Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR ASN

“ OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


UNTUK TENAGA KESEHATAN DI RUANG UGD
PUSKESMAS LANTUNG ”

OLEH :

JELIANTARI, S. Kep.,Ns
NIP. 198909292019032003

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII


PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2019
i
PERSETUJUAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

Judul : Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Tenaga


Kesehatan Di Ruang Ugd Puskesmas Lantung

Penulis : Jeliantari, S. Kep.,Ns


No. Absen : 29

CPNS Daerah Angkatan ke – XV Pemerintah Kabupaten Sumbawa

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Mataram, 06 Desember 2019

Penulis,

Jeliantari, S. Kep.,Ns
NIP. 198909292019032003

Mentor, Coach,

Muhammad Thamrin Drs. Faris Ihsan, M.Si.


NIP.197107131991031001 NIP. 196209151990101004

ii
PENGESAHAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

Kertas Kerja Aktualisasi Nilai Dasar ASN ini telah diseminarkan pada Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pada Hari : Selasa


Tanggal : 01 Oktober 2019

CPNS Daerah Angkatan ke – XV Pemerintah Kabupaten Sumbawa

Kemudian telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar saat seminar oleh Mentor,
Coach dan Penguji.

Mentor, Coach,

Muhammad Thamrin Drs. Faris Ihsan, M.Si.


NIP.197107131991031001 NIP. 196209151990101004

Mengetahui,

Kepala Badan Pengembangan Sumber


Penguji,
Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tri Budiprayitno
NIP. 196810161988031003

iii
PENGESAHAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

Kertas Kerja Aktualisasi Nilai Dasar ASN ini telah diseminarkan pada Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pada Hari : Selasa


Tanggal : 01 Oktober 2019

CPNS Daerah Angkatan ke – XV Pemerintah Kabupaten Sumbawa

Kemudian telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar saat seminar oleh Mentor,
Coach dan Penguji.

Mentor, Coach,

Muhammad Thamrin Drs. Faris Ihsan, M.Si.


NIP.197107131991031001 NIP. 196209151990101004

Mengetahui,
Penguji,
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan
Diklat Kabupaten Sumbawa

dr. Adi Winarko Drs. Syahrul


NIP.196594151996031003 NIP. 196609081993121002

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil Aktualisasi
Nilai-Nilai ASN “Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Tenaga
Kesehatan Di Ruang Ugd Puskesmas Lantung”
Laporan aktualisasi ini disusun guna mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang
meliputi ; Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti-Korupsi
(ANEKA).
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan.
2. Bapak Drs. Syahrul, selaku kepala BKD dan Diklat Kabupaten Sumbawa yang
menyelanggarakan DIKLATSAR CPNS Angkatan XIII Tahun 2019
3. Bapak Drs. Faris Ihsan, MSi Selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, kritik
dan saran dalam perbaikan laporan kegiatan aktualisasi ini.
4. Bapak Muhammad Thamrin selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan,
dan saran dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
5. Pejabat administrator, pengawasan dan pelaksana pada Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya penyelenggara
Pelatihan DIKLATSAR CPNS Golongan III Angkatan XV Tahun 2019.
6. Rekan-rekan Pelatihan DIKLATSAR CPNS Golongan III Angkatan XVTahun 2019
yang senantiasa memberikan motivasi dalam menyelesaikan penulisan laporan hasil
aktualisasi ini.
7. Ayah, Ibu dan suami tercinta serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan untuk kelancaran dalam penulisan laporan hasil aktualisasi ini.
8. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan laporan hasil
aktualisasi ini.

v
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan hasil
aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran yang
membangun sangan penulis harapkan.
Akhir kata, harapan semoga laporan hasil aktualisasi ini dapat bermanfaat dan
berguna.

Bima, 01 Oktober 2019


Penulis,

Jeliantari, S. Kep.,Ns
NIP. 198909292019032003

DAFTAR ISI
vi
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
I
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup.............................................................................. 2

BAB II PENETAPAN ISU............................................................................. 4


A. Identifikasi isu............................................................................... 4
B. Analisis Isu.................................................................................... 4
C. Dampak Isu................................................................................... 6
D. Pemecahan Isu .............................................................................. 6

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................... 8


A. Deskripsi Organisasi .................................................................... 8
B. Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN.................................................... 12
C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan.................................................... 17
D. Jadwal Rencana Kegiatan............................................................ 29

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI............................................................... 31


