Anda di halaman 1dari 38

PEDOMAN REGULASI

TATA NASKAH

Di Susun Oleh :

TIM PUSKESMAS BATUYANG

PUSKESMAS BATUYANG

2023
i
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PUSKESMAS BATUYANG
Jalan Darwa Km 0,1, Desa Pringgabaya, Kec. Pringgabaya
Kode Pos : 83654 Telp. (0376) 3501362 Email : puskesmasbatuyang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUYANG

Nomor : 000 / SK / PKMB / III / 2023

TENTANG
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS BATUYANG,

Menimbang : a. bahwa Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan dasar


menyelenggarakan upaya kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu yang meliputi Perencanaan (P1), Pelaksanaan (P2), dan
Penilaian, Pengawasan, dan Pengendalian (P3) untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal di puskesmas
Kendalsari sesuai standar yang telah ditetapkan;
b. bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan tingkat pertama
dan upaya kesehatan tingkat perseorangan dibutuhkan
manajemen puskesmas yang dilakukan secara terpadu, dan
berkesinambungan agar menghasilkan kinerja puskesmas yang
efektif dan efisien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
a dan b maka perlu ditetapkan dalam suatu keputusan Kepala
Puskesmas Batuyang tentang tim Manajemen Puskesmas.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
2. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas;

ii
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2017 tentang Kode Etik Dan
Kode Perilaku Pegawai Kementrian Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi
6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor.17 tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
7. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 112 tahun 2006 tentang
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi pada Pusat Kesehatan
Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUYANG TENTANG


KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Kesatu : Dalam melaksanakan program dan kegiatan puskesmas agar


berjalan optimal maka akan diterapkan manajemen puskesmas;
Kedua : Prinsip dasar manajemen puskesmas meliputi Perencanaan,
Pelaksanaan, Penilaian, Pengawasan, dan Pengendalian;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pringgabaya
Pada Tanggal : 4 Maret 2023
KEPALA PUSKESMAS BATUYANG,

LALU MUHAMAD ILMI

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penyusunan buku Pedoman Regulasi Tata
Naskah Puskesmas Batuyang dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam proses penyusunan dokumen akreditasi diperlukan acuan tata naskah


sehingga format yang dihasilkan seragam, sehingga perlu dibuat buku Pedoman
Regulasi Tata Naskah Puskesmas Batuyang yang akan dijadikan sebagai acuan dan
panduan dalam pembuatan dokumen-dokumen dalam kegiatan puskesmas.

Dengan tersusunnya buku Pedoman Regulasi Tata Naskah Puskesmas


Batuyang, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyususnan buku ini.

Kami sadari pedoman ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan
saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya


kepada kita semua.

Tim Puskesmas Batuyang

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
II. TUJUAN ...................................................................................................... 2
III. JENIS-JENIS REGULASI ..................................................................... 2
1. Peraturan ......................................................................................... 2
2. Surat Keputusan .............................................................................. 2
3. Kebijakan ......................................................................................... 2
4. Pedoman / Panduan ........................................................................ 3
5. Prosedur .......................................................................................... 3
6. Instruksi Kerja .................................................................................. 3
7. Catatan Mutu ................................................................................... 3
IV. TINGKATAN REGULASI ..................................................................... 4
V. PENERBITAN DAN PENGESAHAN REGULASI .................................. 4
VI. PENOMORAN REGULASI .................................................................. 4
1. Rumus Penomoran .......................................................................... 4
2. Istilah Baku untuk Nomor Urut Dokumen .......................................... 5
3. Istilah Baku untuk Jenis Dokumen .................................................... 5
VII.TATA NASKAH ................................................................................... 5
1. Peraturan ......................................................................................... 5
2. Keputusan Kepala Puskesmas ......................................................... 7
3. Kebijakan ......................................................................................... 9
4. Pedoman / Panduan ........................................................................ 11
5. Prosedur .......................................................................................... 13
6. Instruksi Kerja .................................................................................. 16
7. Catatan Mutu ................................................................................... 17
VIII. DISTRIBUSI, PENYIMPANAN DAN DAFTAR DOKUMEN................. 17
IX. IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI DOKUMEN .................................... 18
X. PENGENDALIAN DOKUMEN ............................................................... 18
XI. REVISI DOKUMEN ............................................................................. 19
XII. PENUTUP........................................................................................... 19
LAMPIRAN ............................................................................................... 20
1. Contoh Surat Keputusan Kepala Puskesmas ................................. 21
2. Contoh Standar Operasional Prosedur (SOP) .................................. 24

