Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN AKTUALISASI

Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Melaporkan


Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Disusun Oleh:

ROBIH AL FACHRI, S.Tr.Sos


NIP 19930212 202203 1006
NDH: 016

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II & III ANGKATAN I
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Upaya Peningkatan Kepatuhan Penderita DM dan HT untuk Melakukan


Pengobatan Rutin di UPTD PUSKESMAS SUNGAI BAUNG

Oleh :
ROBIH AL FACHRI, S.Tr.Sos
NIP. 19930212 202203 1 006
NDH. 016

TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA :


HARI : Sabtu, 23 April 2022
TEMPAT : BPSDMD PROVINSI SUMSEL

COACH, MENTOR,

H. KABUL AMAN, S.H.,M.H KASMIYATI, S.ST


PEMBINA UTAMA
NIP. 19620318 199003 1 001 NIP. 19690915 199001 2 001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri


Sipil (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemerintah. ASN bertugas menjalankan kebijakan yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian serta digaji sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yaitu UU No. 5 Tahun 2014 tenatang ASN.
Untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akuntabel,
berorientasi pada pelayanan publik dan mengedepankan kepentingan negara
dan masyarakat, diperlukan ASN yang profesional, bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat,
dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Salah satu pembinaan yang dapat dilakukan untuk membentuk PNS


yang profesional dan berintegritas yaitu dengan Guruan dan pelatihan dasar
sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
(LAN) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Golongan III. Pelatihan dasar ini
dilakukan agar semua peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu Berorientasi Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kompetitif (Ber AKHLAK) yang akan diterapkan di tempat kerja masing-
masing.

Setelah mempelajari nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan nilai-nilai dasar


NKRI, maka peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut
sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai
ASN. Agar Aktualisasi dapat dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat

1
perlu membuat laporan aktualisasi dan kemudian dituangkan dalam suatu
dokumen laporan aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat habituasi.
Pelaksanaan habituasi (off-class) merupakan implementasi dari teori-teori
selama proses pembelajaran (on-class) yang saling terkait. Proses pelaksanaan
habituasi dilaksanakan di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir.

Mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 042 Tahun 2016 tentang


penjabaran tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir, salah satu tugas Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Seksi Perlindungan Perempuan adalah
Analis Perlindungan Perempuan dimana tugas dan tupoksi salah satunya
adalah melaksanakan sosialisasi, advokasi dan upaya peningkatan
perlindungan di bidang pencegahan penanganan dan pendampingan
kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selanjutnya mengacu pada
Peraturan Bupati Nomor 55 tahun 2021 tentang pembentukan susunan
organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja unit pelaksana teknis Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir pada tahun 2021
telah dibentuknya Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) PPA. Lembaga
tersebut dibentuk untuk memberikan layanan bagi perempuan dan anak yang
mengalami kekerasan, diskriminasi perlindungan khusus dan lainya. guna
untuk meningkatkan kinerja pelayanan lembaga tersebut dibutuhkan sistem
pelaporan pengaduan menggunakan link google form agar korban tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat lebih mudah mengakses
lembaga perlindungan tersebut.

Korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih banyak


yang takut untuk melaporkan kejadian tindak kekerasan baik fisik, non fisik
serta kekerasan dalam rumah tangga seperti kasus yang pernah terjadi di

2
Kabupaten Penukal Abab dan Lematang Ilir seorang ayah tiri tega membunuh
anak tirinya yang masih berumur 1 tahun.

Melalui pernyataan di atas, maka penulis tertarik untuk mencari


gagasan pemecahan isu permasalahan dengan judul “Optimalisasi
Pelayanan Pengaduan Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir”.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


Penyusunan laporan aktualisasi memiliki tujuan sebagai pedoman
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang Berorientasi
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kompetitif (Ber
AKHLAK), serta Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI. Hal ini
bertujuan agar saat melaksanakan tugas sebagai ASN di instansi tempat
bekerja dapat sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
Secara spesifik, tujuan dari penyusunan Laporan Aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan rangkaian kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah.
2. Membentuk ASN yang mampu melaksanakan tugas dan peran sebagai
pelaksana kebijakan public, pelayan public, perekat dan pemersatu
bangsa serta menerapkan nilai-nilai dasar ASN.
3. Mampu berperan aktif dalam mencapai visi dan misi organisasi.
4. Mampu menyelesaikan isu yang terjadi di unit organisasi.

Manfaat perencanaan kegiatan aktualisasi ini bagi siswa pelatihan


dasar adalah diharapkan ASN dapat terbentuk Smart ASN dan Manajemen
ASN yang mempunyai profesionalisme dengan Berorientasi nilai dasar
Akuntabilitas, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam tugas yang

3
diembannya, Sedangkan bagi instansi dapat memberikan solusi dari
permasalahan yang ada di lingkungan kerja.

Adapun manfaat dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peserta Diklat


 Menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan dalam menyusun
proses aktualisasi serta dampak dari proses aktualisasi tersebut di satuan
kerjanya.
 Dapat memahami nilai-nilai dasar ASN sebagai penunjang dalam
proses kegiatan aktualisasi dan menerapkannya di Unit satuan kerja
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak agar Ber AKHLAK dalam memberikan
pelayanannya.

