Oleh:
BEKERJASAMA DENGAN
i
Judul : PENINGKATAN KESADARAN AKAN POLA
HIDUP SEHAT PADA LANSIA PENDERITA
DIABETES MELITUS MELALUI EDUKASI
POLA HIDUP SEHAT DI POSYANDU LANSIA
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TANJUNG LAPANG MALINAU BARAT
HALAMAN PERSETUJUAN
COACH, MENTOR,
ii
HALAMAN PENGESAHAN SEMINAR
TELAH DISEMINARKAN
COACH, MENTOR,
MENYETUJUI:
PENGUJI,
iii
Ungkapan syukur selalu penulis panjatkan kepada sang maha kuasa
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
Laporan aktualisasi ini berjudul “peningkatan kesadaran akan pola hidup
sehat pada lansia penderita diabetes melitus melalui edukasi pola hidup
sehat di posyandu lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat”. Laporan aktualisasi ini disusun berisi deskripsi tempat tugas,
realisasi dan analisa aktualisasi. Dalam rancangan aktualisasi ini, penulis
mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Utara beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelanggaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XLV;
2. BKPP Kabupaten Malinau yang membantu terselengarannya kegiatan
Pelatihan Dasar ini;
3. Bapak Endro Marijanto, S.Pd., M.B.A selaku coach, yang telah
memberikan arahan, nasehat, dan bimbingan sehingga laporan aktualisasi
ini dapat terwujud;
4. dr. Andrew Soeyatno selaku mentor, yang telah memberikan arahan,
nasehat, dan bimbingan sehingga laporan aktualisasi ini dapat terwujud;
5. Bapak M. Abdi Rahman, S.Sos., M.si selaku penguji, yang telah
memberikan arahan, nasehat, dan bimbingan sehingga laporan aktualisasi
ini dapat terwujud;
6. Seluruh Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, yang telah memberikan ilmu dan
nasehat selama pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan XLV Kelas Kabupaten Malinau.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi maupun bahasa. Kritik dan saran yang bersifat
membangun, sangat penulis harapkan untuk perbaikan mendatang.
iv
Akhirnya semoga laporan aktualisasi ini dapat membawa manfaat,
terutama bagi penulis sendiri maupun para pembaca.
DESKRIPSI SINGKAT
v
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai
Negeri Sipil (PNS) memiliki 3 fungsi dan tugas pokok yaitu, pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat bangsa. Sekarang ini PNS di bidang
kesehatan menjadi sorotan publik oleh karena beberapa hal yang oleh
masyarakat tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan.
Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan semakin meningkat baik di
bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal tersebut
mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan. Laporan aktualisasi disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XLV Kabupaten Malinau
Tahun 2021. Laporan didahului dengan penentuan isu. Isu merupakan
masalah yang saat ini dihadapi oleh organisasi khususnya organisasi tempat
penulis bekerja yaitu UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.
Menurut pengamatan penulis terdapat 4 isu di UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang Malinau Barat yaitu Kurangnya kepatuhan minum obat rutin
hipertensi pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat, Belum optimalnya
pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat, Rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat
pada lansia penderita diabetes melitus di Posyandu Lansia wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat, Kurangnya pengetahuan
lansia mengenai pentingnya menjalankan prokes di masa pandemi di
Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau
Barat. Dari keempat isu tersebut penulis mengangkat Rendahnya kesadaran
akan pola hidup sehat pada lansia penderita diabetes melitus di Posyandu
Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat,
sehingga penulis Melakukan penyuluhan/sosialisasi dan melakukan
senam lansia. Setelah kegiatan aktualisasi dilaksanakan, penulis dapat
menambah ilmu dan pengetahuan mengenai pelayanan publik dan
mengembangkan kemampuan penulis serta kedepannya penulis berharap
dapat berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan di Kabupaten
Malinau sebagai seorang ASN.
TABEL
vi
Tabel 1.1 Analisis APKL untuk Mengidentifikasi Isu 5
Tabel 1.2 Analisa Isu dengan USG (Urgensi, Seriousness, Growth) 8
Tabel 1.3 Kegiatan, Tahapan, dan Output yang Diharapkan 11
Tabel 2.1 Daftar Kecamatan dan Desa di Malinau 15
Tabel 2.2 Data Dasar dan Sasaran Program Puskesmas 18
Tabel 2.3 Jumlah Sarana Pendidikan Di Puskesmas Tanjung Lapang 19
Tabel 2.4 Jumlah Tempat-Tempat Ibadah Diwilayah Puskesmas 20
Tabel 2.5 Jumlah Posyandu Diwilayah Puskesmas Tanjung Lapang 21
Tabel 4.1 Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata
Pelatihan 59
Tabel 4.2 Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Organisasi 61
Tabel 4.3 Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi 67
GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Kabupaten Malinau 16
Gambar 2.2 Peta Kecamatan Malinau Barat 17
Gambar 3.1 Konsultasi Program Kegiatan 29
Gambar 3.2 Konsep Dasar Poster 2 Dimensi 30
Gambar 3.3 Monitoring Kegiatan 30
Gambar 3.4 Dokumentasi Kegiatan 31
Gambar 3.5 Mencari referensi leaflet dan video di internet 32
Gambar 3.6 Bentuk Leaflet dan Video 33
Gambar 3.7 Persiapan Media Edukasi 34
Gambar 3.8 Mengkonsultasikan dengan mentor 35
Gambar 3.9 Menyeleksi referensi gambar dan materi yang akan digunakan
35
Gambar 3.10 Dokumentasi Kegiatan 36
Gambar 3.11 Desain Leaflet 37
Gambar 3.12 Desain Poster 38
Gambar 3.13 Desain Video 39
vii
Gambar 3.14 Mengkoordinasi dengan mentor 40
Gambar 3.15 Leaflet Yang Sudah Dicetak 40
Gambar 3.16 Dokumentasi Kegiatan 41
Gambar 3.13 Desain Video 39
Gambar 3.14 Mengkoordinasi dengan mentor 40
Gambar 3.15 Leaflet Yang Sudah Dicetak 40
Gambar 3.16 Dokumentasi Kegiatan 41
Gambar 3.17 Penentuan waktu dan tempat pelaksanaan 42
Gambar 3.18 Persiapan waktu dan tempat pelaksanaan 42
Gambar 3.19 Edukasi Kesehatan 43
Gambar 3.20 Senam Lansia 44
Gambar 3.21 Membagikan File Video Senam 45
Gambar 3.22 Membagikan Leaflet 46
Gambar 3.23 Pendataan Nomor Whatsapp 47
Gambar 3.24 Nomor Whatsapp Yang Tersimpan 47
Gambar 3.25 Grup Whatsapp Lansia 49
Gambar 3.26 Evaluasi Edukasi 50
Gambar 3.27 Konsultasi Hasil Evaluasi 51
Gambar 3.28 Melaporkan Hasil Kegiatan 52
Gambar 3.29 Menyusun Laporan Kegiatan 52
SKEMA
Bagan 2.1. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Malinau Barat 24
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Laporan Mingguan Aktualisasi CPNS
DAFTAR ISI
ix
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DESKRIPSI SINGKAT vi
DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN SKEMA / BAGAN vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. IDENTIFIKASI ISU 4
