kebutuhan SOP
bisa dilakukan dengan menggambarkan proses bisnis di unit
kerja tersebut atau alur kegiatan dari kerja yang dilakukan
di unit tersebut. Sedangkan untuk SOP klinis, identifikasi
kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola penyakit
yang sering ditangani di unit kerja tersebut. Dari identifikasi
kebutuhan SOP dapat diketahui berapa banyak dan macam
SOP yang harus dibuat/disusun. Untuk melakukan
identifikasi kebutuhan SOP dapat pula dilakukan dengan
memperhatikan elemen penilaian pada standar akreditasi,
minimal SOP-SOP apa saja yang harus ada. SOP yang di
persyaratkan di elemen penilaian adalah SOP minimal yang
harus ada di Puskesmas. Sedangkan identifikasi SOP
dengan menggambarkan terlebih dahulu proses bisnis di
unit kerja adalah seluruh SOP secara lengkap yang harus
ada di unit kerja tersebut.
(5) Mengingat SOP merupakan flow charting dari proses
kegiatan maka untuk memperoleh pengertian yang jelas bagi
subyek, penulisan SOP adalah dimulai dengan membuat
flow chart dari kegiatan yang dilaksanakan. Caranya adalah
membuat diagram kotak sederhana yang menggambarkan
langkah penting dari seluruh proses. Setelah dibuatkan
diagram kotak maka diuraikan kegiatan di masing-masing
kotak dan dibuat alurnya.
(6) Semua SOP harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
(7) Agar SOP dapat dikenali oleh pelaksana maka perlu
dilakukan sosialisasi SOP-SOP tersebut dan bila SOP
tersebut rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan pelatihan.
b. Hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan penyusunan SOP
1) Ada komitmen dari Kepala Puskesmas yang terlihat dengan
adanya dukungan fasilitas dan sumber daya.
2) Adanya fasilitator/petugas yang mempunyai kemampuan dan
kemauan untuk menyusun SOP.
3) Ada target waktu yaitu ada target dan jadwal yang disusun dan
disepakati
4) Adanya pemantauan dan pelaporan kemajuan penyusunan SOP.
15
Penomoran SOP maupun dokumen lainnya diatur pada kebijakan
pengendalian dokumen, dengan ketentuan:
16
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang
kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk
menggantikan SOP itu sendiri.
(1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan
Identifikasi prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk
mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format
tertentu,
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Σ Ya+Tidak
17
CONTOH FORMAT SOP
Judul
No. Dokumen: 001/SOP/PKM-
CRN/UKM/I/2022
No. Revisi :I
SOP
Tanggal : 02-01-2022
Halaman :½
UPTD
Puskesmas Tanda Tangan Kepala Puskesmas HARUN, SKM
19680407 198803 1 006
Cenrana
1. Pengertian ……………………..
2. Tujuan …………………………….
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas no…..tentang…..
4. Referensi ……………………….
5. Prosedur 1.
Langkah- 2.
langkah 3.
6. Bagan Alir ……..
7. Hal-hal yang ………
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait ……….
9. Dokumen ………..
Terkait
10. Rekaman
Historis No. Yang Diubah Isi Tanggal mulai
Perubahan Perubahan diberlakukan
01 Kebijakan PMK 43 16 Oktober
Tahun 2019 2019
18
C. DAFTAR TILIK
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP
itu sendiri.
Langkah-langkah menyusun daftar tilik
19
Adapun format daftar tilik sebagai berikut:
Judul
No. Rekomendasi :
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Halaman :
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Σ Ya+Tidak
1. Isi Daftar Tilik ditulis dengan huruf Bookman Old Style, dengan ukuran
huruf 11/12 dan kesegarisan batas kanan dan kiri kotak sejajar dengan
batas kanan kiri Kop.
20
2. Isi daftar tilik tersebut merupakan kalimat pertanyaan, yang
menunjukkan apakah prosedur dan langkah-langkah sudah sesuai
dengan yang tertulis di SOP, karenanya perlu ditekankan bahwa SOP
harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan tersebut atau oleh
unit kerja tersebut.
3. Daftar tilik menggunakan kata “apakah” di awal kalimat, dan pilihan
“Ya” atau “Tidak” dikolom checklist.
4. Standarisasi daftar tilik.Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap
SOP dalam langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
CR = Σ Ya x 100 % = %
Σ Ya+Tidak
5. Jarak antara garis bawah kotak daftar tilik adalah 2 enter ke tulisan
hasil CR, begitu juga jarak yg sama 2 enter ke tulisan “ tempat “. Jarak
antara tempat dan nama pelaksana adalah 5 enter (kolom tanda tangan).
21
CONTOH DAFTAR TILIK
Judul
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Halaman :
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Σ Ya+Tidak
Maros, …………….
Auditor
(ttd)
Nama Lengkap
22
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oeh Puskesmas. Program/kegiatan yang dibuat kerangka
acuan adalah sesuai dengan Standar Akreditasi, antara lain: Program
Pengembangan SDM, Program Peningkatan Mutu Puskesmas Dan
Keselamatan Pasien, Program Pencegahan Bencana, Program
Pencegahan Kebakaran, kegiatan pelatihan triase gawat darurat dan
sebagainya
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan
dibedakan atas tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar
dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang
merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam
kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan
kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas, dan
evaluasi serta pelaporan.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
II. LATAR BELAKANG
III. TUJUAN
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
1.
2.
