Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah


warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai salah satu aparatur sipil negara, PNS memiliki peran yang
penting untuk mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Peran
tersebut dapat dipenuhi ketika PNS mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan efektif
dan efisien sebagai aparatur sipil negara menjadi PNS yang berkualitas dan
profesional.

Untuk memenuhi hal tersebut, maka dilaksanakan pembinaan melalui


Pelatihan Dasar CPNS dimana CPNS ditanamkan sikap perilaku bela negara,
nilai-nilai dasar PNS serta peran dan kedudukan PNS untuk membentuk

1
karakter yang kuat dalam jabatannya. Dalam system pembelajaran Pelatihan
Dasar Calon PNS, setiap peseta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari
melalui proses pembiasaan diri. Substansi pembelajaran yang perlu
diaktualisasikan adalah nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta peran
dan kedudukan ASN sebagai Whole of Government, Pelayan Publik dan
Manajemen Publik. Nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN tersebut
diharapkan dapat diaktualisasi di tempat kerja unit masing-masing. Selain
diaktualisasikan diharapkan para peserta CPNS memiliki kemampuan
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
tidak diaplikasikan. Kompetensi ini akan membentuk PNS yang profesional
dalam melayani masyarakat.

Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil yang memungkinkan para CPNS mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi) apa yang telah didapatkan selama Pelatihan Dasar di tempat
kerja (BPSDM Provinsi Kalimantan Barat, 2021). Oleh karena itu, melalui
Pelatihan Dasar, CPNS sebagai ASN wajib melaksanakan fungsi dasar ASN
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pengikat dan
pemersatu bangsa sehingga dapat menjadi PNS yang memiliki daya saing
nasional.

Satu di antara beberapa profesi yang merupakan bagian dari pegawai


ASN dan wajib melaksanakan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) adalah tenaga kesehatan salah satunya adalah Nutrisionis. Nutrisionis
adalah seseorang yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang secara
penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di
bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik, baik di masyarakat maupun

2
rumah sakit dan unit pelaksana kesehatan lain. Nutrisionis harus bisa
mengembangkan potensinya dalam bekerja dan harus memiliki karakter yang
berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen.

Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), termasuk profesi


tenaga kesehatan dalam mengikuti pelatihan dasar diukur dari kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan dasar
yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupataen Melawi.

Adapun isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini


berlatarbelakang dari masih kurangnya media Konsultasi gizi di Poli Gizi. Hal
ini dikarenakan Poli Gizi di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupataen
Melawi baru beroperasi dengan jumlah kunjungan pasien di Poli Gizi pada
tahun 2019-2021 sebanyak 46 orang. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
selama agenda habituasi tertuang di dalam rancangan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi Menggunakan Media Food Model,
Leaflet dan Poster”.

B. Tujuan
Tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah peserta mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) serta tiga nilai dasar profesi PNS yaitu Manajemen ASN,
whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik di dalam menjalankan
tugas dan fungsinya di instansi kerjanya.
Selain itu, peserta Pelatihan Dasar juga mampu menganalisis manfaat
aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi,

3
serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi di tempat bekerja terutama dalam
konsultasi gizi.

C. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan aktualiasi adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar
Manfaatnya adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme di dalam diri peserta pelatihan dasar serta untuk
memperkuat kompeten dibidang yang dimiliki.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberi manfaat untuk
organisasi karena peserta dituntut untuk memberikan solusi terhadap isu
yang sedang berkembang di tempat kerja sekaligus menyelesaikan isu
tersebut sehingga organisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan,
memberikan pelayanan bermutu dan berkualitas serta meningkatkan
kinerja CPNS sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai.
3. Manfaat aktualisasi bagi Bangsa dan Negara
Pada kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang profesional dalam mengelola segala kondisi dan sumber
daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan
daya saing bangsa.

D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari rancangan kegiatan aktualisasi adalah
di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN).

4
Penerapan nilai-nilai dasar profesi Aktualisasi ini akan dilakukan
pada tanggal 16 April sampai dengan 31 Mei 2021 dan bertempat di
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL
KABUPATEN MELAWI
A. Keadaan Umum
1. Profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Berikut adalah profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi:
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Alamat : Jl PMKS PT SDK 1, Desa Batu Buil,
Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi
Kode Pos 79671
Kab/ Kota : Kabupaten Melawi
No. Telp/ HP : -
Jenjang Akreditasi : -
Tahun Diresmikan : 1 April 2019
Tahun Beroperasional : 10 Juni 2019

2. Kondisi Geografi, Demografi dan pegawai


Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi merupakan
Rumah Sakit (RS) milik pemerintah Kabupaten Melawi dan merupakan
Rumah Sakit (RS) tipe D yang terletak di Kecamatan Belimbing, Desa
Batu Buil dengan jarak +- 20 km dari pusat kota Nanga Pinoh. Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi merupakan unit kerja
pemerintah di bidang kesehatan yang berada di bawah naungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi. Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi berada di Jalan nanga pinoh - sintang, tepatnya di Jl.
PMKS PT SDK 1, Desa Batu Buil, kecamatan Belimbing Kabupaten
Melawi.
Adapun jenis Pelayanannya sebagai berikut :
 Pelayanan rawat jalan : Poli Umum, Poli Kebidanan, Poli Gizi, Poli
Gigi dan Fisioterapi.

6
 IGD (Instalasi Gawat Darurat)
 Pelayanan penunjang medis dan non medis : Fasilitas Laboratorium dan
Apotek

Tabel 2.1 PROFIL PEGAWAI RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL


KABUPATEN MELAWI TAHUN 2021
Pangkat
No Nama NIP Jabatan
Golongan
Direktur Rumah Sakit
1 dr. Oktavius 19841001 201403 1 003 III/d Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
2 dr. Sudi 19850720 201101 1 006 III/d Kepala Komite Medik
3 dr. Jamis Condro 19750928 201503 1 002 III/c Dokter Umum
Vitalia Noviyanti Darni S,
4 19781104 200312 2 101 III/b Kasubag TU
S.Sos
Asisten Apoteker
5 Hamdi, A.Md. Far 19810817 200604 1 032 III/d
Penyelia
6 Kurniansyah, SKM 19851211 201101 1 005 III/c PKM Pelaksana Lanjut
Perawat Gigi Pelaksana
7 Elly Gusniarti, A.Md.KG 19880806 201001 2 006 III/c
Lanjutan
Bidan Pelaksana
8 Leni Edriyani, A. Md. Keb 19900303 201101 2 002 III/b
Lanjutan
Erti Kusumawardani, Bidan Pelaksana
9 19900802 201403 2 003 III/b
A.Md.Keb Lanjutan
Heppy Yanuariyanti, A.Md. Pranata Lab Kes Ahli
10 19880110 201101 2 005 III/b
AK Pertama
Kepala Komite
11 Matias Andrea Pernandes 19930626 201403 1 001 II/d
Keperawatan
12 Marlilin Yanti 19901212 201704 2 003 II/d Bidan Terampil
13 dr. Abang Suprianto 19910905 201903 1 001 III/b Dokter Ahli Pertama
Dokter Ahli Pertama
14 dr. Wastri Gusniyani Manik 19920805 201903 2 001 III/b
Bidan Mahir /
15 Terissia, AMd. Keb 19840611 201101 2 002 III/b
Lanjutan
16 Desi Susilawati, A.Md. Keb 19910519 201403 2 003 III/a Bidan Terampil
17 Riawati, S.Farm., Apt 19920220 201903 2 002 III/b Apoteker Ahli Pertama
Oka Jaya Murdani, S.Farm.,
18 19911116 201903 1 003 III/b Apoteker Ahli Pertama
Apt
19 Ns. Hendra, S.Kep 19920817 201903 1 002 III/a Perawat Ahli Pertama
20 Ns. Paulina Saragi, S.Kep 19920504 201903 2 002 III/a Kepala Ruangan
Pranata Lab Kes Ahli
21 Tri Hartati, S.Tr, TLM 19960315 201903 2 002 III/a Pertama

