Anda di halaman 1dari 100

LAPORAN

AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI – NILAI DASAR PNS
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III

JUDUL

PENGADAAN PENUNJUK ARAH DI RSUD DATOE


BINANGKANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : NI MADE DEWI ANDRIANI, S.Tr.Keb


NIP : 199711012020122006
GOLONGAN : III/A
JABATAN : AHLI PERTAMA – BIDAN
UNIT KERJA : RSUD DATOE BINANGKANG
COACH : SHINTA PAPIA, ST, M.Si
MENTOR : dr. DEBBY CHINTIA DEWI KULO, M.Kes

PEMERINTAH BOLAANG MONGONDOW


BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2021

NAMA : NI MADE DEWI ANDRIANI, S.Tr.Keb


NIP : 19971101 202012 2 006
JABATAN : AHLI PERTAMA – BIDAN
UNIT KERJA : RSUD DATOE BINANGKANG

Judul Aktualisasi :

PENGADAAN PENUNJUK ARAH DI RSUD DATOE BINANGKANG

Telah disetujui untuk diseminarkan pada Evaluasi Aktualisasi dan


Habituasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan II
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow
tanggal …. Bertempat di …….

MENTOR, COACH,

dr. DEBBY C. D. KULO, M.Kes SHINTA PAPIA, ST, M.Si


PEMBINA PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19811211 200902 2 001 NIP. 19780218 200803 2 001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
SULAWESI UTARA TAHUN 2021

Nama : NI MADE DEWI ANDRIANI, S.Tr.Keb


NIP : 19971101 202012 2 006
Pangkat/Gol. Ruang : PENATA MUDA/IIIa
Jabatan : AHLI PERTAMA – BIDAN
Unit Kerja : RSUD DATOE BINANGKANG

Judul Aktualisasi :

PENGADAAN PENUNJUK ARAH DI RSUD DATOE BINANGKANG

Tempat, SMA/SMK YADIKA Tanggal Seminar

COACH, PENGUJI, MENTOR,

SHINTA PAPIA, ST. M.Si Drs. JAHJA P. RONDONUWU, M.Si dr. DEBBY C. D. KULO, M.Kes
PEMBINA UTAMA MUDA PEMBINA Tkt. 1 PEMBINA
NIP. 19780218 200803 2 001 NIP. 19701011 199003 1 002 NIP. 19811211 200902 2 001

Mengetahui,
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI SULAWESI UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Drs. MARHAEN R. TUMIWA, M.Pd Drs. UMARUDIN RAISJI AMBAH


PEMBINA UTAMA MADYA PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19650509 198602 1 004 NIP. 19670319 199308 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
karunia dan penyertaannya, sehingga penyusunan Laporan Hasil
Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi dengan judul “Pengadaan Penunjuk
Arah Di RSUD Datoe Binangkang” dapat diselesaikan.
Laporan Aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III di Instansi Pemerintah
Kabupaten Bolaang Mongondow.
Dalam pembuatan Laporan Aktualisasi ini, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan bimbingan
selama proses penyusunan laporan ini hingga dapat selesai tepat waktu
kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow, selaku Bupati Kabupaten
Bolaang Mongondow;
2. Bapak Yanny Ronny Tuuk, S.Th, MM, selaku Wakil Bupati
Kabupaten Bolaang Mongondow;
3. Bapak Tahlis Gallang, S.IP, MM, selaku Sekretaris Daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow;
4. Bapak Drs. Marhaen Royke Tumiwa, M.Pd, selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi
Utara;
5. Bapak Drs. Umarudin Raisji Ambah, selaku Kepala Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bolaang
Mongondow;
6. dr. Debby Cinthia Dewi Kulo, M.Kes, selaku Direktur RSUD Datoe
Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow sekaligus sebagai
mentor dalam proses pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi;
7. Ibu Shinta Papia, ST, M.Si, selaku Coach dalam penyusunan
laporan Aktualisasi dan Habituasi;
8. Bapak Drs. Jahja P. Rondonuwu, M.Si, selaku penguji dalam
seminar Laporan Aktualisasi dan Habituasi;
9. Bapak/Ibu Panitia Latsar dan Instruktur CPNS Golongan II dan III
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2021;
10. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagi ilmu dan
menanamkan nilai-nilai ANEKA kepada seluruh peserta Pelatihan
Dasar Kabupaten Bolaang Mongondow;
11. Orang Tua yaitu Papa, Mama, Kakak dan pacar yang telah
memberikan dukungan, Doa dan Motivasi bagi penulis selama
proses penyusunan laporan Aktualisasi dan Habituasi;
12. Teman-teman Angkatan II yang selama 51 hari selalu bersama
dalam keadaan suka maupun duka;
13. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Aktualisasi
dan Habituasi dan penyelesaian laporan akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Aktualisasi


dan Habituasi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan laporan ini. Semoga penulisan Laporan Aktualisasi dan
Habituasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Bolaang Mongondow, Desember 2021


Penulis,

NI MADE DEWI ANDRIANI, S.Tr.Keb


NIP. 19971101 202012 2 006
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di RSUD Datoe
Binangkang melalui kegiatan pengamatan individu, unit kerja, dan
organisasi serta melakukan diskusi kepada Direktur rumah sakit,
terdapat beberapa isu penting yang dapat diangkat di antaranya :
Pertama, Belum Optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) Oleh Tenaga Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang.
Isu ini cukup menjadi perhatian penting sebagai tenaga kesehatan
seperti masih ditemukannya tenaga kesehatan yang bertugas di
poliklinik RSUD yang tidak menggunakan APD sehingga tidak sesuai
dengan WHO 2020 tentang Rational use of personal protective
equipment for coronavirus disease 2019 (COVID-19) dalam
pencegahan dan pengendalian covid-19.
Kedua, belum optimalnya Penerapan 5 Momen Cuci Tangan
Oleh Tenaga Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang. Isu ini
penulis temukan terdapat tenaga kesehatan yang masih kurang
optimal menerapan 5 momen cuci tangan dalam melakukan
pelayanan kesehatan. Sehingga, hal ini beresiko menularkan penyakit
bagi tenaga kesehatan yang lain, pasien, keluarga pasien maupun
pengunjung lainnya.
Ketiga, Tidak Adanya Batasan Waktu Kunjungan Pasien Di
RSUD Datoe Binangkang. Isu ini penulis temukan adanya ketidak
sesuaian dalam hal menjaga ketertiban dan menciptakan suasana
kondusif sehingga membuat ketidaknyamanan di lingkungan RSUD
Datoe Binangkang.
Keempat, tidak Adanya Penunjuk Arah Di RSUD Datoe
Binangkang. Isu ini menjadi perhatian penting untuk membantu proses
pelayanan kesehatan di rumah sakit agar dapat mempermudah
masyarakat menuju ruang atau tempat pelayanan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. penggunaan informasi sederhana berupa
papan penunjuk arah adalah salah satu upaya untuk membantu
proses pelayanan kesehatan . Akan tetapi dari hasil pengamatan
penulis yang bekerja sebagai salah satu tenaga medis di RSUD Datoe
Binangkang menemukan beberapa tempat pelayanan tidak terdapat
penunjuk arah, dengan lokasi bangunan rumah sakit yang terpisah
dan ruang pelayanan yang berbeda lokasi menyebabkan masyarakat
kesulitan menemukan tempat pelayanan kesehatan yang dituju
terutama bagi masyarakat yang baru pertama kali akan mendapatkan
pelayanan kesehatan. Hal tersebut sering kali membuat masyarakat
menuju ke tempat yang salah dan bertanya kepada petugas atau
tenaga medis yang sedang bertugas. Beberapa permasalahan
kesehatan yang membutuhkan penanganan cepat dan segera juga
dapat menjadi hal yang fatal apabila masyarakat atau pasien yang
sakit dibawa ketempat yang salah.
Kelima, kurangnya Informasi Mengenai Penerapan Protokol
Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang. Isu ini penulis
temukan dalam penerapan protokol kesehatan di era pandemi untuk
mencegah dan mengendalikan penularan covid-19 peran tenaga
kesehatan kurang dalam memberikan informasi mengenai penting
penerapan protokol kesehatan kepada pasien maupun pengunjung
sehingga masih ditemui tidak menggunakan masker, tidak mencuci
tangan dan tidak menjaga jarak.
Maka dari beberapa masalah yang penulis temukan di fasilitas
pelayanan kesehatan RSUD Datoe Binangkang diharapkan adanya
perubahan pelayanan yang lebih baik seperti mengoptimalkan
penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh tenaga kesehatan di
poliklinik RSUD Datoe Binangkang, menerapkan 5 momen cuci
tangan oleh tenaga kesehatan di poliklinik RSUD Datoe Binangkang,
penetapan batasan waktu kunjungan pasien di RSUD Datoe
Binangkang, pengadaan penunjuk arah di RSUD Datoe Binangkang
serta meningkatkan informasi mengenai penerapan protokol
kesehatan di RSUD Datoe Binangkang
Dengan demikian, penulis perlu mengangkat isu utama guna
menemukan gagasan pemecahannya sebagai solusi yang kreatif,
inovatif, dan efektif serta efisien dengan mengaitkan nilai- nilai dasar
ASN yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA).
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
aktualisasi dan habituasi yang dihubungkan dengan isu-isu yang
terjadi di RSUD Datoe Binangkang yaitu :
a. Menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
ASN yang biasa disingkat ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), serta Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government (WoG) dalam
melaksanakan perannya di RSUD Datoe Binangkang guna menjadi
pribadi yang profesional dalam mengampu jabatannya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta
pemersatu bangsa.
b. Mampu memberikan solusi kreatif dan peningkatan mutu yang
inovatif sebagai upaya mewujudkan visi misi RSUD Datoe
Binangkang.
c. Mampu mengidentifikasi isu-isu kontemporer dan memberikan
solusi kreatif untuk kemajuan mutu pelayanan kesehatan di RSUD
Datoe Binangkang.
d. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan rangkaian kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Pemerintah Kabupaten
Bolaang Mongondow.
C. Manfaat
Aktualisasi dan habituasi dapat memberikan manfaat yaitu :
a. Mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam menjalankan
tugas dan fungsi, serta peningkatan kreatifitas dan inovasi.
b. Bagi stakeholder, aktualisasi ini bermanfaat untuk membuktikan
adanya perbaikan-perbaikan yang terus dilakukan guna
meningkatkan kreatifitas dan mutu pelayanan yang baik.
c. Untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya visi, misi, dan
tujuan dari Unit Kerja.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di


