Anda di halaman 1dari 32

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu paradigma baru UU ASN No. 5 Tahun 2014 adalah berkaitan dengan Managemen
ASN diselenggarakan berdasarkan sistem Merit, yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi
dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, status sosial atau kondisi kecacatan.
Dalam mewujudkan cita cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang Undang Dasar
1945, perlu adanya fondasi yang kuat dalam menjalankan sistem pemerintahan yang baik, bersih
dan berkualitas. Peyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih sangat ditentukan oleh Apatur
Negara. Managemen ASN ini meliputi Managemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Managemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Disebut daalm Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2014 itu, Presiden dapat mendelegsikan kewenangan pembinaan
Managemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementrian, sekretariat jendral/sekretariat
Lembaga negara, sekretariat Lembaga nonstruktural, sekretariat daerah/propinsi dan
kabupaten/kota.
Undang undang Nomor 5 Tahun 2014 menegaskan, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib
menjalani masa percobaan, yang dilaksanakan melalui proses Pendidikan dan pelatihan
terintegrasi, untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi Nasionalisme
dan Kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme dan kompetensi bidang.
Latsar CPNS dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu
melaksanakan dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
Tujuan peyelenggaraan Latihan Dasar Calon PNS antara lain adalah menciptakan aparatur
Negara yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa
dan memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan,
pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. Pelatihan dasar CPNS memungkinkan peserta
mampu mengimplementasikan, menerapkan serta mengaktualisasikan serta membiasakan atau
habituasi nilai nilai PNS yang profesional dan berkarakter.
PNS dalam menjalankan tugasnya telah diatur dalam tatanan yang di sebut Managemen PNS
yang diatur dalam PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Managemen PNS. Pengaturan Managemen
PNS bertujuan untuk menghasilkan PNS yang Profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka
pelaksanaan tugas pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjalankan peran sebagai
perekat dan pemersatu bangsa.
Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu UKBM (Upaya
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat) yang sudah sangat berkembang di Indonesia.
Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas
sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong dirinya
sendiri, sehingga perlu ditinggkatkan pembinaannya. Keberadaan Posyandu tersebut yaitu
untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam
penyelenggaraan posyandu yang memiliki peran penting salah satunya adalah kader.
Kader merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri yang sukarela, bersedia,
mampu, dan memiliki waktu untuk melaksanakan kegiatan Posyandu sehingga kader
sangat mepengaruhi berjalannya kegiatan Posyandu itu sendiri. Adapun beberapa
karakteristik yang mempengaruhi peran dan fungsi kader di Posyandu yaitu umur,
tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, pelatihan kader, jarak dari rumah ke Posyandu,
dukungan suami atau keluarga, status pernikahan, pekerjaan, lamanya menjadi kader,
dan penghasilan.
Peran Kader dalam kegiatan Posyandu salah satunya yaitu sebagai penggerak
sistem 5 meja, namun pada kenyataannya sistem 5 meja belum berjalan secara optimal hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya pengetahuan. Peran Kader
Posyandu sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan 5 meja Posyandu. Mulai dari
kegiaatan pendaftaran, penimbangan, dan pencatatan hasil di KMS sampai dengan
menjelaskan data KMS berdasarkan Kenaikan Berat Badan ( BB) yang di sampaikan
kepada ibu bayi dan balita. Menurut Skinner, seseorang dikatakan memiliki pengetahuan
apabila seseorang tersebut mampu menjawab materi tertentu baik secara lisan maupun
tulisan. Pengetahuan sangat mempengaruhi sikap seseorang, semakin banyak aspek positif
yang diketahui maka akan menimbulkan sikap positif terhadap objek.
Pelaksanaan posyandu dengan sistem lima meja berdasarkan buku panduan Kader
Posyandu tahun 2013 yang meliputi :
a) Meja I Melayani pendaftaran yang meliputi :
1. Pendaftaran Balita
2. Pendaftaran ibu hamil
3. Pendaftaran PUS (Pasangan Usia Subur)
b) Meja II Melayani penimbangan dan pengukuran tinggi badan meliputi :
1. Mempersiapkan Dacin
2. Menimbang Balita
3. Pengukur LILA pada Ibu hamil dan WUS
c) Meja III Pencatatan meliputi :
1. Pencatatan KMS Balita
2. Pencatatan Buku KIA dan registrasi Ibu hamil
3. Pencatatan pada buku register PUS/WUS
d) Meja IV Penyuluhan dan konseling meliputi :
1. Penyuluhan untuk ibu balita
2. Penyuluhan untuk ibu hamil
3. Penyuluhan untuk ibu nifas dan ibu menyusui
4. Penyuluhan untuk PUS (pasangan Usia Subur)
e) Meja V Pelayanan Kesehatan meliputi :
1. Pelayanan Imunisasi
2. Pelayanan KB
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gizi.

Sistem 5 meja posyandu merupakan satu kesatuan yang penting dalam program
kegiatan di Posyandu, apabila salah satu fungsi dari 5 meja tidak di laksanakan maka
akan berpengaruh terhadap seluruh hasil dan target kegiatan. Selama ini masih banyak
posyandu tidak menerapkan sistem 5 meja terutama fungsi dari meja 4. Posyandu yang
belum melaksanakan kegiatan salah satu dari kelima program kegiatan maka belum di
katakan sebagai Posyandu Aktif.
B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari dilaksakannya aktualisasi ini yaitu :
a. Mengaktualisasikan nilai nilai dasar ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta kedudukan dan peran ASN yaitu
Managemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik.
b. Mengimplementasikan nilai nilai dasar ASN dan kedudukan serta peran ASN ke dalam setiap
kegiatan yang dilakukan di satuan unit kerja
c. Menemukan isu isu yang ada di satuan unit kerja kemudian melakukan Analisa terhadap isu
isu tersebut sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dari isu-isu tersebut dalam
bentuk kegiatan.

C. Manfaat
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah :
1. Bagi Calon Pegawai Negri Sipil
yaitu : meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta mampu mengaktualisasikan
nilai nilai dasar ASN sebagai landasan dalam mejalankan Tugas dan Fungsinya di Unit
kerja.
2. Bagi Masyarakat
yaitu : diharapkan ada nya perubahan karakter dalam pelayanan Publik sehingga
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih baik.
3. Bagi Instansi
yaitu : Sebagai bahan pertimbangan dalam Menyusun program kegiatan serta membantu
mengoptimalkan kegiatan promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di Dinas
Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu.
D. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX Propinsi Kalimantan Barat
Tahun 2021 diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Propinsi
Kalimantan Barat dalam rangka pembentukan karakter PNS. Kegiatan ini terdiri dari Agenda
I,II,III dan IV serta evaluasi akhir yang berlangsung dari tanggal 30 Maret 10 Juni 2021 di
Penginapan Uncak Lestari. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 3 tahap yaitu a. On Class (I)
dilaksanakan pada tanggal 30 Maret sampai dengan 21 April 2021 b. Off Class dilaksanakn pada
tanggal 22 April sampai dengan 7 Juni 2021 c. On Class (II) dilaksanakan pada tanggal 8 Juni
sampai dengan 10 Juni 2021 Pelatihan dasar berlangsung dengan durasi waktu sebanyak 511 jam
pelatihan (JP) dengan pelaksanaan klasikal (on class) selama 191 JP dan 320 JP non klasikal (off
class). Kegiatan pembelajaran klasikal, mewajibkan peserta Latihan Dasar CPNS untuk
menginap di asrama yang telah ditentukan yaitu di Hotel Uncak Lestari Putussibau Kabupaten
Kapuas Hulu. Adapun agenda IV yaitu kegiatan aktualisasi, akan dilaksanakan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Umum
1. Profil Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Alamat Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Jalan
Diponegoro No 27 Putussibau, Kalimantan Barat Hp : Telp : (0567)21009 Faks (0567)
dinkes@kapuashulukab.go.id Ig Kode pos :

2. Letak Geografis Dari total luas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, seluas ± Ha (± km²)
merupakan (± km²) merupakan daerah daratan atau daerah tidak tergenang. Sementara ha atau
± 56,21 % merupakan kawasan lindung, termasuk kawasan konservasi dengan rincian sebagai
berikut:
1. Taman Nasional Betung Kerihun : ,40 ha
2. Taman Nasional Danau Sentarum : ,4 ha
3. Hutan Lindung : ,33 ha
Secara keseluruhan Kabupaten Kapuas Hulu merupakan daerah yang telah mengalami
pengikisan dan sudah semakin tua yang ditandai dengan gradient sungai sungai kecil dan
berbelok-belok. Morfologi daerah Kapuas Hulu umum nya berbentuk wajan (kuali) yang
terdiri dari dataran rendah/ cekung yang terendam air. Beberapa kecamatan terdiri dari
danau-danau dan rawa-rawa yang airnya cukup dalam dan dataran rendah yang ditempati
oleh sebagian penduduk. 6
17 Gambar 2.1 Peta Kabupaten Kapuas Hulu

3. Visi dan Misi Organisasi Visi Menjadi Unit Pelayanan Public yang mampu memenuhi standar
pelayanan Misi
a. Meningkatkan kualitas layanan jasa teknis
b. Meningkatkan sumber daya manusia bidang layanan
c. Menciptakan Inovasi Pelayanan

4. Motto Pelayanan Organisasi PRIMA Peduli : selalu tanggap terhadap permasalahan pelanggan
Ramah : memberikan pelayanan dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun Ikhlas :
memberikan pelayanan dengan tulus tanpa pamrih 7
18 Mandiri : selalu berusaha secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilik dan
percaya diri Adil : memberikan pelayanan secara merata dan menyeluruh

5. Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan mempunyai Tugas membantu
Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan bidang Kesehatan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan Daerah. Dalam melakasanakan tugas pokok,
Dinas Kesehatan Melaksanakan fungsi yaitu :
1. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Kesehatan
2. Pelaksanaan urusan Pemerintahan di Bidang Kesehatan
3. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan urusan Pemerintah di Bidang Kesehatan
4. Pelaksanaan Administrasi Dinas
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diserahkan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 8

6. Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Gambar 2.2 Struktur Organisasi
Dinas Kesehatan 9
20 7. Tugas dan Fungsi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Menurut Kepmenkes No. 66/Menkes-
Kesos/SK/I/2001 tugas dan fungsi Penyuluh Kesehatan Masyarakat, yaitu: a. Melaksanakan
kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat. b. Melakukan
penyebarluasan informasi. c. Membuat rancangan media. d. Melakukan pengkajian/penelitian
perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan. e. Merencanakan intervensi dalam
rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan. 8. Uraian Tugas
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Tugas Adapun uraian tugas Penyuluh Kesehatan Ahli Pertama
adalah sebagai berikut: 1. Membuat kerangka acuan untuk menyusun rencana tahunan 2.
