Anda di halaman 1dari 37

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI SOSIALISASI STUNTING DAN MPASI


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
DI UPTD PUSKESMAS TANJUNG AGUNG

Oleh :
dr. ISNAINIA AZARINE KHAIRUL
NDH. 11

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXVII


DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

OPTIMALISASI SOSIALISASI STUNTING DAN MPASI


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
DI UPTD PUSKESMAS TANJUNG AGUNG

Oleh :
dr. ISNAINIA AZARINE KHAIRUL
NDH.11

TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA :


HARI : Senin
TANGGAL : 13 September 2021
TEMPAT : BKPSDM KABUPATEN OKU

COACH, MENTOR,

Drs. Adityawarman Efsi Sastra, SKM


Widya Iswara Ahli Madya Penata Tk.1
NIP. 19641204 199003 1 009 NIP. 19720320 199203 1 004

Diketahui/Disetujui oleh:
an. KEPALA BKPSDM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR,

ZULFAN NASER, S.Pd


PENATA TK. 1
NIP. 19830925 2010001 1 009

ii
HALAMAN PENGESAHAN
OPTIMALISASI SOSIALISASI STUNTING DAN MPASI
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
DI UPTD PUSKESMAS TANJUNG AGUNG

Oleh :
dr. ISNAINIA AZARINE KHAIRUL
NDH. 11

TELAH DISEMINARKAN DAN DISAHKAN PADA :


HARI : Senin
TANGGAL : 13 September 2021
TEMPAT : BKPSDM KABUPATEN OKU

COACH, PENGUJI,

Drs. Adityawarman Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si


Widyaiswara Ahli Madya Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 19641204 199003 1 009 NIP. 19671111 199803 2 002

Disahkan Oleh:
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Hj. TARBIYAH, S.Pd, M.M


Pembina Utama Madya
NIP. 19641013 198406 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai
nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan
Judul “Optimalisasi Sosialisasi Stunting dan MPASI sebagai Upaya Pencegahan
Stunting di UPTD Puskesmas Tanjung Agung”.
Terwujudnya rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang
banyak berjasa sehingga penulis dapat menyelesaikan rangkaian pelatihan dasar
dan penulisan rancangan aktualisasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Mirdaili, S.STP, M.Si selaku Kepala BKPSDM Kabupaten OKU
2. Bapak H. Husni Thamrin, SE., MM selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten OKU
3. Bapak Efsi Sastra, SKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Agung
dan mentor yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam
kegiatan-kegiatan penulis.
4. Tim narasumber yang telah memberikan masukan dan menyediakan
waktunya untuk menghadiri presentasi rancangan aktualisasi penulis.
5. Bapak Drs. Adityawarman selaku Coach yang telah membimbing dan
memberikan arahan dalam penyusunan rancangan ini.
6. Widyaiswara, Penyelenggara dan Rekan-rekan yang telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
7. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis
dapat menyelesaikan rancangan tepat waktu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada rancangan aktualisasi ini,
sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat di unitkerja
UPTD Puskesmas Tanjung Agung.

Baturaja, 12 September 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup ....................................................................................... 3
BAB 2 DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi…………….................................................. 5
B. Deskripsi Isu…………… .............................................................. 10
C. Analisis Isu …………… ............................................ 14
D. Core Issue Terpilih…………… .................................................... 15
E. Nilai-Nilai Dasar PNS…………… ................................................ 16
F. Keterkaitan dengan Peran dan Kedudukan PNS ......................... 19
G. Matriks Rancangan ..................................................................... 21
H. Jadwal Kegiatan ......................................................................... 28
I. Kendala dan Antisipasi ................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 30

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Posyandu yang Ada di Puskesmas Tanjung Agung………… 7


Tabel 2: Deskripsi Isu……………………………………………………… 14
Tabel 3: Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK…………………. 15
Tabel 4: Matriks rancangan aktualisasi………………………………….. 21
Tabel 5: Jadwal Kegiatan…………………………………………………. 29

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya serta digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil negara, pegawai
ASN berfungsi sebagai :1). Pelaksana kebijakan publik; 2). Pelayan publik;
serta 3). Perekat dan pemersatu bangsa. Adapun dalam menjalankan
fungsinya, ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai profesi yang dikenal
dengan ANEKA yang merupakan akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu serta Anti Korupsi.
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014, instansi pemerintah wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi bagi calon pegawai
negeri sipil (CPNS) selama 1 tahun masa percobaan yang bertujuan untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme, kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi
bidang.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan ini ASN perlu membuat laporan
aktualisasi berdasarkan isu-isu aktual yang ada di lingkungan kerja
khususnya dalam pelayanan di Puskesmas. Melalui kegiatan ini, sebagai
seorang calon ASN, dokter yang merupakan pelayan masyarakat dibidang
kesehatan bisa menjadi teladan di lingkungannya serta diharapkan mampu
menumbuhkan danmenyebarkan nilai-nilai ANEKA.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


