Anda di halaman 1dari 73

HALAMAN JUDU L

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KURANGNYA PEMAHAMAN PASIEN


TERHADAP PENYAKIT HIPERTERNSI DI WILAYAH KERJA DI
PUSKESMAS AITINYO BARAT

Disusun oleh:
Nama : SIANNY YOSINA WAY, A.Md. Kep
NIP : 199409242020122001
NDH : 29
INSTANSI : PUSKESMAS AITINYO BARAT

Dibimbing oleh:
Mentor : APILIUS KAMBU, AMK
Coach : LIONARD UNTUNG NIMAN, SAP

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XI


PEMERINTAH KABUPATEN MAYBRAT PROVINSI PAPUA BARAT
BEKERJA SAMA DENGAN PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
2021

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
i
INFOGRA FIS

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII


PEMERINTAH KABUPATEN MAYBRAT PROVINSI PAPUA BARAT
BEKERJA SAMA DENGAN PUSAT PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

NAMA : SIANNY YOSINA WAY, A.Md. Kep


NIP : 199409242020122001
INSTANSI : PUSKESMAS AITINYO BARAT
JABATAN : PERAWAT PELAKSANA
NDH : 29

PENINGKATAN KURANGNYA PEMAHAMAN PASIEN TERHADAP


PENYAKIT HIPERTERNSI DI WILAYAH KERJA
DI PUSKESMAS AITINYO BARAT

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II C Angkatan XI Pemerintah Kabupaten
Maybrat Provinsi Papua Barat Bekerja Sama dengan Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi
Negara tahun 2021.

Makassar-Kumurkek, 09 November 2021


Menyetujui,

Coach Mentor

LIONARD UNTUNG NIMAN, SAP APILIUS KAMBU, AMK


NIP : 197004152006041007 NIP. 19820414200811017

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL PERBAIKAN EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII


PEMERINTAH KABUPATEN MAYBRAT PROVINSI PAPUA BARAT
BEKERJA SAMA DENGAN PUSAT PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

NAMA : SIANNY YOSINA WAY, A.Md. Kep


NIP : 199409242020122001
INSTANSI : PUSKESMAS AITINYO BARAT
JABATAN : PERAWAT PELAKSANA
NDH : 29

PENINGKATAN KURANGNYA PEMAHAMAN PASIEN TERHADAP


PENYAKIT HIPERTERNSI DI WILAYAH KERJA
DI PUSKESMAS AITINYO BARAT

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari


Penguji, Coach dan Mentor pada tanggal 09 November 2021.

Makassar-Kumurkek, 09 November 2021

Menyetujui,

Coach Penguji

LIONARD UNTUNG NIMAN, SAP Dr. Johan Tarru Mada, SE,. M.Si
NIP : 197004152006041007 NIP. 197701032009121001

Mengetahui,
kepala puslatbang KMP LAN

Dr. ANDI TAUFIK, M.Si.


NIP. 19680705 199402 1 003

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya lah Pelaksanaan Aktualisasi yang berjudul Peningkatan
Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hiperternsi Di
Wilayah Kerja Di Puskesmas Aitinyo Barat” bisa diselesaikan.
Dalam penyusunan laporanpelaksanaan aktualisasi ini, penyusun
tentunya mendapatkan banyakbantuan dan masukan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. DR. Bernard Sagrim, Drs., M.M sebagai Bupati Kabupaten
Maybratyang telahmemberikan sarana prasarana dan fasilitas sehingga
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini dapat berlangsung
dengan baik.
2. Ismail, S.IP sebagai Kepala BKPSDM Kabupaten Maybrat yang
telahmemberikan kesempatan dan fasilitas sehingga Pelatihan Dasar
CPNS golongan IIIini dapat berlangsung baik.
3. Lionard Untung Niman, SAP sebagai Coach yang telah memberikan
bimbingan serta memberikan banyak masukan sehingga saya sebagai
penyusun dapat menyelesaikanpelaksanaan aktualisasi ini.
4. Apilius Kambu, AMK selaku Kepala Puskesmas Aitinyo Barat, sekaligus
menjadi Mentor yang telah memberikan banyak saran dan dukungan
bagi penulis.
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan dalampenyusunan pelaksanaan aktualisasi.
6. Panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2021.
7. Teman-teman sesama CPNS Pelatihan Dasar Angkatan XI yang telah
memberikanmasukan dan motivasi kepada penulis.
Pelaksanaan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saranyang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
sempurnanya laporan pelaksanaan aktualisasi ini.
Semoga laporan pelaksanaan aktualisasi ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaatuntuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Maybrat, 09 November 2021

SIANNY YOSINA WAY, A.Md. Kep

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
INFOGRAFIS ........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................... iii
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... iv
HASIL PERBAIKAN EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi

BAB I Pendahuluan............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi .............................................................................. 6
C. Manfaat Aktualisasi ............................................................................. 6
D. Tempat dan Waktu Aktualisasi ............................................................ 6
E. Ruang Lingkup Aktualisasi .................................................................. 7

BAB II Gambaran Umum Organisasi dan Mutu Pelatihan ....................... 8


A. Deskripsi Organisasi............................................................................ 8
Struktur Organisasi .............................................................................. 11
B. Gambaran Mata Pelatihan ................................................................. 12

BAB III Rancangan Aktualisasi ........................................................... 23


A. Gambaran Proses Penetapan Penetapan Isu dan Dampaknya Jika Isu
tidak diselesaikan .............................................................................. 23
B. Tabel Rancangan Aktualisasi ............................................................. 28

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI ................................ 34


A. Pelaksanaan Kegiatan........................................................................ 34
B. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi .................................... 34

BAB VPENUTUP .................................................................................. 50


A. Kesimpulan ....................................................................................... 50
B. Rencana Tindak Lanjut...................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 52


LAMPIRAN ......................................................................................... 53

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
vi
BAB I Dalam sistem Pelatihan Dasar

Pendahuluan Calon PNS, setiap peserta pelatihan

dituntut untuk mampu


A. Latar Belakang
mengaktualisasikan substansi materi
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
pembelajaran yang telah dipelajari
warga Negara Indonesia yang
melalui proses pembiasaan diri yang
memenuhi syarat tertentu yang di
difasilitasi dalam pembelajaran agenda
angkat oleh Pejabat Pembina
Habituasi. Pembelajaran Agenda
Kepegawaian untuk bekerja di instansi
Habituasi memfasilitasi peserta
pemerintah dalam rangka
melakukan kegiatan pembelajaran
melaksanakan tugas pemerintahan.
aktualisasi dari materi Pelatihan yang
Undang-Undang No.5 Tahun 2014
telah dipelajari.
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pengalaman belajar pada agenda
berisi tentang Pengelolaan ASN.
habituasi dirancang agar peserta
Sesuai dengan Undang-Undang No.5
mendapatkan pemahaman tentang
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
konsep habituasi melalui kegiatan
Negara, pegawai ASN berfungsi
pembelajaran aktualisasi di tempat
sebagai pelaksanan kebijakan
kerja dan kegiatan pembelajaran
public,pelayanan public, perekat dan
aktualisasi sehingga peserta akan
pemersatu bangsa. Untuk tugas ASN
memiliki kemampuan merumuskan
menurut UU ASN adalah
substansi mata pelatihan ke dalam
melaksanakan kebijakan publik yang
rancangan aktualisasi, pembimbingan
dibuat oleh Pejabat Negara,
pembelajaran aktualisasi,
memberikan pelayanan publik yang
melaksanakan seminar rancangan
professional dan berkualitas, serta
aktualisasi, melaksanakan aktualisasi
mempererat persatuan dan kesatuan
di tempat kerja dan menyusun
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
laporan aktualisasi serta melakukan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
1
analisis dampak (apabila nilai-nilai hipertensi sering Biasanya penderita

dasar tidakditerapkan dalam hipertensi berhenti minum obat

pelaksanaan tugas jabatan), hipertensi ketika gejala yang

menyiapkan rencana presentasi dirasakannya berkurang tanpa ada

laporan pelaksanaan aktualisasi, dan instruksi untuk menghentikan terapi.

melaksanakan seminar aktualisasi. Penderita hipertensi merupakan

Substansi dari keseluruhan materi salah satu pasien yang harus

pelatihan yang diberikan selama diberikan konseling agar patuh

pelatihan dasar calon pegawai negeri terhadap pengobatan yang dijalani,

sipil tersebut pada dasarnya adalah karena hipertensi merupakan penyakit

untuk mewujudkan sistem terdapat yang secara pelan-pelan dapat

beberapa kendala yang didapatkan menimbulkan kematian karena payah

salah satunya tentang kuranya jantung, infark miokard, stroke atau

pemahaman pasien tentang penyeban gagal ginjal. Dengan demikian

tanda dan gejala serta penanganan pemeriksaan tekanan darah secara

dan pencegahan secara mandiri . teratur memiliki arti penting dalam

Pelayanan keperawatan dalam UD perawatan hipertensi (Onzenoort,

38 tahun 2014 tentang keperawatan 2010). Kepatuhan menjalani

adalah (suatu bentu pelayanan pengobatan sangat diperlukan untuk

professional yang merupakan bagian mengontrol tekanan darah serta

intergral dari pelayanan kesehatan mencegah terjadinya komplikasi.

