Anda di halaman 1dari 35

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


PELATIHAN DASAR CPNS

PENERAPAN SCREENING FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK


MENULAR (PTM) DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESADARAN
MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PUSKESMAS ANTAPANI

Disusun oleh:
DESY DWI ANGGIA
NIP. 198812122019032004
Angkatan 5 / Gelombang II
PUSKESMAS ANTAPANI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III TAHUN 2019


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL BANDUNG
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 5 Gelombang II

Tahun 2019

JUDUL : PENERAPAN SCREENING


FAKTOR RESIKO PENYAKIT
TIDAK MENULAR (PTM) DALAM
RANGKA MENINGKATKAN
KESADARAN MASYARAKAT DI
LINGKUNGAN PUSKESMAS
ANTAPANI
NAMA : DESY DWI ANGGIA
NIP : 198812122019032004
GOLONGAN, PANGKAT/ RUANG : PENATA MUDA TINGKAT I/III B
DOKTER AHLI PERTAMA
SATUAN KERJA : PUSKESMAS ANTAPANI KOTA
BANDUNG

Disetujui dapat diimplementasikan pada tahap Habituasi, untuk


selanjutnya diujikan dalam Evaluasi Rancangan Aktualisasi yang
dilaksanakan pada Tanggal 27 Juli 2019 di Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Regional Bandung.

Sumedang, 27 Juli 2019


COACH Penguji

T. R Fahsul Falah, S.Sos, M.Si


NIP.197401011993031002
RANCANGAN AKTUALISASI

PENERAPAN SCREENING FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK

MENULAR (PTM) DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESADARAN

MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PUSKESMAS ANTAPANI

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah

profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan

perjanjian kerja yang bekerja pada pemerintah. ASN sebagai bagian dari

pemerintah mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.

Dalam undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 63 ayat (3) dan

ayat (4) disebutkan, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang

dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun

integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan

kebangsaaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab

serta memperkuat profesionalisme kompetensi bidang. Sehingga

diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan

terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan

pembelajaran klasikal dan non klasikal sehingga peserta mampu

menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasi serta membuatnya

menjadi kebiasaan (habituasi).

1
Kota Bandung memiliki visi yaitu terwujudnya kota Bandung yang

unggul, nyaman dan sejahtera. Dalam hal kesehatan sejalan dengan misi

kota Bandung yaitu membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas

dan berdaya saing. Hal ini di maksudkan untuk mewujudkan warga kota

Bandung yang sehat, cerdas dan berbudaya yang bercirikan

meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam

pembangunan, meningkatnya prestasi olahraga tingkat nasional dan

internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya.

Dinas kesehatan kota Bandung berfungsi dalam menjalankan tugas

teknis operasional dan fungsional di bidang kesehatan yang memiliki visi

mewujudkan Bandung menjadi kota sehat yang mandiri dan berkeadilan

dengan misinya yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

yang paripurna, merata, bermutu, dan terjangkau. Mewujudkan

pembangunan berwawasan kesehatan dan menggerakan masyarakat

berperilaku hidup sehat. Meningkatkan tata kelola manajemen

pembangunan kesehatan.

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang dibawahi

oleh Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Hal ini sesuai dengan visi puskesmas Antapani yaitu terwujudnya

masyarakat sehat yang mandiri di wilayah kerja UPT puskesmas Antapani

2
dan misi puskesmas Antapani untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

masyarakat dan mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan serta

meningkatkan perilaku hidup sehat.

Sebagai seorang Dokter PNS yang merupakan jabatan fungsional

ASN yang ditempatkan di Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas),

dalam menjalankan tugasnya dituntut untuk selalu memberikan pelayanan

yang mengaktualisasikan nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA diharapkan dapat terwujud

pelayanan publik yang berkualitas.

Mempertimbangkan hal tersebut, penulis merasa perlu

meningkatkan kesadaran dan kesehatan masyarakat di lingkungan

puskesmas Antapani untuk hidup sehat terutama dalam hal mencegah

penyakit tidak menular (PTM).

Penyakit tidak menular (PTM) terdiri dari berbagai penyakit seperti

hipertensi, jantung, diabetes melitus, kanker, stroke dan penyakit kronis

lainnya. Penyakit tidak menular (PTM) ini merupakan penyebab kematian

terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit tidak menular masih

merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan

morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda

dalam pelayanan kesehatan dan tantangan yang harus di hadapi dalam

pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Riskesdas 2018 menunjukan prevalensi penyakit tidak menular

mengalami kenaikan jika di bandingkan dengan riskesdas 2013 antara lain

3
penyakit kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus dan

hipertensi.

