PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu aparatur sipil negara, PNS memiliki peran yang
penting untuk mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Peran
tersebut dapat dipenuhi ketika PNS mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan efektif
dan efisien sebagai aparatur sipil negara menjadi PNS yang berkualitas dan
profesional.
1
karakter yang kuat dalam jabatannya. Dalam system pembelajaran Pelatihan
Dasar Calon PNS, setiap peseta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari
melalui proses pembiasaan diri. Substansi pembelajaran yang perlu
diaktualisasikan adalah nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta peran
dan kedudukan ASN sebagai Whole of Government, Pelayan Publik dan
Manajemen Publik. Nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN tersebut
diharapkan dapat diaktualisasi di tempat kerja unit masing-masing. Selain
diaktualisasikan diharapkan para peserta CPNS memiliki kemampuan
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
tidak diaplikasikan. Kompetensi ini akan membentuk PNS yang profesional
dalam melayani masyarakat.
2
rumah sakit dan unit pelaksana kesehatan lain. Nutrisionis harus bisa
mengembangkan potensinya dalam bekerja dan harus memiliki karakter yang
berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen.
B. Tujuan
Tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah peserta mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) serta tiga nilai dasar profesi PNS yaitu Manajemen ASN,
whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik di dalam menjalankan
tugas dan fungsinya di instansi kerjanya.
Selain itu, peserta Pelatihan Dasar juga mampu menganalisis manfaat
aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi,
3
serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi di tempat bekerja terutama dalam
konsultasi gizi.
C. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan aktualiasi adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar
Manfaatnya adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme di dalam diri peserta pelatihan dasar serta untuk
memperkuat kompeten dibidang yang dimiliki.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberi manfaat untuk
organisasi karena peserta dituntut untuk memberikan solusi terhadap isu
yang sedang berkembang di tempat kerja sekaligus menyelesaikan isu
tersebut sehingga organisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan,
memberikan pelayanan bermutu dan berkualitas serta meningkatkan
kinerja CPNS sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai.
3. Manfaat aktualisasi bagi Bangsa dan Negara
Pada kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang profesional dalam mengelola segala kondisi dan sumber
daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan
daya saing bangsa.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari rancangan kegiatan aktualisasi adalah
di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN).
4
Penerapan nilai-nilai dasar profesi Aktualisasi ini akan dilakukan
pada tanggal 16 April sampai dengan 31 Mei 2021 dan bertempat di
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL
KABUPATEN MELAWI
A. Keadaan Umum
1. Profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Berikut adalah profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi:
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Alamat : Jl PMKS PT SDK 1, Desa Batu Buil,
Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi
Kode Pos 79671
Kab/ Kota : Kabupaten Melawi
No. Telp/ HP : -
Jenjang Akreditasi : -
Tahun Diresmikan : 1 April 2019
Tahun Beroperasional : 10 Juni 2019
6
IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Pelayanan penunjang medis dan non medis : Fasilitas Laboratorium dan
Apotek
Radiografer Terampil
22 Yuda Wyranata, A.Md Rad 19890925 201903 1 001 II/c
23 Wahyu Santoso, A.Md Kep 19901202 201903 1 001 II/c Perawat Terampil
Perawat Gigi
24 Norita Mulyasari, A.Md KG 19891118 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
25 Rio Uub Salasah, A.Md Kep 19881212 201903 1 002 II/c
7
Perawat Terampil
26 Ratih Kurniati, A.Md Kep 19890403 201903 2 003 II/c
Perawat Terampil
27 Heri Darmawan, A.Md Kep 19890825 201903 1 002 II/c
Perawat Terampil
Sri Utik Wulandari, A.Md
28 19891122 201903 2 002 II/c
Kep
29 Astarina Fiona, A.Md Gizi 19890609 201903 2 003 II/c Nutrisionis Terampil
Bayu Hendra Rusdianto, Sanitarian Terampil
30 19900617 201903 1 001 II/c
A.Md KL
Chilviana Rayanti, A.Md Perawat Terampil
31 19920905 201903 2 002 II/c
Kep
Perawat Terampil
32 Fahrunisa, A.Md Kep 19930720 201903 2 001 II/c
Debora Octavia Manik, Bidan Terampil
33 19941009 201903 2 001 II/c
A.Md Keb
Radiografer Terampil
34 Kurnia Sandi, A.Md Rad 19941021 201903 1 003 II/c
Asisten Apoteker
35 Alfia Anitasari, A.Md Farm 19950215 201903 2 002 II/c Terampil
Perawat Terampil
36 Reky Armady, A.Md Kep 19961111 201903 1 001 II/c
Perawat Gigi
37 Desi Cahyani, A.Md KG 19971215 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
38 Anita Cristina, A.Md Kep 19980427 201903 2 001 II/c
Asisten Apoteker
Resti Yulia Yuniarti, A.Md
39 19960604 201903 2 003 II/c Terampil
Farm
Fisioterapi
Wulan Purnamasari, A.Md
41 19940912 201903 2 001 II/c Terampil
Fis
Severin Erlasia Purba, A.Md Sanitarian Terampil
42 19940909 201903 2 001 II/c
KL
Utari Rahma Yanti, A.Md Perawat Terampil
43 19950205 201903 2 003 II/c
Kep
44 dr. Dian Hariyanti 19891005 202012 2 005 III/b Dokter Umum
46 Sindri Okta Dayanti, SKM 19930703 202012 2 010 III/a Penyuluh Kesehatan
Pranata Komputer
47 Sri Ningsih, S.Kom 19880920 202012 2 014 III/a
8
Dwi Vickry Erlangga, A.Md.