yang di dasari pada ilmu dan kiat Kepatuhan pemahaman pasien

perawatan di tunjukan kepada berpengaruh terhadap keberhasilan

individu,keluarga,kelompok atau suatu pengobatan. Hasil terapi tidak

masyarakat baik sehat maupun sakit) akan mencapai tingkat optimal tanpa

Dari hasil observasi penulis adanya kesadaran diri pasien itu

didapatkan informasi bahwa pasien sendiri, bahkan dapat mengakibatkan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
2
kegagalan terapi, serta dapat pula payah jantung, infark miokard, stroke

menimbulkan komplikasi yang sangat atau gagal ginjal. Dengan demikian

merugikan penderita dan pada pemeriksaan tekanan darah secara

akhirnya akan berakibat fatal (Hussar) teratur memiliki arti penting dalam

umumnya pasien berobat ketika perawatan hipertensi (Onzenoort,

sudah mengalami gejala yang dapat 2010). Kepatuhan menjalani

mengganggu aktifitas sehari-hari pengobatan sangat diperlukan untuk

seperti kaku kuduk, sakit kepala dan mengontrol tekanan darah serta

menurunnya fungsi penglihatan serta mencegah terjadinya komplikasi.

kebiasaan berobat secara tidak teratur Kepatuhan pasien berpengaruh

sesuai dengan anjuran dokter terhadap keberhasilan suatu

dikarenakan pasien lupa mengingat pengobatan. Hasil terapi tidak akan

waktu kontrol pengobatan, sibuk mencapai tingkat optimal tanpa

dengan aktivitas atau pekerjaanya adanya kesadaran diri pasien itu

atau pun tidak ada support dari sendiri, bahkan dapat mengakibatkan

keluarga/orang terdekat. kegagalan terapi, serta dapat pula

Biasanya penderita hipertensi menimbulkan komplikasi yang sangat

berhenti minum obat hipertensi ketika merugikan penderita dan pada

gejala yang dirasakannya berkurang akhirnya akan berakibat fatal (Hussar,

tanpa ada instruksi untuk 1995 dalam Pratiwi, 2011).

menghentikan terapi. Penderita Berdasarkan dari uraian diatas,

hipertensi merupakan salah satu penulis akan melakukan aktualisasi di

pasien yang harus diberikan konseling wilayah kerja Puskesmas atinyo barat

agar patuh terhadap pengobatan yang terhadap pasien hipertensi. Pelayanan

dijalani, karena hipertensi merupakan medis yang diberikan untuk

penyakit yang secara pelan-pelan pencegahan dan pengendalian

dapat menimbulkan kematian karena penyakit hipertensi yaitu dengan cara

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
3
meningkatkan pemahaman untuk dengan menaati tugas pokok dari

kontrol ke Puskesmas dan minum puskesmas itu sendiri yaitu salah

obat anti hipertensi. satunya upaya pencegahan dan

Membantu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

pengendalian penyakit tidak menular diantaranya hipertensi.

yaitu Hipertensi di Puskesmas di Hipertensi atau tekanan darah

puskesmas aitinyo barat . bagi pihak tinggi merpakan penyakit kronis dan

lain materi tersebut diterapkan tidak menular yang menjadi masalah

diseluruh lapisan pemerintahan mulai kesehatan masyarakat global karena

dari yang terrendah yaitu desa dan peravelensi yang tinggi dan resiko

kelurahan ,serta di terapkan pada tiap bersamaan untuk penyakit

tahapan pemerintahan baik mulaiDari kardiovaskular dan ginjal.

perencanan,pengorganisasian,sampai Saat ini, lebih dari 25% dari

pelaksanaan maka akan mudah dalam populasi dunia adalah hipertensi

mewujudkan Good Government. dengan perkiraan bahwa presentase

Puskesmas adalah unit ini dapat meningkat menjadi 29%

pelaksanaan teknisi dinas kesehatan pada tahun 2025(Amaral et.2015).

kabupate kota yang bertanggung Menurut World Health Organization

jawab menyelengarakan Bagi Pihak lain materi tersebut apabila

pembangunan kesehatan di suatu diterapkan diseluruh lapisan

wilayah kerja (PMK No 74, pemerintahan mulai dari yang

2016).Upaya pembangunan kesehatan terendah yaitu Desa dan Kelurahan,

yang dilaksanakan di puskesmas serta diterapkan pada tiap tahapan

dapat berjalan dengan baik jika pemerintahan baik mulai dari

dilakukan proses manajemen yang perencanaan, pengorganisasian,

baik,proses manajemen yang sampai pelaksanaaan, maka akan

baikdapat tercipta salah satunya mudah dalam mewujudkan tujuan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
4
suatu organisasi pemerintahan populasi dunia adalah hipertensi

maupun mewujudkan Good dengan perkiraan bahwa persentase ini

Government. dapat meningkat menjadi 29% pada

Puskesmas adalah unit pelaksana tahun 2025 (Amaral et al, 2015).

teknis dinas kesehatan Menurut World Health Organization

kabupaten/kota yang bertanggung (2011), dari 50% penderita hipertensi

jawab menyelenggarakan yang diketahui hanya 25% yang

pembangunan kesehatan di suatu mendapat pengobatan dan hanya

wilayah kerja (PMK No. 74, 2016). 12,5% yang diobati dengan baik.

Upaya pembangunan kesehatan yang Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah

dilaksanakan di puskesmas dapat kasus hipertensi terutama di negara

berjalan dengan baik jika dilakukan berkembang akan mengalami

proses manajemen yang baik, proses peningkatan sekitar 80% dari 639 juta

manajemen yang baik dapat tercipta kasus pada tahun 2000 dan menjadi

salah satunya dengan menaati tugas 1,15 milyar kasus seiring dengan

pokok dari puskesmas itu sendiri yaitu pertambahan jumlah penduduk.

salah satunya upaya pencegahan dan Jumlah penderita hipertensi secara

pengendalian penyakit tidak menular nasional mengalami penurunan

diantaranya Hipertensi. sebesar 25,8% dari 31,7% pada tahun

Hipertensi atau tekanan darah 2007 (Riskesdas, 2013).

tinggi merupakan penyakit kronis dan Puskesmas aitinyo barat memiliki

tidak menular yang menjadi masalah jumlah kasus hipertensi pada tahun

kesehatan masyarakat global karena 2018 sebanyak 3059 kasus, meningkat

prevalensi yang tinggi dan risiko dari tahun sebelumnya sebanyak 2912

bersamaan untuk penyakit kasus, dimana kasus tersebut

kardiovaskular dan ginjal. menempati peringkat pertama dari 10

Saat ini, lebih dari 25% dari kasus penyakit di Puskesmas.dalam

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
5
melaksanakan upaya pencegahan dan pencapaian visi misi organisasi

pengendalian penyakit tidak menular apabila nilai-nilai dasar tersebut tidak

yaitu hipertensi (2011), dari 15% diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-

penderita hipertensi yang diketahui hari dengan baik.

hanya 25% jumblah kasus hipertensi C. Manfaat Aktualisasi

terutama di Negara berkembang akan Manfaat kegiatan mengaktualisasikan

mengalami penigkatan sekitar 80% nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai

dari 639 juta kasus pada tahun 2000 berikut

dan menjadi 1,15 milyar kasus seiring 1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

dengan pertambahan jumblah Mampu mengimplementasikan

penduduk. nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA

B. Tujuan Aktualisasi sebagai landasan dalam

Tujuan Aktualisasi ini adalah menjalankan tugas dan fungsinya.

untuk meningkatkan mutu pelayanan 2. Bagi Satuan Kerja

medis terhadap pasien hipertensi Membantu upaya pencegahan dan

dengan meningkatkan pemahaman pengendalian penyakit tidak

pasien hipertensi di Puskesmas menular yaitu Hipertensi di

Aitinyo.barat Selain itu, tujuan Puskesmas di puskesmas aitinyo

aktualisasi bagi peserta adalah dapat barat .

mengetahui dan menerapkan 3. Bagi Pihak lain

substansi nilai-nilai dasar profesi PNS, Pasien dengan Hipertensi menjadi

yaitu ANEKA (Akuntabilitas, lebih memahami melakukan

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen tindakan pencegahan penyakit

Mutu dan Anti Korupsi), Manajemen hipertensi.

Publik, Whole of Government, dan D. Tempat dan Waktu Aktualisasi

Pelayanan Publik serta mengetahui Tahapan aktualisasi dilaksanakan

dampak-dampaknya terhadap mulai tangal 29 September 2021 Di

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
6
Puskesmas Aitinyo Barat.

E. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang Lingkup Aktualisasi ini

dilakukan di Puskesmas Aitinyo barat

Batas waktu yang telah ditentukan

untuk melaksanakan aktualisasi nilai

– nilai dasar ini adalah selama off

kampus atau lebih tepatnya pada 11

September 2019 – 15 Oktober 2019.

Adapun kegiatan yang dilakukan

sosialisasi penyuluhan hipertensi

[penyuhip] , media banner hipertensi.,

kegiatan PENSI (Peduli Hipertensi) di

wilayah kerja Aitinyo Barat.

