Anda di halaman 1dari 94

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KESADARAN AKAN POLA HIDUP SEHAT


PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS MELALUI
EDUKASI POLA HIDUP SEHAT DI POSYANDU LANSIA
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TANJUNG LAPANG
MALINAU BARAT

Oleh:

RIKO NANA SUMARNO, S.Kep., Ners


NIP. 199309252020121015
No. PRESENSI 19

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XLV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BEKERJASAMA DENGAN

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN


DESENTRASLISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMNISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

i
Judul : PENINGKATAN KESADARAN AKAN POLA
HIDUP SEHAT PADA LANSIA PENDERITA
DIABETES MELITUS MELALUI EDUKASI
POLA HIDUP SEHAT DI POSYANDU LANSIA
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TANJUNG LAPANG MALINAU BARAT

Disusun oleh : RIKO NANA SUMARNO, S.KEP.,NERS


Pangkat / Golongan : Penata Muda III/a
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
NIP : 19930925 202012 1 015
Instansi : UPTD PUSKESMAS TANJUNG LAPANG
MALINAU BARAT

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN

MALINAU, 28 AGUSTUS 2021

COACH, MENTOR,

ENDRO MARIJANTO, S.Pd., M.B.A dr. ANDREW SOEYATNO


NIP. 19680803 199201 1 004 NIP. 19900408 201903 1 006

ii
HALAMAN PENGESAHAN SEMINAR

Judul : PENINGKATAN KESADARAN AKAN POLA HIDUP


SEHAT PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS
MELALUI EDUKASI POLA HIDUP SEHAT DI POSYANDU
LANSIA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TANJUNG LAPANG MALINAU BARAT
Disusun oleh : RIKO NANA SUMARNO, S.KEP.,NERS
Pangkat/ Golongan : Penata Muda III/a
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
NIP : 19930925 202012 1 015
Instansi : UPTD PUSKESMAS TANJUNG LAPANG MALINAU
BARAT
LAPORAN AKTUALISASI

TELAH DISEMINARKAN

MALINAU, 28 AGUSTUS 2021


MENGETAHUI:

COACH, MENTOR,

ENDRO MARIJANTO, S.Pd., M.B.A dr. ANDREW SOEYATNO


NIP. 19680803 199201 1 004 NIP. 19900408 201903 1 006

MENYETUJUI:
PENGUJI,

M. Abdi Rahman, S.Sos, M.Si


NIP. 19820512 201101 1 104
KATA PENGANTAR

iii
Ungkapan syukur selalu penulis panjatkan kepada sang maha kuasa
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
Laporan aktualisasi ini berjudul “peningkatan kesadaran akan pola hidup
sehat pada lansia penderita diabetes melitus melalui edukasi pola hidup
sehat di posyandu lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat”. Laporan aktualisasi ini disusun berisi deskripsi tempat tugas,
realisasi dan analisa aktualisasi. Dalam rancangan aktualisasi ini, penulis
mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Utara beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelanggaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XLV;
2. BKPP Kabupaten Malinau yang membantu terselengarannya kegiatan
Pelatihan Dasar ini;
3. Bapak Endro Marijanto, S.Pd., M.B.A selaku coach, yang telah
memberikan arahan, nasehat, dan bimbingan sehingga laporan aktualisasi
ini dapat terwujud;
4. dr. Andrew Soeyatno selaku mentor, yang telah memberikan arahan,
nasehat, dan bimbingan sehingga laporan aktualisasi ini dapat terwujud;
5. Bapak M. Abdi Rahman, S.Sos., M.si selaku penguji, yang telah
memberikan arahan, nasehat, dan bimbingan sehingga laporan aktualisasi
ini dapat terwujud;
6. Seluruh Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, yang telah memberikan ilmu dan
nasehat selama pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan XLV Kelas Kabupaten Malinau.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi maupun bahasa. Kritik dan saran yang bersifat
membangun, sangat penulis harapkan untuk perbaikan mendatang.

iv
Akhirnya semoga laporan aktualisasi ini dapat membawa manfaat,
terutama bagi penulis sendiri maupun para pembaca.

Malinau, Agustus 2021

Riko Nana Sumarno, S.Kep.,Ners

DESKRIPSI SINGKAT

v
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai
Negeri Sipil (PNS) memiliki 3 fungsi dan tugas pokok yaitu, pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat bangsa. Sekarang ini PNS di bidang
kesehatan menjadi sorotan publik oleh karena beberapa hal yang oleh
masyarakat tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan.
Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan semakin meningkat baik di
bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal tersebut
mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan. Laporan aktualisasi disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XLV Kabupaten Malinau
Tahun 2021. Laporan didahului dengan penentuan isu. Isu merupakan
masalah yang saat ini dihadapi oleh organisasi khususnya organisasi tempat
penulis bekerja yaitu UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.
Menurut pengamatan penulis terdapat 4 isu di UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang Malinau Barat yaitu Kurangnya kepatuhan minum obat rutin
hipertensi pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat, Belum optimalnya
pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat, Rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat
pada lansia penderita diabetes melitus di Posyandu Lansia wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat, Kurangnya pengetahuan
lansia mengenai pentingnya menjalankan prokes di masa pandemi di
Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau
Barat. Dari keempat isu tersebut penulis mengangkat Rendahnya kesadaran
akan pola hidup sehat pada lansia penderita diabetes melitus di Posyandu
Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat,
sehingga penulis Melakukan penyuluhan/sosialisasi dan melakukan
senam lansia. Setelah kegiatan aktualisasi dilaksanakan, penulis dapat
menambah ilmu dan pengetahuan mengenai pelayanan publik dan
mengembangkan kemampuan penulis serta kedepannya penulis berharap
dapat berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan di Kabupaten
Malinau sebagai seorang ASN.

Keywords: Aktualisasi, UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat,


Penyuluhan, Leaflet, Senam Lansia.

DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN SKEMA / BAGAN

TABEL

vi
Tabel 1.1 Analisis APKL untuk Mengidentifikasi Isu 5
Tabel 1.2 Analisa Isu dengan USG (Urgensi, Seriousness, Growth) 8
Tabel 1.3 Kegiatan, Tahapan, dan Output yang Diharapkan 11
Tabel 2.1 Daftar Kecamatan dan Desa di Malinau 15
Tabel 2.2 Data Dasar dan Sasaran Program Puskesmas 18
Tabel 2.3 Jumlah Sarana Pendidikan Di Puskesmas Tanjung Lapang 19
Tabel 2.4 Jumlah Tempat-Tempat Ibadah Diwilayah Puskesmas 20
Tabel 2.5 Jumlah Posyandu Diwilayah Puskesmas Tanjung Lapang 21
Tabel 4.1 Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata
Pelatihan 59
Tabel 4.2 Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Organisasi 61
Tabel 4.3 Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi 67
GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Kabupaten Malinau 16
Gambar 2.2 Peta Kecamatan Malinau Barat 17
Gambar 3.1 Konsultasi Program Kegiatan 29
Gambar 3.2 Konsep Dasar Poster 2 Dimensi 30
Gambar 3.3 Monitoring Kegiatan 30
Gambar 3.4 Dokumentasi Kegiatan 31
Gambar 3.5 Mencari referensi leaflet dan video di internet 32
Gambar 3.6 Bentuk Leaflet dan Video 33
Gambar 3.7 Persiapan Media Edukasi 34
Gambar 3.8 Mengkonsultasikan dengan mentor 35
Gambar 3.9 Menyeleksi referensi gambar dan materi yang akan digunakan
35
Gambar 3.10 Dokumentasi Kegiatan 36
Gambar 3.11 Desain Leaflet 37
Gambar 3.12 Desain Poster 38
Gambar 3.13 Desain Video 39

vii
Gambar 3.14 Mengkoordinasi dengan mentor 40
Gambar 3.15 Leaflet Yang Sudah Dicetak 40
Gambar 3.16 Dokumentasi Kegiatan 41
Gambar 3.13 Desain Video 39
Gambar 3.14 Mengkoordinasi dengan mentor 40
Gambar 3.15 Leaflet Yang Sudah Dicetak 40
Gambar 3.16 Dokumentasi Kegiatan 41
Gambar 3.17 Penentuan waktu dan tempat pelaksanaan 42
Gambar 3.18 Persiapan waktu dan tempat pelaksanaan 42
Gambar 3.19 Edukasi Kesehatan 43
Gambar 3.20 Senam Lansia 44
Gambar 3.21 Membagikan File Video Senam 45
Gambar 3.22 Membagikan Leaflet 46
Gambar 3.23 Pendataan Nomor Whatsapp 47
Gambar 3.24 Nomor Whatsapp Yang Tersimpan 47
Gambar 3.25 Grup Whatsapp Lansia 49
Gambar 3.26 Evaluasi Edukasi 50
Gambar 3.27 Konsultasi Hasil Evaluasi 51
Gambar 3.28 Melaporkan Hasil Kegiatan 52
Gambar 3.29 Menyusun Laporan Kegiatan 52
SKEMA
Bagan 2.1. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Malinau Barat 24

DAFTAR LAMPIRAN

viii
Laporan Mingguan Aktualisasi CPNS

DAFTAR ISI

ix
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DESKRIPSI SINGKAT vi
DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN SKEMA / BAGAN vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. IDENTIFIKASI ISU 4
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU 6
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN 9
BAB II DESKRIPSI LOKUS 12
A. DESKRIPSI UMUM 12
1. Deskripsi Wilayah / Gambaran Umum Instasi 12
2. Sumber Daya 18
3. Visi dan Misi 21
4. Tugas Pokok dan Fungsi 22
5. Struktur Organisasi 24
B. DESKRIPSI KHUSUS 25
1. Program dan Kegiatan Saat Ini 25
2. Role Model 27
BAB III REALISASI AKTUALISASI 28
A. REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT 28
1. Merancang Program Kegiatan Aktualisasi 28
2. Membuat Media Edukasi Yang Akan Digunakan 31
3. Membuat Media Edukasi Berupa Leaflet Dan Video 36
4. Melakukan Edukasi Mengenai Pola Hidup Sehat 41

x
5. Membuat Grup Whatsapp Tentang Edukasi Diabetes46
6. Melakukan Evaluasi Akhir Dari Kegiatan Edukasi 49
7. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan Aktualisasi 51
B. FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI 53
C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN KENDALA 54
BAB IV ANALISA 56
A. Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan 56
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi 60
C,Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi 62
BAB V PENUTUP 22
A. KESIMPULAN 68
B. SARAN 68

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pelaksana kegiatan
administrasi Negara dilaksanakan oleh ASN sebagai sumber daya
manusia penggerak birokrasi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. PNS merupakan bagian dari ASN
(Aparatur Sipil Negara). Menurut UU no. 5 tahun 2014 bahwa ASN
mempunyai 3 fungsi diantaranya pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Indonesia saat ini. ASN memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa.
Selain memiliki tiga fungsi utama yang harus ada pada diri tiap ASN,
seorang ASN juga memiliki nilai-nilai dasar yang melekat pada diri tiap
ASN. Melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 maka nilai-nilai dasar
itu dijabarkan melalui Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar ini diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang baik yang sesuai dengan harapan
masyarakat. Untuk membentuk ASN yang professional maka diadakan