IV.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
A. Cara Melaksanakan Kegiatan
B. Sasaran
C. Jadwal Kegiatan (gambarkan dalam bagan untuk rencana
satu tahun)
D. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
E. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
23
Petunjuk Penulisan Sistematika Kerangka Acuan
Daftar Isi
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum
yang masih terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur
untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran
Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Spesific:
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpretasi/ Tidak multi tafsir dan
menjawab masalah.
24
2) Measurable:
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, yaitu dua atau lebih mengukur indikator kinerja
mempunyai kesimpulan yang sama.
3) Achievable:
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan harus
berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil,
manfaat dan dampak serta proses.
4) Relevan/Realistic:
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk
tiap-tiap rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan
dalam bentuk bagan Gantt.
25
3. Ukuran huruf 12/11
4. Spasi 1,15
5. Batas kertas (posisi anatomis): Margins Normal
a. Batas kanan : 25.4 mm
b. Batas kiri : 25.4 mm
c. Batas atas : 25.4 mm
d. Batas bawah : 25.4 mm
Format sampul Kerangka Acuan kegiatan :
26
Contoh Format Sampul Kerangka Acuan/Kegiatan
27
E. MANUAL MUTU
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Profil Organisasi
C. Keadaan Ketenagaan
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
A. Komitmen Manajemen
C. Kebijakan Mutu
Kinerja/Mutu
A. Umum
C. Luaran Tinjauan
C. Infrastruktur
D. Lingkungan Kerja
28
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan
pengukuran kinerja ( Penilaian Kinerja Puskesmas)
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban proses sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja
UKM
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
29
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses,kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
30
F. RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
B. Penyusunan rencana
31
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
32
f. Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk
tiap upaya Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap
tahun.
g. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
h. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk
disahkan oleh Kepala Puskesmas.
i. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas.
33
G. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) TAHUNAN
34
Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun PTP yang
anggotanya terdiri dari staf Puskesmas.
b. Tahap analisis situasi.
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas
melalui proses analisis terhadap data yang dikumpulkan tim yang
telah ditunjuk oleh Kepala Puskesmas. Data-data tersebut
mencakup data umum, dan data khusus (hasil penilaian kinerja
Puskesmas).
3. Tahap penyusunan RUK.
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode
sebelumnya dan memperhatikan program/ upaya yang masih
bermasalah, menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan
dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dua tahap, yaitu:
a. Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat.
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan
melalui kesepakatan Tim Penyusun PTP dan lintas sektoral
Puskesmas melalui:
1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan, melalui analisis kesehatan masyarakat
(community health analysis)
2) Menetapkan urutan prioritas masalah
3) Merumuskan masalah,
4) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan diagram sebab
akibat, pohon masalah, curah pendapat, dan alat lain yang
dapat digunakan.
b. Penyusunan RUK.
Penyusunan RUK meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama,
UKM esensial dan pengembangan yang meliputi:
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulankegiatan.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama, UKM esensial dan pengembangan secara bersama-sama,
terpadu dan terintegrasi, dengan langkah-langkah:
a. Mempelajari alokasi kegiatan,
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui dengan RUK,
c. Menyusun rancangan awal secara rinci,
d. Mengadakan lokakarya Mini,
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
35
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan
menggunakan format-format sesuai dengan Pedoman Manajemen
Puskesmas yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan tahun 2016. Adapun format-format
untuk dilihat didalam lampiran buku panduan penyusunan dokumen
ini
36
Format RUK program dan Puskesmas
Jumlah Total
Catatan:
Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan dalam upaya mencapai usulan program.
Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktor koreksi
kondisi geografi, jumlah sumber daya dan target pasar serta pencapaian tahun lalu.
Sumber pembiayaan dapat berasal dari Pemerintah, swasta, masyarakat atau pendapatan fungsional Puskesmas.
37
Format RPK
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN UPTD PUSKESMAS CENRANA
TAHUN……….
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jumlah
-
38
Sistematika Perencanaan Puskemas
-
Bab I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Pengertian Puskesmas
3. Fungsi Puskesmas
4. Visi Puskesmas
5. Misi Puskesmas
6. Tujuan
H. PEDOMAN/PANDUAN
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
54
2) Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman [
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
55
I. LAPORAN TAHUNAN
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
A. Data Umum
B. Data Khusus
A. Pembiayaan
B. Pelaksanaan Kegiatan
C. Hasil Kegiatan Program
A. Identifikasi Masalah
B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
C. Merumuskan Masalah
D. Mencari Akar Penyebab Masalah
E. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
56
J. REKAM IMPLEMENTASI
57
Contoh Laporan Pelaksanaan Kegiatan :
LAPORAN KEGIATAN
2. Hari/Tanggal :
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
3. Tempat :
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
4. Tujuan Kegiatan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
5. Kegiatan yang dilaksanakan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
6. Hasil Kegiatan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
7. Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
8. Rencana Tindak Lanjut :
……………………………………………………………………………………………
Pelaksana
1. ………………………………
2. ………………………………
59
Contoh Notulen Pertemuan :
NOTULEN
Sidang/Rapat : ……………………….
Hari/Tanggal : ………………………..
Acara : 1. dst
2. dst
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua : …………………
Pencatat : ………………….
Kegiatan : 1. Dst
2. Dst
Mandai
Mengetahui
Ttd ttd
Pencatat
ttd
Nama Jelas
Nip
60
61
K.TATA NASKAH DOKUMEN SECARA UMUM
61
K. PENGENDALIAN DOKUMEN
62
BAB IV
PENUTUP
63
64
i