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
7
BAB II pada sensus penduduk 2020, Maybrat

Gambaran Umum Organisasi dan Mutu memiliki penduduk sebanyak 42.991

Pelatihan jiwa (2020). Pusat pemerintahannya

berada di kumurkek, salah satu desa


A. Deskripsi Organisasi
di kecamatan Aifat.
Puskesmas Aitinyo Barat Salah
satu dari 14 puskesmas yang ada di Letak Peta Kabupaten Maybrat

kabupaten maybrat, beralamat di jln Koordinat : 1.2155oS


ayamaru teminabuan Distrik Aitinyo
132.35092oE
Barat Kabupaten Maybrat.
Negara : Indonesia

Provonsi : Papua Barat

Tanggal peresmian : 16 Januari

2009

Dasar Hukum : UU RI Nomor 13

tahun 2009 Ibu Kota :


Puskesmas Aitinyo Barat Memiliki 2
dua wilayah, terdiri dari Distrik Kumurkek
Aitinyo Barat, Dan Distrik
Ayamaru Selatan Jaya. Pemerintahan

1. Profil Kabupaten Maybrat Bupati : Bernad Sagrim

Kabupaten maybrat adalah sebuah Wakil bupati : Paskalis Kocu Luas

kabupaten di provinsi Papua Barat, Total : 5.461, 69 Km2 (

Indonesia. Kabupaten ini di bentuk 2,108,77 sq mi)

pada Tahun 2009 sebagai pemekaran Populasi (2020)

dari Kabupaten Sorong, yang memiliki Total : 42.991 jiwa

luas wilayah 5.461,69 km2. Jumlah Kepadatan : 8/km2 ( 20/sq mi)

penduduk Kabuoaten Maybrat pada Demografi

tahun 2018 sebanyak 40.649 jiwa, Agama : Kristen 98,65%

dimana laki-laki 17.412 jiwa dan : Protestan 79,56%

perempuan 16804 jiwa. Dan hasil data : Katolik 19,09%

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
8
: Islam 1,33% a. Peningkatan, penuatan dan

: Hindu 0,02% pengembangan kelembagaan

Bahasa : Bahasa Indonesia pemerintah daerah dan

dan Bahasa Daerah pengendalian sistem

Zona waktu : WIT Jumlah penyelenggaraan pemerintah

Kecamatan : 24 Distrik jumlah daerah dalam rangka pemenuhan

Kelurahan :1 kesejahteraan masyarakat,

Jumlah desa : 259 distribusi aparat penyelenggaraan

Bandar udara : Bandar udara dan sumber daya manusia

ayawasi Ayamaru, Aitiyo dan Aifat (A3) di

dan Bandar udara wilayah Maybrat.

kambuaya b. Menjalin hubungan kemitraan

Nama Kantor : Puskesmas Aitinyo dengan institusi pemerintah

Barat kabupaten terkait, dalam rangka penguatan

Maybrat peningkatan kinerja aparatur dan

Alamat : Jln. Ayamaru akuntabilitas penyelenggaraan

Teminabuan pemerintah daerah, distrik,

2. Visi dan Misi kelurahan dan kampung untuk

Visi Dan Misi Kabupaten Maybrat meningkatkan ekonomi rakyat,

kesejahteraan, ketertiban dan


Visi
penguatan kearifan lokal yang adil,
Mewujudkan masyarakat maybrat yang
benar serta merata secara
sehati, bersatu membangun dan
proposional, sesuai semangat
mengembangkan sumber daya maybrat
TRISAKTI dan NAWACITA, dengan
untuk kesejahteraan yang adil dan
semangat persatuan dan kegotong
merata.
royongan.

MISI c. Mempromosikan potensi ekonomi

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
9
daerah maybrat untuk menarik Defelopman Goals).

minat investasi dalam peningkatan

pertumbuhan ekonomi daerah dan MISI:

meningkatkan pendapatan dan 1. Menggerakan pembanguanan

kesejateraan serta menyerap berwawasan kesehatan yang berda

tenaga kerja lokal di maybrat mpak positif.

secara bertahap ; 2. Memperdayakan Setiap Keluarga

d. Melanjutkan kebijakan, program, dan masyarakat dengan mening

misi strategis kepemimpinan Katkan pengetahuan dan

sebelumnya, dengan skala kemampuan menuju kamandirian

prioritas pada infratruktur dasar untuk Hidup sehat.

seperti 3. Meberikan pemerataan pelayanan

e. Jalan strategis antara kabupaten, kesehatan yang memuaskan sta

jalan strategis lintas sentra Ndaran yang mudah di jangkoi oleh

ekonomi, jembatan, perumahan masyarakat

rakyat, jalan limgkumgan 4. Memelihara dan meningkatkan

distrik/kampong, pendidikan, Kesehatan perorangan, keluarga

kesehatan, peternakan, pertanian Melalui upaya promotif, preventif,

dan sebagainya. kualikatif, dan rehabilitative.

3. Visi dan misi Puskesmas 4. Nilai Organisasi

VISI : Nilai –nilai Orgnisasi Puskekesmas

Mejadikan puskesmas sebagai Aitinyo Barat adalah peduli,

Etalase pembangunan kesehatan di disiplin, jujur, dan Akuntabel

Distrik Aitinyo Barat dan di Distrik

Ayamaru selatan jaya tahun 2021

Agar tercapainya pembanguanan

millennium atau MDGs (Milenium

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
10
Struktur Organisasi

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
11
B. Gambaran Mata Pelatihan perlindungan terhadap

1. Nilai-nilai Dasar PNS pengaruh yang tidak

a. Akuntabilitas seharusnya dan korupsi

Akuntabilitas merujuk pada dalam pengambilan

kewajiban setiap individu keputusan;

kelompok atau institusi untuk c) Meningkatkan

memenuhi tanggung jawab yang akuntabilitas dalam

menjadi amanahnya.Amanah keputusan-keputusan;

seorang PNS adalah menjamin d) Meningkatkan

terwujudnya nilai-nilai publik. kepercayaan dan

Indikator nilai-nilai dasar keyakinan kepada

akuntabilitas sebagai berikut: pimpinan secara

1) Kepemimpinan Lingkungan keseluruhan.

yang akuntabel tercipta dari 3) Integritas

atas ke bawah dimana Dengan adanya integritas

pimpinan memainkan menjadikan suatu kewajiban

peranan yang penting dalam untuk menjunjung tinggi dan

menciptakan lingkungannya. mematuhi semua hukum

2) Transparansi yang berlaku, Undang-

Tujuan dari adanya undang, kontrak, kebijakan,

transparansi adalah dan peraturan yang berlaku.

a) Mendorong komunikasi 4) Tanggungjawab

yang lebih besar dan (Responsibilitas)

kerjasama antara Responsibilitas institusi dan

kelompok internal dan responsibilitas perseorangan

eksternal; memberikan kewajiban bagi

b) Memberikan setiap individu dan lembaga,

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 12
Aitinyo Barat
bahwa ada suatu konsekuensi Kejelasan juga merupakan

dari setiap tindakan yang salah satu elemen untuk

telah dilakukan, karena menciptakan dan

adanya tuntutan untuk mempertahankan

bertanggungjawab atas akuntabilitas.

keputusan yang telah dibuat. 9) Konsistensi menjamin

5) Keadilan stabilitas.

Keadilan adalah landasan b. Nasionalisme

utama dari akuntabilitas. Nasionalisme adalah paham

Keadilan harus dipelihara dan atau ajaran untuk mencintai

dipromosikan oleh pimpinan bangsa dan negara.Artinya setiap

pada lingkungan warga negara Indonesia haruslah

organisasinya. memiliki kesamaan cita-cita dan

6) Kepercayaan Rasa keadilan tujuan.Sehingga setiap warga

akan membawa pada sebuah negara bisa merasa setia, terlebih

kepercayaan. Kepercayaan ini pada negara dan bangsanya

yang akan melahirkan sendiri. Dalam kata lain setiap

akuntabilitas. warga negara wajib menanamkan

7) Keseimbangan Untuk rasa serta jiwa nasionalisme pada

mencapai akuntabilitas dalam bangsanya.

lingkungan kerja, maka Adapun nilai-nilai indikatornya

diperlukan adanya adalah sebagai berikut :

keseimbangan antara a) Ketuhanan Yang Maha Esa

akuntabilitas dan 1) Etos kerja

kewenangan, serta harapan 2) Riligius

dan kapasitas. 3) Toleransi

8) Kejelasan 4) Amanah

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 13
Aitinyo Barat
5) Percaya diri e) Keadilan sosial bagi seluruh

6) Tanggung jawab rakyat Indonesia

7) Transparan 1) Tolong menolong

b) Kemanusiaan yang adil dan 2) Sederhana

beradab 3) Tidak serakah

1) Humanis 4) Bersikap adil

2) Persamaan derajat 5) Kerja keras

3) Tidak diskriminatif c. Etika Publik

4) Saling menghormati Etika lebih dipahami sebagai

5) Tenggang Rasa refleksi atas baik/ buruk,

c) Persatuan Indonesia benar/salah yang harus dilakukan

1) Rela berkorban atau bagaimana melakukan yang

2) Gotong royong baik atau benar, sedangkan moral

3) Cinta tanah air mengacu pada kewajiban untuk

4) Berbahasa Indonesia yang melakukan yang baik atau apa

baik dan benar yang seharusnya dilakukan.

5) Menjaga ketertiban Dalam kaitannya dengan

6) Mengutamakan pelayanan publik, etika publik

kepentingan publik adalah refleksi tentang

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh standar/norma yang menentukan

hikmat kebijsanaan dalam baik/buruk, benar/salah perilaku,

permusyawatan perwakilan tindakan dan keputusan untuk

1) Musyawarah mufakat mengarahkan kebijakan publik

2) Menghargai pendapat orang dalam rangka menjalankan

lain tanggung jawab pelayanan publik.

