KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BELIMBING
NOMOR : 24 TAHUN 2022
TENTANG
Menetapkan :
Ditetapkan di : Belimbing
Pada tanggal : ……………….
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Belimbing,
dr. OKTAVIUS
Penata TK.I
NIP. 198410012014031003
PEDOMAN
PENGORGANISASIAN
UNIT CSSD DAN LAUNDRY
KABUPATEN MELAWI
email: rsudbelimbing@yahoo.com
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun
sehingga Pedoman Pengorganisasian Unit CSSD dan Laundry ini dapat
selesai disusun.
Pedoman ini merupakan panduan kerja bagi seluruh staf rumah
sakit dalam menjalankan program Pengorganisasian Unit CSSD dan
Laundry di Rumah Sakit Umum Daerah Belimbing. Dalam Pedoman ini
diuraikan tentang petunjuk pelaksanaan Pengorganisasian Unit CSSD
dan Laundry di Rumah Sakit Umum Daerah Belimbing.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Unit CSSD dan Laundry.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA ii
PENGANTAR…..............................................................................................
..
DAFTAR iii
ISI……...........................................................................................................
BAB I 1
PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar 1
Belakang.................................................................................
...
B. Tujuan….................................................................................3
..............
C. Ruang 4
Lingkup…................................................................................
.
D. Batasan 6
Operasional……….................................................................
E. Landasan 8
Hukum…………...................................................................
BAB VI URAIAN 15
JABATAN…................................................................................
A. Kepala Unit CSSD Dan 15
Laundry.........................................................
iii
B. Penanggungjawab Administrasi Dan Ruangan 15
CSSD........................
C. Penanggungjawab Administrasi Dan Ruangan 16
Laundry.....................
D. Petugas 16
CSSD…................................................................................
E. Petugas 16
Laundry…..............................................................................
BAB IX KEGIATAN 27
ORIENTASI............................................................................
BAB X 34
PERTEMUAN/RAPAT................................................................................
BAB XI PELAPORAN………………….………………………………………………..
36
BAB XII 38
PENUTUP………………………………………………………………………..
DAFTAR 39
PUSTAKA…………………………………………………………………………..
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit selain merupakan pusat rujukan medik, juga
potensial mengandung ancaman penularan penyakit di samping
pencemaran lingkungan. Untuk meminimalkan terjadinya penularan
penyakit dibutuhkan suatu pusat sterilisasi (CSSD) yang berfungsi
untuk membantu unit-unit lain di RSUD Belimbing Kabupaten
Melawi yang membutuhkan barang steril, membantu menurunkan
angka kejadian infeksi/infeksi nosokomial di RSUD Belimbing
Kabupaten Melawi serta menyediakan dan menjamin kualitas hasil
sterilisasi yang dihasilkan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan Rumah
Sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di Rumah Sakit.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di RSUD Belimbing Kabupaten Melawi dengan
cara melakukan sterilisasi pada alat atau bahan tertentu yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba
termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau
fisika.
Pusat sterilisasi (CSSD) mempunyai peranan yang sangat
penting sekali dalam upaya pengendalian infeksi dan pencegahan
terjadinya risiko bahaya infeksi nosokomial di RSUD Belimbing
Kabupaten Melawi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi,
pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti
unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi
antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana
Rumah Sakit, sanitasi dan lain-lain. Apabila terjadi hambatan pada
salah satu sub unit diatas maka pada akhimya akan mengganggu
proses dan hasil sterilisasi.
1
Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan
diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus oleh petugas
sterilisasi sehingga mendapatkan hasil yang baik yaitu kondisi alat
atau bahan yang steril secara cepat dan tepat dari masing-masing
unit lain yang membutuhkannya sehingga risiko terjadinya infeksi
nosokomial terhadap pasien dan karyawan RSUD Belimbing
Kabupaten Melawi dapat dicegah sedini mungkin.
2
mempercepat proses penyembuhan dan menjamin kepuasan.