(PERMENKES) no. 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat,
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
1
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dan sebagai suatu organisasi di wilayah kerjanya. Puskesmas
merupakan garda depan dalam upaya penyelenggaraan upaya kesehatan
dasar. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya
peningkatan mutu, manajemen resiko dan keselamatan pasien perlu
diterapkan dalam pengelolaan puskesmas.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah
terhambatnya pertumbuhan tubuh yang merupakan salah satu bentuk
kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan menurut usia di bawah
standar deviasi (< - 2 SD). Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada
anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis atau dengan kata lain refleksi
jangka panjang dari kualitas dan kuantitas makanan yang tidak memadai
dan sering menderita infeksi selama masa kanak-kanak.
Dampak buruk jangka pendek adanya stunting adalah terganggunya
perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan
gangguan metabolisme dalam tubuh. Selain itu, dalam jangka panjang
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi
belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan resiko
tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung
dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua.
Kesemuanya itu akan menurunkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia, produktifitas, dan daya saing bangsa.
Berdasarkan fakta diatas, Puskesmas perlu melakukan penanganan
menyuluruh untuk mengurangi angka kejadian stunting. Melalui rancangan
aktualisasi ini, penulis akan mencoba memberikan kontribusi terhadap
upaya pencegahan stunting. Rancangan aktualisasi ini juga menjadi
sarana bagi penulis untuk bisa mengaktualisasikan nilai dan peran ASN
yang telah dipelajari selama pelatihan.

2
B. Tujuan dan Manfaat

Penyusunan rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk


meningkatkan pemahaman peserta dalam menyusun rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh peserta pada saat habituasi
/ aktualisasi di tempat kerja masing-masing peserta, tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional
dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil.
2. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai
pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Memantapkan sikap dan pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat.
4. Menciptakan kesamaan visi dan pola pikir dalam
melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini diharapakan dapat


memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi peserta di harapkan dapat menambah pemahaman
terhadap nilai ANEKA, meningkatkan kualitas kinerja dan
profesional dalam melaksanakan tugas.
2. Bagi Lembaga pendidikan rancangan ini berguna sebagai
acuan untukmeningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Bagi Organisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk meningkatan pemahaman masyarakat mengenai
penyebab, dampak, dan pencegahan stunting.

C. Ruang Lingkup
Dengan rancangan aktualisasi ini, penulis diharapakan
mampu untuk mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu yang
terjadi pada lingkungan kerja dengan mengajukan gagasan

3
pemecahan isu, mendeskripsikan keterkaitan isu dengan kegiatan
yang akan dilakukan berdasarkan pada materi yang telah
disampaikan seperti manajemen ASN, Whole of Goverment,
pelayanan publik serta berdasarkan nilai-nilai dasar ASN yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dokter umum
di UPTD Puskesmas Tanjung Agung.
Rancangan aktualisasi ini disusun selama Penulis mengikuti
Latsar (Pelatihan Dasar) CPNS OKU tahap 1 dari tanggal 25
Agustus sampai dengan 14 September 2021. Aktualisasinya akan
dilaksanakan selama tahap offclass yaitu dari tanggal 15 September
sampai dengan 20 Oktober 2021, bertempat di UPTD Puskesmas
Tanjung Agung.

4
BAB II

DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
UPTD Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan tingkat pertama dengan fungsi sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
kesehatan masyarakat dan keluarga, dan pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Puskesmas dalam melaksanakan
kegiatannya mengacu pada asas penyelenggara yaitu wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan, dan rujukan.
UPTD Puskesmas Tanjung Agung terletak dalam wilayah
Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Wilayah kerjanya meliputi 5 kelurahan dan 7 desa, yaitu Batu Putih,
Laya, Saung Naga, Tanjung Agung, Talang Jawa, Air Gading,
Pusar, Batu Kuning, Karang Agung, Karang Endah, dan Tanjung
Karang. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Agung berjumlah 36.826 jiwa.
Adapun batas wilayah kerjanya adalah :
sebelah Utara : UPTD Puskesmas Lubuk batang,
sebelah Selatan : UPTD Puskesmas Penyandingan,
sebelah Barat : UPTD Puskesmas Pengaringan,
sebelah Timur : UPTD Puskesmas Sukaraya dan
Kemalaraja.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, UPTD


Puskesmas Ulak Pandan melaksanakan pelayanan masyarakat
dengan berbagai kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan). UKM terdiri dari UKM

5
esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial terdiri dari
pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan,
pelayanan KIA-KB, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit, dan pelayanan keperwatan kesehatan
masyarakat. UKM pengembangan terdiri dari pelayanan kesehatan
jiwa, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, pelayanan kesehatan
tradisional komplementer, pelayanan kesehatan olahraga,
pelayanan kesehatan indra, pelayanan kesehatan lansia, dan
pelayanan kesehatan kerja. Sedangkan UKP meliputi semua
pelayanan pengobatan perseorangan pasien.
Puskesmas Tanjung Agung membawahi 2 Puskesmas
Pembantu dan 13 Poskesdes. Ada 38 posyandu yang tersebar di 5
Kelurahan dan 7 Desa.