Menganalisa dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan 3. Mempersiapkan
rencana dalam menyusun rencana tahunan 4. Menyusun kerangka acuan dalam rangka
identifikasi potensi.wilayah 5. Melakukan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi
potensi wilayah dengan cara wawancara mendalam 6. Melakukan pengumpulan data primer
dengan cara diskusi kelompok terarah 7. Pengumpulan data primer dengan cara observesi yang
berslfat berkelanjutan 8. Mengumpulkan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi
wilayah yang berasal dari beberapa sumber 9. Melakukan analisis hasil tabulasi data secara
analitik untuk identifikasi potensi wilayah 10
21 10. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identlfikasi potensi wilayah yang memakai satu
instrumen 11. Menyusun rencanqan strategi penyuluhan kesehatan tingkat kecamatan untuk
program terpadu 12. Menyusun rancangan Strategi penyuluhan kesehatan tingkat kabupaten
untuk program terpadu 13. Konseling 14. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media
penyuluhan 11
22 BAB III KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA KONSEP DASAR APARATUR
SIPIL NEGARA A. Identifikasi Nilai -Nilai Dasar ASN Setiap kegiatan yang dilakukan
berkaitan dengan implementasi nilai nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), Pelayanan Publik, Managemen Aparatur Sipil Negara
(ASN) dan whole of goverment. 1. Akuntabilitas Menurut Budi Setiyon, accountability adalah
konsep yang memiliki beberapa makna. Terminology ini sering di gunakan dengan beberapa
konsep seperti answerability,responbility, dan terminology lain yang berkaitan dengan the
expectation of account-giving. Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan
administrasi publik pemerintahan (Lembaga eksekutif pemerintah, dan embaga legislative
parlement dan Lembaga yudikatifkehakiman) yang mempunyai beberapa arti antara lain, hal ini
sering di gunakan secara sinonim dengan konsepkonsep seperti yang dapat di
pertanggungjawabkan. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu : a. Transparansi :
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi. b.tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban c. Kejelasan Target : Pelaksanaan wewenang dan
tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan. d. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir. 12
23 e. Partisipatif : suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan
ikut bertanggung jawab di dalamnya (keith davis). f. Adil : menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sama berat, tidak berat sebelah. g. Mendahulukan Kepentingan Publik : h. Jujur
: Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri
seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. i.
Netral : tidak memihak 2. Nasionalisme Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap
pegawai ASN. Menurut Ernest Rehan Nasionalisme adalah suatu kehendak untuk Bersatu dan
bernegara. Menurut Otto Baur Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang
timbul karena perasaan senasib. Menurut L. Stoddard, Nasionalisme adalah suatu kepercayaan
yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu dimana mereka menyatakan rasa kebangsaan
sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa. Adapun indikator dari nilai
dasar Nasionalisme yaitu: 1. Musyawarah adalah pengambilan keputusan bersama yang telah
disepakati dalam memecahkan suatu masalah. 2. Kerjasama adalah sebuah usaha yang dilakukan
oleh beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 3. Disiplin adalah perasaan
taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. 4. Religius
adalah suatu sikap patuh/taat dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain. 5. Tidak Diskriminatif adalah tidak membeda-bedakan antara
satu orang atau golongan yang cenderung mengistimewakan salah satu orang atau golongan 6.
Hormat Menghormati adalah sikap menghargai orang lain. 7. Jujur : lurus hati, tidak berbohong,
tidak curang dan mengikuti aturan yang berlaku. 13
24 3. Etika Publik Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public. Menurut Drs. O.P. Simorangkir
Etika merupakan pandangan manusia terhadap baik dan buruknya manusia. Sedangkan menurut
H.A.Mustafa Etika merupakan ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan buruk dengan
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akar pikirannya.
Adapun indikator dari nilai dasar Etika Publik yaitu a. Jujur : suatu sikap yang lurus hati,
menyatakan yang sebenar benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa
yang terjadi (fakta). b. Bertanggung Jawab: kewajiban tingkah laku atau perbuatan dalam
melaksanakan suatu kegiatan c. Cermat : Perbuatan atau sikap yang menekankan pada ketelitian
dan seksama d. Taat pada Peraturan Perundang-Undangan 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu
dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang Aparatur Sipil Negara dalam bekerja
efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan inovasi. Inovasi yang tidak
bertentangan dengan undang-undang guna meningkatkan 9kualitas pelayanan hingga tercapainya
kepuasan pelanggan. Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memberikan layanan bermutu secara
berkelanjutan, dalam hal ini berarti tidak boleh berhenti ketika kebutuhan masyarakat (customer)
sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan dipebaiki agar mutu layanan yang
diberikan dapat melebihi harapan masyarakat (customer). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pentingnya layanan yang berorientasi mutu (yang diwujudkan melalui pelayanan prima)
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Nilai-nilai indikator yang mencerminkan komitmen mutu
antara lain: a. Efektivitas 14
25 Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau pencapaian
suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas,dan waktu sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya. b. Efesiensi Efesiensi adalah ketepatan cara dalam melakukan
sesuatu, dan kemampuan dalam melaksanakan tugas dengan baik dan tepat tanpa membuang
waktu, biaya serta tenaga. c. Inovatif Inovatif merupakan sebuah ide, yang dilandasi dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang ataupun kelompok tertentu untuk diaplikasikan
ataupun diadopsi. 5. Anti Korupsi Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak
mendukung adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara,
singkatnya ialah sikap menentang terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Menurut Undang-undang
Nomor 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari:
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi. Nilai-nilai dasar anti korupsi: jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. a. Mandiri
Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. b. Berani
Berani adalah mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahaya, kesulitan, dan sebagaimana. c. Jujur Jujur adalah suatu kesesuaian sikap antara perkataan
dan perbuatan serta apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya yang di lakukan. 15
26 d. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib menanggung segala
sesuatu sehingga kewajiban, menanggung, segala sesuatu menjadi akibat. j. Adil : menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sama berat, tidak berat sebelah. e. Peduli : sebuah sikap
keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di
sekitar kita. B. Kedudukan dan Peran ASN 1. Pelayanan publik Pelayanan publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik). Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian
layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.3 unsur
penting dalam pelayanan publik adalah: a) organisasi penyelenggara pelayanan publik b)
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan c)
kepuasan yang diberikan dan /atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Berdasarkan UU
Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik, adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Ada
beberapa asas pelayanan publik yaitu. a. Efesien dan Efesiensi 16
27 Efesien dan Efesiensi penyelenggara pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana, tenaga, kerja yang sedikit, dan biaya yang murah b. Kejelasan adalah suatu
perihal yang jelas. c. Kepastian adalah ketentuan atau ketetapan d. Transparan Transparan dalam
penyelenggara layanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan public harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan public yang diselengarakan tersebut. e. Responsif Responsif dalam penyelengaraan
pelayanan public pemerintahan wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik. yang mereka butuhkan. f. Tidak
Diskrimatif Tidak diskriminatif merupakan pelayanan publik yang diselengarakan oleh
pemerintah tidak boleh membedakan suku atau bangsa. 2. Manajemen ASN Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman. Pada UU no 5 tahun 2014 pasal 11 ASN berfungsi sebagai melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, melaksanakan pelayan publik yang profesional dan berkualitas,
mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan Republik Indonesia. Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang propesional, memilikin nilai
dasar, etika 17
