Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XX Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2019 di Kota Singkawang.
1. Walikota Singkawang
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan
Barat;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Singkawang;
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang;
5. Bapak Petrus Chandra, S.S.T. selaku Kepala Puskesmas sekaligus mentor
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi;
6. Bapak Drs. Robertus Isdius, M.Si selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan;
7. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XX Tahun 2019 Kota Singkawang yang telah memberikan bantuan
dan motivasi;
8. Ayah dan Ibu, yang telah mendukung dan mendoakan sepenuh hati.
Penulis
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelayan masyarakat atau abdi negara
yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang taat hukum, berperadaban,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
tahun 1945.
Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integrasi moral,
kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme, kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul, bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pelatihan dasar dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-
1
nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan
Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Goverment. Selanjutnya peserta Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II menyusun rancangan aktualisasi dengan diawali
dari menetapkan isu, masalah, dan gagasan pemecahan masalah pada unit
kerja dengan mengacu pada materi mata diklat yang telah diterima. Penugasan
akhir dalam Pelatihan Dasar ini adalah menyusun laporan aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN yang terdapat pada beberapa kegiatan yang dilakukan di unit
kerja masing-masing.
B. Tujuan
2
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat aktualisasi yaitu dapat membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu
PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
serta berdaya saing berdasarkan nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Selain itu
aktualisasi ini juga bermanfaat bagi unit kerja yaitu UPT Puskesmas Singkawang
Timur II dalam mewujudkan visi dan misi puskesmas, membantu mencari
penyelesaian terhadap isu yang ditemukan di Puskesmas, serta dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
3
BAB II
GAM BARAN UM UM ORGANISASI
1. Letak Wilayah
Wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II merupakan
bagian dari Kecamatan Singkawang Timur yang terdiri dari 2 (dua)
kelurahan, yaitu kelurahan Bagak Sahwa dan Mayasopa. Sebagaimana
diketahui, Kecamatan Singkawang Timur merupakan salah satu kecamatan
yang ada di Kota Singkawang. Terletak disebelah timur wilayah Kota
Singkawang, dengan luas wilayah 166,26 km² atau 33 % dari seluruh wilayah
Kota Singkawang. Dibanding dengan luas wilayah Kota Singkawang,
Kecamatan Singkawang Timur merupakan yang terbesar ke 2 (dua) setelah
Kecamatan Singkawang Selatan. Kecamatan Singkawang Timur terletak
pada 0º45’17” - 1º1’21,51” Lintang Utara dan 108º59’45,1” - 109º10’19” Bujur
Timur.
2. Luas Wilayah
Berdasarkan luas wilayah per kelurahan maka diketahui bahwa
kelurahan dengan wilayah terluas adalah kelurahan Mayasopa yaitu 8.172
Ha atau 80,3 % dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II, sedangkan untuk wilayah terkecil adalah kelurahan Bagak Sahwa
yaitu 1.998 Ha atau 19,6 % dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II Menurut
Kelurahan
No. Kelurahan Km 2 Hektare
1. Bagak Sahwa
19,98 1.998
2. Mayasopa
81,74 8.174
3. Keadaan Geografis
Kecamatan Singkawang Timur Secara umum type/jenis tanah diwilayah
Kecamatan Singkawang Timur adalah Organosol (2.200 Ha), Allvial (3.926
Ha) dan Podsol (10.500 Ha) sedangkan jenis tanah Latasol dan PMK tidak
ada di wilayah Kecamatan Singkawang Timur.
5
4. Kependudukan
Jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II tahun 2016 berdasarkan data sasaran Dinas Kesehatan
Kota Singkawang diperkirakan mencapai 7.355 jiwa, data ini sedikit berbeda
jika dibandingkan dengan data yang disajikan pada tahun 2013, mengingat
sudah dibagi menjadi 2 (dua) wilayah kerja.
1. Visi
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan,
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa
mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun
dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat
meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil
(outcomes). Untuk memenuhi harapan diatas, maka Visi UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II adalah:“ Mewujudkan Masyarakat Hidup Sehat 2020“
Makna yang terkandung dalam visi tersebut, diperoleh beberapa komponen pokok
adalah:
6
b. Mewujudkan Kemandirian Masyarakat Kecamatan Singkawang Timur
2. Misi
Berdasarkan uraian diatas dan visi yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan, UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II menetapkan misi yang ingin dicapai hingga tahun 2020
sebagai berikut:
7
tidak menular pengendalian penyakit terutama penyakit menular yang
terjadi di masyarakat.
d. Membangun citra pelayanan puskesmas yang handal dan terpercaya.