50 19940315 202012 1 015 II/c Asisten Apoteker
Far
51 Finna Wahyuni, A.Md. Kes 19970629 202012 2 008 II/c Rekam Medis
Bidan
52 Lindawati, A.Md. Keb 19980308 202012 2 003 II/c
53 Nia Astuti Yuliani, A.Md. T 19960722 202012 2 020 II/c Elektromedis
54 Rahmad Hidayat, A.Md. Kep 19931025 202012 1 009 II/c Perawat
55 Riska Dwatama, A.Md. Kep 19920908 202012 2 011 II/c Perawat
56 Sutriono, A.Md. KL 19901108 202012 1 007 II/c Sanitarian
57 Yanuar Siskanto, A.Md. Rad 19930111 202012 1 007 II/c Radiologi
drg. Meyke Rotua
58 - - Dokter Gigi
Simorangkir
Tenaga Kesehatan
59 Hudfaizah, SKM - -
Lingkungan
60 Gustina Hairani, S.Kep, Ners - - Administrasi
Tenaga Kesehatan
Indri Sukma Dewi, A.Md.
61 - - Lingkungan
KL
62 Bulyamin, A.Md. AK - - Analis
63 Neomi Nomi, A.Md - - Teknologi Pangan
64 Heni Pikayanti, A.Md - - Administrasi
65 Wahyu Utami, A.Md. RMIK - - Administrasi
Septi Putri Pratama, A.Md. Administrasi
66 - -
Keb
Yunike Supristina, A.Md Administrasi
67 - -
Kep
68 Susi Meiliana - - Pekarya
69 Farda Suhery Sitorus - - Satpam
70 Joko Santoso - - Satpam
71 Gunomo Hendro Prastowo - - Satpam
72 Adi Sutomo - - Satpam
73 Supriyadi - - Satpam
74 Riki Arianto - - Satpam
75 Saimin - - Supir
9
B. Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
1. Visi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang Mandiri untuk
Hidup Sehat Melalui Pelayanan RUMAH SAKIT PRATAMA yang
PROFESIONAL, PRIMA, AMAN, dan RAMAH”
2. Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
a. Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Kesehatan,
b. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu,
c. Mengutamakan Keamanan dan Keselamatan Pasien dan Petugas
Kesehatan,
d. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang ramah bagi pasien dengan
menjadikan Pasien sebagai subyek dan Fokus utama Pelayanan
Kesehatan.
C. Nilai-nilai Organisasi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Nilai nilai organisasi yang ada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi ;
PRATAMA
P : Profesional dan prima
R : Ramah kepada pasien
A : Aman petugas dan pasien
T : Terdepan
A : Amanah
M : Mandiri
A : Akuntabel
10
Jabatan Fungsional
13
n. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan;
o. Melakukan anamneses diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh
hidangan);
p. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien;
q. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien;
r. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, dan umur;
s. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT;
t. Mencatat dan melaporkan anamneses diet;
u. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa;
v. Melakukan pencatatan harian, penyedian diet sederhana;
w. Memantau diet klien selama dirawat;
x. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian;
y. Memantau penggunaan bahan makanan secara harian;
z. Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh
harian.
a. Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja tahunan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi untuk pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien
2. Menyiapkan perangkat lunak untuk pelayanan gizi, makanan dan
dietetik berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku
agar pelaksanaan tugas dapat terlaksanan dengan baik dan benar
3. Menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
4. Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik berdasarkan
Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar pelaksanaan tugas
dapat terlaksana dengan baik dan benar
14
5. Memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
6. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
baik tertulis maupun lisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
untuk pelaksanaannya
b. Tanggung jawab
1. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait pelayanan nutria
kepada klien;
2. Melaksanakan instruksi peaksanaan tugas sesuai dengan tupoksi
yang diberikan oleh pimpinan;
3. Ketetapan, kebenaran dan kelayakan di dalam mengggunakan
bahan kerja;
4. Ketetapan dan kebenaran di dalam penggunaan perangkat kerja;
5. Terlaksananya tugas Nutrisionis terampil pada Rumah Sakit;
6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.
