OLEH :
JELIANTARI, S. Kep.,Ns
NIP. 198909292019032003
Penulis,
Jeliantari, S. Kep.,Ns
NIP. 198909292019032003
Mentor, Coach,
ii
PENGESAHAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
Kertas Kerja Aktualisasi Nilai Dasar ASN ini telah diseminarkan pada Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kemudian telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar saat seminar oleh Mentor,
Coach dan Penguji.
Mentor, Coach,
Mengetahui,
Tri Budiprayitno
NIP. 196810161988031003
iii
PENGESAHAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
Kertas Kerja Aktualisasi Nilai Dasar ASN ini telah diseminarkan pada Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kemudian telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar saat seminar oleh Mentor,
Coach dan Penguji.
Mentor, Coach,
Mengetahui,
Penguji,
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan
Diklat Kabupaten Sumbawa
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil Aktualisasi
Nilai-Nilai ASN “Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Tenaga
Kesehatan Di Ruang Ugd Puskesmas Lantung”
Laporan aktualisasi ini disusun guna mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang
meliputi ; Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti-Korupsi
(ANEKA).
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan.
2. Bapak Drs. Syahrul, selaku kepala BKD dan Diklat Kabupaten Sumbawa yang
menyelanggarakan DIKLATSAR CPNS Angkatan XIII Tahun 2019
3. Bapak Drs. Faris Ihsan, MSi Selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, kritik
dan saran dalam perbaikan laporan kegiatan aktualisasi ini.
4. Bapak Muhammad Thamrin selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan,
dan saran dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
5. Pejabat administrator, pengawasan dan pelaksana pada Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya penyelenggara
Pelatihan DIKLATSAR CPNS Golongan III Angkatan XV Tahun 2019.
6. Rekan-rekan Pelatihan DIKLATSAR CPNS Golongan III Angkatan XVTahun 2019
yang senantiasa memberikan motivasi dalam menyelesaikan penulisan laporan hasil
aktualisasi ini.
7. Ayah, Ibu dan suami tercinta serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan untuk kelancaran dalam penulisan laporan hasil aktualisasi ini.
8. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan laporan hasil
aktualisasi ini.
v
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan hasil
aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran yang
membangun sangan penulis harapkan.
Akhir kata, harapan semoga laporan hasil aktualisasi ini dapat bermanfaat dan
berguna.
Jeliantari, S. Kep.,Ns
NIP. 198909292019032003
DAFTAR ISI
vi
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
I
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Aparartur sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat
membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya.
Untuk itulah dalamPeraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, danPerLAN No.12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Yang menjadi dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis untuk mewujudkan
baru ini yang disebut dengan Pelatihan Dasar (LATSAR) diharapkan dapat membentuk kader
ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilaidasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Dengan demikian peserta LATSAR dapat menjadi ASN yang professional dalam
8
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai tugas
pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini
distribusi Puskesmas dan Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
dasar telah lebih merata. Setiap Puskesmas melayani 30.000 – 50.000 penduduk atau
jangkauan layanan kesehatan, setiap Puskesmas dibantu oleh 3-4 Puskesmas pembantudan 1
(satu )
Menurut beberapa penelitian kejadian penyakit infeksi merupakan salah satu masalah
karena dapat mengancam kesehatan pasien, petugas kesehatan, dan pengunjung. WHO
menjelaskan bahwa 2,5% petugas kesehatan diseluruh dunia menghadapi pajanan HIV,
sekitar 40% menghadapi pajanan virus hepatitis B dan virus Hepatitis C, dan sebagian
Pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas. Alat pelindung diri seperti diantaranaya
sarung tangan, masker, kacamata pelindung, apron/celemek, serta sepatu tertutup merupakan
alternative tindakan pencegahan bagi petugas dalam melindungi diri dari resiko penularan
penyakit selama berinteraksi dengan pasien. Alat pelindung diri harus digunakan pada saat
melakukan tindakan yang berisiko misalnya kontak dengan darah pasien, secret, lender, kulit
Ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap disuatu tempat kerja belum menjadi
jaminan untuk setiap pekerja yang akan memakainya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa
9
faktor yang menjadi alasan untuk mereka mggunakan alat pelindung diri. Adapun faktor yang
mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Perilaku dipengaruhi
oleh 3 faktor yaitu factor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, tindakan, system
budaya, dan tingkat Pendidikan. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan dan factor penguat meliputi sikap petugas
kesehatan, peraturan/kebijakan.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya aktualisasi nilai dasar ASN di tempat kerja, peserta Diklatsar dapat
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etikapublik
4. Komitmenmutu
5. Anti korupsi
Tujuan dari aplikasi nilai – nilai dasar ASN adalah untuk membentuk ASN
capaian yang mampu menerapkan nilai –nilai akuntabilitas agar memiliki rasa tanggung
nilai – nilai etika public untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan
kondusif, menerapkan nilai –nilai komitmen mutu guna mewujudkan pelayanan yang
prima kepada masyarakat dan menerapkan nilai - nilai Anti Korupsi guna mewujudkan
sikap jujur dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pihak tertentu.