v
3. Contoh Template Pedoman Mutu ................................................... 26

vi
PEDOMAN REGULASI PUSKESMAS BATUYANG

I. PENDAHULUAN
Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan UPT BLUD Puskesmas
Batuyang diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi UPT BLUD
Puskesmas Batuyang. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan UPT
BLUD Puskesmas Batuyang adalah administrasi umum. Merujuk pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Standar Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat, untuk dapat memenuhi hal tersebut maka
diperlukan Tata kelola Puskesmas yang baik.
Tata kelola Puskesmas yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi
manajemen Puskesmas yang berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi,
akuntabilitas, independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
Tata kelola pelayanan yang baik adalah penerapan fungsi manajemen
pelayanan puskesmas yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Untuk mewujudkan tata kelola Puskesmas dan Pelayanan yang baik,
Puskesmas harus menyediakan regulasi (norma), standar-standar, prosedur
dan kriteria (patokan/parameter) yang dijalankan secara konsisten, karena
regulasi sebagai sumber hukum formil berupa peraturan tertulis akan mengikat
secara umum segenap unsur yang ada di puskesmas
Regulasi menjadi salah satu penentu perkembangan puskesmas yang
kini menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari tuntutan masyarakat atas
peningkatan kualitas pelayanan, perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran
serta kondisi sosial politik dan ekonomi masyarakat.
Penyiapan dokumen sebagai regulasi merupakan hal pokok di
puskesmas karena merupakan acuan dalam pelaksanaan pelayanan
puskesmas. Dalam Pedoman Regulasi ini dijelaskan dokumen yang harus dibuat
oleh puskesmas, dengan disertai penjelasan penyusunannya sehingga
memudahkan puskesmas dalam menyusun dokumen regulasi puskesmas. Untuk
dapat terjadinya persamaan persepsi dalam penyusunan dokumen Puskesmas,
maka disusunlah Pedoman Regulasi Puskesmas Batuyang.

1
II. TUJUAN
1. Tersedianya panduan bagi Puskesmas dalam penyusunan dokumen yang
berbentuk regulasi Puskesmas.
2. Membantu menyiapkan dokumen yang merupakan bagian yang cukup penting
di puskesmas.
3. Menjadi kerangka hukum dan manajerial yang menjadi acuan bagi
puskesmas dalam mencapai tujuannya.

III. JENIS - JENIS REGULASI


Jenis-jenis regulasi yang berlaku di Puskesmas Batuyang.
1. Peraturan
Peraturan adalah aturan yang mengatur agar tata kelola Puskesmas
terselenggara dengan baik, Merupakan produk internal yang memiliki
kekuatan hukum dan mengikat seluruh komponen Puskesmas.
Peraturan merupakan jenjang tertinggi konstitusi (Peraturan dasar)
yang disusun dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas dan mengatur
tentang visi, misi, tujuan Puskesmas, Peraturan di Puskesmas Batuyang
ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Puskesmas.

2. Keputusan Kepala Puskesmas


Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan
penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam
rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan
pembangunan, misalnya: penetapan organisasi dan tata kerja Unit
Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan
anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.

3. Kebijakan
Kebijakan Puskesmas adalah penetapan Kepala Puskesmas pada
tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan
bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu disusun
pedoman/panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah - langkah
untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Kebijakan ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Puskesmas.
Kebijakan dapat dituangkan dalam pasal pasal di dalam

2
peraturan/keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari
peraturan/keputusan.

4. Pedoman/Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal
pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan.
Sedangkan panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan
kegiatan.
Pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
meliputi 1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat
dimplementasikan dengan baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui
SOP.