6
Tabel 1: Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung

No Kelurahan / Desa Jumlah Nama Posyandu


1 Air Gading 3 Delima, Pertiwi , Garuda,
Cendrawasih, Merpati, Nuri, Pipit, Kutilang
2 Talang Jawa 7
dan Merak,Anak Bangsa.
Bakti ibu, Doa ibu, Cinta bangsa, Belas
3 Saung Naga 5
kasih, Angsa putih
4 Laya 2 Teratai, Anggrek bulan
Permata bunda, Harapan bangsa, Wijaya
5 Batu Putih 4
kusuma, Talang Bindu
6 Suka Maju 1 Mutiara
7 Tanjung Agung 3 Sedap malam, Kasih ibu, Cinta Sehat
8 Pusar 3 Bougenvile, Harapan kita, Anak sehat
Citra anak, Harapan bunda, Kamboja,
9 Batu kuning 7 Cemara, Talang Aman, Kibang Permai &
Eidelwis
10 Karang Agung 1 Pelita hati
11 Karang Endah 1 Cempaka Plus
12 Tanjung Karang 1 Murai batu
JUMLAH 38

2. Visi dan Misi Organisasi

Visi:
“Tercapainya Masyarakat Kecamatan Baturaja Barat Yang Sehat,
Mandiri dan Berkeadilan”

Misi:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
Masyarakat di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Agung
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan kesehatan sesuai standar memuaskan
Masyarakat

7
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
Keluarga dan Masyarakat beserta Lingkngannya

3. Nilai-nilai Organisasi
a) Bekerja dengan prinsip 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sapa dan
Santun)
b) Disiplin dalam bekerja
c) Profesionalisme dalam bekerja
d) Melayani pasien dengan sepenuh hati.

8
4. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas
EFSI SASTRA, SKM

Kepala TU
Koordinator Tim
HAMDEDI, SKM
Manajemen Mutu
DR. RIZKY
MAULANA
SIMPUS Kepegawaian RumahTangga Keuangan
DEVI ARLAN HIBATURRA ANIYARNI, AM.KEB
ASRIANTI, HMAN IKE AFRINA, AM.KEB
S.KEP .NS. TRIE HASTUTI,
AMD.KEB
YULIAHASRITA,
AM.KEP

PJ UKM Esensial dan PJ UKM PJ UKP, Kefarmasian PJ Jaringan


Perkesmas Pengembangan Dan Laboratorium &Jejaring Puskesmas
NURANITA RISWANDI, AMK DR.RIZA WAHYUNI JUNI ZENORA,SKM

• Pelayanan • Pelayanan • Pelayanan • Puskesmas


Promosi Kesehatan Pemeriksaan Pembantu
Kesehatan Jiwa Umum Evi Suryana, AMK
Shanti Apriani, Ida Royani, AMK Sri Herdalena Patini, AM.Keb
S.Kep Elli Rustini,AMK
Welli Apriani, • Pelayanan Shanti Apriani, • Puskesmas
Am.Kep Kesehatan S.Kep Keliling
Gigi Masyarakat Hibaturrahman
• Pelayanan Rika • Pelayanan
Kesling Oktarina,AMKG Kesehatan Gigi • Jejaring Fasilitas
Rosmidar &Mulut Pelayanan
• Pelayanan Darlaini Kesehatan
• Pelayanan KIA- Kesehatan Refi Meilitasari,
KB Tradisional • Pelayanan KIA- AM.Keb
Refi Meilita Sari Komplementer KB
Noviyanti dr. Riza Wahyuni
• Pelayanan Gizi
Novrilia Nauli, • Pelayanan • Pelayanan Gizi
Am.Keb Kesehatan Yang Bersifat
Olahraga UKP
• Pelayanan Yulia Hasrita, Novrilia Nauli,
Pencegahan & S.Kep AM.Keb
Pengendalian
Penyakit • Pelayanan • Pelayanan
Nurhasanah,Am,k Kesehatan Kefarmasian
eb Indera Zaleha A
DedeSetiawati,A Desi
MK Natalia,AM.Kep • Pelayanan
Riswandi,AMK Laboratorium
Vera S,Am.Kep Deska, AM.Keb
Puji Erteti,
Am.Keb
Netty S, AM.Keb
Alenda B,
Am.Keb
Neny Sri M, 9
Am.Kep
5. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Kementerian
Kesehatan, uraian tugas dokter adalah:
1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan
2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
3. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medis
4. Melaksanakan pelayanan gizi dan KIA
5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai
dengan pedoman kerja untuk menyusun catatn medis pasien
6. Menyusun draft visum et repertum
7. Melaksanakan tugas jaga
8. Menyusun draft laporan pelaksanaan tugas
9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
10. Menyusun laporan lain-lain