2. Bagi Unit Kerja


 Terlaksananya pelayanan lembaga pengaduan korban tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak secara optimal.
 Tersedianya data korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak terhadap perempuan dan anak dalam cakupan wilayah Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir.
 Tersedinya sistem pelaporan berbasis online untuk mempermudah unit
kerja dalam mempromosikan pelayanan tersebut.

3. Bagi Masyarakat
 Mempermudah masyarakat korban tindak kekerasan dalam mengakses
pengaduan tindak kekerasan perempuan dan anak agar hak hak mereka
terlindungi didaerah Kabupaten Penukal Abab Lematang ilir.

4
C. Ruang Lingkup Aktualisai

Ruang lingkup Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN yang


dilakukan meliputi rancangan kegiatan aktualisasi yang Berorientasi nilai-
nilai Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kompetitif
sebagai ASN dalam tahap internalisasi dari tanggal 6 April – 26 April 2022 di
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sumatera
Selatan.

Tahap Aktualisasi dilaksanakan saat off campus selama 30 hari, yaitu


dari tanggal 26 April – 06 Juni 2022 di Dinas Pengendalian Penduduk
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Adapun Tahap Evaluasi Aktualisasi dilakukan pada tanggal 6-8 Juni 2022 di
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sumatera
Selatan.

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)

2.1. Deskripsi Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Provinsi Sumatera Selatan

2.1.1. Profil Organisasi

Gambar 1. Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan


Perempuan perlindungan anak

Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan


Perempuan Perlindungan Anak di Jl Merdeka Kelurahan Handayani Mulia
Kecamatan. Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Provinsi
Sumatera Selatan. Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak mempunyai tugas membantu

6
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan melaksanakan
pembangunan Berbasis Kependudukan di bidang Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan


Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 042 Tahun
2016 tentang penjabaran tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Susunan organisasi Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris Dinas membawahi:
a. Sub Bagian Perencanaan.
b. Sub Bagian Keuangan.
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Pengendalian Penduduk,Penyuluhan dan Penggerakan,
membawahi:
a. Seksi Advokasi dan Penggerakan;
b. Seksi Penyuluhan, Pendayagunaan Penyuluh Keluarga
Berencana/Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB) dan
Kader Keluarga Berencana (Kader KB);
c. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga.
4. Bidang Keluarga Berencana, membawahi :
a. Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Kontrasepsi
b. Seksi Jaminan Pelayanan KB;
c. Seksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB.
5. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, membawahi :
a. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
b. Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia;

7
c. Seksi Bina Ketahanan Remaja (BKR).
6. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahi:
a. Seksi Pemberdayaan Perempuan;
b. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak;
c. Seksi Tumbuh Kembang dan Partisipasi Anak.
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
8. Kelompok Jabatan Fungsion

8
Struktur Organisasi DPPKBPPPA

Gambar 2.1: Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

5
2.1.2. Visi, Misi dan Nilai- Nilai Organisasi

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan


Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir memiliki visi misi yaitu:

” Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam


mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, ketahanan keluarga,
kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan”

Dalam mewujudkan Visi Dinas Pengendalian Penduduk


Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak tersebut telah di rumuskan 4 (empat) misi sebagai berikut :

1. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam


pembangunan kependudukan.
2. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kesehatan reproduksi
remaja.
3. Membangun kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan
perempuan dan anak.
4. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi
Profesionalisme.

Nilai-Nilai Organisasi
1. Cerdas
perilaku untuk mampu bertindak optimal secara efektif dan
efisien dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.
2. Tangguh
perilaku memiliki semangat pantang menyerah untuk mencapai
tujuan.
3. Kerjasama
perilaku untuk membangun jejaring dengan prinsip kesetaraan
dan saling menguntungkan, percaya, sinergis, serta menghargai

5
melalui komunikasi yang kondusif untuk mencapai tujuan
bersama.
4. Integritas
perilaku untuk berbuat jujur, terbuka, dan konsisten
antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
5. Ikhlas
perilaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan tulus dan sungguh-sungguh.

Fungsi Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


a. Pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan, Kebijakan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
b. Pelaksanaan Perumusan kebijakan dan fasilitasi pemberdayaan perempuan di
bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, peningkatan kualitas keluarga,
perlindungan perempuan dan anak serta tumbuh kembang dan partisipasi
anak.
c. Pelaksanaan penyusunan pedoman peningkatan pemahaman
pengarusutamaan gender pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi
sosial, politik, hukum, peningkatan kualitas keluarga, perlindungan
perempuan dan anak serta tumbuh kembang dan partisipasi anak.
d. Pelaksanaan program kegiatan peningkatan pemahaman pemahaman
masyarakat dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender di bidang
ekonomi sosial, politik, hukum, peningkatan kualitas keluarga, perlindungan
perempuan dan anak serta tumbuh kembang dan partisipasi anak.
e. Pelaksanaan peningkatan koordinasi dengan dinas atau lembaga terkait
pemberdayaan di bidang ekonomi sosial, politik, hukum, peningkatan
kualitas keluarga, perlindungan perempuan dan anak serta tumbuh kembang
dan partisipasi anak.
f. Pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pengarusutamaam gender di bidang ekonomi sosial, politik,