5. Prosedur
Prosedur suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang
telah ditentukan.
Prosedur menggambarkan suatu aktifitas yang mengalir dalam
satu organisasi. Di level inilah Flowchart dan workflow dikelompokkan.
Prosedur di Puskesmas Batuyang dibuat dalam bentuk naratif proses
yang tertulis panjang lebar beberapa halaman sehingga tidak se praktis
Flowchart dan workflow.

6. Instruksi kerja
Instruksi Kerja adalah salah satu dokumen yang berisi tentang
instruksi-instruksi yang harus dilakukan oleh semua pihak di dalam
organisasi. Kalimat-kalimatnya lebih bersifat instruktif, bukan narasi.

7. Catatan Mutu
Catatan mutu adalah bukti dari proses kerja yang sudah
dilakukan/dikerjakan, bukti ini dapat ditulis dalam sebuah form sesuai
prosesnya masing-masing.
Catatan mutu pada prinsipnya juga merupakan suatu dokumen
yang dibuat dalam format form, dengan nomor dokumen sesuai dengan
prosedur pengendalian dokumen. Instruksi kerja berupa penjelasan
pelaksanaan suatu aktivitas dalam prosedur yang pada umumnya lakukan

3
oleh satu jabatan/posisi. Contoh Instruksi Kerja adalah instruksi
menghidupkan mesin, memadamkan api kebakaran, cara membuka paket,
dan lain-lain.

IV. TINGKAT REGULASI


Tingkatan regulasi yang berlaku di Puskesmas Batuyang:
Level Regulasi
1 Peraturan
2 Surat Keputusan
3 Kebijakan
4 Pedoman / Panduan
5 Prosedur
6 Instruksi Kerja
7 Catatan Mutu

V. PENERBITAN DAN PENYUSUNAN REGULASI


Penerbitan dan penyususunan regulasi yang berlaku di Puskesmas Batuyang,
adalah sbb:
1. Jenis huruf : Arial
2. Besar huruf : 12 (dua belas)
3. Spasi : 1,5 (satu setengah) spasi untuk naskah dinas pengaturan
dan penetapan, untuk naskah dinas lain sesuai dengan
aspek keserasian dan estetika
4. Jarak/ruang tepi untuk naskah dinas pengaturan adalah :
- Top/atas minimal 2 cm untuk naskah tanpa kop
dan 2 spasi di bawah kop untuk naskah berkop,
- Left/ kiri minimal 3 cm,
- Right/kanan minimal 2 cm,
- Bottom/bawah minimal 2,5 cm.
untuk naskah dinas pengaturan untuk naskah dinas lain dapat menyesuaikan
sesuai dengan aspek keserasian dan estetika
5. Paper/kertas : F4 atau ukuran 21,6 cm x 33 cm

VI. PENOMORAN REGULASI


1. Rumus penomoran: 000/ XXX/PKMB/BB/ TTTT
000 = Nomor Urut Dokumen
XXX = Jenis Dokumen

4
BB = Bulan pembuatan/ penerbitan regulasi
(menggunakan angka Romawi)
TTTT = Tahun pembuatan/ penerbitan regulasi
Untuk penomoran surat keluar melalui registrasi surat menyurat di Tata
Usaha dengan Format: 000/PKMB-TU/BB/TTTT

2. Istilah baku untuk No. urut Dokumen = 000


Contohnya adalah: 001, 002, 003, 004, 005, 006, 000,… dstnya.

3. Istilah baku untuk Jenis Dokumen = XXX, jenisnya adalah :


PER = Peraturan
SK = Surat Keputusan
KBJ = Kebijakan
PDM = Pedoman Mutu
SOP = Standar Operasional Prosedur
STO = Struktur Organisasi
INK = Instruksi Kerja

VII. TATA NASKAH


Tata Naskah Regulasi yang berlaku di Puskesmas Batuyang adalah sebagai
berikut:
1. Peraturan
Bentuk dan susunan naskah Peraturan di Puskesmas Batuyang adalah
sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Puskesmas
Batuyang.
b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan,
ditulis simetris dengan huruf kapital.
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata
Peraturan.
Penomoran Naskah Peraturan Kepala Puskesmas :
001/PER/PKMB/BB/TTTT
Tahun penerbitan surat

Bulan penerbitan surat


Singkatan Puskesmas Batuyang

Jenis Dokumen

Nomor urut penerbitan


5 surat
berdasarkan jenis
d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.
e) Judul peraturan ditulis dengan huruf capital.
f) Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf
kapital.