B. TUJUAN
1. Sub. Unit CSSD
a. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak Manajemen
dalam meningkatkan pelayanan sterilisasi yang bermutu
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
Sakit Umum daerah kabupaten.
b. Tujuan Khusus
1) Dapat menjadi pedoman dalam memberikan pelayanan
pusat sterilisasi di RSUD Belimbing Kabupaten Melawi.
2) Dapat menurunkan angka kejadian infeksi atau infeksi
nosokomial di RSUD Belimbing Kabupaten Melawi.
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat
dan bahan di RSUD Belimbing Kabupaten Melawi.
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kepada petugas atau para medis RSUD Belimbing
Kabupaten Melawi tentang prosedur pelaksanaan
3
sterilisasi.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pihak
manajemen RSUD Belimbing Kabupaten Melawi dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan tentang
prosedur sterilisasi.
2. Sub. Unit Laundry
a. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak Manajemen
dalam meningkatkan pelayanan Laundy yang bermutu
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUD
Belimbing Kabupaten Melawi.
b. Tujuan Khusus
1) Dapat menjadi pedoman dalam memberikan pelayanan
Laundry di RSUD Belimbing Kabupaten Melawi.
2) Dapat menurunkan angka kejadian infeksi atau infeksi
nosokomial di RSUD Belimbing Kabupaten Melawi.
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan Laundry di RSUD
Belimbing Kabupaten Melawi.
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kepada petugas atau para medis RSUD Belimbing
Kabupaten Melawi tentang prosedur pelaksanaan
Laundry.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pihak
manajemen RSUD Belimbing Kabupaten Melawi dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan tentang
prosedur Laundry.
4
dilakukan pengelolaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Untuk ruang IBS petugas CSSD malakukan
pengambilan alat non steril dan dikirim dalam kondisi
sudah steril.
b. Pelayanan linen
Pelayanan linen steril ini dikhususkan untuk ruangan yang
membutuhkan linen steril sebagai bagian dari tindakan
medis untuk mencegah infeksi nosokomial pada pasien.
Kebutuhan linen steril ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1) IBS
Menggunakan set steril dalam jumlah khusus (standar)
untuk keperluan operasi.
2) Pasien luka bakar
Linen steril digunakan untuk meminimkan infeksi
karena luka terbuka, jumlan dan jenis linen yang
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan ruangan.
Beberapa ruang seperti IGD, Poli Mata, Poli Gigi dan
Radiologi membutuhkan duk lubang steril untuk
menunjang kegiatan medis di ruangan.
3) Pelayanan kasa
Pelayanan kasa steril untuk memenuhi kebutuhan
ruangan baik rawat inap maupun rawat jalan. CSSD
mempunyai tanggung jawab untuk mengelola kasa dari
kasa dalam kondisi utuh sampai menjadi kasa steril
yang siap digunakan.
4) Pelayanan DTT (Desinfeksi Tingkat tinggi) Pelayanan
DTT dilakukan untuk memenuhi kebutuhan alat single
use yang di reuse. Proses DTT ini meggunakan
desinfektan dengan konsentrasi tertentu sehingga bisa
membunuh sampai endospora yang ada pada instrumen.
5
Melawi adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan Pengambilan Linen Kotor
Dilakukan setiap hari dengan pengambilan Linen kotor dari
berbagai unit di Rumah Sakit.
b. Pelayanan Distribusi Linen Bersih
Dilakukan dengan pendistribusian Linen yang sudah bersih
ke berbagai unit di Rumah Sakit.
c. Pelayanan desinfeksikasi
Pelayanan desinfeksikasi dilakukan dengan merendam
Linen dengan menggunakan clorin dengan konsentrasi
yang berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius.
d. Pelayanan pencucian Linen.
Pelayanan pencucian linen terbagi menjadi pelayanan
pencucian Linen infeksius dan non infeksius dilakukan
dengan prosedur yang berbeda.
e. Pelayanan pengeringan Linen
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering.
f. Pelayanan penyetrikaan
Pelayanan penyetrikaan dilakukan untuk semua Linen yang
telah memalui proses pengeringan.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Batasan Operasional Sub Unit CSSD
a. Aerasi adalah pemaparan kemasan yang baru disterilkan
gas Etilen oksida pada sirkulasi udara untuk
menghilangkan sisa gas etilen oksida.
b. AAMI adalah singkatan dari Associaton for the advancement
of Medical Instrumentation.
c. AHA adalah singkatan dari American Hospital Association.