Misi ini mengandung makna bahwa diharap kan petugas memiliki
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai secara akurat dan
terpercaya, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi kepada pasien serta
pelayanan yang tepat dan benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam memberikan pelayanan.
e. Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman. Misi ini
mengandung makna bahwa dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar yang ada, pengendalian terhadap resiko seminimal
mungkin di setiap pelayanan dan membangun komunikasi yang baik antar
petugas dan pasien.
Penyajian data profil tenaga kesehatan ini dirinci menurut sebelas kategori
tenaga yang masing-masing yaitu:
1. Dokter Umum dan Dokter Gigi termasuk dalam hal ini adalah dokter dengan
status PNS dan Kontrak Daerah.
2. Perawat yang terdiri dari perawat, perawat umum dan perawat gigi.
3. Bidan, terdiri dari bidan lulusan D1 kebidanan DIII kebidanan
4. Farmasi, yang meliputi yang meliputi tenaga DIII Farmasi
5. Sarjana Kesmas, meliputi tenaga dengan pendidikan SKM.
6. Tenaga Kesling, terdiri dari tenaga DIII dan DIV sanitasi lingkungan.
7. Tenaga Gizi, terdiri atas S1 Gizi, D III Gizi dan SPAG.
8. Tenaga Kesehatan Kerja terdiri atas tenaga Fungsional Kesehatan Kerja
9. Keteknisian Medis terdiri atas tenaga analis kesehatan.
10. Tenaga Lain–Lain:
8
D. Nilai-Nilai Organisasi
E. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
Sub bagian
Tata Usaha
Penanggung Penanggung
jawab UKM jawab jaringan
Penanggung Penanggungjawab
Esensial dan pelayanan
jaw ab UKM UKP, Kefarmasian
Keperawatan Pengembangan Puskesmas dan
dan Laboratorium
Kesehatan jejaring fasilitas
Masyarakat pelayanan
kesehatan
Puskesmas Pembantu
9
F. Tugas Dan Fungsi Organisasi
10
G. Uraian Tugas Nutrisionis Terampil
11
BAB III
KERANGKA KONSEP
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar tahun 1945.
1. Akuntabilitas
12
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah :
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
13
kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan
bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang
lain. (Latif, 2015: 1-5).
3. Etika Publik
Ketika seseorang memilih karir hidupnya sebagai Aparatur Sipil
Negara, maka sejatinya telah menjadi bagian dari kekuasaan yang tindak
tanduknya berimplikasi terhadap kepentingan masyarakat luas. Masyarakat
memiliki tuntutan dan harapan yang tinggi kepada aparat pemerintah.
4. Komitmen Mutu
Mutu ada dalam persepsi orang secara individual, yang diukur
dari tingkat kepuasan masing-masing terhadap produk/jasa yang
diterimanya. Merujuk definisi dari Goetsch dan Davis (2006: 6), manajemen
mutu terpadu (Total Quality Management / TQM) terdiri atas kegiatan
perbaikan berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi
melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk meningkatkan kinerja pada
setiap level organisasi. Indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu,
yaitu (Yuniarsih, 2015):
14
a. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber
daya sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan
sumber daya penyalah gunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya.
d. Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya..
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi terdiri dari kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin,
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta
peduli (Tim Penulis Pemberantasan Korupsi, 2015).
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
15
Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal 10 Undang-
Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Menurut
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 : Pasal 11 mengatakan bahwa tugas
dari ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu
merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki eksternalitas tinggi dan
sangat diperlukan masyarakat serta penyediaanya terkait dengan upaya
mewujudkan tujuan bersama yang tercantum dalam konstitusi maupun
dokumen perencanaan pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan
kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan strategis pemerintah dan
memenuhi komitmen dunia internasional. Menurut Dwiyanto (2010 : 21)
dalam Modul Pelayanan Publik (Purwanto, Tyastianti, Taufiq, & Novianto,
2017).
16
a. Old Publik Administration (OPA) (Wilson, 1887-1937)melihat
pelayanan publik merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah saja, negara sebagai satu-satunya lembaga yang dianggap
mampu menyelesaikan masalah dlm masyarakat.