3) Kekeluargaan Kode Etik adalah aturan-

4) Bijaksana aturan yang mengatur tingkah

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 14
Aitinyo Barat
laku dalam suatu kelompok berdasarkan prinsip keahlian.

khusus, sudut pandangnya hanya 5) Menciptakan lingkungan kerja

ditujukan pada hal-hal prinsip yang non diskriminatif.

dalam bentuk ketentuanketentuan 6) Memelihara dan menjunjung

tertulis.Adapun Kode Etik Profesi tinggi standar etika luhur.

dimaksudkan untuk mengatur 7) Mempertanggungjawabkan

tingkah laku/etika suatu tindakan dan kinerjanya

kelompok khusus dalam kepada publik.

masyarakat melalui ketentuan- 8) Memiliki kemampuan dalam

ketentuan tertulis yang melaksanakan kebijakan dan

diharapkan dapat dipegang teguh program pemerintah.

oleh sekelompok profesional 9) Memberikan layanan kepada

tertentu. publik secara jujur, tanggap,

Nilai-nilai dasar etika publik cepat, tepat, akurat, berdaya

sebagaimana tercantum dalam guna, berhasil guna, dan

Undang-Undang ASN, yakni santun.

sebagai berikut: 10) Mengutamakan kepemimpinan

1) Memegang teguh nilai-nilai berkualitas tinggi.

dalam ideologi Negara 11) Menghargai komunikasi,

Pancasila. konsultasi, dan kerjasama.

2) Setia dan mempertahankan 12) Mengutamakan pencapaian

Undang-Undang Dasar Negara hasil dan mendorong kinerja

Kesatuan Republik Indonesia pegawai.

1945. 13) Mendorong kesetaraan dalam

3) Menjalankan tugas secara pekerjaan.

profesional dan tidak berpihak. 14) Meningkatkan efektivitas

4) Membuat keputusan sistem pemerintahan yang

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 15
Aitinyo Barat
demokratis sebagai perangkat nilai-nilai indikatornya adalah

sistem karir. sebagai berikut:

d. Komitmen Mutu a) Jujur

Komitmen Mutu merupakan b) Peduli

pelaksanaan pelayanan public c) Mandiri

yang berorientasi pada kualitas d) Disiplin

hasil. Adapun nilai-nilai e) Tanggungjawab

indikatornya adalah sebagai f) Kerja keras

berikut: g) Sederhana

h) Berani
a) Efektivitas
i) Adil
b) Efesiensi
1. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan
c) Inovatif
Peran PNS dalam NKRI
d) Mutu

e) Adaktif Kedudukan dan Peran Pegawai

f) Responsive Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan

g) Perbaikan berkelanjutan Republik Indonesia yaitu dapat dilihat

e. Anti korupsi dari segi Manajemen ASN, Pelayanan

Anti Korupsi adalah tindakan Publik, dan Whole of government

atau gerakan yang dilakukan (WoG).

untuk memberantas segala 1. Manajemen ASN

tingkah atau tindakan yang Manajemen ASN adalah

melawan norma-norma dengan pengelolaan ASN untuk

tujuan memperoleh keuntungan menghasilkan Pegawai ASN yang

pribadi, merugikan negara atau professional, memiliki nilai dasar,

masyarakat baik secara langsung etika profesi, bebas dari intervensi

maupun tidak langsung. Adapun politik, bersih dari praktik korupsi,

kolusi, dan nepotisme.Manajemen

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 16
Aitinyo Barat
ASN lebih menekankan kepada instansi Pemerintah di pusat dan

pengaturan profesi pegawai daerah dan dilingkungan

sehingga diharapkan agar selalu BUMN/BUMD dalam bentuk

tersedia sumber daya aparatur barang atau jasa baik dalam

sipil Negara yang unggul selaras pemenuhan kebutuhan

dengan perkembangan jaman (Elly masyarakat. Adapun prinsip

dan Erna, 2017:16). Adapun asas- pelayanan publik yang baik untuk

asas manajemen ASN, antara lain: mewujudkan pelayanan

a) kepastian hukum; prima (Erwan, dkk. 2017:35-

b) profesionalitas; 36) adalah:

c) proporsionalitas; a) Partisipatif,

d) keterpaduan; dalam penyelenggaraan

e) delegasi; pelayanan publik yang

f) netralitas; dibutuhkan masyarakat

g) akuntabilitas; pemerintah perlu melibatkan

h) efektif dan efisien; masyarakat dalam

i) keterbukaan; merencanakan,

j) non diskriminatif; melaksanakan, dan

k) persatuan; mengevaluasi hasilnya.

l) kesetaraan; b) Transparan,

m) keadilan; Dalam penyelenggaraan

n) kesejahteraan. pelayanan publik, pemerintah

2. Pelayanan Publik sebagai penyelenggara

Pelayanan Publik menurut pelayanan publik harus

Lembaga Administrasi Negara menyediakan akses bagi

adalah segala bentuk pelayanan warga negara untuk

umum yang dilaksanakan oleh mengetahui segala hal yang

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 17
Aitinyo Barat
terkait dengan pelayanan publik dimana masyarakat

publik yang diselenggarakan harus memenuhi berbagai

tersebut. persyaratan dan

c) Responsif, membayar fee untuk

Dalam penyelenggaraan memperoleh layanan yang

pelayanan publik pemerintah mereka butuhkan harus

wajib mendengar dan diterapkan prinsip mudah

memenuhi tuntutan dan murah. Hal ini perlu

kebutuhan warga negaranya ditekankan karena pelayanan

terkait dengan bentuk dan publik yang diselenggarakan

jenis pelayanan publik yang oleh pemerintah tidak

mereka butuhkan, dimaksudkan untuk mencari

mekanisme penyelenggaraan keuntungan melainkan untuk

layanan, jam pelayanan, memenuhi mandat konstitusi.

prosedur, dan biaya f) Efektif dan Efisien,

penyelenggaraan pelayanan. penyelenggaraan pelayan

d) Tidak Diskriminatif, publik harus mampu

pelayanan publik yang mewujudkan tujuan-tujuan

diselenggarakan oleh yang hendak dicapainya dan

pemerintah tidak boleh cara mewujudkan tujuan

dibedakan antara satu warga tersebut dilakukan dengan

negara dengan warga negara prosedur yang sederhana,

yang lain atas dasar tenaga kerja yang sedikit, dan

perbedaan identitas warga biaya yang murah.

negara. g) Aksesibel,

e) Mudah dan Murah, Pelayanan publik yang

penyelenggaraan pelayanan diselenggarakan oleh

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 18
Aitinyo Barat
pemerintah harus dapat publik harus dapat dijadikan

dijangkau oleh warga negara sebagai alat melindungi

yang membutuhkan dalam kelompok rentan dan mampu

arti fisik dan dapat dijangkau menghadirkan rasa keadilan

dalam arti non-fisik yang bagi kelompok lemah ketika

terkait dengan biaya dan berhadapan dengan kelompok

persyaratan yang harus yang kuat.

dipenuhi oleh masyarakat 3. Whole Of Government

untuk mendapatkan layanan Whole of government

tersebut. (WoG) adalah sebuah pendekatan

h) Akuntabel, penyelenggaraan pemerintahan

semua bentuk yang menyatukan upaya-upaya

penyelenggaraan pelayanan kolaboratif pemerintahan dari

publik harus dapat keseluruhan sektor dalam ruang

dipertanggungjawabkan lingkup koordinasi yang lebih luas

secara terbuka kepada guna mencapai tujuan-tujuan

masyarakat. pembangunan kebijakan,

Pertanggungjawaban di sini manajemen program dan

tidak hanya secara formal pelayanan publik (Yogi dan Tri,

kepada atasan akan tetapi 2017:01). Pendekatan WoG dapat

yang lebih penting harus dilihat dan dibedakan berdasarkan

dipertanggungjawabkan perbedaan kategori hubungan

secara terbuka kepada antara kelembagaan yang

masyarakat luas melalui terlibat (6, Perri, 2004:103–

media publik. 138) sebagai berikut:

i) Berkeadilan, a) Koordinasi,

penyelenggaraan pelayanan yang tipe hubungannya dapat

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 19
Aitinyo Barat
dibagi lagi menjadi: 1) panjang, kerjasama pada

Penyertaan, yaitu isu besar yang menjadi

pengembangan strategi dengan urusan utama salah satu

mempertimbangkan dampak; penulis kerjasama;

2) Dialog atau pertukaran 2) Union, berupa Unifikasi

informasi; 3) Joint planning, resmi, identitas masing-

yaitu perencanaan bersama masing masih

untuk kerjasama sementara. nampak; merger, yaitu

b) Integrasi, penggabungan ke dalam

Yang tipe hubungannya struktur baru.

dapat dibagi lagi menjadi: 3) Merger, berupa

1) Joint working, atau penggabungan ke dalam

kolaborasi sementara; 2) Joint struktur baru.

ventrure, yaitu perencanaan

jangka panjang, kerjasama

pada pekerjaan besar yang

menjadi urusan utama salah

satu penulis kerjasama; 3)