6
d. Antiseptik adalah disinfektan yang digunakan pada
permukaan kulit dan membran mukosa untuk menurunkan
jumlah mikroorganisme.
e. Autoclaf adalah suatu alat/mesin yang digunakan untuk
sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan.
f. Bacillus stearothermophylus adalah mikroorganisme yang
dapat membentuk spora serta resisten terhadap panas dan
digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi.
g. Bacillus subtilis adalah mikroorgisme yang dapat
membentuk spora dan digunakan untuk uji efektifitas
sterilisasi etilen oksida.
h. Bioburden adalah jumlah mikroorganisme pada benda
terkontaminasi.
i. Bowie-Dick test adalah uji efektifitas pompa vakum pada
mesin sterilisasi uap berpompa vakum, penemu metodenya
adalah j.h Bowie dan J. Dick.
j. Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah
pencemar mikroorganisme atau substansi lain yang
berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut.
k. Disinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui
sistem termal (panas) atau kimia.
l. Goggle adalah alat proteksi mata.
m. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk dapat
menghasilkan suhu tertentu secara kontinyu untuk
menumbuhkan kultur bakteri
n. Inkubator biologi adalah sedian berisi sejumlah tertentu
mikroorganisme spesifik dalam bentuk spesifik dalam
bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses
sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan
bahwa sterilisasi telah tercapai.
o. Inkubator biologi adalah sedian berisi sejumlah tertentu
mikroorganisme spesifik dalam bentuk spesifik dalam
7
bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses
sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan
bahwa sterilisasi telah tercapai.
p. Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau
tape yang menandai terjadinya pemaparan sterilan pada
obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya perubahan
wama.
q. Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan,
waktu dll pada mesin sterilisasi yang menunjukkan mesin
berjalan normal.
r. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di Rumah
Sakit dimana pada saat masuk rumah sakit tidak ada
tanda/gejala atau tidak dalam masa inkubasi.
s. Lumen adalah lubang kecil dan panjang seperti pada
kateter, jarum suntik maupun pembuluh darah.
t. Point of use : menunjukkan tempat pemakaian alat.
u. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme
termasuk spora.
v. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua
mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika atau
kimia.
w. Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat
mensterilkan.
x. Termokopel adalah sepasang kabel termo-elektrik untuk
mengukur perbedaan suhu dan digunakan untuk
mengkalibrasi suhu pada mesin sterilisasi
y. Pouches adalah wadah sterilisasi untuk instrumen maupun
Linen.
8
Dilakukan setiap hari dengan pengambilan Linen kotor dari
berbagai unit di Rumah Sakit.
b. Pelayanan Distribusi Linen Bersih
Dilakukan dengan pendistribusian Linen yang sudah
bersih ke berbagai unit di Rumah Sakit.
c. Pelayanan desinfeksikasi
Pelayanan desinfeksikasi dilakukan dengan merendam
Linen dengan menggunakan clorin dengan konsentrasi yang
berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius.
d. Pelayanan pencucian Linen
Pelayanan pencucian Linen terbagi menjadi pelayanan
pencucian Linen infeksius dan non infeksius dilakukan
dengan prosedur yang berbeda.
e. Pelayanan pengeringan Linen
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering
f. Pelayanan penyetrikaan
Pelayanan penyetrikaan dilakukan untuk semua Linen yang
telah memalui proses pengeringan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Kepmenkes no 1204 tahun 2004 tentang kesehatan lingkungan.
2. Permenkes No 340 tahun 2010 tentang klasifikasi Rumah
Sakit (pasal 10 untuk RS tipe B “Pada Pelayanan Penunjang
Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah,
Gizi,Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik”)
3. Kepmenkes No 1204 tahun 2004
4. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C
5. Buku pedoman CSSD , Depkes tahun 2009
6. Pedoman Pelaksanaan Laundry DEPKES RI, Jakarta tahun
2004.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM
10
B. PELAYANAN YANG DISEDIAKAN :
1. Pelayanan Rawat Inap :
- Ruang Perawatan Penyakit dalam kelas 1, Kelas 2, Kelas 3 dan
VIP.