Radiografer Terampil
22 Yuda Wyranata, A.Md Rad 19890925 201903 1 001 II/c
23 Wahyu Santoso, A.Md Kep 19901202 201903 1 001 II/c Perawat Terampil
Perawat Gigi
24 Norita Mulyasari, A.Md KG 19891118 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
25 Rio Uub Salasah, A.Md Kep 19881212 201903 1 002 II/c

7
Perawat Terampil
26 Ratih Kurniati, A.Md Kep 19890403 201903 2 003 II/c
Perawat Terampil
27 Heri Darmawan, A.Md Kep 19890825 201903 1 002 II/c
Perawat Terampil
Sri Utik Wulandari, A.Md
28 19891122 201903 2 002 II/c
Kep

29 Astarina Fiona, A.Md Gizi 19890609 201903 2 003 II/c Nutrisionis Terampil
Bayu Hendra Rusdianto, Sanitarian Terampil
30 19900617 201903 1 001 II/c
A.Md KL
Chilviana Rayanti, A.Md Perawat Terampil
31 19920905 201903 2 002 II/c
Kep
Perawat Terampil
32 Fahrunisa, A.Md Kep 19930720 201903 2 001 II/c
Debora Octavia Manik, Bidan Terampil
33 19941009 201903 2 001 II/c
A.Md Keb
Radiografer Terampil
34 Kurnia Sandi, A.Md Rad 19941021 201903 1 003 II/c
Asisten Apoteker
35 Alfia Anitasari, A.Md Farm 19950215 201903 2 002 II/c Terampil

Perawat Terampil
36 Reky Armady, A.Md Kep 19961111 201903 1 001 II/c
Perawat Gigi
37 Desi Cahyani, A.Md KG 19971215 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
38 Anita Cristina, A.Md Kep 19980427 201903 2 001 II/c
Asisten Apoteker
Resti Yulia Yuniarti, A.Md
39 19960604 201903 2 003 II/c Terampil
Farm

Nengrum Wulandari, A.Md


40 19980630 201903 2 001 II/c Bidan
Keb

Fisioterapi
Wulan Purnamasari, A.Md
41 19940912 201903 2 001 II/c Terampil
Fis
Severin Erlasia Purba, A.Md Sanitarian Terampil
42 19940909 201903 2 001 II/c
KL
Utari Rahma Yanti, A.Md Perawat Terampil
43 19950205 201903 2 003 II/c
Kep
44 dr. Dian Hariyanti 19891005 202012 2 005 III/b Dokter Umum

Agung Arif Perkasa, S.Farm,


45 19950119 202012 1 005 III/b Apoteker
Apt

46 Sindri Okta Dayanti, SKM 19930703 202012 2 010 III/a Penyuluh Kesehatan
Pranata Komputer
47 Sri Ningsih, S.Kom 19880920 202012 2 014 III/a

48 Aliffia Aulia Santri, A.Md. 19920113 202012 2 016 II/c Nutrisionis


Gizi
Perawat Gigi
49 Dewi Anggraini, A.Md. KG 19980105 202012 2 005 II/c

8
Dwi Vickry Erlangga, A.Md.
50 19940315 202012 1 015 II/c Asisten Apoteker
Far
51 Finna Wahyuni, A.Md. Kes 19970629 202012 2 008 II/c Rekam Medis
Bidan
52 Lindawati, A.Md. Keb 19980308 202012 2 003 II/c
53 Nia Astuti Yuliani, A.Md. T 19960722 202012 2 020 II/c Elektromedis
54 Rahmad Hidayat, A.Md. Kep 19931025 202012 1 009 II/c Perawat
55 Riska Dwatama, A.Md. Kep 19920908 202012 2 011 II/c Perawat
56 Sutriono, A.Md. KL 19901108 202012 1 007 II/c Sanitarian
57 Yanuar Siskanto, A.Md. Rad 19930111 202012 1 007 II/c Radiologi
drg. Meyke Rotua
58 - - Dokter Gigi
Simorangkir
Tenaga Kesehatan
59 Hudfaizah, SKM - -
Lingkungan
60 Gustina Hairani, S.Kep, Ners - - Administrasi
Tenaga Kesehatan
Indri Sukma Dewi, A.Md.
61 - - Lingkungan
KL
62 Bulyamin, A.Md. AK - - Analis
63 Neomi Nomi, A.Md - - Teknologi Pangan
64 Heni Pikayanti, A.Md - - Administrasi
65 Wahyu Utami, A.Md. RMIK - - Administrasi
Septi Putri Pratama, A.Md. Administrasi
66 - -
Keb
Yunike Supristina, A.Md Administrasi
67 - -
Kep
68 Susi Meiliana - - Pekarya
69 Farda Suhery Sitorus - - Satpam
70 Joko Santoso - - Satpam
71 Gunomo Hendro Prastowo - - Satpam
72 Adi Sutomo - - Satpam
73 Supriyadi - - Satpam
74 Riki Arianto - - Satpam
75 Saimin - - Supir

76 Yustinus Dedyanto - - Supir

77 Gampang Sigit W - - Juru Masak


78 Herni Miati, A,Md. Keb - - Bidan Terampil

9
B. Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
1. Visi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang Mandiri untuk
Hidup Sehat Melalui Pelayanan RUMAH SAKIT PRATAMA yang
PROFESIONAL, PRIMA, AMAN, dan RAMAH”
2. Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
a. Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Kesehatan,
b. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu,
c. Mengutamakan Keamanan dan Keselamatan Pasien dan Petugas
Kesehatan,
d. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang ramah bagi pasien dengan
menjadikan Pasien sebagai subyek dan Fokus utama Pelayanan
Kesehatan.
C. Nilai-nilai Organisasi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi

Nilai nilai organisasi yang ada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi ;

PRATAMA
P : Profesional dan prima
R : Ramah kepada pasien
A : Aman petugas dan pasien
T : Terdepan
A : Amanah
M : Mandiri
A : Akuntabel

10
Jabatan Fungsional

1. Dokter Ahli Muda dr. Sudi


dr. Jamis Condro
Dokter Ahli Pertama dr. Abang Suprianto
dr. Wastri Gusniyani manik
dr. Dian Hariyanti
2. Perawat Ahli Pertama Matias Andria Pernandes,
A.Md.Kep
Ns. Hendra, S.Kep
Ns. Paulina Saragi, S.Kep D. STRUKTUR ORGANISASI,
3. Perawat Terampil Wahyu Santoso, A.md.Kep TUGAS, DAN FUNGSI
Rio Uub Salasah, A.Md.Kep
Ratih Kurniati, A.Md.Kep 1. Struktur Organisasi
Heri Darmawan, A.Md.Kep
Sri Utik Wulandari, A.Md.Kep
Chilviana Rayanti, A.Md.Kep
Fahrunisa, A.Md.Kep DIREKTUR
Reky Armadi, A.Md. Kep
Anita Cristina, A.Md.Kep dr. OKTAVIUS
Utari Rahma Yanti, A.Md.Kep
Rahmad Hidayat, A.Md. Kep
Riska Dwatama, A.Md. Kep
Komite S

