PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan Peningkatan
Mutu Puskesmas adalah bagaimana mengatur sistem pedokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu dalam proses implementasi Peningkatan
Mutu Puskesmas dianggap pentng karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti
pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari salah
satu persyaratan Peningkatan Mutu Puskesmas. Dengan adanya sistem dokumentasi
yang baik dalam suatu ins tusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam
upaya mewujudkan kinerja yang optimal. Dokumen yang dimaksud dalam Peningkatan
Mutu Puskesmas secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan
eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem
manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut adalah
Kebijakan, Pedoman, Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain disusun
berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Peningkatan Mutu Puskesmas memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan
Dokumen Peningkatan Mutu Puskesmas.
2. Tujuan
Tersedianya pedoman bagi Kepala, penanggung jawab dan pelaksana upaya
kesehatan di Puskesmas dalam menyusun dokumen-dokumen yang dipersyaratkan
dalam standar Peningkatan Mutu,
C. SASARAN
a. Kepala Puskesmas,
b. Kepala Satuan Pelaksana UKM/UKP
c. Satuan pelaksana dan
d. Tim Mutu/Peningkatan Mutu Puskesmas
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan Publik,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Prak k
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifi kasi Nasional Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 24;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun
2015 – 2019;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148 Tahun 2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktek Perawat;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464 Tahun 2010 tentang
Izin dan Penyelenggaran Prak k Bidan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052 Tahun 2011 tentang
Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ MENKES/148/3/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Peningkatan Mutu Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Prak k Mandiri Dokter, dan
Tempat Prak k Mandiri Dokter Gigi; 22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 52
Tahun 2015 tentang Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2015 tentang Komisi Peningkatan
Mutu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
22. Peraturan Menteri Kesehatan No 44 Tahun 2015 Tentang Manajemen Puskesmas,
23. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomer 94 Tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas
24. Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP), Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktor Bina Upaya
Kesehatan Dasar, Tahun 2017.
25. Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Kecamatan Tamansari,
tahun 2017.
BAB II
DOKUMENTASI PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
A. Kebijakan
Kebijakan adalah peraturan/keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Kelurahan Tamansari yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan
tersebut, disusun pedoman/panduan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
Kelurahan Tamansari.
Penyusunan peraturan/Surat Keputusan tersebut didasarkan pada peraturan
perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan Pedoman-pedoman
teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kelurahan Tamansari dapat dituangkan
dalam pasal-pasal keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan /
keputusan.
Format Peraturan/ Surat Keputusan dapat disusun sebagai berikut :
1. Pembukaan :
a. Kop Naskah : Kop Naskah Dinas Kelurahan tanpa alamat, terdiri dari
nama Kelurahan yang bersangkutan dan menggunakan Lambang
Daerah Jaya Raya
b. Judul : Surat Keputusan Kepala ………………………..
c. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran Surat Keputusan di
Puskesmas,
d. Jabatan pembuat keputusan dibuat simetris, diletakkan di tengah margin serta
ditulis dengan huruf capital berwarna hitam,
e. Konsideran, meliputi :
1) Menimbang : memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alas an pembuatan keputusan. Huruf awal kata menimbang
ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:), dan
diletakan di bagian kiri, konsideran menimbang awal dengan penomoran
menggunakan huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata bahwa dengan “b”
huruf kecil;
2) Mengingat : memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat keputusan tersebut. Peraturan perundangan yang
menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatnya sederajat atau lebih
tinggi. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan diawali dengan nomor dengan huruf angka
1,2, dst.
2. Diktum :
a. Diktum “memutuskan” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf capital,
serta diletakkan di tengah margin;
b. Diktum menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf capital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf
capital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
3. Batang Tubuh
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
dictum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/keputusan, dam pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/keputusan.
d. Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi peraturan/keputusan
yang memuat penandatangan penerapan peraturan/keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama
jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani.
e. Penandatanganan
Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala Puskesmas,
dituliskan nama tanpa gelar disertai NIP.
f. Lampiran Peraturan/Keputusan
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor peraturan/keputusan
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
Catatan : Untuk Peraturan pada Batang Tubuh tidak ditulis dalam Diktum tetapi
dalam Bab-bab dan Pasal-pasal.