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU 6
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN 9
BAB II DESKRIPSI LOKUS 12
A. DESKRIPSI UMUM 12
1. Deskripsi Wilayah / Gambaran Umum Instasi 12
2. Sumber Daya 18
3. Visi dan Misi 21
4. Tugas Pokok dan Fungsi 22
5. Struktur Organisasi 24
B. DESKRIPSI KHUSUS 25
1. Program dan Kegiatan Saat Ini 25
2. Role Model 27
BAB III REALISASI AKTUALISASI 28
A. REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT 28
1. Merancang Program Kegiatan Aktualisasi 28
2. Membuat Media Edukasi Yang Akan Digunakan 31
3. Membuat Media Edukasi Berupa Leaflet Dan Video 36
4. Melakukan Edukasi Mengenai Pola Hidup Sehat 41
x
5. Membuat Grup Whatsapp Tentang Edukasi Diabetes46
6. Melakukan Evaluasi Akhir Dari Kegiatan Edukasi 49
7. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan Aktualisasi 51
B. FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI 53
C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN KENDALA 54
BAB IV ANALISA 56
A. Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan 56
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi 60
C,Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi 62
BAB V PENUTUP 22
A. KESIMPULAN 68
B. SARAN 68
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pelaksana kegiatan
administrasi Negara dilaksanakan oleh ASN sebagai sumber daya
manusia penggerak birokrasi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. PNS merupakan bagian dari ASN
(Aparatur Sipil Negara). Menurut UU no. 5 tahun 2014 bahwa ASN
mempunyai 3 fungsi diantaranya pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Indonesia saat ini. ASN memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa.
Selain memiliki tiga fungsi utama yang harus ada pada diri tiap ASN,
seorang ASN juga memiliki nilai-nilai dasar yang melekat pada diri tiap
ASN. Melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 maka nilai-nilai dasar
itu dijabarkan melalui Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar ini diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang baik yang sesuai dengan harapan
masyarakat. Untuk membentuk ASN yang professional maka diadakan
1
pendidikan dan pelatihan dasar yang didasarkan pada lima nilai-nilai dasar
yang diaktualisasikan pada unit kerja masing-masing yang disesuaikan
dengan visi dan misi unit kerja.
Masalah kesehatan adalah masalah yang kompleks yang merupakan
hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun
buatan manusia. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa
ditolak, meskipun kadang bisa dicegah atau dihindari. Konsep sehat dan
sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-
faktor di luar kenyataan klinis yang mempengaruhi diantaranya faktor
sosial ekonomi dan budaya. Pada kasus di beberapa negara berkembang
seperti di Indonesia, masalah kesehatan yang marak terjadi pada kurun
waktu beberapa tahun kebelakang dan diperkirakan akan terus mengalami
peningkatan pada tahun tahun yang akan datang adalah masalah
kesehatan penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif atau sering
juga disebut penyakit kronis. Menurut World Health Organization (WHO,
2015), masalah kesehatan utama yang menjadi penyebab kematian pada
manusia adalah penyakit kronis. Penyakit kronis tersebut banyak
macamnya, diantaranya adalah penyakit Diabetes Melitus .
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan
pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan),
preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua
penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur,
sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi,
2009). Sehingga walaupun sempat berada pada era yang berbeda (Era
Askes dan Era BPJS), Puskesmas tetap konsisten memberikan layanan
kesehatan untuk masyarakat, dan ditambah dengan keberadaan UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang yang mudah untuk dijangkau.
Pemerintah melalui BPJS Kesehatan mengupayakan salah satu
program untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui Program
2
Posyandu Lansia. Tujuan dari kegiatan program Posyandu Lansia adalah
untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis khususnya
Diabetes Melitus mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75%
peserta terdaftar yang berkunjung ke fasilitas tingkat pertama memiliki
hasil baik, pada pemeriksaan spesifik terhadap Diabetes Mellitus sesuai
panduan klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi
penyakit (BPJS Kesehatan, 2014). Perlu peran dari berbagai pihak, baik
dari tenaga kesehatan yang hendaknya mengupayakan program
pengelolaan pemyakit kronis tersebut berjalan sehingga dapat mengatasi
kasus Diabetes Melitus, dengan menggunakan metode promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Di dalam mengupayakan kegiatan tersebut
seringkali tidak optimal karena faktor dari keterjangkauan akses
pelayanan, dukungan keluarga dan peran petugas kesehatan terhadap
penurunan jumlah kunjungan peserta prolanis di puskesmas. Hal ini dapat
meningkatakan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan motivasi
kepada semua masyarakat serta melibatkan mayarakat aktif disetiap
program-program kesehatan guna meningkatkan kualitas kesehatan yang
lebih baik khususnya pada lansia penderita Diabetes Melitus.
Masalah-masalah lainnya yang ada di setiap program yang
dilaksanakan di Puskesmas memang beragam antara lain: masih
rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat pada lansia penderita
diabetes melitus di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat. Berdasarkan permasalahan tersebut,
penulis memilik inisiatif untuk membuat penyuluhan/sosialisasi
meggunakan leaflet dan senam lansia untuk mendukung visi puskesmas
tercapainya masyarakat sehat dan mandiri melalui gerakan desa
membangun. Leaflet ini berkonsep hidup sehat tanpa diabetes dan di
design semenarik mungkin meggunakan bahasa yang mudah di pahami
disertai gambar 2 dimensi.
3
Sebagai perawat di Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat
diharapkan mampu mengaktualisasikan ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti Korupsi) , nilai-nilai dasar
ASN dapat terinternalisasi dalam tindakan dan pekerjaan sehari-sehari,
dan mampu mempengaruhi seluruh ASN di lingkungan kerja Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau Barat ke arah yang positif, dan mampu
mempertanggungjawabkan pekerjaan sesuai tugas pokok dan fungsinya,
akhirnya mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta
mewujudkan visi misi Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.