28 profesi, bebas dati intervensi politik, dan bersih dari praktek korupsi, Ada beberapa asas
manajemen yaitu: a. Profesionalitas Profesionalitas adalah kemampuan, kemahiran cara
pelaksanaan sesuatu dan lain hal. b. Efektif dan Efesien Efektif adalah suatu usaha untuk
mendapatkan tujuan, hasil dan target yang diharapkan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan. Sedangkan efesien adalah usaha untuk mengharuskan menyelesaikan pekerjaan
dengan tidak menguras waktu. c. Akuntabilitas Akuntabiltas adalah bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan dapat dipertanggung jawabkan. 3. Whole of government (WoG) WoG
adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Praktek WoG: a) Penguatan koordinasi antar lembaga b) Membentuk lembaga koordinasi khusus
c) Membentuk gugus tugas d) Koalisi sosial Di dalam Whole Of Government terdapat beberapa
asas yaitu : kolaborasi, komukasi, sinkronikasi a. Komunikasi Komunikasi adalah instansi antara
dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. b. Koordinasi 18
29 Koordinasi adalah suatu upaya yang sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta
waktu yang tepat, dan juga mengarahkan pelaksanaan untuk bisa melahirkan suatu tindakan yang
selaras dan harmonis pada tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan c. Singkronisasi
Singkronisasi adalah kesesuaian sesuatu hal. 19
30 A. Identifikasi Masalah dan Gagasan
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
RANCANGAN AKTUALISASI
Isu adalah masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat mempengaruhi indikator
keberhasilan target yang telah di tetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu. Adapun isu
yang terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu seksi Promosi dan Pemberdayaan
Masyarakat adalah a) Belum optimalnya pelaksanaan system 5 Meja di Posyandu b) Belum
tercapainya Target UKBM Posyandu Aktif c) Sistem Pencatatan SIP yang belum lengkap
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan
yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan dan uraian tugas pokok
Penyuluh Kesehatan Mayarakat Ahli pertama, perlu ditentukan prioritas yang akan
ditangani. Dari masalah-masalah tersebut dilakukan analisis menggunakan teknik APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1 sampai 5, sebagai
berikut : Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL No Isu Kriteria Total Peringkat A P K L 1
Belum optimalnya pelaksanaan system 5 Meja di I Posyandu 2 Belum tercapainya Target
UKBM Posyandu Aktif II 3 Sistem Pencatatan SIP yang belum lengkap III Keterangan : 5 :
Sangat Tinggi 4 : Tinggi 3 : Sedang 2 : Rendah 1 : Sangat Rendah
Dari analisis isu menggunakan tehnik APKL maka di dapatkanlah isu prioritas yaitu Belum
Optimalnya Pelaksanaan system 5 Meja di Posyandu,
hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: a) Belum maksimalnya Pembinaan
Kader di Posyandu b) Masih rendahnya Pemahaman Kader tentang SOP Posyandu c) Belum
optimalnya Pemanfaatan Media Audio Visual dalam penyebar luasan Informasi kegiatan di
Posyandu Aspek-aspek tersebut kemudian dianalisa untuk menentukan mana aspek yang menjadi
aspek prioritas yang harus segera ditangani karena berpotensi menjadi masalah dengan
menggunakan criteria Urgency (Urgensi), Seriousness (Keseriusan) dan Growth (Perkembangan)
atau biasa disingkat dengan USG dengan skala nilai 1 5 dapat dijabarkan pada Tabel 4.2 sebagai
berikut : Tabel 4.2 Analisis Isu dengan Teknik USG No Masalah Pokok Prioritas Total Peringkat
U S G 1 Belum maksimalnya Pembinaan Kader di Posyandu 2 Masih rendahnya Pemahaman
Kader tentang SOP Posyandu 3 Belum optimalnya Pemanfaatan Media Audio Visual dalam
penyebar luasan Informasi kegiatan Posyandu II III I Keterangan: 5: Sangat Tinggi 4: Tinggi 3:
Sedang 2: Rendah 1: Sangat Terendah
Dari analisis menggunakan tehnik USG maka didapatkanlah penyebab utama dari isu adalah
Belum Optimalnya Pemanfaatan Media Audio Visual dalam penyebar luasan Informasi
kegiatan Posyandu.
Aspek prioritas yang dipilih berhubungan dengan isu aktual adalah Belum Optimalnya
Pelaksanaan sistem 5 Meja di Posyandu.
Pertimbangan dari isu aktual ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
mengedukasi kader agar lebih aktif dan inovatif dalam menjalankan program-program
sesuai indikator target dari program kegiatan.
Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan penyelesaian isu yang diajukan adalah
Optimalisasi Sistem 5 Meja Posyandu Bayi dan Balita melalui Media Promosi Audio
Visual di Posyandu
Berikut adalah data posyandu aktif
Gambar 4.1 Cakupan Posyandu Aktif
Gambar 4.2 Cakupan Posyandu Aktif
TABEL 4.3 REKAPITULASI INDIKATOR PRESENTASE KABUPATEN KOTA DENGAN
MINIMAL 80 % POSYANDU AKTIF
Nama Kabupaten : KABUPATEN KAPUAS HULU
NO
Puskesmas
Jumlah Posyandu
KRITERIA 1: Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 10 kali/tahun adalah Posyandu
melakukan kegiatan hari buka Posyandu minimal 10 kali/tahun dalam bulan berbeda
KRITERIA 2: Posyandu memiliki kader minimal 5 orang yang disahkan dengan surat keputusan
Kepala Desa/Kelurahan (1 = Ya; 0 =Tidak) KRITERIA 3 : Cakupan minimal 50% sasaran
posyandu mendapatkan masingmasing layanan KIA, Gizi, Imunisasi dan KB di Posyandu,
puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya KRITERIA 4 : posyandu memiliki alat pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan berupa alat timbang berat badan dan tinggi badan serta alat
ukur perkembangan (1 = Ya; 0 =Tidak) KRITERIA 5: Posyandu melakukan sekurang-kurangnya
1 kegiatan pengembangan seperti kesehatan remaja, kesehatan usia kerja, kesehatan lanjut usia,
TOGA, Penanggulangan penyakit atau kegiatan tambahan kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan masyarakat (1 = Ya; 0 =Tidak) POSYANDU AKTIF (jika semua
terpenuhi) Strata Presentase Kab/Kota dengan minimal 80% posyandu aktif Jumlah YA Jumlah
TIDAK % Jumlah YA Jumlah TIDAK % Jumlah YA Jumlah TIDAK % Jumlah YA Jumlah
TIDAK % YA TIDAK JENIS KEGIAT AN Jumlah YA Jumlah TIDAK % Prata ma Madya
Purna ma Mand iri Ya /3* SILAT HILIR SILAT HULU HULU GURUNG BUNUT HULU 6/3*
/3* /3* /3* /3* MENTEBAH BIKA KALIS PUTUSSIB AU SELATAN EMBALOH HILIR
BUNUT HILIR BOYAN TANJUNG
35 12 13 PENGKADA N JONGKON G SELIMBAU SUHAID SEBERUAN G SEMITAU
EMPANAN G PURING KENCANA BADAU BATANG LUPAR EMBALOH HULU
PUTUSSIB AU UTARA KAPUAS HULU
36 B. Aktualisasi Nilai Dasar Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran
ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerjatertera pada table dibawah
ini : 26
37 Keterkaitan dengan subtansi mata pelatihan Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi UNIT KERJA
IDENTIFIKASI ISU ISU YANG DI ANGKAT GAGASAN PEMECAHAN ISU Dinas
Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Belum Optimalnya Pelaksanaan Sistem 5 Meja Di Posyandu
Belum Optimalnya Pemanfaatan Media Promosi Audio Visual Dalam Penyebar Luasan
Informasi Kegiatan Di Posyandu Optimalisasi Sistem 5 Meja Posyandu Bayi Dan Balita Melalui
Media Promosi Audio Visual Di Posyandu Melati Karini wilayah Kerja Puskesmas Putussibau
Utara No Kegiatan dan Tahapan kegiatan Proses kegiatan aktualisasi dan keterkaitan dengn
Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai Sumber kegiatan Nilai-Nilai Dasar PNS -Misi
Organisasi Organisasi / output hasil kegiatan Konsultasi Materi 1. Membuat Janji dengan 1. saya
membuat janji bertemu atasan untuk Dengan berkonsultasi Dengan konsultasi Video simulasi
Atasan / Pimpinan menyampaikan tentang Rancangan Aktualisasi tentang video simulasi
mengenai Materi video Posyandu dengan 2. Bertemu Atasan (Nasionalisme : menghormati
Keputusan) (WoG : posyandu saya simulasi posyandu Atasan / 3. Mengutarakan Maksud
koordinasi) kemudian saya menepati Janji yg sudah di bersama atasan maka 27
38 Pimpinan dan Tujuan sepakati (EtikaPublik:Disiplin mendukung : akan mempermudah
Output / hasil kegiatan Terlaksananya konsultasi dengan Atasan 4. Mendengarkan dan
mendokumentasikan arahan dari Atasan 5. Menentukan Sasaran, Waktu dan Tempat Kegiatan
Akuntabilitas:Bertanggung Jawab) 2. saya bertemu atasan dgn berprilaku sopan dan santun untuk
meminta saran dan pendapat mengenai materi simulasi system 5 meja di Posyandu (Etika
Publik:Hormat dan sopan)kemudian menyampaikan inovasi mengenai kegiatan (Komitmen mutu
: Inovasi) 3. saya akan mengutarakan maksud dan tujuan serta pendapat mengenai kegiatan
kepada atasan (Nasionalisme:Musyawarah) saya juga akan bertanggung jawab atas apa yang
saya sampaikan Visi Menjadi Unit Pelayanan Public yang mampu memenuhi standar pelayanan
Misi Meningkatkan sumber daya manusia bidang layanan pemahaman kader. Nilai -Nilai yang
terkandung :Peduli mengenai video simulasi system 5 meja Posyandu (Anti Korupsi :
Bertanggung jawab; Komitmen Mutu :Berorientasi Mutu) 4. saya mendengarkan dan
mendokumentasikan arahan dari atasan.(etika Publik:sopan)(Pelayanan Publik: responsif) 5. saya
akan melakuan konsultasi mengenai sasaran yang tepat sebagai tempat percontohan simulasi
video bersama atasan (Nasionalisme : Musyawarah) (Manajemen ASN:profesional) 28
39 2 Membuat Video 1. mencari referensi 1. saya akan mencari referensi untuk pembuatan video
Dengan adanya Dengan adanya video simulasi system 5 pembuatan video
(Akuntabilitas:Tanggung Jawab) pembuatan Video simulasi simulasi 5 meja meja Posyandu 2.