15
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PEGAWAI NEGERI
SIPIL (PNS) DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
(NKRI)
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:
16
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan
lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yaitu :
a. Kepemimpinan;
b. Transparansi;
c. Integritas;
d. Tanggung Jawab (responsibilitas);
e. Keadilan;
f. Kepercayaan;
g. Keseimbangan;
h. Kejelasan;
i. Konsistensi;
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan
yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
Indikator nilai Dasar Akuntabilitas mencakup tanggung jawab,
jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan
transparan, konsisten serta partisipatif.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
17
sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:1).
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-nilai
Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme antara lain :
1. Religius (patuh ajaran agama)
2. Hormat menghormati
3. Kerjasama
4. Tidak memaksakan kehendak
5. Jujur
6. Amanah (dapat dipercaya)
7. Adil
8. Persamaan derajat
9. Tidak diskriminatif
10. Mencintai sesama manusia
11. Tenggang Rasa
12. Membela kebenaran
13. Persatuan
14. Rela berkorban
15. Cinta tanah air
16. Memelihara ketertiban
17. Disiplin
18. Musyawarah
19. Kekeluargaan
20. Menghormati keputusan
21. Tanggung jawab
22. Kepentingan bersama
23. Gotong-royong
24. Sosial
18
25. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
26. Hidup sederhana
27. Kerja keras
28. Menghargai karya orang lain
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari
etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,
disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan
menjaga rahasia.
Etika publik lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik
atau benar tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian prilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang harus dilakukan sesuai nilai-
nilai yang dianut.
Ada tiga Fokus Utama pelayanan publik yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Adapun Indikator Nilai-nilai dasar Etika Publik yang harus
dimililiki oleh seorang ASN antara lain adalah sebagai berikut :
19
1. Jujur
2. Bertanggung jawab
3. Integritas tinggi
4. Cermat
5. Disiplin
6. Hormat
7. Sopan
8. Taat pada peraturan perundang-undangan
9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Target utama Kinerja Aparatur yang berbabasis komitmen mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015 : 63). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain :
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Konsep mutu
berkembang seiring dengan berubahnya paradigma Organisasi terkait
pemuasan kebutuhan Manusia, yang semula lebih berorientasi pada
terpenuhinya jumlah produk sesuai permintaan dan kini ketika aneka
ragam produk telah membanjiri pasar maka kepuasan customer lebih
dititik beratkan pada aspek Mutu (kualitas) produk.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
20
terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Adapun Indikator dari Nilai Dasar komitmen mutu seorang ASN
adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas
Efektif dalam sebuah organisasi dapat ditunjukan melalui mutu dan
kualitas yang mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya,
kepuasan pelanggan dan kinerja yang baik serta tanpa cacat (zero
defect)
2. Efisien
Adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu
3. Inovasi
Adanya suatu dorongan kebutuhan organisasi untuk menyesuaikan
pada perubahan yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dapat ditunjukan
melalui adanya ide baru yang bermanfaat untuk organisasi.
4. Orientasi mutu
Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah
dan tujuan untuk kualitas pelayanan
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea:
1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya
dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu
bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal
istilah "coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
21
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia
akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan
akan dipertanggung jawabkan.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar
bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab,
kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting
untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain :
1. Jujur
Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran dan norma yang
berlaku
2. Disiplin
Tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Tanggung jawab
Menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
4. Kerja keras
Merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mencapai target
dari suatu pekerjaan
5. Sederhana
22
Menerima dengan tulus, ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh Tuhan kepada kita
6. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain
7. Adil
Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi
8. Berani
Berani mengungkapkan bahwa yang benar adalah benar dan yang
salah adalah salah
9. Peduli
Ikut merasakan apa yang orang lain rasakan dan menolong tanpa
pamrih
23
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen
PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penerapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhetian, jaminan pensiun dan hari tua serta
perlindungan. Sedangkan Manajemen PPPK meliputi penerapan
kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai
ASN Republik Indonesia, yang memiliki tujuan : menjaga Kode Etik
profesi dan standar pelayanan profesi ASN dan mewujudkan jiwa korps
ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas dan
ekurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan sistem
Informasi ASN, Sistem informasi ASN diselenggarakan secara nasional
dan terintegrasi antar instansi Pemerintah.