A. Hasil Aktualisasi .......................................................................... 31
B. Penjelasan Hasil Aktualisasi ........................................................ 36
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................................... 56
D. Jadwal Konsultasi ........................................................................ 57

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 58


A. Kesimpulan .................................................................................. 58
B. Saran............................................................................................. 59
C. Rekomendasi................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pemilihan Isu melalui kriteria APKL ............................................... 5


Tabel 2. Pemilihan Isu melalui kriteria USG ........................................................... 6
Tabel 3. Jarak tempuh antar desa ............................................................................ 9
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2017 ........................ 10
Tabel 5. Jadwal Rencana Kegiatan ............................................................................ 31
vii
Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ................................................. 56
Tabel 7. Jadwal Konsultasi ...................................................................................... 57

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Organisasi Puskesmas Lantung ....................................... 11

viii
ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Aparartur sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN

terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat

membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,

profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya.

Untuk itulah dalamPeraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai

Negeri Sipil, danPerLAN No.12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil. Yang menjadi dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis untuk mewujudkan

ASN sebagai bagian dari ASN menjadiprofesional.

Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (LATSAR) pola

baru ini yang disebut dengan Pelatihan Dasar (LATSAR) diharapkan dapat membentuk kader

ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilaidasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,

Nasionalisme, EtikasPublik, KomitmenMutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA.

Dengan demikian peserta LATSAR dapat menjadi ASN yang professional dalam

menjalankan peran dan fungsinya.

8
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai tugas

pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini

distribusi Puskesmas dan Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan

dasar telah lebih merata. Setiap Puskesmas melayani 30.000 – 50.000 penduduk atau

sekurang - kurangnya 1 (satu) kecamatan mempunyai satu Puskesmas. Untuk memperluas

jangkauan layanan kesehatan, setiap Puskesmas dibantu oleh 3-4 Puskesmas pembantudan 1

(satu )

Menurut beberapa penelitian kejadian penyakit infeksi merupakan salah satu masalah

karena dapat mengancam kesehatan pasien, petugas kesehatan, dan pengunjung. WHO

menjelaskan bahwa 2,5% petugas kesehatan diseluruh dunia menghadapi pajanan HIV,

sekitar 40% menghadapi pajanan virus hepatitis B dan virus Hepatitis C, dan sebagian

besarinfeksi yang dihasilkan di negara-negara berkembang.

Pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk menciptakan

keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas. Alat pelindung diri seperti diantaranaya

sarung tangan, masker, kacamata pelindung, apron/celemek, serta sepatu tertutup merupakan

alternative tindakan pencegahan bagi petugas dalam melindungi diri dari resiko penularan

penyakit selama berinteraksi dengan pasien. Alat pelindung diri harus digunakan pada saat

melakukan tindakan yang berisiko misalnya kontak dengan darah pasien, secret, lender, kulit

yang tidak utuh, dan benda yang terkonaminasi dengan pasien.

Ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap disuatu tempat kerja belum menjadi

jaminan untuk setiap pekerja yang akan memakainya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa

9
faktor yang menjadi alasan untuk mereka mggunakan alat pelindung diri. Adapun faktor yang

mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Perilaku dipengaruhi

oleh 3 faktor yaitu factor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, tindakan, system

budaya, dan tingkat Pendidikan. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan

prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan dan factor penguat meliputi sikap petugas

kesehatan, peraturan/kebijakan.

B. Tujuan

Tujuan dilakukannya aktualisasi nilai dasar ASN di tempat kerja, peserta Diklatsar dapat

menerapkan nilai-nilai dasar ASN, seperti :

1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etikapublik
4. Komitmenmutu
5. Anti korupsi

Tujuan dari aplikasi nilai – nilai dasar ASN adalah untuk membentuk ASN

professional sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional

dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat sebagai pelayan masyarakat dengan

capaian yang mampu menerapkan nilai –nilai akuntabilitas agar memiliki rasa tanggung

jawab terhadap apa yang dikerjakan, menerapkan nilai-nilai nasionalisme, menerapkan

nilai – nilai etika public untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan

kondusif, menerapkan nilai –nilai komitmen mutu guna mewujudkan pelayanan yang

prima kepada masyarakat dan menerapkan nilai - nilai Anti Korupsi guna mewujudkan

sikap jujur dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pihak tertentu.