Berdasarkan pengamatan saya selaku dokter umum di puskesmas

Antapani, permasalahan untuk penyakit tidak menular masih menjadi

sorotan utama karena masih cukup tingginya penemuan kasus penyakit

tidak menular dan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam

menerapkan pola hidup sehat juga kurangnya pengetahuan masyarakat

dalam mencegah penyakit tidak menular.

Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan

dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol,

aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur.

Dengan alasan tersebut di atas, maka penulis menyusun

rancangan aktualisasi ini dengan judul PENERAPAN SCREENING

FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DALAM RANGKA

MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN

PUSKESMAS ANTAPANI.

I.2 Tujuan

Tujuan kegiatan aktualisasi ini diharapkan peserta dapat

mengaktualisasikan Nilai Dasar ASN yaitu :

Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga memiliki tanggung

jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan melayani masyarakat

dengan baik dan maksimal.

Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar

semangat nilai-nilai Pancasila.

4
Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan

lingkungan sekolah, masyarakat yang harmonis dan menjadi contoh bagi

masyarakat

Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu serta mampu memahami

tindakan yang menghargai efektivitas, efesiensi, mengandung inovasi, dan

kinerja yang berorientasi mutu, dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan publik.

Mampu menerapkan nilai-nilai Anti korupsi sehingga bias mewujudkan

sikap disiplin maupun menjaga kedisiplinan serta membentuk sikap dan

perilaku yang amanah, jujur, dan mampu mencegah terjadinya korupsi di

lingkungannya.

I.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan rancangan aktualisasi ini adalah:

Diri sendiri: dapat mengimplementasikan nilai dasar Aparatur Sipil Negara

(ASN) dalam pekerjaan sehari-hari.

Institusi: mendorong terwujudnya puskesmas antapani menjadi terdepan

dan kreatif dalam pelayanan kesehatan.

Negara: mewujudkan pemerintahan yang baik melalui nilai-nilai dasar

Aparatur Sipil Negara (ASN). 

I.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup rancangan aktualisasi yang dikerjakan sebagai dokter

umum di UPT Puskesmas Antapani selama habituasi yaitu dari tanggal 30

Juli 2019 sampai dengan 9 September 2019 adalah berpusat di tugas

pokok dan fungsi sebagai dokter ahli pertama yang dalam hal ini

5
penyusun melakukan kegiatan pemeriksaan, penyuluhan, konseling dan

pertemuan dengan kader mengenai pencegahan terhadap penyakit tidak

menular.

I.5 Profil Lembaga

1.5.1 Gambaran Umum Puskesmas Antapani

Puskesmas Antapani merupakan puskesmas jejaring dari UPT

Puskesmas Griya Antapani yang bersama-sama membina wilayah di

Kecamatan Antapani. Dengan rincian :

1. UPT Puskesmas Griya Antapani membina Kelurahan Antapani

tengah.

2. Puskesmas Antapani membina Kelurahan Antapani Wetan dan

Kelurahan Antapani Kulon.

3. Puskesmas Jajaway membina Kelurahan Antapani Kidul.

Luas keseluruhan Kecamatan Antapani adalah 400,543 Ha,

sedangkan luas Kelurahan Antapani Wetan adalah 115 Ha dan

Kelurahan Antapani Kulon 95 Ha dengan batas wilayah sebagai

berikut

1. Sebelah Utara : Kelurahan Pamulang

2. Sebelah Selatan : Kelurahan Antapani Tengah

3. Sebelah Barat : Kelurahan Babakan Sari

4. Sebelah Timur : Kelurahan Arcamanik

a. Peta wilayah kerja Puskesmas Antapani dengan batas-batasnya


dan kelengkapan lainnya.

6
Gambar 1.1

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Antapani

Sumber: Kecamatan Antapani Tahun 2016

Wilayah Kelurahan Antapani Wetan dan Kulon pada umumnya

merupakan komplek perumahan yang tertata rapi. Sebagian

perumahan lain adalah penduduk perkampungan asli, terletak di

ketinggian tanah dari permukaan laut 700 m dengan curah cujan

rata-rata 2400 mm/tahun. Udara sehat serta suhu rata-rata 25 oC.

Jarak tempuh dari kelurahan Antapani Wetan ±500 m dari Kelurahan

Antapani Kulon ± 1 Km , dari pemerintahan kecamatan 1 Km dan

dari pemerintah kota jarak tempuhnya 6 Km.