B. Manual Mutu,
Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam maupun
ke luar tentang Sistem Manajemen Mutu. Manual Mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara
oleh Organisasi yang meliputi :
1. Pendahuluan, yang berisi :
a. Latar Belakang,
b. Ruang Lingkup (Proses Bisnis),
c. Tujuan, dan
d. Pengendalian Dokumen.
2. Landasan Hukum (peraturan/dokumen yang menjadi acuan)
3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu :
a. Persyaratan Umum,
b. Pengendalian Dokumen, dan
c. Pengendalian Rekaman.
5. Tanggung Jawab Manajemen :
a. Komitmen Manajemen,
b. Fokus pada Pelanggan,
c. Kebijakan Mutu,
d. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu,
e. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi,
f. Wakil Manajemen Mutu, dan
g. Kominikasi Internal.
6. Tinjauan Manajemen :
a. Umum,
b. Masukan Tinjauan, dan
c. Luaran Tinjauan.
7. Manajemen Sumber Daya :
a. Penyediaan Sumber Daya,
b. Manajemen Sumber Daya Manusia,
c. Infrastruktur, dan
d. Lingkungan Kerja.
8. Penyelenggaraan Pelayanan :
1) Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas :
a) Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat,
b) Proses yang berhubungan dengan sasaran :
Penetapan persyaratan sasaran,
Tinjauan terhadap persyaratan sasaran, dan
Komunikasi dengan sasaran.
c) Pembelian (jika ada),
d) Penyelenggaraan upaya :
Pengendalian proses penyelenggaraan upaya,
Validasi proses penyelenggaraan upaya,
Identifikasi dan mampu telusur,
Hak dan kewajiban sasaran,
Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada),
Manajemen resiko dan keselamatan.
e) Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan :
Umum,
Pemantauan dan pengukuran :
√ Kepuasan Pelanggan,
√ Audit Internal,
√ Pemantauan dan pengukuran proses, dan
√ Pemantauan dan pengukuran hasil layanan.
Pengendalian jika da hasil yang tidak sesuai,
Analisis data,
Peningkatan berkelanjutan,
Tindakan korektif, dan
Tindakan preventif.
9. Penutup, dan
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
C. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
Lampiran :
Lampiran 1. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Contoh :
SOP Pemberian Informasi, SOP Pemasangan infus, SOP Pemindahan
pasien dari tempat tidur ke kereta dorong.
8. Format SOP
a. Jika sudah terdapat format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah
(Perda) masing-masing, maka format SOP dapat disesuaikan dengan
Perda tersebut.
b. Jika belum terdapat format baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP
dapat dibuat mengacu Permenpan No. 35/2012 atau pada contoh format
SOP yang ada dalam buku Pedoman Penyusunan Dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu institusi
harus “SERAGAM”.
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan terlampir
dalam Pedoman Penyusunan Dokumen Peningkatan Mutu Puskesmas
Kelurahan Tamansari ini.
e. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi
tambahan materi/ kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang
memeriksa SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam
melihat langkah-langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan
bahan dan lain-lain, namun tidak boleh mengurangi item-item yang ada
di SOP.
Format SOP sebagia berikut :
1) Kop/ heading SOP
JUDUL SOP
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
SO
No. Revisi :
P
Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS dr. Dina Herdiana
KELURAHAN ₯ Widyatami
TAMANSARI NIP. 197504262007012006
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
dan seterusnya SOP dibuat dengan menyertakan kop/ heading.