C. RuangLingkup

10
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk pembelajaran

agenda Sikap Perilaku Bela Negara, aktualisasi Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda

Nilai-Nilai Dasar PNS, aktualisasi mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan

dan Peran PNS dalam NKRI serta mata pelatihan untuk agenda Habituasi yang

dilaksanakanselama 30 harikerja di UPTD Puskesmas Lantung.

11
BAB II

PENETAPAN ISU

A. Identifikasi Isu
Selama menjalankan tugas sebagai perawat ahli pertama di Puskesmas Lantung,

peserta diklat menemukan beberapa permasalahan dan isu sesuai dengan SKP (Sasaran

Kinerja Pegawai) antara lain :


1. Kurang optimalnya perawat dalam penggunaan APD di Ruang UGD
1. Kurangnya penerapan komunikasi terapeutik perawat dalam melayani pasien di Rawat

Inap
2. Rendahnya kepuasan pasien dalam menerima pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap
3. Kurangnya kepatuhan petugas terhadap pelaksanaan SOP dalam melakukan tindakan

keperawatan
4. Kurang teraturnya jadwal jaga perawat di puskes maslantung
B. Isu yang Diangkat
Dalam mengidentifikasi isu ini, peserta diklat menggunakan metode APKL (Aktual,

Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.

Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh

dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup

orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan

masalahnya.

Tabel 2.1Pemilihan Isu Melalui Kriteria APKL


No Isu KriteriaIsu Total Rangking
Skor
A P K L
Kurang optimalnya Perawat dalam
1 penggunaan APD di Ruang IGD dan 5 5 4 4 18 1
RawatInap

12
Kurangnya penerapan komunikasi
2 terapeutik perawat dalam melayani 3 3 3 3 12 5
pasien di Rawat Inap
Rendahnya kepuasan pasien dalam
3 menerima pelayanan kesehatan di 3 4 4 4 15 3
Ruang RawatInap
Kurangnya kepatuhan petugas terhadap
4 pelaksanaan SOP dalam melakukan 5 4 4 4 17 2
tindakan keperawatan
Kurang teraturnya jadwal jaga perawat
5 di puskesmas lantung 3 4 3 3 13 4

Keterangan:
A: Aktual K :Kekhalayakan
P :Problematik L : Layak

Berdasarkan analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik,

Kekhalayakan, Layak), dapat disimpulkan bahwa isu nomor 1, 2 dan 3 memiliki nilai

tertinggi .Isutersebutkemudiandianalisisdenganmatriks USG (Urgency, Seriousness, Growth)

untuk menentukan isu mana yang paling penting untuk diangkat.


1. Urgency, mendesakuntukdibahasdandikaitkandenganwaktu.
2. Seriousnes, seberap serius dikatakan dengan akibat yang muncul bila penyebab isu tidak

dipecahkan dan masalah yang akan timbul akan lebih serius dari masalah pokok.
3. Growth, seberapa akan berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan makin

memburuk bila dibiarkan.


Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2Analisa USG
No Isu/Permasalahan U S G Total
Kurang Optimalnya Perawat dalam penggunaan
1 4 5 4 13
APD di Ruang UGD
Kurangnya kepatuhan petugas terhadap pelaksanaan
2 3 3 4 10
SOP dalam melakukan tindakan keperawatan
3 Rendahnya kepuasan pasien dalam menerima 4 4 4 12

13
pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap

Keterangan:
U : Urgency Skor 5 : sangat USG
S : Seriousness Skor 4 : USG
G : Growth Skor 3 : cukup USG
Skor 2 : kurang USG
Skor 1 : tidak USG

Analisis USG di atas menjelaskan bahwa isu tentang Kurang optimalnya Perawat

dalam penggunaan APD di Ruang IGD dan RawatInap memiliki nilai tertinggi.

Dari hasilanalisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan

gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan

isu yang terpilih adalah, “ Kurang Optimalnya Perawat dalam penggunaan Alat Pelindung Diri

( APD ) di Ruang IGD dan Rawat Inap di Puskesmas Lantung, Kecamatan Lantung Kabupaten

Sumbawa”

C. DampakIsu
Dampak-dampak yang timbul jika isu tidak terselesaikan :
1. Kesehatan petugas akan terganggu
2. Terjadinya penularan penyakit
3. Mengurangi kinerja petugas
4. Tidak melaksanakan tindakan sesuai SOP
5. Merusak citra puskesmas karena pelayanan yang tidak maksimal
D. GagasanPemecahanIsu