1
pendidikan dan pelatihan dasar yang didasarkan pada lima nilai-nilai dasar
yang diaktualisasikan pada unit kerja masing-masing yang disesuaikan
dengan visi dan misi unit kerja.
Masalah kesehatan adalah masalah yang kompleks yang merupakan
hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun
buatan manusia. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa
ditolak, meskipun kadang bisa dicegah atau dihindari. Konsep sehat dan
sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-
faktor di luar kenyataan klinis yang mempengaruhi diantaranya faktor
sosial ekonomi dan budaya. Pada kasus di beberapa negara berkembang
seperti di Indonesia, masalah kesehatan yang marak terjadi pada kurun
waktu beberapa tahun kebelakang dan diperkirakan akan terus mengalami
peningkatan pada tahun tahun yang akan datang adalah masalah
kesehatan penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif atau sering
juga disebut penyakit kronis. Menurut World Health Organization (WHO,
2015), masalah kesehatan utama yang menjadi penyebab kematian pada
manusia adalah penyakit kronis. Penyakit kronis tersebut banyak
macamnya, diantaranya adalah penyakit Diabetes Melitus .
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan
pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan),
preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua
penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur,
sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi,
2009). Sehingga walaupun sempat berada pada era yang berbeda (Era
Askes dan Era BPJS), Puskesmas tetap konsisten memberikan layanan
kesehatan untuk masyarakat, dan ditambah dengan keberadaan UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang yang mudah untuk dijangkau.
Pemerintah melalui BPJS Kesehatan mengupayakan salah satu
program untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui Program

2
Posyandu Lansia. Tujuan dari kegiatan program Posyandu Lansia adalah
untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis khususnya
Diabetes Melitus mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75%
peserta terdaftar yang berkunjung ke fasilitas tingkat pertama memiliki
hasil baik, pada pemeriksaan spesifik terhadap Diabetes Mellitus sesuai
panduan klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi
penyakit (BPJS Kesehatan, 2014). Perlu peran dari berbagai pihak, baik
dari tenaga kesehatan yang hendaknya mengupayakan program
pengelolaan pemyakit kronis tersebut berjalan sehingga dapat mengatasi
kasus Diabetes Melitus, dengan menggunakan metode promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Di dalam mengupayakan kegiatan tersebut
seringkali tidak optimal karena faktor dari keterjangkauan akses
pelayanan, dukungan keluarga dan peran petugas kesehatan terhadap
penurunan jumlah kunjungan peserta prolanis di puskesmas. Hal ini dapat
meningkatakan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan motivasi
kepada semua masyarakat serta melibatkan mayarakat aktif disetiap
program-program kesehatan guna meningkatkan kualitas kesehatan yang
lebih baik khususnya pada lansia penderita Diabetes Melitus.
Masalah-masalah lainnya yang ada di setiap program yang
dilaksanakan di Puskesmas memang beragam antara lain: masih
rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat pada lansia penderita
diabetes melitus di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat. Berdasarkan permasalahan tersebut,
penulis memilik inisiatif untuk membuat penyuluhan/sosialisasi
meggunakan leaflet dan senam lansia untuk mendukung visi puskesmas
tercapainya masyarakat sehat dan mandiri melalui gerakan desa
membangun. Leaflet ini berkonsep hidup sehat tanpa diabetes dan di
design semenarik mungkin meggunakan bahasa yang mudah di pahami
disertai gambar 2 dimensi.

3
Sebagai perawat di Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat
diharapkan mampu mengaktualisasikan ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti Korupsi) , nilai-nilai dasar
ASN dapat terinternalisasi dalam tindakan dan pekerjaan sehari-sehari,
dan mampu mempengaruhi seluruh ASN di lingkungan kerja Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat ke arah yang positif, dan mampu
mempertanggungjawabkan pekerjaan sesuai tugas pokok dan fungsinya,
akhirnya mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta
mewujudkan visi misi Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.

A. IDENTIFIKASI ISU

Kegiatan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu


yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai perawat di unit
tempat bekerja, yaitu UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.
Berdasarkan hasil observasi dan praktik kerja yang dilakukan di UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat ditemukan beberapa isu yang
masih perlu dilakukan perbaikan, yaitu :
1. Kurangnya kepatuhan minum obat rutin hipertensi pada lansia penderita
hipertensi di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang Malinau Barat.
2. Belum optimalnya pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.
3. Rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat pada lansia penderita
diabetes melitus di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat.
4. Kurangnya pengetahuan lansia mengenai pentingnya menjalankan
prokes di masa pandemi di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.

4
No Isu Aktual Problematik Kekhalayakan Layak Skor
.
1 Kurangnya kepatuhan minum
obat rutin hipertensi pada
lansia penderita hipertensi di
Posyandu Lansia wilayah 4 3 1 3 11
kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau
Barat
2 Belum optimalnya pelayanan
kesehatan di Posyandu
Lansia wilayah kerja UPTD 2 4 4 3 12
Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat
3 Rendahnya kesadaran akan
pola hidup sehat pada lansia
penderita diabetes melitus di
Posyandu Lansia wilayah 4 5 4 4 17
kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau
Barat
4 Kurangnya pengetahuan
lansia mengenai pentingnya
menjalankan prokes di masa
pandemi di Posyandu Lansia 3 3 2 2 10
wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat
Dari keempat isu, penulis melakukan analisis APKL untuk menentukan
isu. Analisis ini menggunakan skala 1 sampai 5, sehingga 3 isu yang
memiliki skor tertinggi akan dipertimbangkan untuk diangkat sebagai isu
utama dalam rancangan aktualisasi ini.

Tabel 1.1 Analisis APKL untuk Mengidentifikasi Isu

Keterangan:

5
Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
Kekhalayakan : Isu yang terjadi menyangkut hajat hidup orang banyak.

Problematik : Isu yang memiliki dimensi masalah kompleks sehingga


perlu segera dicarikan solusinya.
Kelayakan : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berdasarkan analisis APKL di halaman sebelumnya, terdapat 3 isu
yang mendapatkan skor tertinggi dan akan dipertimbangkan sebagai isu
utama dalam kegiatan habituasi yaitu :
1. Rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat pada lansia penderita
diabetes melitus di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat.
2. Belum optimalnya pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.
3. Kurangnya kepatuhan minum obat rutin hipertensi pada lansia penderita
hipertensi di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang Malinau Barat

B. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU

Dalam Perumusan dan Penetapan Isu yang ada, penulis


menggunakan teknik analisis data USG (Urgency, Seriousness, Growth)
untuk menetapkan isu yang akan dijadikan bahan aktualisasi. Urgency,
Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan
skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan.

6
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan
masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah
tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
:Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.Seriousness atau tingkat keseriusan
dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
system atau tidak.Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni
apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
untuk dicegah.
Dari ketiga isu yang terdapat di UPTD Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat maka dilakukan analisa dengan USG (Urgensi,
Seriousness, Growth). Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

7
Kriteria Skor Prioritas
No. Isu Aktual/ Masalah Pokok
Urgency Seriousness Growth
1. Kurangnya kepatuhan
minum obat rutin hipertensi
pada lansia penderita
hipertensi di Posyandu 2 2 3 7 III
Lansia wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat
2. Belum optimalnya
pelayanan kesehatan di
Posyandu Lansia wilayah
kerja UPTD Puskesmas 2 3 3 8 II
Tanjung Lapang Malinau
Barat

3. Rendahnya kesadaran
akan pola hidup sehat
pada lansia penderita
diabetes melitus di
Posyandu Lansia wilayah 3 4 4 11 I
kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau
Barat

Tabel 1.2 Analisa Isu dengan USG (Urgensi, Seriousness, Growth)

Setelah dilakukan analisa isu dengan menggunakan USG (Urgensi,


Seriousness, Growth), maka didapatlan hasil yang paling penting untuk
segera diselesaikan yaitu Rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat pada
lansia penderita diabetes melitus di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat

8
C. RENCANA KEGIATAN,TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/


HASIL
1 Merancang 1. Mempersiapkan program 1. Draft konsep program
Program kegiatan edukasi pola hidup kegiatan aktualisasi
Kegiatan sehat 2. Izin dan persetujuan dari
Aktualisasi 2. Konsultasi dengan atasan/mentor
atasan/mentor terkait program 3. Konsep media edukasi yang
kegiatan edukasi yang akan akan digunakan berupa
dilakukan leaflet dan video
3. Membuat konsep media edukasi 4. Mengetahui faktor
yang akan digunakan penghambat dan pendukung
4. Memonitoring kegiatan dalam saat kegiatan dilaksanakan
menyusun program kegiatan 5. Dokumentasi kegiatan (foto
aktualisasi dan video)
5. Mendokumentasi kegiatan.
2 Membuat 1. Mencari referensi materi yang 1. Referensi yang sesuai
media akan digunakan dalam edukasi dengan materi diabetes
edukasi yang 2. Memilih media edukasi yang melitus.
akan akan digunakan saat kegiatan 2. Media edukasi berupa leaflet
digunakan 3. Mempersiapkan media edukasi dan video berisi pola hidup
pada saat yang akan digunakan saat sehat dan senam diabetes
kegiatan kegiatan melitus pada lansia
aktualisasi 4. Mengkonsultasikan dengan 3. Media edukasi yang
atasan/mentor terkait materi dan digunakan telah siap
media edukasi digunakan
5. Menyeleksi referensi materi 4. Kritik, saran dan masukkan
yang telah terkumpul dari mentor
6. Memonitoring kegiatan pada 5. Mendapatkan referensi dari
saat mempersiapkan media sumber yang jelas dan isinya
edukasi bisa dipertanggung jawabkan
7. Mendokumentasi kegiatan 6. Mengetahui faktor pendukung
dan penghambat saat
kegiatan dilaksanakan
7. Dokumentasi hasil kegiatan
(foto)
3 Membuat 1. Mendesain leaflet yang akan 1. Desain dibuat simple, mudah
media digunakan pada saat edukasi dibaca dan semenarik
edukasi 2. Membuat leaflet berdasarkan mungkin
berupa leaflet materi yang sudah dipilih 2. Leaflet yang berisikan
dan video 3. Membuat serta mengedit video informasi pendidikan
yang akan berdasarkan materi yang sudah kesehatan diabetes melitus
digunakan dipilih 3. Video yang berisikan
pada saat 4. Melakukan koordinasi dengan informasi mengenai gerakan

9
kegiatan mentor mengenai hasil leaflet senam diabetes melitus pada
aktualisasi dan video lansia
5. Mencetak leaflet yang akan 4. Kritik dan saran mengenai
digunakan pada saat edukasi hasil leaflet dan video
6. Memonitoring kegiatan pada 5. Leaflet dicetak sesuai
saat mendesain leaflet dan kebutuhan yang akan
membuat video digunakan saat kegiatan
7. Mendokumentasi kegiatan aktualisasi
6. Mengetahui faktor pendukung
dan penghambat saat
kegiatan dilaksanakan
7. Dokumentasi kegiatan (foto)

4 Melakukan 1. Menentukan tempat dan waktu 1. Ruang atau tempat tersedia


edukasi pelaksanaan 2. Edukasi dilakukan pada
mengenai 2. Mempersiapkan tempat dan tempat dan peserta yang
pola hidup sarana yang akan digunakan sudah sesuai dengan
sehat pada serta peserta yang akan protokol kesehatan
lansia dilakukan edukasi 3. Dipahaminya penyuluhan
penderita 3. Melakukan edukasi dengan oleh peserta
dieabetes memberikan pendidikan 4. Video dapat dipahami dan
melitus dan kesehatan melalui media leaflet diaplikasikan oleh peserta
senam 4. Memutar video senam diabetes edukasi
diabetes melitus 5. File video dibagikan dalam
melitus 5. Membagikan file video senam bentuk flashdisk atau
diabetes melitus dibagikan melalui whatsapp
6. Membagikan brosur leaflet 6. Peserta edukasi mendaptkan
kepada peserta edukasi leaflet
7. Memonitoring kegiatan pada 7. Mengetahui faktor pendukung
saat melakukan edukasi dan penghambat saat
8. Melakukan dokumentasi kegiatan dilaksanakan
kegiatan 8. Dokumentasi kegiatan (foto)