RSUD Datoe Binangkang. Adapun kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan adalah :
1. Melakukan konsultasi dengan Direktur RSUD Datoe Binangkang
selaku mentor untuk memberitahukan rencana kegiatan serta
meminta ijin melakukan aktualisasi.
2. Mengidentifikasi lokasi pemasangan penunjuk arah
3. Perancangan desain penunjuk arah.
4. Bekerja sama dengan vendor dalam pembuatan papan penunjuk
arah
5. Memasang papan penunjuk arah
6. Evaluasi kegiatan
BAB II

DESKRIPSI LOKUS

A. Profil Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang adalah rumah
sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Bolaang Mongondow yang
mulai dioperasikan sejak tahun 1920. RSUD Datoe Binangkang hadir
sebagai pusat pelayanan kesehatan terdekat bagi masyarakat
kabupaten bolaang mongondow dan sekitarnya. Tujuan yang ingin di
capai oleh rumah sakit ini tercermin dalam visinya, yaitu menjadikan
Rumah Sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat, menuju
Bolaaang Mongondow Hebat. Dalam menggapai visi tersebut, RSUD
Datoe Binangkang juga telah merancang misinya, yaitu mewujudkan
pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan terjangkau.
RSUD Datoe Binangkang merupakan rumah sakit kelas C
dengan akreditasi (KARS) Utama, yang berlokasi di desa Lolak II,
Kec. Lolak, Kab. Bolaang Mongondow dengan luas tanah 60.000 m2
dan luas bangunan 25.000 m2. RSUD Datoe Binangkang terus
berkembang baik dari segi fasilitas maupun dari aspek sumber daya
manusia (SDM). Adapun tentang fasilitas, RSUD Datoe Binangkang
dilengkapi dengan ruang konsultasi poliklinik dari berbagai spesialis,
Unit Gawat Darurat (UGD) yang siap siaga 24 jam, 153 tempat tidur
rawat inap yang diberikan baik untuk perawatan non intensif maupun
intensif, kamar operasi, dan kamar bersalin. Fasilitas penunjang medik
lain seperti farmasi 24 jam, laboratorium, radiologi, fisioterapi, gizi,
serta layanan medical check up (MCU) juga tersedia untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan
terjangkau dapat diberikan oleh RSUD Datoe Binangkang kepada
masyarakat.
RSUD Datoe Bianangkang hadir dengan 19 dokter spesialis
yang professional sesuai dalam bidangnya masing-masing dan dokter
umum yang profesional. Tidak hanya itu, tim keperawatan dan tim
penunjang medis lainnya yang handal sangat mendukung pemberian
layanan kesehatan yang semakin hari semakin baik bagi masyarakat
yang membutuhkan.
B. Struktur Organisasi
Gambar I. Struktur Organisasi RSUD Datoe Binangkang

DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr.Debby C. D. Kulo, M.Kes

Kelompok Jababatan Fungsional Kepala Tata Usaha

Ashar Nonti, ST

Subbag Perencanaan, Subbag Umum dan


Subbag Kepegawaian
Keuangan dan Pelaporan perlengkapan
Marry E. Kamolan, SKM, Intan M. Tongkukut, S.T. Keb Nurcahyani Potabuga, S.E
M.Kes

Bidang Pelayanan Medis Bidang Keperawatan Bidang Penunjang Medis


dr. Michael M. H. S. Junaidi Pampaile, Santy Damogalad, SST,
Karokaro SST M.Si
Seksi Medis II Seksi Keperawatan II
Seksi Medis I Seksi Keperawatan I Seksi Penu
Sri Yulianti Aike S. Tielung, SST Aniek Setyo Rini, SST. Nardy R.
Thaib,S.Kep,Ns Abdul Tito Paputungan, S.Kep M.Keb
C. Visi dan Misi RSUD Datoe Binangkang
Visi :
Menjadikan Rumah Sakit Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Yang
Bermutu dan Terjangkau Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat
Sehat, Menuju Bolaang Mongondow Hebat.

Misi :
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan
terjangkau.

D. Tata Nilai
“Motto : 5S (Senyum, Salam, Sambut, Sapa, Sentuh)

E. Tugas dan Fungsi Organisasi


1. Tugas Pokok
Rumah Sakit Umum Daerah / RSUD Datoe Binangkang
Kabupaten Bolaang Mongondow dipimpin oleh seorang
Kepala/Direktur yang mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan pelayanan
yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.
2. Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah/RSUD Datoe Binangkang
Kabupaten Bolaang Mongondow mempunyai fungsi:
a. Pelayanan Medis
b. Pelayanan Penunjang Medis dan non Medis
c. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
d. Pelayanan Rujukan
e. Pendidikan dan Pelatihan
f. Penelitian dan Pengembangan
g. Melaksanakan Administrasi Umum dan Program

16
BAB III
IDENTIFIKASI ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan menetapkan isu
prioritas yang diangkat, pertama-tama penulis melakukan identifikasi
isu aktual yang ada dan relevan dengan mata pelatihan agenda III
yakni Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.
Adapun isu aktual yang teridentifikasi merupakan hasil dari
pengamatan langsung penulis selama ditempatkan sebagai Calon
Pegawai Negeri Sipil di RSUD Datoe Binangkang, serta informasi
yang diperoleh dari pimpinan instansi dalam bentuk saran dan
masukan pimpinan pada saat persiapan penyusunan rancangan
aktualisasi dan habituasi, sebagaimana dapat diuraikan berikut :
Berdasarkan alur tersebut dan hasil pengamatan yang telah
dilakukan di RSUD Datoe Binangkang yang merupakan unit kerja
penulis, maka beberapa masalah yang ditemui, yaitu :
1. Belum Optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Oleh
Tenaga Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang.
2. Belum Optimalnya Penerapan 5 Momen Cuci Tangan Oleh
Tenaga Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang.
3. Tidak Adanya Batasan Waktu Kunjungan Pasien Di RSUD Datoe
Binangkang.
4. Tidak Adanya Penunjuk Arah Di RSUD Datoe Binangkang.
5. Kurangnya Informasi Mengenai Penerapan Protokol Kesehatan Di
Poliklinik RSUD Datoe Binangkang.

Berdasarkan isu diatas, dikaji kembali melalui Teknik analisis


manajemen APKL, dengan kriteria APKL sebagai berikut:
 Actual, artinya isu atau pokok persoalan tersebut sedang terjadi
atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
 Problematik, artinya isu tersebut menyimpang dari kondisi
seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan
dan perlu dicari penyebab dan pemecahannya.
 Khalayak, artinya isu tersebut secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak.
 Layak, artinya isu tersebut pantas, realistis diangkat, sesuai
dengan kewenangan.