24
juga mendorong pentingnya WOG dalam menyatukan institusi pemerintah
sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
Pendekatan Penyelenggaraan pemerintahan dengan menekankan
aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral melalui
pendekatan formal maupun informal. Whole Of Government meliputi :
1. Koordinasi
2. Komunikasi
3. Informasi
4. Sinkronisasi
Praktek WOG yang dapat dilakukan baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal diantaranya yaitu :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, dapat dilakukan jika jumlah
lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, Lembaga koordinasi ini
biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang di koordinasikannya.
3. Membentuk Gugus Tugas, merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya
tidak permanen.
4. Koalisi sosial, merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
25
barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif, dibutuhkan keterlibatan masyarakat, pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya;
b. Transparan, Pemerintah memberikan akses kepada warga negara
untuk dapat mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan seperti : persyaratan, prosedur, biaya
dan sejenisnya;
c. Responsif, dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya;
d. Tidak diskriminatif, tidak boleh membedakan antara satu warga
negara dengan warga negara lainnya atas dasar perbedaan identitas
warga negara seperti : status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel dan
sejenisnya;
e. Mudah dan murah, pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel, pelayanan Publik dari pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara;
h. Akuntabel, pelayanan publik dari pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan karena menggunakan fasilitas dan sumber
daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar;
i. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok
lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
Pada Hakekatnya Pelayanan Publik adalah Pemberian pelayanan
26
PRIMA kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban
aparatur pemerintah sebagai abdi negara. Sedangkan pelayanan merupakan
proses membantu orang lain dengan cara-cara tertentu dimana sensitivitas
dan kemampuan interpersonal dibutuhkan untuk menciptakan kepuasan
dan loyalitas yang ditentukan oleh : keakrabab, kehangatan, penghargaan,
kedermawanan dan kejujuran.
Sikap pelayanan prima diantaranya : pasionate (sangat bergairah,
bersemangat, antusias), progressive (memakai cara yang terbaik/termaju),
proactive (antisipatif, proaktif dan tidak menunggu), promt (positif , tanpa
curiga dan kekhawatiran), patience (penuh kesabaran), proposional (tidak
mengada-ada), punctional (tepat waktu).
27
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
28
dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat. Untuk
sistem pelaporan di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi belum ada penangung jawab khusus untuk melaksanakan
laporan di setiap unit, belum optimalnya pelayanan juga sangat
berpengaruh terhadap kelancaran sistem pelaporan. Dampak dari
kurangnya sarana dan prasarana juga mempengaruhi pencatatan
laporan secara rutin.
c. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Menurut data pelaporan gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Melawi, kunjungan pasien di Poli Gizi dari tahun 2019 - 2021
berjumlah 46 orang. Menurut diskusi bersama rekan kerja ahli gizi di
poli gizi dan menurut observasi saya selama 2 bulan ditempat kerja,
kurangnya media konsultasi gizi merupakan salah satu masalah dalam
melakukan proses konseling gizi.
Hal ini dapat dilihat dari:
1. Jumlah leaflet yang terbatas sehingga belum dapat
membantu proses konsultasi secara optimal, dan juga
leaflet yang tersedia ini telah dibuat sejak 2 tahun yang
lalu sehingga leaflet tersebut harus di revisi kembali sesuai
dengan referensi ilmu gizi terkini atau terbaru.
2. Belum tersedianya poster dirumah sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi. Poster merupakan media yang sudah
tidak begitu asing dikalangan masyarakat, terutama
masyarakat Kabupaten Melawi, oleh sebab itu pembuatan
poster sangat diperlukan sebagai penunjang pelayanan
konseling gizi. dikarenakan sebelumnya masih belum ada
poster yang dibuat dan terpajang diruang poli gizi, maka
dengan ini perlu dibuat poster gizi yang mengikuti info
terkini tentang gizi.
3. Lembar konseling gizi yang masih sangat sederhana.
29
4. Belum tersedianya sistem aplikasi untuk menghitung
kebutuhan gizi dewasa maupun anak.
5. Belum adanya food model, yang mana food model ini
sangat dapat membantu untuk menjelaskan kepada pasien
sehingga pasien dapat mengerti takaran-takaran makanan
yang dijelaskan oleh Ahli Gizi.
Pasien dengan penyakit yang berkaitan dengan gizi, perlu
diberikan konseling agar dapat mengontrol asupan jenis zat gizi pada
makanan yang dapat menyebabkan kemungkinan timbulnya gejala
pada penyakit yang dialami pasien. Selain itu, pasien dan keluarga juga
perlu diberikan pemahaman tentang diet yang sesuai dengan pedoman
gizi seimbang agar tidak menyebabkan kekeliruan dalam memahami
arti diet yang baik dan benar.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual tersebut diatas dengan
tantangan akan adanya perubahan dan perkembangan yang dapat
terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi pada Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi serta uraian tugas Jabatan Nutrisionis,
perlu ditentukan prioritasnya.