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan (jika
dibutuhkan)
6. Prosedur/ Langkah-langkah
7. Unit terkait
8. Dokumen Terkait
9. Riwayat perubahan dokumen
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/ kotak adalah :
Nama Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal
terbit dan tanda tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk
pengertian , tujuan, kebijakan,alat dan bahan, prosedur/ langkah-
langkah, dokumen terkait, unit terkait dan riwayat perubahan
dokumen boleh tidak diberi tabel/ kotak.
f. Petunjuk Pengisian SOP
1) Logo :
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dan lambang Puskesmas.
2) Kotak kop/ heading diisi sebagai berikut :
a) Heading dicetak di setiap halaman.
b) Kotak Logo diberi logo Pemerintah DKI Jakarta, dan nama
Puskesmas
c) Kotak judul diberi judul/ nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran
yang berlaku di Puskesmas Kelurahan Tamansari, dibuat
sistematis agar ada keseragaman.
e) No. Revisi : diisi sesuai dengan status revisi, dapat menggunakan
angka, misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00,
sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 01, dan
seterusnya.
f) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1 dari 5).Tiap halaman
selanjutnya dilanjutkan misalnya pada halaman kedua : 2 dari 5,
halaman terakhir : 5 dari 5.
h) Ditetapkan kepala Puskesmas Kelurahan Tamansari : diberi
tandatangan kepala Puskesmas Kelurahan Tamansari dan nama
jelasnya.
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
a) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan
atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci : “sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk .....”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas Kelurahan
Tamansari yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut, misalnya
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan :
Keputusan Kepala Puskesmas No.005/2017 tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan,
ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.1
e) Alat dan Bahan : berisi alat dan bahan yang diperlukan dalam
proses pelaksanan SOP, jika tidak ada bisa tidak ditulis.
f) Langkah-langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
g) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
h) Dokumen Terkait : Dokumen yang terkait dengan proses
pelaksanaan SOP.
i) Riwayat Perubahan Dokumen : bagian ini berisi revisi dokumen
yang telah dilakukan
h. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langah-langkah dalam
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
tilik/ check list:
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan
SOP itu sendiri.
e) Langkah-langkah menyusun daftar tilik :
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
(1) Gambarkan flow- chart dari prosedur tersebut,
(2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
(3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
(4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
(5) Lakukan uji-coba,
(6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(7) Standarisasi daftar tilik.
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = ∑ Ya x 100%
∑ Ya + Tidak
2) Evaluasi SOP
a) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.
b) Hasil evaluasi : SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP
tersebut perlu diperbaiki/ direvisi. Perbaikan/ revisi isi SOP bisa
dilakukan sebagian atau seluruhnya.
c) Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila:
Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada,
Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan,
Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru,
Adanya perubahan fasilitas.
d) Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas.
H. Dokumen Pendukung
Dokumen pendukung ini berupa :
1. Surat Biasa;
Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya
2. Surat Keterangan;
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.
3. Surat Perintah;
Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
4. Surat izin;
Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
5. Surat Perjanjian;
Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama
antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksariakan tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
6. Surat Perintah Tugas;
Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan/jabatan tertentu sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
8. Surat Kuasa;
Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejal:Jat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk
melakukan suatu tindakan hukum tertentu dalam rangka kedinasan.
9. Surat Undangan;
Surat Undangan adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang .kepada
pejabat/pegawai dan/atau pihak tertentu yang tersebut pada alamat tujuan
untuk menghadiri suatu acara.
10. Surat Panggilan;
Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada seorang pegawai/pihak tertentu untuk menghadap.
11. Telaahan Staf;
Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara lain
berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
12. Pengumuman;
Pengumuman adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
13. Laporan;
Laporan adalah naskah Dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
14. Rekomendasi;
Rekomendasi adalah naskah Dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
15. Surat Pengantar;
Surat Pengantar adalah naskah Dinas berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai bukti pengiriman/tanda terima.
16. Berita Acara;
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu hal
yang ditandatangani oleh para pihak.