Tabel I.
Identifikasi Isu dengan Teknik Analisis APKL

No Isu Kontemporer A P K L Skor Prioritas

1 Belum Optimalnya Penggunaan4 4 3 3 14 III


Alat Pelindung Diri (APD) Oleh
Tenaga Kesehatan Di Poliklinik
RSUD Datoe Binangkang

2 Belum Optimalnya Penerapan 3 3 4 3 13 IV


5 Momen Cuci Tangan Oleh
Tenaga Kesehatan Di Poliklinik
RSUD Datoe Binangkang

3 Tidak Adanya Batasan Waktu 3 3 3 3 12 V


Kunjungan Pasien Di RSUD
Datoe Binangkang

4 Tidak Adanya Penunjuk Arah 5 4 5 5 19 I


Di RSUD Datoe Binangkang
5 Kurangnya Informasi Mengenai 5 4 4 4 17 II
Penerapan Protokol Kesehatan
Di Poliklinik RSUD Datoe
Binangkang

Keterangan :
Angka 5: Sangat Aktual/Problematik/Khalayak/Layak

Angka 4: Aktual/Problematik/Khalayak/Layak

Angka 3: Cukup Aktual/Problematik/Khalayak/Layak

Angka 2: Kurang Aktual/Problematik/Khalayak/Layak

Angka 1: Tidak Aktual/Problematik/Khalayak/Layak

Berikut adalah penjelasan dari tiap nilai APKL masing-masing isu dari
yang memperoleh nilai tertinggi sampai nilai terendah:
1. Belum Optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Oleh Tenaga Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang

 Actual (4) isu ini sangat dibicarakan oleh berbagai kalangan,


karena di masa pandemi saat ini menggunakan APD dalam
melakukan pelayanan kesehatan adalah salah satu upaya
dalam pencegahan covid-19.
 Problematic (4) Isu yang diangkat menarik untuk dibahas
karena berhubungan dengan pelayanan tenaga kesehatan
pada pasien.
 Khalayak (3) Isu yang diangkat cukup berdampak pada
masyarakat luas.
 Layak (3) Isu yang diangkat cukup relevan dan pantas untuk
didiskusikan untuk mendapatkan solusi penyelesaian
masalah.
2. Belum Optimalnya Penerapan 5 Momen Cuci Tangan Oleh
Tenaga Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang
 Actual (3) isu ini cukup menjadi pembicaraan dikalangan
petugas kesehatan karena berkaitan dengan pelayanan
kesehatan.
 Problematic (3) isu ini cukup menarik dan berpengaruh
karena peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada
pasien di Rumah Sakit.
 Khalayak (4) isu ini khalayak dan berpengaruhnya bagi
tenaga kesehatan untuk pencegahan infeksi.
 Layak (3) Isu yang diangkat cukup relevan dan pantas untuk
mendapatkan solusi penyelesaian masalah.
3. Tidak Adanya Batasan Waktu Kunjungan Pasien Di RSUD
Datoe Binangkang

 Actual (3) isu ini cukup menjadi pembicaraan dan cukup


berpengaruh dikalangan pasien.
 Problematic (3) isu ini cukup menarik karena untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan rumah sakit.
 Khalayak (3) isu ini cukup khalayak bagi Masyarakat luas.

 Layak (3) isu ini cukup layak dan berpengaruh karena akan
berdampak kenyamanan pada pasien.
4. Tidak Adanya Penunjuk Arah Di RSUD Datoe Binangkang

 Actual (5) isu ini benar terjadi dan menjadi pembicaraan


dikalangan pengunjung/pasien karena di rumah sakit tidak
ada penunjuk arah.
 Problematic (4) isu ini menarik karena berpengaruh bagi
pengunjung/pasien untuk mengetahui lokasi pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
 Khalayak (5) Isu yang diangkat sangat berdampak pada
masyarakat luas.

 Layak (5) isu ini sangat layak dan berpengaruh karena


penting dan dibutuhkan oleh pengunjung/pasien untuk
mengetahui lokasi pelayanan yang ada di rumah sakit.
5. Kurangnya Informasi Mengenai Penerapan Protokol
Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang

 Actual (5) isu ini sangat actual karena berkaitan dengan


protokol kesehatan.
 Problematic (4) isu ini menarik dan berpengaruh karena
upaya pencegahan infeksi virus bagi pasien, pengunjung
maupun tenaga kesehatan.
 Khalayak (4) Isu yang diangkat sangat berdampak pada
kesehatan masyarakat luas.
 Layak (4) isu ini layak dan berpengaruh karena dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dari table 3.1 tentang analisis isu kontemporer dengan Teknik


APKL diperoleh 3 (tiga) isu yang paling penting untuk segera
dicarikan solusinya, diantaranya :
1. Tidak adanya penunjuk arah di RSUD Datoe Binangkang.
2. Kurangnya informasi mengenai penerapan protokol kesehatan di
Poliklinik RSUD Datoe Binangkang.
3. Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh
tenaga kesehatan di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang.

B. Penetapan Isu
Setelah mengidentifikasi isu yang di RSUD Datoe Binangkang,
ditemukan 3 (tiga) isu yang memiliki skor tertinggi berdasarkan
Analisa APKL sehingga harus dilakukan analisis lanjutan ketiga isu
tersebut. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Teknik USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth) sehingga memperoleh kualitas
isu yang paling penting untuk dijadikan bahasan dalam rancangan
aktualisasi. Adapun instrument analisis Teknik USG sebagai berikut:
 Urgency, yaitu seberapa gawat isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindak lanjuti;
 Seriousness, yaitu seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan
 Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya
Tabel II.
Penetapan Isu dengan Teknik Analisis USG

No Isu Kontemporer U S G Skor Ranking

1 Belum Optimalnya Penggunaan3 4 11 III


Alat Pelindung Diri (APD) Oleh
Tenaga Kesehatan Di Poliklinik
RSUD Datoe Binangkang

2 Tidak Adanya Penunjuk Arah Di4 5 14 I


RSUD Datoe Binangkang
3 Kurangnya Informasi Mengenai 4 4 12 II
Penerapan Protokol Kesehatan
Di Poliklinik RSUD Datoe
Binangkang

Keterangan :

Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat


Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : tidak gawat/ mendesak/cepat

Penjelasan dari tiap nilai USG masing – masing isu dari yang
memperoleh nilai tertinggi sampai nilai terendah yaitu:
1. Belum Optimalnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Oleh
Tenaga Kesehatan Di Poliklinik RSUD Datoe Binangkang
 Urgency (3), isu ini cukup gawat karena untuk
melindungi diri dari bahaya penularan penyakit.
 Seriousness (4), isu ini mendesak karena jika dibiarkan maka
akan berdampak buruk pada tenaga kesehatan.
 Growth (4), jika isu ini dibiarkan akan berdampak pada
pencapaian derajat kesehatan pasien/pengunjung.
2. Tidak adanya penunjuk arah di RSUD Datoe Binangkang
 Urgency (4) ,isu ini gawat karena Pasien atau pengunjung
kesulitan mencari ruang pemeriksaan dokter.
 Seriousness (5), isu ini sangat mendesak karena berdampak
pada masyarakat luas.
 Growth (5), jika isu ini dibiarkan akan berdampak pada
pelayanan kesehatan di RSUD Satoe Binangkang
3. Kurangnya edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan
di poliklinik RSUD Datoe Binangkang
 Urgency (4), isu ini gawat karena terkait dengan kesehatan
masyarakat.
 Seriousness (4), isu ini mendesak karena
berdampak di Rumah sakit.
 Growth (4), jika isu ini dibiarkan cukup berdampak pada
angka kejadian positif covid-19.

Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan Teknik


USG, maka ditetapkan isu prioritas adalah “Tidak Adanya Penunjuk
Arah di RSUD Datoe Binangkang”, dengan analisis dampak jika isu
tidak segera dicarikan solusinya maka akan dapat membuat
pasien/pengunjung kesulitan dalam mencari ruang yang dituju.