Kelurahan Antapani Wetan dan Kulon merupakan daerah

yang datar, sehingga bukan merupakan daerah rawan longsor, akan

7
tetapi daerah ini mempunyai potensi untuk bahaya banjir yang

merupakan banjir kiriman. Sebagian RW wilayah kerja Puskesmas

Antapani merupakan daerah pemukiman yang padat, sehingga

memiliki potensi berkembangnya penyakit TB Paru yang cukup

tinggi.

1.5.2 Struktur Organisasi

Gambar 1.2 Struktur Organisasi

SUSUNAN PETUGAS DALAM STRUKTUR ORGANISASI


PUSKESMAS ANTAPANI

Tabel 1.1 Struktur Organisasi

8
NO JABATAN NAMA

1. Kepala Puskesmas dr. Hj. Sutimas


2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Nur Aida
a. Koordianator Kepegawaian Netisari
b. Keuangan
1). Bendahara Penerimaan Iis Nurnaningsih
2). Bendahara Pengeluaran Dewi Apriani
c. Koordinator Sistem Informasi Puskesmas Fatimah Nita
Anggraini
d. Koordinator Rumah tangga Netisari
3. Penanggung jawab UKM Septiani
a. Penanggung jawab UKM Esensial Septiani
1) Programer Pelayanan Promosi Septiani
Kesehatan
(1) Pelaksana Kegiatan Usaha Ian Ianah Al
Kesehatan Sekolah (UKS) Choeriah
(2) Pelaksana Kegiatan Pelayanan Septiani
Taman Obat Keluarga (TOGA)
2) Programer Pelayanan Kesehatan Yane Ellyana
Lingkungan
3) Programer Pelayanan KIA, KB Dewi Apriani
4) Programer Pelayanan Gizi Iis Nurnaningsih
5) Programer Pelayanan Mencegah dan Reni Oktaviani
Pengendalian Penyakit
(1) Pelaksana kegiatan P2TB dr.. Dyah
(2) Pelaksanan Kegiatan P2 DBD Rini Andriani
(3) Pelaksana Kegiatan P2 Diare Iin Nurmaini S
(4) Pelaksana Kegiatan P2 ISPA Iin Nurmaini S
(5) Pelaksana Kegiatam P2 HIV/AIDS Reni Oktaviani
(6) Pelaksana Kegiatan P2 PTM Dr. Desy
(7) Imunisasi Reni Oktaviani

9
(8) Pelaksana Kegiatan Kesehatan haji Reni Oktaviani
(9) Pelaksanan Kegiatan Surveilans Rini Andriani
6) Programer Pelayanan Perawatan Nelifda
Kesehatan Masyarakat
b. Penanggung jawab UKM Pengembangan Septiani
1) Programer Pelayanan kesehatan lansia Iis Nurnaningsih
2) Programer Pelayanan Usaha Kesehatan Rini Andriani
Kerja
3) Programer Pelayanan Upaya Kesehatan Siti Fransiska
Gigi Masyarakat
4) Programer Pelayanan Upaya Kesehatan Nelifda
Jiwa
5) Programer Pelayanan Upaya Kesehatan Dr. Dyah
Indera
6) Programer Pelayanan Upaya Kesehatan Siti Fransiska
Olahraga
7) Programer Pelayanan Upaya Pembinaan Yane Ellyana
Kesehatan Tradisional
4. Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan dr. Desy
Laboratorium
a. Koordinator Pelayanan pemeriksaan umum Dr. Desy
b. Koordinator Pelayanan kesehatan gigi dan dr, Negi
mulut
c. Koordinator Pelayanan KIA dan KB Dewi Apriani
d. Koordinator Pelayanan Konseling Terpadu Septiani
1) Pelaksana Konseling Kesehatan Remaja Ian Ianah A.C
2) Pelaksana Konselng Sanitasi - Yane Ellyana
- Rini Andriani
3) Pelaksana Konseling Gizi Iis Nurnaningsih
e. Koordinator Pelayanan kefarmasian Luthfi
f. Koordinator Pelayanan laboratorium Meta
Sumber : RENSTRA Puskesmas Antapani

10
1.5.3 Visi dan Misi Puskesmas Antapani

Visi

Terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri di wilayah kerja UPT

puskesmas Antapani Tahun 2025

Misi

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, puskesmas Antapani

menetapkan Misi dengan prioritas utama sebagai berikut:

 Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja

UPT puskesmas Antapani tingkat pertama yang paripurna,

bermutu, merata dan terjangkau.

 Mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan dan

menggerakan kesehatan wilayah kerja UPT puskesmas Antapani

berperilaku hidup sehat.

 Meningkatkan tata kelola manajemen dan sistem informasi

kesehatan melalui ketersediaan sumber daya yang memadai.

Adapun tata nilai puskesmas Antapani adalah Ikhlas Dalam

Pelayanan.

1.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok

Tugas pokok dan fungsi dokter umum sebagai Dokter Fungsional

di Puskesmas Antapani, yaitu:

1. Melakukan penyembuhan penyakit

- Melakukan pelayanan medik umum

- Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum

11
- Melakukan tindakan darurat medik

- Melakukan kunjungan (visite) pada pasien layad rawat

2. Pemulihan kesehatan akibat penyakit

- Melakukan pemulihan mental

- Melakukan pemulihan fisik

3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

- Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu

- Melakukan pemeliharaan kesehatan anak

- Melakukan pelayanan KB

- Melakukan pelayanan imunisasi

- Melakukan pelayanan gizi

- Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit

- Melakukan penyuluhan medik

4. Pembuatan catatan medik untuk pasien rawat jalan

5. Pelayanan Kesehatan lainnya untuk masyarakat

6. Pengabdian pada masyarakat

Tugas Tambahan: Penanggung jawab program PTM dan UKP

12
II. ANALISIS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI

DASAR PNS

Sebagai dokter umum di puskesmas Antapani dalam melaksanakan

tugasnya di tempat kerja penulis menemukan beberapa isu permasalahan

yang menghambat pelaksanaan kinerja. Baik faktor dari dalam maupun

luar organisasi. Beberapa identifikasi isu yang penulis dapatkan ketika

masa orientasi CPNS di Puskesmas Antapani Kota Bandung diantaranya

adalah:

1. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di lingkungan

puskesmas Antapani dalam mencegah penyakit tidak menular

2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat di lingkungan

puskesmas Antapani dalam mencegah penyakit menular seksual.

3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas

Antapani dalam memeriksakan kesehatan jiwa kepada tenaga

kesehatan

4. Belum optimalnya pembagian antrian antara pasien biasa dan

pasien lansia di lingkungan puskesmas Antapani.

Keempat permasalahan diatas kemudian dilakukan analisis untuk

menemukan masalah pokok yang menjadi isu prioritas dengan

menggunakan analisis USG (Urgency, Seriously, & Growth). Metode USG

adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan priortas isu

yang akan diselesaikan. Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat

urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan angka

13
skala (1 s.d 5). Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu utama atau

isu pokok yang akan segera diselesaikan.

1. Urgency, Memandang seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas

dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa mendesak

tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang

menyebabkan isu.

2. Seriousness, Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan

dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah

yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-

masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu

dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang

dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan

dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3. Growth, Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin

memburuk bila dibiarkan.

Tabel 2.1
Tabel Analisis USG
No. Masalah Urgency Serious Growth Jumlah Skala
ness Prioritas
1. Masih rendahnya tingkat 5 4 5 14 I
kesadaran masyarakat
di lingkungan
puskesmas Antapani
dalam mencegah
penyakit tidak menular
2. Masih rendahnya tingkat 3 3 4 10 II
pengetahuan masyarakat
di lingkungan puskesmas
Antapani dalam

14
mencegah penyakit
menular seksual.
3. Masih rendahnya 2 2 3 7 III
kesadaran masyarakat di
lingkungan puskesmas
Antapani dalam
memeriksakan kesehatan
jiwa kepada tenaga
kesehatan.
4. Belum optimalnya 1 1 2 4 IV
pembagian antrian antara
pasien biasa dan pasien
lansia di lingkungan
puskesmas Antapani.
Sumber : Olahan Penulis 

Keterangan:

Angka 5: Sangat gawat/mendesak/cepat;

Angka 4: Gawat/mendesak/cepat;

Angka 3: Cukup gawat/mendesak/cepat

Angka 2: Kurang Gawat/mendesak/cepat

Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat

Berdasarkan tabel analisis USG pada poin 1 : Masih rendahnya tingkat

kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani dalam

mencegah penyakit tidak menular dengan jumlah nilai 14 merupakan

skala prioritas I yang harus dicarikan gagasan pemecahan masalahnya.