Kepala Tata Usaha

VITALIA NOVIYANTI D.S, S.Sos

Apoteker Riawati, S.Farm.,Apt PKM Pelaksana Lanjutan


Oka Jaya Murdani, S.Farm., Apt Kurniawansyah, SKM
Agung Arif Perkasa, S.Farm, Apt
5. Asisten Apoteker Penyelia Hamdi, A.Md.Farm Pranata Komputer
6. Asisten Apoteker Terampil Alfia Anitasari, A.Md.Farm
Sri Ningsih, S.Kom
Resti Yulia Yuniarti, A.Md.Farm
Dwi Vickry Erlangga, A.Md. PKM Ahli Pertama
Farm
7. Perawat Gigi Pelaksana Elly Gusniarti, A.Md.KG Sindri Okta Dayanti, SKM
Lanjutan
8. Perawat Gigi Terampil Norita Mulyasari, A.Md.KG
Desi Cahyani, A.Md.KG
Dewi Anggaini, A.Md. KG
9. Bidan Pelaksana Lanjutan Erti Kusumawardani, A.Md.Keb
Leni Endiyani, A.Md.Keb
Terissia, A.Md.Keb
Desi Susilawati, A.Md.Keb
Bidan Terampil Marlilin Yanti, A.Md.Keb
Bidan Pelaksana Debora Octavia manik,
A.Md.Keb
Nengrum Wulandari, A.Md.Keb
Lindawati, A.Md. Keb
10 Pranata Lab Kes Ahli Heppy Yanuariyanti, A.Md. AK
. Pertama
11 Pranata Lab Kes Pelaksana Tri Hartati, S.Tr,TLM
. Lanjutan 11
12 Nutrisionis Terampil Astarina Fiona, A.Md.Gizi
. Aliffia Aulia Santri, A.Md. Gizi
12
2. Uraian Tugas dan Fungsi Nutrisionis
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2001 tentang Jabatan
Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya. Rincian kegiatan
Nutrisionis Terampil sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data gizi, makan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana tahunan;
b. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana 3 bulanan;
c. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana bulanan;
d. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana harian;
e. Mengumpulkan data dan literature dalam rangka menyusun
juklak/juknis di bidang gizi, makanan dan dietetik;
f. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan
dan dietetik;
g. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan
dan dietetik;
h. Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah dibidang gizi,
makanan dan dietetik secara sekunder;
i. Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan sarana
pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
j. Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan
pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
k. Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana
diruang penyimpanan sarana harian;
l. Menyalurkan bahan, materi pangan, peralatan, dan sarana sesuai
permintaan unit atau wilayah kerja secara harian/migguan;
m. Memeriksa ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10
harian);

13
n. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan;
o. Melakukan anamneses diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh
hidangan);
p. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien;
q. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien;
r. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, dan umur;
s. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT;
t. Mencatat dan melaporkan anamneses diet;
u. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa;
v. Melakukan pencatatan harian, penyedian diet sederhana;
w. Memantau diet klien selama dirawat;
x. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian;
y. Memantau penggunaan bahan makanan secara harian;
z. Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh
harian.

a. Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja tahunan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi untuk pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien
2. Menyiapkan perangkat lunak untuk pelayanan gizi, makanan dan
dietetik berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku
agar pelaksanaan tugas dapat terlaksanan dengan baik dan benar
3. Menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
4. Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik berdasarkan
Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar pelaksanaan tugas
dapat terlaksana dengan baik dan benar

14
5. Memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
6. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
baik tertulis maupun lisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
untuk pelaksanaannya

b. Tanggung jawab
1. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait pelayanan nutria
kepada klien;
2. Melaksanakan instruksi peaksanaan tugas sesuai dengan tupoksi
yang diberikan oleh pimpinan;
3. Ketetapan, kebenaran dan kelayakan di dalam mengggunakan
bahan kerja;
4. Ketetapan dan kebenaran di dalam penggunaan perangkat kerja;
5. Terlaksananya tugas Nutrisionis terampil pada Rumah Sakit;
6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

15
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PEGAWAI NEGERI
SIPIL (PNS) DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
(NKRI)

A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
tertulis bahwa pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. PNS yang berkarakter terbentuk oleh sikap prilaku bela Negara, nilai
– nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menguasai bidang tugasnya,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat.
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan
cara mengalami sendiri pada saat kegiatan aktualisasi di tempat tugas melalui
pembiasaan (habituasi). Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang
merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai
dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan mengenai masing-
masing nilai dari ANEKA yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:

16
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan
lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yaitu :
a. Kepemimpinan;
b. Transparansi;
c. Integritas;
d. Tanggung Jawab (responsibilitas);
e. Keadilan;
f. Kepercayaan;
g. Keseimbangan;
h. Kejelasan;
i. Konsistensi;
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan
yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
Indikator nilai Dasar Akuntabilitas mencakup tanggung jawab,
jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan
transparan, konsisten serta partisipatif.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain

17
sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:1).
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-nilai
Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme antara lain :
1. Religius (patuh ajaran agama)
2. Hormat menghormati
3. Kerjasama
4. Tidak memaksakan kehendak
5. Jujur
6. Amanah (dapat dipercaya)
7. Adil
8. Persamaan derajat
9. Tidak diskriminatif
10. Mencintai sesama manusia
11. Tenggang Rasa
12. Membela kebenaran
13. Persatuan
14. Rela berkorban
15. Cinta tanah air
16. Memelihara ketertiban
17. Disiplin
18. Musyawarah
19. Kekeluargaan
20. Menghormati keputusan
21. Tanggung jawab
22. Kepentingan bersama
23. Gotong-royong
24. Sosial

18
25. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
26. Hidup sederhana
27. Kerja keras
28. Menghargai karya orang lain

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari
etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,
disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan
menjaga rahasia.
Etika publik lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik
atau benar tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian prilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang harus dilakukan sesuai nilai-
nilai yang dianut.
Ada tiga Fokus Utama pelayanan publik yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Adapun Indikator Nilai-nilai dasar Etika Publik yang harus
dimililiki oleh seorang ASN antara lain adalah sebagai berikut :

19
1. Jujur
2. Bertanggung jawab
3. Integritas tinggi
4. Cermat
5. Disiplin
6. Hormat
7. Sopan
8. Taat pada peraturan perundang-undangan
9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Target utama Kinerja Aparatur yang berbabasis komitmen mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015 : 63). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain :
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Konsep mutu
berkembang seiring dengan berubahnya paradigma Organisasi terkait
pemuasan kebutuhan Manusia, yang semula lebih berorientasi pada
terpenuhinya jumlah produk sesuai permintaan dan kini ketika aneka
ragam produk telah membanjiri pasar maka kepuasan customer lebih
dititik beratkan pada aspek Mutu (kualitas) produk.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu

20
terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Adapun Indikator dari Nilai Dasar komitmen mutu seorang ASN
adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas
Efektif dalam sebuah organisasi dapat ditunjukan melalui mutu dan
kualitas yang mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya,
kepuasan pelanggan dan kinerja yang baik serta tanpa cacat (zero
defect)
2. Efisien
Adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu
3. Inovasi
Adanya suatu dorongan kebutuhan organisasi untuk menyesuaikan
pada perubahan yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dapat ditunjukan
melalui adanya ide baru yang bermanfaat untuk organisasi.
4. Orientasi mutu
Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah
dan tujuan untuk kualitas pelayanan

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea:
1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya
dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu
bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal
istilah "coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.

21
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia
akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan
akan dipertanggung jawabkan.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar
bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab,
kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting
untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain :
1. Jujur
Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran dan norma yang
berlaku
2. Disiplin
Tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Tanggung jawab
Menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
4. Kerja keras
Merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mencapai target
dari suatu pekerjaan
5. Sederhana

22
Menerima dengan tulus, ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh Tuhan kepada kita
6. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain
7. Adil
Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi
8. Berani
Berani mengungkapkan bahwa yang benar adalah benar dan yang
salah adalah salah
9. Peduli
Ikut merasakan apa yang orang lain rasakan dan menolong tanpa
pamrih

B. Kedudukan Dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan pada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman. Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh intervensi
semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya, ASN berfungsi sebagai
berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan publik

23
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen
PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penerapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhetian, jaminan pensiun dan hari tua serta
perlindungan. Sedangkan Manajemen PPPK meliputi penerapan
kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai
ASN Republik Indonesia, yang memiliki tujuan : menjaga Kode Etik
profesi dan standar pelayanan profesi ASN dan mewujudkan jiwa korps
ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas dan
ekurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan sistem
Informasi ASN, Sistem informasi ASN diselenggarakan secara nasional
dan terintegrasi antar instansi Pemerintah.

2. Whole Of Government (WOG)


Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan - tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen, program dan pelayanan publik. Terdapat beberapa alasan
yang menyebabkan mengapa WOG menjadi penting dan tumbuh sebagai
pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah
adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan
integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan
teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih komplek

24
juga mendorong pentingnya WOG dalam menyatukan institusi pemerintah
sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
Pendekatan Penyelenggaraan pemerintahan dengan menekankan
aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral melalui
pendekatan formal maupun informal. Whole Of Government meliputi :
1. Koordinasi
2. Komunikasi
3. Informasi
4. Sinkronisasi
Praktek WOG yang dapat dilakukan baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal diantaranya yaitu :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, dapat dilakukan jika jumlah
lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, Lembaga koordinasi ini
biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang di koordinasikannya.
3. Membentuk Gugus Tugas, merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya
tidak permanen.
4. Koalisi sosial, merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.