5 Membuat 1. Melakukan pendataan pada 1. Terbentuk grup whatsapp


grup peserta edukasi maupun mengenai informasi
Whatsapp keluarga yang mempunyai Kesehatan diabetes pada
tentang nomor whatsapp lansia
edukasi 2. Menyimpan nomor whatsapp 2. Mengetahui faktor pendukung
diabetes yang telah terdata dan penghambat saat
kepada 3. Membuat grup whatsapp yang kegiatan dilaksanakan
peserta berisikan informasi Kesehatan 3. Dokumentasi kegiatan (foto)
edukasi mengenai diabetes pada lansia
4. Memonitoring kegiatan pada
saat melakukan membuat grup

10
whatsapp
5. Melakukan dokumentasi
kegiatan
6 Melakukan a. Meminta pasien mengulangi 1. Peserta memahami dan
Evaluasi penjelasan dari penyuluhan menerapkan tentang apa
akhir dari yang telah diberikan melalui yang sudah disampaikan
kegiatan wawancara 2. Hasil dokumentasi
edukasi b. Mendokumentasikan hasil berupa foto dan video
wawancara 3. Laporan dapat
c. Menyusun laporan evaluasi dipertanggung jawabkan
kegiatan hasilnya
d. Konsultasi kepada 4. Kritik, saran dan
atasan/mentor mengenai hasil masukkan dari mentor
evaluasi kegiatan

7 Menyusun a. Melaporkan hasil kegiatan 1. Mendapatkan kritik, saran,


laporan hasil kepada atasan/mentor dan masukan dari atasan
kegiatan b. Menyusun laporan kegiatan terkait dengan kegiatan
aktualisasi aktualisasi aktualisasi
c. Memonitoring kegiatan pada 2. Laporan hasil aktualisasi
pelaporan hasil kegiatan dalam berupa laporan akhir
aktualisasi yang dijilid
d. Mendokumentasikan kegiatan 3. Mengetahui faktor pendukung
pelaporan dan penghambat saat
kegiatan dilaksanakan
4. Dokumentasi kegiatan
pelaporan

Tabel 1.3 Kegiatan, Tahapan, dan Output yang Diharapkan

BAB II

11
DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM

1. Deskripsi Wilayah / Gambaran Umum Instasi


Kabupaten Malinau adalah salah satu kabupaten di Provinsi
Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota
Malinau. Luas kabupaten ini merupakan kabupaten terluas di
Kalimantan Utara, yakni 40.088,38 km² dan memiliki jumlah penduduk
pada tahun 2020 sebanyak 82.519 jiwa. Kabupaten Malinau juga sering
disebut Bumi Intimung.
Batas-batas wilayah kabupaten Malinau adalah sebagai berikut:
Utara : Kabupaten Nunukan
Timur : Kabupaten Bulungan, Kabupaten Berau, Kab. Kutai Timur
Selatan : Kab. Kutai Barat, Kab. Kutai Kertanegara
Barat : Kab. Nunukan, Kab. Malaysia Timur
Kabupaten Malinau terdiri dari 15 kecamatan dan 109 desa. Pada
tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 82.510 jiwa dengan luas
wilayah 40.088,38 km² dan sebaran penduduk 2 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Malinau, adalah sebagai
berikut:
JUMLAH
KECAMATAN DAFTAR DESA
DESA
Kayan Hilir 5 1. Desa Data Dian
2. Desa LongPipa
3. Desa Long Sule
4. Desa Long Metun
5. Desa Sungai Anai
Kayan Hulu 5 1. Desa Long Betaoh
2. Desa Long Nawang
3. Desa Long Payau
4. Desa Long Temuyat
5. Desa Nawang Baru

Kayan 5 1. Desa Lidung Payau

12
Selatan 2. Desa Long Ampung
3. Desa Long Sungai Barang
4. Desa Long Uro
5. Desa Metulang
Sungai Tubu 5 1. Desa Long Nyau
2. Desa Long Pada
3. Desa Long Ranau
4. Desa Long Titi
5. Desa Rian Tubu
Bahau Hulu 6 1. Desa Apau Ping
2. Desa Long Alango
3. Desa Long Berini
4. Desa Long Kemuat
5. Desa Long Tebulo
6. Desa Long Uli
Malinau Kota 6 1. Desa Batu Lidung
2. Desa Malinau Hilir
3. Desa Malinau Hulu
4. Desa Malinau Kota
5. Desa Pelita Kanaan
6. Desa Tanjung Keranjang
Sungai Boh 6 1. Desa Agung Baru
2. Desa Data Baru
3. Desa Dumu Mahak
4. Desa Long Lebusan
5. Desa Long Top
6. Desa Mahak Baru
Mentarang 7 1. Desa Long Berang
Hulu 2. Desa Long Kebinu
3. Desa Long Mekatip
4. Desa Long Pala
5. Desa Long Simau
6. Desa Long Sulit
7. Desa Semamu
Malinau 8 1. Desa Batu Kajang
Selatan Hilir 2. Desa Gong Solok
3. Desa Long Adiu
4. Desa Punan Gong Solok
5. Desa Punan Long Adiu
6. Desa Punan Setarap
7. Desa Setarap
8. Desa Setulang

Malinau 8 1. Desa Halanga

13
Selatan Hulu 2. Desa Long Jalan
3. Desa Long Lake
4. Desa Long Rat
5. Desa Metut
6. Desa Nahakramo Baru
7. Desa Punan Mirau
8. Desa Tanjung Nanga
Malinau 9 1. Desa Kuala Lapang
Barat 2. Desa Long Bila
3. Desa Long Kenipe
4. Desa Punan Bengalun
5. Desa Sempayang
6. Desa Sentaban
7. Desa Sesua
8. Desa Tanjung Lapang
9. Desa Taras
Malinau 9 1. Desa Bila Bekayuk
Selatan 2. Desa Laban Nyarit
3. Desa Langap
4. Desa Long Loreh
5. Desa Nunuk Tanah Kibang
6. Desa Paya Saturan
7. Desa Pelencau
8. Desa Punan Rian
9. Desa Sengayan
Mentarang 9 1. Desa Harapan Maju
2. Desa Lidung Kemenci
3. Desa Long Bisai
4. Desa Long Gafid
5. Desa Long Liku
6. Desa Mentarang Baru
7. Desa Paking
8. Desa Pulau Sapi
9. Desa Temalang
Pujungan 9 1. Desa Long Aran
2. Desa Long Atua
3. Desa Long Belaka Pitau
4. Desa Long Bena
5. Desa Long Ketaman
6. Desa Long Masahan
7. Desa Long Paliran
8. Desa Long Pua
9. Desa Long Pujungan
Malinau 12 1. Desa Belayan

14
Utara 2. Desa Kelapis
3. Desa Kaliamok
4. Desa Lubak Manis
5. Desa Luso
6. Desa Malinau Seberang
7. Desa Putat
8. Desa Respen Tubu
9. Desa Salap
10. Desa sembuak Warot
11. Desa Semengaris
12. Desa Seruyung
Total 109

Tabel 2.1. Daftar Kecamatan dan Desa di Malinau

Kabupaten Malinau memiliki Visi yaitu “Terwujudnya Kabupaten


Malinau yang Aman, Nyaman dan Damai Melalui Gerakan Desa
Membangun”. Berdasarkan visi pembangunan tersebut, misi
pembangunan Kabupaten Malinau adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan daerah
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan infrastruktur
daerah baik perkotaan, perdalaman maupun perbatasan
4. Meningkatkan perekonomian daerah dan pemerataan pembangunan
yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan
5. Meningkatkan peran pertanian (Tanaman Pangan, Perkebunan,
Peternakan dan Perikanan) dalam perekonomian daerah
6. Mewujudkan kesamaan hak kepada seluruh pemeluk agama untuk
dapat beribadah menurut agamanya masing-masing dengan
senantiasa mengembangkan sikap toleransi
7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta mewujudkan efektivitas
dan efisiensi penggunaan sumber daya alam dalam dimensi
Kabupaten Konservasi

15
8. Mewujudkan supremasi hukum dan menciptakan pemerintahan yang
bersih,efektif, serta efisien guna mendukung terciptanya tata kelola
pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
9. Meningkatkan peran pemuda dan perempuan dalam pembangunan
daerah
10. Mengembangkan seni, budaya dan pariwisata daerah.

Gambar 2.1 Logo Kabupaten Malinau

Logo Kabupaten Malinau adalah “INTIMUNG” yang berasal dari


gabungan beberapa bahasa setempat, antara   lain :

1. INTULUN (bahasa Tidung) yang artinya bersatu, bergotong royong,


bekerja sama.

2. PAMONG (bahasa Lundayeh, Berusu, Abai) yang artinya bersama-


sama/kebersamaan.

3. PAMONG/PEMUNG (berasal dari kata Pemung Taway, bahasa


Kenyah) yang artinya seia-sekata/kebersamaan.

Dari gabungan beberapa bahasa setempat tersebut itulah nama


logo Kabupaten Malinau menjadi “INTIMUNG” yang memiliki makna

16
bersatu dalam  kebersamaan, bergotong royong dalam membangun
atau bekerja yang dilandasi niat tulus dan suci bagi pelaksanaan
pembangunan yang jujur dan demokratis.

Kecamatan Tanjung Lapang merupakan salah satu Kecamatan


dalam Kabupaten Malinau yang mempunyai luas Wilayah 11,167,56Ha
sama dengan Luas wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang, dengan
batas Wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Malinau Kota.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Malinau Selatan.

3. Sebelah Barat dengan Kecamatan Mentarang.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bulungan.

Gambar 2.2 Peta Kecamatan Malinau Barat

17
Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang terbagi menjadi 3
Desa yaitu :
a. Desa Tanjung Lapang
b. Desa Kuala Lapang
c. Desa Taras
1. Sumber Daya
a. Demografi
No Nama Desa Penduduk KK Bayi Balita Bumil Lansia
1 Tanjung 4.666 780 63 59 105 800
Lapang
2 Kuala Lapang 2.852 588 47 30 64 275
3 Taras 378 82 5 19 8 23
Total 7.896 1.450 115 108 177 1.098
Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang berpenduduk 7.410
jiwa, dimana 1.759 merupakan kepala keluarga 84 jiwa bayi, 535 jiwa
balita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2 Data Dasar dan Sasaran Program Puskesmas Tanjung Lapang
Tahun 2018

18
b. Keadaan Sosial Ekonomi
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Lapang 13 jumlah sarana pendidikan yang
ada sekolah terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 5 sekolah,
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah ada 4 sekolah, Sekolah
Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah ada 2 sekolah
sedangkan SMU/MAN 3 sekolah dan ada 1 perguruan tinggi.
NO DESA TK SD SMP SMU PT
1 Tanjung Lapang 4 2 1 2 1
2 Kuala Lapang 1 1 1 1 0
3 Taras 1 1 0 0 0
Jumlah 6 4 2 3 1

Tabel 2.3 Jumlah Sarana Pendidikan Di


Puskesmas Tanjung LapangTahun 2018
2) Fasilitas Tempat Ibadah
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat
dilihat dari besarnya sarana peribadatan masing-masing
agama. Menurut data dari pendataan puskesmas Tanjung
Lapang tahun 2017 penduduk Kecamatan Tanjung Lapang,
terdapat 12 sarana fasilitas tempat ibadah, yaitu 11 gereja dan
1 masjid. Berikut adalah tabel sarana ibadah di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Lapang.