Oleh sebab itu, penulis mengangkat judul gagasan pemecahan masalah

sebagai berikut:

Penerapan screening faktor resiko penyakit tidak menular (PTM)

dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat di lingkungan

puskesmas antapani.

15
2.1 Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Antapani Kota Bandung


Identifikasi Isu : 1. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani
dalam mencegah penyakit tidak menular.
2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani
dalam mencegah penyakit menular seksual.
3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani dalam
memeriksakan kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan.
4. Belum optimalnya pembagian antrian antara pasien biasa dan pasien lansia di lingkungan
puskesmas Antapani.
Isu yang Diangkat : Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani
dalam mencegah penyakit tidak menular
Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan screening faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) dalam rangka
meningkatkan kesadaran masyarakat di lingkungan puskesmas Antapani.

16
Tabel 2.2
Matriks Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
1. Telaahan staf 1. Menyiapkan draft Telaahan staf 1. Akuntabilitas Untuk Nilai
untuk telaahan dan persetujuan Membuat telaahan mencapai misi organisasi
staf dari Kepala staf dengan penuh puskesmas yang di
2. Mengetik draft puskesmas tanggung jawab Antapani perkuat
telaahan staf dan dalam adalah ikhlas
3. Menghubungi mengutamakan meningkatkan dalam
kepala kepentingan publik kesehatan melayani dan
puskesmas untuk 2. Komitmen Mutu, masyarakat melaksanakan
menentukan Manajemen ASN maka setiap
waktu dan Membuat telaahan dilakukan kegiatan
tempat konsultasi staf sebagai bentuk berbagai
4. Menyampaikan pengajuan inisiatif inovasi dan
hasil telaahan dan inovasi dari kegiatan
staf dan rencana seorang bawahan lainnya yang
aktualisasi terhadap akan
5. Meminta atasannya. membantu
masukan dari 3. Whole of kesadaran
kepala Government masyarakan
puskesmas Telaahan Staf dalam
dijadikan sebagai meningkatkan
bentuk koordinasi kesehatannya.
antara atasan dan
bawahan dalam

17
mengajukan suatu
kegiatan.
4. Etika Publik,
Pelayanan Publik
Dalam berkonsultasi
dengan pimpinan,
menyampaikan
pengajuan telaahan
staf dengan sopan
dan ramah.
2 Membuat draft SK 1.Membuat Draft SK . Dalam Terciptanya
pembentukan tim rancangan draft pembentukan 1. Whole Of mencapai visi kerja sama
PTM di SK untuk tim PTM Government. dan yang
puskesmas pembentukan Melibatkan kepala melaksanakan terorganisir.
tim PTM di puskesmas dan misi, perlu
puskesmas keseluruhan staf dilakukan
mulai dari dalam inovasi seperti
menentukan menyampaikan pembuatan
jumlah anggota keseluruhan tim PTM yang
dan tugas dari rencana kegiatan akan
masing-masing program PTM mendukung
anggota yang akan dalam
2. Mengetik draft dilaksanakan . terlaksananya
SK 2. Etika Publik. kegiatan
3. Mencetak draft Dengan program PTM
SK melakukan
4. Mengajukan koordinasi dengan
draft SK kepala
kepada kepala puskesmas
puskesmas menandakan

18
untuk di acc sikap saling
Membuat SK menghormati dan Dalam
3. pembentukan tim SK menghargai di mencapai visi Terciptanya
PTM di pembentukan suatu organisasi. dan kerja sama
puskesmas tim PTM 3. Manajemen ASN melaksanakan yang
misi, perlu terorganisir
1.Manajemen ASN dilakukan
Adanya suatu inovasi seperti
1.Mengetik SK kepastian hukum pembuatan
pembentukan tim untuk melakukan tim PTM yang
PTM suatu kegiatan. akan
2. mencetak SK mendukung
3. Mengajukan SK dalam
kepada kepala terlaksananya
puskesmas untuk kegiatan
di tanda tangani program PTM

4. Membuat 1. Membuat Banner tentang 1. Akuntabilitas. Demi Efektif, efisien


informasi secara design atau informasi terkait Membuat materi mendukung dan inovasi
visual tentang rancangan PTM sosialisasi visi dan misi
PTM di informasi visual dengan penuh puskesmas
puskesmas berupa banner tanggung jawab Antapani
Antapani agar 2. Memperlihatkan 2. Etika Publik. dalam
dapat di lihat oleh hasil rancangan Memperlihatkan meningkatkan
pengunjung atau untuk materi sosialisasi kesehatan
pasien yang pembuatan dan meminta masyarakat
datang ke banner kepada persetujuan maka perlu di
puskesmas kepala kepala buat
puskesmas puskesmas sosialisasi
3. Setelah dengan cara yang tentang PTM