6
hukum, peningkatan kualitas keluarga, perlindungan perempuan dan anak
serta tumbuh kembang dan partisipasi anak.
g. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Uraian Tugas Jabatan Peserta


Sebagai Pelaksana pada Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak
a. Melaksanakan peraturan perundang undangan dan kebijakan perlindungan
perempuan dan anak di bidang pencegahan, penanganan dan pendampingan
korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
b. Melaksnakan penyusunan program kegiatan perlindungan perempuan dan
anak di bidang pencegahan, penanganan dan pendampingan korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
c. Melaksanakan sosialisasi, advokasi dan upaya peningkatan pemahaman
perlindungan perempuan dan anak di bidang pencegahan, penanganan dan
pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
d. Melaksanakan peningkatan kerjasama dengan instansi / lembaga terkait
perlindungan perempuan dan anak perlindungan perempuan dan anak di
bidang pencegahan, penanganan dan pendampingan korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
e. Melaksanakan penyusunan pedoman program dan kegiatan perlindungan
perempuan dan anak di bidang pencegahan, penanganan dan pendampingan
korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
f. Menyusun laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan perlindungan
perempuan dan anak di bidang pencegahan, penanganan dan pendampingan
korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

2.2. Deskripsi Isu di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dinas


Pengendalian Penduduk keluarga berncana dan Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak diKab PALI

7
Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah masalah
yg dikedepankan untuk ditanggapi. Kabar yang tidak jelas asal usulnya dan
tidak terjamin kebenarannya. Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang
mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian dalam menetapkan isu yang
akan diangkat, yaitu kemampuan melakukan :
a. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi
dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
b. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan
mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
c. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi mata
pelatihan), mampu mengidentifikasi dampak dari sebuah pilihan
kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan.

Berkaitan dengan laporan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat


berasal dari Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI), Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP), kegiatan inisiatif penulis dengan persetujuan mentor, dan
penugasan dari atasan. Semuanya akan disinkronkan sesuai dengan
keterkaitan materi Ber AKHLAK, manajemen ASN dan smart ASN.
Adapun beberapa isu yang ditemukan di Bidang Pemberdayaan Perempuan
dan Anak Dinas Pengendalian Penduduk keluarga berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak diKab PALI adalah sebagai
berikut.

1. Belum optimalnya layanan pengaduan korban Tindak kekerasan


terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir.

Dalam penanganan laporan pengaduan korban Tindak kekerasan


terhadap perempuan dan anak belum adanya sistem pelaporan dengan
menggunakan media sosial agar pelaporan lebih mudah dan cepat
untuk mendapatkan pelayanan perlindungan.

2. Belum memadainya sarana dan prasarana dalam penanganan korban


kekerasan terhadap perempuan.

8
Dalam penanganan korban kekerasan terhadap perempuan
kadang tidak optimal karena kurangnya sarana dan prasarana yang
menjadi hambatan tersendiri dalam penanganan korban.

3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan tindak


kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir.

Tingkat kesadaran masyarakat untuk melaporkan tindak


kekerasan terhadap perempuan dan anak masih rendah sehingga masih
banyak korban yang tidak dapat dilayani oleh lembaga perlindungan
korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir..

Tabel 1.
Penjelasan Isu di Bidang penduduk, penyuluh dan penggerakan

Keterkaitan
Identifikasi
No. Isu Kondisi Ideal dengan
Permasalahan
Materi

Optimalnya Kinerja Berorientasi Belum optimalnya


Optimalisasi layanan
Lembaga layanan pelayanan layanan pengaduan
pengaduan korban
pengaduan korban korban Tindak
1. Tindak kekerasan
tindak kekerasan Smart ASN kekerasan terhadap
terhadap perempuan terhadap perempuan perempuan dan anak.
dan anak. dan anak.

Optimalnya sarana
Optimalisasi Sarana dan dan Prasarana Berorientasi Belum memadainya
Pra Sarana dalam dalam penanganan pelayanan sarana dan prasarana
2. penanganan korban tindak korban tindak dalam penanganan
kekerasan terhadap kekerasan terhadap Smart ASN korban kekerasan
Perempuan dan Anak. Perempuan dan terhadap perempuan.
Anak
Meningkatnya
Upaya Peningkatan kesadaran
Masih rendahnya
kesadaran masyarakat masyarakat untuk Manajemen
kesadaran masyarakat
dalam melaporkan tindak melaporkan tindak ASN
3. untuk melaporkan tindak
kekerasan terhadap kekerasan terhadap
kekerasan perempuan dan
perempuan dan anak perempuan dan Smart ASN
anak.
anak.

9
2.3. Analisis Isu

Pembuatan Laporan Aktualisasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi


isu-isu yang terjadi di tempat tugas terkait peranannya sebagai ASN dalam
hal manajemen ASN dan Smart ASN serta mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN yang Berorientasi Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kompetitif (Ber AKHLAK).