A. IDENTIFIKASI ISU
4
No Isu Aktual Problematik Kekhalayakan Layak Skor
.
1 Kurangnya kepatuhan minum
obat rutin hipertensi pada
lansia penderita hipertensi di
Posyandu Lansia wilayah 4 3 1 3 11
kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau
Barat
2 Belum optimalnya pelayanan
kesehatan di Posyandu
Lansia wilayah kerja UPTD 2 4 4 3 12
Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat
3 Rendahnya kesadaran akan
pola hidup sehat pada lansia
penderita diabetes melitus di
Posyandu Lansia wilayah 4 5 4 4 17
kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau
Barat
4 Kurangnya pengetahuan
lansia mengenai pentingnya
menjalankan prokes di masa
pandemi di Posyandu Lansia 3 3 2 2 10
wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat
Dari keempat isu, penulis melakukan analisis APKL untuk menentukan
isu. Analisis ini menggunakan skala 1 sampai 5, sehingga 3 isu yang
memiliki skor tertinggi akan dipertimbangkan untuk diangkat sebagai isu
utama dalam rancangan aktualisasi ini.
Keterangan:
5
Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
Kekhalayakan : Isu yang terjadi menyangkut hajat hidup orang banyak.
6
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan
masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah
tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
:Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.Seriousness atau tingkat keseriusan
dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
system atau tidak.Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni
apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
untuk dicegah.
Dari ketiga isu yang terdapat di UPTD Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat maka dilakukan analisa dengan USG (Urgensi,
Seriousness, Growth). Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
7
Kriteria Skor Prioritas
No. Isu Aktual/ Masalah Pokok
Urgency Seriousness Growth
1. Kurangnya kepatuhan
minum obat rutin hipertensi
pada lansia penderita
hipertensi di Posyandu 2 2 3 7 III
Lansia wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat
2. Belum optimalnya
pelayanan kesehatan di
Posyandu Lansia wilayah
kerja UPTD Puskesmas 2 3 3 8 II
Tanjung Lapang Malinau
Barat
3. Rendahnya kesadaran
akan pola hidup sehat
pada lansia penderita
diabetes melitus di
Posyandu Lansia wilayah 3 4 4 11 I
kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang Malinau
Barat
8
C. RENCANA KEGIATAN,TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN
9
kegiatan mentor mengenai hasil leaflet senam diabetes melitus pada
aktualisasi dan video lansia
5. Mencetak leaflet yang akan 4. Kritik dan saran mengenai
digunakan pada saat edukasi hasil leaflet dan video
6. Memonitoring kegiatan pada 5. Leaflet dicetak sesuai
saat mendesain leaflet dan kebutuhan yang akan
membuat video digunakan saat kegiatan
7. Mendokumentasi kegiatan aktualisasi
6. Mengetahui faktor pendukung
dan penghambat saat
kegiatan dilaksanakan
7. Dokumentasi kegiatan (foto)
10
whatsapp
5. Melakukan dokumentasi
kegiatan
6 Melakukan a. Meminta pasien mengulangi 1. Peserta memahami dan
Evaluasi penjelasan dari penyuluhan menerapkan tentang apa
akhir dari yang telah diberikan melalui yang sudah disampaikan
kegiatan wawancara 2. Hasil dokumentasi
edukasi b. Mendokumentasikan hasil berupa foto dan video
wawancara 3. Laporan dapat
c. Menyusun laporan evaluasi dipertanggung jawabkan
kegiatan hasilnya
d. Konsultasi kepada 4. Kritik, saran dan
atasan/mentor mengenai hasil masukkan dari mentor
evaluasi kegiatan
BAB II
11
DESKRIPSI LOKUS
A. DESKRIPSI UMUM
12
Selatan 2. Desa Long Ampung
3. Desa Long Sungai Barang
4. Desa Long Uro
5. Desa Metulang
Sungai Tubu 5 1. Desa Long Nyau
2. Desa Long Pada
3. Desa Long Ranau
4. Desa Long Titi
5. Desa Rian Tubu
Bahau Hulu 6 1. Desa Apau Ping
2. Desa Long Alango
3. Desa Long Berini
4. Desa Long Kemuat
5. Desa Long Tebulo
6. Desa Long Uli
Malinau Kota 6 1. Desa Batu Lidung
2. Desa Malinau Hilir
3. Desa Malinau Hulu
4. Desa Malinau Kota
5. Desa Pelita Kanaan
6. Desa Tanjung Keranjang
Sungai Boh 6 1. Desa Agung Baru
2. Desa Data Baru
3. Desa Dumu Mahak
4. Desa Long Lebusan
5. Desa Long Top
6. Desa Mahak Baru
Mentarang 7 1. Desa Long Berang
Hulu 2. Desa Long Kebinu
3. Desa Long Mekatip
4. Desa Long Pala
5. Desa Long Simau
6. Desa Long Sulit
7. Desa Semamu
Malinau 8 1. Desa Batu Kajang
Selatan Hilir 2. Desa Gong Solok
3. Desa Long Adiu
4. Desa Punan Gong Solok
5. Desa Punan Long Adiu
6. Desa Punan Setarap
7. Desa Setarap
8. Desa Setulang
13
Selatan Hulu 2. Desa Long Jalan
3. Desa Long Lake
4. Desa Long Rat
5. Desa Metut
6. Desa Nahakramo Baru
7. Desa Punan Mirau
8. Desa Tanjung Nanga
Malinau 9 1. Desa Kuala Lapang
Barat 2. Desa Long Bila
3. Desa Long Kenipe
4. Desa Punan Bengalun
5. Desa Sempayang
6. Desa Sentaban
7. Desa Sesua
8. Desa Tanjung Lapang
9. Desa Taras
Malinau 9 1. Desa Bila Bekayuk
Selatan 2. Desa Laban Nyarit
3. Desa Langap
4. Desa Long Loreh
5. Desa Nunuk Tanah Kibang
6. Desa Paya Saturan
7. Desa Pelencau
8. Desa Punan Rian
9. Desa Sengayan
Mentarang 9 1. Desa Harapan Maju
2. Desa Lidung Kemenci
3. Desa Long Bisai
4. Desa Long Gafid
5. Desa Long Liku
6. Desa Mentarang Baru
7. Desa Paking
8. Desa Pulau Sapi
9. Desa Temalang
Pujungan 9 1. Desa Long Aran
2. Desa Long Atua
3. Desa Long Belaka Pitau
4. Desa Long Bena
5. Desa Long Ketaman
6. Desa Long Masahan
7. Desa Long Paliran
8. Desa Long Pua
9. Desa Long Pujungan
Malinau 12 1. Desa Belayan
14
Utara 2. Desa Kelapis
3. Desa Kaliamok
4. Desa Lubak Manis
5. Desa Luso
6. Desa Malinau Seberang
7. Desa Putat
8. Desa Respen Tubu
9. Desa Salap
10. Desa sembuak Warot
11. Desa Semengaris
12. Desa Seruyung
Total 109
15
8. Mewujudkan supremasi hukum dan menciptakan pemerintahan yang
bersih,efektif, serta efisien guna mendukung terciptanya tata kelola
pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
9. Meningkatkan peran pemuda dan perempuan dalam pembangunan
daerah
10. Mengembangkan seni, budaya dan pariwisata daerah.
16
bersatu dalam kebersamaan, bergotong royong dalam membangun
atau bekerja yang dilandasi niat tulus dan suci bagi pelaksanaan
pembangunan yang jujur dan demokratis.