17
Kemunculan WoG didorong oleh sejumlah faktor-faktor
pendorong internal maupun eksternal abad 21. Guncangan globalisasi
yang menghadirkan berbagai kontradiksi (paradoks) di berbagai sektor
kehidupan seperti korupsi, kemiskinan, dominasi pasar bebas di sektor
ekonomi dan lain- lain yang sulit diatasi dengan cara dan pendekatan
biasa (in the box) membuat WoG menjadi keniscayaan yang tidak
terhindarkan.
C. Rancangan Aktualisasi
1. Identifikasi Isu
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan primer, yang melayani pasien dengan berbagai
masalah kesehatan termasuk masalah gizi. Tingginya masalah gizi dan
penyakit yang terkait dengan gizi di masyarakat memerlukan penanganan
paripurna, namun dengan keterbatasan berbagai faktor pendukung, maka
penanganan masalah tersebut belum optimal.
18
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi nutrisionis
adalah bersama dengan profesi lainnya untuk saling mendukung dalam
meningkatkan pelayanan gizi dan sekaligus status gizi masyarakat.
Tidak hanya itu, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi balita
juga menjadi masalah dalam upaya mencapai tujuan program kesehatan gizi
balita, sehingga minat orang tua balita untuk membawa anak mereka ke
posyandu juga menjadi menurun. Data hasil laporan survailan gizi UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II menunjukkan bahwa sampai pada bulan
Juni tahun 2019 jumlah balita yang di timbang berat badannya belum
mencapai jumlah sasaran, mulai dari usia 0 - 59 bulan berjumlah 843 orang
hanya sebanyak 56,94 persen yang datang dan di timbang berat badannya di
posyandu.
Dari identifikasi isu di atas, selanjutnya dapat dirumuskan ada tiga isu
aktual yaitu :
2. Penetapan Isu
Penulis memilih isu yang akan diangkat dalam penulisan rencana
aktualisasi ini, dilakukan pemilihan isu dengan menggunakan kriteria APKL
yaitu :
a. Aktual, adalah isu yang diangkat adalah isu yang masih hangat
dibicarakan.
b. Problem, adalah isu yang diangkat adalah sesuatu yang merupakan
masalah yang sangat krusial yang harus segera ditemukan solusi
pemecahan masalahnya.
c. Khalayak, yaitu isu yang diangkat menyangkut banyak orang.
d. Layak, yaitu isu yang diangkat merupakan suatu hal yang penting untuk
diangkat.
Tabel 3.1
Penetapan Isu Aktual Prioritas
Kriteria
No Masalah/Isu Total Peringkat
A P K L
Kurang optimalnya pelayanan kader
1 posyandu balita di wilayah UPT. 5 3 3 3 14 3
Puskesmas Singkawang Timur II
Kurangnya pengetahuan orang tua
balita terhadap gizi balita di wilayah
2 5 3 4 5 17 1
UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II
Belum optimalnya kegiatan konseling
gizi pada pasien dengan penyakit
3 5 3 3 4 15 2
degeneratif di UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II
21
Berdasarkan tabel penetapan isu aktual di atas, isu prioritas yang didapatkan
adalah “Kurangnya pengetahuan orang tua balita terhadap gizi balita di
wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II “.
a. Urgency
b. Seriousness
c. Growth
22
Tabel 3.2
Aspek Prioritas
No Faktor Penyebab U S G Ʃ Rangking
Kurangnya edukasi tentang
1 pentingnya membawa balita 5 4 4 13 2
setiap bulan ke posyandu
Kurangnya edukasi gizi tentang
status gizi balita, yang di pantau
2 melalui penimbangan berat 5 5 5 15 1
badan
Orang tua cenderung merasa
tidak perlu membawa anak ke
3 4 4 4 12 3
posyandu setelah anak
diimunisasi lengkap
24
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 3. Menentukan Bukti kegiatan : sesuai yang Dengan demikian
metode yang akan diperintahkan dalam saya telah
digunakan 1. print out SAP, penyusunan SAP. mendukung salah
2. Foto (Etika publik : satu misi UPT
4. Menentukan media dokumentasi Mentaati perintah Puskesmas
yang akan atasan) Singkawang Timur
digunakan II yaitu :
3. Memastikan referensi Meningkatkan
5. Menyusun kegiatan materi yang akan kualitas dan
atau susunan acara digunakan sesuai kemampuan
dengan ilmu gizi dan sumber daya
dapat dipertanggung
6. Memeriksa kembali kesehatan yang
jawabkan.
rancangan SAP profesional serta
(Akuntabilitas :
yang akan dicetak berkhlak mulia.