membuat dan mengedit 2. saya akan membuat dan mengedit video sesuai system 5 meja saya
telah mempermudah dalam video dengan materi rancangan ( Anti korupsi : Mandiri) mendukung
Visi : penyuluhan. Nilai yang 3. konsultasi kepada Atasan 4. mendengarkan tanggapan dan saran
dari Atasan (Komitmen mutu :Beroientasi mutu) 3. saya akan konsultasi kepada Atasan (Etika
Publik : Bertanggung Jawab) 4. saya akan mendengarkan tanggapan dan saran dari Atasan
( Nasionalisme : Hormat menghormati) Menjadi Unit Pelayanan Public yang mampu memenuhi
standar pelayanan terkandung : Peduli ikhlas,mandiri Output/hasil kegiatan 5. mencatat hasil
tanggapan dan saran 6. mendapat persetujuan tentang video simulasi (Pelayanan Publik :
Responsif) 5. saya akan mencatat hasil tanggapan dan saran (Komitmen mutu : berorientasi
mutu) (Manajemen ASN : profesional) Misi : Menciptakan Inovasi Pelayanan Persetujuan
rancangan video dan tersedianya system 5 meja Posyandu 6. saya telah mendapat persetujuan
tentang video simulasi system 5 meja Posyandu (Nasionalisme : Kerja Keras) (WoG :
Koordinasi) video simulasi Sistem 5 Meja Posyandu 3 Konsultasi 1. Membuat janji dgn 1. saya
membuat janji dengan Kepala Puskesmas dan Dengan berkonsultasi Dengan konsultasi akan
mengenai Kepala Puskesmas dan Petugas Promkes (Nasionalime:Kerja sama) mengenai jadwal
memperoleh izin Pelaksanaan Petugas Promkes 2. saya menemui Kepala Puskesmas dan Petugas
pelaksanaan kegiatan, kegiatan yg sepakati kegiatan 2. Menemui Kepala Promkes
(Akuntabilitas : tanggung jawab Etika saya mendukung Visi : dan di setujui. Nilai -nilai
Sosialisasi simulasi video Puskesmas dan Petugas Promkes Publik:Disiplin) ( Manajemen ASN :
Keterbukaan) 3. Mengutarakan maksud dan tujuan (komitmen Mutu : Menjadi Unit Pelayanan
Public yang mampu yang terkandung: Peduli dan Ramah 29
40 sistem 5 Meja 3. Mengutarakan Maksud Berorientasi Mutu) (WoG : Komunikasi) memenuhi
standar Posyandu dan Tujuan 4. saya memberikan Surat Pengantar kepada Kepala pelayanan
Bersama Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di 4. Memberikan surat pengantar
kepada Kepala Puskesmas 5. Memberikan Video Puskesmas (WoG: Koordinasi) 5. saya akan
memberikan Video Simulasi (Komitmen Mutu : Inovasi) (Anti Korupsi: Bertanggung Jawab) 6.
saya mendengarkan dan mendokumentasikan arahan Misi: Meningkatkan sumberdaya manusia
bidang layanan Puskesmas simulasi kepada kepala kepala Puskesmas (Etika Publik : Taat
Perintah) Putussibau Utara Puskesmas dan Petugas (Pelayanan Publik :Responsif) Promkes
Puskesmas 6. Mendengarkan dan mendokumentasikan Output / hasil kegiatan arahan kepala
puskesmas Memperoleh Izin Kegiatan di Posyandu 4 Koordinasi 1. membuat janji dengan 1.
Saya membuat janji dengan Kepala Desa (WoG: Dengan berkoordinasi Dengan berkoordinasi
mengenai Kepala Desa komunikasi) mengenai kegiatan mengenai kegiatan yang kegiatan
bersama 2. menemui Kepala Desa 2. Saya menemui Kepala Desa (Etika Publik:Sopan) bersama
Kepala Desa akan dilaksanakan Kepala Desa 3. Memberikan surat 3. Saya memberikan surat
pengantar (WoG:Komunikasi) saya mendukung Bersama Kepala Desa pengantar dari Puskesmas
4. Mengutarakan maksud dan tujuan (Akuntabilitas:Kejelasan Target) (Pelayanan Publik Visi :
saya memperoleh jadwal dan tempat 30
41 4. Mengutarakan Maksud Transparan) (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu ) Menjadi Unit
Pelayanan kegiatan yang akan dan tujuan 5. Saya Mendengarkan arahan dan saran dari Kepala
Public yang mampu dilaksanakan di 5. Mendengarkan Arahan Desa (Manajemen
ASN:Keterbukaan) memenuhi standar Posyandu, Nilai nilai Output / hasil dan saran dari Kepala
6. Saya memperoleh jadwal yang di tentukan Bersama pelayanan yang terkandung yaitu kegiatan
Desa Kepala Desa (Nasionalisme :Kerjasama) (Pelayanan Peduli, Ramah Memperoleh Jadwal
kegiatan 6. Menentukan jadwal kegiataan sosialisasi di Posyandu Publik:partisipatif) 7. Saya
akan mendokumentasikan kegiatan Bersama Kepala Desa (Anti korupsi : Tanggung Jawab)
MISI : Meningkatkan sumberdaya manusia 7. Mendokumentasikan bidang layanan pertemuan
dengan Kepala Desa 5 Implementasi 1. Menyiapkan alat dan 1. Saya akan menyiapkan alat dan
bahan (Anti dengan Dengan pemutaran Video bahan korupsi : Mandiri)( manajemen ASN :
diimplementasikannya mengimplementasikan sistem 5 Meja di 2. Peserta mengisi daftar
profesional) video simulasi sistem 5 video simulasi system 5 Posyandu hadir 2. Saya meminta
peserta untuk mengisi daftar hadir Meja saya telah meja di posyandu nilai 3. Memberikan pre
test (Nasionalisme : Kerja sama) (WoG : Komunikasi) mendukung nilai yang terkandung di
Output/ hasil Kegiatan penayangan Video simulasi sistem 5 Meja kepada Kader 4. Menayangkan
Video Simulasi system 5 Meja 5. Membuka sesi diskusi 6. Memberikan lembar post test 7.
Dokumentasi kegiatan sosialisasi pemutaran video simulasi 3. Saya memberikan Pre test
sebelum kegiatan dimulai (Pelayanan Publik: tidak diskriminatif) 4. Saya menayangkan video
simulasi system 5 Meja ( Komitmen mutu : Efektif) 5. Saya Membuka seksi Diskusi (Etika
Publik : sopan ) 6. saya memberikan lembar Post test (Akuntabilitas :Kejelasan Target) 7. Saya
mendokumentasikan kegiatan ( Akuntabilitas : Kejelasan Target) Visi : Menjadi Unit Pelayanan
Public yang mampu memenuhi standar pelayanan Misi : Meningkatkan sumberdaya manusia
bidang layanan dalam organisasi yaitu peduli, ramah, ikhlas 31
42 6 Membuat laporan 1. Mengumpulkan 1. Saya akan mengumpulkan dokumentasi yang telah
Dengan membuat laporan Dengan di kegiatan simulasi dokumentasi kegiatan saya lakukan pada
kegiatan simulasi video system 5 kegiatan simulasi video laksanakannya kegiatan video sistem 5
simulasi system 5 meja meja di posyandu melati karini (Nasionalisme : system 5 meja saya telah
evaluasi maka nilai- nilai Meja 2. Merekap data hasil pre Tanggung Jawab) mendukung yang
terkandung dalam test dan post test 3. Menyusun laporan kegiatan simulasi video 5 meja di
Posyandu 4. Menyampaika laporan hasil kegiatan simulasi 2. Saya akan merekap data hasil pre
test dan post test dari kegiatan simulasi system 5 meja di posyandu Melati Karini (Etika
Publik :Cermat)(Pelayanan Publik: Transparan) 3. Saya akan Menyusun laporan dari kegiatan
simulasi video system 5 meja di posyandu Melati Karini Visi : Menjadi Unit Pelayanan Public
yang mampu memenuhi standar pelayanan Misi : Meningkatkan organisasi yaitu peduli Output /
hasil kegiatan Tersedianya Laporan Kegiatan simulasi video sistem 5 Meja di Posyandu video
system 5 meja kepada pimpinan 5. Mengarsipkan laporan hasil kegiatan simulasi audio visual
system 5 meja di Posyandu (Manajemen ASN: Profesional) (Anti korupsi: Tanggung Jawab) 4.