Tantangan yang dihadapi dalam penerapan WOG, antara lain:


Kapasitas SDM dan Institusi, Nilai dan budaya organisasi, Kepemimpinan.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,

25
barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif, dibutuhkan keterlibatan masyarakat, pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya;
b. Transparan, Pemerintah memberikan akses kepada warga negara
untuk dapat mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan seperti : persyaratan, prosedur, biaya
dan sejenisnya;
c. Responsif, dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya;
d. Tidak diskriminatif, tidak boleh membedakan antara satu warga
negara dengan warga negara lainnya atas dasar perbedaan identitas
warga negara seperti : status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel dan
sejenisnya;
e. Mudah dan murah, pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel, pelayanan Publik dari pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara;
h. Akuntabel, pelayanan publik dari pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan karena menggunakan fasilitas dan sumber
daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar;
i. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok
lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
Pada Hakekatnya Pelayanan Publik adalah Pemberian pelayanan

26
PRIMA kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban
aparatur pemerintah sebagai abdi negara. Sedangkan pelayanan merupakan
proses membantu orang lain dengan cara-cara tertentu dimana sensitivitas
dan kemampuan interpersonal dibutuhkan untuk menciptakan kepuasan
dan loyalitas yang ditentukan oleh : keakrabab, kehangatan, penghargaan,
kedermawanan dan kejujuran.
Sikap pelayanan prima diantaranya : pasionate (sangat bergairah,
bersemangat, antusias), progressive (memakai cara yang terbaik/termaju),
proactive (antisipatif, proaktif dan tidak menunggu), promt (positif , tanpa
curiga dan kekhawatiran), patience (penuh kesabaran), proposional (tidak
mengada-ada), punctional (tepat waktu).

27
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu


1. Identifikasi Isu
Secara umum, isu diartikan sebagai suatu fenomena / kejadian
yang diartikan sebagai masalah. Penentuan isu yang diangkat oleh
penulis diambil dari hasil observasi langsung di lingkungan Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi selama 2 bulan. Beberapa isu-isu
aktual yang ada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi,
yaitu :
a. Kurangnya SDM di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
SDM atau tenaga kesehatan merupakan semua orang yang
bekerja secara aktif dan professional di bidang kesehatan, jumlah
pegawai yang berada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi masih minim dan belum memenuhi persyaratan rumah sakit
kelas D, jumlah seluruh tenaga 78 orang dan banyak yang masih
bekerja tidak pada tugas dan fungsinya. Rumah Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten Melawi baru beroperasi sejak tangal 10 Juni 2019
sehingga rekrutmen pegawai belum maksimal. Seluruh pegawai
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi rata-rata belum
semua melaksanakan penganalisissan jabatan di setiap masing-masing
profesi, sehingga untuk kebutuhan pegawai belum bisa terekam
maksimal.
b. Belum Optimalnya Sistem Pelaporan Rumah Sakit (Sistem Informasi
Kesehatan)
Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan
untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil
pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu. Pelaporan
rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk

28
dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat. Untuk
sistem pelaporan di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi belum ada penangung jawab khusus untuk melaksanakan
laporan di setiap unit, belum optimalnya pelayanan juga sangat
berpengaruh terhadap kelancaran sistem pelaporan. Dampak dari
kurangnya sarana dan prasarana juga mempengaruhi pencatatan
laporan secara rutin.
c. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Menurut data pelaporan gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Melawi, kunjungan pasien di Poli Gizi dari tahun 2019 - 2021
berjumlah 46 orang. Menurut diskusi bersama rekan kerja ahli gizi di
poli gizi dan menurut observasi saya selama 2 bulan ditempat kerja,
kurangnya media konsultasi gizi merupakan salah satu masalah dalam
melakukan proses konseling gizi.
Hal ini dapat dilihat dari:
1. Jumlah leaflet yang terbatas sehingga belum dapat
membantu proses konsultasi secara optimal, dan juga
leaflet yang tersedia ini telah dibuat sejak 2 tahun yang
lalu sehingga leaflet tersebut harus di revisi kembali sesuai
dengan referensi ilmu gizi terkini atau terbaru.
2. Belum tersedianya poster dirumah sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi. Poster merupakan media yang sudah
tidak begitu asing dikalangan masyarakat, terutama
masyarakat Kabupaten Melawi, oleh sebab itu pembuatan
poster sangat diperlukan sebagai penunjang pelayanan
konseling gizi. dikarenakan sebelumnya masih belum ada
poster yang dibuat dan terpajang diruang poli gizi, maka
dengan ini perlu dibuat poster gizi yang mengikuti info
terkini tentang gizi.
3. Lembar konseling gizi yang masih sangat sederhana.

29
4. Belum tersedianya sistem aplikasi untuk menghitung
kebutuhan gizi dewasa maupun anak.
5. Belum adanya food model, yang mana food model ini
sangat dapat membantu untuk menjelaskan kepada pasien
sehingga pasien dapat mengerti takaran-takaran makanan
yang dijelaskan oleh Ahli Gizi.
Pasien dengan penyakit yang berkaitan dengan gizi, perlu
diberikan konseling agar dapat mengontrol asupan jenis zat gizi pada
makanan yang dapat menyebabkan kemungkinan timbulnya gejala
pada penyakit yang dialami pasien. Selain itu, pasien dan keluarga juga
perlu diberikan pemahaman tentang diet yang sesuai dengan pedoman
gizi seimbang agar tidak menyebabkan kekeliruan dalam memahami
arti diet yang baik dan benar.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual tersebut diatas dengan
tantangan akan adanya perubahan dan perkembangan yang dapat
terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi pada Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi serta uraian tugas Jabatan Nutrisionis,
perlu ditentukan prioritasnya.
Belum Optimalnya Pelayanan konseling gizi di Poli Gizi
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi dikarenakan
masih kurangnya media untuk melakukan Konseling Gizi.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan
skala dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup
Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini
berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL.
Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut:

30
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Metode APKL

KRITERIA
No ISU AKTUAL ∑ RANK
A P K L

1 Kurangnya SDM di Rumah Sakit Pratama Batu 4 4 3 3 14 III


Buil Kabupaten Melawi
2 Belum Optimalnya sistem pelaporan Rumah Sakit ( 4 4 3 4 15 II
Sistem Informasi Kesehatan )

3 Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di 5 4 4 5 18 I


Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi

Dari analisis isu diatas didapatkan isu prioritas yaitu belum


optimalnya pelayanan konseling gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi. Masalah tersebut disebabkan beberapa
faktor yang dianalisis melalui diagram fishbone dibawah ini:

31
4.2 Diagram fishbone

SDM METODE

Belum adanya dokter Masih kurangnya


spesialis gizi klinik media konsultasi
gizi seperti food
model, leaflet, dan
poster yang
digunakan sebagai
Masih kurangnya penunjang
tenaga pelaksana gizi Optimalisasi
pemberian layanan
Pelayanan
dipoli gizi
Konseling Gizi di
Poli Gizi Rumah
Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten
Melawi
Menggunakan
Belum Media Food Model,
optimalnya sarana Leaflet dan Poster
yang ada di Poli
Gizi Rumah Sakit Akses Rumah
Sakit yang kurang
Pratama Batu
Buil Melawi terjangkau

SARANA DAN
LINGKUNGAN
PRASARANA

32
Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram fishbone,
telah didapat beberapa faktor masalah penyebab dari belum optimalnya
pelayanan konseling gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi, yaitu:
1. Belum adanya dokter spesialis Gizi Klinik
2. Belum optimalnya sarana yang ada di poli gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
3. Masih kurangnya media konsultasi gizi yang digunakan
sebagai penunjang pemberian layanan di Poli Gizi
Untuk menentukan penyebab utama sebuah isu maka
dilakukan dengan menggunakan metode USG. Metode USG adalah
salah satu metode untuk menyusun urutan prioritas permasalahan
dengan cara menentukan tingkat Urgency, Keseriusan, Perkembangan,
dengan skala 1 sangat rendah sampai 5 sangat tinggi yaitu sebagai
berikut ;