19
No Desa Gereja Mesjid Jumlah
1 Tanjung 9 1 10
Lapang
2 Kuala Lapang 6 0 6
3 Taras 1 0 1
Jumlah 16 1 17

Tabel 2.4 Jumlah Tempat – Tempat Ibadah Diwilayah


Puskesmas Tanjung Lapang Tahun 2018
c. Keadaan Fasilitas Kesehatan
1) Puskesmas
Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, maka sangat di butuhkan fasilitas
kesehatan. Fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Lapang terdiri dari:
a) Ruang Rawat Jalan
 Ruangan Anak
 Ruangan Umum
 Ruangan Tindakan (UGD)
 Ruangan Gigi
 Ruangan KIA
 Ruangan Lansia
 Ruangan Gizi
 Ruangan Imunisasi
 Ruangan VCT
 Ruangan Pojok TB
 Ruangan Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Lapang
 Ruangan Tata Usaha
b) Ruangan Pendaftaran
c) Ruangan Obat
d) Laboratorium sederhana
e) Ruangan Tunggu pasien
f) Dapur Wc Umum

20
2) Unit Pustu
Unit Pustu di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang
terdiri dari 1 pustu yaitu di Desa Taras.
3) Unit Posyandu
Terdapat 4 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Lapang, yang terdiri dari 2 posyandu di desa Tanjung Lapang,
1 posyandu di desa Kuala Lapang, 1 posyandu di Taras.

N Desa Nama Posyandu Jumlah


o
1 Tanjung Gloria 1
Lestari 1
Lapang
2 Kuala Manunggal 1
Lapang
3 Taras Cempaka 1

Tabel 2.5 Jumlah Posyandu Diwilayah Puskesmas Tanjung


Lapang Tahun 2018
2. Visi dan Misi
Puskesmas Tanjung Lapang sebagai unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau berusaha menterjemahkan Visi
dan Misi Dinas Kesehatan dalam melaksanakan program serta
kegiatan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Visi :
Terwujudnya masyarakat sehat dan mandiri melalui gerakan desa
membangun.
Misi :
1. Meningkatkan profesionalisme tenaga Kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hiduh bersih dan sehat
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu bermutu
dan merata diwilayah kerja puskesmas
4. Meningkatkan kerja sama dengan lintas sectoral
5. Menggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan
Strategi :

21
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama lintas program dan
lintas sectoral
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh
dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui
pendanaan yang ada di puskesmas dan masyarakat
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan
kesehatan yang bertanggungjawab. 
Motto :     
KESEHATAN ANDA KEBAHAGIAAN KAMI
3. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 disebutkan bahwa
puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu Upaya
Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas disebut basic six yaitu :
1)Upaya Promosi Kesehatan
2)Upaya Kesehatan Lingkungan
3)Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

22
4)Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5)Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
serta
6)Upaya Pengobatan.
Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan ini dapat dipilih dari
daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaitu :
1) Upaya Kesehatan Sekolah
2) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
3) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
4) Upaya Kesehatan Jiwa
5) Upaya Kesehatan Lanjut Usia
6) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
b. Fungsi
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator,
fasilitator dan turut serta memantau terselenggaranya proses
pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak positif
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang
diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah
terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan yang
mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya
pelayanan yang diselenggarakan meliputi :
1) Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan kelompok
masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas.
2) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan
pelayanan,kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu

23
dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan
rujukan.
4. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TANJUNG LAPANG
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MALINAU KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/335/DKKPKB-MLN/2017 dr. RISKA FEBRIANTI N, MM
KASUBBAG TATA USAHA
Tanggal : 09 Januari 2017 KRISTON, SKM

SISTEM INFORMASI PUSKESMAS KEPEGAWAIAN KEUANGAN


SRI HANDAYANI PAUL, A.Md.Kep M. TASRIF RIZHAN SRI PURWANTI, A.Md.Kep

PENANGGUNG JAWAB UKM & KEPERAWATAN PENANGGUNG JAWAB UKP, KEFARMASIAN PENANGGUNG JAWAB JARINGAN
KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING PELAYANAN KESEHATAN
ESTENCI, A.Md.Kep dr. POPPY NOVITA FERAWATI dr. DEBBY A.LAMPAH

PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM PUSKESMAS PEMBANTU


PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN
dr. POPPY NOVITA FERAWATI CHRISTINA SARI, A.Md.Kep
ESTENCI, A.Md.Kep

PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN KESEHATAN GIGI & MULUT


SUSANTO SITORUS, A.Md.KL drg. MARIA NOVITA

PELAYANAN KIA & KB PELAYANAN KIA / KB YANG BERSIFAT UKP


JUMAIDAH, ST. Keb JUMAIDAH, ST.Keb

PELAYANAN GIZI PELAYANAN TINDAKAN


FITRI OKTARIA, A.Md.Gz M. RIFAIN, A.Md.Kep

PELAYANAN P2P PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKP


M. RIFAIN, A.Md.Kep FITRI OKTARIA, A.Md.Gz

UKS PELAYANAN PERSALINAN


HIDAYATUNISA DORKAS, A.Md. Keb

PELAYANAN KESEHATAN LANSIA PELAYANAN KEFARMASIAN


ENDRARIATI, A.Md.Kep ANTONIUS, S.Farm, Apt

PELAYANAN KESEHATAN JIWA PELAYANAN LABORATORIUM


JUANIWATI, A.Md. Kep ETI SUMARNI, A.Md.AK

KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


JUANIWATI, A.Md. Kep

Bagan 2.1. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Malinau Barat

B. DESKRIPSI KHUSUS

1. Program dan Kegiatan Saat Ini

24
1) Meningkatkan Kualitas pelayanan kesehatan (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif)
2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama lintas program dan
lintas sectoral
3) Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas
program di tingkat kecamatan
4) Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka
implementasi program kesehatan.
5) Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program
kesehatan di masyarakat.
6) Membina posyandu, desa siaga yang telah ada di masyarakat.
7) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah
8) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh
dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
9) Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan
fasilitas yang tersedia
10) Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada
11) Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
sesuai perkembangan jaman
12) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
13) Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan
peran klinik sehat, dengan tetap memberikan pelayanan rujukan
vertikal sesuai standar.
14) Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan
15) Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui
pendanaan yang ada di puskesmas dan masyarakat
16) Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan
yang bersumber dari masyarakat
17) Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di masyarakat

25
18) Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal)
melalui dana yang ada.
19) Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
20) Melaksanakan transfer ilmu (lokakarya) dari SDM yang mengikuti
pelatihan kepada rekan-rekan lainnya.
21) Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada
22) Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal
23) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat keseshatan, dan
makanan.
24) Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan
Kesehatan
25) Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat
pelayanan Kesehatan
26) Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes
27) Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin
28) Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan
kesehatan yang bertanggungjawab
29) Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan
30) Menanggapi dengan segera setiap keluhan pasien yang
disampaikan
31) Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulanan secara rutin.

2. Role Model

26
Selama peserta melaksanakan aktualisasi di UPTD Puskesmas
Malinau Barat peserta menetapkan Role Model kepada:
Nama : dr. Andrew Soeyatno
NIP : 19900408 201903 1 006
Pangkat : Pembina
Golongan : III/b
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Alasan penulis menetapkan dr. Andrew Soeyatno sebagai Role
Model dikarenakan, beliau tegas dan selalu berkomitmen terhadap
pekerjaannya serta mengayomi dalam memimpin bawahannya.
Beliau selalu memberikan kritik dan saran untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang ada di Puskesmas sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan yang maksimal.

BAB III

27
REALISASI AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT


Berdasarkan tiga isu strategis yang telah diangkat oleh penulis
untuk dikaji secara mendalam kemudian terpilihlah satu isu yang
dianggap penting untuk dipecahkan yaitu “Meningkatan kesadaran
akan pola hidup sehat pada lansia penderita diabetes melitus melalui
edukasi pola hidup sehat di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.” dengan penjabaran
kegiatan realisasi dan hasil kegiatan (output) sebagai berikut :
1. Merancang Program Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan membuat konsep rancangan aktualisasi


dilaksanakan pada minggu pertama aktualisasi berlangsung. Penulis
mengonsultasikan rancangan program kegiatan aktualisasi dengan
mentor terlebih dahulu. Output dari kegiatan ini adalah draft
rancangan kegiatan yang sudah disetujui oleh atasan. Seluruh
tahapan kegiatan terlaksana sesuai jadwal. Adapun rincian jadwal
kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan Program Kegiatan Edukasi Pola Hidup Sehat
Pada tahapan ini, penulis menyusun draft rancangan program
kegiatan aktualisasi bersama coach yang akan dipresentasikan di
depan penguji, coach, dan mentor. Pada draft rancangan tersebut
terdapat rincian isu-isu strategis yang ada di UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang dan kemudian dipilih satu isu yang dianggap
paling penting untuk segera diselesaikan yaitu Meningkatan
kesadaran akan pola hidup sehat pada lansia penderita diabetes
melitus melalui edukasi pola hidup sehat di Posyandu Lansia
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat
b. Konsultasi Dengan Atasan/Mentor Terkait Program Kegiatan
Edukasi Yang Akan Dilakukan
Setelah diseminarkan, penulis melakukan konsultasi kepada
mentor terlebih dahulu untuk mengetahui draft rancangan yang

28
disusun sudah sesuai dengan kondisi pada subjek aktualisasi atau
belum. Setelah mentor setuju, penulis meminta tanda tangan dari
mentor sebagai persetujuan rancangan aktualisasi.

Gambar 3.1 Konsultasi Program Kegiatan


c. Membuat Konsep Media Edukasi Yang Akan Digunakan
Konsep dasar pada media edukasi yang dipilih adalah konsep
leaflet 2 dimensi disertai dengan gambar-gambar yang menarik,
kalimat ajakan dan tips yang singkat, dan penuh warna sehingga
menarik para pembaca untuk melihat, membaca, dan
melaksanakan ajakan dari leafleat tersebut dan juga video
kesehatan yang berupa senam pada lansia.

29
Gambar 3.2 Konsep Dasar Poster 2 Dimensi
d. Memonitoring kegiatan dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.

30
Gambar 3.3 Monitoring Kegiatan
e. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

Gambar 3.4 Dokumentasi Kegiatan

2. Membuat Media Edukasi Yang Akan Digunakan Pada Saat


Kegiatan Aktualisasi 

Persiapan pembuatan leaflet dua dimensi dilakukan pada


minggu ketiga pada bulan Juli. Penulis mencari referensi jurnal
tentang Dibetes pada lansia serta gambar-gambar yang menarik
untuk di tampilkan di media leaflet dari internet. Penulis memerlukan
waktu satu minggu untuk pembuatan desain leaflet dan
mengumpulkan referensi gambar dan materi pendidikan kesehatan
tentang diabetes melitus pada lansia dan senam diabetik,
pembuatan leaflet dilakukan dengan menggunakan software aplikasi
microsoft publisher dan aplikasi canva, sedangkan video senam
dilakukan dengan menggunakan aplikasi capcut . Output dari
kegiatan ini adalah referensi yang sesuai dengan materi diabetes
melitus, media edukasi berupa leaflet dan video berisi pola hidup

31
sehat dan senam diabetes melitus pada lansia, media edukasi yang
digunakan telah siap digunakan, kritik, saran dan masukkan dari
mentor, mendapatkan referensi dari sumber yang jelas dan isinya
bisa dipertanggung jawabkan, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat saat kegiatan dilaksanakan, dokumentasi hasil kegiatan
(foto). Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mencari referensi materi yang akan digunakan dalam edukasi
Penulis mencari referensi ajakan kesadaran akan pola hidup sehat
pada lansia penderita diabetes melitus, pengertian diabetus
melitus, tips-tips diet bagi para diabetes melitus serta senam bagi
penderita diabetes yang ada di internet.