14
Isu yang telah didapatkan memiliki dampak yang serius apabila tidak diselesaikan

dengan segera. Beberapa rencana kegiatan yang dilakukan untuk memberikan solusi

pemecahan isu tersebut adalah sebagai berikut:


1. Membuat pedoman alat pelindung diri (APD)
2. Membuat SOP alat pelindung diri (APD)
3. Membuat banner alat pelindung diri (APD)
4. Mengadakan tempat sampah infeksius non infeksius
5. Membentuk tim Tim PPI

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi

1. Profil Puskesmas Lantung

a. Kondisi Geografis
Kecamatan Lantung merupakan salah satu kecamatan yang ada dikabupaten

Sumbawa, disamping 24 kecamatan lainnya. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari

kecamatan Ropang dan terletak 40 km arah selatan dari ibukota Kabupaten Sumbawa.

Wilayahnya yang berbukit-bukit menyebabkan penduduk daerah ini masih digolongkan

jarang jika dibandingkan dengan kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa.

b. Batas Wilayah UPT Puskesmas Lantung

 Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Lopok


 Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Ropang

15
 Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Maronge
 Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Lenangguar

Untuk mencapai kecamatan Lantung dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu

melalui kecamatan Moyohuludan Kecamatan Lopok. Luas wilayah kecamatan mencakup

167,79 km2, 25% diantaranya merupakan lahan sawah dan sisanya lahan kering.Desa

desa dikecamatan Lantung belum sepenuhnya dilalui kendaraan umum karena kendaran

yang beroperasi masih jarang. Kecamatan Lantung terdiri dari daerah perbukitan dengan

ketinggian 590 m dari permukaan laut. Keadaan ini menyebabkan daerah ini diselimuti

embun dan berhawa dingin berbeda dengan kecamatan-kecamatan lainnya yang ada di

Kabupaten Sumbawa.

c. Kondisi Demografi

1. Penduduk yang besar merupakan modal bagi pembangunan. Penduduk disatu sisi bisa

sebagai modal pembangunan, namun disisi lain merupakan beban pembangunan.

Konsep pembangunan yang berkesinambungan telah diletakkan sebagai dasar

pembangunan di negara kita. Demikian pula halnya dalam membangun sumber daya

manusia. Untuk itu pengembangan sumber daya manusia harus dimulai dari keluarga,

masyarakat dan negara. Demikian pula halnya dengan pembangunan sumber daya

manusia di Kecamatan Lantung. Pembangunan Kecamatan Lantung merupakan

bagian integral dari pembangunan Tana Samawa yang bermottokan “Sabalong

Samalewa”.

16
2. Adapun kependudukan dan rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Lantung

Kabupaten Sumbawa dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.1
Jumlah Kependudukan dan Rumah Tangga Tahun 2018
Desa Penduduk Rumah tangga
1 Lantung 684 215
2 Aimual 509 155
3 Sepukur 1.393 460
4 Padesa 273 80
Jumlah 2.859 910
Sumber: BPS Kabupaten Sumbawa, 2018
Pada tabel 3.1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Lantung

dengan luas wilayah 167,45 km2 berdasarkan hasil Badan Pusat Statistik

Kabupaten Sumbawa tahun 2016 berjumlah 2.859 jiwa dengan jumlah rumah

tangga 910 KK.

2. Visi Misi

a. Visi UPT Puskesmas Lantung


Terwujudnya Kecamatan Lantung yang sehat melalui pendekatan keluarga
b. Misi UPT Puskesmas Lantung
1) Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

17
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan
4) Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan
5) Memberdayakan potensi yang ada untuk mendukung akses pelayanan

kesehatan yang berkualitas.

3. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi

Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari puskesmas, yaitu :

a. Puskesmas Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan


b. Puskesmas Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat
c. Puskesmas Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer

4. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Ahli Pertama

a. Memelihara kebersihan ruang rawat, dan lingkungannya, menerima pasienbaru sesuai

prosedur dan ketentuan yang berlaku


b. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
c. Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas advis dokter
d. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
e. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnose sesuai batas

kewenangannya.
f. Melakukan proses keprawatan.
g. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan

hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.


h. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya

meningkatkan mutu asuhan keperawatan.