B. Deskripsi Isu

Pada rancangan aktualisai ini, sumber isu diangkat dari pengalaman


penulis selama masa percobaan (CPNS) di UPTD Puskesmas Tanjung
Agung berdasarkan tugas pokok dan fungsi pegawai. Selanjutnya isu
ini akan diselesaikan sehingga dapat diperoleh peningkatan mutu
kinerja puskesmas secara umum dalam melayani masyarakat di wilayah
kerjanya.
Dari uraian tersebut dapat dijelaskan beberapa isu yang menjadi
kajian penulis yaitu :
1. Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting
Deskripsi isu: Salah satu permasalahan gizi yang menjadi
sorotan WHO adalah stunting. Stunting menyebabkan
permasalahan jangka pendek dan jangka panjang pada anak. 1
dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting, dan ini akan sangat

10
berdampak pada pembangunan SDM. Kabupaten OKU pada
tahun 2020 menjadi lokus stunting. Angka kejadian stunting di
Puskesmas Tanjung Agung pada tahun 2020 adalah sebanyak 13
orang.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan stunting


pada anak. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari diri anak itu
sendiri maupun dari luar diri anak tersebut. Faktor penyebab
stunting adalah asupan gizi dan adanya penyakit infeksi
sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah pola asuh,
pelayanan kesehatan, ketersedian pangan, faktor budaya,
ekonomi dan masih banyak lagi faktor lainnya

Dampak buruk jangka pendek adanya stunting adalah


terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan
pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Selain itu, dalam jangka panjang dapat menyebabkan
menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar,
menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan resiko
tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit
jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada
usia tua. Kesemuanya itu akan menurunkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia, produktifitas, dan daya saing bangsa.
Kondisi ideal: masyarakat paham tentang penyebab dan
dampak stunting.

2. Kurangnya koordinasi lintas sektor dalam penanganan masalah


gizi anak
Deskripsi isu: Di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung
terdapat 13 orang anak mengalami stunting pada tahun 2020.
Namun, tidak menutup kemungkinan masih banyak lagi kejadian

11
yang belum terhitung dikarenakan belum maksimalnya input data
tinggi badan anak balita di wilker Puskesmas Tanjung Agung. Hal
ini bisa disebabkan oleh kurangnya koordinasi lintas program
sehingga data tidak terinput dengan baik.
Kondisi Ideal: koordinasi lintas program berjalan dengan baik

3. Kurangnya pemahaman pasien mengenai alur BPJS


Deskripsi isu: Di era pelayanan kesehatan dengan JKN, muncul
problematika mengenai aturan dan alur pelayanan kesehatan di
faskes tingkat pertama dan faskes tingkat rujukan. Ada kasus
kasus medis yang bisa ditangani di FKTP, dan ada kasus yang
memang harus dirujuk ke FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut). Seringkali pasien tidak memahami hal ini,
sehingga sering terjadi konflik antara pasien dan dokter. Hal ini
bisa disebebkan oleh kurangnya sosialisasi dari petugas
Puskesmas kepada pasien.
Kondisi ideal: pasien memahami prosedur rujukan BPJS.

4. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai panduan isolasi


mandiri Covid-19.
Deskripsi isu: Pandemi covid19 sedang terjadi ditengah
masyarakat di dunia. Tingginya angka kejadian, kesakitan, dan
kematian membuat covid19 menjadi isu paling aktual saat ini.
Pemerintah menetapkan bahwa salah satu cara penanganan
pandemi ini adalah dengan upaya 3T, yaitu tracing, test, dan treat.
Salah satu yang menjadi masalah dalam konteks ini adalah
banyaknya masyarakat yang enggan untuk melakukan tes covid.
Penting bagi tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat untuk mengedukasi mengenai pentingnya
test dan tracing untuk mengendalikan pandemi covid19.