Saya akan menyampaikan hasil laporan yg telah saya buat kepada Atasan (Akuntabilitas :
Tanggung Jawab)( WoG: Komunikasi) 5. Saya akan mengasipkan laporan kegiatan simulasi
video 5 meja dalam bentuk file (Komitmen Mutu :Efektifitas) sumberdaya manusia bidang
layanan Coach, Menyetujui, Mentor Peserta Latsar DIAN SEKAR AYU, S. STP. NIP ADE
HERMANTO, S.K.M NIP ROHAENI,SKM NIP
43 BAB V HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Nilai Nilai Dasar PNS Penulis melaksanakan aktualisasi untuk memenuhi tugas dalam Pelatihan
Dasar CPNS Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2019 selama tiga puluh hari masa
habituasi atau off class. Rangkaian kegiatan aktualisasi tersebut merupakan gagasan untuk
pemecahan isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi, yaitu Belum Optimalnya Pelaksanaan
Sistem 5 Meja Di Posyandu. Isu tersebut merupakan masalah yang masih terjadi di lingkungan
kerja Penulis, yaitu seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa gagasan/kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya
pemecahan isu adalah sebagai berikut : Kegiatan kegiatan aktualisasi : 1. Konsultasi materi
Video Simulasi System 5 Meja Posyandu dengan Atasan / Pimpinan Tabel 5.1 Konsultasi materi
video simulasi system 5 meja posyandu dengan Atasan/Pimpinan No Kegiatan : 1 (satu) Nama
Kegiatan : Konsultasi Materi Video Simulasi System 5 Meja Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
Posyandu dengan Atasan / Pimpinan : 27 April 2021 Daftar Lampiran : Foto Kegiatan pada
lampiran 1 Uraian Pelaksanaan Tahap Kegiatan : 1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai Nilai Dasar
Pelaksanaan Aktualisasi Pada tanggal 27 April hari selasa saya melakukan konsultasi dengan
atasan / pimpinan tentang kegiatan Aktualisasi yaitu mengenai materi audio visual tentang
system 5 meja. Hal pertama yang saya lakukan yaitu saya membuat janji bertemu atasan untuk
menyampaikan tentang Laporan Aktualisasi (Nasionalisme : menghormati Keputusan) sesuai
dengan yang saya tulis 33
44 pada rancangan aktualisasi, tetapi saat saya bertemu beliau saya dapat langsung berkonsultasi
tanpa harus membuat janji terlebih dahulu (WoG : koordinasi) (Akuntabilitas:Bertanggung
Jawab) saya bertemu atasan dgn berprilaku sopan dan santun untuk meminta saran dan pendapat
mengenai materi video simulasi system 5 Meja di Posyandu (Etika Publik:Hormat dan sopan)
kemudian menyampaikan inovasi mengenai kegiatan (Komitmen mutu : Inovasi) setelah itu saya
mengutarakan maksud dan tujuan serta pendapat mengenai kegiatan kepada atasan
(Nasionalisme:Musyawarah) (Etika public : Disiplin )dan saya juga bertanggung jawab atas apa
yang saya sampaikan mengenai video simulasi system 5 Meja di Posyandu (Anti Korupsi :
Bertanggung jawab; Komitmen Mutu :Berorientasi Mutu) saya mendengarkan arahan dari atasan
dan mendokumentasikan kegiatan konsultasi dengan beliau.(etika Publik:sopan)(Pelayanan
Publik: responsif) saya juga melakuan konsultasi mengenai sasaran yang tepat sebagai tempat
percontohan simulasi video bersama atasan (Nasionalisme : Musyawarah) (Manajemen
ASN:profesional) 2. Manfaat a. Bagi Peserta Diklat Dengan melakukan konsultasi dengan atasan
/ pimpinan saya mendapatkan arahan yang jelas terkait dengan pembuatan audio visual simulasi
system 5 meja posyandu b. Bagi Instansi Dengan melaksanakan konsultasi dengan atasan /
pimpinan maka akan terdapat komunikasi yang baik antara atasan dan staf sehingga dapat
mewujudkan tujuan yang akan dicapai. 3. Analisis Dampak Jika kegiatan konsultasi mengenai
materi video tidak dilaksanakan dengan baik, maka akan berpengaruh kepada jalannya kegiatan
pembuatan video. Video yang dibuat menjadi tidak sesuai dengan pedoman system 5 meja
posyandu. 34
45 2. Membuat Video simulasi system 5 meja Posyandu Tabel 5.2 Membuat Video simulasi
system 5 meja Posyandu No Kegiatan : 2 (dua) Nama Kegiatan : Membuat Video simulasi
system 5 meja Posyandu Tanggal pelaksanaan : 29 April Mei 2021 Kegiatan Daftar Lampiran :
Foto kegiatan lampiran 2 Uraian Pelaksanaan Tahap Kegiatan : 1. Deskripsi Proses Terhadap
Nilai Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi Pembuatan video simulasi system 5 meja dilakukan
lebih awal dari jadwal yang telah dibuat karenakan telent yang akan terlibat dalam pembuatan
video pada tanggal 30 April ada yang berhalangan sehingga kegiatan pembuatan video dilakukan
pada tanggal 29 April Sebelum Pembuatan video, hal pertama yang saya lakukan adalah saya
mencari referensi untuk pembuatan video (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) saya membuat dan
mengedit video sesuai dengan materi rancangan ( Anti korupsi : Mandiri) (Komitmen
mutu :Beroientasi mutu) proses syuting video selesai dalam satu hari tetapi dalam pengeditan
video memerlukan waktu yang lumayan panjang yaitu sampai tanggal 21 Mei 2021, terdapat
beberapa kendala saat pengeditan video. Sebagian video yang telah dibuat tidak bisa dibuka pada
laptop saya di karenakan saat syuting cameramen menggunakan resolusi 4K yang tidak didukung
di laptop saya. Sehingga video yang telah diambil mesti di edit dan direndahkan resolusinya.
Proses perubahan resolusi video tidak dapat dilakukan pada HP atau pun Laptop saya. Proses
perubahan resolusi video dilakukan oleh cameramen. Sebelum proses editing video simulasi
system 5 meja saya mengerjakan kegiatan 3 dan 4 di karenakan saya harus mengetahui jadwal
posyandu terlebih dahulu. Setelah proses editing selesai saya konsultasi kepada atasan mengenai
video yang telah saya buat (Etika Publik : 35
46 Bertanggung Jawab) saya mendengarkan tanggapan dan saran dari atasan ( Nasionalisme :
Hormat menghormati) (Pelayanan Publik : Responsif) saya mencatat hasil tanggapan dan saran
(Komitmen mutu : berorientasi mutu) (Manajemen ASN : profesional) kemudian saya mengedit
ulang kembali video yang telah dibuat sesuai dengan arahan dari atasan. Setelah selesai saya
konsultasikan kembali kepada atasan, dan ada sedikit perubahan, saya kembali mengedit dan
menambah beberapa yang masih kurang setelah itu saya konsultasikan kembali kepada atasan
kemudian saya mendapat persetujuan tentang video simulasi system 5 meja Posyandu yang telah
saya buat (Nasionalisme : Kerja Keras) (WoG : Koordinasi) 2. Manfaat a. Bagi Peserta Diklat
Dengan pembuatan video simulasi system 5 meja maka akan mempermudah saya dalam
menyampaikan atau memberikan penyuluhan terkait dengan pembinaan kader di Posyandu. b.
Bagi Instansi Dengan adanya pembuatan video maka akan mempermudah petugas promosi
kesehatan dalam melakukan pembinaan kepada kader posyandu di era pandemi seperti sekarang
ini. 3. Analisis Dampak Jika saya tidak melakukan pembuatan video simulasi system 5 meja
maka kegiatan yang akan saya lakukan tidak berjalan sesuai dengan semestinya dan saya akan
mengalami kesulitan dalam praktek kegiatan pembinaan kader. 36
47 3. Konsultasi mengenai Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi simulasi video sistem 5 Meja
Posyandu Bersama Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas Putussibau
Utara. Table 5.3 Konsultasi mengenai Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi simulasi video sistem 5
Meja Posyandu Bersama Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas
Putussibau Utara. No Kegiatan : 3 (tiga) Nama Kegiatan : Konsultasi mengenai Pelaksanaan
kegiatan Tanggal pelaksanaan kegiatan Sosialisasi simulasi video sistem 5 Meja Posyandu
Bersama Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas Putussibau Utara : 6
Mei 2021 Daftar Lampiran : Foto kegiatan lampiran 3 dan surat pengantar Uraian Pelaksanaan
Tahap Kegiatan : dari Dinas Kesehatan 1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai Nilai Dasar
Pelaksanaan Aktualisasi Pelaksanaan kegiatan konsultasi mengenai pelaksanaan sosialisasi
simulasi audio visual sistem 5 meja bersama Kepala Puskesmas dan petugas Promkes dilakukan
maju dari jadwal yang telah dibuat di karenakan harus mengetahui jadwal pelaksanaan posyandu
dan menyesuaikan jadwal agar kader yang menjadi sasaran dapat hadir pada hari pelaksanaan
kegiatan sosialisasi. Sehingga jadwal konsultasi tidak dilakukan pada tanggal 20 Mei 2021 tetapi
menjadi tanggal 6 Mei 2021 bersamaan dengan proses kegiatan 2 yaitu mengedit video. Hal
pertama yang saya lakukan sebelum konsultasi dengan Kepala Puskesmas yaitu saya komunikasi
dengan Petugas Promkes untuk membuat janji (Nasionalime:Kerja sama) kemudian saya
menemui Kepala Puskesmas dan Petugas Promkes (Akuntabilitas : tanggung jawab Etika
Publik:Disiplin) ( Manajemen ASN : Keterbukaan) saya mengutarakan maksud dan tujuan
datang menemui beliau, serta membahas mengenai 37
48 pelaksanaan kegiatan sosialisai simulasi system 5 meja posyandu (komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu) (WoG : Komunikasi) dan saya memberikan Surat pengantar kepada Kepala
Puskesmas (WoG: Koordinasi) dikarenakan proses editing video simulasi belum selesai, saya
belum memberikan hasil video simulasi, saya hanya menjelaskan proses mengenai bagaimana
video yang akan dibuat dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari video simulasi tersebut
(Komitmen Mutu : Inovasi) (Anti Korupsi: Bertanggung Jawab) saya mendengarkan dan
mendokumentasikan pertemuan saya dengan kepala Puskesmas (Etika Publik : Taat Perintah )
(Pelayanan Publik :Responsif) 2. Manfaat a. Bagi Peserta Diklat Dengan melakuan konsultasi
kepada Kepala Puskesmas saya mendapat arahan mengenai kegiatan sosialisasi, dan dengan
berkonsultasi kepada petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas saya dapat mengetahui jadwal
yang tepat dalam melakukan kegiatan sosialisasi. b. Bagi Instansi Dengan adanya konsultasi ini
maka akan terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik antara staf dinas kesehatan dengan
kepala Puskesmas dan petugas promosi kesehatan di Puskesmas. 3. Analisis Dampak Jika saya
tidak melakukan konsultasi kepada Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di
Puskesmas maka saya tidak memiliki sopan, satun dan etika karena telah melakukan kegiatan di
wilayah kerja puskesmas tanpa izin,sehingga akan menimbulkan suatu persepsi dan
permasalahan yang akan menghambat kegiatan sosialisasi video simulasi system 5 meja
posyandu 38
49 4. Koordinasi mengenai kegiatan bersama Kepala Desa Tabel 5.4 Koordinasi mengenai
kegiatan bersama Kepala Desa No Kegiatan : 4 (empat) Nama Kegiatan : Koordinasi mengenai
kegiatan bersama Kepala Desa Tanggal pelaksanaan : 6-7 Mei 2021 Kegiatan Daftar lampiran :
Foto kegiatan 4 dan surat pengatar dari Dinas Kesehatan Uraian Pelaksanaan Tahap Kegiatan : 1.