32
Gambar 3.5 Mencari referensi leaflet dan video di internet
b. Memilih Media Edukasi Yang Akan Digunakan Saat Kegiatan
Media edukasi yang dipilih dan akan digunakan saat kegiatan
adalah leaflet dan video

Gambar 3.6 Bentuk Leaflet dan Video


c. Mempersiapkan media edukasi yang akan digunakan saat
kegiatan
Sebelum membuat leaflet dan video terlelbih dahulu
mempersiapkan media yang akan digunakan saat edukasi saat
kegiatan nanti. Media yang digunakan untuk pembuatan leaflet
dilakukan dengan menggunakan software aplikasi microsoft
publisher dan aplikasi canva, sedangkan video senam dilakukan
dengan menggunakan aplikasi capcut

33
Gambar 3.7 Persiapan Media Edukasi
d. Mengkonsultasikan dengan atasan/mentor terkait materi dan
media edukasi
Setelah mencari referensi untuk bahan laeaflet dan video penulis
mengkonsultasikan dengan mentor terkait referensi yang akan
digunakan dalam leaflet dan meminta pendapat dan masukan dari
mentor.

34
Gambar 3.8 Mengkonsultasikan dengan mentor
e. Menyeleksi referensi materi yang telah terkumpul
Referensi mengenai gambar maupun materi mengenai diabetes
mellitus yang akan di buat dalam leaflet dan video kemudian
diseleksi telah dikonsultasikan dengan mentor.

35
Gambar 3.9 Menyeleksi referensi gambar dan materi yang akan
digunakan

f. Memonitoring kegiatan pada saat mempersiapkan media edukasi


Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
g. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

Gambar 3.10 Dokumentasi Kegiatan

3. Membuat Media Edukasi Berupa Leaflet Dan Video Yang Akan


Digunakan Pada Saat Kegiatan Aktualisasi

Proses pebuatan leaflet 2 dimensi 3 lipatan dan video ini


dilakukan pada minggu ke empat bulan Juli, Leaflet dibuat dari
bahan kertas linen yang di print dengan kualitas warna high quality
yang di lipat menjadi tiga bagian, dan video dibuat dalam format
mp4. Output dari kegiatan ini adalah : desain dibuat simple, mudah
dibaca dan semenarik mungkin, leaflet yang berisikan informasi
pendidikan kesehatan diabetes melitus, video yang berisikan

36
informasi mengenai gerakan senam diabetes melitus pada lansia,
kritik dan saran mengenai hasil leaflet dan video, leaflet dicetak
sesuai kebutuhan yang akan digunakan saat kegiatan aktualisasi,
mengetahui faktor pendukung dan penghambat saat kegiatan
dilaksanakan, dokumentasi kegiatan (foto). Adapun tahapan
kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mendesain Leaflet Yang Akan Digunakan Pada Saat Edukasi
Gambar dan materi yang telah seleksi dan disusun kemudian
desain menggunakan aplikasi Canva dan Microsoft Publisher.
Penulis membuat desain leaflet lipat 3 yang tiap halaman atau
lipatan gambar dan isi konten berbeda agar menarik dan tidak
bosan dalam membaca leaflet tersebut. Terlebih dahulu penulis
memilih background leaflet kemudian menyusun gambar dan
kalimat-kalimat ajakan dan pendidikan kesehatan yang ada di
dileaflet.

37
Gambar 3.11 Desain Leaflet
b. Membuat Leaflet Berdasarkan Materi Yang Sudah Dipilih
Leaflet dibuat beserta poster berdasarkan materi yang sudah
dipilih, lalu poster diupload agar bisa didownload dan dibagikan
secara digital.

Gambar 3.12 Desain Poster


Poster diupload pada google drive, dapat dilihat dan
langsung didownload :

 https://drive.google.com/file/d/1l9LaitKGmzF1VFtzeYMnKvCeuG-
l0UYZ/view?usp=drivesdk
 https://drive.google.com/file/d/1mfqnQrf3NASf7-
cpzu4RZ5mT1sYJTT45/view?usp=drivesdk

38
c. Membuat Serta Mengedit Video Berdasarkan Materi Yang Sudah
Dipilih
Penulis sebelumnya merekam video senam yang dipelajari dari
materi yang didapat, kemudian diedit diaplikasi capcut dan
menjadi sebuah video Kesehatan. Kemudia video diupload
diyuotube agar bisa diakses bagi masyrakat.

Gambar 3.13 Desain Video


Video senam lansia diupload diyoutube :

https://youtu.be/fkXnWvHko2U

d. Melakukan Koordinasi Dengan Mentor Mengenai Hasil Leaflet


Dan Video
Setelah desain leaflet dan video selesai dikerjakan, penulis
melakukan koordinasi mentor yaitu dr. Andrew. Beliau
memberikan beberapa saran agar leaflet yang dibuat tulisannya
diperbesar, tone warnanya dibuat menjadi lebih terang, dan

39
jangan ada bagian yang polos agar lebih menarik, serta
tambahkan keterangan nama pembuat pada leaflet dan video.

Gambar 3.14 Mengkoordinasi dengan mentor


e. Mencetak Leaflet Yang Akan Digunakan Pada Saat Edukasi
Proses pencetakan leaflet dilakukan di percetakan karena harus
menggunakan kertas Linen paper A4 printer khusus cetak leaflet
high kualitas. Setelah Leaflet dicetak, kemudian dilipat menjadi 3
bagian sesuai dengan bagian dan halamannya yang disesuaikan
dengan halaman.

Gambar 3.15 Leaflet Yang Sudah Dicetak

f. Memonitoring kegiatan pada saat mendesain leaflet dan membuat


video

40
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
h. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

Gambar 3.16 Dokumentasi Kegiatan

4. Melakukan Edukasi Mengenai Pola Hidup Sehat Pada Lansia


Penderita Dieabetes Melitus Dan Senam Diabetes Melitus

Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang


tertera di rancangan aktualisasi. Pada rancangan aktualisasi
kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada minggu pertama bulan
agustus. Setalah Mencetak Leaflet dan membuat video penulis
melakukan penyuluhan tentang pola hidup sehat pada lansia
penderita Diabetes Melitus. Output dari kegiatan ini adalah ruang
atau tempat tersedia, edukasi dilakukan pada tempat dan peserta
yang sudah sesuai dengan protokol Kesehatan, dipahaminya
penyuluhan oleh peserta, video dapat dipahami dan diaplikasikan
oleh peserta edukasi, file video dibagikan dalam bentuk flashdisk
atau dibagikan melalui whatsapp, peserta edukasi mendaptkan
leaflet, mengetahui faktor pendukung dan penghambat saat kegiatan

41
dilaksanakan, dokumentasi kegiatan (foto). Berikut Tahapan
melakukan penyuluhan tentang Pola Hidup Sehat pada Lansia
Penderita Diabetes Melitus.
a. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan
Sebelum kegiatan penyuluhan di laksanakan terlebih dahulu
penulis mencari tempat dan menentukan waktu pelaksanaan.
Awal rencana tempat dari kegiatan edukasi adalah diposyandu,
tetapi dikarenakan pandemic covid-19 meningkat diwilayah kerja
Puskesmas Tanjung Lapang sehingga kegiatan Posyandu
ditiadakan dan dialihkan langsung di Puskesmas, sehingga
kegiatan dilakukan di Puskesmas Tanjung Lapang.

Gambar 3.17 Penentuan waktu dan tempat pelaksanaan


b. Mempersiapkan Tempat Dan Sarana Yang Akan Digunakan Serta
Peserta Yang Akan Dilakukan Edukasi
Setelah waktu dan tempat sdh ditentukan selanjutnya
mempersiapkan tempat dan sarana yang akan digunakan
melakukan edukasi, seperti sound, lcd, dll.

42
Gambar 3.18 Persiapan waktu dan tempat pelaksanaan
c. Melakukan Edukasi Dengan Memberikan Pendidikan Kesehatan
Melalui Media Leaflet
Setelah Menentukan tempat dan waktu maka di
laksanakan penyuluhan tentang pola hidup sehat pada lansia
penderita diabetes melitus dan senam pada lansia. Output dari
kegiatan ini adalah para peserta memahami dan mengetahui
penyuluhan yang dilaksanakan tentang pola hidup sehat pada
lansia penderita diabetes melitus dan senam lansia.

43
Gambar 3.19 Edukasi Kesehatan

d. Memutar video senam diabetes melitus


Memutar video senam lansia dan mengajarkan senam yang diikuti
oleh keluarga pengunjung puskesmas, lansia, dan penanggung
jawab program lansia di puskesmas.

44
Gambar 3.20 Senam Lansia

e. Membagikan File Video Senam Diabetes Melitus


Setelah melakukan senam lansia Bersama, penulis lalu
membagikan video senam yang telah dibuat melalui share di
whatsapp dan juga membagikan chanel youtube agar bisa diliat
secara langung.

Gambar 3.21 Membagikan File Video Senam

f. Membagikan Brosur Leaflet Kepada Peserta Edukasi


Setelah dilakukan edukasi kesehatan mengenai diabetes melitus
penulis lalu membagikan leaflet yang telah dibuat kepada peserta
edukasi.

45
Gambar 3.22 Membagikan Leaflet
g. Memonitoring Kegiatan Pada Saat Melakukan Edukasi
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
h. Melakukan Dokumentasi Kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

5. Membuat Grup Whatsapp Tentang Edukasi Diabetes Kepada


Peserta Edukasi

Proses pembuatan grup whatsapp dilakukan pada minggu


pertama bulan Agustus,proses pembuatan grup whatsapp ini
melibatkan keluarga dari para lansia, dikarenakan lansia yang ada

46
rata-rata tidak memiliki hp jenis android. Output dari kegiatan ini
adalah terbentuk grup whatsapp mengenai informasi Kesehatan
diabetes pada lansia, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat saat kegiatan dilaksanakan, dokumentasi kegiatan
(foto). Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan Pendataan Pada Peserta Edukasi Maupun Keluarga
Yang Mempunyai Nomor Whatsapp
Mendata pada lansia ataupun keluarga lansia yang memiliki
nomor whatsapp agar bisa dimasukin menjadi anggota grup.

Gambar 3.23 Pendataan Nomor Whatsapp


b. Menyimpan Nomor Whatsapp Yang Telah Terdata
Nomor whatsapp yang tersimpan hanya keluarga lansia,
dikarenakan lansia yang ada tidak mempunyai hp berjenis
android, sehingga mereka tidak mempunyai aplikasi whatsapp.

47
Gambar 3.24 Nomor Whatsapp Yang Tersimpan
c. Membuat Grup Whatsapp Yang Berisikan Informasi Kesehatan
Mengenai Diabetes Pada Lansia
Grup whatsapp lansia dibuat pada hari sabtu, tanggal 7 agustus
2021 dengan nama grup “LANSIA SEHAT” yang beranggotakan
keluarga lansia sebanyak 6 orang.

48
Gambar 3.25 Grup Whatsapp Lansia
d. Memonitoring Kegiatan Pada Saat Melakukan Membuat Grup
Whatsapp
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
e. Melakukan Dokumentasi Kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

6. Melakukan Evaluasi Akhir Dari Kegiatan Edukasi

Dalam pelaksanaan kegiatan edukasi dan senam lansia


yang dilaksanakan telah cukup maksimal, para lansia cukup antusias

49
dalam mengikuti setiap sesi kegiatan mulai dari
penyuluhan/sosialisasi, senam lansia. Setelah melakukan kegiatan
penyuluhan dan senam lansia, penulis melakukan evaluasi post test
dengan tanya jawab dengan para lansia Adapun beberapa peserta
belum bisa langsung memahami apa yang di sampaikan oleh
pemateri, namun penulis kembali menjelaskan secara personal saat
para peserta menunggu untuk konsultasi dengan dokter. Adapu
tahapan kegiatannya adalah :

a. Meminta Pasien Mengulangi Penjelasan Dari Penyuluhan Yang


Telah Diberikan Melalui Wawancara
Pada saat diminta mengulangi penjelasan dari edukasi yang telah
diberikan, beberapa keluarga dapat mengulangi penjelasan dan
beberapa masih belum bisa mengulangi penjelasan.