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk dapat mengubah
pola piker sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu, untuk
menerapkan pola baru ASN diharapkan mampu meninternalisasikan
nilai-nilai dasar profesi ASN yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Berdasarkan
kelima nilai dasar ANEKA tersebut yang harus ditanam :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek
akuntabilitas mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas
memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Nilai-nilai yang ada pada akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi
internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam
keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan
secara keseluruhan
c. Integritas
Adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung
dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku.
Integritas akan membrikan kepercayaan dan keyakinan
kepada publik dan stakeholders.
d. Tanggung jawab
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab
atas keputusan yang telah dibuat.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.Keadilan
harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus
dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan
menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan
kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal
yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap individu harus menggunakan wewewenang
untuk peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan
keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan
Dalam melaksanakan wewenang dan tanggungjawab, harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus
utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja
yang tidak akuntabel
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.
Sedangkan chauvinisme merupakan nasionalisme dalam arti
sempit yakni sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak
menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Secara politis
nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila sebagai berikut :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Adapun nilai-nilai dasar nasionalisme sebagai berikut:


 Religius  Memelihara
 Toleran ketertiban
 Etos kerja  Kepentingan public
 Transparan
 Amanah
 Percaya diri
 Kekeluargaan
 Menghargai
pendapat
 Bijaksana
 Adil
 Tidak serakah
 Tolong-
menolong
 Tenggang rasa
 Persamaan
derajat
 Saling
menghormati
 Tidak
diskriminatif
 Cinta tanah air
 Rela berkorban
 Gotong royong

 Musyawarah

 Hidup sederhana

 Kerja keras

 Kerjasama

 Jujur

 Persatuan

 Disiplin
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang menentukan
baik atau buruk, benar atau salahnya suatu perilaku, tindakan
untuk mengarahkan dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum
dalam undang- undang ASN adalah sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila

b. Setia dan mempertahankan UUD 1945

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada


public

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan


program pemerintah
i. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat
tepat akurat, berdaya guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja


pegawai

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang


demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder
adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam
memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup
hal berikut :
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan kostumer/klien

b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga


dan memelihara agar kustomer/klien tetap setia
c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customer/klien
maupun perkembangan teknologi
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.

5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara
demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi
digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya
yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat.
Adapun nilai dasar anti korupsi antara lain sebagai berikut:
a. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan
tidak curang
b. Kepedulian : memperhatikan, mengindahkan dan
menghiraukan

c. Kemandirian : melaksanakan kegiatan tanpa bergantung


kepada pihak lain
d. Kedisiplinan : mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih
efisien
e. Tanggung jawab : perwujudan dari kewajiban
menyelesaikan sesuatu hal yang dilakukan
f. Kerja keras : kemauan untuk melaukan sesuatu dengen
ketekunan dan ketahanan demi tercapainya suatu tujuan
g. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan
sosial serta sidat iri dengki
h. Adil : tidak berat sebelah, tidak memihak

i. Berani : tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar.


D. Rancangan Aktualisasi
Unit kerja : RSUD Datoe Binangkang
Identifikasi isu :
1. Tidak adanya penunjuk arah di RSUD Datoe Binangkang.
2. Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh tenaga kesehatan di Poliklinik
RSUD Datoe Binangkang.
3. Kurangnya informasi mengenai penerapan protokol kesehatan di poliklinik RSUD Datoe
Binangkang
4. Belum optimalnya penerapan 5 momen cuci tangan oleh tenaga kesehatan di RSUD
5. Tidak adanya informasi mengenai tata tertib dan aturan untuk batasan waktu kunjungan di
RSUD Datoe Binangkang

Isu yang diangkat : Tidak adanya penunjuk arah di RSUD Datoe Binangkang.

Gagasan ini dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu :

1. Melakukan konsultasi dan meminta ijin melakukan aktualisasi dengan Direktur RSUD Datoe Binangkang
2. Mengidentifikasi lokasi pemasangan penunjuk arah
3. Perancangan desain penunjuk arah
4. Bekerja sama dengan vendor dalam pembuatan papan penunjuk arah
5. Memasang papan penunjuk arah
6. Evaluasi kegiatan
Tabel III.
Rancangan Aktualisasi
KOORDINASI
KETERKAITAN PENGUATAN
N TAHAPAN TERHADAP
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI-NILAI
O KEGIATAN VISI-MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Melakukan konsultasi 1. Menyusun Agenda Tahapan kegiatan 1 : Kegiatan ini Dengan
dengan Direktur agenda Pelaksanaan *Akuntabilitas : memiliki melakukan
RSUD Datoe pelaksanaan Kegiatan Agenda yang tersusun kontribusi konsultasi
Binangkang selaku kegiatan untuk harus memiliki kejelasan. sebagai dengan
mentor untuk disampaikan pendukung Direktur RSUD
*Etika Publik :
memberitahukan kepada direktur dalam visi Datoe
Saat menyusun agenda
rencana kegiatan RSUD Datoe misi RSUD Binangkang
harus memiliki integritas.
serta meminta ijin Binangkang Datoe dapat
melakukan selaku mentor. *Komitmen Mutu : Binangkang, menguatkan
aktualisasi. Agenda yang disusun dapat yaitu tata nilai :

dilaksanakan secara Visi :  senyum


efisien sesuai waktu yang Menjadikan  salam
diberikan selama 25 hari. Rumah sakit  sambut
sebagai  sapa
2. Melakukan Dokumentasi Tahapan Kegiatan 2 : pusat  sentuh
pertemuan pertemuan dengan *Anti Korupsi : pelayanan
dengan Direktur mentor Disiplin waktu dengan tidak yang
RSUD Datoe datang terlambat saat bermutu dan
Binangkang pertemuan. terjangkau,
selaku mentor dalam
*Etika Publik :
untuk rangka
Sopan pada saat
menyampaikan mewujudkan
menjelaskan rancangan
rencana kegiatan. masyarakat
kegiatan kepada mentor.
sehat
*Komitmen Mutu : menuju
Agenda kegiatan akan bolaang
laksanakan secara efektif mongondow
dalam jangka waktu hebat.
Panjang. Misi :
Mewujudkan
3. Meminta saran Notulen dan Surat Tahapan kegiatan 3 : pelayanan
dan ijin dari Persetujuan *Nasionalisme : kesehatan
Direktur RSUD Meminta permohonan ijin yang
Datoe dengan tidak memaksakan profesional,
kehendak dari peserta.
Binangkang *Anti Korupsi : bermutu dan
untuk Peserta dengan mandiri terjangkau.
melaksanakan menulis semua pengarahan
kegiatan yang diberikan mentor
dengan baik dan rapih.

*Etika Publik :
Ijin yang diberikan akan
dilaksanakan dengan
bertanggung jawab.
2. Mengidentifikasi 1. Meminta ijin Dokumentasi Tahapan Kegiatan 1 : Kegiatan ini Dengan
lokasi pemasangan kepada kasubag pertemuan dengan *Etika Publik : memiliki Mengidentifikas
penunjuk arah umum dan kepada kasubag Mengucapkan salam dan kontribusi i lokasi
perlengkapan umum dan berperilaku sopan saat sebagai pemasangan
RSUD Datoe perlengkapan bertemu dengan kasubag pendukung penunjuk arah
Binangkang RSUD Datoe umum dan perlengkapan. dalam visi dapat
untuk Binangkang misi RSUD menguatkan
mengidentifikasi Datoe tata nilai :
lokasi Binangkang,  senyum
*Nasionalisme :
pemasangan yaitu  salam
hormat menghormati
penunjuk arah Visi :  sambut
dengan tidak memotong Menjadikan  sapa
pembicaraan kasubag Rumah sakit  sentuh
umum dan perlengkapan. sebagai
pusat
*Akuntabilitas :
pelayanan
partisipatif dengan
yang
mengusulkan ide atau
bermutu dan
gagasan kepada kasubag
terjangkau,
umum dan perlengkapan.
dalam
rangka
2. Mensurvey dan Dokumentasi lokasi Tahapan Kegiatan 2 :
*Anti korupsi : mewujudkan
menentukan pemasangan
Bekerja keras melakukan masyarakat
rencana lokasi penunjuk arah
pengecekan di tempat- sehat
yang akan
tempat yang dilalui menuju
dipasangkan
pasien/pengunjung rumah bolaang
penunjuk arah
sakit yang membutuhkan mongondow
penunjuk arah sebagai hebat.
media informasi. Misi :
Mewujudkan
*Etika publik : pelayanan
Cermat menentukan lokasi
yang strategis untuk kesehatan
dipasangkan papan yang
penunjuk arah. profesional,
bermutu dan
*Nasionalisme :
terjangkau.
Kerjasama dengan
meminta bantuan rekan
kerja untuk mengukur tinggi
dan lebarnya selasar di
lokasi agar ukuran papan
penunjuk arah yang akan
dibuat sesuai dengan
kondisi di lokasi.

Tahapan Kegiatan 3 :
3. Memberikan *Etika publik :
tanda di lokasi Dokumentasi mencari bahan untuk
yang akan pemberian tanda di dijadikan tanda di lokasi
dipasangkan lokasi penunjuk yang akan dipasangkan
penunjuk arah arah penunjuk arah dengan
cermat.
*Anti Korupsi :
Melakukan pencetakan
penanda lokasi secara
mandiri dengan
menggunakan printer
pribadi.