17
Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang terbagi menjadi 3
Desa yaitu :
a. Desa Tanjung Lapang
b. Desa Kuala Lapang
c. Desa Taras
1. Sumber Daya
a. Demografi
No Nama Desa Penduduk KK Bayi Balita Bumil Lansia
1 Tanjung 4.666 780 63 59 105 800
Lapang
2 Kuala Lapang 2.852 588 47 30 64 275
3 Taras 378 82 5 19 8 23
Total 7.896 1.450 115 108 177 1.098
Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang berpenduduk 7.410
jiwa, dimana 1.759 merupakan kepala keluarga 84 jiwa bayi, 535 jiwa
balita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Data Dasar dan Sasaran Program Puskesmas Tanjung Lapang
Tahun 2018
18
b. Keadaan Sosial Ekonomi
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Lapang 13 jumlah sarana pendidikan yang
ada sekolah terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 5 sekolah,
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah ada 4 sekolah, Sekolah
Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah ada 2 sekolah
sedangkan SMU/MAN 3 sekolah dan ada 1 perguruan tinggi.
NO DESA TK SD SMP SMU PT
1 Tanjung Lapang 4 2 1 2 1
2 Kuala Lapang 1 1 1 1 0
3 Taras 1 1 0 0 0
Jumlah 6 4 2 3 1
19
No Desa Gereja Mesjid Jumlah
1 Tanjung 9 1 10
Lapang
2 Kuala Lapang 6 0 6
3 Taras 1 0 1
Jumlah 16 1 17
20
2) Unit Pustu
Unit Pustu di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang
terdiri dari 1 pustu yaitu di Desa Taras.
3) Unit Posyandu
Terdapat 4 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Lapang, yang terdiri dari 2 posyandu di desa Tanjung Lapang,
1 posyandu di desa Kuala Lapang, 1 posyandu di Taras.
21
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama lintas program dan
lintas sectoral
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh
dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui
pendanaan yang ada di puskesmas dan masyarakat
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan
kesehatan yang bertanggungjawab.
Motto :
KESEHATAN ANDA KEBAHAGIAAN KAMI
3. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 disebutkan bahwa
puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu Upaya
Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas disebut basic six yaitu :
1)Upaya Promosi Kesehatan
2)Upaya Kesehatan Lingkungan
3)Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
22
4)Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5)Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
serta
6)Upaya Pengobatan.
Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan ini dapat dipilih dari
daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaitu :
1) Upaya Kesehatan Sekolah
2) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
3) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
4) Upaya Kesehatan Jiwa
5) Upaya Kesehatan Lanjut Usia
6) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
b. Fungsi
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator,
fasilitator dan turut serta memantau terselenggaranya proses
pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak positif
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang
diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah
terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan yang
mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya
pelayanan yang diselenggarakan meliputi :
1) Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan kelompok
masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas.
2) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan
pelayanan,kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu
23
dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan
rujukan.
4. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TANJUNG LAPANG
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MALINAU KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/335/DKKPKB-MLN/2017 dr. RISKA FEBRIANTI N, MM
KASUBBAG TATA USAHA
Tanggal : 09 Januari 2017 KRISTON, SKM
PENANGGUNG JAWAB UKM & KEPERAWATAN PENANGGUNG JAWAB UKP, KEFARMASIAN PENANGGUNG JAWAB JARINGAN
KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING PELAYANAN KESEHATAN
ESTENCI, A.Md.Kep dr. POPPY NOVITA FERAWATI dr. DEBBY A.LAMPAH
B. DESKRIPSI KHUSUS
24
1) Meningkatkan Kualitas pelayanan kesehatan (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif)
2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama lintas program dan
lintas sectoral
3) Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas
program di tingkat kecamatan
4) Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka
implementasi program kesehatan.
5) Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program
kesehatan di masyarakat.
6) Membina posyandu, desa siaga yang telah ada di masyarakat.
7) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah
8) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh
dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
9) Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan
fasilitas yang tersedia
10) Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada
11) Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
sesuai perkembangan jaman
12) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
13) Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan
peran klinik sehat, dengan tetap memberikan pelayanan rujukan
vertikal sesuai standar.
14) Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan
15) Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui
pendanaan yang ada di puskesmas dan masyarakat
16) Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan
yang bersumber dari masyarakat
17) Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di masyarakat
25
18) Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal)
melalui dana yang ada.
19) Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
20) Melaksanakan transfer ilmu (lokakarya) dari SDM yang mengikuti
pelatihan kepada rekan-rekan lainnya.
21) Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada
22) Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal
23) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat keseshatan, dan
makanan.
24) Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan
Kesehatan
25) Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat
pelayanan Kesehatan
26) Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes
27) Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin
28) Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan
kesehatan yang bertanggungjawab
29) Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan
30) Menanggapi dengan segera setiap keluhan pasien yang
disampaikan
31) Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulanan secara rutin.
2. Role Model
26
Selama peserta melaksanakan aktualisasi di UPTD Puskesmas
Malinau Barat peserta menetapkan Role Model kepada:
Nama : dr. Andrew Soeyatno
NIP : 19900408 201903 1 006
Pangkat : Pembina
Golongan : III/b
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Alasan penulis menetapkan dr. Andrew Soeyatno sebagai Role
Model dikarenakan, beliau tegas dan selalu berkomitmen terhadap
pekerjaannya serta mengayomi dalam memimpin bawahannya.
Beliau selalu memberikan kritik dan saran untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang ada di Puskesmas sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan yang maksimal.
BAB III
27
REALISASI AKTUALISASI
28
disusun sudah sesuai dengan kondisi pada subjek aktualisasi atau
belum. Setelah mentor setuju, penulis meminta tanda tangan dari
mentor sebagai persetujuan rancangan aktualisasi.