Satelit, yaitu entitas yang

terpisah, dimiliki bersama,

dibentuk sebagai mekanisme

integratif.

c) Kedekatan dan pelibatan,

yang tipe hubungannya dapat

dibagi lagi menjadi:

1) Aliansi strategis, yaitu

perencanaan jangka

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 20
Aitinyo Barat
Tabel Indikator Nilai-Nilai Dasar ASN

No. NILAI DASAR INDIKATOR


1. AKUNTABILITAS - Tanggung jawab
- Jujur
- Kejelasan Target
- Netral
- Mendahulukan kepentingan public
- Adil
- Transparan
- Konsisten
- Partisipatif
2. NASIONALISME - Religious (patuh kepada ajaran agama)
- Hormat menghormati
- Kerjasama
- Tidak memaksakan kehendak
- Jujur
- Amanah (dapat dipercaya)
- Adil
- Persamaan derajat
- Tidak diskriminatif
- Mencintai sesama manusia
- Tanggang rasa
- Membela kebenaran
- Persatuan
- Rela berkorban
- Cinta tanah air
- Memelihara ketertiban
- Displin
- Musyawarah
- Kekeluargaan
- Menghormati keputusan
- Tanggung jawab
- Kepentingan bersama
- Gotong royong
- Social
- Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
- Hidup sederhana
- Kerja keras
- Menghargai karya orang lain
3. ETIKA PUBLIK - Jujur
- Bertanggung jawab
- Integritas tinggi
- Cermat
- Disiplin
- Hormat
- Sopan
- Taat pada peraturan perundang-undangan
- Taat perintah
- Menjaga rahasia

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 21
Aitinyo Barat
4. KOMITMEN MUTU - Efektivitas
- Efesiensi
- Inovasi
- Berorientasi mutu
5. ANTI KORUPSI - Jujur
- Disiplin
- Tanggung jawab
- Kerja keras
- Sederhana
- Mandiri
- Adil
- Berani
- Peduli
6 MANAJEMEN ASN - Profesional
- Memiliki nilai dasar
- Etika profesi
- Bebas dari intervensi politik
- Anti korupsi
- Unggul
- Berkualitas
- integritas
- Tanggung jawab
- Berorientasi pada pelayanan public
7 WOG - Kolaborasi
- Kebersamaan
- Kesatuan
- Tujuan Bersama
8 PELAYANAN - Kepuasan masyarakat
PUBLIK - Partisipatif
- Transparan
- Responsif
- Non diskriminatif
- Mudah dan murah
- Efektif dan efisien
- Aksesibel
- Akuntabel
- Berkeadilan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 22
Aitinyo Barat
BAB III pasien hipertensi oleh petugas.

Rancangan Aktualisasi

b. Isu Yang Diangkat


A. Gambaran Proses Penetapan
Dari beberapa isu di atas,
Penetapan Isu dan Dampaknya Jika
langkah selanjutnya adalah
Isu tidak diselesaikan
menganalisis isu tersebut
a. Penetapan Isu
menggunakan metode metode
Isu adalah masalah yang harus
Urgency (U), Seriousness (S) dan
segera ditanggapi karena dapat
Growth (G). Isu ditetapkan dengan
mempengaruhi pekerjaan dan
cara mengidentifikasi terhadap
pencapaian tujuan organisasi.
ketiga isu di atas menggunakan
Rancangan aktualisasi ini dimulai
metode USG.
dengan mengidentifikasikan isu
Urgency
yang ada di puskesmas Atinyo Barat
Seberapa mendesak isu tersebut
khususnya di . Isu ini didapatkan
harus dibahas dikaitkan dengan
dari hasil observasi dan
waktu yang tersedia serta seberapa
pengalaman saya selama masa
keras tekanan waktu tersebut
percobaan (CPNS). Isu-isu yang
untuk memecahkan masalah yang
ditemukan antara lain sebagai
menyebabkan isu tersebut.
berikut:
Seriousness
1. Kurang rendahnya pemahaman Seberapa serius isu tersebut

pasien tentang penyakit perlu dibahas dikaitkan dengan

hipertensi akibat yang timbul dengan

2. Kurangnya pemahaman pasien penudaan pemecahan masalah

tentang pemeriksaan td darah yang menimbulkan isu tersebut

rutin. atau akibat yang menimbulkan

3. Belum ada penikatan edukasi masalah-masalah lain jika masalah

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 23
Aitinyo Barat
penyebab isu tidak dipecahkan

Growth

Seberapa besar kemungkinan-

kemungkinan isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan

kemungkinan masalah penyebab

isu akan makin memburuk apabila

dibiarkan.

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 24
Aitinyo Barat
Tabel Penilaian Isu dengan USG

No Isu U S G Tatoal Prioritas


1. Kurangnya pemahaman pasien tehadap penyakit hipertensi 4 3 3 10 2
Kurangnya pemahaman pasien tentang pemeriksaan tekanan 3 3 3 9 3
2.
darah rutin
3. Kurangnya peningkatan edukasi pasien hipertensi oleh petugas 4 4 5 13 1
Keterangan :
Urgency = mendesak
Seriousness = kegawatan
Growth = pertumbuhan
5 = sangat penting 5 = sangat gawat 5 = sangat cepat
4 = penting 4 = gawat 4 = cepat
3 = cukup peting 3 = cukup gawat 3 = kurang cepat
2 = kurang penting 2 = kurang gawat 2 = kurang cepat
1 = tidak penting 1 = tidak gawat 1 = tidak Cepat

Berdasarkan hasil penilaian hasil USG diatas maka yang menjadi prioritas isu utama yaitu adalah isu yang paling utama dilihat

dari urgensi,tingkat keseriusan dan kemungkinan isu menjadi semakin memburuk jika tidak segera di tangani.

Maka yang menjadi prioritas isu pertama yaitu: kurang pemahaman pasien terhadap penyakit hipertensi

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 25
Aitinyo Barat
c. Dampak Isu d. Gagasan Isu

1. Menyiapkan alat dan bahan


Hipertensi merupakan penyakit
penyuluhan
tekanan darah tinggi ,yaitu kondisi
2. Melakukan kegiatan penyuluhan
ketika tekanan darah diatas 130/80
hipertensi.
mmhg atau lebih.jika tidak ditangani
3. Membuat banner tentang
segera ,hipertensi bisa menyebabkan
penyakit hipertensi
munculnya penyakit-penyakit serius
4. Melakukan evaluasi kegiatan
yg mengacam nyawa seperti,gagal

jatung,penyakit ginjal,n stok oleh

sebab itu perlu di lakukan tindakan

pencegahan penyakit hipertensi.

Dengan cara memberikan peningkatan

pemahamna yg baik ,sosialisasi dan

edukasi pada setiap pasien agar,

pasien mengerti dan memahami tanda

n gejala,serta penyebab hipertensi

serta melakukan tindakan pencegahan

secara mandiri

Apabila pengetahuan pasien

terbatas dan tidak mandiri bisa bisa

menyebabkan penangan yg lebih

serius p ,serta dapat menigkatkan

jumlah kasus hipertensi yg di wilayah

kerja puskesmas aitinyo aitinyo barat

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 26
Aitinyo Barat
TIME LINE PELAKSANAAN AKTUALISASI

September Oktober
No Kegiatan Pekan Pekan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melaksanakan kegiatan 1 tahap 1, 2, dan 3
2 Melaksanakan kegiatan 2 tahap 1, 2, dan 3
3 Melaksanakan kegiatan 3 tahap 1, 2, dan 3
4 Melaksanakan kegiatan 4 tahap 1, 2, dan 3

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 27
Aitinyo Barat
B. Tabel Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : Puskesmas Aitinyo Barat