*komitmen mutu :
Berinovasi dengan
menempelkan penanda di
lokasi pemasangan
penunjuk arah.
3. Perancangan desain 1. Membuat desain Dokumentasi Tahapan Kegiatan 1 : Kegiatan ini Dengan
penunjuk arah penunjuk arah pembuatan desain *Nasionalisme: memiliki Perancangan
sesuai dengan rela berkorban kontribusi desain
hasil dari meluangkan waktu untuk sebagai penunjuk arah
identifikasi lokasi membuat desain penunjuk pendukung dapat
yang akan di arah. dalam visi menguatkan
pasang penunjuk misi RSUD tata nilai :
*Komitmen Mutu :
arah Datoe  senyum
berinovasi membuat
Binangkang,  salam
desain agar menarik. yaitu  sambut
Visi :  sapa
*Anti Korupsi :
Menjadikan  sentuh
kerja keras dalam
Rumah sakit
mendesain penunjuk arah
sebagai
untuk mendapatkan hasil
pusat
yang maksimal.
pelayanan
2. Berkoordinasi
Dokumentasi Tahapan Kegiatan 2 : yang
dengan Direktur
pertemuan dengan *Akuntabilitas : bermutu dan
RSUD Datoe
mentor Disiplin waktu dengan tidak terjangkau,
Binangkang
datang terlambat saat dalam
selaku mentor
bertemu mentor. rangka
terkait desain
mewujudkan
yang dibuat
masyarakat
sehat
menuju
*Nasionalisme : bolaang
Menghormati keputusan mongondow
dengan menerima masukan hebat.
yang diberikan oleh mentor. Misi :
*Nasionalisme : Mewujudkan
Bekerjasama dalam pelayanan
mengambil keputusan kesehatan
desain yang akan dicetak. yang
3. Menetapkan profesional,
desain papan Dokumentasi bermutu dan
Desain yang siap Tahapan Kegiatan 3 :
penunjuk arah terjangkau.
dicetak menjadi *Akuntabilitas :

papan penunjuk Konsisten dengan

arah kesepakatan desain yang


telah di diskusikan.

*Etika publik :
Cermat dalam menentukan
jumlah papan penunjuk
arah yang akan dicetak.

*Etika publik :
Bertanggung jawab
dengan desain yang telah
disepakati di tindak lanjuti
segera ke proses
pengadaan.
4. Bekerja sama 1. Menghubungi Dokumentasi Tahapan Kegiatan 1 : Kegiatan ini Dengan
dengan vendor dalam vendor melalui screenshot/tangka *Etika publik : memiliki bekerjasama
pembuatan papan sosial media pan layar sosial Menggunakan bahasa yang kontribusi dengan vendor
penunjuk arah whatsapp media whatsapp sopan. sebagai mengenai
pendukung pembuatan
*Nasionalisme :
dalam visi papan
Tidak memaksakan
misi RSUD penunjuk arah
kehendak dengan
Datoe dapat
membuat janji terlebih
Binangkang, menguatkan
dahulu sebelum pertemuan
yaitu tata nilai :
tatap muka dan sesuai
Visi :  senyum
kesepakatan bersama.
Menjadikan  salam
Rumah sakit  sambut
sebagai  sapa
*Etika publik : pusat  sentuh
Tidak melanggar UU ITE pelayanan
2. Bertemu dan dalam bersosial media. yang
berkonsultasi Dokumentasi bermutu dan
Tahapan kegiatan 2 : terjangkau,
secara langsung pertemuan dengan
*Nasionalisme : dalam
mengenai Bekerjasama dengan rangka
vendor dan nota
pembuatan serta menjalin hubungan baik mewujudkan
pembayaran
anggaran papan dengan vendor. masyarakat
penunjuk arah sehat
*Akuntabilitas :
menuju
Menjelaskan secara
bolaang
transparan papan
mongondow
penunjuk arah yang akan
hebat.
dibuat.
Misi :
*Anti korupsi : Mewujudkan
Jujur tidak melakukan pelayanan
kecurangan atau kesehatan
memanipulasi anggaran yang
biaya pembuatan papan profesional,
penunjuk arah. bermutu dan
terjangkau.
3. Pencetakan Tahapan Kegiatan 3 :

papan penunjuk Dokumentasi *memastikan vendor

arah oleh vendor kegiatan membuat papan penunjuk


arah sesuai desain dengan
menggunakan kualitas
bahan yang baik
berorientasi mutu.

*Etika publik :
Cermat dalam mengecek
hasil cetakan papan
penunjuk arah apakah
sudah sesuai atau tidak.

*Anti korupsi :
Jujur mengenai jumlah
papan penunjuk arah yang
dicetak.

5. Memasang papan 1. Konsultasi Dokumentasi Tahapan kegiatan 1 : Kegiatan ini Dengan


penunjuk arah kembali hasil pertemuan dengan *Etika publik : memiliki mencetak dan
cetakan mentor Hormat kepada Direktur kontribusi memasang
penunjuk arah dengan melakukan sebagai papan
dengan Direktur konsultasi kembali dengan pendukung penunjuk arah
RSUD Datoe Direktur terkait hasil dalam visi yang telah
Binangkang pembuatan papan penunjuk misi RSUD dibuat
selaku mentor arah. Datoe dapat
Binangkang, menguatkan
* Akuntabilitas :
yaitu tata nilai :
Konsisten mengenai
Visi :  senyum
Papan penunjuk arah yang
Menjadikan  salam
telah selesai dibuat sesuai
Rumah sakit  sambut
dengan kesepakatan
sebagai  sapa
bersama Direktur
pusat  sentuh
sebelumnya.
pelayanan
* Komitmen Mutu : yang
berorientasi mutu terkait bermutu dan
papan penunjuk arah yang terjangkau,
dibuat. dalam
2. Meminta Dokumentasi Tahap kegiatan 2 : rangka
bantuan rekan kegiatan *Etika publik : mewujudkan
kerja untuk Meminta bantuan pada masyarakat
pemasangan rekan kerja dengan cara sehat
papan penunjuk yang sopan. menuju
arah bolaang
*Akuntabilitas : mongondow
Kejelasan maksud
meminta bantuan. hebat.
Misi :
* nasionalisme :
Mewujudkan
Membangun persatuan
pelayanan
dan kesatuan dengan
kesehatan
rekan kerja untuk
yang
menyelesaikan pekerjaan.
profesional,
*nasionalisme : bermutu dan
Bertanggung jawab terjangkau.
3. Memasang Dokumentasi
memasang papan
terpasangnya papan
papan penunjuk penunjuk arah dengan
penunjuk arah di lokasi
arah benar sesuai lokasi yang
yang telah ditentukan
telah ditentukan.

*akuntabilitas :
Kepentingan publik
Dengan adanya papan
penunjuk arah dapat
membantu memudahkan
pengunjung di rumah sakit.
*anti korupsi :
Berani membuat terobosan
baru untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
lebih baik.
6. Evaluasi kegiatan 1. Melakukan Dokumentasi Tahapan kegiatan 1 : Kegiatan ini Dengan
pengamatan dan pengamatan *Etika Publik : memiliki melakukan
evaluasi kegiatan Melakukan pengamatan kontribusi evaluasi
dengan cermat terhadap sebagai kegiatan
kegiatan yang sudah atau pendukung dapat
belum terlaksana. dalam visi menguatkan
misi RSUD tata nilai :
*Anti Korupsi :
Datoe  senyum
Disiplin melakukan
Binangkang,  salam
evaluasi sesuai dengan
yaitu  sambut
waktu yang telah
Visi :  sapa
ditentukan.
Menjadikan  sentuh
*Akuntabilitas : Rumah sakit
Bertanggung jawab dalam sebagai
melakukan pengamatan pusat
pelayanan
evaluasi kegiatan. yang
2. Konsultasi hasil Dokumentasi bermutu dan
Tahapan kegiatan 2 :
kegiatan dengan pertemuan dengan terjangkau,
*Etika Publik :
Direktur RSUD mentor dalam
Sopan pada saat
Datoe rangka
penyampaian evaluasi
Binangkang mewujudkan
kegiatan.
selaku mentor masyarakat
*Anti Korupsi : sehat
Menyampaikan dengan menuju
jujur evaluasi kegiatan bolaang
yang telah dilaksanakan. mongondow
hebat.
*Akuntabilitas : Misi :
Menjelaskan hasil kegiatan Mewujudkan
dengan transparan. pelayanan
3. Menyusun hasil Laporan kesehatan
Tahapan kegiatan 3 :
kegiatan dan Aktualisasi yang
*Anti Korupsi :
laporan profesional,
Disiplin Menyelesaikan
aktualisasi bermutu dan
aktualisasi tepat waktu.
terjangkau.
*Nasionalisme:
Membuat laporan dengan
kerja keras.