Gambar 3.26 Evaluasi Edukasi


b. Mendokumentasikan Hasil Wawancara
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.
c. Menyusun Laporan Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan disusun dalam bentuk laporan, dan dilaporkan
pada mentor sebagai evaluasi tingkat keberhasilan dari kegiatan.
d. Konsultasi Kepada Atasan/Mentor Mengenai Hasil Evaluasi
Kegiatan

50
Catatan dari mentor tingkat keberhasilan dari kegiatan sangat baik
karena evaluasi yang dilakukan banyak keluarga yang mengerti
dan senang terhadap kegiatan yang dilakukan.

Gambar 3.27 Konsultasi Hasil Evaluasi

7. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan Aktualisasi

Setelah semua rancangan kegiatan aktualisasi


terealisasikan, penulis menyusun draft laporan aktualisasi dan
memberikannya pada mentor. Mentor memberi saran untuk
memperbaiki kesalahan penulisan dan memperbaiki struktur
organisasi sesuai dengan hasil rapat pembagian tugas. Pelaporan
Hasil kegiatan aktualisasi dilakukan sesuai dengan rancangan
kegiatan aktualisasi awal. Output kegiatan ini adalah mendapatkan
kritik, saran, dan masukan dari atasan terkait dengan kegiatan
aktualisasi, laporan hasil aktualisasi dalam berupa laporan akhir
yang dijilid, mengetahui faktor pendukung dan penghambat saat
kegiatan dilaksanakan, dokumentasi kegiatan pelaporan. Adapun
tahapan kegiatannya, adalah :

51
a. Melaporkan Hasil Kegiatan Kepada Atasan/Mentor
Hasil seluruh kegiatan dibuat dalam laporan akhir dan dilaporkan
pada mentor sebagai bukti dari kegiatan telah dilaksanakan

Gambar 3.28 Melaporkan Hasil Kegiatan


b. Menyusun Laporan Kegiatan Aktualisasi
Laporan kegiatan aktualisasi disusun sebaik mungkin dan
dilaporkan pada mentor dan coach.

52
Gambar 3.29 Menyusun Laporan Kegiatan

c. Memonitoring Kegiatan Pada Pelaporan Hasil Kegiatan Aktualisasi


Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
d. Mendokumentasikan Kegiatan Pelaporan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

B. FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI


Dalam melaksanakan kegiatan Aktualisasi, Ada beberapa
faktor pendukung yang didapatkan penulis dalam realisasi aktualisasi
diantaranya sebagai berikut :
1. Dukungan dari atasan (mentor)
Mentor dari penulis adalah dr. Andrew Soeyatno, dalam melakukan
proses aktualisasi, penulis mendapatkan dukungan penuh dari
atasan. Mentor memberikan kebebasan sepenuhnya pada penulis
untuk berkreasi dalam membuat Leaflet dan Video senam. Selain itu
mentor juga selalu meluangkan waktunya untuk melakukan
bimbingan konsultasi dan memberikan saran-saran yang
membangun bagi penulis.
2. Dukungan dari rekan-rekan Puskesmas Tanjung Lapang
Dukungan dari rekan-rekan Puskesmas Tanjung Lapang juga penulis
dapatkan selama proses aktualisasi berlangsung. Para rekan
Puskesmas tidak segan-segan menawarkan bantuan dan

53
memberikan saran serta masukan baik dalam proses pembuatan
desain Leaflet dan Video, edukasi, senam lansia hingga
terlaksananya kegiatan sosialisasi tersebut. Melalui kegiatan ini
rekan-rekan puskesmas terpacu untuk lebih aktif dalam melakukan
kegiatan dan lebih kreatif dalam mempromosikan pentingnya
pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus pada lansia.
3. Dukungan Coach
Coach dari penulis adalah Bapak Endro Marijanto, S. Pd., M.B.A
sulitnya waktu untuk bertemu dengan coach tidak menjadi
penghalang dalam menyelesaikan aktualisasi ini. Beliau memberikan
konsultasi secara online melalui aplikasi Whatsapp.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung yang ada di UPTD Puskesmas
Malinau Kota untuk kegiatan di dalam gedung maupun luar gedung
yang sudah cukup lengkap sehingga membantu saat kegiatan
aktualisasi berlangsung.

C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN KENDALA REALISASI AKTUALISASI


Pada proses pelaksanaan aktualisasi, terdapat beberapa hambatan
yang dialami oleh penulis untuk merealisasikan rancangan aktualisasi
yaitu:
1. Lansia
Masih rendahnya kesadaran Lansia tentang Pola Hidup Sehat Bagi
penderita diabetes mellitus.
2. Penyampaian Materi
Adapun kendala yang dihadapi dalam penyampaian materi
sosialisasi yaitu para peserta adalah para lansia dimana dalam
penyampaian materi para peserta belum bisa langsung memahami
apa yang di sampaikan oleh pemateri.
3. Pengalaman
Sebagai pegawai baru dilingkungan UPTD Puskesmas Malinau Kota,
terdapat beberapa kesulitan yang penulis alami yaitu harus

54
menyesuikan dengan lingkungan kerja yang baru dan kurangnya
pengalaman dalam membuat suatu kegiatan sosialisasi/penyuluhan.

4. Pandemi Covid-19
Adapun kendala yang dihadapi dalam proses kegiatan aktualisasi ini
adalah karena adanya pandemi covid-19 yang dimana kegiatan
posyandu harus ditunda sementara waktu sampai batas waktu yang
tidak dapat ditentukan, sehingga proses kegiatan aktualisasi
dilakukan di Puskemas pada pengunjung yang datang. Pengunjung
yang datang berobat di Puskesmas juga tidak banyak dikarenakan
meningkatnya kasus covid-19 di Kabupaten Malinau.

55
BAB IV
ANALISA

A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan

Pada masa off campus, penulis diwajibkan untuk menganalisa keterkaitan antara
realisasi kegiatan dengan substansi mata pelatihan Nilai-Nilai dasar ASN,
Kesiapsiagaan Bela Negara, Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of
Government (WOG). Penulis mengaitkan realisasi kegiatan dengan mata pelatihan
Nilai-Nilai Dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Keterkaitan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:

No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata


Pelatihan
1 Merancang Program Kegiatan 1. Akuntabilitas:
Aktualisasi Bersikap profesional dan penuh
tanggung jawab dalam berkonsultasi
dan berkoordinasi kepada
atasan/mentor yang ditunjukkan
dengan adanya laporan dan
dokumentasi.
2. Nasionalisme:
Menggunakan tutur kata yang santun
dan berbahasa Indonesia yang baik
dan benar saat melakukan diskusi
dan konsultasi.
3. Etika Publik:
Meminta persetujuan kepada Kepala
Puskesmas dengan menggunakan
bahasa yang sopan.
4. Komitmen mutu:
Mengkonsultasikan rancangan
aktualisasi kepada mentor dan
segera melaksanakan hasil
konsultasi
5. Anti korupsi:
Segera melaksanakan kegiatan

56
aktualisasi sesuai dengan rencana
awal yang telah disepakati
2 Membuat media edukasi yang 1. Akuntabilitas:
akan digunakan pada saat Mencari Referensi yang akan
kegiatan aktualisasi digunakan untuk leaflet dan video
dengan penuh tanggungjawab.
2. Nasionalisme:
Mencari referensi leaflet dan video
yang menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
3. Etika publik:
Melakukan koordinasi menggunakan
bahasa yang santun, pemilihan
materi untuk leaflet dan video
menggunakan bahasa yang santun
dan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
4. Komitmen mutu:
Memilih referensi leaflet dan video
yang dapat menumbuhkan
kesadaran penderita diabetes melitus
akan pentingnya pola hidup sehat
5. Anti Korupsi:
Desain yang sederhana dan mudah
dipahami masyarakat, segera
melakukan proses pembuatan leaflet
3 Membuat media edukasi 1. Akuntabilitas:
berupa leaflet dan video yang Membuat media edukasi sesuai
akan digunakan pada saat dengan komptensi dan pembuatan
kegiatan aktualisasi leaflet sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan
2. Nasionalisme:
Membuat leaflet dan video dengan
nuansa budaya Indonesia
3. Etika publik:
Mendiskusikan hasil leaflet dan video
dengan Kepala Puskesmas/mentor
untuk mendapatkan saran dan
masukan dengan menggunakan
bahasa yang sopan
4. Komitmen mutu:
Membuat leaflet yang menarik,
sesuai dengan tema, dan dapat di
baca oleh semua orang
5. Anti korupsi:
Memastikan pembuatan leaflet dan
video sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.

57
4 Melakukan edukasi mengenai 1. Akuntabilitas:
pola hidup sehat pada lansia Menjalankan tugas dengan penuh
penderita dieabetes melitus tanggung jawab, memberikan
dan senam diabetes melitus informasi tentang maksud dan tujuan
kegiatan secara jelas dan transparan
2. Nasioanalisme:
Menerapkan sikap saling
menghormati pada saat
pelaksanaaan edukasi serta
menghargai apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi dengan menunjukkan
sikap yang ramah, sopan santun
terhadap peserta edukasi
4. Komitmen mutu:
Menjelaskan kepada peserta edukasi
secara profesional dengan efektif
dan efisien sehingga peserta edukasi
memahami materi yang telah di
berikan
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan jujur dan
tanggung jawab
5 Membuat grup Whatsapp 1. Akuntabilitas:
tentang edukasi diabetes Menjalankan tugas dengan penuh
kepada peserta edukasi komitmen , memberikan informasi
Kesehatan yang secara
berkelanjutan melalui grup whatsapp
yang dibuat
2. Nasioanalisme:
Melakukan kerja sama yang solid
antara peserta edukasi dalam
pembuatan grup whatsapp
3. Etika publik:
Berkomunikasi dengan menunjukkan
sikap yang ramah, sopan santun
terhadap anggota grup whatsapp
yang telah dibuat
4. Komitmen mutu:
Memberikan pelayanan yang efektif
dan efisien yang dapat berguna bagi
masyarakat
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan jujur dan
tanggung jawab

58
6 Melakukan Evaluasi akhir dari 1. Akuntabilitas:
kegiatan edukasi Hasil dari kegiatan dapat terlihat
langsung secara jelas dan transparan
2. Nasioanalisme:
Menerapkan sikap saling
menghormati pada saat
pelaksanaaan edukasi serta
menghargai apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi dengan menunjukkan
sikap yang ramah, sopan santun
dalam melaporkan hasil evaluasi
4. Komitmen mutu:
Mendengarkan penjelasan peserta
edukasi secara profesional dengan
efektif dan efisien sehingga dapat
menilai efektivitas materi yang telah
disampaikan
5. Anti korupsi:
Komunikasi langsung dan terbuka
terhadap peserta edukasi
7 Menyusun laporan hasil 1. Akuntabilitas:
kegiatan aktualisasi Membuat laporan hasil secara
bertanggung jawab dan transparan
2. Nasionalisme:
Laporan dibuat menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar
3. Etika Publik:
Mengerjakan laporan dengan cermat
dan teliti
4. Komitmen Mutu
Pembuatan laporan evaluasi sebagai
produk akhir kegiatan harus
dilakukan secara cermat dan utuh
5. Anti Korupsi
Laporan evaluasi harus dibuat secara
jujur dan bertanggung jawab