- Ruang Perawatan Anak Kelas 1,kelas 2, Kelas 3 dan VIP.
- Ruang Perawatan Kebidanan dan Nifas kelas 1 , Kelas 2 ,
Kelas 3 dan VIP.
- Ruang Perawatan Perinatalogi dan NICU kelas 1, Kelas 2,
Kelas 3 dan VIP.
- Ruang Perawatan Isolasi
- Ruang ICU
2. Pelayanan Rawat Jalan, yang terdiri dari :
- Unit Gawat Darurat 24 jam
- Poli GIZI
- Poli Gigi
- Poli Kebidanan
- Poli Penyakit Dalam
- Poli Fisioterapi
- Poli Anak
- Poli Bedah
- Poli Mata
- Poli PDP Melati
- Poli Umum
3. Kamar Bedah
4. Pelayanan Penunjang dengan berbagai peralatan penunjang dan
buka 24 jam
- Laboratorium.
- Radiologi.
- Farmasi.
11
5. Medical Check Up.
Penunjang lain, seperti : Ambulance, Ruang Jenazah.
12
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
1. VISI.
“Sebagai Rumah Sakit Daerah Yang Memberikan Pelayanan Bermutu
dan Adil di Kabupaten Melawi dan Sekitarnya”.
2. MISI.
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan
bermutu sesuai standar dan berorientasi kepada pelanggan.
b. Meningkatkan sumber daya manusia rumah sakit yang memiliki
kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan disertai moral
dan perilaku yang benar dan baik.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang efektif dan
efisien sesuai Standarisasi Rumah Sakit.
d. Menciptakan manajemen yang sehat.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menyediakan pelayanan kesehatan rujukan perorangan paripurna,
melalui upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara seimbang dengan upaya pencegahan dan peningkatan
kesehatan.
b. Tujuan Khusus :
1) Meyelenggarkan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
dan mengutamakan keselamatan pasien.
2) Meningkatkan minat masyarkat secara umum untuk
memanfaatkan RSUD Belimbing Kabupaten Melawi.
3) Meningkatkan dan memantapkan mekanisme rujukan
berjenjang dari sarana kesehatan dasar milik pemerintah
maupun swasta.
13
4. TATA NILAI
Pegawai RSUD Belimbing Kabupaten Melawi senantiasa bekerja
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab,
kedisiplinan dan semangat kebersamaan.
5. MOTTO.
Motto RSUD Belimbing Kabupaten Melawi adalah “Positif dan
Semangat Dalam Melayani” yang mempunyai makna bahwa, setiap
karyawan RSUD Belimbing Kabupaten Melawi selalu berusaha
memberikan pelayanan yang mudah, aman, nyaman, tepat adil dan
profesional bagi setiap pasien.
6. FILOSOFI :
a. Rumah Sakit adalah wahana bekerja dan beribadah.
b. Pasien adalah orang penting yang harus dilayani dengan tulus,
sabar dan ramah.
14
BAB IV
15
16
17
BAB V
Direktur
KASI
Penunjang
Manager Penunjang
Medis
Supervisor Supervisor
Penunjang Perbekalan
Medis Penunjang Medis
Kepala Unit
CSSD dan Laundry
Penanggungjawab Penanggungjawab
Administrasi dan Administrasi dan
Ruangan CSSD Ruangan Laundry
14
BAB VI
URAIAN JABATAN
15
Medis.
3. Menyiapkan segela keperluan administrasi
4. Bertanggung Jawab terhadap keamanan alat di Ruang CSSD.
5. Bertanggung jawab mengawasi kinerja Petugas CSSD
6. Bertanggung jawab dalam melakukan kalibrasi dan kualifikasi
Alat serta Validasi Metode Sterilisasi
16
C. PENANGGUNGJAWAB ADMINISTRASI DAN RUANGAN LAUNDRY
1. Bertanggung jawab mencatat dan melaporkan Kepada Kepala
Instalasi terkait Seluruh barang yang dicuci oleh Unit Laundry
(Tanggal, jenis, jumlah, asal ruangan) secara berkala.