*Komitmen Mutu :
Menyusun laporan
aktualisasi dengan
berorientasi mutu.
E. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi kan dijabarkan dalam tabel


berikut :
Tabel IV.
Jadwal Kegiatan Aktualisasi

NOVEMBER DESEMBER
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Melakukan konsultasi
dengan Direktur RSUD
Datoe Binangkang selaku
mentor mengenai
rancangan aktualisasi
2 Mengidentifikasi lokasi
pemasangan penunjuk
arah
3 Perancangan desain
penunjuk arah
4 Bekerjasama dengan
vendor mengenai
pembuatan papan
penunjuk arah
5 Memasang papan
penunjuk arah yang telah
dibuat
6 Evaluasi kegiatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN AKTUALISASI

A. Hasil Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan judul “Pengadaan
Penunjuk Arah Di RSUD Datoe Binangkang” telah selesai dengan
baik. Kegiatan aktualisasi ini merupakan wujud implementasi dari nilai-
nilai dasar ANEKA. Dalam pelaksanaan kegiatan ada tahapan-
tahapan yang harus dilewati sehingga tercapainya target yang
diinginkan. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel V.
Hasil Aktualisasi

N Kegiatan Waktu Output Nilai Dasar Keterangan


o Pelaksanaa
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Melakukan 29 November  Agenda  Akuntabilitas : Terlaksana
konsultasi 2021 Pelaksanaan (kejelasan)
dengan Direktur Kegiatan  Nasionalisme :
RSUD Datoe  Dokumentasi (Tidak
Binangkang pertemuan memaksakan
selaku mentor  Notulen dan kehendak)
untuk Surat  Etika Publik :
memberitahukan Persetujuan (Integritas,
rencana Sopan, Tanggung
kegiatan serta jawab,)
meminta ijin  Komitmen Mutu :
melakukan (Efektif,Efisien)
aktualisasi.  Anti Korupsi :
(Disiplin, Mandiri)
2 Mengidentifikasi 30 November  Dokumentasi  Akuntabilitas : Terlaksana
lokasi - 1Desember pertemuan (partisipatif)
pemasangan 2021  Dokumentasi  Nasionalisme :
penunjuk arah lokasi (hormat
pemasangan menghormati,
penunjuk arah Kerjasama)
 Dokumentasi  Etika Publik :
pemberian (Sopan, Cermat,
tanda di lokasi cermat)
penunjuk arah  Komitmen Mutu :
(Berinovasi)
 Anti Korupsi :
(Bekerja keras,
mandiri)
3 Perancangan 2-3  Dokumentasi  Akuntabilitas : Terlaksana
desain penunjuk Desember pembuatan (Disiplin,
arah 2021 desain konsisten)
 Dokumentasi  Nasionalisme :
pertemuan (Rela berkorban,
dengan Menghormati
mentor keputusan,
 Dokumentasi bekerjasama)
Desain yang  Etika Publik :
siap dicetak (Cermat,
menjadi papan Bertanggung
penunjuk arah jawab)
 Komitmen Mutu :
(Berinovasi)
 Anti Korupsi :
(Kerja keras)
4 Bekerja sama 4-9  Dokumentasi  Akuntabilitas : Terlaksana
dengan vendor Desember screenshot/tan (Transparan)
dalam 2021 gkapan layar  Nasionalisme :
pembuatan sosial media (Tidak
papan penunjuk whatsapp memaksakan
arah  Dokumentasi kehendak, Taat
pertemuan pada aturan
dengan perundang-
vendor dan undangan,
nota Bekerjasama)
pembayaran  Etika Publik :
 Dokumentasi (Sopan, Cermat)
kegiatan  Komitmen Mutu :
(berorientasi
mutu)
 Anti Korupsi :
(Jujur, Jujur)
5 Memasang 10-13  Dokumentasi  Akuntabilitas : Terlaksana
papan penunjuk Desember pertemuan (Konsisten,
arah 2021 dengan Kejelasan,
mentor Kepentingan
 Dokumentasi Publik)
kegiatan  Nasionalisme :
 Dokumentasi (persatuan dan
terpasangnya kesatuan,
papan Bertanggung
penunjuk arah jawab)
di lokasi yang  Etika publik :
telah (Hormat, Sopan)
ditentukan  Komitmen Mutu :
(Berorientasi
mutu)
 Anti Korupsi :
(Berani)

6 Evaluasi 14-17  Dokumentasi  Akuntabilitas : Terlaksana


Kegiatan Desember
pengamatan (Bertanggung
2021
 Dokumentasi jawab,
pertemuan Transparan)
dengan  Nasionalisme :
mentor (Bekerja Keras)
 Laporan  Etika Publik :
Aktualisasi (Cermat, Sopan)
 Komitmen Mutu :
(Berorientasi
Mutu)
 Anti Korupsi :
(Disiplin, Jujur,
Disiplin)
B. Pembahasan Aktualisasi
Saat pelaksanaan kegiatan-kegiatan aktualisasi ditemukan
kendala dalam melaksanakannya. Akan tetapi, kendala tersebut dapat
teratasi dan kegiatan-kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan dengan
baik. Selain itu, pelaksanaan aktualisasi ini dilakukan berdasarkan
nilai-nilai ANEKA. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 29
November sampai 17 Desember 2021. Secara rinci pelaksanaan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat dilihat pembahasannya
di bawah ini.
 Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan Direktur RSUD
Datoe Binangkang selaku mentor untuk memberitahukan
rencana kegiatan serta meminta ijin melakukan aktualisasi.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah awal dalam
pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di RSUD Datoe Binangkang. Konsultasi ini juga
dilakukan untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan apa saja yang
akan dilaksanakan dan meminta saran serta ijin melakukan
aktualisasi. Tahapan kegiatan adalah :
Tahap 1 :
Sebelum bertemu dengan direktur penulis membuat agenda
pelaksanaan kegiatan yang disusun dengan mengaktualisasikan
nilai kejelasan, didalamnya terdapat waktu pelaksanaan kegiatan,
tahapan kegiatan serta manfaat dari kegiatan pengadaan
penunjuk arah di RSUD Datoe Binangkang. Dengan berlatar
belakang Pendidikan DIV Kebidanan, penulis harus
mengaktualisasikan nilai integritas dalam mengerjakan agenda
yang telah dibuat agar dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Agenda yang telah disusun dapat dilaksanakan secara efisien
sesuai dengan waktu yang sudah diberikan selama 25 hari.
Tahap 2 :
Setelah penulis membuat agenda rancangan kegiatan, penulis
bertemu direktur RSUD Datoe Binangkang dengan menerapkan
nilai disiplin yaitu datang tepat waktu. Saat penulis
menyampaikan rancangan kepada Direktur selaku mentor, penulis
menerapkan nilai sopan dengan menggunakan pakaian yang
rapih, memberikan salam, dan menyampaikan rancangan
kegiatan dengan penggunaan tutur kata yang baik. Pelaksanaan
kegiatan pengadaan penunjuk arah di RSUD Datoe Binangkang
dilakukan secara rutin sehingga selesai sesuai waktu pelaksanaan
dan efektif untuk memudahkan pasien atau pengunjung dalam
mencari informasi tempat yang dituju.
Tahap 3 :
Penulis Tidak memaksakan kehendak sendiri agar kegiatan
rancangan dapat dilaksanakan tetapi sesuai dengan ijin atasan
selaku mentor serta penulis menerima setiap saran dan
masukkan yang diberikan agar kegiatan dapat berjalan dengan
baik. Penulis dengan mandiri mencatat semua pengarahan yang
disampaikan mentor dengan rapih. Penulis bertanggung jawab
penuh akan kegiatan aktualisasi yang sudah dipercayakan dan
disetujui oleh Direktur RSUD Datoe Binangkang.

Analisis Dampak Terhadap Nilai Dasar Aneka :


Tahap 1 :
 Dengan adanya kejelasan agenda rencana kegiatan yang
telah disusun, penulis dapat melaksanakan tahapan kegiatan
aktualisasi dan habituasi secara terstruktur di RSUD Datoe
Binangkang.
 Dengan bersikap Integritas, penulis dituntut untuk terus
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pengadaan
penunjuk arah untuk mewujudkan visi misi dari RSUD Datoe
Binangkang.
 Efisien dalam pelaksanaan kegiatan dapat membantu
penulis untuk menyelesaikan rancangan kegiatan sesuai
dengan agenda yang telah dibuat selama 25 hari secara cepat
dan tepat.
Tahap 2 :
 Menerapkan nilai Disiplin datang tepat waktu tidak
mengganggu pekerjaan lain dari pimpinan dan kegiatan
pertemuan dapat berjalan dengan baik.
 Penulis menggunakan bahasa yang sopan pada saat
menyampaikan kegiatan aktualisasi kepada pimpinan agar
terjalin komunikasi yang baik.
 penulis membuat kegiatan yang efektif dapat bermanfaat
untuk jangka panjang guna kepentingan banyak orang.