Deskripsi Proses Terhadap Nilai Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi Pada tanggal 6 Mei 2021
setelah melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas saya langsung menuju kantor desa pala
pulau untuk melakukan kegiatan koordinasi mengenai kegiatan sosialisasi video Simulasi system
5 meja, tetapi pada tanggal tersebut saya tidak dapat bertemu dengan kepala desa dikarenakan
kesibukan beliau di lapangan sehingga saya membuat janji dengan staf beliau untuk datang
kembali keesokan hari nya pada tanggal 7 Mei 2021, tetapi jadwal beliau yang padat pada hari
Jumat juga saya tidak dapat bertemu dengan Bapak Antonius Gandi. Pada tanggal 7 Mei saya
hanya bertemu dengan staf beliau dan menyampaikan maksud dan tujuan saya ingin bertemu
dengan Kepala Desa. Kegiatan Koordinasi dengan kepala desa seharusnya saya lakukan sesuai
jadwal pada rancangan aktualisasi yang telah dibuat yaitu pada tanggal 21 Mei 2021 tetapi
karena kegiatan sosialisasi video simulasi system 5 meja harus menyesuaikan dengan kegiatan
kader di Posyandu seperti arahan dari Petugas Promosi kesehatan maka kegiatan koordinasi
dengan Kepala Desa saya lakukan lebih awal agar pada saat pelaksanaan sosialisasi semua 39
50 kader dapat menghadiri kegiatan sosialisasi simulasi video system 5 meja. Hal pertama yang
saya lakukan sebelum berkoordinasi yaitu saya membuat janji dengan Kepala Desa melalui staf
beliau (WoG: komunikasi) selanjutnya saya menemui Kepala desa tetapi karna kesibukan beliau
saya hanya menemui staf beliau (Etika Publik:Sopan) kemudian saya memberikan surat
pengantar (WoG:Komunikasi) di karenakan kurangnya pengetahuan dan komunikasi saya, pada
rancangan aktualisasi saya menuliskan bahwa surat pengantar yang saya sampaikan kepada
kepala desa adalah dari pihak puskesmas, tetapi setelah saya bertanya dengan senior saya bahwa
surat pengantar dapat dibuat langsung dari Dinas Kesehatan. Setelah memberikan surat kepada
staf kantor desa saya juga menyampaikan maksud dan tujuan saya datang kembali ke kantor
Desa (Akuntabilitas:Kejelasan Target) (Pelayanan Publik Transparan) (Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu ) dikarenakan padat nya jadwal kegiatan pak Antonius Gandi saya melakukan
koordinasi dan mendengarkan arahan dan saran dari beliau melalui telp (Manajemen
ASN:Keterbukaan) setelah itu saya memperoleh jadwal yang di tentukan Bersama Kepala Desa
(Nasionalisme :Kerjasama) (Pelayanan Publik:partisipatif) kemudian saya mendokumentasikan
kegiatan saya bertemu dengan staf kantor Desa (Anti korupsi : Tanggung Jawab) 2. Manfaat a.
Bagi Peserta Diklat Dengan melakukan koordinasi bersama Kepala Desa saya mengetahui
kegiatan rutinitas kader sehingga mesti menetukan jadwal yang kosong agar semua kader dapat
hadir pada kegiatan sosialisasi video simulasi system 5 meja. b. Bagi Instansi Dengan adanya
konsultasi ini maka akan terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik antara staf dinas
kesehatan dengan Kepala Desa Pala Pulau. 3. Analisis Dampak Jika saya tidak melakukan
koordinasi kepada Kepala Desa, maka saya 40
51 akan kesulitan untuk menetukan jadwal kegiatan sosialisasi simulasi video system 5 meja
yang dapat menghadirkan seluruh kader Posyandu Melati Karini. 5. Implementasi pemutaran
video system 5 meja di Posyandu Table 5.5 Implementasi pemutaran video system 5 meja di
Posyandu No. Kegiatan : 5 (lima) Nama Kegiatan : Implementasi pemutaran Video sistem 5
Meja di Posyandu Tanggal pelaksanaan : 24 Mei 2021 Kegiatan Daftar Lampiran : Foto kegiatan
lampiran 5 Uraian Pelaksanaan Tahap Kegiatan : 1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai Nilai Dasar
Pelaksanaan Aktualisasi Sesuai dengan arahan petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
Putussibau Utara dan Kepala Desa Pala Pulau bahwa pelaksanaan kegiatan Penayangan video
simulasi system 5 meja dapat dilakukan pada tanggal 24 Mei 2021 sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat dan di setujui oleh Coach dan Mentor. Hal pertama yang saya lakukan sebelum
penyangan video yaitu pertama tama saya menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti
Laptop,infokus, lembar pre dan post test (Anti korupsi : Mandiri) ( manajemen ASN :
profesional) setelah menyiapkan bahan dan alat presentasi kemudian saya meminta peserta untuk
mengisi daftar hadir (Nasionalisme : Kerja sama) (WoG : Komunikasi) setelah semua kader
mengisi daftar hadir, sebelum memulai kegiatan saya memperkenalkan diri dan menjelaskan
maksud dan tujuan kegiatan yang akan kita laksanakan. Setelah itu saya memberikan Pre test
sebelum kegiatan penayangan video dimulai (Pelayanan Publik: tidak diskriminatif) setelah
kader 41
52 mengerjakan pretest dan mengumpulkan hasil pretest saya menayangkan video simulasi
system 5 Meja ( Komitmen mutu : Efektif) setelah selesai menayangkan video kemudian saya
membuka sesi diskusi dan memberikan kesempatan kepada kader untuk bertanya dan
menanyakan apa saja dari kegiatan posyandu yang ditangkan yang tidak ada atau tidak dilakukan
di posyandu melati karini(etika Publik : sopan ) setelah selesai sesi diskusi saya memberikan
lembar Post test untuk mengetahui apakah kader yang hadir dapat memahami apa yang telah di
sampaikan(akuntabilitas :Kejelasan Target) dan tidak lupa saya mendokumentasikan kegiatan
yang saya kerjakan. Setelah kegiatan post test selesai saya memberiakan reward kepada kader
yang memiliki nilai tertinggi dilihat dari hasil pre dan post test yang merekakerjakan. 2. Manfaat
a. Bagi Peserta Diklat Dengan adanya pemutaran video simulasi system 5 meja maka
mempermudah saya dalam melakukan pembinaan kader b. Bagi Instansi Dengan adanya
pemutaran video simulasi system 5 meja maka mempermudah kader dalam mempelajari materi
system 5 meja posyandu kapan saja dan dimana saja. 3. Analisis Dampak jika saya tidak
mengimplementasikan pemutaran video maka saya tidak melakukan kegiatan yang telah
terjadwal sehingga sosialisasi video simulasi tidak dapat dilaksanakan. 6. Membuat laporan hasil
kegiatan simulasi video system 5 meja Table 5.6 Membuat laporan hasil kegiatan simulasi video
system 5 meja No Kegiatan : 6 (enam) Nama Kegiatan : Membuat laporan hasil kegiatan
simulasi video system 5 Meja 42
53 Tanggal Pelaksanaan : 24 Mei Juni 2021 Kegiatan Daftar lampiran : Kuesioner dan jawaban
Uraian Pelaksanaan Tahap Kegiatan : 1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai Nilai Dasar
Pelaksanaan Aktualisasi Laporan hasil kegiatan sosialisasi simulasi audio visual saya kerjakan
pada hari yang sama setelah melakukan kegiatan di posyandu yaitu pada tanggal 24 Mei 2021
dan selesai pada tanggal 25 Mei Sebelum saya membuat laporan hasil kegiatan simulasi system 5
meja Posyandu, saya mengumpulkan dokumentasi yang telah saya lakukan pada kegiatan
simulasi video system 5 meja di posyandu melati karini (Nasionalisme : Tanggung Jawab)
setelah itu saya merekap data hasil pre test dan post test dari kegiatan simulasi system 5 meja di
posyandu Melati Karini (Etika Publik :Cermat) (Pelayanan Publik: Transparan) kemudian saya
menyusun laporan dari kegiatan simulasi video system 5 meja di posyandu Melati Karini
(Manajemen ASN: Profesional) (Anti korupsi: Tanggung Jawab) di karenakan pada akhir bulan
ada beberapa kegiatan, saya baru menyampaikan hasil laporan yg telah saya buat kepada atasan
pada tanggal 4 Juni 2021(Akuntabilitas : Tanggung Jawab)( WoG: Komunikasi) saya
mengasipkan laporan kegiatan simulasi video 5 meja dalam bentuk file (Komitmen
Mutu :Efektifitas) dan dokumen. 2. Manfaat a. Bagi peserta Diklat Dengan adanya laporan
kegiatan sosialisasi simulasi sistem 5 meja maka saya dapat mengetahui apakah ada peningkatan
pengetahuan sebelum dan setelah penayangan video. b. Bagi Instansi Dengan adanya laporan
kegiatan sosialisasi simulasi system 5 meja maka dapat diketahui pengetahuan yang dimiliki
kader khususnya tentang system 5 meja. 43
54 3. Dampak Analisis Jika saya tidak membuat laporan hasil kegiatan simulasi system 5 meja
maka saya tidak akan tau apakah ada perubahan atau peningkatan pengetahuan para kader
sebelum di lakukan kegiatan sosialisasi video simulasi system 5 meja dan sesudah dilakukan
kegiatan sosialisasi video system 5 meja. 44
55 B. Pembimbingan a. Jadwal konsultasi dengan Coach Table dibawah ini adalah jadwal
kegiatan konsultasi mengenai Laporan Aktualisasi bersama Coach Table 5.7 jadwal Konsultasi
dengan Coach Nama Peserta : ROHAENI, SKM Instansi : DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KAPUAS HULU Tempat Aktualisasi : POSYANDU MELATI KARINI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA No Tanggal Kegiatan Media
Komunikasi 1 6 Mei 2021 Konsultasi WA langkah kegiatan 2 10 Mei 2021 Konsultasi WA BAB
Mei 2021 Konsultasi WA BAB Mei 2021 Konsultasi Tatap muka BAB 5 dan Juni 2021