2. Berkoordinasi kepada tiap kepala Ruang rawat Inap terkait dengan
kebutuahn pencucian Linen.
3. Menyiapkan segela keperluan administrasi.
4. Bertanggung Jawab terhadap keamanan alat di Unit Laundry.
5. Bertanggung jawab mengawasi kinerja Petugas Laundry.
6. Bertanggung jawab dalam melakukan perawatan alat di Unit
Laundry.
D. PETUGAS CSSD
1. Bertanggung Jawab Kepada penanggung Jawab Administrasi dan
Ruangan
2. Dapat mengerti printah dan menerapkannya menjadi aktifitas
3. Bekerja sesuai SPO yang telah ditetapkan
4. Bertugas memelihara perlengkapan dan alat yang termasuk
kedalam inventaris CSSD.
5. Mendistribusikan Perlengkapan Medis yang telah disterilisasi
(Droping).
6. Melakukan pengambilan Perlengkapan Medis yang akan
disterilisasi (Jemput Bola).
E. PETUGAS LAUNDRY
1. Bertanggung Jawab Kepada penanggung Jawab Administrasi dan
Ruangan
2. Dapat mengerti printah dan menerapkannya menjadi aktifitas
3. Bekerja sesuai SPO yang telah ditetapkan
4. Bertugas memelihara perlengkapan dan alat yang termasuk
kedalam inventaris Unit Laundry.
5. Mendistribusikan Linen bersih kepada unit yang membutuhkan
17
(Droping)
6. Melakukan pengambilan Perlengkapan Medis yang akan
disterilisasi (Jemput Bola)
18
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
19
1. CSSD (Central Steril Suplay Departement
Kegiatan terdiri dari pencucian APD Kotor milik CSSD, Serta
penyerahan Linen bersih untuk disterilkan
20
Kegiatan terdiri dari pencucian baju perawat, kmono, duk OK,
APD set, Jas Operasi, Selimut
12. Gizi
Kegiatan terdiri dari pencucian lap, apron, sandal, Baju lengan
13. VK
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset, korden, baju
ruang, duk, penutup Alat, handuk bayi, titipan klinik.
14. Ruang Pemulasaraan Jenazah
Kegiatan terdiri dari pencucian apron dan Linen
21
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
22
b. Kualifikasi Personil
Persyaratan
No Jabatan Persyaratan Tambahan
Pendidikan
1 Kepala Unit Minimal S1 1. Memiliki Kompetensi dibidang CSSD
CSSD dan Kesehatan yang 2. Menguasai manajemen pengelolaan
Laundry memiliki Sertifikat CSSD.
Pelatihan CSSD 3. Mampu mengoperasikan komputer
dan Laundry minimal Microsoft Office dan Excel.
4. Memiliki kemampuan
5. Leadership yang baik.
6. Menguasai manajemen pengelolaan
Laundry.
7. Mampu mengoperasikan komputer
minimal Microsoft Office dan Excel.
8. Memiliki kemampuan
Leadership yang baik.
2 Koordinator Pendidikan min 1. Mengerti dasar manajemen
Administra D3 Kesehatan pengelolaan CSSD pada umumnya.
si dan dengan telah 2. Pernah mengikuti pelatihan CSSD
Penangggu mengikuti 3. Mampu mengoperasikan komputer
ngjawab pelatihan CSSD minimal Microsoft Office dan Excel.
Ruangn 4. Diharapkan aktif di kegiatan
Rumah Sakit
3 Bagian Min SLTA 1. Diutamakan berstatus karyawan
Pelaksana dengan Sertifikat tetap.
CSSD Pelatihan CSSD 2. Mampu melakukan Dekontaminasi
dengan baik
3. Mampu melakukan kegiatan
pengemasan dan produksi
perlengkapan medik dengan baik
4. Mampu melakukan kegiatan
sterilisasi dengan baik
5. Mampu mengoperasikan alat
sterilisasai dengan baik
6. Bertanggung jawab dan
23
jujur.