Tahap 3 :
 Tidak Memaksakan kehendak sendiri dan menghargai
keputusan mentor untuk pelaksanaan kegiatan agar dapat
berjalan dengan baik.
 Penulis dapat belajar mandiri untuk menulis hasil diskusi
dengan rapih tanpa harus dibantu orang lain.
 Setelah mendapatkan ijin, penulis akan bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap rancangan kegiatan yang dilaksanakan.

Manfaat kegiatan :
Manfaat dari kegiatan ini adalah pelaksanaan aktualisasi akan
berjalan dengan baik serta mendapatkan dukungan dari mentor
karena sudah dikonsultasikan dengan mentor (Direktur RSUD
Datoe Binangkang).

 Kegiatan 2 Mengidentifikasi lokasi pemasangan penunjuk


arah
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah untuk mensurvey
tempat-tempat yang selayaknya membutuhkan penunjuk arah
sebagai media informasi bagi pengunjung RSUD Datoe
Binangkang. Tahapan kegiatan adalah :
Tahap 1 :
Sebelum melakukan identifikasi lokasi pemasangan penunjuk arah
penulis meminta ijin kepada kasubag umum dan perlengkapan
RSUD Datoe Binangkang dengan berperilaku sopan
mengucapkan salam dan menggunaan tutur kata yang baik saat
meminta ijin serta bersikap hormat menghormati dengan tidak
memotong pembicaraan. Dalam hal ini penulis juga ikut
partisipatif dengan mengusulkan ide-ide atau gagasan perihal
rencana lokasi yang sesuai kepada kasubag umum dan
perlengkapan kasubag umum dan perlengkapan.

Tahap 2 :
Penulis Bekerja keras melakukan pengecekan secara detail di
tempat-tempat yang biasanya sering dilalui oleh pasien atau
pengunjung rumah sakit yang membutuhkan penunjuk arah
sebagai media informasi dan dengan Cermat penulis menentukan
beberapa lokasi yang membutuhkan papan penunjuk arah
sehingga tepat sasaran dan tidak menjadi malfungsi karena salah
menentukan lokasi pemasangan papan penunjuk arah. Setelah
menentukan lokasi penulis melakukan Kerjasama dengan
meminta bantuan rekan kerja untuk mengukur tinggi dan lebarnya
selasar sebagai landasan perhitungan untuk menyesuaikan
ukuran papan penunjuk arah yang akan dibuat.

Tahap 3 :
Setelah menentukan lokasi yang direncanakan akan di pasang
papan penunjuk arah penulis dengan cermat membuat dan
menentukan bahan atau media yang sesuai untuk dapat dijadikan
sebagai tanda di lokasi yang direncanakan akan dipasangkan
papan penunjuk arah. kemudian setelah itu penulis melakukan
pencetakan penanda lokasi secara mandiri menggunakan printer
pribadi dengan tidak menggunakan fasilitas rumah sakit dimana
hal itu merupakan kegiatan yang menyimpang karena
menggunakan fasiltas rumah sakit untuk urusan atau keperluan
pribadi. Setelah penanda dicetak penulis Berinovasi dengan
menempelkan penanda di lokasi yang direncanakan akan
dipasang papan penunjuk arah sehingga dapat memudahkan
penulis dalam memasang papan penunjuk arah nantinya.

Analisis Dampak Terhadap Nilai Dasar Aneka :


Tahap 1 :
 Dengan mengucapkan salam dan berperilaku sopan saat
bertemu dapat membuat kasubag umum dan perlengkapan
menerima baik atau memberikan pelayanan yang baik kepada
penulis.
 Dengan tidak memotong pembicaraan orang lain saat
melakukan konsultasi dapat mencerminkan nilai Hormat
menghormati sehingga membuat konsultasi antara penulis
dan kasubag umum dan perlengkapan tersebut dapat
terlaksana dengan baik.
 Dengan mengusulkan ide atau gagasan kepada kasubag
umum dan perlengkapan itu menerapkan nilai partisipatif
sehingga akan membuat kasubag umum dan perlengkapan
tertarik dan antusias serta penulis mendapatkan persetujuan
terhadap rencana yang akan dibuat.

Tahap 2 :
 Melakukan pengecekan di tempat-tempat yang dilalui
pasien/pengunjung rumah sakit yang membutuhkan penunjuk
arah sebagai media informasi itu menerapkan nilai Bekerja
keras sehingga penulis mendapatkan lokasi yang paling tepat
untuk pemajangan/peletakan papan penunjuk arah.
 Cermat menentukan lokasi yang strategis untuk dipasangkan
papan penunjuk arah sehingga penulis tidak salah
menempatkan posisi papan penunjuk arah.
 Dengan terjalinnya hubungan Kerjasama antar rekan kerja
dapat menumbuhkan rasa saling tolong menolong.

Tahap 3 :
 Mencari bahan untuk dijadikan tanda di lokasi yang akan
dipasangkan penunjuk arah merupakan penerapan nilai
cermat sehingga penulis membuat penanda penunjuk arah
dengan hasil yang maksimal.
 Penulis melakukan pencetakan penanda lokasi secara
mandiri dengan menggunakan printer pribadi tanpa
menggunakan fasilitas kantor/rumah sakit hal tersebut
merupakan penerapan nilai PNS Anti korupsi.
 Penulis berinovasi menempelkan penanda di lokasi
pemasangan penunjuk arah agar penulis dapat dengan
mudah menentukan posisi dalam proses pemasangan papan
penunjuk arah nantinya.

Manfaat kegiatan :
Manfaat dari kegiatan ini adalah mendapatkan ijin dari kasubag
umum dan perlengkapan, mendapatkan lokasi yang trategis untuk
pemasangan penunjuk arah serta terpasangnya penanda di lokasi
untuk memudahkan penulis dalam melaksanakan kegiatan
pemasangan papan penunjuk arah nantinya.

 Kegiatan 3 Perancangan desain penunjuk arah


Pada kegiatan ini merupakan langkah untuk membuat
desain grafis papan penunjuk arah yang dapat terlihat dengan
jelas, arah yang sesuai dan mudah dipahami setelah menentukan
lokasi sehingga desain yang dibuat dapat menyesuaikan dengan
titik lokasi pemasangan papan penunjuk arah. Tahapan kegiatan
adalah :
Tahap 1 :
Penulis rela berkorban meluangkan waktu untuk fokus membuat
desain penunjuk arah agar desain dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu sehingga siap untuk di konsultasikan. Oleh
karena itu penulis berinovasi membuat desain yang sesuai,
mudah dipahami dan menarik. Akan tetapi berinovasi saja tidak
akan cukup apabila tidak diiringi dengan usaha yang serius
sehingga penulis kerja keras dalam mendesain untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

Tahap 2 :
Setelah desain selesai dibuat penulis melakukan konsultasi
dengan Direktur RSUD Datoe Binangkang selaku mentor terkait
desain yang dibuat dengan Disiplin waktu tidak datang terlambat
saat bertemu mentor sesuai dengan janji dan bersikap
Menghormati keputusan dengan menerima masukan yang
diberikan oleh mentor apabila terdapat perihal yang kurang sesuai
dengan desain saat sedang berkonsultasi dalam hal ini juga
penulis perlu Bekerja sama dalam mengambil keputusan desain
yang akan dicetak sehingga desain yang dibuat sesuai dengan
kebutuhan di lokasi dan tampak menarik.