Dalam proses penetapan isu yang berkualitas diperlukan suatu alat


bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas, yaitu menggunakan Kriteria
Analisis Isu menggunakan kriteria AKPK. Analisis ini dilakukan untuk
mendapatkan kualitas isu tertinggi. Berikut ini penjelasan dari AKPK, yaitu:

1. Aktual (A) adalah isu benar-benar terjadi di lapangan dan sedang hangat
dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan (K) adalah isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik (P) adalah isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusi secepat mungkin.
4. Kelayakan (K) adalah isu yang diangkat masuk akal, realisitis dan relevan
untuk dicari inisiatif pemecahan masalahnya.
Hasil akhir dari tahapan ini adalah pengelompokan isu sesuai dengan
grade. Isu dengan grade tertinggi merupakan isu yang akan diprioritaskan
untuk rancangan. Grade isu didapat dengan memberikan score 1 sampai
dengan 5.
Tabel 2.
Skala Nilai Penetepan Isu dengan AKPK

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya

10
1 Sangat kurang pengaruhnya

Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPK


dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Analisis Isu dengan menggunakan AKPK

No. Isu A K P K Total Peringkat

Belum optimalnya layanan 5 3 4 5 17 II


1. pengaduan korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak di
Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir

Mas Belum memadainya sarana dan


2 3 3 3 5 14 III
prasarana dalam penanganan korban
kekerasan terhadap perempuan.

Masih rendahnya kesadaran 5 3 5 5 18 I


3.
masyarakat untuk melaporkan
tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak di
Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir.

Keterangan:
A : Aktual

K : Kekhalayakan

P : Problematik

K : Kelayakan
Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis AKPK,
didapat bahwa isu dengan grade tertinggi sekaligus menjadi core issue dan
perlu dicari pemecahan masalahnya yaitu belum optimalnya layanan
pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten

11
Penukal Abab Lematang Ilir dan selanjutnya akan disinkronkan sesuai
dengan keterkaitan materi Ber AKHLAK, Manajemen ASN dan Smart ASN.

12
2.4. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih

Masih kurangnya kesadaram masyarakat untuk melaporkan tindak kekerasan


terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir merupakan
isu dengan grade tertinggi dan disarankan oleh rekan sejawat serta mentor untuk
dijadikan landasan mengapa isu tersebut menjadi isu final.

Mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 042 Tahun 2016 tentang penjabaran
tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir, salah satu tugas Bidang Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak adalah
menyediakan pelayanan rujukan akhir terhadap korban kekerasan terhadap perempuan
dan anak di Kabupaten Pali. Selanjutnya mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 03
tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak di
Kabupaten Pali pada BAB III Pasal 24 tentang Pusat Pelayanan Terpadu menjelaskan
bahwa pentingnya lembaga tersebut untuk melindungi hak hak perempuan dan anak
korban tindak kekerasan, memberikan bantuan hukum bagi korban serta melindungi
korban perdagangan perempuan dan anak. Guna mengefektifkan fungsi dan tugas
lembaga tersebut maka perlunya upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk
melaporkan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Salah satu inovasi untuk
membuat pelayanan tersebut dapat memberikan pelayanan yang maksimal, membuat
laporan pengaduan tindak kekerasan masyarakat menggunakan Goggle Form. Agar
masyarakat dapat lebih mudah untuk melaporkan korban tindak kekerasan serta
mengetahui lembaga layanan perlindungan pada perempuan dan anak sudah ada di
kabupaten Pali. Mengingat korban tindak kekerasan pada perempuan dan anak seperti
fenomena gunung es dimana masih minimnya korban maupun keluarga korban untuk
melaporkan tindak kekerasan di wilayah Kabupaten PALI. Tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak menjadi hal yang tabu dan masih dianggap aib oleh sebagian
besar masyarakat di Indonesia sehingga banyak korban dan keluarga korban yang
mengetahui hal tersebut takut untuk melaporkan. Apabila dilihat dari tingkat
keseriusan (problematik), isu ini termasuk dalam isu yang harus segera ditangani,
karena memiliki dampak yang cukup krusial. Hal tersebut yang menjadi alasan kenapa
isu ini menjadi layak untuk di aktualisasikan.

13
2.5. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.Fungsi Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa (UU RI No. 5 Tahun
2014).Untuk menjadi ASN yang profesional diperlukan pembekalan kepada PNS
tentang nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).

2.5.1. Berorientasi Pelayanan

Berorientasi Pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam


memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani Antara lain meliputi
masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja terkait, dan/ atau instansi lain.
Seorang abdi Negara haruslah memiliki ‘jiwa yang bisa melayani”. Abdi
Negara adalah abdi masyarakat yang harus bisa melayani masyarakat tanpa
pamrih. Aspek orientasi pada pelayanan bertujuan untuk mengukur kesiapan
dan kesigapan pada tugas pelayanan yang diberikan. ASN diharapkan mampu
memahami dan memenuhi ekspetasi masyarakat dalam memberikan pelayanan
publik (ramah, cekatan, soluktif, dapat diandalkan dan perbaikan
berkelanjutan). Seorang yang berorientasi pada pelayanan akan terindikasi
dari :
a. Selalu mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
b. Senang melayani terutama untuk kepentingan orang banyak.
c. Biasanya untuk tidak menunda-nunda pekerjaan.
d. Melatih diri untuk disiplin.
e. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan skala prioritas.
f. Mempergunakan waktu secara optimal, terutama saat jam kerja.
g. Manfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif dan produktif.
Panduan prilaku mengenai dasar nilai Berorientasi Pelayanan adalah :
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalakan
 Melakukan perbaikan tiada henti.