Tabel 4.2 Analisis USG

No. Aspek U S G Σ Rank

1. Belum adanya Dokter Spesialis Gizi Klinik


4 4 4 12 II
Belum Optimalnya Sarana yang ada di Poli
2. Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi 4 3 3 10 III
Masih kurangnya media konsultasi gizi yang
3. digunakan sebagai penunjang pemberian
layanan di Poli Gizi
5 4 5 14 I

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa yang menjadi prioritas


utama adalah “Masih kurangnya media konsultasi yang digunakan
sebagai penunjang pemberi layanan di Poli Gizi”. Dampak apabila
masalah ini tidak diselesaikan adalah petugas gizi akan kurang optimal
dalam melaksanakan konseling gizi dan pasien akan sulit memahami
apa yang disampaiakan oleh ahli gizi. Selain itu, juga dapat

33
menyebabkan tidak terlaksananya salah satu misi organisasi yaitu
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu.
Berdasarkan uraian tersebut maka muncullah gagasan untuk
penyelesaian isu yang diajukan yaitu “Optimalisasi Pelayanan
Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi Menggunakan Media Food Model, Leaflet dan Poster.”
Gagasan yang diambil tersebut berdasarkan kondisi aktual yang terjadi
di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.

2. Gagasan Pemecahan Isu


Menurut pemantauan saya selama 2 bulan bekerja di Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, di Poli Gizi hanya
melakukan kegiatan konseling gizi dengan media seadanya. Hal ini
disebabkan beberapa hal, yaitu:
1. Jumlah leaflet yang terbatas sehingga belum dapat
membantu proses konsultasi secara optimal.
2. Belum tersedianya poster dirumah sakit Pratama Batu Buil
Melawi dikarenakan Poster sebelumnya masih poster yang
lama dan belum di refisi Kembali mengikuti info terkini
tentang gizi.
3. Lembar konseling gizi yang masih sangat sederhana.
4. Belum tersedianya sistem aplikasi untuk menghitung
kebutuhan gizi dewasa maupun anak.
5. Belum adanya food model, yang mana food model ini
sangat dapat membantu untuk menjelaskan lagi kepada
pasien sehingga pasien dapat mengerti takaran-takaran
makanan yang dijelaskan oleh Ahli Gizi. .
Untuk meningkatkan proses Pelayanan Gizi di Poli Gizi maka
perlu untuk diangkat gagasan ini agar Pelayanan Gizi dapat berjalan
dengan Optimal. Untuk itulah, penulis membuat suatu inovasi yaitu
dengan “Membuat usulan pengadaan Food Model serta membuat

34
Leaflet dan Poster”. Dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat usulan pengadaan Food Model.
2. Membuat poster gizi di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi.
3. Membuat leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang
berhubungan dengan gizi.
4. Membuat lembar konseling gizi.
5. Melakukan konseling gizi terhadap pasien.
Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan proses
Pelayanan Gizi, terutama saat melakukan Konseling Gizi.

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut diatas yang terkait
dengan kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja, tertera pada tabel dibawah
ini:

35
Unit Kerja Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

6. Kurangnya SDM di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi


Identifikasi Isu
7. Belum Optimalnya Sistem Pelaporan Rumah Sakit ( Sistem Informasi Kesehatan ) di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
8. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi

Isu yang Diangkat Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi

Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi Menggunakan Media Food Model, Leaflet, dan
Gagasan Pemecah Isu
Poster

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


Kegiatan Output / Hasil
No Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Membuat 1. Melakukan Surat usulan Ketika menghadap Direktur, Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
Usulan Diskusi dengan pengadaan food saya akan memulai diskusi Visi dari Rumah Sakit ANEKA dalam
Pengadaan Food direktur model dengan Direktur tanpa Pratama Batu Buil persiapan kegiatan
Model 2. Menyampaikan melupakan menerapkan salam, Kabupaten Melawi yaitu dapat memberikan
maksud dan senyum,sapa (Etika Publik : “Terwujudnya penguatan terhadap
tujuan untuk Sopan) masyarakat kabupaten nilai organisasi yaitu
pengusulan Melawi yang mandiri profesional dan prima
pengadaan food (WOG : koordinasi, untuk hidup: serta akuntabel.
model komunikasi)
3. Mencatat hasil sehat melalui pelayanan
Saya akan berdiskusi terlebih rumah sakit pratama yang
diskusi dahulu sebelum melakukan
4. Menutup Diskusi profesional, prima aman
kegiatan, dan ketika berdiskusi

36
saya menerima saran yang dan ramah,
5. Membuat surat diberikan oleh Direktur serta mendukung Misi
usulan (Nasionalisme : rumah sakit nomor 2
pengadaan food Menghormati Keputusan) yaitu meningkatkan
model (WOG : koordinasi, pelayanan kesehatan yang
komunikasi) holistik dan terpadu
dengan peningkatan
Saya akan berani mengambil pelayanan kesehatan yang
sesuatu gagasan yang baru diawali dari hubungan
yang sebelumnya belum internal yang baik dan
pernah ada di Poli Gizi Rumah berkualitas
Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi yang
bertujuan sebagai penunjang
dalam kegiatan Konseling Gizi
(Anti korupsi : Berani)
(Pelayanan Publik :
Partisipatif)
Saya akan membuat usulan
pengadaan Food Model yang
sebelumnya tidak ada di Poli
Gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi
(Komitmen Mutu : Inovasi) (
Pelayanan Publik :
Partisipatif)
Saya mencatat hasil diskusi
sesuai dengan kesepakatan
dengan Direktur
(Akuntabilitas : Jujur)
(WOG : Koordinasi)

2. Membuat Poster 1. Melakukan Poster Saya akan mencari referensi Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Gizi di Rumah diskusi dengan tentang pembuatan poster gizi Misi no.2 yaitu nilai organisasi yaitu

37
Sakit Pratama Direktur dan Gizi yang sesuai dengan Rumah meningkatkan pelayanan meningkatkan
Batu Buil rekan kerja di Sakit (Komitmen Mutu : kesehatan yang holistik pelayanan yang
Kabupaten poli gizi Berorientasi Mutu) dan terpadu karena sudah professional dan
Melawi 2. Mencari (Pelayanan Publik : tersedianya poster di prima yang
Referensi Responsif, Aksesibel) Rumah Sakit Pratama berakuntabel
pembuatan Saya akan membuat poster Batu Buil demi
poster gizi secara konsisten yang sesuai kemudahan dan
3. Menentukan dengan refererensi yang sudah peningkatan Kualitas
Referensi saya pelajari (Akuntabilitas : Pelayanan
pembuatan Konsisten) (Pelayanan
poster gizi Publik : Akuntabel)
4. Menyiapkan alat Saya akan membuat poster
dan bahan dengan penuh ketelitian
5. Membuat atau (Etika Publik : Cermat)
merancang (Pelayanan Publik)
desain poster Saya akan bekerja keras dalam
6. Mencetak poster membuat poster yaitu dengan
7. Mengkonsultasik cara berdiskusi bersama rekan
an poster yang kerja ahli gizi yang bertugas
telah dibuat dipoli gizi (Anti Korupsi :
dengan direktur Kerja Keras) (WOG :
8. Menempel poster Koordinasi)
Saya akan mengkonsultasikan
hasil dari pembuatan poster
kepada Direktur supaya dapat
dikoreksi sebelum digunakan
dan saya menerima setiap
saran yang diberikan oleh
Direktur (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan)
(WOG : Koordinasi)

3. Membuat 1. Melakukan Leaflet Saya akan melakukan Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Leaflet diskusi dengan konsultasi ke Direktur tentang Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu

38
berdasarkan Direktur dan hasil dari pembuatan leaflet Pratama Batu Buil meningkatkan
beberapa rekan kerja di dan poster dan menerima Kabupaten Melawi yaitu pelayanan yang
penyakit yang poli gizi saran yang diberikan agar Misi Meningkatkan Profesional, prima dan
berhubungan 2. Mencari mendapatkan hasil yang Pelayanan Kesehatan mandiri serta
dengan Gizi Referensi maksimal (Nasionalisme : yang holistik dan terpadu akuntabel
pembuatan Menghormati Keputusan ) didalam memberikan
leaflet gizi (WOG : Koordinasi) pelayanan kesehatan bagi
3. Menentukan masyarakat
Referensi Saya akan Membuat Leaflet
pembuatan berdasarkan referensi yang
leaflet gizi sudah didapat dan saya
4. Menyiapkan alat membuatnya dengan penuh
dan bahan tanggungjawab
5. Membuat atau (Akuntabilitas :
merancang Tanggungjawab) (Pelayanan
desain leaflet Publik)
6. Mengkonsulkan Saya akan membuat Leaflet
kembali dengan dengan penuh ketelitian
Direktur terutama dalam maksud dan
7. Mencetak leaflet tujuan dalam penyampaian
tentang diet (Etika Publik :
Cermat) (Pelayanan Publik :
Akuntabel)
Saya akan membuat Leaflet
dengan semenarik mungkin,
mulai dari gambar dan warna
leaflet yang digunakan supaya
menarik untuk di baca
(Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu)
(Pelayanan Publik : Efektif)

39
Saya akan membuat Leaflet
tanpa dibantu oleh orang lain
(Anti Korupsi : Mandiri)

4. Membuat 1. Mencari Lembaran Saya Membuat Lembar Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Lembar Referensi Konsultasi Gizi Konsultasi Gizi dengan penuh Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu
Konsultasi Gizi pembuatan tanggungjawab agar dapat Pratama Batu Buil meningkatkan
Lembar digunakan dengan semestinya Kabupaten Melawi pelayanan yang
Konsultasi Gizi (Akuntabilitas : Meningkatkan pelayanan profesional dan prima
2. Menentukan Tanggungjawab) (Pelayanan kesehatan yang holistik serta akunrtabel.
referensi Publik) dan terpadu didalam
pembuatan memberikan pelayanan
lembar Saya membuat Lembar kesehatan bagi
Konsultasi Gizi Konsultasi Gizi dengan masyarakat.
3. Membuat menggunakan sarana dan
Lembar prasarana kantor di Rumah
Konsultasi Gizi Sakit dengan biaya yang
4. Konsultasi ke murah (Komitmen Mutu :
bagian Komite Efisien) (Pelayanan Publik :
Medik Mudah dan Murah)
Saya membuat Lembar
Konsultasi Gizi ini sepraktis
mungkin (Anti Korupsi :
Sederhana) (Pelayanan
Publik : Mudah dan Murah)
Tujuan dalam membuat
Lembar Konsultasi Gizi ini
adalah untuk mengetahui
status gizi pasien yang
kerahasiaannya akan dijaga
(Etika Publik : Menjaga
Rahasia) (Pelayanan

40
Publik : Berkeadilan)
Saya berkonsultasi ke Komite
Medik terlebih dahulu
sebelum digunakan pada
pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit dan menerima segala
saran dari komite medik yang
bertujuan untuk perbaikan di
tahap selanjutnya
(Nasionalisme :
Menghormati Keputusan)
(WOG : Koordinasi)

Melakukan 1. Menyiapkan Terlaksananya Menerapkan salam, senyum, Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
5. Konseling Gizi Media Konseling Konseling Gizi sapa ketika bertemu dengan Visi Rumah Sakit organisasi yaitu
terhadap pasien (Food model, pasien (Etika Publik : Sopan) Pratama Batu Buil meningkatkan
Leaflet, Poster (Pelayanan Publik) Kabupaten Melawi yaitu pelayanan yang
dan Lembar terwujudnya masyarakat profesional dan prima
Konsultasi Gizi) Sebelum melakukan kabupaten Melawi yang serta ramah bagi
2. Menunggu Konseling Gizi, saya terlebih mandiri untuk hidup sehat pasien.
Pasien yang dahulu mengukur Tinggi melalui pelayanan rumah
akan Konseling Badan dan Berat Badan Pasien sakit profesional, prima,
di Poli Gizi untuk mengetahui status aman dan ramah.
Rumah Sakit gizinya (Komitmen Mutu :
Pratama Batu Berorientasi mutu) Kegiatan ini sesuai
Buil Kabupaten (Pelayanan Publik) dengan misi Misi no 1.
Melawi Meningkatkan
Pada saat melakukan kompetensi sumber daya
3. Melakukan Konseling Gizi dengan
Konseling Giizi kesehatan
pasien, saya tidak
berdasarkan SPO mengeluarkan kata-kata yang
4. Menutup menyinggung perasaan pasien
Konseling Gizi dan saya melakukan
Pelayanan yang adil kepada

41
semua pasien (Nasionalisme :
Tidak diskriminatif)
(Pelayanan Publik)
Saya juga menanyakan
kebiasaan makan dan kegiatan
sehari-hari yang dilakukan
oleh pasien (Anti Korupsi :
Peduli) Didalam melakukan
Konseling Gizi, saya
memperlakukan semua pasien
itu sama tanpa membeda-
bedakan satu dengan yang
lainnya (Akuntabilitas :
Netral) (Pelayanan Publik :
Berkeadilan)

42
C. Jadwal Implementasi
Tabel 4.5 Jadwal Implementasi Aktualisasi

Nama Peserta : Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi


Instansi : Pemerintah Kabupaten Melawi
Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Pratama Batu Buil kabupaten Melawi
No. Kegiatan Tanggal Output Bukti
Membuat usulan pengadaan Food 19 April 2021 Surat Usulan Pengadaan Food Surat Usulan
Model Model Pengadaan Food
Model
Dokumentasi
Membuat Poster Gizi di Rumah 20 - 23 Tersedianya Poster Poster
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten April 2021 Dokumentasi
Melawi
Membuat Leaflet berdasarkan 26 – 29 April 2021 Tersedianya Leaflet Leaflet
beberapa penyakit yang Dokumentasi
berhubungan dengan Gizi
Membuat Lembar Konsultasi Gizi 30 – 4 Mei 2021 Tersedianya Lembar Konsultasi Lembar Konsultasi
Gizi Gizi
Dokumentasi
Melakukan Konseling Gizi terhadap 5 - 27 Mei Terlaksananya Konseling Gizi Dokumentasi
pasien 2021

43
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Issue (Isu Utama) Yang Terjadi dan Strategi Pemecahan
1. Deskripsi Core Issue ( Isu Utama)
Core issue atau isu utama yang saat ini terjadi di unit kerja adalah
belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, masalah ini juga masih memiliki
beberapa kendala dalam pelayanannya seperti belum tersedianya Food
Model, masih kurangnya Leaflet serta Poster yang digunakan sebagai
penunjang pemberian layanan di Poli Gizi.

2. Strategi Pemecahan Isu


Strategi pemecahan dari isu belum Optimalnya Pelayanan
Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi. Untuk meningkatkan proses Pelayanan Gizi di Poli Gizi adalah
dengan membuat usulan pengadaan Food Model serta membuat Leaflet
dan Poster, yang nantinya akan digunakan dalam Konseling Gizi. Kegiatan
ini sebagai penunjang layanan di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi.
B. Proses menerapkan Inisiatif Gagasan Kreatif yang telah Dirancang
Gagasan yang telah dipilih adalah Optimalisasi Pelayanan Konseling
Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil kabupaten Melawi
Menggunakan Media Food Model, Leaflet, dan Poster. Kegiatan aktualisasi
ini bertujuan untuk menerapkan gagasan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan
di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi dari tanggal 19 April
Sampai dengan 27 Mei 2021. Uraian kegiatan dan tahapan kegiatan yang
dijalankan untuk menerapkan gagasan yang dibuat dapat dilihat pada tabel
5.1, 5.2, 5.3, 5.4, 5.5, dan 5.6 dibawah ini :
C. Capaian Kegiatan Aktualisasi
Terhitung mulai tanggal 19 April kegiatan aktualisasi nilai dasar
profesi ASN yang dilaksanakan di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten

44
Melawi dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Selama kegiatan berlangsung
didapat capaian yang disajikan dalam tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Output/Hasil Bukti Fisik Nilai Dasar ASN Waktu