Belum Optimalnya Pelayanan konseling gizi di Poli Gizi
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi dikarenakan
masih kurangnya media untuk melakukan Konseling Gizi.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan
skala dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup
Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini
berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL.
Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut:
30
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Metode APKL
KRITERIA
No ISU AKTUAL ∑ RANK
A P K L
31
4.2 Diagram fishbone
SDM METODE
SARANA DAN
LINGKUNGAN
PRASARANA
32
Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram fishbone,
telah didapat beberapa faktor masalah penyebab dari belum optimalnya
pelayanan konseling gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi, yaitu:
1. Belum adanya dokter spesialis Gizi Klinik
2. Belum optimalnya sarana yang ada di poli gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
3. Masih kurangnya media konsultasi gizi yang digunakan
sebagai penunjang pemberian layanan di Poli Gizi
Untuk menentukan penyebab utama sebuah isu maka
dilakukan dengan menggunakan metode USG. Metode USG adalah
salah satu metode untuk menyusun urutan prioritas permasalahan
dengan cara menentukan tingkat Urgency, Keseriusan, Perkembangan,
dengan skala 1 sangat rendah sampai 5 sangat tinggi yaitu sebagai
berikut ;
33
menyebabkan tidak terlaksananya salah satu misi organisasi yaitu
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu.
Berdasarkan uraian tersebut maka muncullah gagasan untuk
penyelesaian isu yang diajukan yaitu “Optimalisasi Pelayanan
Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi Menggunakan Media Food Model, Leaflet dan Poster.”
Gagasan yang diambil tersebut berdasarkan kondisi aktual yang terjadi
di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.
34
Leaflet dan Poster”. Dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat usulan pengadaan Food Model.
2. Membuat poster gizi di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi.
3. Membuat leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang
berhubungan dengan gizi.
4. Membuat lembar konseling gizi.
5. Melakukan konseling gizi terhadap pasien.
Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan proses
Pelayanan Gizi, terutama saat melakukan Konseling Gizi.
35
Unit Kerja Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Isu yang Diangkat Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi
Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi Menggunakan Media Food Model, Leaflet, dan
Gagasan Pemecah Isu
Poster
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat 1. Melakukan Surat usulan Ketika menghadap Direktur, Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
Usulan Diskusi dengan pengadaan food saya akan memulai diskusi Visi dari Rumah Sakit ANEKA dalam
Pengadaan Food direktur model dengan Direktur tanpa Pratama Batu Buil persiapan kegiatan
Model 2. Menyampaikan melupakan menerapkan salam, Kabupaten Melawi yaitu dapat memberikan
maksud dan senyum,sapa (Etika Publik : “Terwujudnya penguatan terhadap
tujuan untuk Sopan) masyarakat kabupaten nilai organisasi yaitu
pengusulan Melawi yang mandiri profesional dan prima
pengadaan food (WOG : koordinasi, untuk hidup: serta akuntabel.
model komunikasi)
3. Mencatat hasil sehat melalui pelayanan
Saya akan berdiskusi terlebih rumah sakit pratama yang
diskusi dahulu sebelum melakukan
4. Menutup Diskusi profesional, prima aman
kegiatan, dan ketika berdiskusi
36
saya menerima saran yang dan ramah,
5. Membuat surat diberikan oleh Direktur serta mendukung Misi
usulan (Nasionalisme : rumah sakit nomor 2
pengadaan food Menghormati Keputusan) yaitu meningkatkan
model (WOG : koordinasi, pelayanan kesehatan yang
komunikasi) holistik dan terpadu
dengan peningkatan
Saya akan berani mengambil pelayanan kesehatan yang
sesuatu gagasan yang baru diawali dari hubungan
yang sebelumnya belum internal yang baik dan
pernah ada di Poli Gizi Rumah berkualitas
Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi yang
bertujuan sebagai penunjang
dalam kegiatan Konseling Gizi
(Anti korupsi : Berani)