Tugas integrasi
a. Menghadiri pertemuan lintas program
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai ketentuan perundangan yang

berlaku

5. Kedudukan penulis dalam struktur organisasi

18
Penulis merupakan dokter yang menduduki jabatan fungsional sebagai Dokter Ahli

Pertama dan juga sebagai Penanggung Jawab Mutu di UPT Puskesmas Lantung.
Bagan 1 : Struktur Organisasi Puskesmas Lantung

B. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-nilai dasar profesi

ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus diimplementasikan oleh seluruh ASN, meliputi

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA),

serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government, Managemen

ASN dan Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan peran

ASN dalam NKRI yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Whole Of Government, Managemen ASN dan

Pelayanan Publik :
1. Akuntabilitas

19
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk

memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah

menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :


a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;


b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan

PNS dalam politik praktis;


c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;


d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup beberapa hal

antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without

consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :

a. Untuk menyediakan kontrol demokratis


b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain :

a. Jujur
b. Transparan
c. Integritas
d. Tanggungjawab (responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan target

20
i. Konsisten
j. Partisipatif
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan

mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu identitas

sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok.Nasionalisme Pancasila adalah pandangan

atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang

didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan

setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan

publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Religius
b. Amanah
c. Disiplin
d. Non Diskriminasi
e. Saling Menghormati
f. Persamaan Derajat
g. Mencintai sesama manusia
h. Rela Berkorban
i. Menjaga Ketertiban
j. Kerja Sama
k. Cinta Tanah Air
l. Musyawarah
m. Kekeluargaan
n. Kepentingan Bersama
o. Hidup Sederhana
p. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q. Kerja Keras
r. Menghargai karya orang Lain
s. Menghormati Keputusan Bersama
t. Tenggang Rasa

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan

dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggungjawab pelayanan publik.


Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila

21
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c. Profesional
d. Tidak berpihak
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f. Non diskriminatif
g. Beretika luhur
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j. Berdaya guna dan berhasil guna
k. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l. Transparan
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat

sistem karir
4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari itu

untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah

mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu

diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :


a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b. Inovatif
c. Selalu melakukan perbaikan mutu
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e. Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan

kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),

sejak memulai setiap pekerjaan


h. Efektif dan efisien dalam bekerja

5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri

sendiri maupun golongan.


Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri

22
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil

6. Whole of government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam

satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.


WOG juga memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan

pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan

sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.

7. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,

melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone ke

competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
a. Independensi dan netralitas
b. Kompetensi
c. Kinerja atau produktifitas kerja
d. Integritas
e. Kesejahteraan
f. Kualitas pelayanan publik
g. Pengawasan
8. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang

merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.


Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a. Passionate (bersemangat)
b. Progressive (memakain cara terbaik)
c. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d. Promth (positif, tanpa curiga)
e. Patience (sabar
f. Proporsional (tidak mengada-ada)
g. Functional (tepat waktu)

23
C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

1. Membuat panduan penggunaan alat pelindung diri


a. kegiatan
1) Mencari referensi untuk membuat pedoman alat pelindung diri (APD)
2) Membuat pedoman alat pelindung diri
3) Meminta persetujuan panduan kepada mentor
4) Pengesahan panduan oleh Ka. UPT Puskesmas Lantung
b. Output
Buku panduan alat pelindung diri (APD)
c. Teknik aktualisasi nilai nilai dasar
1) Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam penyusunan buku panduan dan penyusunan pedoman

(APD)
2) Etika Publik
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dengan sopan, santun, dan

ramah
3) Komitmen Mutu
Menjalin komunikasi yang efektif, dalam mensosialisasikan buku panduan APD,

mejelakan secara rinci dan jelas cara pemakaian APD sesuai SOP. Dan petugas

memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, masukan atau saran.

d. Kontribusi terhadap tupoksi unit kerja


Kegiatan ini berkaitan dengan tugas pokok perawat yaitumelakukan proses

keperawatan dalam tahap perencanaan, dan memberi pendidikan dan sebagai Anggota

dalam Tim UKP


e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas.Adapun visinya yaitu

Mewujudkan kecamatan lantung yang sehat melalui pendekatan keluaraga.

Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi d, yaitu

mengembangkan sumber daya manusia kesehatan

2. Membuat SOP penggunaan Alat Pelindung Diri


a. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan refrensi dari peraturan yang berlaku
2) Menyusun SPO pneggunaan APD
3) Melakukan peninjauan kembali SPO APD
4) Pengesahan SPO oleh Ka. UPT Puskesmas Lantung
5) Sosialisasi SOP kepada seluruh perawat
b. Output
1) SOP pemakaian APD

c. Teknik aktualisasi nilai nilai dasar


1) Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam penyusunan SOP alat pelindung diri APD
2) Etika Publik
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dengan sopan, santun, dan ramah
3) Komitmen Mutu
Menjalin komunikasi yang efektif, dalam mensosialisasikan SOP APD, mejelakan

secara rinci dan jelas cara pemakaian APD sesuai SOP. Dan petugas memberi

tanggapan baik berupa pertanyaan, masukan atau saran.


d. Kontribusi terhadap tupoksi unit kerja
Kegiatan ini berkaitan dengan tugas pokok perawat yaitu melakukan proses

keperawatan dalam tahap perencanaan, dan memberi pendidikan dan sebagai Anggota

dalam Tim UKP


e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas.Adapun visinya yaitu

Mewujudkan kecamatan lantung yang sehat melalui pendekatan keluaraga.

Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi d, yaitu

mengembangkan sumber daya manusia kesehatan

3. Membuat Baner alat pelindung diri (APD) di Ruang UGD


a. Tahapan kegiatan
a. Konsultasi dengan atasan
b. Membuat rancangan banner mengenai penggunaan APD
c. Mencetak banner
d. Menempelkan banner
b. Output
a. Tersedianya banner
b. Banner terpasang di ruang Ugd
c. Teknik aktualisasi nilai nilai dasar
a. Akuntabilitas

Membuat banner dengan penuh rasa tanggung jawab.

b. Pelayanan publik

Banner bisa menjadi sangat efektif dan efisien bagi tenaga pemberi pelayanan.

c. Etika Publik

Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dengan sopan, santun, dan ramah

d. Komitmen Mutu
 Materi alat pelindung diri yang dibuat harus bermutu. Sesuai dengan teori dan

standar operasional prosedur yang ada.


 Membuat banner sebagai bentuk inovatif karena belum ada dan dengan desain

yang menarik
 Memasang banner agar lebih efektif dan efisien bagi petugas dalam melaksanakan

tugas
e. Kontribusi terhadap tupoksi unit kerja

Kegiatan ini berkaitan dengan fungsi perawat yaitu melakukan pendidikan

kesehatan.

f. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas.Adapun visinya yaitu

terwujudnya kecamatan lantung yang sehat melalui pendekatan keluarga.

Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi a, yaitu

menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.

4. Mengadakan bak sampah infeksius dan non infeksius


a. Tahapan kegiatan
1) Konsultasi dengan atasan
2) Menemui petugas inventaris barang untuk pengadaan bak sampak infeksius dan non

infeksius
3) Melakukan pemeriksaan ketersediaan bak sampak infeksius dan non infeksius.
4) Melakukan verifikasi ketersediaan bak sampak infeksius dan non infeksius
b. Output
Adanya bak sampak infeksius dan non infeksius
c. Teknik aktualisasi nilai nilai dasar
1) Whole of Government
Menyatukan upaya koordinasi untuk mencapai tujuan tertentu, bekrja sama

dengan inventaris barang.


2) Etika Publik

Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dengan sopan, santun, dan

ramah.

3) Komitmen mutu
. Menjalin komunikasi yang efektif.
4) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas. Adapun visinya yaitu

menjadi Mewujudkan puskesmas yang berkualitas menuju masyarakat yang sehat

dengan pendekatan keluarga

Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi nomor 3,

yaitu mencegah penyebaran penyakit menular.

5. Membentuk tim Pedoman Dan Pengendalian Infeksi (PPI)


a. Tahapan kegiatan
1) Konsultasi atasan
2) Mengajukan draf nama ke atasan
3) Mengadakan pertemuan tim
4) Membuat Sk tim
b. Output
Terbentuk Tim Pedoman Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
c. Teknik aktualisasi nilai nilai dasar
1) Etika publik
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dengan sopan, santun, dan ramah
2) Nasionalisme
Dalam sebuah tim untuk mendapatkan tujuan bersama selalu dilakukan dengan

musyawarah.

d. Kontribusi terhadap tupoksi unit kerja

Kegiatan ini berkaitan dengan fungsi perawat yaitu Membantu Kepala Puskesmas

dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan

Masyarakat (UKM) di wilayah kerja Puskesmas Sanggar

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas.Adapun visinya yaitu menjadi

terwujudnya kecamatan lantungyang sehat melalui pendekatan keluarga.

Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi C yaitu

memelihara dan meningkatkan mutu, perataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,


BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

a.

Anda mungkin juga menyukai