17. Memo;
Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan
tertentu.
18. Seruan;
Seruan adalah naskah dinas rnernuat pernberitahuan yang bersifat
irnbauan persuasif yang ditujukan kepada rnasyarakat urnurn untuk
rnelakukan atau tidak rnelakukan sesuatu kegiatan/perbuatan
19. Kesepakatan Bersama/Memorandum of Understanding(MoU);
Kesepakatan Bersama/Memorandum of Understanding (Mou) adalah
naskah dinas yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dengan pihak lain
sebagai langkah awal untuk mempersiapkan suatu perjanjian kerjasama.
Perjanjian Kerja Sama adalah naskah kerja sama yang merupakan ikatan
perdata berisikan hak dan kewajiban.
20. Surat Tugas;
Surat Tugas adalah naskah dinas yang memuat kehendak pimpinan unit
organisasi/satuan kerja yang ditujukan pada bawahan dan/ atau
pejabat/pegawai untuk melaksanakan tugas tertentu.
21. Surat Penugasan;
Surat Penugasan adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan jabatan tertentu sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
22. Surat Perintah Kerja;
Surat Perintah Kerja adalah naskah dinas yang mernuat perintah dari
pirnpinan atau pejabat yang berwenang sesuai ketentuan kepada pihak
tertentu untuk rnelaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
23. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang berisi pemyataan bahwa seorang pegawai telah
menjalankan tugas.
24. Notulen Rapat;
Notulen Rapat adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang
atau hasil rapat.
25. Daftar Hadir;
Daftar Hadir adalah naskah dinasberisi keterangan atas kehadiran
seseorang.
26. Piagam;
Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah
diwujudkan.
27. Sertifikat;
Sertifikat adalah naskah dinas yang rnerupakan tanda bukti seseorang telah
rnengikuti kegiatan tertentu.
28. Lembar Disposisi;
Lembar Disposisi adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang berisi
catatan/petunjuklarahan tertulis kepada bawahan
.
Proses penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pengelolaan surat masuk;
Pengelolaan surat masuk sebagaimana dilakukan melalui:
a. Instansi penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui tahapan:
1. Penerimaan, pencatatan, pengarahar" penyampaian kepada
pirnpinan, pendisposisian, pendistribusian kepada pimpinan unit
pengolah;
2. Pimpinan unit pengolah menindaklanjuti sesuai arahan pimpinan;
dan
3. Surat masuk dikendalikan oleh Induk Tata Usaha.
b. Fotokopi surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan
kepada yang berhak; dan
c. Alur surat menyurat diselenggarakan melallJi mekanisme dari tingkat
pimpinan tertinggi hingga ke pejabat struktural terendah yang
berwenang.
2. Pengelolaan surat keluar;
Pengelolaan surat keluar sebagaimana dilakukan melalui tahapan:
a. Konsep naskah dinas diparaf secara berjenjang dan terkoordinasi
sesuai tugas dan kewenangannya dan diagendakan oleh
masingmasing unit tata usaha dalam rangka pengendalian;
b. Naskah dinas yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
diberi nomor, tanggal dan stempel oleh unit tata usaha ;
c. Naskah dinas wajib segera dikirim; dan
d. Naskah dinas pertinggal disimpan/diarsipkan pada unit tata usaha.
B. Pemarafan
a. Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat
penandatangan terlebih dahulu dilakukan pemarafan/diparaf.
b. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum daerah
sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparaf pe.da setiap lembar.
c. Paraf dilakukan oleh pejabat terkait secara horizontal dan vertikal.
d. Paraf adalah merupakan bentuk keterkaitan, memberikan
koreksi/usulan, persetujuan terhadap konsep naskah dinas serta ikut
bertanggungjawab atas muatan materi, substansi, redaksi dan
pengetikan.
e. Paraf meliputi paraf hierarki dan paraf koordinasi.