Isu Yang Diangkat : Kurangnya Pemahaman Pasien Tentang Penyakit hipertensi
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pemahaman Pasien Terhadap PenyakitHipertensi
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Memberikan Pemahaman Kepada Pasien Tentang Penyakit Hipertensi di wilayah
Kerja Puskesmas Aitinyo Barat
Kegiatan Keterkaitan Subtansi Mata Penguatan Nilai
NO Tahapan Kegiatan Output/hasil Kontribusi Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
1. Menyiapakan bahan Akuntabilitas (bertanggung Visi Meningkatkan mutu
dan alat penyuluhan 1. Melakukan Persetujuan jawab) Nasionalisme Mewujudkan masyarakat maybrat yang sehati pelayanan dengan
kordinasi dengan dan (menggunakan bahasa Indonesia bersatu membangun dan mengembangkan kasih dan hormat
pimpinan antau saran[notulen] yang baik dan benar Etika sumber daya maybrat untuk kesejahteran yang kepada setiap
mentor public (sopan dan hormat) adil dan merata pelayanan
WOG,MANEJE Komitmen mutu(efektif dan
MEN ASN & 2. Mencari refensi Internet dan efesien) Misi
PELAYANAN penyakit buku Anti korupsi (jujur dan berani)
PUBLIK hipertensi Menjalani hubungan kemitraan yang baik dalam
melayani masyarakat dibidang kesehatan
3. Daftar peserta dan Peserta dan
koesioner koesioner
2. Melakukan kegiatan 1. Melakukan Persetujuan Akuntabilitas (tanggung jawab) Visi Mewujudkan
penyuluhan kordinasi Tim Kerja sama Nasionalisme (menggunakan Mewujudkan masyarakat Maybrat yang sehati pelayanan di tingkat
hipertens tim bahasa Indonesia yang benar) bersatu membangun dan puskesmas dengan
2. Menentukan Etika public (sopan dan hormat) mengembangkan sumber daya maybrat kesatuan kasih
WOG,MANEJE jadwal Jadwal Anti korupsi (jujur dan mandiri) untuk kesejahteran yang adil dan merata kerendahan
MEN ASN & Pelaksanan Komitmen mutu (efektifitas.inofat hati, dan hormat
PELAYANAN if dan mutu) Misi kepada semua
PUBLIK i 3. Melakukan Kegiatan orang
Kegiatan terlaksana Menjalani hubungan kemitraan yang baik dalam
Penyuluhan melayani masyarakat dibidang kesehatan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 28
Aitinyo Barat
3. Membuat banner 1. Membuat desain Desain Akuntabilitas (kejelasan) Visi Memberikan
tentang penyakit baner Nasionalisme (menggu nakan pelayanan adil serta
hipertensi Bahasa indonesia yang baik) Mewujudkan masyarakat maybrat yang sehati merata
2. Menyiapkan Alat Laptop dan Etika publik (jujur) bersatu membangun dan mengembangkan
dan Bahan Spanduk Anti korupsi (mandiri) Komitmen sumber daya maybrat untuk kesejahteran yang
Banner mutu (efektifitas.efesien dan adil dan merata
PELAYANAN responsif)
PUBLIK 3. Mencetak Banner Banner Misi
Hipertensi
Menjalani hubungan kemitraan yang
Baik dalam melayani masyarakat dibidang
kesehatan
4 Evaluasi 1. Menggumpulkan Dokumentasi Akuntabilitas (bertangun jawab) Visi
dan data kegiatan Nasionalisme(menggu nakan
bahasa indonesia yang Mewujudkan masyarakat maybrat yang sehati
2. Membuat Laporan Daftar baik dan musyaawarah) Etika bersatu membangun dan mengembangkan
dan Evaluasi Laporan publik (jujur dan sopan sumber daya maybrat untuk kesejahteran yang
WOG,MANEJEMEN Anti korupsi (mandiri) Dan adil dan merata
ASN & berkerja keras )
3. Menyampaikan
PELAYANAN Laporan Misi
PUBLIK Laporan Terlaksana
Menjalani hubungan kemitraan yang baik dalam
melayani masyarakat dibidang kesehatan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 29
Aitinyo Barat
 Deskripsi keterkaitan kegiatan mata Pelatihan

Kegiatan 1: Menyiapkan bahan dan alat penyuluhan

Pada kegiatan pertama ini saya akan menyiapkan bahan dan alat sesuai dengan kode etik dan perilaku ASN

(WOG,MANAJEMEN DAN PELAYAYAN PUBLIK)

Tahap Pertama : Pada tahapan ini Saya akan bertanggun jawab(akuntabelitas) menyampaikan

konsultasi kepada pimpinan dengan menggunakan bahasa yang baik ( nasionalisme}

serta bersikap sopan dan hormat(etika public)

Tahap Kedua : Pada tahapan ini saya akan jujur dan berani( anti korupsi) dalam pengambilan data

sesuai dengan materi dan refensi yang didapat

Tahapan Ketiga : Pada tahapan ini saya akan bertanggung jawab menyampaikan keapad peserta tentang

tahapan pengisian koesioner, adanya mutu pelayanan yang efektif dan efisien(komitmen

mutu)

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 30
Aitinyo Barat
 Deskripsi keterkaitan kegiatan mata Pelatihan

Kegiatan 2: Melakukan Kegiatan Penyuluh Hipertensi

Pada kegiatan kedua ini,Saya akan melakukan kegitan penyuluhan hipeertensi sesuai dengan kode etik ASN

(WOG,MANAJEMEN ASN & PELAYANAN PUBLIK)

Tahap Pertama : pada tahapan ini,Saya akan bertanggu jawab (akuntabilitas) berkordinasi dengan tim

dengan sikap sopan dan hormat(etika public )dalam menyampaikan tahapan kegiatan

Tahap Kedua : Pada tahapan ini saya akan bertanggung jawab, bersikap jujur dan mandiri ( anti korupsi)

dalam menyusun jadwal kegiatan penyuluhan serta memiliki kejelasan (Akuntabilitas)

Tahapan Ketiga : Pada tahapan ini saya akan menyampaikan penyuluhan dengan menggunkan bahasa yang

baik(nasionalisme), dalam pencapaian target secara efektivitas (komitmen mutu)

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 31
Aitinyo Barat
 Deskripsi keterkaitan kegiatan mata Pelatihan

Kegiatan 3: Membuat banner tentang penyakit hipertensi.

Pada kegitan ini ketiga ini,saya akan melakukan pembuatan banner hipertensi sesuai dengn kode etik

ASN(PELAYANAN PUBLIK)

Tahap Pertama : Pada tahapan ini saya akan memberikan kejelasan (Akuntabilitas) dalam membuat

desain banner hipertensi dengan menggunkan bahasa yang mudah di mengerti dan di

pahami (nasionalisme) ,

Tahap Kedua : Pada tahapan ini saya akan jujur dan mandiri dalam proses pembuatan banner hipertensi

( anti korupsi)

Tahapan Ketiga : Pada tahapan ini saya berkolaborasi dengan meningkatkan mutu pelayanan dengan cara

efektif dan efisien(komitmen mutu)

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 32
Aitinyo Barat
 Deskripsi keterkaitan kegiatan mata Pelatihan

Kegiatan 4: Melakukan Evaluasi Kegiatan

Pada kegiatan keempat ini saya,akan melakukan evaluasi dengan menggunakan kegiatan dengan menggunakan

kode etik ASN yang sesuai(WOG,MANAJEMEN ASN& PELAYANAN PUBLIK)

Tahap Pertama : Saya akan bertanggung jawab dalam mengumpulkan data dan dokumentasi kegiatan

Tahap Kedua : Saya akan melakukan evaluasi kegiatan dengan menggunakan bahasa yang baik dan

musyawarah(nasionalisme),serta mandiri dan bekerja keras{anti korupsi)

Tahapan Ketiga : Saya akan menyampaikan laporan kegiatan jujur dan sopan (etika public

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 33
Aitinyo Barat
BAB IV 3. Membuat banner hipertensi

PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI


4. Evaluasi kegiatan hipertensi

B. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan


A. Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pns sebagai
Kegiatan pertama yang di lakukan adalah
tenaga medis (perawat) dipuskesmas
kordinasi langsung dengan mentor
aitinyo barat Yang di laksanakan selama
dengan konsultasi langsung berdasarkan
masa habituasi terhitung dari 2 oktober Rancangan aktualisasi yang telah di
setujui terdapat 4 (Empat)) kegiatan yang
sampai 6 november 2021.implementasi
di laksanakan di antaranya
kegiatan yang di lakukan yaitu
 Kegiatan 1
Peningkatan kuranya Pemahaman
 Nama Kegiatan : Menyiapkan Bahan
Pasien terhadap penyakit hipertensi
dan Alat Penyuluh
di puskesmas Aitinyo Barat.
 Waktu Pelaksanaan : Minggu

Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 4 Terakhir di Bulan September

kegiatan dimana sumber kegiatan yang a. Tahapan Kegiatan :

bertujuan untuk meningkatkan


1. Melakukan konsultasi dengan
pemahaman atau pengetahuan pasien
pimpinan selaku mentor (daftar
tentang penyakit hipertensi itu sendiri
konsultasi)

Dengan melakukan kegiatan sosialisasi

atau penyuluhan kepada setiap peserta

pasien hipertensi.

Adapun keempat kegiatan yg di lakukan

adalah

1. Menyiapkan bahan Gambar 1 : Konsultasi dengan Mentor

2. melakakukan kegiatan penyuluhan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 34
Aitinyo Barat
2. Mencari Refensi Penyakit Hipertensi

Mengumpulkan materi hipertensi dari Gambar 3. Peserta dan Kosioner

internet dan buku serta di tuangkan


B. Ouput kegiatan
dlam bentuk leflet yang akan di
ouput dari kegiatan ini adalah
bagikan pada setiap peserta
terlaksananya kegiatan penyuluhan

hipertens pada pasien di wilayah kerja

puskesmas aitinyo barat dengan

jumalah peserta 12 orang pada pada

rabu 12 oktober 2021 jam 09.00 wit

,penyuluhan hipertensi ini bertujuan

untuk meningkatkan pemahahaman

pasien terhadap penyakit hipertensi

,agar lebih paham dalam pencegahan

dan penagangan serta biasa

Gambar 2.Leflet Hipertensi menekankan jumlah pasien hipertensi

3. Daftar Peserta dan Kosioner di wilayah kerja puskesmas aitinyo

Mengumpulkan daftar nama peserta barat

pasien hipertensi pada polik umum C. Analisa Dampak

penyakit dalam serta pembagian Dampak yang akan

koesioner diimplementasikan berdasarkan nilai

aneka

1. Akuntabilitas

Bertanggung jawab dalam melakukan

kegiatan penyiapkan bahan dan

berkordinasi dengan pimpinan atau

mentor sesuai dengan persetujuan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 35
Aitinyo Barat
atau daftar konsul yg telah di masyarakat dibidang kesehatan