19
mendapat baik dan sopan. salah satunya
persetujuan dari 3. Komitmen Mutu. dalam bentuk
kepala Membuat materi informasi
puskesmas sosialisasi yang visual.
membuat design menarik, efektif,
pasti untuk dan efisien.
pembuatan
banner
4. Membawa hasil
design ke
percetakan agar
banner dapat di
buat
5. Banner yang
sudah jadi
diletakkan di
puskesmas di
tempat yang
dapat di lihat
oleh banyak
orang

5. Memberikan 1. Membuat Menambah 1. Akuntabilitas. Membuat Nilai yang


penyuluhan rancangan wawasan atau Bertanggungjawab rancangan terkandung
tentang materi materi yang pengetahuan membentuk suatu materi yang adalah
PTM kepada akan di pasien tentang rancangan materi terbaik dan responsif dan
pasien atau sampaikan PTM yang jelas dan tepat guna pro rakyat
pengunjung yang dalam mudah dimengerti serta tepat karena
datang ke penyuluhan oleh masyarakat. sasaran akan merupakan
puskesmas 2. Berkonsultasi 2. Whole Of membantu suatu

20
Antapani dengan kepala Government. mendorong kebutuhan
puskesmas Koordinasi yang misi yang harus di
mengenai materi baik dengan puskesmas penuhi.
dan kegiatan kepala untuk
akan di lakukan. puskesmas dan membuat
3. Berkoordinasi seluruh staf masyarakat
dengan tim PTM dalam berperilaku
yang ada di penyelenggaraan hidup sehat
puskesmas penyuluhan.
dalam 3. Etika Publik.
penyelenggaraa Memberikan
n penyuluhan penyuluhan
4. Menyiapkan kepada
sarana dan masyarakat
prasarana dengan
5. Mengetik memperlihatklan
konsep materi kesopanan dan
penyuluhan keramahan serta
PTM semangat yang
6. Mencetak materi tinggi dalam
penyuluhan mengajak
PTM masyarakat untuk
7. Melakukan hidup sehat.
penyuluhan 4. Komitmen Mutu
materi PTM Membuat materi
kepada pasien penyuluhan yang
dan pengunjung efektif dan efisien
di PKM Antapani serta menarik.
6. Membuat leaflet 1. Membuat konsep Leaflet yang 1. Akuntabilitas. Mendukung Efektif,efisien
tentang PTM dan rancangan leaflet berisikan Dengan misi dan inovasi.

21
membagikan yang akan di tentang materi bertanggungjawab puskesmas
kepada setiap bagikan PTM menyusun sebaik- Antapani
pasien atau 2. Mengajukan baiknya konsep dalam
pengunjung yang rancangan leaflet rancangan leaflet meningkatkan
datang ke kepada kepala 2. Whole Of wawasan
puskesmas puskesmas. Government. pengetahuan
Antapani. 3. Mencetak Melakukan tentang PTM
rancangan leaflet koordinasi dengan sehingga
yang sudah di pihak-pihak yang masyarakat
setujui oleh terkait untuk dapat
kepala mengetahui hal- berperilaku
puskesmas. hal yang akan hidup sehat.
4. Membagikan dicantumkan
leaflet di setiap dalam poster
kegiatan yang 3. Komitmen Mutu
sudah di Membuat leaflet
rencanakan beserta isi
materinya dengan
efektif, efisien, dan
kreatif.
7. Melakukan 1. Membuat Data faktor 1. Akuntabilitas Sesuai Responsif dan
screening faktor lembaran format resiko PTM Melakukan dengan misi inovasi
resiko PTM screening faktor yang ada pada kegiatan dengan puskesmas
kepada pasien resiko PTM diri seseorang penuh tanggung antapani,
dan pengunjung 2. Mengajukan sehingga jawab sesuai kegiatan ini
yang datang ke format screening memudahkan dengan tugas dapat
puskesmas faktor resiko PTM dalam pokok kita sebagai mendukung
Antapani kepada kepala konsultasi dokter. tercapainya
puskesmas ataupun 2. Etika Publik. masyarakat
3. Setelah di setujui pengobatan Menunjukkan yang lebih