29
Gambar 3.2 Konsep Dasar Poster 2 Dimensi
d. Memonitoring kegiatan dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
30
Gambar 3.3 Monitoring Kegiatan
e. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.
31
sehat dan senam diabetes melitus pada lansia, media edukasi yang
digunakan telah siap digunakan, kritik, saran dan masukkan dari
mentor, mendapatkan referensi dari sumber yang jelas dan isinya
bisa dipertanggung jawabkan, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat saat kegiatan dilaksanakan, dokumentasi hasil kegiatan
(foto). Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mencari referensi materi yang akan digunakan dalam edukasi
Penulis mencari referensi ajakan kesadaran akan pola hidup sehat
pada lansia penderita diabetes melitus, pengertian diabetus
melitus, tips-tips diet bagi para diabetes melitus serta senam bagi
penderita diabetes yang ada di internet.
32
Gambar 3.5 Mencari referensi leaflet dan video di internet
b. Memilih Media Edukasi Yang Akan Digunakan Saat Kegiatan
Media edukasi yang dipilih dan akan digunakan saat kegiatan
adalah leaflet dan video
33
Gambar 3.7 Persiapan Media Edukasi
d. Mengkonsultasikan dengan atasan/mentor terkait materi dan
media edukasi
Setelah mencari referensi untuk bahan laeaflet dan video penulis
mengkonsultasikan dengan mentor terkait referensi yang akan
digunakan dalam leaflet dan meminta pendapat dan masukan dari
mentor.
34
Gambar 3.8 Mengkonsultasikan dengan mentor
e. Menyeleksi referensi materi yang telah terkumpul
Referensi mengenai gambar maupun materi mengenai diabetes
mellitus yang akan di buat dalam leaflet dan video kemudian
diseleksi telah dikonsultasikan dengan mentor.
35
Gambar 3.9 Menyeleksi referensi gambar dan materi yang akan
digunakan
36
informasi mengenai gerakan senam diabetes melitus pada lansia,
kritik dan saran mengenai hasil leaflet dan video, leaflet dicetak
sesuai kebutuhan yang akan digunakan saat kegiatan aktualisasi,
mengetahui faktor pendukung dan penghambat saat kegiatan
dilaksanakan, dokumentasi kegiatan (foto). Adapun tahapan
kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mendesain Leaflet Yang Akan Digunakan Pada Saat Edukasi
Gambar dan materi yang telah seleksi dan disusun kemudian
desain menggunakan aplikasi Canva dan Microsoft Publisher.
Penulis membuat desain leaflet lipat 3 yang tiap halaman atau
lipatan gambar dan isi konten berbeda agar menarik dan tidak
bosan dalam membaca leaflet tersebut. Terlebih dahulu penulis
memilih background leaflet kemudian menyusun gambar dan
kalimat-kalimat ajakan dan pendidikan kesehatan yang ada di
dileaflet.
37
Gambar 3.11 Desain Leaflet
b. Membuat Leaflet Berdasarkan Materi Yang Sudah Dipilih
Leaflet dibuat beserta poster berdasarkan materi yang sudah
dipilih, lalu poster diupload agar bisa didownload dan dibagikan
secara digital.
https://drive.google.com/file/d/1l9LaitKGmzF1VFtzeYMnKvCeuG-
l0UYZ/view?usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/1mfqnQrf3NASf7-
cpzu4RZ5mT1sYJTT45/view?usp=drivesdk
38
c. Membuat Serta Mengedit Video Berdasarkan Materi Yang Sudah
Dipilih
Penulis sebelumnya merekam video senam yang dipelajari dari
materi yang didapat, kemudian diedit diaplikasi capcut dan
menjadi sebuah video Kesehatan. Kemudia video diupload
diyuotube agar bisa diakses bagi masyrakat.
https://youtu.be/fkXnWvHko2U
39
jangan ada bagian yang polos agar lebih menarik, serta
tambahkan keterangan nama pembuat pada leaflet dan video.
40
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
h. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.
41
dilaksanakan, dokumentasi kegiatan (foto). Berikut Tahapan
melakukan penyuluhan tentang Pola Hidup Sehat pada Lansia
Penderita Diabetes Melitus.
a. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan
Sebelum kegiatan penyuluhan di laksanakan terlebih dahulu
penulis mencari tempat dan menentukan waktu pelaksanaan.
Awal rencana tempat dari kegiatan edukasi adalah diposyandu,
tetapi dikarenakan pandemic covid-19 meningkat diwilayah kerja
Puskesmas Tanjung Lapang sehingga kegiatan Posyandu
ditiadakan dan dialihkan langsung di Puskesmas, sehingga
kegiatan dilakukan di Puskesmas Tanjung Lapang.
42
Gambar 3.18 Persiapan waktu dan tempat pelaksanaan
c. Melakukan Edukasi Dengan Memberikan Pendidikan Kesehatan
Melalui Media Leaflet
Setelah Menentukan tempat dan waktu maka di
laksanakan penyuluhan tentang pola hidup sehat pada lansia
penderita diabetes melitus dan senam pada lansia. Output dari
kegiatan ini adalah para peserta memahami dan mengetahui
penyuluhan yang dilaksanakan tentang pola hidup sehat pada
lansia penderita diabetes melitus dan senam lansia.
43
Gambar 3.19 Edukasi Kesehatan
44
Gambar 3.20 Senam Lansia
45
Gambar 3.22 Membagikan Leaflet
g. Memonitoring Kegiatan Pada Saat Melakukan Edukasi
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
h. Melakukan Dokumentasi Kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.
46
rata-rata tidak memiliki hp jenis android. Output dari kegiatan ini
adalah terbentuk grup whatsapp mengenai informasi Kesehatan
diabetes pada lansia, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat saat kegiatan dilaksanakan, dokumentasi kegiatan
(foto). Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan Pendataan Pada Peserta Edukasi Maupun Keluarga
Yang Mempunyai Nomor Whatsapp
Mendata pada lansia ataupun keluarga lansia yang memiliki
nomor whatsapp agar bisa dimasukin menjadi anggota grup.
47
Gambar 3.24 Nomor Whatsapp Yang Tersimpan
c. Membuat Grup Whatsapp Yang Berisikan Informasi Kesehatan
Mengenai Diabetes Pada Lansia
Grup whatsapp lansia dibuat pada hari sabtu, tanggal 7 agustus
2021 dengan nama grup “LANSIA SEHAT” yang beranggotakan
keluarga lansia sebanyak 6 orang.