12
Kondisi ideal: Pasien covid-19 paham dan menerapkan protocol
isolasi mandiri dengan benar.

5. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya test


dan tracing kasus covid-19
Deskripsi isu: Untuk mengendalikan pandemi covid19 dilakukan
penerapan 3M dan 3T. Pada saat seseorang menderita covid
dengan tanpa gejala dan gejala ringan, maka harus melakukan
isolasi mandiri di rumah dibawah pengawasan Puskesmas.
Selama ini, puskesmas melakukan follow up pasien via telepon
mengenai keluhan-keluhan yang dialami. Karena follow up hanya
dilakukan secara umum dan lewat telpon maka ada resiko pasien
tidak menerapkan protocol isoman dengan baik dan benar.
Akibatnya angka kesembuhan dan kesakitan dapat meningkat.
Kondisi ideal: masyarakat memahami pentingnya test dan trace,
serta mau melakukan pemeriksaan covid-19 sesuai indikasi untuk
pencegahan dan pengendalian kasus covid-19.

13
Tabel 2. Deskripsi Isu / Kondisi Unit Kerja
No. Identifikasi Isu / Kondisi Kondisi Ideal Keterkaitan Dengan
Sekarang Materi
1. Rendahnya pemahaman Masyarakat memahami Pelayan Publik
masyarakat mengenai tentang stunting Whole of
stunting Government
2. Kurangnya koordinasi lintas Ada alur koordinasi Whole Of
program dalam penanganan yang jelas Government
masalah gizi anak
3. Kurangnya pemahaman pasien memahami Pelayanan Publik
pasien tentang prosedur prosedur rujukan BPJS Whole Of
rujukan BPJS Government
4. Kurangnya pemahaman Pasien memahami Pelayanan Publik
pasien covid-19 tentang protocol isolasi mandiri Whole Of
protocol isolasi mandiri Government
5. Kurangnya pemahaman Masyarakat memahami Pelayanan Publik
masyarakat tentang test dan pentingnya test dan Manajemen ASN
tracing covid-19 tracing kasus covid-19

C. Analisis Isu

Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis


lanjutan dari isu-isu yang berjumlah 4 tersebut. Analisis ini dilakukan untuk
mendapatkan kualitas isu tertinggi. Metode yang dipakai adalah metode
AKPK. Aktual adalah isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan oleh masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut
menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik merupakan isu yang
sangat kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya. Kelayakan ditujukan
kepada isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

14
Tabel 3: Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK
Pe-
Kriteria Isu Jumlah ring-
No Isu / Masalah kat
A K P K
1. Rendahnya pengetahuan masyarakat 5 5 4 4 18 1
tentang stunting
2. Kurangnya koordinasi lintas program 3 3 3 3 12 5
dalam penanggulangan
permasalahan gizi anak
3. Kurangnya pemahaman mengenai 3 3 3 4 13 4
alur rujukan BPJS
4. Kurangnya pemahaman pasien 5 5 3 3 16 2
covid19 mengenai protokol isoman
5. Kurangnya pemahaman masyarakat 5 4 3 3 15 3
mengenai tracing covid19

Keterangan skor :

Skor A: K: P: K:
Aktual Kehalayakan Problematika Kelayakan
5 Sangat Sangat Sangat Sangat Layak
Aktual Kehalayakan Problematika
4 Aktual Kehalayakan Problematika Layak
3 Cukup Cukup Cukup Cukup Layak
Aktual Kehalayakan Problematika
2 Kurang Kurang Kurang Kurang Layak
Aktual Kehalayakan Problematika
1 Tidak Tidak Tidak Tidak Layak
Aktual Kehalayakan Problematika

D. Core Issue Terpilih

Setelah dilakukan penilaian AKPK, maka terpilihlah core isu yaitu


“Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting”. Kemudian
dicari cara pemecahan masalah untuk menanggulangi isu tersebut
dengan melakukan tahapan-tahapan kegiatan yang dituangkan dalam
matriks rancangan aktualisasi.

15
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar atau
indikator profesi ASN yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi “ANEKA” yang
menjadi acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki nilai - nilai dalam
ANEKA. Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator-
indikator nilai yang terkandung pada nilai dasar tersebut.

Nilai – nilai dasar profesi PNS yaitu :


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor,kelompok, dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegahketerlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan

Terdapat 9 (sembilan) nilai-nilai dasar Akuntabilitas, yaitu :


Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan dan Konsistensi.

16
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Atau
sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan. Nilai- nilai dasar
Nasionalisme adalah sebagai berikut Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa, Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Nilai-nilai
Persatuan Indonesia, Nilai-nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Nilai-nilai
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar Etika Publik adalah
Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila, Setia
dan mempertahankan Undang- Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945, Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak, Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian,
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif, Memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur, Mempertanggung jawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik, Memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program pemerintah, Memberikan
layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun, Mengutamakan
kepemimpinan berkualitas tinggi, Menghargai komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama, Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai, Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan dan
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
17
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara. Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektif, efisien,
inovasi dan mutu penyelenggaraan pemerintahan.
a. Efektivitas, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
c. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin
d. Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu
kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen.