Konsultasi WA dan BAB 5 Telp 6 6 Juni 2021 Konsultasi WA Data di BAB IV 7 7 Juni 2021
Konsultasi Tatap Muka BAB 5 dan Lampiran Coach Dian Sekar Ayu, S.STP Dian Sekar Ayu,
S.STP Dian Sekar Ayu, S.STP Dian Sekar Ayu,S.STP Dian Sekar Ayu,S.STP Dian Sekar Ayu,
S.STP Dian Sekar Ayu,S.STP Paraf Mengetahui, Coach, Peserta Latsar DIAN SEKAR AYU,
S.STP NIP ROHAENI, SKM NIP
56 b. Jadwal konsultasi dengan Mentor Tabel di bawah ini merupakan jadwal kegiatan konsultasi
dengan Mentor mengenai Laporan Aktualisasi. Tabel 5.8 jadwal konsultasi dengan Mentor
Nama Peserta : ROHAENI, SKM Instansi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS
HULU Tempat Aktualisasi : POSYANDU MELATI KARINI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA No Tanggal Kegiatan Media Komunikasi 1 27 April
Konsultasi Tatap Muka 2021 mengenai Materi Video 2 5 Mei 2021 Konsultasi Tatap Muka
mengenai Video simulasi 3 10 Mei 2021 Konsultasi Tatap Muka mengenai Video simulasi 4 11
Mei 2021 Konsultasi Tatap Muka Mengenai Kegiatan 5 21 Mei 2021 Konsultasi WA mengenai
video Simulasi 6 4 Juni 2021 Konsultasi Tatap muka Laporan kegiatan Posyandu Mentor Ade
Hermanto, SKM Ade Hermanto, SKM Ade Hermanto, SKM Ade Hermanto, SKM Ade
Hermanto, SKM Ade Hermanto, SKM Paraf Mengetahui, Mentor, Peserta Latsar ADE
HERMANTO, SKM NIP ROHAENI, SKM NIP
57 C. Implementasi Aktualisasi Tabel 5.9 Jadwal Implementasi Aktualisasi Nama peserta
Instansi Tempat Aktualisasi : ROHAENI,SKM : DINAS KESHATAN KAB.KAPUAS HULU :
POSYANDU MELATI KARINI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA
No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Output 1 Konsultasi materi 27 April 2021 Terlaksananya
Video simulasi system konsultasi dengan 5 meja Posyandu Atasan dengan Atasan / Pimpinan
Bukti Dokumentasi foto 2 Membuat Video simulasi system 5 meja Posyandu 3 Konsultasi
mengenai Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi simulasi video sistem 5 Meja Posyandu Bersama
Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas 4 Koordinasi mengenai
kegiatan bersama 29 April 21 Mei 2021 Persetujuan rancangan video dan tersedianya video
Sistem 5 Meja Posyandu 6 Mei 2021 Memperoleh Izin Kegiatan di Posyandu 6-7 Mei 2021
Memperoleh Jadwal kegiatan Video Dokumenta si Foto dan Surat pengantar dari Dinas
Kesehatan Dokumentasi Foto 47
58 Kepala Desa 5 Implementasi pemutaran Video sistem 5 Meja di Posyandu 24 Mei 2021
Kegiatan penayangan Video Dan surat pengantar dari Dinas Kesehatan Dokumentasi foto dan
daftar hadir 6 Membuat laporan 24 Mei 4 Juni Tersedianya Laporan, hasil kegiatan simulasi
video system 5 Meja 2021 laporan kegiatan simulasi system 5 Meja Lembar pre test dan post test
Putussibau, 8 Juni 2021 Mentor Peserta Latsar ADE HERMANTO, S.K.M NIP ROHAENI,
S.K.M NIP
59 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Laporan Aktualisasi ini membuat kegiatan-kegiatan yang
menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilaksanakan oleh peserta
pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam agenda habituasi di unit kerja
masingmasing. Selama agenda habituasi, kegiatan aktualisasi yang telah dirancang dapat berjalan
dengan baik walaupun ada beberapa jadwal yang berubah dari jadwal yang telah direncanakan.
Adapun kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: 1. Konsultasi materi Video simulasi system 5
meja Posyandu dengan Atasan / Pimpinan 2. Membuat Video simulasi system 5 meja Posyandu
3. Konsultasi mengenai Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi simulasi video sistem 5 Meja Posyandu
Bersama Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas 4. Koordinasi
mengenai kegiatan bersama Kepala Desa 5. Implementasi pemutaran Video sistem 5 Meja di
Posyandu 6. Membuat laporan hasil kegiatan simulasi video system 5 Meja Dengan menerapkan
nilai nilai ANEKA serta kedudukan dan peran ASN di harapkan dapat meningkatkan kwalitas
ASN di Dinas Kesehatan khususnya Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Selain itu kegiatan aktualisasi di harapkan dapat meningkatkan profesionalisme pegawai yang
berdampak pada visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu. Adapun waktu
pelaksanaan aktualisasi untuk enam kegiatan yang telah direncanakan yaitu mulai 27 April 4 Juni
Dalam kegiatan aktualisasi simulasi system 5 meja posyandu melalui media promosi audio visual
dilihat dari hasil pre test dan post test bahwa dengan adanya penayangan video simulasi dapat
meningkatkan pengetahuan para kader di posyandu dan media promosi audio visual
mempermudah kader dalam mengingat dan mempelajari materi yang di sampaikan. 49
60 B. Saran 1. Kegiatan Aktualisasi tentang Optimalisasi Sistem 5 meja melaui media promosi
audio visual yang telah dilaksanakan diharapkan dapat digunakan berkelanjutan agar pembinaan
pada kader di posyandu tetap berjalan dimasa pandemi seperti sekarang ini. 2. Kegiatan
aktualisasi hendaknya dapat dilakukan sesuai dengan rencana aktualisasi yang telah di buat dan
di setujui oleh Coach dan Mentor. 3. Kegiatan Aktualisasi tentang Optimalisasi Sistem 5 Meja
melalui media promosi audio visual yang telah dilaksanakan di harapkan dapat meningkatkan
status strata di posyandu dari strata pratama menjadi strata madya. 50
61 DAFTAR PUSTAKA Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS : Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :
Akuntabilitas, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Etika Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS : Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Whole
Of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Dykstra,clarence A
the quest for Responsibility. American Political science review.(1): dinkes.kapuashulukab.go.id
51
62 LAMPIRAN 52
63 DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI LAMPIRAN KEGIATAN I Konsultasi
materi Video simulasi system 5 meja Posyandu dengan Atasan / Pimpinan Tanggal 27 April
2021 No Tahapan Kegiatan Foto 1 Bertemu Atasan 2 Menguatarakan Maksud dan Tujuan 3
Mendengarkan dan mendokumentasikan kegiatan konsultasi dengan atasan 4 Menentukan
Sasaran, Waktu dan Tempat Kegiatan 53
64 LAMPIRAN KEGIATAN II Membuat Video simulasi system 5 meja Posyandu 29 April 21
Mei 2021 No Tahapan Kegiatan Foto 1 Mencari referensi Pembuatan Video 2 Membuat dan
Mengedit Video 3 Konsultasi Kepada Atasan 54
65 4 mendengarkan tanggapan dan saran dari atasan 5 mencatat hasil tanggapan dan saran 6
mendapat persetujuan tentang video simulasi system 5 meja Posyandu 55
66 LAMPIRAN KEGIATAN III Konsultasi mengenai Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi simulasi
video sistem 5 Meja Posyandu Bersama Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan di
Puskesmas Putussibau Utara Tanggal 6 Mei 2021 No Tahap Kegiatan Foto 1 Membuat janji dgn
Petugas Promkes 2 Menemui Kepala Puskesmas dan Petugas Promkes 3 Mengutarakan Maksud
dan Tujuan datang menemui beliau 4 Memberikan surat pengantar kepada Kepala Puskesmas 56
67 5 Menjelaskan maksud dan tujuan pembuatan Video simulasi kepada kepala Puskesmas dan
Petugas Promosi Kesehatan 6 Mendengarkan dan mendokumentasikan arahan kepala puskesmas
57
68 LAMPIRAN KEGIATAN IV Koordinasi mengenai kegiatan bersama Kepala Desa Tanggal
6-7 Mei 2021 No Tahapan Kegiatan Foto 1 Membuat janji dengan Kepala Desa 2 Menemui
Kepala Desa 3 Memberikan surat pengantar dari Dinas Kesehatan 4 Mengutarakan Maksud dan
tujuan 5 Mendengarkan Arahan dan saran dari Kepala Desa 6 Menentukan jadwal kegiataan
sosialisasi di Posyandu Via Telp Via Telp 7 Mendokumentasikan pertemuan dengan Kepala
Desa 58
69 LAMPIRAN KEGIATAN V Implementasi pemutaran Video sistem 5 Meja di Posyandu
Tanggal 24 Mei 2021 No Tahapan Kegiatan Foto 1 Menyiapkan alat dan bahan 2 Peserta
mengisi daftar hadir 59
70 3 Memberikan pre test kepada Kader 4 Menayangkan Video Simulasi system 5 Meja 5
Membuka sesi diskusi 60
71 6 Memberikan lembar post test 7 Dokumentasi kegiatan sosialisasi pemutaran video simulasi
61
72 LAMPIRAN KEGIATAN VI Membuat laporan kegiatan simulasi video sistem 5 Meja
Tanggal 24 Mei 2021 No Tahapan Kegiatan Foto 1 Mengumpulkan dokumentasi kegiatan
simulasi system 5 meja 2 Merekap data hasil pre test dan post test 3 Menyusun laporan hasil
kegiatan simulasi video 5 meja di Posyandu 62
73 4 Menyampaika laporan hasil kegiatan simulasi video system 5 meja kepada pimpinan 5
Mengarsipkan laporan hasil kegiatan simulasi audio visual system 5 meja di Posyandu 63
74 DAFTAR HADIR KEGIATAN SOSIALISASI SIMULASI SISTEM 5 MEJA DI
POSYANDU 64
75 Kuesioner ANALISIS CAKUPAN PENGETAHUAN KADER TENTANG SISTEM 5
MEJA Berilah tanda (X) pada jawaban dari penyataan di bawah ini yang anda anggap paling
benar. Identitas Responden Nama Lengkap : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan terakhir : 1.