1 2 3 4 5 6
1 Membuat Usulan Surat usulan 1. Surat usulan 1. Akuntabilitas: Jujur 19 April 2021
Pengadaan Food pengadaan food pengadaan food 2. Nasionalisme:
Model model model Menghormati
2. Surat balasan Keputusan
usulan pengadaan 3. Etika Publik : Sopan
food model 4. Komitmen Mutu:
3. Food Model Inovasi
5. Anti Korupsi: Berani
2 Membuat Poster Poster Gizi 1. Surat pengajuan 1. Akuntabilitas: 20 - 23 April
Gizi di Rumah dana pembuatan Konsisten 2021
Sakit Pratama Batu Poster 2. Nasionalisme:
Buil Kabupaten 2. Surat balasan Menghormati
Melawi pengajuan dana Keputusan
pembuatan 3. Etika Publik: Cermat
Poster 4. Komitmen
3. Dokumentasi Mutu: Berorientasi
foto kegiatan Mutu
pembuatan 5. Anti Korupsi: Kerja
Poster Keras
4. Poster yang telah
dicetak
3 Membuat Leaflet Leaflet 1. Leaflet yang 1. Akuntabilitas: 26 - 3 Mei
berdasarkan telah dicetak Tanggung Jawab 2021
beberapa penyakit dan diper- 2. Nasionalisme:
yang berhubungan banyak Menghormati
dengan Gizi 2. Dokumentasi keputusan
foto kegiatan 3. Etika Publik:
Cermat
4. Komitmen Mutu:
Berorientasi Mutu
5. Anti Korupsi: Mandiri
4 Membuat Lembar Lembar Konsultasi 1. Lembar 1. Akuntabilitas: 4 – 6 Mei 2021
Konsultasi Gizi Gizi konsultasi gizi Tanggung jawab
telah dicetak 2. Nasionalisme:
dan diperbanyak Menghormati
2. Dokumentasi Keputusan
foto kegiatan 3. Etika Publik:
Menjaga Rahasia

45
4. Komitmen Mutu:
Efisien
5. Anti Korupsi:
Sederhana
5 Melakukan Terlaksananya 1. Lembar 1. Akuntabilitas : Netral 7 – 27 mei
Konseling Gizi Konseling Gizi Konseling gizi 2. Nasionalisme : Tidak 2021
terhadap pasien 2. Dokumentasi Diskriminatif
foto kegiatan 3. Etika Publik : Sopan
4. Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu
5. Anti Korupsi : Peduli

D. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN


Tabel 5.2 Uraian Kegiatan 1
Persiapan dalam pembuatan Surat usulan
pengadaan Food Model dimulai dengan
berdiskusi dengan Direktur Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

Kegiatan 1 mengenai kegiatan Aktualisasi yaitu pengadaan


food model, pembuatan Leaflet dan Poster
yang bertujuan untuk mengoptimalkan
Pelayanan Gizi Di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19 April 2021


Output Hasil Kegiatan Surat usulan pengadaan Food Model
Bukti Fisik 1. Surat usulan pengadaan Food Model
2. Surat balasan usulan pengadaan Food
Model
3. Food Model
A. Uraian Kegiatan :
Sebelum memulai kegiatan Aktualisasi, saya terlebih dahulu berdiskusi
dengan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi tentang
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan. Ketika menghadap Direktur, saya
tidak lupa menerapkan salam, senyum, dan sapa yang merupakan sikap

46
menghormati atasan (Etika Publik : Sopan). Saya menerima saran yang
diberikan oleh beliau. Karena melalui diskusi ini dapat memperlancar
kegiatan yang akan dilakukan. Serta mendapatkan hasil yang sesuai dengan
harapan yang nantinya dapat berguna bagi Rumah Sakit. Diskusi ini
merupakan salah satu bentuk kerja sama antara saya dan Direktur
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan). Pada saat diskusi, saya berani
mengambil dan menyampaikan sebuah gagasan yang baru. Hal ini dilakukan
agar dapat bermanfaat bagi kepentingan bersama, baik bagi rumah sakit
maupun bagi masyarakat (Anti Korupsi : Berani). Saya menyampaikan
kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat Surat Usulan Pengadaan Food
yang sebelumnya tidak ada di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi (Komitmen Mutu : Inovasi). Setelah berdiskusi dengan
Direktur, saya pun mencatat hasil dari diskusi tersebut sesuai dengan
kesepakatan (Akuntabilitas : Jujur).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan adanya Food Model maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Food model yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan
edukasi oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi pasien
Food Model yang menarik dengan bentuk yang menyerupai makanan
yang asli akan memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli
Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pengadaan Food Model, saya telah mendukung misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan

47
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Food Model, maka akan mempermudah saya
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Karena saya sudah
mengetahui langkah-langkah yang seharusnya dilakukan. Hal ini
mendukung nilai organisasi yang professional dan prima serta
akuntabel.

Tabel 5.3 Uraian Kegiatan 2

Membuat Poster Gizi di Rumah Sakit Pratama


Kegiatan 2
Batu Buil Kabupaten Melawi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 20 - 23 April 2021


Output Hasil Kegiatan Poster Gizi
Bukti Fisik 1. Surat pengajuan dana pembuatan Poster
2. Surat balasan pengajuan dana pembuatan
Poster
3. Dokumentasi foto kegiatan pembuatan
Poster
4. Poster yang telah dicetak
A. Uraian Kegiatan :
Kegiatan kedua yang saya lakukan adalah membuat Poster , pada rancangan
aktualisasi kegiatan pembuatan Poster ini direncanakan tanggal 20 April
sampai dengan 23 April 2021. Untuk tahap awal pada kegiatan ini, saya
mencari referensi tentang pembuatan Poster yang sesuai dengan Rumah
sakit (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu). Saya membuat Poster secara
konsisten yang sesuai dengan referensi Rumah Sakit (Akuntabilitas :
Konsisten). Saya membuat Poster ini dengan penuh kerja keras yaitu
dengan bekerja sama dan berdiskusi dengan rekan kerja Ahli Gizi di poli
gizi (Anti Korupsi : Kerja Keras). Pada saat saya membuat Poster, saya
membuata dengan penuh ketelitian supaya tidak ada bagian-bagian yang
terlewatkan (Etika Publik : Cermat). Setelah selesai membuat Poster, saya
mengkonsultasikan hasil yang sudah saya buat kepada Direktur untuk

48
dikoreksi terlebih dahulu dan saya pun menerima setiap saran yang
diberikan oleh Diektur demi perbaikan pembuatan Poster selanjutnya
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya Poster maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Poster yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Poster yang menarik akan memudahkan pasien untuk mengerti
penjelasan dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Poster, saya telah mendukung Misi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Adapun fungsi dari pembuatan Poster ini akan mempermudah bagi
saya dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama
dalam melakukan konseling gizi. Hal ini mendukung nilai organisasi
yang professional dan prima serta akuntabel.

Tabel 5.4. Uraian Kegiatan 3


Kegiatan 3 Membuat Leaflet berdasarkan beberapa

49
penyakit yang berhubungan dengan gizi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 26 - 3 Mei 2021


Output Hasil Kegiatan Leaflet
Bukti Fisik 1. Leaflet
2. Dokumentasi kegiatan pembuatan leaflet
A. Uraian Kegiatan :
Pada rancangan aktualisasi, kegiatan ini awalnya direncanakan pada tanggal
26 dan selesai pada tanggal 29 April 2021 akan tetapi leaflet selesai dibuat
pada tanggal 3 Mei dikarenakan pada saat rentang waktu pengerjaan saya
mengalami gangguan kesehatan ( Sakit ) selama 3 hari . Pada pembuatan
leaflet ini, saya membuat leaflet berdasarkan dengan penyakit yang
berhubungan dengan masalah gizi, sebelumnya saya mencari referensi
tentang penuntun diet supaya saya dapat mempertanggungjawabkan akan isi
dari leaflet yang telah dibuat (Akuntabilitas : Tanggungjawab). Pada saat
membuat leaflet saya sangat memperhatikan maksud dan tujuan secara teliti
dalam memberikan informasi dalam bentuk edukasi kepada pasien (Etika
Publik : Cermat). Begitu juga dengan kata-kata dan kalimat yang
digunakan dalam pembuatan leaflet ini dibuat semudah mungkin untuk
dipahami oleh pasien Saya menggunakan gambar dan warna yang semenarik
mungkin guna menambah minat untuk membaca (Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu). Saya membuat leaflet ini tanpa dibantu oleh orang lain
(Anti Korupsi : Mandiri). Supaya leaflet yang telah dibuat dapat
digunakan dengan semestinya, saya mengkonsultasikannya dengan Direktur
untuk dikoreksi terlebih dahulu dan saya menerima saran yang diberikan
oleh Direktur jika ada yang harus diperbaiki lagi (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya Leaflet maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit

50
Leaflet yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Leaflet yang menarik dengan bahasa yang mudah dipahami akan
memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Leaflet ini, saya telah mendukung Misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Leaflet, maka akan mempermudah saya
melakukan pelayanan kesehatan melalui konseling gizi kepada pasien.
Karena pasien akan mendapatkan edukasi dari leaflet tersebut dan
menjadi acuan dalam menerapkannya pola gizi seimbang dirumah. Hal
ini mendukung nilai organisasi yang professional, prima, mandiri serta
akuntabel.