C. RuangLingkup
10
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk pembelajaran
agenda Sikap Perilaku Bela Negara, aktualisasi Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda
Nilai-Nilai Dasar PNS, aktualisasi mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI serta mata pelatihan untuk agenda Habituasi yang
11
BAB II
PENETAPAN ISU
A. Identifikasi Isu
Selama menjalankan tugas sebagai perawat ahli pertama di Puskesmas Lantung,
peserta diklat menemukan beberapa permasalahan dan isu sesuai dengan SKP (Sasaran
Inap
2. Rendahnya kepuasan pasien dalam menerima pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap
3. Kurangnya kepatuhan petugas terhadap pelaksanaan SOP dalam melakukan tindakan
keperawatan
4. Kurang teraturnya jadwal jaga perawat di puskes maslantung
B. Isu yang Diangkat
Dalam mengidentifikasi isu ini, peserta diklat menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh
dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan
masalahnya.
12
Kurangnya penerapan komunikasi
2 terapeutik perawat dalam melayani 3 3 3 3 12 5
pasien di Rawat Inap
Rendahnya kepuasan pasien dalam
3 menerima pelayanan kesehatan di 3 4 4 4 15 3
Ruang RawatInap
Kurangnya kepatuhan petugas terhadap
4 pelaksanaan SOP dalam melakukan 5 4 4 4 17 2
tindakan keperawatan
Kurang teraturnya jadwal jaga perawat
5 di puskesmas lantung 3 4 3 3 13 4
Keterangan:
A: Aktual K :Kekhalayakan
P :Problematik L : Layak
Kekhalayakan, Layak), dapat disimpulkan bahwa isu nomor 1, 2 dan 3 memiliki nilai
dipecahkan dan masalah yang akan timbul akan lebih serius dari masalah pokok.
3. Growth, seberapa akan berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan makin
13
pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap
Keterangan:
U : Urgency Skor 5 : sangat USG
S : Seriousness Skor 4 : USG
G : Growth Skor 3 : cukup USG
Skor 2 : kurang USG
Skor 1 : tidak USG
Analisis USG di atas menjelaskan bahwa isu tentang Kurang optimalnya Perawat
dalam penggunaan APD di Ruang IGD dan RawatInap memiliki nilai tertinggi.
Dari hasilanalisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan
gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan
isu yang terpilih adalah, “ Kurang Optimalnya Perawat dalam penggunaan Alat Pelindung Diri
( APD ) di Ruang IGD dan Rawat Inap di Puskesmas Lantung, Kecamatan Lantung Kabupaten
Sumbawa”
C. DampakIsu
Dampak-dampak yang timbul jika isu tidak terselesaikan :
1. Kesehatan petugas akan terganggu
2. Terjadinya penularan penyakit
3. Mengurangi kinerja petugas
4. Tidak melaksanakan tindakan sesuai SOP
5. Merusak citra puskesmas karena pelayanan yang tidak maksimal
D. GagasanPemecahanIsu
14
Isu yang telah didapatkan memiliki dampak yang serius apabila tidak diselesaikan
dengan segera. Beberapa rencana kegiatan yang dilakukan untuk memberikan solusi
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
a. Kondisi Geografis
Kecamatan Lantung merupakan salah satu kecamatan yang ada dikabupaten
kecamatan Ropang dan terletak 40 km arah selatan dari ibukota Kabupaten Sumbawa.
15
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Maronge
Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Lenangguar
Untuk mencapai kecamatan Lantung dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu
167,79 km2, 25% diantaranya merupakan lahan sawah dan sisanya lahan kering.Desa
desa dikecamatan Lantung belum sepenuhnya dilalui kendaraan umum karena kendaran
yang beroperasi masih jarang. Kecamatan Lantung terdiri dari daerah perbukitan dengan
ketinggian 590 m dari permukaan laut. Keadaan ini menyebabkan daerah ini diselimuti
embun dan berhawa dingin berbeda dengan kecamatan-kecamatan lainnya yang ada di
Kabupaten Sumbawa.
c. Kondisi Demografi
1. Penduduk yang besar merupakan modal bagi pembangunan. Penduduk disatu sisi bisa
pembangunan di negara kita. Demikian pula halnya dalam membangun sumber daya
manusia. Untuk itu pengembangan sumber daya manusia harus dimulai dari keluarga,
masyarakat dan negara. Demikian pula halnya dengan pembangunan sumber daya
Samalewa”.