tandangani serta membuat materi yg a. Penguatan nilai-nilai organisasi

disiapkan dalam bentuk leflet adalah uantuk meningkatkan

2. Nasionalisme mutu pelayanan dengan kasih

Menggunakan bahasa Indonesia yang hormat kepada setiap pelayanan

baik dalam berkondinasi dengan b. Dampak Bila Analisa Tidak di

pimpinanan atau mentor Serta Implenmentasikan

bahasa yg mudah di pahami  apabila menyiapan bahan dan alat

3. Etika public tidak dilakukan maka rencan

Berperilaku Sopan dan hormat kegiatan tidak akan berjalan

kepada pimpinam atau mentor dengan baik

4. Komitmen mutu  jika dalam proses penyiapan

Efektif dan efesiensi Menggunakan penyuluhan materi tidak

bahasa yang santun dan mudah di dilakukan konsultasi dengan

mengerti sehingga sosialisasi lebih pimpinan atau mentor,maka

efektif dan efisiensi rencana kegiatan tidak akan

5. Anti korupsi dilakukan ke tahap selanjutnya.

Jujur dalam pemberian informasi  Apabila materi dan refrensi tidak

sesuai dengan matari yg didapat disiapkan maka kurangnya

Kontribusi terhadap visi dan misi pengetahuan informasi tentang

Visi : memwujukan masyarakt penyakit hipertensi terhadap

maybrat yang sehati bersatu pasien

membangun dan mengembangkan  Jika peserta pasien hipertensi

sumber daya maybrat untuk tidak hadir dalam penyuluhan

kesejahteran yang adil dan merata maka akan terjadi jumblah

Misi : menjalani hubungan kemitraan peningkatan pasien hipertensi

yang baik dalam melayani diwilayah kerja puskesmas Aitinyo

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 36
Aitinyo Barat
Barat.

 Kegiatan 2
 Nama Kegiatan : Melakukan Kegiatan
Penyuluhan
 Waktu Pelaksanaan : Minggu Pertama
di Bulan Bulan Oktober
A. Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan Kordinasi tim untuk
melakukan kegiatan Penyuluhan.

Gambar jadwal kegiatan.

3. Melakukan Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan

Gambar 1 Kordinasi dengan Tim waktu yang telah ditentukan ,peserta

yang hadir sangat antusias dan


2. Menentukan jadwal kegiatan
mengerti bahaya dan tanda gejala
Jadwal kegiatan disusun berdasarkan
penyakit hipertensi. Kegiatan ini dapat
agenda yang akan dilaksanakan
dimengerti dan dipahami oleh setiap
yaitu: waktu,tanggal dan tempat
peserta yang hadir dan berjalan sesuai
pelaksanaan kegiatan
dengan waktu yang telah ditentukan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 37
Aitinyo Barat
Akuntabilitas

Melakukan penyuluhan sesuai dengan

materi dan refrensi yang didapat

(bertanggung jawab)

Nasionalisme

dalam melakukan kegiatan penyuluhan

penyakit hipertensi menggunakan

bahasa yang sopan dan mudah

dipahami oleh setiap peserta pasien

hipertensi (bahasa indonesi)

Etika Publik :
Gambar peserta:

Kegiatan ini dilakukan dengan


B. Output kegiatan : kegiatan ini
kesadaran diri setiap peserta yang
dilakukan diwilayah kerja puskesmas
memiliki riwayat tekanan darah tinggi
Aitnyo barat,dan dihadiri oleh peserta
tampa ada unsur paksaan (sopan dan
dan jumlah pasien yang memiliki
hormat)
riwayat penyakit tekanan darah tinggi

(Hipertnsi).setelah mendapkan Komitmen Mutu

penyuluhan maka pasien hipertensi melakukan kegiatan yang membawa

mengerti dan memahami tentang perubahan dalam pola pemikiran

penyakit hipertensi. tingkat pemahaman pasien penyakkt

C. Anlisa dampak hipertensi serta meningkatkan mutu

Dampak yang akan dinilai pelayanan di puskesmas aitinyo barat

implementasinya berdasarkan nilai (inovatif,efektif dan mutu)

ANEKA:

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 38
Aitinyo Barat
Anti Korupasi dicantumkan jadwal kegiatan,maka

setiap peserta hipertensi tidak


Penyuluhan hipertensi ini dilakukan
dapat mengetahui dan hadir dalam
pada setiap peserta tampa memunggut
mengambil bagian dalam tahapan
biaya dari masing-masing pasien yang
kegiatan tersebut, serta target
hadir dan dilakukan secara mandiri.
pencapaian tidak semaksimal
D. Kontrubusi Terhadap Tugas & Fungsi
mungkin

 Apabila kegiatan penyuluhan tidak


Visi : mewujudkan masyarakat maybrat
dilakukan secara baik,maka
yang sehat
kurangnya pemahaman pasien
Misi: menjalani hubungan kemitraan
tentang penyakit hipertensi
yang baik dalam melayani masyarakat
diwilayah kerja puskesmas aitinyo
dibidang kesehatan
barat dan kasusu penyakit

 Penguatan Nilai Organisasi hipertensi akan terus meningkat

Mewujudkan pelayanan ditingkat dalam daftar 10 besar penyakit

puskesmas dengan  Kegiatan 3


 Nama Kegiatan : Membuat X-Banner
kesatuan,kasih,kerendahan hati dan
Hipertensia
hormat kepada semua orang.  Waktu pelaksanan : Minggu kedua
 Dampak Bila Analisa Tidak Di bulan oktober 2021
a. Tahapan kegiatan :
Implementasikan
1. Membuat desain banner disusun
 Apabila melakukan kegiatan
berdasarkan refrensi materi yang
penyuluhan ,tidak berkordinasi
ada serta memberikan kejelasan
dengan tim maka, rancangan
informasi
kegiatan tidak berjalan dengan baik

dan tidak sesuai dengan tahapan

 Jika dalam proses penyusunan

kegiatan penyuluhan tidak

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 39
Aitinyo Barat
tunggu puskesmas aitinyo barat

Gambar .Desain banner

2. Menyiapkan alat dan bahan

Dalam pembuatan banner hiperensi b. Output kegiatan : dari kegiatan ini di

diperlukan leptop dan spanduk yang peroleh hasil berupa standing banner

dapat digunakan sesuai dengan yang memuat informasi mengenai

standar ukuran yang ditentukan penyakit hipertensi yang dapat dibaca

oleh setiap pasien yang sedang

menunggu antrean di ruang tunggu

puskesmas aitinyo barat

c. Analisa dampak

Dampak yang akan dinilai

implementasinya berdasarkan nilai

ANEKA

Gambar 1. Akuntabilitas

Bertanggung jawab membuat banner


3. Mencetak banner
hipertensi berdasarkan materi
Tersedianya banner hipertensi yang
refrensi agar dapat sesuai dengan
sudah jadi dan siap untuk
informasi kesehatan yang benar
dipanjangkan di depan area ruang

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 40
Aitinyo Barat
2. Nasionalisme Misi : menjalani hubungan kemitraan

Menggunakan bahasa yang baik dan yang baik dalam melayani

mudah dipahami (bahasa indonesia) masyarakat di bidang kesehatan

3. Etika public : memperhatikan standar e. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai

pembuatan banner hipertensi dalam Organisasi

menapilkan desain banner Memberikan pelayanan yang adil

menggunakan bahasa yang baik serta merata

gamabar santun f. Dampak Bila Analisa Tidak Di

4. Komitmen mutu Implementasikan

Membuat desain banner secara 1. Apabila pembuatan banner tidak

menarik dan mudah untuk dipahami sesuai dngan refrensi serta desian

sehingga akan terlihat efektif dan yang didapat,makaakan terjadi

tepat sasaran dalam pemberian penyampaian informasi kesehatan

informasi kesehatan yang tidak benar dan adil

5. Anti korupsi 2. Jika dalam proses pembuatan banner

Jujur menggunakan materi yang tidak ada musyawarah yang baik

didapat dalam desain banner maka rancangan aktualisasi tidak

hipertensi akan berjalan sesuai dengan tahapan

d. Kontribusi Terhadap Tugas Dan yang akan dilakukan

Fungsi Organisasi 3. Apabila dalam menampilkan desain

Kegiatan ini sesuai dengan visi dan banner tidak santun maka informasi

misi kabupaten maybrat yang diterima tidak efektif

Visi : mewujudkan masyarakat yang 4. Jika pembuatan desain banner tidak

sehati bersatu,membangun dan menarik dan tidak mudah untuk

mengembangkan sumberdaya dipahami maka kegiatan tersebut

masyarakat untuk kesejahteran yang tidak efektif dan tidak tepat sasaran

adil merata dalam pemberian informasi

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 41
Aitinyo Barat
5. Apabila dalam pembuatan banner Gambar tahapan kegiatan 2

tidak ada kejujuran berdasarkan

refrensi yang didapatkan maka terjadi

penyampain informasi yang salah

 Kegiatan 4

 Nama Kegiatan : Evaluasi dan

Monitoring Kegiatan

 Waktu Pelaksanaan : Minggu Ketiga

di Bulan Bulan Oktober

 Tahapan Kegiatan :

1. Mengumpulkan data kegiatan

berupa dokumentasi yang

dilakukan pada setiap kegiatan

rangcangan aktualisasi

Gambar foto kegiatan satu sampai 4

Gambar tahapan kegiatan 1

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 42
Aitinyo Barat
Gambar kegiatan 3 2. Membuat laporan dan evaluasi

Data yang telah diambil dari setiap

kegiatan penyuluhan disusun secara

sistematis dalam bentuk Laporan

evaluasi kegiatan.guna mendapatkan

bukti bahwa kegiatan tersebut sudah

terlaksana dengan baik sesuai

dengan prosedur

Gambar hasil penelitian koesioner .