48
Gambar 3.25 Grup Whatsapp Lansia
d. Memonitoring Kegiatan Pada Saat Melakukan Membuat Grup
Whatsapp
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
e. Melakukan Dokumentasi Kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.
49
dalam mengikuti setiap sesi kegiatan mulai dari
penyuluhan/sosialisasi, senam lansia. Setelah melakukan kegiatan
penyuluhan dan senam lansia, penulis melakukan evaluasi post test
dengan tanya jawab dengan para lansia Adapun beberapa peserta
belum bisa langsung memahami apa yang di sampaikan oleh
pemateri, namun penulis kembali menjelaskan secara personal saat
para peserta menunggu untuk konsultasi dengan dokter. Adapu
tahapan kegiatannya adalah :
50
Catatan dari mentor tingkat keberhasilan dari kegiatan sangat baik
karena evaluasi yang dilakukan banyak keluarga yang mengerti
dan senang terhadap kegiatan yang dilakukan.
51
a. Melaporkan Hasil Kegiatan Kepada Atasan/Mentor
Hasil seluruh kegiatan dibuat dalam laporan akhir dan dilaporkan
pada mentor sebagai bukti dari kegiatan telah dilaksanakan
52
Gambar 3.29 Menyusun Laporan Kegiatan
53
memberikan saran serta masukan baik dalam proses pembuatan
desain Leaflet dan Video, edukasi, senam lansia hingga
terlaksananya kegiatan sosialisasi tersebut. Melalui kegiatan ini
rekan-rekan puskesmas terpacu untuk lebih aktif dalam melakukan
kegiatan dan lebih kreatif dalam mempromosikan pentingnya
pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus pada lansia.
3. Dukungan Coach
Coach dari penulis adalah Bapak Endro Marijanto, S. Pd., M.B.A
sulitnya waktu untuk bertemu dengan coach tidak menjadi
penghalang dalam menyelesaikan aktualisasi ini. Beliau memberikan
konsultasi secara online melalui aplikasi Whatsapp.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung yang ada di UPTD Puskesmas
Malinau Kota untuk kegiatan di dalam gedung maupun luar gedung
yang sudah cukup lengkap sehingga membantu saat kegiatan
aktualisasi berlangsung.
54
menyesuikan dengan lingkungan kerja yang baru dan kurangnya
pengalaman dalam membuat suatu kegiatan sosialisasi/penyuluhan.
4. Pandemi Covid-19
Adapun kendala yang dihadapi dalam proses kegiatan aktualisasi ini
adalah karena adanya pandemi covid-19 yang dimana kegiatan
posyandu harus ditunda sementara waktu sampai batas waktu yang
tidak dapat ditentukan, sehingga proses kegiatan aktualisasi
dilakukan di Puskemas pada pengunjung yang datang. Pengunjung
yang datang berobat di Puskesmas juga tidak banyak dikarenakan
meningkatnya kasus covid-19 di Kabupaten Malinau.
55
BAB IV
ANALISA
Pada masa off campus, penulis diwajibkan untuk menganalisa keterkaitan antara
realisasi kegiatan dengan substansi mata pelatihan Nilai-Nilai dasar ASN,
Kesiapsiagaan Bela Negara, Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of
Government (WOG). Penulis mengaitkan realisasi kegiatan dengan mata pelatihan
Nilai-Nilai Dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Keterkaitan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
56
aktualisasi sesuai dengan rencana
awal yang telah disepakati
2 Membuat media edukasi yang 1. Akuntabilitas:
akan digunakan pada saat Mencari Referensi yang akan
kegiatan aktualisasi digunakan untuk leaflet dan video
dengan penuh tanggungjawab.
2. Nasionalisme:
Mencari referensi leaflet dan video
yang menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
3. Etika publik:
Melakukan koordinasi menggunakan
bahasa yang santun, pemilihan
materi untuk leaflet dan video
menggunakan bahasa yang santun
dan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
4. Komitmen mutu:
Memilih referensi leaflet dan video
yang dapat menumbuhkan
kesadaran penderita diabetes melitus
akan pentingnya pola hidup sehat
5. Anti Korupsi:
Desain yang sederhana dan mudah
dipahami masyarakat, segera
melakukan proses pembuatan leaflet
3 Membuat media edukasi 1. Akuntabilitas:
berupa leaflet dan video yang Membuat media edukasi sesuai
akan digunakan pada saat dengan komptensi dan pembuatan
kegiatan aktualisasi leaflet sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan
2. Nasionalisme:
Membuat leaflet dan video dengan
nuansa budaya Indonesia
3. Etika publik:
Mendiskusikan hasil leaflet dan video
dengan Kepala Puskesmas/mentor
untuk mendapatkan saran dan
masukan dengan menggunakan
bahasa yang sopan
4. Komitmen mutu:
Membuat leaflet yang menarik,
sesuai dengan tema, dan dapat di
baca oleh semua orang
5. Anti korupsi:
Memastikan pembuatan leaflet dan
video sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
57
4 Melakukan edukasi mengenai 1. Akuntabilitas:
pola hidup sehat pada lansia Menjalankan tugas dengan penuh
penderita dieabetes melitus tanggung jawab, memberikan
dan senam diabetes melitus informasi tentang maksud dan tujuan
kegiatan secara jelas dan transparan
2. Nasioanalisme:
Menerapkan sikap saling
menghormati pada saat
pelaksanaaan edukasi serta
menghargai apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi dengan menunjukkan
sikap yang ramah, sopan santun
terhadap peserta edukasi
4. Komitmen mutu:
Menjelaskan kepada peserta edukasi
secara profesional dengan efektif
dan efisien sehingga peserta edukasi
memahami materi yang telah di
berikan
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan jujur dan
tanggung jawab
5 Membuat grup Whatsapp 1. Akuntabilitas:
tentang edukasi diabetes Menjalankan tugas dengan penuh
kepada peserta edukasi komitmen , memberikan informasi
Kesehatan yang secara
berkelanjutan melalui grup whatsapp
yang dibuat
2. Nasioanalisme:
Melakukan kerja sama yang solid
antara peserta edukasi dalam
pembuatan grup whatsapp
3. Etika publik:
Berkomunikasi dengan menunjukkan
sikap yang ramah, sopan santun
terhadap anggota grup whatsapp
yang telah dibuat
4. Komitmen mutu:
Memberikan pelayanan yang efektif
dan efisien yang dapat berguna bagi
masyarakat
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan jujur dan
tanggung jawab
58
6 Melakukan Evaluasi akhir dari 1. Akuntabilitas:
kegiatan edukasi Hasil dari kegiatan dapat terlihat
langsung secara jelas dan transparan
2. Nasioanalisme:
Menerapkan sikap saling
menghormati pada saat
pelaksanaaan edukasi serta
menghargai apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi dengan menunjukkan
sikap yang ramah, sopan santun
dalam melaporkan hasil evaluasi