2) Pembukaan
a) Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin serta ditulis dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat
tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan peraturan. Huruf awal kata menimbang
ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua
(:) dan diletakkan di bagian kiri;
Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar
kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang
memerintahkan pembuatan peraturan tersebut. Peraturan
perundang- undangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus
dengan kata menimbang.
c) Diktum
Diktum MEMUTUSKAN ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah
margin. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata.
Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua; nama peraturan sesuai dengan
judul (kepala) tanpa RI, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda baca titik.

3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang

6
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya: Kesatu: Kedua: dst

b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan,


pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan
pada halaman terakhir ditanda tangani oleh pejabat yang
menetapkan peraturan.

4) Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang
memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan
peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama
jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang
menandatangani.

5) Penandatanganan.
Peraturan Puskesmas Batuyang ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas Batuyang dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian
Tata Usaha.

6) Lampiran: Tengah rata kiri

2. Keputusan Kepala Puskesmas


Bentuk dan susunan naskah Keputusan Kepala Puskesmas adalah
sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Pemda dan
Lambang Puskesmas dengan susunan sebagai berikut
 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
 PUSKESMAS BATUYANG
 Alamat Puskesmas Batuyang “Jalan Darwa Km 01, Desa
Pringgabaya, Kec. Pringgabaya Kode pos: 83654 Telpon
(0376) 3501362 Email: puskesmasbatuyang@gmail.com ”
Ukuran huruf antara tulisan nama Pemerintah Daerah dan nama
Perangkat Daerah adalah 3:4 dan penulisan Nama Perangkat
Daerah ditebalkan (bold).
b) Kata Surat keputusan pejabat yang menetapkan ditulis simetris

7
di tengah margin dengan huruf kapital.
c) Nomor keputusan ditulis dengan huruf kapital.
Penomoran Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
001/SK/PKMB/BB/TTTT
Tahun penerbitan surat

Bulan penerbitan surat


Singkatan Puskesmas Batuyang

Jenis Dokumen

Nomor urut penerbitan surat


berdasarkan jenis

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital.
2) Pembukaan
a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis
simetris di tengah dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
1. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang
pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan keputusan. Kata menimbang ditulis
dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan
diletakkan di bagian kiri.
2. Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan
keputusan yang memerintahkan pembuatan keputusan
tersebut.
3. Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.

4. Diktum
a) Diktum MEMUTUSKAN ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital tanpa spasi di antara suku kata dan
diletakkan di tengah margin.
b) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata
Memutuskan, disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat.

8
c) Huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.
d) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala)
keputusan seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua
:
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan keputusan.
4) Kaki
Kaki memuat tempat penetapan, tanggal, bulan, dan tahun,
nama jabatan, tanda tangan dan stempel Puskesmas serta nama
lengkap pembuat keputusan, nama jabatan diakhiri dengan tanda
koma (,).
5) Penandatanganan.
Surat Keputusan Puskesmas Batuyang ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas Batuyang dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian
Tata Usaha.

3. Kebijakan
Bentuk dan susunan naskah Kebijakan di Puskesmas Batuyang adalah
sebagai berikut:

1) Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Daerah dan
Lambang Puskesmas.
b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan,
ditulis simetris dengan huruf kapital.
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata

9
Peraturan.

Penomoran Naskah Kebijakan


001/KBJ/PKMB/BB/TTTT
Tahun penerbitan surat

Bulan penerbitan surat


Singkatan Puskesmas Batuyang
Jenis Dokumen

Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul peraturan ditulis dengan huruf capital.
f) Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf
kapital.
2) Pembukaan
a) Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin serta ditulis dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
Konsiderals Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-
pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;
Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan
peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan
peraturan tersebut. Peraturan perundang-undangan yang menjadi
dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak
lurus dengan kata menimbang.

c) Diktum
Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;
Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,

10
huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua; nama peraturan sesuai dengan
judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya: Kesatu, Kedua, dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan peraturan.
4) Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang
memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan
peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama
jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang
menandatangani.
5) Penandatanganan.
Kebijakan ditandatangani oleh Direktur Puskesmas Batuyang dan
keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian Sekretariat .