24
2. Kondisi Ketenagaan
Kondisi Tenaga Kerja di CSSD saat ini adalah :
25
dapat diketahui bahwa kebutuhan Staf Pelaksana di CSSD
adalah 6 orang. Adapun pembagian jadwa kerja adalah sebagai
berikut :
Shift 1 (jam 07.00-14.00) : 2 orang
Shift 2 (jam 14.00-20.00) : 1 orang
Shift 3 (jam 08.00-16.00) : 3 orang
5. Pengembangan SDI
Tantangan kedepan tentunya mewajibkan setiap Rumah
Sakit harus menyiapkan Sumber Daya-nya untuk bisa bertahan
ditengah persaingan yang ketat. Salah satu hal yang penting
adalah menyiapkan tenaga kerja yang profesional yang bisa
mewujudkan visi misi Rumah Sakit. Untuk itu pelatihan atau
kursus-kursus yang bisa menunjang keberhasilan peningkatan
kualitas SDI menjadi satu hal yang wajib dilakukan. Hal yang
mendesak untuk dilakukan adalah terait dengan Cara Sterilisasi
yang benar, Managemen Pelayanan CSSD di Rumah Sakit Umum
Daerah Belimbing, Pengemasan dan Pelabelan Perlengkapan
Medis, Cara Melakukan Dekontaminasi yang baik, Cara
Penyimpanan dan Distribusi Perlengkapan Medis yang benar.
26
1. Standarisasi dan Kualifikasi Personil
a. Standarisasi
Pola ketenagaan di bagian Laundry Rumah Sakit Umum
Daerah Belimbing merupakan salah satu bagian dari arah
pengembangan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Belimbing khususnya tenaga Laundry. Pola
ketenagaan ini terdiri dari kebutuhan tenaga berdasarkan
standar ketenagaan Departemen Kesehatan RI dan standar
akreditasi Rumah Sakit yang dikompilasikan dengan
kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah Belimbing.
Apabila standarisasi kebutuhan tenaga dilakukan secara
tepat, maka pola ketenagaan ini dapat tersusun dengan baik
sehingga pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat mencapai
target yang telah ditentukan.
Adapun secara khusus pola ketenagaan di bagian
Laundry disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan
pelayanan laundry di Rumah Sakit Umum Daerah Belimbing.
Tujuan pelayanan di bagian laundry adalah memberikan
pelayanan Laundry profesional dan bermutu sesuai dengan
target yang ingin dicapai. Sedangkan dalam menentukan
kebutuhan tenaga di bagian Laundry harus sesuai dengan
standar tertentu melalui proses yang sistematis serta alasan
yang jelas mengenai jumlah dan jenis tenaga yang
dibutuhkan.
b. Kualifikasi Personil
Jabatan Persyarata Persyaratan Tambahan
No
Pendidikan
27
1 Kepala Minimal S1 1. Memiliki Kompetensi dibidang
CSSD dan Kesehatan yang CSSD
Laundry memiliki 2. Menguasai manajemen
Sertifikat pengelolaan CSSD.
Pelatihan CSSD 3. Mampu mengoperasikan komputer
dan Laundry minimal Microsoft Office dan Excel.
4. Menguasai manajemen
pengelolaan Laundry.
5. Mampu mengoperasikan komputer
minimal Microsoft Office dan Excel.
6. Memiliki kemampuan Leadership
yang baik.
2 Koordinator Pendidikan min 1. Mengerti dasar manajemen
Administrasi SLTA pengelolaan Laundry pada umumnya.
dan 2. Pernah mengikuti pelatihan
Penangggu Laundry
ngjawab 3. Mampu mengoperasikan komputer
Ruangan minimal Microsoft Office dan
Excel.
4. Diharapkan aktif di kegiatan
Rumah Sakit
3 Bagian Min SD 1. Diutamakan berstatus karyawan
Pelaksana tetap.