C. Penandatangan
Kepala Puskesmas atas wewenang jabatannya menandatangani
naskah dinas yaitu : Keputusan Kepala Puskesmas, Surat Biasa, Surat
Perintah,Surat Peritlah Kerja, Surat Tugas, Surat Perintah Tugas, Surat
Penugasan, Surat Perjanjian, Surat Perintah Perjalanan Dinas, Surat
Kuasa, Surat Undangan, Surat Keterangan, Surat Keterangan
Melaksanakan Tugas, Surat Panggilan, Lembar Disposisi, Telaahan Staf,
Pengumuman, Laporan, Rekomendasi, Berila Acara, Piagam, Sertifikat,
Memo, dan Daftar Hadir.
Kepala Bagian Tata Usaha Puskesmas menandatangani naskah dinas
dalam bentuk dan susunan surat, dilakukan sesuai dengan tugas, fungsi
dan kewenangan jabatannya, terdiri atas: Surat Biasa, Surat Keterangan,
Surat Perintah, Surat Kuasa, Surat Undangan,Lembar Disposisi, Telaahan
Staf, Laporan, Memo, Daftar Hadir; dan Surat dalam rangka pelaksanaan
hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil.
H. Kop Surat
1. lsi Kop Naskah Dinas Puskesmas tanpa alamat, terdiri atas nama
Puskesmas Kelurahan Tamansari dengan menyebutkan wilayah Kota
Administrasi/ Jakarta Barat dan menggunakan Lambang Daerah Jaya
Raya berwarna hitam, yang ditempatkan secara simetris pada bagian
tengah atas halaman Kop Naskah Dinas.
2. lsi Kop Naskah Dinas Puskesmas dengan alamat, terdiri atas sebutan
Pemerintuh Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan, Puskesmas
Kelurahan Tamansari dengan menyebutkan wilayah Kota Administrasi
Jakarta Barat, alamat lengkap, nomor telepon, nomor faksimile,
website, e-mail, kode pos dan menggunakan Lambang Daerah Jaya
Raya berwarna hitam, yang ditempatkan pada bagian kiri atas serta
dibatasi dengan garis lurus panjang.
3. Penggunaan Kop Naskah Dinas Puskesmas Kelurahan Tamansari ,
untuk Naskah Dinas yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
Kelurahan Tamansari atau pejabat lain atas nama Kepala Puskesmas
Kelurahan Tamansari.
4. Penanggung jawab penggunaan dan penyimpanan Kop Naskah
Dinas Puskesmas Kelurahan Tamansari adalah Kepala Sub bagian
Tata Usaha Puskesmas Kelurahan Tamansari.
J. Papan Nama
1. Ukuran papan nama Puskesmas Kelurahan Tamnsari 250 cm x 125
cm (dua ratus lima puluh kali seratus dua puluh lima sentimeter) .
2. Papan Nama Puskesmas Kelurahan Tamansari menggunakan warna
dasar putih dengan tulisan warna hitam,dengan perbandingan ukuran
huruf 1 : 2 : 3 (satu berbanding dua berbanding tiga), dengan rincian:
a. Ukuran huruf 1 (satu) untuk tulisan alamat lengkap, nomor
telepon,dan kode pos;
b. Ukuran huruf 2 (dua) untuk tulisan sebutan Pemerintah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta/Kota Administrasi Jakarta Barat;
dan
c. Ukuran huruf 3 (tiga) untuk tulisan nama Puskesmas Kelurahan
Tamansari
3. lsi papan nama Puskesmas Kelurahan Tamansari, terdiri atas sebutan
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dinas
Kesehatan, Puskesmas Kelurahan Tamnsari dengan menyebutkan
wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, alamat lengkap, nomor
telepon, nomor faksimile dan kode pos, serta menggunakan Lambang
Daerah Jaya Raya berwarna hitam, yang ditempatkan pada bagian
tengah atas.
4. Bahan Papan Nama Puskesmas Kelurahan Tamansari dapat
menggunakan kayu, beton, seng/plat atau bahan lainnya.