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak. Nilai-nilai dasar Anti Korupsi Jujur, Peduli, Mandiri,
Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani dan
Adil.

18
F. Keterkaitan Dengan Peran dan Kedudukan ASN
1. Whole of Government
Whole of Government adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya – upaya
kolaboratif yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Jenis
pelayanan publik yang dikenal dan dapat didekati oleh
pendekatan Whole of Government adalah :

1) Pelayanan yang bersifat administratif


2) Pelayanan jasa
3) Pelayanan barang
4) Pelayanan regulatif.

2. Manajeman ASN
Menurut modul manajemen ASN (2017), manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik, korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekan kan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman.
Peran ASN adalah sebagai berikut :
1) Pelaksanaan kebijakan publik
2) Pelayanan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

19
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
akuntabel dan berkeadilan. Budaya pelayanan akan sangat
menentukan kualitas pemberian layanan kepada masyarakat.
Budaya pelayanan akan berjalan dengan baik apabila terbangun
kerja tim di dalam internal organisasi. Pelayanan prima adalah
memberikan pelayanan sesuai atau melebihi harapan pengguna
layanan. Pemberian budaya pelayanan prima menjadi modal
utama dalam memberikan kepuasan pelanggan, dimana
kepuasan pelanggan merupakan salah satu kewajiban dan
tanggung jawab penyedia layanan.
Prinsip-prinsip pelayanan prima antara lain:
i. Responsif terhadap pelanggan
ii. Membangun visi dan misi pelayanan
iii. Menetapkn standar pelayanan dan ukuran kinerja
pelayanan, sebagai dasar pemberian pelayanan
iv. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, serta
pemahaman tugas dan fungsi organisasi
v. Memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah
melaksanakan tugas pelayanannya dengan baik.

20
G. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Tanjung Agung
Identifikasi Isu : 1. Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Agung
2. Kurangnya koordinasi lintas program dalam penanggulangan permasalahan gizi anak di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Agung
3. Kurangnya pemahaman pasien mengenai alur rujukan BPJS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Agung
4. Kurangnya pemahaman pasien covid-19 mengenai protokol isolasi mandiri di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Agung
5. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya test dan tracing kasus covid-19 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung

Isu Yang Diangkat : Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Agung
Gagasan Pemecahan Isu : Sosialisasi Stunting dan MPASI

Kontribusi Pencapaian
Kontribusi Kegiatan Terhadap
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Dengan Mata Diklat Penguatan Nilai-Nilai
Visi Dan Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Koordinasi a. Menghadap pimpinan 1. Lembar Keterkaitan dengan Kegiatan koordinasi dengan Kegiatan koordinasi
dengan Pimpinan b. Menyampaikan persetujuan dari Agenda III pimpinan ini berkaitan dengan pimpinan
terkait Kegiatan rancangan kegiatan pimpinan Whole of Government dengan visi Puskesmas, berkaitan dengan nilai
Aktualisasi c. Mendengarkan saran 2. Kartu bimbingan (WoG) : yaitu “Tercapainya profesionalisme dan
dan pendapat mentor Saya melakukan koordinasi masyarakat kecamatan disiplin
Pimpinan 3. Foto dengan pimpinan Baturaja Baratyang sehat,
d. Mencatat semua mandiri dan berkeadilan”;
pengarahan yang Manajemen ASN: dan misi pertama yaitu
diberikan pimpinan Kegiatan koordinasi dengan menggerakkan
pimpinan termasuk peran ASN pembangunan berwawasan

21
e. Meminta persetujuan dalam melaksanakan kebijakan kesehatan di wilayah kerja
dari Kepala Puskesmas publik dimana semua kegiatan UPTD Puskesmas Tanjung
untuk melaksakan harus berkoordinasi dengan Agung
kegiatan aktualisasi pimpinan

Keterkaitan dengan agenda


II
Akuntabilitas:
Saya bertanggung jawab
melaporkan hasil kegiatan
latsar inclass tahap I kepada
pimpinan

Nasionalisme:
Saya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
dalam konsultasi dengan
pimpinan

Etika Publik:
Saya berkomunikasi dengan
pimpinan menggunakan
pakaian yang rapi, berbahasa
yang sopan dan santun

Komitmen Mutu:
Saya menerima semua arahan
dan saran pimpinan untuk
dijadikan bahan perbaikian

Anti korupsi:
Saya jujur dan berani dalam
mengungkapkan maksud
maupun menerima masukan
dari pimpinan.