Bagaimana cara/system penyelenggaraan posyandu? a. Dilakukan dengan system perencanaan b.
Dilakukan dengan system 5 meja c. Dilakukan dengan system gotong royong d. Dilakukan
berdasarkan arahan Bidan 2. Apakah fungsi dari meja ke 5? a. Meja pendaftaran b. Meja
pencatatan c. Meja pelayanan Kesehatan dan KB d. Meja penyuluhan 3. Apa saja peralatan yang
disiapkan di meja 2? a. Dacin,timbangan dan buku KMS, pengukur LILA, pengukur tinggi badan
b. Buku bantu Pencatatan, timbangan digital, dacin,buku KMS, Dacin, pengukur tinggi badan c.
Buku KIA, dacin dan timbangan digital, buku bantu pencatatan d. Buku bantu
penimbangan,dacin, pengukur LILA, timbangan digital,pengukur panjang dan tinggi badan. 4.
Apakah fungsi dari meja ke 3 a. Pemberian makanan tambahan b. Penimbangan dan pengukuran
tinggi badan c. Pencatatan d. Penyuluhan 5. Apakah fungsi dari meja ke 4 a. Pemberian makanan
tambahan b. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan c. Pencatatan d. Penyuluhan 6. Apabila
ada balita yang pertama kali posyandu dan tidak memiliki buku KMS dimeja manakah ibu dari
balita memperoleh buku tersebut? a. Meja 1 65
76 b. Meja 2 c. Meja 3 d. Meja 4 7. Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan di meja 2 adalah
a. Memasukan balita ke dalam sarung timbang b. Baca berat badan balita dengan melihat angka
pada bandul c. Mencatat hasil penimbangan dengan benar di kertas / buku bantu dalam kg dan
ons d. Mencatat hasil penimbangan dengan benar di dalam KMS 8. Berikut ini yang merupakan
kegiatan di meja 4 kecuali a. Penyuluhan tentang anjuran ibu makan makanan bergizi b.
Penyuluhan anjuran ibu nifas untuk segera ber-kb c. Penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini d.
Pelayanan imunisasi 9. Berikut ini merupakan kegiatan di meja 3 kecuali a. Catat setiap kejadian
yang dialami anak b. Isi kolom ASI, Imunisasi, dan Vitamin A bila diberikan c. Salin semua data
dari KMS / Buku KIA pada SIP d. Pelayanan KB 10. Berikut ini yang merupakan kegiatan di
meja ke 5 kecuali a. Pelayanan KB b. Pelayanan penyuluhan Gizi balita c. Pelayanan imunisasi
d. Pelayanan Gizi 66
77 KUNCI JAWABAN 1. B 2. C 3. D 4. C 5. D 6. C 7. D 8. D 9. D 10. B Petunjuk penilaian
soal No Soal Nilai Jumlah skore maksimal 100 Jika benar memperoleh nilai 5 Jika salah
memperoleh nilai 0 Penentuan Nilai N= Nilai skore X jumlah soal yang benar 67
78 PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU D I N A S K E S E H A T A N Jalan
Diponegoro No. 27 Putussibau Kode Pos Telepon (0567) Faks (0567) surel:
dinkes_kapuashulu@yahoo.com DAFTAR NILAI HASIL PRETEST DAN POST TEST
PENGETAHUAN KADER TENTANG SISTEM 5 MEJA POSYANDU NO NAMA KADER
NILAI PRE NILAI POS KENAIKAN TEST TEST 1 Anastasia Marselina Tina Martina Turi
Dara Tina Lusiana Juyoh Jumlah Rata rata Putussibau, 4 Juni 2021 Mengetahui, Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat Pelaksana Kegiatan ADE HERMANTO, SKM Penata TK.1 NIP
ROHAENI, SKM NIP
79 PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU D I N A S K E S E H A T A N Jalan
Diponegoro No. 27 Putussibau Kode Pos Telepon (0567) Faks (0567) surel:
dinkes_kapuashulu@yahoo.com LAPORAN HASIL KEGIATAN SOSIALISASI SIMULASI
AUDIO VISUAL SISTEM 5 MEJA DI POSYANDU MELATI KARINI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PUTUSSIBAU UTARA Pembahasan Sasaran Jam : Sistem 5 Meja Posyandu :
Kader Posyandu : Selesai Tanggal : 24 Mei 2021 Tempat : Gedung Posyandu Melati Karini A.
Pendahuluan Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk
mempercepat penurunan angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Sesuai dengan tugas
dan fungsinya Petugas Promosi Kesehatan melaksanakan pemberdayaan kepada Masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Menurut Effendy (1998), Posyandu
merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola
dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan
dalam rangka pencapaian NKKBS. Dalam hal ini peran kader sangat diperlukan dalam
penyelenggaran posyandu, antara lain : 1. Memberitahukan hari dan jam buka posyandu kepada
Masyarakat. 69
80 2. Menyiapkan tempat dan peralatan untuk penyelenggaraan posyandu seperti alat peraga,
media edukasi,buku bantu / catatan,kms,buku KIA. 3. Melakukan pendaftaran bayi, balita, ibu
hamil, ibu menyusui, PUS dan WUS yang datang ke Posyandu. 4. Melakukan penimbangan bayi
dan balita 5. Melakukan pencatatan pada buku KIA atau KMS 6. Melakukan penyuluhan secara
kelompok ataupun secara individu pada saat dan atau setelah Posyandu B. Tujuan a. Tujuan
umum Meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap para kader dalam
penyelenggaraan kegiatan Posyandu b. Tujuan khusus Untuk meningkatkan kemapuan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kader dalam penyelenggaraan posyandu khususnya
mengenai system 5 meja di posyandu Melati Karini Putusibau Utara. C. Peserta Jumlah peserta
dalam kegiatan sosialisasi simulasi system 5 meja di posyandu Melati Karini yaitu: Kader : 5
Orang Petugas kesehatan : 1 Orang Petugas Puskesmas : 2 Orang Petugas Dinas Kesehatan : 7
Orang D. Materi Pada kegiatan sosialisasi materi yang diberikan kepada Kader Posyandu yaitu
mengenai Sistem 5 Meja melalui Penayangan Video simulasi 5 Meja posyandu. E. Tempat dan
Waktu Tempat : gedung Posyandu Melati Karini Waktu : 24 Mei 2021 F. Media Audio Visual G.
Metode 1. Diskusi 2. Tanya Jawab 70
81 H. Proses pelaksanaan sosialisasi simulasi audio visual sistem 5 Meja No Waktu Acara
Kegiatan Pembukaan 1. Salam Pembukaan 2. Perkenalan diri 3. Perkenalan Kader 4.
Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan 5. Melakukan Pretest Pelaksanaan 1. Penayangan
Video Simulasi Sistem 5 Meja 2. Menggali pengetahuan kader tentang Sistem 5 Meja 3.
Membahas peralatan yang disiapkan dan kegiatan yang dilakukan Kader dalam pelaksanaan
system 5 Meja Posyandu. 4. Melakukan sesi Tanya jawab Penutup 1. Melakukan Postest 2.
Menyimpulkan Materi yang telah disampaikan 3. Membahas soal postest 4. Memberikan
kesempatan kepada Kader untuk bertanya kembali apabila ada yang materi yang belum jelas 5.
Memberikan Dorprise pada kader dengan nilai tertinggi 6. Mengucapkan Salam Penutup 71
82 I. Laporan hasil kegiatan sosialisasi audio visual system 5 meja posyandu Prosedur : Pretest
dan Postest Jenis test : Kuesioner Mengetahui, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Putussibau,
4 Juni 2021 Pelaksana Kegiatan ADE HERMANTO, SKM Penata TK.1 NIP ROHAENI, SKM
NIP
83 73

Anda mungkin juga menyukai