5. Bahan huruf pada Papan Nama Puskesmas Kelurahan Tamansari
dapat menggunakan cat, semen, seng/plat atau bahan lainnya.
6. Penempatan Papan Nama Puskesmas Kelurahan Tamansari di
tempat yang strategis, mudah dilihat dan serasi dengan letak dan
bentuk gedung bangunannya.
K. Logo
1. Penggunaan lambang/logo selain Lambang Daerah Jaya Raya tidak
diperkenankan pada isi Kop Naskah Dinas Puskesmas Kelurahan
Tamansari.
2. Penggunaan lambang/logo selain Lambang Daerah Jaya Raya dapat
diperkenankan pada Sampul Naskah Dinas Puskesmas Kelurahan
Tamansari.
3. Penggunaan lambang/logo selain Lambang Daerah Jaya Raya dapat
diperkenankan pada setiap pendukung kegiatan antara lain berupa
spanduk, souvenir, plakat, piala/thropy, brosur, seragam olahraga, topi
atau papan nama.
4. Tingkat keamanan;
Tingkat keamanan dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul
naskah dinas sebagai berikut:
a. Surat sangat rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi, erat hubungannya
dengan rahasia negara, keamanan dan keselamatan negara;
b. Surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan tinggi yang berdampak kepada kerugian
negara, disintegrasi bangsa;
c. Surat penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat keamanan isi
surat perlu mendapat perhatian penerima surat;
d. Surat konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak kepada
terhambatnya jalannya pemerintat ,an dan pembangunan;dan
e. Surat biasa disingkat S, merupakan surat yang materi dan sifatnya
biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.
5. Kecepatan proses;
Kecepatan proses naskah dinas dibedakan menjadi :
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu24 (dua puluh empat) jam setelah
surat diterima;
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam
setelah surat diterima;
c. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam
setelah surat diterima; dan
d. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 (lima) hari kerja setelah surat
diterima.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen Peningkatan Mutu
Puskesmas Kelurahan Tamansari dikelompokan masing-masing Bab/
kelompok pelayanan/ UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan
elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan
sesuai pejabat yang berwenang,
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan,
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan
Dokumen,
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit
dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
J. Rekaman Implementasi
1. Rekam Implementasi adalah ; dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan
Puskesmas Kelurahan Tamansari dalam melaksanakan regulasi internal
atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga
harus dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi
untuk mendefinisikan, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama
simpan dan pemusnahan. Catatan/ rekam implementasi harus dapat
terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
IDENTIFIKASI PASIEN
No. :02/SOP/UKP-LOKET-
Dokumen TS/2018
Tgl. Terbit : 03 Maret 2017
1.Pengertian Identifikasi pasien adalah suatu upaya memverifikasi pasien untuk menjamin
keselamatan / mencegah terjadinya kesalahan terhadap pasien / kejadian
pasien tertukar sehingga pasien mendapatkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan.
IDENTIFIKASI PASIEN
No. :02/SOP/UKP-LOKET
Dokumen TS/2018
Tgl. Terbit : 03 Maret 2017
Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
A. Identifikasi pasien secara verbal
1. Apakah petugas memberi salam kepada pasien?
2. Apakah petugas menanyakan nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis, alamat pasien (minimal dua data) dan
mencocokan dengan data rekam medis?
B. Identifikasi pasien secara non verbal
1. Apakah petugas memberi salam kepada pasien?
2. Apakah petugas melihat nama, tanggal lahir dan nomor
rekam medis (minimal dua data) yang tertera digelang
pasien?
Jumlah
Petugas Pemeriksa
(…………………………………..)