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 43
Aitinyo Barat
3. Menyampaikan laporan

Laporan dapat di dipertanngung

jawab kepada pimpinan

b. Output kegiatan

Kegiaatan ini dilakukan sesuai dengan

data dapat di kaji secara detail dan

akurat dalam bentuk laporan yg sudah

terlaksana

c. Analisa Dampak

Dampak yang akan dinilai

implementasinya berdasarkan nilai

ANEKA

1. Akuntabilitas

Mempersiapkan segala sesuatu

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 44
Aitinyo Barat
dengan matang guna melancarkan VISI:

kegiatan penyuluhan (kejelasan)


mewujudkan masyarakat maybratyang
2. Nasionalisme
sehati bersatu membangun dan
Melakukan koodinasi tim dan
mengembangkan sumber daya maybrat
peserta dengan mengunakan bahasa
untuk kesejahteraan yang adil dan merata
yang baik (musyawarah)
MISI:
3 Etika Publik

Jujur dalam pembuatan laporan Menjalani hubungan kemitraan yang baik

sesuai dengan dengan materi dan dalam mlayani masyarakat dibidang

referensi yang sudah dikaji kesehatan

4 Komitmen Mutu e. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai

Kegiatan ini dapat dilakukan guna Organisasi

meningkatkan mutu pelayanan Memberikan pelayanan yang adil serta

puskesmas aitinyo barat . merata

5 Anti Korupsi f. Dampak Bila Analisa Tidak Di

Melakukan kegiatan secara mandiri Implementasikan

tanpa harus mengharapkan imbalan 1. Apabila dalam kegiatan ini tidak

dari tiap -tiap peserta serta mampu mengumpulkaan data dan

bekerja keras dalam menyukseskan dokumentasi kegiatan maka laporan

kegiatan tersebut rancangan tidak terlaksana dengan

d. Kontribusi Terhadap Tugas Dan baik

Fungsi Organisasi 2.Jika dalam proses pembuatan laporan

Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi dan evaluasi tidak di lakukan dengan

kabupaten maybrat menggunakan bahasa yanga baik

serta menerima saran dan musyawah

bersama

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 45
Aitinyo Barat
Maka hasil dari laporan aktualisasi

tidak berjalan dengan baik

3. Apabila dalam penyampaian dan

presentasi laporan tidak di

laksanakan,

Sesuai dengan data yang di dapat

dilapangan ,maka laporan aktualisasi

tidak tersampikan dengan baik.

4. jika pembuatan laporan evaluasi

tidak terlaksana dengan baik maka

cakupan dan target serta mutu dari

rancangan aktulisasi tidak berjalan

dengan baik

5. apabila penyampaian laporan

evaluasi tidak dilakukan pertanggung

jawab dengan baik maka hasil

rancangan tidak teraksanakan.

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 46
Aitinyo Barat
MATRIKS KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

DALAM NKRI

PERAN DAN KEGIATAN


NO
KEDUDUKAN ASN
Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV

1 Manajemen ASN

2 Pelayanan Publik

3 WOG

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 47
Aitinyo Barat
MATRIKS HABITUASI NILAI-NILAI PNS
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Keg. 3 Kegiatan 4
Nilai-nilai ANEKA Indikator Nilai Total
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Transparansi √ √ 2
Integritas √ √ √ √ 4
Tanggung Jawab √ √ √ √ √ 5
Akuntabilitas Keadilan √ √ 2
Kepercayaan √ √ 3
Kejelasan √ √ √ √ √ √ √ 7
Konsisten √ √ √ √ 4

Tanggung Jawab √ √ √ 3
Transparan √ √ √ 3
Saling Menghargai √ √ 2
Etos Kerja √ √ √ √ 4
Amanah √ √ √ √ 4
Tidak Diskriminatif
Nasionalisme
Rela Berkorban √ √ √ √ √ 5
Menjaga Ketertiban √ √ 2
Mengutamakan
√ √ √ √ √ 5
Kepentingan Publik
Musyawarah Mufakat √ √ √ √ 1
Kerja Keras √ √ √ 3

Sopan santun √ √ √ √ 4
Tanggung Jawab √ √ √ 3
Tidak Diskriminatif √ √ 2
Jujur √ √ 2
Etika Publik Kerja Sama √ √ √ √ √ 5
Komunikasi √ √ √ √ √ √ 6
Konsultasi √ √ √ 3
Kesetaraan √ √ √ 3
Efektifitas √ √ 2

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 48
Aitinyo Barat
Efesiensi √ √ √ √ √ 5
Inovatif √ √ √ √ √ √ 6
Komitemen Mutu Mutu √ √ √ √ √ √ 6
Responsif √ √ 2
Efektifitas √ √ √ 3

Jujur √ √ 2
Adil √ √ 2
Anti Korupsi Peduli √ √ √ √ √ √ √ √ 8
Mandiri √ √ 2
Kerja Keras √ √ √ √ 4
Disiplin √ √ √ √ √ √ √ 7

Partisipatif √ √ √ 3
Pelayan Publik
Responsif √ √ √ 3

Kordinasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
WOG
Kolaborasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Peran √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Manajemen ASN Kedudukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Kode Etik ASN √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Jumlah Total 10 17 17 16 20 12 12 10 17 10 24 25 111

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 49
Aitinyo Barat
BAB V maksimal mungkin Dan meletakan di

PENUTUP polik umum penyakit dalam,agar

setiap peserta pasien hipertensi yang


A. Kesimpulan datang berobat Dilakukan pendataan
Kegiatan aktualisasi yang Dapat di dan mengukur tinggkat pengetahuan
implementasikn sesuai dengan ke5 dasar pasien.kegiatan ini dilakukan sebulan
nilai ASN yaitu ANEKA. Meskipun dalam sekali Pada kegiatan pos yandu
dalam tahapan aktulisasi ini, mengalami lansia
banyak kendala, Tetapi tidak 2. Melakukan kegiatan Penyuluhan
mengurangi niat dan tekat dalam penyakit hipertensi
pelaksaan kegiatan ,serta berjalan sesuai Kegiatan ini di lakukan mimimal
dengan jadwal kegiatan yang sebulah sekali diruangan posyandu
direncanakan Kegiatan aktulisasi ini lansia,yang melibatkan jumlah
merupakan bentuk dari peningkatan peserta hipertensi dan ,jika
mutu pelayanan puskesmas aitinyo barat memungkinkan bisa di sampaikan di
sesuai dengan visi dan misi kabupaten acara- acara besar.hal ini merupakan
Maybrat. bentuk dari tindakan pencegahan

B. Rencana Tindak Lanjut secara dini agar, mengurangi factor

Penerapan kegiatan yang dapat di resiko terkena penyakit hipertensi

lakukan di puskesmas Aitinyo barat Dan menurunkan jumlah

setelah kegiatan aktualisasi selesai peningkatan pasien hipertensi di

wilayah kerja puskesmas`Aitinyo


Mencakup beberapa hal
barat
1. Menyiapkan bahan dan alat
3. Membuat Banner hipertensi
penyuluhan
Sebagai rencana tindak lanjut dari
Mempesiapakan daftar peserta dan
kegiatan ini,pembuatan banner
koesioner dalam jumlah yang
hipertensi akan dilakukan

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 50
Aitinyo Barat
perbaharuan setiap di dapatkan data

terbaru.agar warga dan pasien yang

datang berkunjung atau berobat bisa

memperoleh informasi yang baik

4. Evaluasi kegiatan

Kegiatan evaluasi penyuluhan ini

akan di buat dalam bentuk laporan

dan di presentasikan dalam setiap

pertemuan trimulan bulanan(lokmin

bulanan) lintas kerja puskesmas

Targetnya Mencakup perkembangan

pasien dan tinkat pemahaman yang

di miliki oleh peserta hipertensi.

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 51
Aitinyo Barat
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan III: Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III : Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :
Habituasi. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara.
2015.
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III : Komitmen Mutu.
Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara.
2017.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen ASN.Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Pelayanan
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of
Government. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 52
Aitinyo Barat
LAMPI RAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 53
Aitinyo Barat
DAFTAR LAMPIRAN

1 Lampiran 1 : Daftar Peserta Hipertensi


2 Lampiran 2 : Surat Persetujuan Tim
3 Lampiran 3 : Hasil Penelitian Koesioner
4 Lampiran 4 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Hipertensi
5 Lampiran 5 : Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor
6 Lampiran 6 : Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach
7 Lampiran 7 : Koesioner Penelitian
8 Lampiran 8 : Laporan Evaluasi

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 54
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 1

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 55
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 2

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 56
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 3

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 57
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 4

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 58
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 5

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 59
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 6

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 60
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 7

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 61
Aitinyo Barat
Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 62
Aitinyo Barat
Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 63
Aitinyo Barat
Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 64
Aitinyo Barat
LAMPIRAN 8

Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 65
Aitinyo Barat
Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 66
Aitinyo Barat
Peningkatan Kurangnya Pemahaman Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 67
Aitinyo Barat

Anda mungkin juga menyukai