4. Pedoman / Panduan
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
sulit untuk dibuat standar sistematikanya atau format bakunya. Oleh
karena itu Puskesmas Batuyang menyusun sistematika buku
pedoman/panduan sebagai berikut :
1) Pedoman Pelayanan Puskesmas Batuyang
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pelayanan
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan

11
C.Pengaturan Jaga
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B.Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

2) Panduan Pelayanan Puskesmas Batuyang


BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

Sistematika panduan pelayanan Puskesmas Batuyang tersebut diatas


bukanlah baku tergantung dari materi/isi panduan. Pedoman/panduan
yang harus dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di
Puskesmas Batuyang yang di persyaratkan sebagai regulasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dalam pembuatan
dokumen pedoman/panduan ini yaitu:
 Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan
peraturan/keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakukan
pedoman/panduan tersebut. Bila Kepala Puskesmas Batuyang
diganti, peraturan/keputusan untuk pemberlakuan
pedoman/panduan ini tidak perlu diganti. Peraturan/Keputusan
Puskesmas Batuyang ini diganti bila memang ada perubahan dalam
pedoman/panduan tersebut.
 Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal
setiap 2-3 tahun sekali.
 Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan
pedoman/panduan untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu

12
maka Puskesmas Batuyang dalam membuat pedoman/panduan
wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan tersebut.

5. Prosedur
Prosedur dibuat dalam bentuk dan susunan naskah dalam standar
operasional prosedur (SOP) sebagai berikut:

1) Kepala

a) Logo
(1) Kop naskah standar operasional prosedur terdiri atas gambar
logo Pemda Lombok Timur di sebelah kiri dengan tulisan
Puskesmas Batuyang di bawahnya dan logo Puskesmas di
sebelah kanan.
b) Kotak Kop / Heading
(1) Tulisan Standar Operasional Prosedur di bawah judul
(2) Judul standar prosedur operasional yan g ditulis dengan
huruf kapital.
(3) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, Tanggal Terbit dan Halaman
dicantumkan secara simetris dibawah judul.

Penomoran dokumen:
001/SOP/PKMB/BB/TTTT
Tahun penerbitan surat

Bulan penerbitan surat


Singkatan Puskesmas Batuyang
Jenis Dokumen

Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis

13
(4) No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh: dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama
diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan angka,
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan
dokumen revisi pertama diberi nomor 01, dan seterusnya.
(6) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
(7) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap
halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman
kedua: 2/5, halaman terakhir: 5/5.
(8) Ditetapkan Kepala FKTP: diberi tandatangan Kepala FKTP dan
nama jelasnya.

2) Batang Tubuh
Komponen batang tubuh SOP adalah sebagai berikut:
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur / Langkah-langkah
6. Bagan Alir (jika dibutuhkan)
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen terkait
10.Rekaman Historis perubahan

Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:


a) Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah
yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan
multi persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk …”.

14
c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut, misalnya untuk SOP PENDELEGASIAN WEWENANG, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No 000/SK/PKMB/III/2023 tentang
PENDELEGASIAN WEWENANG PIMPINAN DAN PENANGGUNG JAWAB
KEPADA PELAKSANA BILA MENINGGALKAN TUGAS.
d) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
e) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses
kerjatertentu.
f) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedurterkait dalam proses kerja
tersebut.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara
garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir
mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol balok:

(2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:
(3)

15
6. Instruksi Kerja
Instruksi kerja dibuat dalam bentuk dan susunan naskah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kepala sebelah kiri memuat
(1) Kop naskah instruksi kerja terdiri atas gambar logo
Puskesmas Batuyang serta alamat Puskesmas
Batuyang di bawahnya.
(2) Tulisan Instruksi Kerja dicantumkan di bawah logo
Puskesmas Batuyang.
b) Kepala sebelah kanan memuat
(1) Judul instruksi kerja ditulis dengan huruf kapital.
(2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman dicantumkan
secara simetris dibawah judul.