Tanggung Jawab)
7. Menyelesaikan
pembuatan SAP 4. Memeriksa kembali
tepat waktu SAP yang sudah
dibuat sebelum
dicetak. (Komitmen
mutu : Orintasi mutu)
5. Menyelesaikan
pembuatan SAP tepat
waktu. (Anti korupsi :
Disiplin)
25
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat media 1. Berkonsultasi Output : 1. Bersikap sopan saat Dengan adanya Terlaksananya
edukasi tentang dengan kepala menemui atsan untuk media penyuluhan, pembuatan media
pemantauan puskesmas tentang Media edukasi berkonsultasi . (Etika diharapkan dapat edukasi dapat
status gizi balita rencana pembuatan Publik : Sikap hormat, membantu untuk membantu
media sopan) mengoptimalisasi meningkatkan
Hasil : upaya promotif pengetahuan orang
2. Mengumpulkan Memudahkan 2. Menjelaskan kepada kesehatan tentang tua balita, sehingga
referensi tentang menyampaikan isi atasan tentang pemantauan status menguatkan nilai-nilai
pemantauan status materi serta kegiatan yang akan gizi balita kepada organisasi UPT.
gizi balita memudahkan dilakukan dan orang tua balita. Puskesmas
penerimaan manfaatnya Maka demikian Singkawang Timur
3. Bekerja sama pesan-pesan (Akuntabilitas : saya telah yaitu, Kerja keras.
dengan rekan kerja tentang transparan, kejelasan mendukung salah
ahlli gizi untuk pemantauan target) satu misi UPT.
membuat media status gizi bagi Puskesmas
masyarakat. 3. Saya akan bekerja Singkawang Timur
sama dengan rekan II yaitu :
kerja ahli gizi dalam mendorong
pembuatan media. kemandirian
(Nasionalisme : masyarakat dalam
Kerjasama) pola hidup bersih
dan sehat.
26
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 4. Memeriksa kembali Bukti kegiatan : 4. Saya akan
rancangan media menyelesaikan
sebelum dicetak 1. Pamflet pembuatan pamflet
2. Foto tepat waktu. (Anti
5. Menyelesaikan dokumentasi korupsi : Disiplin)
pembuatan media
tepat waktu. 5. Saya akan
memeriksa kembali
rancangan pamflet
sebelum dicetak.
(Komitmen mutu :
Orintasi mutu)
27
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat resep 1. Berkonsultasi Output : 1. Menjelaskan kepada Dengan adanya Terlaksananya
menu sehat dengan kepala atasan tentang pembuatan resep pebuatan resep menu
Resep Menu
makanan puskesmas tentang kegiatan yang akan menu sehat PMT sehat PMT balita,
tambahan bayi rencana pembuatan sehat PMT dilakukan dan balita, diharapkan dapat meningkatkan
dan balita usia 6- resep menu sehat manfaatnya dapat membantu pengetahuan orang
59 bulan makanan tambahan (Akuntabilitas : mengoptimalisasi tua balita. Sehingga
balita Hasil : transparan, kejelasan pemberian menguatkan nilai-nilai
Memudahkan target) informasi kepada organisasi UPT.
2. Mengumpulkan menyampaikan orang tua balita Puskesmas
referensi tentang cara mengolah 2. Bekerja sama dengan sebagai panduan Singkawang Timur
resep menu sehat PMT balita serta rekan kerja ahli gizi untuk dapat yaitu, Kerja keras.
makanan tambahan memudahkan dalam pembuatan mengolah
balita masyarakat dalam brosur (Nasionalisme makanan anak
mempraktekan : Kerjasama) sesuai dengan
3. Bekerjasama atau mengolah kebutuhan. Maka
dengan rekan kerja sendiri PMT untuk 3. Memeriksa kembali demikian saya
ahli gizi untuk balita dirumah. rancangan brosur telah mendukung
membuat resep resep sebelum salah satu misi
menu sehat dicetak. (Komitmen UPT. Puskesmas
makanan tambahan Bukti kegiatan : mutu : Orintasi mutu) Singkawang Timur
balita II yaitu :
1. Brosur 4. Menyelesaikan mendorong
4. Memeriksa kembali 2. Foto pembuatan brosur kemandirian
hasil rancangan dokumentasi resep tepat waktu. masyarakat dalam
resep sebelum (Etika Publik : disiplin) pola hidup bersih
dicetak dan dan sehat.