22
kemudian lebih lanjut. sikap hormat dan sehat karena
mencetak dan sopan, serta taat dapat
memperbanyak perintah dan mendeteksi
lembaran koreksi/petunjuk penyakit yang
screening faktor dari atasan ada ataupun
resiko PTM 3. Whole Of melakukan
5. Menyiapkan Government. mencegahnya.
sarana dan Koordinasi
prasarana yang dilakukan sebaik-
di butuhkan untuk baiknya diantara
screening faktor petugas tim PTM
resiko PTM. agar dapat bekerja
6. Berkoordinasi sama dengan
dengan tim PTM baik.
di puskesmas 4. Anti Korupsi
untuk melakukan Menggunakan
screening faktor dana yang ada
resiko PTM sesuai dengan
rencana anggaran
yang di buat.
Dapat
mempertanggung
jawabkan semua
dana yang
terpakai dalam
pembelian alat-
alat yang di
butuhkan.

5. Komitmen Mutu

23
Melakukan
kegiatan dengan
efektif, efisien,
penuh inovasi dan
kreatifitas.

8. Melakukan 1. Berkonsultasi Menjadikan 1. Akuntabilitas. Mendukung Efektif dan


pertemuan/ temu dengan kepala Kader yang Melakukan misi efisien
ramah kader- puskesmas terlatih dan kegiatan dengan puskesmas
kader dari tiap untuk memiliki penuh tanggung Antapani
kelurahan menentukan wawasan jawab dan dalam
ataupun sekolah waktu dan tentang amanah. meningkatkan
yang ada di tempat juga pencegahan 2. Komitmen Mutu. wawasan
wilayah kerja materi yang PTM sehingga Berusaha sebaik pengetahuan
puskesmas akan di mereka dapat mungkin untuk dan
Antapani dalam sampaikan. menerapkannya melakukan meningkatkan
rangka 2. Berkoordinasi di setiap pelatihan yang kesehatan
mensosialisasika dengan tim PTM kegiatan efektif, efisien dan masyarakat di
n tentang puskesmas dan posyandu penuh inovasi lingkungan
pencegahan membagikan posbindu dan kreatifitas untuk puskesmas
PTM. tugas kepada sekolah di menciptakan Antapani.
masing-masing tempatnya kader-kader yang
anggota tim. masing-masing. terlatih.
3. Menentukan 3. Whole Of
sekolah dan RW Government
dari tiap Terjadinya
kelurahan yang koordinasi yang
akan di undang. baik di antara

24
4. Membuat draft kepala
surat undangan puskesmas, tim
yang di tujukan PTM puskesmas
kepada kepala dengan pihak
sekolah dan sekolah ataupun
ketua RW di tiap kader dari tiap
kelurahan yang kelurahan yang
sudah di ada di wilayah
tentukan. kerja puskesmas
5. Mengajukan Antapani.
draft surat 4. Nasionalisme
undangan Adanya rasa
kepada kepala persatuan mulai
puskesmas. dari staf
6. Mencetak surat puskesmas, kader
undangan tiap RW dan
setelah di setujui sekolah untuk
oleh kepala sama-sama
puskesmas dan memiliki satu
kemudian di tujuan demi
serahkan meningkatkan
kembali kepada kesehatan
kepala masyarakat ke
puskesmas arah yang lebih
untuk di tanda baik.
tangani. 5. Anti Korupsi.
7. Mendistribusikan Jujur, mandiri,
surat undangan disiplin, serta
8. Mendata dan bertanggungjawab
menyiapkan memastikan biaya

25
sarana dan yang dikeluarkan
prasarana yang sesuai dengan
di butuhkan. rencana anggaran.
9. Membuat materi
dalam bentuk
presentasi power
point.
10. Melakukan
pengarahan
kepada seluruh
anggota tim PTM
sebelum acara
pelatihan di
mulai.
Hasil evaluasi
1. Mengumpulkan kegiatan
9. Melakukan data hasil seluruh 1.Akuntabilitas Evaluasi ini Nilai
evaluasi terhadap kegiatan Mengerjakan dapat organisasi
seluruh kegiatan 2. Melampirkan evaluasi kegiatan mendukung yang dapat di
yang telah di data-data dengan penuh misi ambil adalah
lakukan. tambahan yang di tanggun jawab puskesmas bersih,efektif
butuhkan sesuai dengan tugas Antapani dan efisien.
3. Menganalisis yang di amanahkan. dalam
hasil dari data yang meningkatkan
terkumpul kesehatan
4. Menyimpulkan masyarakat ke
hasil dari seluruh arah yang
kegiatan yang telah lebih baik.
di lakukan