Penomoran dokumen:
001/INK/PKMB/BB/TTTT
Tahun penerbitan surat

Bulan penerbitan surat


Singkatan Puskesmas Batuyang

Jenis Dokumen

Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis

(3) Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen.


(4) Tanda tangan dan nama jelas pejabat yang menetapkan
instruksi kerja dicantumkan di bawah nomor revisi dan
halaman.

16
2) Batang Tubuh
Batang tubuh INSTRUKSI KERJA terdiri atas: Tujuan,
Ruang Lingkup, Pelaksana, Referensi, Langkah Kerja dan
Lampiran-lampiran (berisi Keterangan-keterangan yang
diperlukan, Gambar, diagram alir yang diperlukan untuk
menjelaskan Instruksi Kerja. Formulir yang diperlukan untuk
merekam kegiatan yang disyaratkan oleh Instruksi Kerja
tersebut).

7. Catatan Mutu
Untuk memudahkan mengendalikan dokumen-dokumen yang
sangat banyak, maka dibuat Puskesmas Batuyang menetapkan
beberapa form Catatan Mutu sebagai berikut:
1) Daftar Induk Dokumen Internal
2) Daftar Induk Dokumen Eksternal
3) Lembar Distribusi
4) Formulir Bukti Penerimaan Salinan
5) Formulir Bukti Penarikan Dokumen
6) Formulir Amandemen
7) Berita Acara Pemusnahan Dokumen
8) Daftar Dokumen yang dimusnahkan

VIII. DISTRIBUSI, PENYIMPANAN, DAN DAFTAR INDUK DOKUMEN


1. Unit kerja pembuat dokumen menentukan unit-unit yang akan
menerima salinan dokumen dan menuliskannya di dalam "Lembar
Distribusi" yang terdapat pada setiap dokumen tersebut.
2. Formulir Distribusi / Penerima Dokumen diisi dan ditanda tangani
oleh penerima dokumen dan disimpan oleh unit kerja pembuat
dokumen.
3. Unit kerja pembuat dokumen dan penerima dokumen melakukan
penyimpanan dan pemeliharaan dokumen. Setiap unit kerja yang
menyimpan dokumen bertanggung jawab untuk menyimpan dan
memelihara dokumen dari kemungkinan hilang atau rusak.
4. Bagian Sekretariat bertanggung jawab terhadap peredaran dokumen
dan dicatat dalam Daftar Induk Dokumen.

17
IX. IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI DOKUMEN
1. Setiap dokumen regulasi diklasifikasikan dan diidentifikasikan oleh
Bagian Sekretariat ke dalam 4 (empat) jenis sebagai berikut:
1) Master
2) Dokumen terkendali (Controlled Copy)
3) Dokumen tidak terkendali (Uncontrolled Document)
4) Dokumen tidak berlaku/Kadaluarsa (obsolete).
2. Dokumen Master adalah naskah asli dokumen baik berupa hard copy dan
atau soft copy, lengkap dengan tanda-tanda keabsahannya.
3. Dokumen terkendali adalah dokumen yang berlaku dan didistribusikan
kepada unit kerja. Apabila terjadi perubahan pada dokumen ini, maka
revisi terbaru harus didistribusikan kepada unit kerja penerima sesuai
Daftar Pemegang Dokumen.
4. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang bila terjadi perubahan
pada dokumen ini, maka revisi terbaru tidak perlu diberikan.
5. Dokumen tidak berlaku/kadaluarsa (obsolete) adalah dokumen yang
sudah tidak berlaku lagi disebabkan oleh karena ada dokumen versi
terbaru atau masa berlaku dokumen sudah kadaluarsa.