Menyelesaikannya 5. Mengumpulkan
tepat waktu. referensi (Anti korupsi
: kerja keras)
28
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan 1. Berkonsultasi Output : 1. Berkoordinasi dengan Terlaksananya Terlaksananya
penyuluhan dengan kepala penanggung jawab penyuluhan penyuluhan dengan
Terlaksananya
tentang puskesmas tentang Posyandu / kader tentang baik maka juga akan
penyuluhan
pemantauan rencana sebelum pemantauan status meningkatkan
pemantauan
status gizi balita penyuluhan melaksanakan gizi balita dapat pengetahuan orang
status gizi balita penyuluhan. meningkatkan tua balita, sehingga
2. Berkoordinasi (Nasionalisme : pengetahuan orang menguatkan nilai-nilai
dengan Kerjasama) tua balita. Maka organisasi UPT.
penanggung jawab Hasil : saya juga telah Puskesmas
posyandu tentang Meningkatkan 2. Datang ke tempat mendukung salah Singkawang Timur
recana penyuluhan pengetahuan penyuluhan tepat satu misi UPT. yaitu, Kerja keras dan
masyarakat waktu. (Etika publik : Puskesmas Responsif.
3. Menetapkan jadwal tentang Disiplin) Singkawang Timur
penyuluhan di pemantauan II, yaitu:
posyandu dan status gizi balita 3. mengucapkan salam mendorong
Menyiapkan materi saat membuka kemandirian
penyuluhan penyuluhan. masyarakat dalam
Bukti kegiatan : (Nasionalisme : pola hidup bersih
4. Membuat undangan Religius) dan sehat.
untuk peserta 1. Daftar hadir
peserta 4. memberikan
penyuluhan kesempatan peserta
2. Foto maupun kader
dokumentasi posyandu untuk
3. Undangan bertanya.
4. Video kegiatan (Akuntabilitas :
Keadilan)
29
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5. Datang ke tempat 6. memastikan materi
penyuluhan tepat yang disampaikan
waktu dan sesuai dengan Ilmu
Membuka Gizi dan mudah
penyuluhan dipahami. (Komitmen
dengan mutu: Berorientasi
mengucapkan Mutu)
salam dan
memperkenalkan 7. Saya akan berusaha
diri kepada semaksimal mungkin
seluruh peserta untuk memberikan
penyuluhan informasi tentang
pemantauan status
Gizi balita kepada
seluruh peserta
penyuluhan. (Anti
Korupsi: Kerja Keras)
31
D. Jadwal Implementasi Kegiatan
Tabel 3.4
Jadwal Implementasi Kegiatan
Nama Peserta Yusella Sukmarenis, A.Md. Gizi
Unit Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
Tempat Aktualisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
No Kegiatan Waktu Output Bukti Fisik
Menyusun 1. print out SAP
Satuan Acara 2. Foto
22 Agustus - 04 Satuan Acara dokumentasi
Penyuluhan
1 September Penyuluhan
(SAP) tentang
2019 (SAP)
pemantauan
status gizi balita
Membuat media 1. Pamflet
22 Agustus - 11 2. Foto
edukasi tentang
2 September Media edukasi dokumentasi
pemantauan
2019
status gizi balita
Membuat resep 1. Brosur
menu sehat 2. Foto
22 Agustus - 14 dokumentasi
makanan Resep Menu
3 September
tambahan bayi sehat PMT
2019
dan balita usia
6-59 bulan
Melakukan Terlaksananya 1. Daftar hadir
peserta
penyuluhan 5 September - penyuluhan 2. Foto
4 tentang 25 September pemantauan dokumentasi
pemantauan 2019 status gizi 3. Video
status gizi balita balita dokumentasi
Nonton Bersama 1. Daftar hadir
(Nobar) tentang peserta
terlaksananya
Posyandu dan 5 September - 2. Foto
Nonton Bersama
Gizi Balita dokumentasi
5 25 September (Nobar) tentang
2019 Posyandu dan
Gizi Balita
32
24
24
BAB V
PENUT UP
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di unit kerja merupakan langkah yang harus
ditempuh setelah membuat rancangan aktualisasi. Dalam kegiatan aktualisasi
akan diterapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di
tempat unit kerja yaitu UPT Puskesmas Singkawang Timur II, Kota Singkawang.
35
DAFTAR PUSTAKA
36