14
2.5.2. Akuntabel
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Panduan prilaku mengenai kode etik dan nilai dasar akuntabel adalah :
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berimtegritas tinggi.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
 Tidak menyalahgunakan kewenagan jabatan.

2.5.3. Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Panduan
prilaku mengenai kode etik dan nilai dasar Kompeten adalah :
 Meningkatankompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
 Membantu orang lain belajar.
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

2.5.4. Harmonis

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika,


yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik
harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi
setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat
lebih produktif. Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan.
Panduan prilaku mengenai nilai dasar Harmonis adalah :
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
 Suka menolong orang lain.
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

2.5.5. Loyal

15
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara. Panduan
prilaku mengenai kode etik dan nilai dasar Loyal adalah :
 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta Pemerintahan yang sah.
 Menjaga nama baik sesama ASN, pempinan, instansi dan Negara.
 Menjaga rahasia jabatan dan negara.

2.5.6. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Panduan prilaku mengenai kode etik dan nilai dasar
Adaptif adalah :
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
 Bertindak proaktif.

2.5.7. Kolaboratif

Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Panduan


perilaku mengenai kode etik dan nilai dasar Kolaboratif adalah :

 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan


bersama

2.6. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka adanya Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang telah diubah
menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Karena
ASN memegang peranan besar dalam kelancaran pemerintahan dan pembangunan,
maka ASN memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya
sistem pemerintahan serta pelayanan lembaga Negara kepada masyarakat.

16
2.6.1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai


ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN
meliputi Manajemen ASN dan Manajemen PPPK. ASN diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
memiliki nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu. Manajemen ASN
diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.

Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;


pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi;
mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN,
Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2015).

Metode yang digunakan adalah self-assessment berdasarkan 8 kriteria dan


tata cara yang ditetapkan dalam Peraturan KASN No. 5 Tahun 2017 tentang
Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Adapun Kriteria Penilaian Penerapan Sistem Merit adalah :

 Mempunyai rencana kebutuhan ASN untuk 5 tahun yang dirinci menurut


jenis dan jenjang jabatan dan disusun berdasarkan Analisa Jabatan (disusun
berdasarkan Anjab dan ABK), dengan mempertimbangkan pegawai yang
memasuki masa pensiun.

 Melakukan rekrutmen pegawai secara terbuka dan kompetitif, baik dari jalur
CPNS, PPPK, dan juga dari PNS yang berasal dari instansi lain.

 Mempunyai kebijakan dan program pengembangan karier yang dimulai


dengan pemetaan talenta, analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan

17
kinerja, strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan, serta
pembentukan talent pool dan rencana suksesi.

 Menerapkan manajemen kinerja yang dimulai dengan penetapan target


kinerja, evaluasi kinerja secara berkala dengan menggunakan metode yang
obyektif, menganalisis kesenjangan kinerja, dan mempunyai strategi untuk
mengatasinya.

 Mengaitkan kebijakan penggajian, pemberian penghargaan, dan promosi


dengan kinerja dan disiplin.

 Melaksanakan promosi, mutasi secara obyektif dan transparan didasarkan


pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja dengan memanfaatkan
talent pool.

 Memberi perlindungan agar pegawai dapat melaksanakan tugas dengan baik


dan memberi pelayanan kepada publik.

 Mempunyai sistem pendukung seperti sistem informasi kepegawaian yang


terintegrasi, assessment center, dan aplikasi lainnya yang mendukung
pelaksanaan manajemen ASN.
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
b. Peran ASN
Peran ASN dalam menjalankan kedudukannya tersebut, maka
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kegiatan public
2) Pelayanan public dan

18
3) Perekat dan pemersatu bangsa .
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas.
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c. Hak ASN
Hak dan Kewajiban ASN diatur dalam UU ASN pasal 1 butir 3 dan pasal
sebagai berikut
PNS berhak memperoleh :
1) Gaji dan tunjangan
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4) Perlindungan
5) Pengembangan kompetensi
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum.
PPPK berhak memperoleh :
1) Gaji dan tunjangan
2) Cuti
3) Perlindungan
4) Pengembangan kompetensi
d. Kewajiban ASN
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah.
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

19
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
4) Menatati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan.
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Manajemen PNS Meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua,
dan perlindungan. Manajemen PNS pada Instansi Pusat dilaksanakan
oleh pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Manajemen PNS pada Instansi Daerah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
e. Kode Etik ASN
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan
perundang-undangan.
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwewenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara.

20
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melakukan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatanya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.