X. PENGENDALIAN DOKUMEN
Tanda-tanda keabsahan suatu dokumen ialah nama dokumen, tanggal
diterbitkan, tanda tangan stempel sesuai dengan jenis dokumen.
1. Dokumen dibedakan antara yang dikendalikan dan yang tidak
dikendalikan. Semua dokumen yang dipakai sebagai rujukan kerja
haruslah dokumen yang dikendalikan, termasuk dokumen yang berasal
dari luar.
2. Salinan dokumen yang dikendalikan ditandai dengan cap
“CONTROLLED COPY / TERKENDALI” di lembar pertama.
3. Dokumen yang tidak bertanda cap “CONTROLLEDCOPY /
TERKENDALI” berwarna dianggap sebagai dokumen yang tidak
dikendalikan.
4. Dokumen terkendali harus memiliki keabsahan seperti nama dokumen,
tanggal diterbitkan dan tanda tangan.
5. Semua dokumen, kecuali yang berasal dari luar, harus ada
“MASTER”nya, yang disimpan oleh Bagian Sekretariat sebagai

18
pengendali dokumen. Penggandaan dokumen hanya dilakukan dari
“MASTER”.

6. Semua dokumen yang dikendalikan harus jelas distribusinya, dan bukti


telah diterimakannya dokumen yang dikendalikan kepada pemegang
dokumen disimpan oleh Bagian Sekretariat.
7. Semua dokumen berstatus “CONTROLLED COPY / TERKENDALI”
yang telah kadaluarsa harus ditarik dari pemegangnya dan harus
dimusnahkan. Bila salinan yang kadaluarsa ingin disimpan untuk
referensi, maka salinan tersebut diberi tanda (stempel) “KADALUARSA”
setiap halaman yang kadaluarsa hal ini dilakukan dalam rangka
mencegah pemakaiannya secara sengaja atau tidak sengaja.

XI. REVISI DOKUMEN


1. Siapapun melalui seluruh pimpinan unit dapat mengajukan usulan
revisi sesuai dengan kebutuhan menggunakan form usul revisi.
2. Revisi tiap dokumen dilampiri dengan formulir amandemen.
3. Dokumen lama, yang digantikan oleh dokumen yang direvisi, ditarik
kembali oleh Bagian Sekretariat untuk digantikan dengan yang baru.
4. Master dokumen yang kadaluarsa harus diberi tanda (stempel)
”KADALUARSA”.

XII. PENUTUP
Demikian Pedoman ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam penerbitan
regulasi di lingkungan Puskesmas Batuyang.

Ditetapkan di : Pringgabaya
Pada Tanggal : 3 Maret 2023
KEPALA PUSKESMAS BATUYANG,

LALU MUHAMMAD ILMI, S.Kep.,Ns.

19
NIP. 19760807 199703 1 006

LAMPIRAN

20
LAMPIRAN 1 : Contoh Surat Keputusan Kepala Puskesmas:

21
22
23
LAMPIRAN 2 : Contoh Standar Operasional Prosedur (SOP):

24
25
LAMPIRAN 3: Contoh Template Pedoman Mutu

PEDOMAN/MANUAL MUTU

I. Pendahuluan, yang berisi:


A. Latar belakang:
1. Profil organisasi
a. Gambaran umum organisasi
b. Visi organisasi
c. Misi organisasi
d. Struktur organisasi
e. Motto
f. Tata nilai
2. Kebijakan mutu:
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan
Puskesmas X berkomitmen untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses
pelayanan berdasarkan fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan
keselamatan pasien ada pada lampiran pedomanini.
3. Proses pelayanan (prosesbisnis)
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat:…..dst
b. Penyelenggaraan PelayananKlinis……dst

B. Ruang Lingkup:
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan
persyaratan ISO 9001:2008 dan standar akreditasi
Pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum system
manajemen mutu, tanggung jawab manajemen,
manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri
dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat,
yang meliputi: upaya… dst, dan Pelayanan Klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis
memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan
menerapkan manajemen risiko.

C. Tujuan:
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi
Puskesmas dalam membangun sistem manajemen
mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk

26
penyelenggaraan pelayanan klinis.
D. Landasan hukum dan acuan:
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun
pedoman mutu ini adalah: (sebutkan peraturan yang
terkait dengan Puskesmas). Acuan yang digunakan
dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar
akreditasi puskesmas.