16
2. Adapun kependudukan dan rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Lantung
Tabel 3.1
Jumlah Kependudukan dan Rumah Tangga Tahun 2018
Desa Penduduk Rumah tangga
1 Lantung 684 215
2 Aimual 509 155
3 Sepukur 1.393 460
4 Padesa 273 80
Jumlah 2.859 910
Sumber: BPS Kabupaten Sumbawa, 2018
Pada tabel 3.1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Lantung
dengan luas wilayah 167,45 km2 berdasarkan hasil Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sumbawa tahun 2016 berjumlah 2.859 jiwa dengan jumlah rumah
2. Visi Misi
17
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan
4) Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan
5) Memberdayakan potensi yang ada untuk mendukung akses pelayanan
kewenangannya.
f. Melakukan proses keprawatan.
g. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan
berlaku
18
Penulis merupakan dokter yang menduduki jabatan fungsional sebagai Dokter Ahli
Pertama dan juga sebagai Penanggung Jawab Mutu di UPT Puskesmas Lantung.
Bagan 1 : Struktur Organisasi Puskesmas Lantung
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-nilai dasar profesi
ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus diimplementasikan oleh seluruh ASN, meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA),
serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government, Managemen
ASN dan Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Whole Of Government, Managemen ASN dan
Pelayanan Publik :
1. Akuntabilitas
19
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup beberapa hal
antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
a. Jujur
b. Transparan
c. Integritas
d. Tanggungjawab (responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan target
20
i. Konsisten
j. Partisipatif
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan
publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Religius
b. Amanah
c. Disiplin
d. Non Diskriminasi
e. Saling Menghormati
f. Persamaan Derajat
g. Mencintai sesama manusia
h. Rela Berkorban
i. Menjaga Ketertiban
j. Kerja Sama
k. Cinta Tanah Air
l. Musyawarah
m. Kekeluargaan
n. Kepentingan Bersama
o. Hidup Sederhana
p. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q. Kerja Keras
r. Menghargai karya orang Lain
s. Menghormati Keputusan Bersama
t. Tenggang Rasa
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
21
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c. Profesional
d. Tidak berpihak
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f. Non diskriminatif
g. Beretika luhur
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j. Berdaya guna dan berhasil guna
k. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l. Transparan
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir
4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari itu
untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah
mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri
22
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
6. Whole of government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam
7. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,
melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone ke
competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
a. Independensi dan netralitas
b. Kompetensi
c. Kinerja atau produktifitas kerja
d. Integritas
e. Kesejahteraan
f. Kualitas pelayanan publik
g. Pengawasan
8. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
23
C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(APD)
2) Etika Publik
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dengan sopan, santun, dan
ramah
3) Komitmen Mutu
Menjalin komunikasi yang efektif, dalam mensosialisasikan buku panduan APD,
mejelakan secara rinci dan jelas cara pemakaian APD sesuai SOP. Dan petugas
keperawatan dalam tahap perencanaan, dan memberi pendidikan dan sebagai Anggota
Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi d, yaitu
secara rinci dan jelas cara pemakaian APD sesuai SOP. Dan petugas memberi
keperawatan dalam tahap perencanaan, dan memberi pendidikan dan sebagai Anggota
Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas.Adapun visinya yaitu
Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi d, yaitu
b. Pelayanan publik
Banner bisa menjadi sangat efektif dan efisien bagi tenaga pemberi pelayanan.
c. Etika Publik
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dengan sopan, santun, dan ramah
d. Komitmen Mutu
Materi alat pelindung diri yang dibuat harus bermutu. Sesuai dengan teori dan
yang menarik
Memasang banner agar lebih efektif dan efisien bagi petugas dalam melaksanakan
tugas
e. Kontribusi terhadap tupoksi unit kerja
kesehatan.
Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas.Adapun visinya yaitu
Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi a, yaitu
infeksius
3) Melakukan pemeriksaan ketersediaan bak sampak infeksius dan non infeksius.
4) Melakukan verifikasi ketersediaan bak sampak infeksius dan non infeksius
b. Output
Adanya bak sampak infeksius dan non infeksius
c. Teknik aktualisasi nilai nilai dasar
1) Whole of Government
Menyatukan upaya koordinasi untuk mencapai tujuan tertentu, bekrja sama
ramah.
3) Komitmen mutu
. Menjalin komunikasi yang efektif.
4) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas. Adapun visinya yaitu
Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi nomor 3,
musyawarah.
Kegiatan ini berkaitan dengan fungsi perawat yaitu Membantu Kepala Puskesmas
Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Puskesmas.Adapun visinya yaitu menjadi
Adapun misi Puskesmas yang sesuai dengan kegiatan ini adalah misi C yaitu
a.