2.6.2. Smart ASN


Pada era digitalisasi ini mendesak setiap aspek untuk memahami
pentingnya peran dari dunia digital salah satunya pada pegawai ASN. Era
digitalisasi ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak
manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya
perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini, perilaku manusia dalam
berkomunikasi menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi
dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media
baru dalam berkomunikasi, yaitu melalui jejaring sosial. Dengan media baru
ini, informasi juga dapat disebarluaskan dengan cepat. ASN pada era
digitalisasi ini harus memahami perkembangan dan pengoperrasian digital
didunia kerja, hal tersebut mengharuskan ASN menjadi Smart ASN. ASN
diharapkan dapat memiliki karakter yang efektif, efisien, inovatif, dan memiliki
kinerja yang bermutu, dalam penyelenggaraan program pemerintah, khususnya
program literasi digital, pilar literasi digital, sampai implementasi dan
implikasi literasi digital dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja.
Persaingan global saat ini masuk dalam ranah digital, termasuk pada
sistem pemerintahan. Indonesia mau tidak mau juga ikut dalam arus revolusi
industri tersebut. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dipaksa untuk adaptif

21
terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien.
Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal adalah hal yang tak bisa
disanggah. Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global
Talent Competitiveness Index dengan nilai 38,04. Untuk memperbaiki indeks
tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerapkan Human Capital Management
Strategy menuju Smart ASN 2024. Pemerintah memiliki program yang
dinamakan 6P, yang masuk dalam Human Capital Management Strategy.
Program 6P itu melingkupi :
a. Perencanaan
b. Perekrutan dan seleksi
c. Pengembangan kapasitas
d. Penilaian kinerja dan penghargaan;
e. Promosi, rotasi, dan karier
f. Peningkatan kesejahteraan.

Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan
tantangan dunia yang semakin kompleks.

Profil Smart ASN meliputi :

1. Integritas
2. Nasionalisme
3. Profesionalisme
4. Berwawasan global
5. Menguasai IT dan bahasa asing
6. Berjiwa hospitality ( Ramah )
7. Berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Adanya profil ini (Smart ASN), kita akan mendapat digital talent dan digital
leader.

Adapun beberapa strategi dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan


kompetensi ASN dan mewujudkan Smart ASN diatur dalam RPJMN ke-3 dalam
RPJPN 2005-2025. Terdapat 6 langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan
Smart ASN, diantaranya:

22
a) Melakukan rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil yang berbasis Computer
Based Test,

b) Pengembangan pola karier,

c) Pengembangan kompetensi,

d) Pengembangan karier,

e) Promosi melalui seleksi terbuka, dan

f) Rencana sukses.

Dengan adanya strategi dan upaya pengembangan SDM ini, diharapkan


dapat menciptakan ASN yang kompeten, profesional, dan mampu menghadapi
tantangan dan perubahan.

23
2.7. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : DPPKBPPPA

Identifikasi Isu : Berdasarkan hasil identifikasi isu dengan menggunakan


analisis AKPK maka didapatkan isu yang terpilih “Masih
Rendahnya Kesadaran Masyarakat Untuk Melaporkan
Tindak kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.”

Gagasan Pemecahan Isu:

Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai rencana kegiatan aktualisasi.


1. konsultasi dengan mentor mengenai rencana kegiatan aktualisasi.
2. Menginventarisasi dan menghimpun landasan hukum terkait kegiatan
perlindungan perempuan dan anak.
3. Melakukan Pengumpulan Data Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan
Anak.
4. Membuat Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak Menggunakan Media Google Form.
5. Mensosialisasikan Sistem Pengaduan Pelayanan Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak Menggunakan Google Form Melalui Media Sosial.
6. Evaluasi hasil kegiatan.

24
Tabel 4.
Matriks Rancangan Aktualisasi

Tahapan Kegiatan
Kontribusi
Kontribusi Kegiatan
Keterkaitan substansi Mata Pelatihan Pencapaian
No. Kegiatan Output/Hasil Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Misi Organisasi
Nilai Organisasi

1. Melakukan 1. Melakukan konsultasi 1. Dokumentasi Keterkaitan dengan Agenda Peran Visi Kegiatan ini
konsultasi dengan dengan mentor mengenai berupa foto dan Kedudukan ASN adalah: mendukung nilai-
rencana dan konsep Manajemen ASN : Melaksanakan tugas “Menjadi lembaga
mentor mengenai hasil konsultasi nilai organisasi
kegiatan pelaksanaan dan fungsi secara profesional, yang handal dan
rancangan aktualisasi. dengan mentor. bertanggung jawab, integritas dalam yang berupa :
aktualisasi. dipercaya dalam
menyampaikan ide. mewujudkan
2. Catatan Hasil penduduk tumbuh
1. Kerjasama
2. Mendengarkan arahan Konsultasi. Keterkaitan dengan agenda seimbang, ketahanan perilaku untuk
dari mentor secara jelas BERAKHLAK adalah: keluarga, kesetaraan membangun
perihal pelaksanaan dan keadilan gender jejaring dengan
3. Lembar
aktualisasi. Berorientasi Pelayanan serta perlindungan prinsip kesetaraan
persetujuan Ramah, cekatan, solutif dan dapat
mentor. perempuan dan anak” dan saling
diandalakan.
menguntungkan,per
Akuntabel caya, sinergis, serta
Melaksanakan tugas dengan jujur, menghargai melalui
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan komunikasi yang
berintegritas tinggi. kondusif untuk
mencapai tujuan
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas bersama.
terbaik.

Harmonis
Misi No. 3
Membangun lingkungan kerja yang

25
kondusif.
Membangun
Loyal Kesetaraan dan
Menjaga nama baik sesame ASN, keadilan gender serta
pempinan, instansi dan Negara. perlindungan
perempuan dan anak
Adaptif
Terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas.

Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
.

2. Menginvetarisir 1. Membuka arsip kantor 1. Print Out Berorientasi Pelayanan Misi no.4 Kegiatan ini
mencari landasan Landasan Dapat memberikan pelayanan prima Membangun dan mendukung nilai-
dan menghimpun demi kepuasan masyarakat.
hukum pelaksanaan Hukum. menerapkan budaya nilai organisasi
landasan hukum kegiatan Pelayanan
kerja organisasi yang berupa :
Lembaga. Akuntabel
terkait perlindugan profesionalisme
Tidak menyalahgunakan kewenagan
perempuan dan 2. Mencetak landasan 2. Dokumentasi jabatan. 1. Cerdas
hukum tentang berupa foto Perilaku untuk
anak.
pelayanan lembaga. hasil. Kompeten mampu untuk
Melaksanakan tugas dengan kualitas bertindak secara
terbaik. efektif dan efisien
1.
Harmonis dalam
Suka menolong orang lain. menyelesaikan
berbagai persoalan
yang dihadapi.
Loyal
Memegang teguh ideologi Pancasila,

26
Undang-Undang Dasar Negara Republik 2. Tangguh
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta Perilaku yang
Pemerintahan yang sah. memiliki semangat
pantang menyerah
Adaptif untuk mencapai
Bertindak proaktif. tujuan.

Kolaboratif
Menggerakkan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama

Kegiatan ini
3. Melakukan 1. Menyiapkan bahan 1. terkumpulnya Berorientasi Pelayanan Misi No. 3 mendukung nilai-
Pengumpulan Data pengumpulan data. data data korban Melakukan perbaikan tiada henti. nilai organisasi
Tindak Kekerasan kekerasan Membangun yang berupa :
2. memperoleh data korban terhadap Akuntabel
Terhadap kekerasan terhadap Kesetaraan dan 1. Cerdas
perempuan dan Melaksanakan tugas dengan jujur,
Perempuan dan perempuan dan anak. anak. keadilan gender serta Perilaku untuk
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
Anak. perlindungan mampu untuk
berintegritas tinggi.
2. Dokumentasi perempuan dan anak. bertindak secara
berupa foto hasil Kompeten efektif dan efisien
data data korban dalam
Melaksanakan tugas dengan kualitas
kekerasan menyelesaikan
terhadap terbaik.
berbagai persoalan
perempuan dan
anak . Harmonis yang dihadapi.
Suka menghargai orang lain.

Loyal
Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif
Bertindak Proaktif. 2. Tangguh
Perilaku yang

27
memiliki semangat
Kolaboratif pantang menyerah
Menggerakkan pemanfaatan berbagai untuk mencapai
sumber daya untuk tujuan bersama
tujuan.
Smart ASN
Integritas, Nasionalisme, 3. Kerja Sama
Profesionalisme, Berwawasan Global. Prilaku untuk
Membangun
jejaring dengan
prinsip kesetaraan
dan saling
menguntungkan,
percaya, sinergis
serta menghargai
melalui komunikasi
yang kondusif
untuk mencapai
tujuan bersama.

Kegiatan ini
4. Membuat Aplikasi 1. Membuat Aplikasi 1. Aplikasi Google Berorientasi Pelayanan (komitmen Misi No. 3 mendukung nilai-
Sistem Pengaduan Sistem Pengaduan Form untuk memberikan pelayanan prima demi nilai organisasi
Pelayanan Tindak Pelayanan Tindak Pengaduan kepuasan masyarakat ) Membangun yang berupa :
Kekerasan Kekerasan Terhadap pelayanan tindak Kesetaraan dan 1. Cerdas
Terhadap Perempuan dan Anak kekerasan Akuntabel keadilan gender serta Perilaku untuk
Perempuan dan Menggunakan Media terhadap Melaksanakan tugas dengan jujur, perlindungan mampu untuk
Anak Google Form. perempuan dan bertanggung jawab, cermat, disiplin dan perempuan dan anak bertindak secara
Menggunakan 2. Menyiapkan materi yang anak telah di buat. berimtegritas tinggi. efektif dan efisien
Media Google akan dimasukan ke dalam dalam
Form aplikasi google form. 2. Materi tentang Kompeten menyelesaikan

28
kekerasan terhadap Meningkatan kompetensi diri untuk berbagai persoalan
3. Meminta persetujuan perempuan dan menjawab tantangan yang selalu berubah yang dihadapi.
Mentor anak sudah tersedia
.
pada aplikasi Harmonis 2. Tangguh
google form. Suka menolong orang lain Perilaku yang
3. foto hasil memiliki semangat
kegiatan. Loyal pantang menyerah
Memegang teguh ideologi Pancasila, untuk mencapai
Undang-Undang Dasar Negara Republik tujuan.
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta
Pemerintahan yang sah.
3. Kerja Sama
Prilaku untuk
Adaptif
Membangun
Terus berinovasi dan mengembangkan
jejaring dengan
kreativitas
prinsip kesetaraan
dan saling
Kolaboratif
menguntungkan,
Terbuka dalam bekerja sama untuk
percaya, sinergis
menghasilkan nilai tambah
serta menghargai
melalui komunikasi
Smart ASN yang kondusif
Integritas, Profesionalisme, Hospitality, untuk mencapai
Networking, wawasan Global. tujuan bersama.