E. Istilah dan definisi (urutkan sesuai abjad):


a. Pelanggan
b. Kepuasan pelanggan
c. Pasien
d. Koreksi
e. Tindakan korektif
f. Tindakan preventif
g. Pedoman mutu
h. Dokumen
i. Rekaman
j. Efektivitas
k. Efisiensi
l. Proses
m. Sasaran mutu
n. Perencanaan mutu
o. Kebijakan mutu
p. Sarana
q. Prasarana……dsb (sesuai kebutuhan)

II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan


A. Persyaratan umum:
Puskesmas X menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara system manajemen mutu sesuai dengan
standar akreditasi puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan
upaya Puskesmas maupun pelayananan klinis, yang
meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi
proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung
jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang
berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan
pelayanan,dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan

27
hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta
upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam system
manajemen mutu yang disusun meliputi:
Dokumen level 1: Kebijakan, dokumen level 2:
pedoman/manual, dokumen level 3: standar prosedur
operasional, dan dokumen level 4: rekamanrekaman
sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan,
pedoman, dan prosedur. (Jelaskan bagaimana
pengendalian dokumen di Puskesmas: proses
penyusunan dokumen, pengesahan, penomoran,
pemberlakukan, distribusi, penyimpanan, pencarian
kembali, proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa,
dsb).

C. Pengendalian rekam implementasi (jelaskan bagaimana


pengendalian
rekam implementasi di Puskesmas).

III. Tanggung jawab manajemen:

A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen
mutu, penanggung jawab upaya, penanggung jawab
pelayanan klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
B. Fokus pada sasaran/pasien:
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan
dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan
mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan,
perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan
pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan
evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
C. Kebijakan mutu:
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan
pelayanan yang berfokus pada pelanggan,
memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan
penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakanmutu
dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas
yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan
kebijakan mutu pelayanan UKM.
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran

28
Kinerja/Mutu.
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar
pelayanan minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan
klinis, indikator penyelenggaraan upaya Puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya
untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Perencanaan
mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi
programprogram kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP.
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien.
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas.
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga.
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium.
7. Peningkatan mutu pelayananobat.
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan
keselamatan
pasien.
E. Tanggung jawab, wewenang (jelaskan tangung jawab dan
wewenang mulai dari Kepala, wakil manajemen
mutu/penanggung jawab mutu, penanggung jawab UKM,
tanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
dalam peningkatan mutu.
F. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu
Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu
yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan
mutu di Puskesmas:
• Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan,
diimplementasikan, dan dipelihara
• Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen
mutu dan kinerja pelayanan
• Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan
dan
harapan sasaran/pasien
G. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop
(mini lokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo
dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.

IV. Tinjauan Manajemen:


A. Umum : Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun.

29
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yanglalu
7. Perubahan terhadap Kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen
mutu/sistem pelayanan
C. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan
manajemen adalah peningkatan efektivitas sistem
manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan
persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-
perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu
dilakukan.

V. Manajemen sumber daya:

A. Penyediaan sumber daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumberdaya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas.
Penyediaan sumber daya meliputi : (baik untuk penyelenggaraan
UKM maupun pelayanan klinis).
B. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusis, proses rekrutmen, proses
kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kometensi.
C. Infrastruktur (jelaskan pengelolaan infrastruktur yang harus
dilakukan).
D. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya memelihara
lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta
mengupayakan penghematan).

VI. Penyelenggaraan Pelayanan:


A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
1. Perencanaan UKM, akses, dan pengukurankinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengansasaran
3. Pembelian (jika ada)

30
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraanupaya
b. Validasi proses penyelenggaraanupaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajibansasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jikaada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja
UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuranproses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidaksesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif

B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):


a. Perencanaan Pelayanan Klinis
b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
c. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
1) Proses pembelian
2) Verifikasi barang yangdibeli
3) Kontrak dengan pihak ketiga
d. Penyelenggaraan pelayananklinis:
1) Pengendalian proses pelayanan klinis
2) Validasi prosespelayanan
3) Identifikasi dan ketelusuran
4) Hak dan kewajiban pasien
5) Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam
medis, dsb)
6) Manajemen risiko dan keselamatanpasien
e. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatanpasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko

31
f. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses,kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidaksesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakanreventif
8) Penutup
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)

32

Anda mungkin juga menyukai