Tabel 5.5 Uraian Kegiatan 4


Kegiatan 4 Membuat Lembar Konsultasi Gizi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 4 – 6 Mei 2021


Output hasil Kegiatan Lembar konsultasi gizi
1. Tersedianya lembar konsultasi gizi yang
Bukti Fisik telah dicetak dan diperbanyak
2. Dokumentasi foto kegiatan
A. Uraian Kegiatan :
Pada Rancangan aktualisasi, kegiatan ini direncanakan pada tanggal 30
April sampai 4 Mei 2021. Sehubungan dengan kegiatan saya dalam
membuat Leaflet belum selesai. Maka dari itu saya membuat Lembar
Konsultasi Gizi pada tanggal 4 Mei sampai 6 Mei 2021 setelah pembuatan

51
leaflet selesai. Sebelum saya membuat lembar Konsultasi Gizi, saya terlebih
dahulu mencari referensi dan setelah mendapatkannya saya dengan
tanggung jawab penuh mengerjakannya. Supaya dapat digunakan sebagai
penunjang dalam kegiatan konseling gizi (Akuntabilitas :
Tanggungjawab). Saya membuat lembar konsultasi gizi dengan
menggunakan sarana dan prasarana kantor di Rumah Sakit dengan biaya
yang murah dan waktu yang cepat (Etika Publik : Efisien). Saya membuat
lembar konsultasi gizi ini dengan sepraktis mungkin agar mudah dipahami
(Anti Korupsi : Sederhana). Adapun tujuan dari membuat lembar
konsultasi gizi ini adalah untuk mencatat status gizi pasien dan intervensi
yang akan dilakukan berdasarkan diagnosa penyakitnya yang kerahasiannya
akan dijaga (Etika Publik : Menjaga Rahasia). Supaya hasil dari
pembuatan lembar konsultasi gizi ini dapat digunakan dengan semestinya,
saya mengkonsultasikannya dengan komite medik dan menerima setiap
saran yang diberikan jika ada kesalahan yang harus diperbaiki
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya lembar konsultasi gizi, maka ASN dapat
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab
2. Bagi Rumah Sakit
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka riwayat gizi pasien dapat
tercatat dan tersimpan sebagai arsip Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Dengan adanya lembar kosultasi gizi, maka pasien dapat mengetahui
riwayat gizi yang telah dikonsultasikan kepada Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan lembar konsultasi gizi, saya telah mendukung
Misi dari Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu

52
meningkatkan pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka akan mempermudah
saya menentukan status gizi dan diet yang akan diberikan kepada
pasien. Hal ini mendukung nilai organisasi yang professional dan prima
serta akuntabel.

Tabel 5.6 Uraian Kegiatan 5

Kegiatan 5 Melakukan Konseling Gizi terhadap pasien

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 7 – 27 Mei 2021


Output hasil Kegiatan Telaksananya Konseling Gizi
Bukti Fisik Dokumentasi kegiatan konseling gizi
A. Uraian Kegiatan :
Kegiatan yang terakhir adalah konseling gizi. Pada rancangan aktualisasi
kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 7 – 27 Mei 2021. Pada saat
melaksanakan kegiatan ini, seorang nutrisionis akan menggunakan media
konseling yang telah dibuat sebelumnya yaitu Food Model, Leaflet dan
Poster. Ketika akan memulai kegiatan konseling gizi, saya bersikap ramah
terhadap pasien dengan memberikan senyuman, sapa dan salam. Karena
sikap seperti ini akan membuat pasien merasa nyaman pada saat melakukan
konseling gizi (Etika Publik :Sopan). Sebelum memulai konseling saya
terlebih dahulu melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan pasien
yang bertujuan untuk mengetahui status gizinya yang akan menjadi acuan
dalam memberikan diet yang tepat (Komitmen Mutu : Berorientasi
Mutu). Pada saat melakukan konseling gizi, saya tidak menggunakan kata-
kata yang menyinggung perasaan pasien dan saya melakukan pelayanan
yang adil kepada semua pasien (Nasionalisme : Tidak Diskriminatif). Saya
juga menggali informasi tentang kebiasaan makan pasien, karena dengan hal
ini saya bisa memberikan saran berupa makanan yang dianjurkan dan
makanan yang harus dibatasi atau dihindari dengan harapan pasien dapat

53
mengubah pola makannya (Anti Korupsi : Peduli). Didalam melakukan
konseling gizi, saya memperlakukan semua pasien itu sama tanpa membeda-
bedakan satu dengan yang lainnya (Akuntabilitas : Netral).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
ASN dapat menyampaikan informasi tentang masalah kesehatan dan gizi
kepada klien atau pasien
2. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan gizi di dalam
Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Membantu pasien mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang
dihadapi
C. Kontribusi terhadapa Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui kegiatan Konseling Gizi ini, saya telah mendukung misi
dari Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu
meningkatkan kompetensi sumber daya kesehatan yang professional,
prima, aman dan ramah terhadap masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Konseling Gizi mendukung nilai organisasi dari Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu menjadikan petugas yang
Profesional, prima serta ramah kepada pasien.

E. PELAKSANAAN BIMBINGAN MENTOR


Tabel 5.7

54
LEMBAR KONSULTASI / PENGENDALIAN OLEH MENTOR
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi

Nomor Daftar Hadir : 02

Instansi : Pemerintah Kabupaten Melawi

Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

No. Hari/ Tanggal Kegiatan/Outpot Telp/SMS/Email/ Paraf Mentor


Tatap Muka
1 Diskusi dengan Direktur Tatap Muka
tentang kegiatan aktualisasi
dan tahapan kegiatan yang
akan dilaksanakan
2 Konsultasi hasil pembuatan Tatap Muka
Standar
Prosedur Operasional (SPO)
3 Melaporkan hasil kegiatan Tatap Muka
dari pembuatan Leaflet,
Poster dan Lembar
Konsultasi Gizi
4 Konsultasi hasil kegiatan Tatap Muka
Laporan Aktualisasi

Melawi, 29 Mei 2021


Mentor, Peserta
Pelatihan,

dr. OKTAVIUS Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi


NIP. 19841001 201403 1 003 NIP.19920113 202012 2 016

F. PELAKSANAAN BIMBINGAN COACH

55
Tabel 5.8
LEMBAR KONSULTASI / PENGENDALIAN OLEH COACH
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi

Nomor Daftar Hadir : 02

Instansi : Pemerintah Kabupaten Melawi

Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

No Hari/ Tanggal Kegiatan/Outpot Telp/SMS/ Paraf Coach


. Email/Tatap
Muka

1 Konsultasi Pembuatan
surat pengadaan food Via WA
model, poster dan leaflet

2 Konsultasi hasil kegiatan


Pembuatan surat
Via WA
pengadaan food model,
poster dan leaflet

3 Konsultasi Kegiatan
Via WA
Laporan Aktualisasi

4 Pengesahan Laporan
Tatap Muka
Aktualisasi

Pontianak,

56
Coach, Peserta
Pelatihan,

Sofiati, Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi


NIP. 19830520 200112 2 003 NIP.19920113 202012 2 016

57

Anda mungkin juga menyukai