I. Pendahuluan
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberi pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok, dengan kata lain
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan
masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanann kesehatan yang menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat ( UKM ) dan Upaya Kesehatan Perseorangan ( UKP ) tingkat
pertama, dengan mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, untuk mencapai derajata
kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya di wilayah kerjanya
Puskesmas Kelurahan Tamansari merupakan Pusat pelayanan masyarakat yang
berorientasi pada pelayanan prima, dimana puskesmas Kelurahan Tamansari selalu
memperhatikan kebutuhan pasiennya, terutama kaum kelompok khusus dimana
puskesmas Kelurahan Tamansari berbasis Responsif Gender
Puskesmas Kelurahan Tamansari juga merupakan puskesmas dengan pelayanan
dengan responsif gender, dimana selalu memperhatikan kelompok lansia , kelompok
wanita dan anak serta kelompok difabel, hal ini dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan
Tamansari dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan senantiasa
mengutamakan keselamatan pasien sehingga terwujudnya kepuasan pelanggan dan juga
kepuasan pegawainya.
Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
mengutamakan keselamatan pasien, Puskesmas Kelurahan Tamansari mengupayakan
diterapkannya standar pelayanan yang mengacu pada standar Peningkatan Mutu
Puskesmas yang berlaku secara nasional dan diatur dalam Permenkes RI Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dimana akreditas Puskesmas adalah
suatu pengakuan yang diperoleh dari lembaga Sertifikasi buat Puskesmas yang sudah
memenuhi standar yang diatur oleh peratutran yang berlaku
III. Tujuan :
Tujuan Umum :
1. Mempersiapkan Puskesmas Kelurahan Tamansari dalam memperoleh Peningkatan
Mutu
2. Terwujudnya mutu pelayanan Puskesmas yang memenuhi standar Nasional maupun
yang tersertifikasi
Tujuan Khusus :
1. Diperolehnya pengakuan dari Komite
Akeditas, sehingga sertifikasi Peningkatan Mutu dapat tahun 2017
TAHUN 2017
N
KEGIATAN JA FE MR JUN JUL DE
O APRL MEI AGT SEP OKTNOV
N B T I I S
Lokakarya
1 Penggalangan X Sudin
Komitmen
Komitmen Pimpinan
2 dan Karyawan X PKM
Puskesmas
Pembentukan Panitia
3 Persiapan X PKM
Peningkatan Mutu
Pembentukan TIM
4 Pokja Peningkatan X PKM
Mutu
Workshop
Pengenalan Standar
5 X Sudin
dan Instrumen
Peningkatan Mutu
Pelatihan
6 X Sudin
Keselamatan Pasien
Pelatihan Manajemen
7 X PKM
Resiko
Pelatihan Audit
8 Internal dan Tinjauan X Sudin
Manajemen
9 Self Assesment X PKM
Penyiapan Dokumen
10 X X X X X X X X PKM
Peningkatan Mutu
Pendampingan oleh
Tim Peningkatan
11 X X Sudin
Mutu ( Sudinkes
Jakbar )
12 Pelatihan ke PJ Poli X PKM
Sosialisasi standar
13 Peningkatan Mutu ke X X X X X X PKM
Poli/Unit
Pengadaan sarana dan
14 prasarana penunjang X X X X X PKM
Peningkatan Mutu
Penataan sistem
manajemen dan
15 X X X X X X PKM
Penyelenggaraan UKP
dan UKM
Implementasi
16 X X X X X X X PKM
Peningkatan Mutu
Pertemuan Rutine
17 Peningkatan Mutu X X X X X X X X X PKM
setiap Jumat SIang
18 Penilaian Prasertifikasi X Sudin
Evaluasi Puskesmas
Persiapan
19 Peningkatan Mutu oleh X Sudin
Komite Peningkatan
Mutu
20 Perbaikan Internal X PKM
Tim
Survey Peningkatan Pening
21 X
Mutu katan
Mutu
Perbaikan hasil
22 X PKM
Peningkatan Mutu
NOMOR :
TENTANG : PENUNJUKKAN/PENETAPAN
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
(UKP) DAN PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 April 2018