Laundry 2. Mampu melakukan pencucian hingga
penyetrikaan dengan baik
3. Mampu mengoperasikan alat di Unit
Laundry dengan baik
4. Bertanggung jawab dan jujur.
2. Kondisi Ketenagaan
Kondisi Tenaga Kerja di Laundry saat ini adalah :
28
Laundry
2 Penanggungjawab SLTA
administrasi dan 1 orang
ruangan
3 Pelaksana Laundry SLTA 3 orang
5. Pengembangan SDI
29
Tantangan kedepan tentunya mewajibkan setiap Rumah
Sakit harus menyiapkan Sumber Daya-nya untuk bisa bertahan
ditengah persaingan yang ketat. Salah satu hal yang penting
adalah menyiapkan tenaga kerja yang profesional yang bisa
mewujudkan visi misi Rumah Sakit.
Untuk itu pelatihan atau kursus-kursus yang bisa
menunjang keberhasilan peningkatan kualitas SDI menjadi
satu hal yang wajib dilakukan. Hal yang mendesak untuk
dilakukan adalah terait dengan Cara Sterilisasi yang benar,
Managemen Pelayanan Laundry di Rumah Saikit, cara
penggunaan APD sesuai standar Metode pencucian barang
Infeksius dan non infeksius, Cara Melakukan Dekontaminasi
yang baik, Cara Pengeringan, cara penyetrikaan yang baik dan
Distribusi yang benar.
30
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
31
1 07.30-09.00 Kepegawaian Team SDI
2 09.00-10.30 Service Excellent CSO
3 10.30-10.45 Break Panita
4 10.45-12.00 Pengenalan SIMRS Team IT
5 12.00-13.00 Ishoma Panitia
6 13.00-14.30 BLS Team Code Blue
7 14.30-15.00 Post Tes Panitia
8 15.00-15.15 Break Ashar Panitia
9 15.15-16.00 Hospital Tour Panitia
10 16.00-16.30 Penutupan Direksi
Hari ke -3 dan seterusnya
1 Orientasi khusus masing- masing unit, Manajer/ Ka Unit/ Ka
dilanjutkan orientasi secara langsung dengan Ruangan
pekerjaan selama 3-6 bulan
32
1. Orientasi Sub. Unit CSSD
Hari Tanggal
No Materi Target Pemateri
/ Jam
Hari ke – 1
1 07.30 - Pengenalan Mengetahui setiap Ka Unit CSSD
09.00 personil nama personil dan Laundry.
Hari ke – 2
6 07.30 – Sosialisasi uraian Personil lebih Ka Unit CSSD
09.30 jabatan dan tata membangun kerja dan Laundry.
hubungan kerja sama baik dengan
unit lain yang terkait
33
7 09.00 - 11.00 Sosialisasi Personil dapat bekerja Ka Unit CSSD
pedoman kerja sesuai dengan dan Laundry.
pedoman yang ada
Hari Ke – 3
8 07.30 – 09.30 Sosialisasi teknis Personil lebih paham Ka Unit CSSD
kegiatan CSSD dalam berkerja dan dan Laundry.
Laundry sesuai mengurangi resiko
dengan nama dan kesalahan dalam
jabatan melaksanakan
pekerjaannya.
1 Pemahaman Struktur *
34
3 Sosialisasi Alat dan cara * Menjelaskan jenis perlengkapan
Dekontaminasi, pengemasan Medi mulai yang bersifat
dan sterilisasai critical, semi critical dan nor
critical serta cara
dekontaminasi, pengemasan
serta dterilisasinya.
35
Hari
No Materi Target Pemateri
Tanggal/Jam
36
Hari ke – 1
1 07.30 – 09.00 Pengenalan Mengetahui setiap Ka Unit CSSD
personil nama personil dan Laundry
2 09.00 – 11.00 Orientasi ruangan Mengenal dan Ka Unit CSSD
dan produk mengetahui letak- dan Laundry
rumah sakit letak ruangan
3 11.00 – 13.30 Sosialisasi Visi, Lebih mengenal Ka Unit CSSD
Misi dan struktur dengan baik unit dan Laundry
organisasi unit Laundry
Laundry
37
medis sesuai mengurangi resiko
dengan nama dan kesalahan dalam
jabatan melaksanakan
pekerjaannya.