Tabel 4.1. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan


Substansi Mata Pelatihan

59
D. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Pelaksanaan aktualisasi dengan semua tahapan yang dilakukan


diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi dari
UPTD Puskesmas Malinau Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

No Kegiatan Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Organisasi
1 Merancang Program Kegiatan Konsultasi merupakan salah satu
Aktualisasi tahapan untuk mendapatkan saran dari
mentor dan coach yang merupakan
suatu proses dalam memberikan
masukan dalam pelayanan Kesehatan.
Tujuan akhir dari proses ini sesuai
dengan visi dan misi UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat yaitu
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara terpadu bermutu
dan merata diwilayah kerja
Puskesmas
2 Membuat media edukasi yang Pada saat proses persiapan materi
akan digunakan pada saat untuk leaflet merupakan salah satu
kegiatan aktualisasi tahapan untuk memberikan
penyuluhan kepada lansia yang
merupakan suatu proses dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Tujuan akhir dari proses ini sesuai
dengan visi dan misi UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang Malinau
Barat yaitu Meningkatkan
profesionalisme tenaga kesehatan
3 Membuat media edukasi Dengan membuat leaflet sebagai
berupa leaflet dan video yang media untuk penyuluhan/sosialisasi
akan digunakan pada saat dengan mendesain leaflet tersebut
kegiatan aktualisasi semenarik mungkin dan menggunakan
bahan kertas dengan kualitas yang
baik sehingga menghasilkan leaflet
yang bagus. Hal ini merupakan suatu
proses yang sejalan dengan visi dan
misi UPTD Puskesmas Malinau
Tanjung Lapang Malinau Barat yaitu
Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat
4 Melakukan edukasi mengenai Dengan melakukan penyuluhan

60
pola hidup sehat pada lansia kepada lansia diharap output dari
penderita dieabetes melitus kegiatan ini adalah para peserta
dan senam diabetes melitus memahami dan mengetahui
penyuluhan yang dilaksanakan tentang
pola hidup sehat pada lansia penderita
diabetes melitus dan senam lansia.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi
UPTD Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat yaitu mendorong
kemandirian masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat

5 Membuat grup Whatsapp Pembentukkan grup whatsapp


tentang edukasi diabetes mengenai informasi Kesehatan pada
kepada peserta edukasi lansia merupakan suatu proses dalam
memberikan pelayanan Kesehatan
yang efisien dapat berkelanjutan
kedepan. Tujuan akhir dari proses ini
sesuai dengan visi dan misi UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang Malinau
Barat yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara terpadu
bermutu dan merata diwilayah kerja
Puskesmas
6 Melakukan Evaluasi akhir Melalui evaluasi yang dilakukan dapat
dari kegiatan edukasi mewujudkan peserta edukasi yang
sehat dan sadar akan pola hidup sehat
sesuai visi dan misi UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat yaitu
mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat
7 Menyusun laporan hasil Pelaporan hasil kegiatan mewujudkan
kegiatan aktualisasi visi dan misi UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat yaitu
Meningkatkan profesionalisme
tenaga kesehatan

Tabel 4.2. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi


dan Misi Organisasi

61
E. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Dengan dilakukannya aktualisasi tersebut diharapkan dapat mewujudkan Tata Nilai


dari UPTD Puskesmas Malinau Barat yaitu PELANGI (Profesional, Edukatif, Layanan,
Apresiatif, Nyaman, Giat dan Ikhlas). Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:

No Kegiatan Keterkaitan Penguatan Nilai-Nilai


Substansi Mata Organisasi
Pelatihan
1 Merancang 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
Program Kegiatan Bersikap profesional yang mengalami
Aktualisasi dan penuh tanggung penguatan adalah:
jawab dalam 1. Kepedulian
berkonsultasi dan 2. Keramahan
berkoordinasi kepada 3. Kepedulian
atasan/mentor yang 4. Keterbukaan
ditunjukkan dengan 5. Kerja keras
adanya laporan dan 6. Profesionalisme
dokumentasi.
2. Nasionalisme:
Menggunakan tutur
kata yang santun dan
berbahasa Indonesia
yang baik dan benar
saat melakukan
diskusi dan
konsultasi.
3. Etika Publik:
Meminta persetujuan
kepada Kepala
Puskesmas dengan
menggunakan bahasa
yang sopan.
4. Komitmen mutu:
Mengkonsultasikan
rancangan aktualisasi
kepada mentor dan
segera melaksanakan
hasil konsultasi
5. Anti korupsi:
Segera melaksanakan
kegiatan aktualisasi
sesuai dengan
rencana awal yang
telah disepakati

2. Membuat media 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi

62
edukasi yang Mencari Referensi yang mengalami
akan digunakan yang akan digunakan penguatan:
pada saat untuk leaflet dan 1. Kerja keras
kegiatan video dengan penuh 2. Profesionalitas
aktualisasi tanggungjawab. 3. Kejujuran
2. Nasionalisme:
Mencari referensi
leaflet dan video yang
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar
3. Etika publik:
Melakukan koordinasi
menggunakan bahasa
yang santun,
pemilihan materi
untuk leaflet dan
video menggunakan
bahasa yang santun
dan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
4. Komitmen mutu:
Memilih referensi
leaflet dan video yang
dapat menumbuhkan
kesadaran penderita
diabetes melitus akan
pentingnya pola hidup
sehat
5. Anti Korupsi:
Desain yang
sederhana dan
mudah dipahami
masyarakat, segera
melakukan proses
pembuatan leaflet
3 Membuat media 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
edukasi berupa Membuat media yang mengalami
leaflet dan video edukasi sesuai penguatan:
yang akan dengan komptensi 1. Kejujuran
digunakan pada dan pembuatan leaflet 2. Keramahan
saat kegiatan sesuai dengan jadwal 3. Keterbukaan
aktualisasi yang ditetapkan 4. Profesionalitas
2. Nasionalisme: 5. Produktif
Membuat leaflet dan
video dengan nuansa
budaya Indonesia
3. Etika publik:

63
Mendiskusikan hasil
leaflet dan video
dengan Kepala
Puskesmas/mentor
untuk mendapatkan
saran dan masukan
dengan menggunakan
bahasa yang sopan
4. Komitmen mutu:
Membuat leaflet yang
menarik, sesuai
dengan tema, dan
dapat di baca oleh
semua orang
5. Anti korupsi:
Memastikan
pembuatan leaflet dan
video sesuai dengan
jadwal yang telah
ditentukan.
4 Melakukan 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
edukasi mengenai Menjalankan tugas yang mengalami
pola hidup sehat dengan penuh penguatan:
pada lansia tanggung jawab, 1. Kerjasama
penderita memberikan informasi 2. Kerja keras
dieabetes melitus tentang maksud dan 3. Motivasi
dan senam tujuan kegiatan 4. Kebersama
diabetes melitus secara jelas dan 5. Amanah
transparan
2. Nasioanalisme:
Menerapkan sikap
saling menghormati
pada saat
pelaksanaaan edukasi
serta menghargai
apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi
dengan menunjukkan
sikap yang ramah,
sopan santun
terhadap peserta
edukasi
4. Komitmen mutu:
Menjelaskan kepada
peserta edukasi
secara profesional

64
dengan efektif dan
efisien sehingga
peserta edukasi
memahami materi
yang telah di berikan
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan
jujur dan tanggung
jawab
5 Membuat grup 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
Whatsapp Menjalankan tugas yang mengalami
tentang edukasi dengan penuh penguatan:
diabetes kepada komitmen , 1. Kerjasama
peserta edukasi memberikan informasi 2. Kerja keras
Kesehatan yang 3. Motivasi
secara berkelanjutan 4. Kebersamaan
melalui grup
whatsapp yang dibuat
2. Nasioanalisme:
Melakukan kerja
sama yang solid
antara peserta
edukasi dalam
pembuatan grup
whatsapp
3. Etika publik:
Berkomunikasi
dengan menunjukkan
sikap yang ramah,
sopan santun
terhadap anggota
grup whatsapp yang
telah dibuat
4. Komitmen mutu:
Memberikan
pelayanan yang
efektif dan efisien
yang dapat berguna
bagi masyarakat
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan
jujur dan tanggung
jawab

6 Melakukan 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi


Evaluasi akhir dari Hasil dari kegiatan yang mengalami
kegiatan edukasi dapat terlihat penguatan:
langsung secara jelas 1. Kerjasama

65
dan transparan 2. Kerja keras
2. Nasioanalisme: 3. Motivasi
Menerapkan sikap 4. Kebersamaan
saling menghormati
pada saat
pelaksanaaan edukasi
serta menghargai
apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi
dengan menunjukkan
sikap yang ramah,
sopan santun dalam
melaporkan hasil
evaluasi
4. Komitmen mutu:
Mendengarkan
penjelasan peserta
edukasi secara
profesional dengan
efektif dan efisien
sehingga dapat
menilai efektivitas
materi yang telah
disampaikan
5. Anti korupsi:
Komunikasi langsung
dan terbuka terhadap
peserta edukasi
7 Menyusun laporan 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
hasil kegiatan Membuat laporan yang mengalami
aktualisasi hasil secara penguatan:
bertanggung jawab 1. Kerja keras
dan transparan 2. Profesionalitas
3. Kejujuran
2. Nasionalisme: 4. Edukatif
Laporan dibuat
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar
3. Etika Publik:
Mengerjakan laporan
dengan cermat dan
teliti

4. Komitmen Mutu

66
Pembuatan laporan
evaluasi sebagai
produk akhir kegiatan
harus dilakukan
secara cermat dan
utuh
5. Anti Korupsi
Laporan evaluasi
harus dibuat secara
jujur dan bertanggung
jawab

Tabel 4.3 Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

BAB V

67
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil penerapan aktualisasi di UPTD Puskesmas Malinau
Barat, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara lain:
1. Kegiatan mengedukasi dan senam lansia penderita diabetes melitus
menggunakan leaflet dan video mampu meningkatkan pemahaman
mengenai pola hidup sehat pada penderita diabetes melitus. Para
lansia menjadi lebih memahami pola makan yang dihindari dan
aktivitas yang bisa dilakukan pada penderita diabetes melitus. Serta
mampu membantu para lansia melakukan kegiatan senam secara
mandiri dimasa pandemi seperti saat ini.
2. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di UPTD Puskesmas Malinau
Barat mendapatkan dukungan yang sangat baik dari semua pihak di
Puskesmas terutama bagi lansia yang menderita diabetes melitus
dan tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas. Bagi lansia,
kegiatan ini memberikan manfaat secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi rekan tenaga kesehatan, kegiatan ini dapat
menambah pengetahuan mereka khususnya pola hidup sehat bagi
lansia penderita diabetes melitus.
3. Nilai-nilai ASN meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi telah dapat teraktualisasi dengan 7
kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Pengaktualisasian nilai-nilai
ASN mampu memberikan dampak positif kepada peserta diklat untuk
lebih profesional dan berdedikasi dalam proses melaksanakan setiap
tugas dan kewajiban sebagai abdi Negara di bidang tugas di UPTD
Puskesmas Malinau Barat.