(Pelayanan Publik :
Partisipatif)
Saya akan membuat usulan
pengadaan Food Model yang
sebelumnya tidak ada di Poli
Gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi
(Komitmen Mutu : Inovasi) (
Pelayanan Publik :
Partisipatif)
Saya mencatat hasil diskusi
sesuai dengan kesepakatan
dengan Direktur
(Akuntabilitas : Jujur)
(WOG : Koordinasi)
2. Membuat Poster 1. Melakukan Poster Saya akan mencari referensi Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Gizi di Rumah diskusi dengan tentang pembuatan poster gizi Misi no.2 yaitu nilai organisasi yaitu
37
Sakit Pratama Direktur dan Gizi yang sesuai dengan Rumah meningkatkan pelayanan meningkatkan
Batu Buil rekan kerja di Sakit (Komitmen Mutu : kesehatan yang holistik pelayanan yang
Kabupaten poli gizi Berorientasi Mutu) dan terpadu karena sudah professional dan
Melawi 2. Mencari (Pelayanan Publik : tersedianya poster di prima yang
Referensi Responsif, Aksesibel) Rumah Sakit Pratama berakuntabel
pembuatan Saya akan membuat poster Batu Buil demi
poster gizi secara konsisten yang sesuai kemudahan dan
3. Menentukan dengan refererensi yang sudah peningkatan Kualitas
Referensi saya pelajari (Akuntabilitas : Pelayanan
pembuatan Konsisten) (Pelayanan
poster gizi Publik : Akuntabel)
4. Menyiapkan alat Saya akan membuat poster
dan bahan dengan penuh ketelitian
5. Membuat atau (Etika Publik : Cermat)
merancang (Pelayanan Publik)
desain poster Saya akan bekerja keras dalam
6. Mencetak poster membuat poster yaitu dengan
7. Mengkonsultasik cara berdiskusi bersama rekan
an poster yang kerja ahli gizi yang bertugas
telah dibuat dipoli gizi (Anti Korupsi :
dengan direktur Kerja Keras) (WOG :
8. Menempel poster Koordinasi)
Saya akan mengkonsultasikan
hasil dari pembuatan poster
kepada Direktur supaya dapat
dikoreksi sebelum digunakan
dan saya menerima setiap
saran yang diberikan oleh
Direktur (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan)
(WOG : Koordinasi)
3. Membuat 1. Melakukan Leaflet Saya akan melakukan Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Leaflet diskusi dengan konsultasi ke Direktur tentang Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu
38
berdasarkan Direktur dan hasil dari pembuatan leaflet Pratama Batu Buil meningkatkan
beberapa rekan kerja di dan poster dan menerima Kabupaten Melawi yaitu pelayanan yang
penyakit yang poli gizi saran yang diberikan agar Misi Meningkatkan Profesional, prima dan
berhubungan 2. Mencari mendapatkan hasil yang Pelayanan Kesehatan mandiri serta
dengan Gizi Referensi maksimal (Nasionalisme : yang holistik dan terpadu akuntabel
pembuatan Menghormati Keputusan ) didalam memberikan
leaflet gizi (WOG : Koordinasi) pelayanan kesehatan bagi
3. Menentukan masyarakat
Referensi Saya akan Membuat Leaflet
pembuatan berdasarkan referensi yang
leaflet gizi sudah didapat dan saya
4. Menyiapkan alat membuatnya dengan penuh
dan bahan tanggungjawab
5. Membuat atau (Akuntabilitas :
merancang Tanggungjawab) (Pelayanan
desain leaflet Publik)
6. Mengkonsulkan Saya akan membuat Leaflet
kembali dengan dengan penuh ketelitian
Direktur terutama dalam maksud dan
7. Mencetak leaflet tujuan dalam penyampaian
tentang diet (Etika Publik :
Cermat) (Pelayanan Publik :
Akuntabel)
Saya akan membuat Leaflet
dengan semenarik mungkin,
mulai dari gambar dan warna
leaflet yang digunakan supaya
menarik untuk di baca
(Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu)
(Pelayanan Publik : Efektif)
39
Saya akan membuat Leaflet
tanpa dibantu oleh orang lain
(Anti Korupsi : Mandiri)
4. Membuat 1. Mencari Lembaran Saya Membuat Lembar Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Lembar Referensi Konsultasi Gizi Konsultasi Gizi dengan penuh Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu
Konsultasi Gizi pembuatan tanggungjawab agar dapat Pratama Batu Buil meningkatkan
Lembar digunakan dengan semestinya Kabupaten Melawi pelayanan yang
Konsultasi Gizi (Akuntabilitas : Meningkatkan pelayanan profesional dan prima
2. Menentukan Tanggungjawab) (Pelayanan kesehatan yang holistik serta akunrtabel.
referensi Publik) dan terpadu didalam
pembuatan memberikan pelayanan
lembar Saya membuat Lembar kesehatan bagi
Konsultasi Gizi Konsultasi Gizi dengan masyarakat.