22
2 Menyusun a. Melakukan 1. Jadwal dan Keterkaitan dengan Kegiatan menyusun rencna Kegiatan menyusun
rencana kegiatan koordinasi dengan tempat Agenda III kegiatan ini berkaitan rencana kegiatan
pimpinan kegiatan Whole of Government dengan visi Puskesmas, berkaitan dengan tat
b. Menentukan tanggal 2. Surat (WoG) : yaitu “Tercapainya nilai didiplin dan
sosialisasi Pengantar Saya melakukan koordinasi masyarakat kecamatan profesionalisme
c. Menentukan tempat dengan pimpinan dan PJ Baturaja Baratyang sehat,
sosialisasi program terkait mandiri dan berkeadilan”;
d. Meminta surat dan misi pertama yaitu
pengantar Kepala Keterkaitan dengan agenda menggerakkan
Puskesmas yang II pembangunan berwawasan
ditujukan ke petugas Akuntabilitas: kesehatan di wilayah kerja
tempat sosialisasi Saya bertanggung jawab UPTD Puskesmas Tanjung
menentukan tempat sesuai Agung
jumlah kejadian stunting yang
paling banyak; memilih tempat
sosialisasi sesuai kebutuhan
masyarakat

Etika Publik:
Saya berkomunikasi dengan
pimpinan menggunakan
pakaian yang rapi, berbahasa
yang sopan dan santun

Komitmen Mutu:
Saya meminta surat pengantar
Ka. Pus agar koordinasi lintas
program berjalan sebagaimana
mestinya

Anti korupsi:
Saya menentukan tempat
kegiatan dengan tidak
mengikuti kepentingan satu
pihak saja.

23
3 Melakukan a. Mengadakan 1. notulensi Keterkaitan dengan Kegiatan koordinasi lintas Kegiatan koordinasi
koordinasi lintas pertemuan dengan PJ pertemuan Agenda III sektor ini berkaitan dengan lintas sektor
program program gizi dan KIA 2. screenshoot WA Whole of Government visi Puskesmas, yaitu berhubungan dengan
b. Menyampaikan surat (WoG) : “Tercapainya masyarakat tata nilai
pengantar Ka.Pus Saya melakukan koordinasi dan kecamatan Baturaja profesionalisme
c. Menyampaikan kolaborasi dengan penanggung Baratyang sehat, mandiri
rencana kegiatan jawab program KIA, gizi, bidan dan berkeadilan”; dan misi
kepada pihak terkait desa, petugas posyandu. pertama yaitu
menggerakkan
Keterkaitan dengan agenda pembangunan berwawasan
II kesehatan di wilayah kerja
Akuntabilitas: UPTD Puskesmas Tanjung
Tahap pertemuan dengan Agung
lintas program memerlukan
penerapan nilai kepemimpinan
penulis.

Etika Publik:
Saya melakukan koordinasi
dengan bahasa yang santun

Komitmen Mutu:
Saya mengajak semua pihak
terkait dapat membantu saya
dalam menyukseskan kegiatan
ini

Anti korupsi:
Saya melakukan koordinasi dan
pembagian kerja secara
terbuka dan jujur

4 Membuat leaflet a. Mencari literasi terkait 1. Leaflet dan banner Keterkaitan dengan Kegiatan membuat leaflet Kegiatan membuat PPT
dan banner materi edukasi Agenda III dan banner ini berkaitan penyuluhan berkaitan
b. Menyusun materi dengan visi Puskesmas, dengan nilai
edukasi yaitu “Tercapainya profesional

24
c. Membuat leaflet dan Pelayanan Publik masyarakat kecamatan
banner Saya membuat leaflet dan Baturaja Baratyang sehat,
d. Mencetak leaflet dan banner sebagai media mandiri dan berkeadilan”;
banner penyuluhan kepada publik dan misi ke-4 yaitu
memelihara dan
Keterkaitan dengan agenda meningkatkan kesehatan
II perorangan, keluarga, dan
Akuntabilitas: masyarakat serta
Saya bertanggung jawab lingkungannya.
memberikan materi yang jelas
dan memastikan materi
tersebut dapat diterima dengan
baik oleh sasaran.

Komitmen Mutu:
Saya menyiapkan materi
dengan sungguh-sungguh dan
berkomitmen menampilkan
materi yang berkualitas

Anti korupsi:
Jujur, tanggung jawab,
mandiri dan kerja keras agar
leaflet dan banner yang
dihasilkan baik dan
bermanfaat.