38
Selain Orientasi yang sifatnya klasikal tersebut, dilanjutkan
untuk langsung praktek kerja selama 3-6 bulan dengan
pengulangan sesuai kebutuhan, dengan jadwal dan target
orientasi sebagai berikut :
Bulan
No Kegiatan Orientasi Keterangan
I II III
1 Pemahaman Struktur *
2 Sosialisasi Jenis APD * Menjelaskan Jenis dan Cara
penggunaan APD
3 Sosialisai tata letak ruang * Menjelaskan alur barang kotor
Laundry dan bersih Laundry.
Menjelaskan letakdan funsi
ruang Dekontaminasi,
pencucuian pengeringan dan
penyetrikaan
4 Sosialisasi Alat dan cara * Menjelaskan jenis perlengkapan
Pencucian, Pengeringan, Mulai dari jenismesincuci,
penyetrikaan ekstraktor,
pengering dan alat strika
5 Sosialisasi persyaratan * Menjelaskan persyaratan
khusus pada ruang Laundry khusus pada ruang Laundry
mulai dari tata letak dan
fungsi
6 Sosialisasi prosedur * Menjelaskan cara
pengambilan barang kotor pengambilan brang kotor
serta pendistribusian barang sampai pendistribusian
bersih barang bersih ke unit
7 Penjelasan cara pelaporan * Menjelaskan cara membuat
Administrasi Laundry laporan perlengkapan yang
sudah dicuci dalam 1 bulan.
39
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. RAPAT HARIAN
Rapat yang dilaksanakan setiap hari, biasanya dalam bentuk
operan Shift ataupun briefing.
B. RAPAT BULANAN
Rapat bulanan merupakan rapat yang diadakan setiap bulan
sekali, dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 bulan serta
agenda rapat yang telah ditentukan oleh koordinator unit CSSD dan
Laundry.
Rapat bulanan diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap hari senin minggu ke 2 Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Ruang CSSD Laundry
Peserta : Ka Unit CSSD dan Laundry, Penanggungjawab dan
Pelaksana dibawah Ka Unit CSSD.
Materi : - Evaluasi kinerja Staff di Unit CSSD dan Laundry
- Evaluasi sistem pelayanan yang sedang berjalan
guna peningkatan kualitas pelayanan.
- Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan
kinerja
- Pelayanan Unit CSSD dan Laundry
- Laporan Monitoring dan Evaluasi Indikator
Sterilitas Alat dan Laporan Monitoring dan
Evaluasi Laundry
Kelengkapan : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
rapat laporan/rekomendasi/ usulan kepada pemimpin.
40
C. RAPAT MINGGUAN
Rapat yang dilakukan setiap minggu untuk membahas hal-hal
yang terjadi selama seminggu di unit CSSD dan Laundry. Rapat
minggan dilakukan di ruang kerja sekiranya ada hal-hal yang terjadi
dalam seminggu di CSSD dan Laundry. Materi rapat tergantung dari
kejadian yang perlu dibahas dalam kurun waktu satu minggu.
D. RAPAT INSIDENTIL
Unit CSSD dan Laundry melakukan rapat insidental jika ada
kejadian yang memang harus segera di lakukan pertemuan, untuk
mencari solusi bersama. Rapat Insidensial adalah rapat yang
dilakukan sewaktu- waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yg perlu
dibahas dengan segera.
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
41
Kelengkapan : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
rapat laporan/rekomendasi/ usulan kepada pemimpin.
42
BAB XI
PELAPORAN
2. Laporan Mingguan
a. Laporan Internal; terdiri dari; Laporan rekap harian
b. Laporan Eksternal; tidak ada
43
5. Laporan Insidentil
a. Laporan Internal; tidak ada
b. Laporan Eksternal; laporan surveilans
2. Laporan Mingguan
a. Laporan Internal; terdiri dari; Laporan rekap harian
b. Laporan Eksternal; tidak ada
5. Laporan Insidentil
a. Laporan Internal; tidak ada
b. Laporan Eksternal; laporan surveilans
44
BAB XII
PENUTUP
45
DAFTAR PUSTAKA