3. Membuat menggunakan sarana dan
Lembar prasarana kantor di Rumah
Konsultasi Gizi Sakit dengan biaya yang
4. Konsultasi ke murah (Komitmen Mutu :
bagian Komite Efisien) (Pelayanan Publik :
Medik Mudah dan Murah)
Saya membuat Lembar
Konsultasi Gizi ini sepraktis
mungkin (Anti Korupsi :
Sederhana) (Pelayanan
Publik : Mudah dan Murah)
Tujuan dalam membuat
Lembar Konsultasi Gizi ini
adalah untuk mengetahui
status gizi pasien yang
kerahasiaannya akan dijaga
(Etika Publik : Menjaga
Rahasia) (Pelayanan
40
Publik : Berkeadilan)
Saya berkonsultasi ke Komite
Medik terlebih dahulu
sebelum digunakan pada
pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit dan menerima segala
saran dari komite medik yang
bertujuan untuk perbaikan di
tahap selanjutnya
(Nasionalisme :
Menghormati Keputusan)
(WOG : Koordinasi)
Melakukan 1. Menyiapkan Terlaksananya Menerapkan salam, senyum, Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
5. Konseling Gizi Media Konseling Konseling Gizi sapa ketika bertemu dengan Visi Rumah Sakit organisasi yaitu
terhadap pasien (Food model, pasien (Etika Publik : Sopan) Pratama Batu Buil meningkatkan
Leaflet, Poster (Pelayanan Publik) Kabupaten Melawi yaitu pelayanan yang
dan Lembar terwujudnya masyarakat profesional dan prima
Konsultasi Gizi) Sebelum melakukan kabupaten Melawi yang serta ramah bagi
2. Menunggu Konseling Gizi, saya terlebih mandiri untuk hidup sehat pasien.
Pasien yang dahulu mengukur Tinggi melalui pelayanan rumah
akan Konseling Badan dan Berat Badan Pasien sakit profesional, prima,
di Poli Gizi untuk mengetahui status aman dan ramah.
Rumah Sakit gizinya (Komitmen Mutu :
Pratama Batu Berorientasi mutu) Kegiatan ini sesuai
Buil Kabupaten (Pelayanan Publik) dengan misi Misi no 1.
Melawi Meningkatkan
Pada saat melakukan kompetensi sumber daya
3. Melakukan Konseling Gizi dengan
Konseling Giizi kesehatan
pasien, saya tidak
berdasarkan SPO mengeluarkan kata-kata yang
4. Menutup menyinggung perasaan pasien
Konseling Gizi dan saya melakukan
Pelayanan yang adil kepada
41
semua pasien (Nasionalisme :
Tidak diskriminatif)
(Pelayanan Publik)
Saya juga menanyakan
kebiasaan makan dan kegiatan
sehari-hari yang dilakukan
oleh pasien (Anti Korupsi :
Peduli) Didalam melakukan
Konseling Gizi, saya
memperlakukan semua pasien
itu sama tanpa membeda-
bedakan satu dengan yang
lainnya (Akuntabilitas :
Netral) (Pelayanan Publik :
Berkeadilan)
42
C. Jadwal Implementasi
Tabel 4.5 Jadwal Implementasi Aktualisasi
43
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Issue (Isu Utama) Yang Terjadi dan Strategi Pemecahan
1. Deskripsi Core Issue ( Isu Utama)
Core issue atau isu utama yang saat ini terjadi di unit kerja adalah
belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, masalah ini juga masih memiliki
beberapa kendala dalam pelayanannya seperti belum tersedianya Food
Model, masih kurangnya Leaflet serta Poster yang digunakan sebagai
penunjang pemberian layanan di Poli Gizi.
44
Melawi dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Selama kegiatan berlangsung
didapat capaian yang disajikan dalam tabel 5.1 berikut :
45
4. Komitmen Mutu:
Efisien
5. Anti Korupsi:
Sederhana
5 Melakukan Terlaksananya 1. Lembar 1. Akuntabilitas : Netral 7 – 27 mei
Konseling Gizi Konseling Gizi Konseling gizi 2. Nasionalisme : Tidak 2021
terhadap pasien 2. Dokumentasi Diskriminatif
foto kegiatan 3. Etika Publik : Sopan
4. Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu
5. Anti Korupsi : Peduli
46
menghormati atasan (Etika Publik : Sopan). Saya menerima saran yang
diberikan oleh beliau. Karena melalui diskusi ini dapat memperlancar
kegiatan yang akan dilakukan. Serta mendapatkan hasil yang sesuai dengan
harapan yang nantinya dapat berguna bagi Rumah Sakit. Diskusi ini
merupakan salah satu bentuk kerja sama antara saya dan Direktur
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan). Pada saat diskusi, saya berani
mengambil dan menyampaikan sebuah gagasan yang baru. Hal ini dilakukan
agar dapat bermanfaat bagi kepentingan bersama, baik bagi rumah sakit
maupun bagi masyarakat (Anti Korupsi : Berani). Saya menyampaikan
kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat Surat Usulan Pengadaan Food
yang sebelumnya tidak ada di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi (Komitmen Mutu : Inovasi). Setelah berdiskusi dengan
Direktur, saya pun mencatat hasil dari diskusi tersebut sesuai dengan
kesepakatan (Akuntabilitas : Jujur).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan adanya Food Model maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Food model yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan
edukasi oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi pasien
Food Model yang menarik dengan bentuk yang menyerupai makanan
yang asli akan memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli
Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pengadaan Food Model, saya telah mendukung misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan
47
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Food Model, maka akan mempermudah saya
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Karena saya sudah
mengetahui langkah-langkah yang seharusnya dilakukan. Hal ini
mendukung nilai organisasi yang professional dan prima serta
akuntabel.