4. Komitmen mutu:
Mendengarkan penjelasan peserta
edukasi secara profesional dengan
efektif dan efisien sehingga dapat
menilai efektivitas materi yang telah
disampaikan
5. Anti korupsi:
Komunikasi langsung dan terbuka
terhadap peserta edukasi
7 Menyusun laporan hasil 1. Akuntabilitas:
kegiatan aktualisasi Membuat laporan hasil secara
bertanggung jawab dan transparan
2. Nasionalisme:
Laporan dibuat menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar
3. Etika Publik:
Mengerjakan laporan dengan cermat
dan teliti
4. Komitmen Mutu
Pembuatan laporan evaluasi sebagai
produk akhir kegiatan harus
dilakukan secara cermat dan utuh
5. Anti Korupsi
Laporan evaluasi harus dibuat secara
jujur dan bertanggung jawab
59
D. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
60
pola hidup sehat pada lansia kepada lansia diharap output dari
penderita dieabetes melitus kegiatan ini adalah para peserta
dan senam diabetes melitus memahami dan mengetahui
penyuluhan yang dilaksanakan tentang
pola hidup sehat pada lansia penderita
diabetes melitus dan senam lansia.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi
UPTD Puskesmas Tanjung Lapang
Malinau Barat yaitu mendorong
kemandirian masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat
61
E. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
62
edukasi yang Mencari Referensi yang mengalami
akan digunakan yang akan digunakan penguatan:
pada saat untuk leaflet dan 1. Kerja keras
kegiatan video dengan penuh 2. Profesionalitas
aktualisasi tanggungjawab. 3. Kejujuran
2. Nasionalisme:
Mencari referensi
leaflet dan video yang
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar
3. Etika publik:
Melakukan koordinasi
menggunakan bahasa
yang santun,
pemilihan materi
untuk leaflet dan
video menggunakan
bahasa yang santun
dan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
4. Komitmen mutu:
Memilih referensi
leaflet dan video yang
dapat menumbuhkan
kesadaran penderita
diabetes melitus akan
pentingnya pola hidup
sehat
5. Anti Korupsi:
Desain yang
sederhana dan
mudah dipahami
masyarakat, segera
melakukan proses
pembuatan leaflet
3 Membuat media 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
edukasi berupa Membuat media yang mengalami
leaflet dan video edukasi sesuai penguatan:
yang akan dengan komptensi 1. Kejujuran
digunakan pada dan pembuatan leaflet 2. Keramahan
saat kegiatan sesuai dengan jadwal 3. Keterbukaan
aktualisasi yang ditetapkan 4. Profesionalitas
2. Nasionalisme: 5. Produktif
Membuat leaflet dan
video dengan nuansa
budaya Indonesia
3. Etika publik:
63
Mendiskusikan hasil
leaflet dan video
dengan Kepala
Puskesmas/mentor
untuk mendapatkan
saran dan masukan
dengan menggunakan
bahasa yang sopan
4. Komitmen mutu:
Membuat leaflet yang
menarik, sesuai
dengan tema, dan
dapat di baca oleh
semua orang
5. Anti korupsi:
Memastikan
pembuatan leaflet dan
video sesuai dengan
jadwal yang telah
ditentukan.
4 Melakukan 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
edukasi mengenai Menjalankan tugas yang mengalami
pola hidup sehat dengan penuh penguatan:
pada lansia tanggung jawab, 1. Kerjasama
penderita memberikan informasi 2. Kerja keras
dieabetes melitus tentang maksud dan 3. Motivasi
dan senam tujuan kegiatan 4. Kebersama
diabetes melitus secara jelas dan 5. Amanah
transparan
2. Nasioanalisme:
Menerapkan sikap
saling menghormati
pada saat
pelaksanaaan edukasi
serta menghargai
apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi
dengan menunjukkan
sikap yang ramah,
sopan santun
terhadap peserta
edukasi
4. Komitmen mutu:
Menjelaskan kepada
peserta edukasi
secara profesional
64
dengan efektif dan
efisien sehingga
peserta edukasi
memahami materi
yang telah di berikan
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan
jujur dan tanggung
jawab
5 Membuat grup 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
Whatsapp Menjalankan tugas yang mengalami
tentang edukasi dengan penuh penguatan:
diabetes kepada komitmen , 1. Kerjasama
peserta edukasi memberikan informasi 2. Kerja keras
Kesehatan yang 3. Motivasi
secara berkelanjutan 4. Kebersamaan
melalui grup
whatsapp yang dibuat
2. Nasioanalisme:
Melakukan kerja
sama yang solid
antara peserta
edukasi dalam
pembuatan grup
whatsapp
3. Etika publik:
Berkomunikasi
dengan menunjukkan
sikap yang ramah,
sopan santun
terhadap anggota
grup whatsapp yang
telah dibuat
4. Komitmen mutu:
Memberikan
pelayanan yang
efektif dan efisien
yang dapat berguna
bagi masyarakat
5. Anti korupsi:
Menjelaskan dengan
jujur dan tanggung
jawab
65
dan transparan 2. Kerja keras
2. Nasioanalisme: 3. Motivasi
Menerapkan sikap 4. Kebersamaan
saling menghormati
pada saat
pelaksanaaan edukasi
serta menghargai
apabila terdapat kritik
maupun saran
3. Etika publik:
Berkomunikasi
dengan menunjukkan
sikap yang ramah,
sopan santun dalam
melaporkan hasil
evaluasi
4. Komitmen mutu:
Mendengarkan
penjelasan peserta
edukasi secara
profesional dengan
efektif dan efisien
sehingga dapat
menilai efektivitas
materi yang telah
disampaikan
5. Anti korupsi:
Komunikasi langsung
dan terbuka terhadap
peserta edukasi
7 Menyusun laporan 1. Akuntabilitas: Nilai-nilai organisasi
hasil kegiatan Membuat laporan yang mengalami
aktualisasi hasil secara penguatan:
bertanggung jawab 1. Kerja keras
dan transparan 2. Profesionalitas
3. Kejujuran
2. Nasionalisme: 4. Edukatif
Laporan dibuat
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar
3. Etika Publik:
Mengerjakan laporan
dengan cermat dan
teliti
4. Komitmen Mutu
66
Pembuatan laporan
evaluasi sebagai
produk akhir kegiatan
harus dilakukan
secara cermat dan
utuh
5. Anti Korupsi
Laporan evaluasi
harus dibuat secara
jujur dan bertanggung
jawab
BAB V
67
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penerapan aktualisasi di UPTD Puskesmas Malinau
Barat, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara lain:
1. Kegiatan mengedukasi dan senam lansia penderita diabetes melitus
menggunakan leaflet dan video mampu meningkatkan pemahaman
mengenai pola hidup sehat pada penderita diabetes melitus. Para
lansia menjadi lebih memahami pola makan yang dihindari dan
aktivitas yang bisa dilakukan pada penderita diabetes melitus. Serta
mampu membantu para lansia melakukan kegiatan senam secara
mandiri dimasa pandemi seperti saat ini.
2. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di UPTD Puskesmas Malinau
Barat mendapatkan dukungan yang sangat baik dari semua pihak di
Puskesmas terutama bagi lansia yang menderita diabetes melitus
dan tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas. Bagi lansia,
kegiatan ini memberikan manfaat secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi rekan tenaga kesehatan, kegiatan ini dapat
menambah pengetahuan mereka khususnya pola hidup sehat bagi
lansia penderita diabetes melitus.
3. Nilai-nilai ASN meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi telah dapat teraktualisasi dengan 7
kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Pengaktualisasian nilai-nilai
ASN mampu memberikan dampak positif kepada peserta diklat untuk
lebih profesional dan berdedikasi dalam proses melaksanakan setiap
tugas dan kewajiban sebagai abdi Negara di bidang tugas di UPTD
Puskesmas Malinau Barat.
B. Saran
68
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil
aktualisasi yang telah dilakukan adalah
1. Bagi Puskesmas
Perlunya kegiatan penyuluhan ini berlangsung secara
berkesinambungan dan konsisten agar lansia penderita diabetes
melitus dapat terhindar dari komplikasi penyakit kardiovaskuler,
rentinopati diabetik, Nefropati diabetik dan Neuropati diabetik.
Melalui adanya penyuluhan sosialisasi dengan media pendukung
leaflet dan video senam lansia diharapkan atasan dapat memberikan
dukungan baik moril maupun materil kepada para tenaga medis agar
mau membuat inovasi-inovasi media pendukung sosialisasi
2. Melalui kegiatan aktualisasi ini di harapkan agar tenaga medis dapat
mempelajari pembuatan leaflet dan video sehingga dapat diterapkan
dengan sosialisasi. Selain itu, kedepannya nanti diharapkan para
tenaga medis dapat bersama-sama belajar untuk membuat inovasi
media pendukung yang kreatif dan variatif sehingga dapat
meningkatkan kualitas puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
69
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Akuntabilitas : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi
Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Nasionalisme : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi
Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Admnistrasi
Negara
Lembaga Admnistrasi Negara. 2015. Anti Korupsi : Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Admnistrasi Negara
Republik Indonesia.2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil
Wikipedia,org. (2 Agustus 2021). Kabupaten Malinau. Diakses Pada 02
Agustus 2021, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Malinau
P2ptm.kemkes.go.id (19 Juli 2021). Diet Diabetes Melitus (DM) Dilakukan
Dengan Pola Makan Sesuai Dengan Aturan 3J. Diakses pada 19
Juli 2021, dari (http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/diet-diabetes-melitus-dm-
dilakukan-dengan-pola-makan-sesuai-dengan-aturan-3j-apa-saja-
3j
P2ptm.kemkes.go.id. (19 Juli 2021). Tips Hidup Sehat Bagi Penyandang
Diabetes. Diakses Pada 19 Juli 2021, dari
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-
diabetes-melitus/page/8/tips-hidup-sehat-bagi-penyandang-
diabetes
70
LAMPIRAN
71
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
72
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
73
pada saat
mempersiapkan media 6. Mengetahui faktor
edukasi pendukung dan
7. Mendokumentasi penghambat saat kegiatan
kegiatan dilaksanakan
7. Dokumentasi hasil
kegiatan (foto)
74
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
75
pada saat mendesain 6. Mengetahui faktor
leaflet dan membuat pendukung dan
video penghambat saat kegiatan
7. Mendokumentasi dilaksanakan
kegiatan 7. Dokumentasi kegiatan
(foto)
76
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN XLV PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
77
7. Memonitoring kegiatan 7. Mengetahui faktor
pada saat melakukan pendukung dan
edukasi penghambat saat kegiatan
8. Melakukan dokumentasi dilaksanakan
kegiatan 8. Dokumentasi kegiatan
(foto)
78
79
5 Membuat 1. Melakukan pendataan 1. Terbentuk grup whatsapp
grup pada peserta edukasi mengenai informasi
Whatsapp maupun keluarga yang Kesehatan diabetes pada
tentang mempunyai nomor lansia
edukasi whatsapp 2. Mengetahui faktor
diabetes 2. Menyimpan nomor pendukung dan
kepada whatsapp yang telah penghambat saat kegiatan
peserta terdata dilaksanakan
edukasi 3. Membuat grup whatsapp 3. Dokumentasi kegiatan
yang berisikan informasi (foto)
Kesehatan mengenai
diabetes pada lansia
4. Memonitoring kegiatan
pada saat melakukan
membuat grup whatsapp
5. Melakukan dokumentasi
kegiatan
80
81
6 Melakukan 1. Meminta pasien 1. Peserta memahami dan
Evaluasi mengulangi penjelasan menerapkan tentang apa
akhir dari dari penyuluhan yang yang sudah disampaikan
kegiatan telah diberikan melalui 2. Hasil dokumentasi berupa
edukasi wawancara foto dan video
2. Mendokumentasikan 3. Laporan dapat
hasil wawancara dipertanggung jawabkan
3. Menyusun laporan hasilnya
evaluasi kegiatan 4. Kritik, saran dan masukkan
4. Konsultasi kepada dari mentor
atasan/mentor mengenai
hasil evaluasi kegiatan
82
BIODATA PENULIS
Saat ini penulis lulus Calon Pegawai Negeri Sipil di tahun 2020 di wilayah
pemerintahan Kabupaten Malinau dengan jabatan perawat ahli pertama,
penempatan di UPTD Puskesmas Malinau Barat, Kabupaten Malinau.
Kritik, saran, masukkan dan ide-ide lain dari pembaca sangat diharapkan
oleh penulis demi sempurnanya laporan hasil aktualisasi ini. Untuk
memberikan kritik, saran dan masukkan dapat dikirim melalui email
rafkadzaki250@gmail.com
83