26
1. Membuat draft
laporan evaluasi Laporan hasil
kegiatan evaluasi 1. Akuntabilitas
10. Membuat laporan 2. Mengetik kegiatan Mengerjakan laporan Hasil laporan Nilai
hasil evaluasi laporan evaluasi evaluasi kegiatan kegiatan organisasi
kegiatan kegiatan dengan penuh evaluasi ini yang dapat di
3. mencetak tanggung jawab dapat di ambil adalah
laporan evaluasi 2. Etika Publik jadikan acuan bersih, efektif
kegiatan Menerima masukan untuk dan efisien.
4. Menyerahkan atau koreksi dari mendukung
laporan evaluasi kepala puskesmas misi
kegiatan kepada dengan sikap penuh puskesmas
kepala puskesmas sopan santun dan dalam
5. Menerima hormat meningkatkan
masukan atau Komitmen derajat
koreksi dari kepala 3.Komitmen Mutu kesehatan
puskesmas Mengerjakan laporan masyarakat ke
dengan efektif dan arah yang
efisien lebih baik.
4.Anti korupsi
Membuat laporan
hasil evaluasi
dengan jujur dan
tidak adanya
manipulasi data

Sumber : Olahan penulis

27
Tabel 2.3
Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Juli Agustus September

3 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12 1 14 15 1 17 1 19 2 21 2 23 24 2 26 2 28 2 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 3 6 8 0 2 5 7 9

1 Telaah staf dan


Konsultasi dengan
kepala puskesmas
mengenai kegiatan
aktualisasi
2 Membuat draft SK
pembentukan tim PTM

3 Membuat SK
pembentukan tim PTM

4 Membuat informasi
visual tentang
pencegahan PTM di
puskesmas
5 Penyuluhan materi PTM
kepada pasien atau
pengunjung di dalam
gedung puskesmas
6 Membuat leaflet tentang
materi PTM

7 Screening faktor resiko


PTM

8 Pertemuan kader untuk


mensosialisasikan
mencegah PTM
9 Melakukan evaluasi
kegiatan yang telah di
lakukan
10 Membuat laporan hasil
evaluasi kegiatan

28
29
III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Apabila rancangan aktualisasi ini tidak dijalankan dikhawatirkan akan

terjadi:

1. Masyarakat tidak mengetahui bagaimana mencegah terhadap

penyakit tidak menular

2. Semakin banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti

hipertensi, diabetes melitus, stroke, jantung, kanker yang di

temukan di lingkungan masyarakat.

3. Meningkatnya kasus kematian akibat penyakit tidak menular.

4. Rendahnya kesadaran masayarakat dalam mencegah penyakit

tidak menular akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan yang

ada di dalam masyarakat.

5. Visi misi puskesmas Antapani dalam meningkatkan derajat

kesehatan yang ada di wilayah kerjanya tidak akan tercapai.

Apabila rancangan aktualisasi ini dapat dilaksanakan maka :

1. Diharapakan dapat menurunkan kasus kematian akibat penyakit

tidak menular.

2. Diharapkan dapat menurunkan angka temuan kasus penyakit tidak

menular.

3. Masyarakat dapat menjalankan perilaku hidup sehat.

4. Dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5. Visi misi puskesmas Antapani dapat tercapai.

30
3.2 Saran

Berdasarkan rancangan aktualisasi dan habituasi ini, diharapkan

peserta didik dapat menginternalisasikan dan mengaplikasikan kegiatan

ini dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama

dalam hal mencegah penyakit tidak menular di UPT Puskesmas Antapani.

31
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah,Elly.,dkk.2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen


Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Kumorotomo,Wahyudi.,dkk.2015.Etika Publik Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Neg.ara Republik Indonesia.

Kusumasari,Bevaola.,dkk.2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Latief, yudi.,dkk.2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Purwanto, Erwan Agus.,dkk.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Republik indonesia.2009.Undang-undang No.25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik. Jakarta : Sekretaris Negara Republik
Indonesia.

Republik Indonesia.2014.Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Sekretaris Negara Republik
Indonesia.

Suwarno,Yogi.,dkk.2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of


Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Tim penyusun Komisi Pemberantasan Korupsi.2014.Anti Korupsi Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Yuniarsih,Tjutju.,dkk.2015.Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III.Jakarta: Lembaga
Administrasi Neg.ara Republik Indonesia.

www.depkes.go.id

www.p2ptm.kemkes.go.id

www.pusdatin.kemkes.go.id

32
33

Anda mungkin juga menyukai