B. Saran

68
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil
aktualisasi yang telah dilakukan adalah

1. Bagi Puskesmas
Perlunya kegiatan penyuluhan ini berlangsung secara
berkesinambungan dan konsisten agar lansia penderita diabetes
melitus dapat terhindar dari komplikasi penyakit kardiovaskuler,
rentinopati diabetik, Nefropati diabetik dan Neuropati diabetik.
Melalui adanya penyuluhan sosialisasi dengan media pendukung
leaflet dan video senam lansia diharapkan atasan dapat memberikan
dukungan baik moril maupun materil kepada para tenaga medis agar
mau membuat inovasi-inovasi media pendukung sosialisasi
2. Melalui kegiatan aktualisasi ini di harapkan agar tenaga medis dapat
mempelajari pembuatan leaflet dan video sehingga dapat diterapkan
dengan sosialisasi. Selain itu, kedepannya nanti diharapkan para
tenaga medis dapat bersama-sama belajar untuk membuat inovasi
media pendukung yang kreatif dan variatif sehingga dapat
meningkatkan kualitas puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

69
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Akuntabilitas : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi
Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Nasionalisme : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi
Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi
Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Anti Korupsi : Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Admnistrasi Negara
Republik Indonesia.2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil
Wikipedia,org. (2 Agustus 2021). Kabupaten Malinau. Diakses Pada 02
Agustus 2021, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Malinau
P2ptm.kemkes.go.id (19 Juli 2021). Diet Diabetes Melitus (DM) Dilakukan
Dengan Pola Makan Sesuai Dengan Aturan 3J. Diakses pada 19
Juli 2021, dari (http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/diet-diabetes-melitus-dm-
dilakukan-dengan-pola-makan-sesuai-dengan-aturan-3j-apa-saja-
3j
P2ptm.kemkes.go.id. (19 Juli 2021). Tips Hidup Sehat Bagi Penyandang
Diabetes. Diakses Pada 19 Juli 2021, dari
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-
diabetes-melitus/page/8/tips-hidup-sehat-bagi-penyandang-
diabetes

Pusdatin.kemkes.go.id (19 Juli 2021). Langkah-langkah Pencegahan


Bagi Penyandang Diabetes Melitus di Masa Pandemi Covid-19.
Diakses Pada 19 Juli 2021, dari
https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin/Infodatin-2020-Diabetes-
Melitus.pdf

70
LAMPIRAN

71
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

NAMA : RIKO NANA SUMARNO, S.Kep., Ners


NIP : 199309252020121015
TEMPAT AKTUALISASI : UPTD PUSKESMAS TANJUNG LAPANG MALINAU BARAT
MINGGU KE : I (PERTAMA)
N KEGIATA
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT EVIDENCE/ BUKTI-BUKTI
O N
1 Merancang 1. Mempersiapkan program 1. Draft konsep program
  Program kegiatan edukasi pola kegiatan aktualisasi
  Kegiatan hidup sehat 2. Izin dan persetujuan
  Aktualisasi 2. Konsultasi dengan dari atasan/mentor
    atasan/mentor terkait 3. Konsep media edukasi
    program kegiatan yang akan digunakan
    edukasi yang akan berupa leaflet dan video
    dilakukan 4. Mengetahui faktor
    3. Membuat konsep media penghambat dan
  edukasi yang akan pendukung saat
  digunakan kegiatan dilaksanakan
  4. Memonitoring kegiatan 5. Dokumentasi kegiatan
dalam menyusun (foto dan video)
program kegiatan  
aktualisasi  
5. Mendokumentasi  
kegiatan.  

72
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

NAMA : RIKO NANA SUMARNO, S.Kep., Ners


NIP : 199309252020121015
TEMPAT AKTUALISASI : UPTD PUSKESMAS TANJUNG LAPANG MALINAU BARAT
MINGGU KE : II (KEDUA)
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT EVIDENCE/ BUKTI-BUKTI
2 Membuat 1. Mencari referensi materi 1. Referensi yang sesuai Referensi materi diambil dari website kementrian
media yang akan digunakan dengan materi diabetes kesehatan mengenai pola hidup sehat pada diabetes
edukasi yang dalam edukasi melitus. melitus, yaitu :
akan 2. Memilih media edukasi 2. Media edukasi berupa 1. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-
digunakan yang akan digunakan leaflet dan video berisi diabetes-melitus/diet-diabetes-melitus-dm-dilakukan-
pada saat saat kegiatan pola hidup sehat dan dengan-pola-makan-sesuai-dengan-aturan-3j-apa-saja-
kegiatan 3. Mempersiapkan media senam diabetes melitus 3j
aktualisasi  edukasi yang akan pada lansia 2. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
  digunakan saat kegiatan 3. Media edukasi yang p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/8/tips-hidup-
4. Mengkonsultasikan digunakan telah siap sehat-bagi-penyandang-diabetes
dengan atasan/mentor digunakan 3. https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?
terkait materi dan media 4. Kritik, saran dan file=download/pusdatin/infodatin/Infodatin-2020-
edukasi masukkan dari mentor Diabetes-Melitus.pdf
5. Menyeleksi referensi 5. Mendapatkan referensi
materi yang telah dari sumber yang jelas
terkumpul dan isinya bisa
6. Memonitoring kegiatan dipertanggung jawabkan

73
pada saat
mempersiapkan media 6. Mengetahui faktor
edukasi pendukung dan
7. Mendokumentasi penghambat saat kegiatan
kegiatan dilaksanakan
7. Dokumentasi hasil
kegiatan (foto)

74
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

NAMA : RIKO NANA SUMARNO, S.Kep., Ners


NIP : 199309252020121015
TEMPAT AKTUALISASI : UPTD PUSKESMAS TANJUNG LAPANG MALINAU BARAT
MINGGU KE : III (KETIGA)
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT EVIDENCE/ BUKTI-BUKTI
3 Membuat 1. Mendesain leaflet yang 1. Desain dibuat simple, 1. Video senam lansia diupload diyoutube :
media akan digunakan pada mudah dibaca dan https://youtu.be/fkXnWvHko2U
edukasi saat edukasi semenarik mungkin 2. Poster diupload pada google drive, dapat dilihat dan langsung
berupa leaflet 2. Membuat leaflet 2. Leaflet yang berisikan didownload :
dan video berdasarkan materi yang informasi pendidikan  https://drive.google.com/file/d/1l9LaitKGmzF1VFtzeYMnKv
yang akan sudah dipilih kesehatan diabetes CeuG-l0UYZ/view?usp=drivesdk
digunakan 3. Membuat serta mengedit melitus  https://drive.google.com/file/d/1mfqnQrf3NASf7-
pada saat video berdasarkan materi 3. Video yang berisikan cpzu4RZ5mT1sYJTT45/view?usp=drivesdk
kegiatan yang sudah dipilih informasi mengenai 3. Leaflet yang sudah jadi dan siap dibagikan untuk
aktualisasi 4. Melakukan koordinasi gerakan senam diabetes edukasi
  dengan mentor melitus pada lansia
mengenai hasil leaflet 4. Kritik dan saran mengenai
dan video hasil leaflet dan video
5. Mencetak leaflet yang 5. Leaflet dicetak sesuai
akan digunakan pada kebutuhan yang akan
saat edukasi digunakan saat kegiatan
6. Memonitoring kegiatan aktualisasi

75
pada saat mendesain 6. Mengetahui faktor
leaflet dan membuat pendukung dan
video penghambat saat kegiatan
7. Mendokumentasi dilaksanakan
kegiatan 7. Dokumentasi kegiatan
(foto)

76
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

NAMA : RIKO NANA SUMARNO, S.Kep., Ners


NIP : 199309252020121015
TEMPAT AKTUALISASI : UPTD PUSKESMAS TANJUNG LAPANG MALINAU BARAT
MINGGU KE : IV (KEEMPAT)
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT EVIDENCE/ BUKTI-BUKTI
4 Melakukan 1. Menentukan tempat dan 1. Ruang atau tempat
edukasi waktu pelaksanaan tersedia
mengenai 2. Mempersiapkan tempat 2. Edukasi dilakukan pada
pola hidup dan sarana yang akan tempat dan peserta yang
sehat pada digunakan serta peserta sudah sesuai dengan
lansia yang akan dilakukan protokol kesehatan
penderita edukasi 3. Dipahaminya penyuluhan
dieabetes 3. Melakukan edukasi oleh peserta
melitus dan dengan memberikan 4. Video dapat dipahami dan
senam pendidikan kesehatan diaplikasikan oleh peserta
diabetes melalui media leaflet edukasi
melitus 4. Memutar video senam 5. File video dibagikan dalam
diabetes melitus bentuk flashdisk atau
5. Membagikan file video dibagikan melalui
senam diabetes melitus whatsapp
6. Membagikan brosur 6. Peserta edukasi
leaflet kepada peserta mendaptkan leaflet
edukasi

77
7. Memonitoring kegiatan 7. Mengetahui faktor
pada saat melakukan pendukung dan
edukasi penghambat saat kegiatan
8. Melakukan dokumentasi dilaksanakan
kegiatan 8. Dokumentasi kegiatan
(foto)

78
79
5 Membuat 1. Melakukan pendataan 1. Terbentuk grup whatsapp
grup pada peserta edukasi mengenai informasi
Whatsapp maupun keluarga yang Kesehatan diabetes pada
tentang mempunyai nomor lansia
edukasi whatsapp 2. Mengetahui faktor
diabetes 2. Menyimpan nomor pendukung dan
kepada whatsapp yang telah penghambat saat kegiatan
peserta terdata dilaksanakan
edukasi 3. Membuat grup whatsapp 3. Dokumentasi kegiatan
yang berisikan informasi (foto)
Kesehatan mengenai
diabetes pada lansia
4. Memonitoring kegiatan
pada saat melakukan
membuat grup whatsapp
5. Melakukan dokumentasi
kegiatan

80
81
6 Melakukan 1. Meminta pasien 1. Peserta memahami dan
Evaluasi mengulangi penjelasan menerapkan tentang apa
akhir dari dari penyuluhan yang yang sudah disampaikan
kegiatan telah diberikan melalui 2. Hasil dokumentasi berupa
edukasi wawancara foto dan video
2. Mendokumentasikan 3. Laporan dapat
hasil wawancara dipertanggung jawabkan
3. Menyusun laporan hasilnya
evaluasi kegiatan 4. Kritik, saran dan masukkan
4. Konsultasi kepada dari mentor
atasan/mentor mengenai
hasil evaluasi kegiatan

82
BIODATA PENULIS

Riko Nana Sumarno, S.Kep.,Ners, lahir pada tanggal


25 September 1993 di Tarakan, Kalimantan Utara.
Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, anak
dari Bapak Sahil & Ibu Dartiani.

Memulai pendidikan pada tahun 1999 di Sekolah


Dasar Negeri (SDN) 003 Nunukan dan lulus pada
tahun 2005.
Melanjutkan pendidikan di tahun 2005 ke Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 01 Nunukan dan lulus pada tahun 2008. Meneruskan
pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Mulawarman pada tahun
2008 Tarakan dan lulus pada tahun 2011.

Pendidikan D-III pada tahun 2011 di Akademi Keperawatan Kaltara


Tarakan dan lulus pada tahun 2014. Melanjutkan kuliah Sarjana pada
tahun 2014 di Fakultas Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Dharma Husada Bandung dan lulus pada tahun 2016, dan meneruskan
pendidikan untuk profesi ners di Fakultas profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Dharma Husada Bandung dan lulus pada tahun 2017.

Saat ini penulis lulus Calon Pegawai Negeri Sipil di tahun 2020 di wilayah
pemerintahan Kabupaten Malinau dengan jabatan perawat ahli pertama,
penempatan di UPTD Puskesmas Malinau Barat, Kabupaten Malinau.

Kritik, saran, masukkan dan ide-ide lain dari pembaca sangat diharapkan
oleh penulis demi sempurnanya laporan hasil aktualisasi ini. Untuk
memberikan kritik, saran dan masukkan dapat dikirim melalui email
rafkadzaki250@gmail.com

83

Anda mungkin juga menyukai