48
dikoreksi terlebih dahulu dan saya pun menerima setiap saran yang
diberikan oleh Diektur demi perbaikan pembuatan Poster selanjutnya
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya Poster maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Poster yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Poster yang menarik akan memudahkan pasien untuk mengerti
penjelasan dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Poster, saya telah mendukung Misi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Adapun fungsi dari pembuatan Poster ini akan mempermudah bagi
saya dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama
dalam melakukan konseling gizi. Hal ini mendukung nilai organisasi
yang professional dan prima serta akuntabel.
49
penyakit yang berhubungan dengan gizi
50
Leaflet yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Leaflet yang menarik dengan bahasa yang mudah dipahami akan
memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Leaflet ini, saya telah mendukung Misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Leaflet, maka akan mempermudah saya
melakukan pelayanan kesehatan melalui konseling gizi kepada pasien.
Karena pasien akan mendapatkan edukasi dari leaflet tersebut dan
menjadi acuan dalam menerapkannya pola gizi seimbang dirumah. Hal
ini mendukung nilai organisasi yang professional, prima, mandiri serta
akuntabel.
51
leaflet selesai. Sebelum saya membuat lembar Konsultasi Gizi, saya terlebih
dahulu mencari referensi dan setelah mendapatkannya saya dengan
tanggung jawab penuh mengerjakannya. Supaya dapat digunakan sebagai
penunjang dalam kegiatan konseling gizi (Akuntabilitas :
Tanggungjawab). Saya membuat lembar konsultasi gizi dengan
menggunakan sarana dan prasarana kantor di Rumah Sakit dengan biaya
yang murah dan waktu yang cepat (Etika Publik : Efisien). Saya membuat
lembar konsultasi gizi ini dengan sepraktis mungkin agar mudah dipahami
(Anti Korupsi : Sederhana). Adapun tujuan dari membuat lembar
konsultasi gizi ini adalah untuk mencatat status gizi pasien dan intervensi
yang akan dilakukan berdasarkan diagnosa penyakitnya yang kerahasiannya
akan dijaga (Etika Publik : Menjaga Rahasia). Supaya hasil dari
pembuatan lembar konsultasi gizi ini dapat digunakan dengan semestinya,
saya mengkonsultasikannya dengan komite medik dan menerima setiap
saran yang diberikan jika ada kesalahan yang harus diperbaiki
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya lembar konsultasi gizi, maka ASN dapat
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab
2. Bagi Rumah Sakit
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka riwayat gizi pasien dapat
tercatat dan tersimpan sebagai arsip Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Dengan adanya lembar kosultasi gizi, maka pasien dapat mengetahui
riwayat gizi yang telah dikonsultasikan kepada Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan lembar konsultasi gizi, saya telah mendukung
Misi dari Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu
52
meningkatkan pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka akan mempermudah
saya menentukan status gizi dan diet yang akan diberikan kepada
pasien. Hal ini mendukung nilai organisasi yang professional dan prima
serta akuntabel.
53
mengubah pola makannya (Anti Korupsi : Peduli). Didalam melakukan
konseling gizi, saya memperlakukan semua pasien itu sama tanpa membeda-
bedakan satu dengan yang lainnya (Akuntabilitas : Netral).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
ASN dapat menyampaikan informasi tentang masalah kesehatan dan gizi
kepada klien atau pasien
2. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan gizi di dalam
Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Membantu pasien mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang
dihadapi
C. Kontribusi terhadapa Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui kegiatan Konseling Gizi ini, saya telah mendukung misi
dari Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu
meningkatkan kompetensi sumber daya kesehatan yang professional,
prima, aman dan ramah terhadap masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Konseling Gizi mendukung nilai organisasi dari Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu menjadikan petugas yang
Profesional, prima serta ramah kepada pasien.
54
LEMBAR KONSULTASI / PENGENDALIAN OLEH MENTOR
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi
55
Tabel 5.8
LEMBAR KONSULTASI / PENGENDALIAN OLEH COACH
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi
1 Konsultasi Pembuatan
surat pengadaan food Via WA
model, poster dan leaflet
3 Konsultasi Kegiatan
Via WA
Laporan Aktualisasi
4 Pengesahan Laporan
Tatap Muka
Aktualisasi
Pontianak,
56
Coach, Peserta
Pelatihan,
57