5 Melakukan a. Menyiapkan alat ukur 1. Data BB dan TB Keterkaitan dengan Kegiatan melakukan Kegiatan screening BB
skrining gizi BB dan TB, serta 2. Data anak dengan Agenda III skrining gizi ini berkaitan dan TB balita berkaitan
grafik BB/U, TB/U, masalah gizi dengan visi Puskesmas, dengan nilai : melayani
BB/TB Pelayanan Publik: yaitu “Tercapainya pasien dengan
b. Melakukan Saya melakukan pelayanan masyarakat kecamatan sepenuh hati, dan
pengukuran TB dan kesehatan gizi kepada balita Baturaja Baratyang sehat, profesional
BB pada balita Posyandu mandiri dan berkeadilan”;
c. Melakukan plotting dan misi ke-4 yaitu
BB dan TB memelihara dan

25
d. Melakukan Whole of Government: meningkatkan kesehatan
interpretasi hasil Saya bekerja sama dengan perorangan, keluarga, dan
pengukuran bidan desa untuk melakukan masyarakat serta
pengukuran BB dan TB anak lingkungannya.
dengan tepat

Keterkaitan dengan agenda


II
Akuntabilitas:
Saya bertanggung jawab
melakukan pengukuran BB dan
TB serta memberikan
interpretasi yang tepat

Nasionalisme:
Screening dilakukan pada
semua balita yang hadir, tidak
membeda bedakan latar
belakang balita

Etika Publik:
Menyapa ibu dan balita dengan
ramah, senyum, dan
penampilan yang meyakinkan

Komitmen Mutu:
Saya melakukan interpretasi
harus dengan cermat dan teliti
sehingga tidak terjadi
kesalahan

Anti korupsi:
Saya tidak meminta imbalan
terhadap pelayanan yang saya
berikan

26
6 Memberikan 1. Koordinasi 1. Daftar hadir Keterkaitan dengan Kegiatan sosialisasi ini Kegiatan sosialisasi
sosialisasi dengan pimpinan 2. Hasil pretest dan Agenda III berkaitan dengan visi berkaitan dengan nilai
stunting untuk post test Pelayan Publik: Puskesmas, yaitu professional, pelayan
pelaksanaan 3. Dokumentasi Melakukan penyuluhan “Tercapainya masyarakat pasien sepenuh hati,
sosialisasi kegiatan termasuk bentuk peran penulis kecamatan Baturaja dan prinsip 5S
2. Mempersiapkan sebagai pelayan publik untuk Baratyang sehat, mandiri (senyum, salam, sapa,
bahan, tempat, memberikan pemahaman dan berkeadilan”; dan misi sopan, dan santun)
dan waktu kepada ibu tentang pemberian ke-2 yaitu mendorong
penyuluhan MPASI yang benar dan tepat kemandirian hidup sehat
3. Melakukan pre bagi keluarga dan
test Keterkaitan dengan agenda masyarakat di wilayah
4. Melaksanakan II kerja UPTD Puskesmas
penyuluhan Akuntabilitas: Tanjung Agung
5. Melakukan Menyampaikan penyuluhan
praktek masak dengan sungguh sungguh dan
MPASI jelas
6. Melakukan post
test Etika Publik:
Dalam memberikan
penyuluhan saya
berpenampilan yang rapi, dan
menggunakan bahasa yang
dapat dimengerti dengan baik

Komitmen Mutu:
Sosialisasi dilakukan bukan
hanya berupa penyuluhan tapi
juga praktek masak MPASI
sehingga ibu dapat semakin
mengerti

Anti korupsi:
Saya melakukan sosialisasi
secara terbuka dan jujur

27
H. Rencana Jadwal Kegiatan
Tabel 4: Rencana jadwal kegiatan
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan
September 2021 Oktober 2021
III IV V I II
1 Koordinasi dengan
Pimpinan terkait
kegiatan aktualisasi
2 Menyusun rencana
kegiatan
3 Melakukan koordinasi
lintas program
4 Membuat leaflet dan
banner

5 Melakukan skrining gizi

6 Memberikan sosialisasi
stunting

I. Kendala dan Antisipasi


Kendala yang mungkin terjadi saat pelaksanaan aktualisasi adalah:
1. Jadwal sosialisasi tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan
karena bergantung pada jadwal Posyandu.
2. Peserta sosialisasi yang hadir sedikit.

Antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin terjadi:


1. Melakukan koordinasi dengan PJ Posyandu agar waktu kegiatan
bisa disesuaikan.
2. Meminta bantuan kader Posyandu agar peserta Posyandu dapat
hadir.

28
DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2017. Akuntabilitas :Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta :
LAN RI LAN RI. 2017. Nasionalisme :. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Etika Publik : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta :
LAN RI LAN RI. 2017. Komitmen Mutu : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Anti Korupsi : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta :
LAN RI LAN RI. 2019. Analisis Isu Kontemporer : Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Habituasi : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan


golongan III. Jakarta: LAN RI

LAN RI. 2017. Manajemem ASN : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS..
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Whole of Goverment : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017.Pelayanan Publik : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.


Jakarta : LAN RI

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2011. Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

29
30

Anda mungkin juga menyukai