Mensosialisasikan 1. Menyipakan bahan 1. tersedianya Berorientasi Pelayanan Misi No. 3 Kegiatan ini
5. Pelayanan Sosialisasi menggunakan bahan sosialisasi komitmen memberikan pelayanan prima mendukung nilai-
google Form melalui pelayanan demi kepuasan masyarakat Membangun nilai organisasi
Pengaduan Tindak
media sosial pengaduan tindak Kesetaraan dan yang berupa :
Kekerasan kekerasan Akuntabel keadilan gender serta
Menggunakan menggunakan Melaksanakan tugas dengan jujur, perlindungan 1. Cerdas

29
Google Form google form. bertanggung jawab, cermat, disiplin dan perempuan dan anak Perilaku untuk
Melalui Media berimtegritas tinggi mampu untuk
bertindak secara
Sosial.
2. Melakukan sosialisasi 2.Tersampakainnya Harmonis efektif dan efisien
melalui media sosial Pelayanan Menghargai setiap orang apapun latar dalam
tentang pelayanan penganduan belakangnya menyelesaikan
pengaduan kekerasan kekerasan berbagai persoalan
terhadap perempuan dan terhadap Loyal yang dihadapi.
anak. perempuan dan Memegang teguh ideologi Pancasila,
anak menggukan Undang-Undang Dasar Negara Republik 2. Tangguh
google form Indonesia Tahun 1945, NKRI serta Perilaku yang
Pemerintahan yang sah.
memiliki semangat
pantang menyerah
Adaptif
untuk mencapai
terus berinovasi dan antusias dalam
tujuan.
menggerakkan serta menghadapi
perubahan
3. Kerja Sama
Prilaku untuk
Kolaboratif
Membangun
Cepat menyesuaikan diri menghadapi
jejaring dengan
perubahan.
prinsip kesetaraan
dan saling
menguntungkan,
percaya, sinergis
serta menghargai
melalui komunikasi
yang kondusif
untuk mencapai
tujuan bersama.

30
6. Evaluasi hasil Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini
kegiatan melihat hasil dan respon 1. Print out hasil komitmen memberikan pelayanan prima mendukung nilai-
masyarakat terhadap survey demi kepuasan masyarakat nilai organisasi
pelayanan pengaduan yang berupa :
tindak kekerasan terhadap 2. dokumentasi Akuntabel
perempuan dan anak. foto hasil bertanggung jawab atas kepercayaan 1. Cerdas
kegiatan yang diberikan Perilaku untuk
2. laporan kepada mentor Kompeten mampu untuk
hasil kegiatan. terus belajar dan mengembangkan bertindak secara
kapabilitas efektif dan efisien
Harmonis dalam
saling peduli dan menghargai perbedaan) menyelesaikan
Loyal berbagai persoalan
berdedikasi dan mengutamakan bangsa yang dihadapi.
dan negara
Adaptif 2. Tangguh
terus berinovasi dan antusias dalam Perilaku yang
menggerakkan serta menghadapi memiliki semangat
perubahan pantang menyerah
Kolaboratif untuk mencapai
membangun kerja sama yang sinergis tujuan.

3. Kerja Sama

31
2.8. Jadwal Kegiatan

Jadwal aktualisasi yang akan dilaksanakan saat habituasi di Dinas


Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak sebagai berikut:

Tabel 6.
Jadwal Kegiatan Aktualisasi

BULAN/MINGGU KE-
No. Kegiatan April Mei
1 II III IV
konsultasi dengan mentor
1 mengenai rencana kegiatan
aktualisasi
Menyiapkan landasan hukum
2
kegiatan aktualisasi
Melakukan Pengumpulan Data
3 Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak
Membuat Aplikasi Sistem
Pengaduan Pelayanan Tindak
Kekerasan Terhadap Perempuan
4
dan Anak Menggunakan Media
Google Form.

Mensosialisasikan Sistem
Pengaduan Pelayanan Tindak
Kekerasan Terhadap Perempuan
5 dan Anak Menggunakan Google
Form Melalui Media Sosial dan
Media Lainnya.

6 Evaluasi hasil kegiatan.

32
2.9. Kendala dan antisipasi
Berikut adalah kendala-kendala yang mungkin terjadi saat aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN pada saat habituasi dan antisipasinya.

No Kendala Antisipasi

Penggunaan waktu secara efektif dan


Waktu aktualisasi yang
1. efisien dengan memanfaatkan
singkat hanya sekitar 1 bulan
fasilitas yang ada.

Diberikan sosialisasi pentingnya


melaporkan tindak kekerasan
Masyarakat yang masih takut
terhadap perempuan dan anak serta
untuk melaporkan tindak
2. mengedukasi masyarakat tentang
kekerasan terhadap
lembaga pelayanan korban tindak
perempuan dan anak
kekerasan terhadap perempuan dan
anak.

Belum mengetahui Menyesuaikan diri dengan bahasa


3 karakteristik daerah, budaya yang dapat dipahami oleh pasien
dan masyarakat di kab. PALI serta pendampingan dari rekan kerja

33

Anda mungkin juga menyukai