Tahap 3 :
Kemudian setelah desain selesai di konsultasikan dengan mentor
dan menetapkan desain papan penunjuk arah penulis harus
Konsisten terhadap kesepakatan desain yang telah didiskusikan
dengan tidak merubah desain baik menambahkan atau
mengurangi dari bentuk kesepakatan desain dan Cermat dalam
menentukan jumlah papan penunjuk arah yang akan dicetak.
setelah itu penulis Bertanggung jawab penuh terhadap
kesepakatan yang telah dibuat sehingga desain yang telah
disepakati dapat ditindak lanjuti dan segera ke proses pengadaan.
Analisis Dampak Terhadap Nilai Dasar Aneka :
Tahap 1 :
 Meluangkan waktu untuk membuat desain penunjuk arah dan
rela mengorbankan waktu istirahat penulis untuk
menyelesaikan pembuatan desain agar dapat selesai tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
 Dengan berinovasi dalam mendesain penunjuk arah dapat
menambah keterampilan bagi penulis dalam mengembangkan
kemampuan dalam desain.
 Dengan bekerja keras penulis mampu mendesain penunjuk
arah dengan hasil yang maksimal dan selesai sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Tahap 2 :
 Disiplin waktu dengan tidak datang terlambat saat bertemu
mentor dapat melatih penulis agar dapat menghargai
pentingnya waktu dan tidak mengganggu kerja pokok dari
pimpinan.
 Dengan menerima masukan yang diberikan oleh mentor dapat
membuat penulis belajar Menghormati serta menghargai
keputusan yang diberikan oleh pimpinan agar
konsultasi/pertemuan dapat terjalin dengan baik.
 Bekerjasama dalam mengambil keputusan desain yang akan
dicetak merupakan penerapan nilai Nasionalisme. Sehingga
penulis belajar tidak menggunakan pendapat dari diri sendiri
saja melainkan melibatkan pimpinan untuk bekerjasama
dalam pengambilan keputusan agar didapatkan keputusan
yang baik dan tepat serta tidak berdampak negatif bagi orang
lain.

Tahap 3 :
 Konsisten dengan kesepakatan desain yang telah di
diskusikan merupakan penerapan nilai Akuntabilitas sehingga
penulis belajar untuk tetap memegang kesepakatan yang
telah dimusyawarahkan dan tidak merubah-rubah
kesepakatan tersebut dengan sendirinya.
 Penulis Cermat dalam menentukan jumlah papan penunjuk
arah yang akan dicetak agar sesuai dengan kesepakatan
bersama pimpinan.
 Desain yang telah disepakati ditindak lanjuti ke proses
pengadaan. Tahapan kegiatan ini merupakan bentuk
penerapan nilai tanggung jawab yang besar bagi penulis
agar desain yang telah selesai dapat segera berproses ke
tahap pengadaan dan dapat selesai tepat pada waktunya.

Manfaat kegiatan :
Manfaat dari kegiatan ini adalah mendapatkan desain yang tepat
dengan hasil yang maksimal untuk pembuatan papan penunjuk
arah.

 Kegiatan 4 bekerja sama dengan vendor dalam pembuatan


papan penunjuk arah
Kegiatan ini merupakan tahapan untuk membuat desain
yang telah dirancang menjadi bentuk aktual dengan bahan-bahan
yang digunakan sesuai dengan kesepakatan bersama vendor
pembuat papan penunjuk arah. Tahapan kegiatan adalah :
Tahap 1 :
Setelah mencari refrensi vendor yang bersedia membuat papan
penunjuk arah, penulis menghubungi vendor melalui sosial media
whatsapp dengan menggunakan bahasa yang sopan yaitu
memberi salam dan menggunakan kalimat yang jelas sehingga
vendor dapat memahami maksud dan tujuan penulis
menghubungi vendor. Kemudian penulis membuat janji untuk
bertemu secara langsung berkonsultasi tentang proses
pembuatan papan penunuk arah dengan Tidak memaksakan
kehendak pada vendor dan waktu pertemuan sesuai
kesepakatan bersama. Dalam hal ini penting untuk penulis
perhatikan agar tidak melanggar UU ITE dalam bersosial media.

Tahap 2 :
Saat bertemu secara langsung, penulis berkonsultasi mengenai
pembuatan serta anggaran papan penunjuk arah dengan tetap
bersikap sopan dan ramah sehingga penulis dapat Bekerjasama
dan menjalin hubungan baik dengan vendor. Selanjutnya dalam
membahas desain dan rancangan yang akan dibuat oleh vendor
penulis harus menjelaskan secara transparan terkait hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan papan penunjuk arah.
Kemudian setelah vendor bersedia membuat papan penunjuk
arah penulis membahas terkait anggaran keseluruhan yang akan
dikeluarkan penulis untuk nantinya akan dilaporkan kepada
mentor dengan Jujur tidak melakukan kecurangan atau
memanipulasi anggaran biaya pembuatan papan penunjuk arah.

Tahap 3 :
Dalam proses pembuatan papan penunjuk arah, penulis
melakukan pengecekan dengan memastikan vendor membuat
papan penunjuk arah yang sesuai desain dengan menggunakan
kualitas bahan yang baik sesuai kesepakatan awal hal ini
berkaitan dengan menerapkan nilai dasar berorientasi mutu dan
penulis dengan Cermat memperhatikan secara detail satu persatu
dalam mengecek hasil cetakan papan penunjuk arah apakah
sudah sesuai atau belum dengan rancangan awal. Penulis
bersikap Jujur dalam pembuatan papan penunjuk arah sesuai
kesepakatan bersama dan telah melakukan survey serta
menentukan lokasi yang strategis sehingga ditetapkanlah
pembuatan papan penunjuk arah berjumlah 3 buah tanpa
mengurangi atau melebihkan yang sudah disepakati.
Analisis Dampak Terhadap Nilai Dasar Aneka :
Tahap 1 :
 Saat menghubungi vendor melalui sosial media Whatsapp
penulis menggunakan bahasa yang sopan guna terjalinnya
komunikasi yang baik dan penulis pun mendapatkan respon
yang baik dari vendor.
 Penulis Tidak memaksakan kehendak sendiri dalam
penentuan waktu untuk bertemu dalam pembahasan
mengenai kerjasama pembuatan papan penunjuk arah
melainkan penulis membuat janji terlebih dahulu sebelum
pertemuan tatap muka dengan menyesuaikan waktu kedua
belah pihak dan atas kesepakatan bersama.
 Dengan memahami tentang UU ITE penulis tidak
sembarangan dalam menggunakan sosial media.

Tahap 2 :
 Bekerjasama dengan menjalin hubungan baik dengan vendor
merupakan penerapan nilai Nasionalisme agar terjalin
hubungan kerjasama yang baik dan tidak merugikan orang
lain.
 Penulis menjelaskan secara transparan papan penunjuk arah
yang akan dibuat kepada vendor agar papan penunjuk arah
yang dicetak nantinya sesuai dengan yang disepakati
bersama dengan mentor (Direktur RSUD Datoe Binangkang).
 Penulis bersikap Jujur tidak melakukan kecurangan atau
memanipulasi anggaran biaya pembuatan papan penunjuk
arah dengan menunjukkan bukti yang jelas dan sesuai
(adanya nota pembayaran).

Tahap 3 :
 Penulis memastikan vendor membuat papan penunjuk arah
sesuai desain dengan menggunakan bahan yang baik
merupakan penerapan nilai berorientasi mutu sehingga
menghasilkan papan penunjuk arah yang berkualitas tinggi
dan mudah dibaca oleh pengunjung.
 Penulis Cermat dalam mengecek hasil cetakan papan
penunjuk arah apakah sudah sesuai atau tidak agar sesuai
dengan desain yang dibuat.
 Penulis Jujur mengenai jumlah papan penunjuk arah yang
dicetak merupakan penerapan nilai anti korupsi.

Manfaat kegiatan :
Manfaat dari kegiatan ini adalah menjalin hubungan kerjasama
dengan vendor dalam pembuatan papan penunjuk arah agar
dapat membantu kelancaran kegiatan dari penulis dan bisa
selesai tepat waktu.

 Kegiatan 5 memasang papan penunjuk arah


Kegiatan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah
memasang papan penunjuk arah yang telah dibuat. Adapun
tahapan kegiatannya yaitu :
Tahap 1 :
Penulis menerapkan nilai Hormat kepada Direktur saat
melakukan konsultasi kembali terkait hasil pembuatan papan
penunjuk arah karena dengan hal tersebut mencerminkan bahwa
penulis menghargai adanya pimpinan. Saat berkonsultasi penulis
memperlihatkan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan dan
penulis maupun direktur Konsisten mengenai Papan penunjuk
arah yang telah selesai dibuat sesuai dengan kesepakatan
bersama sebelumnya dan tidak terjadi kesalah pahaman atau
berbeda persepsi. Dengan demikian penulis tetap berorientasi
mutu terkait papan penunjuk arah yang dibuat.

Tahap 2 :
Penulis meminta bantuan melakukan pemasangan papan
penunjuk arah pada rekan kerja dengan bersikap sopan
menggunakan tutur kata yang beretika. Selain bersikap sopan,
penulis memberikan kejelasan maksud dan tujuan dari
pemasangan papan penunjuk arah ini. Dalam berkomunikasi
penulis dan rekan kerja saling bertukar pikiran sehingga terjalin
kekompakan, kerjasama dan membangun sikap persatuan dan
kesatuan yang baik.

Tahap 3 :
Setelah meminta bantuan rekan kerja selanjutnya penulis
Bertanggung jawab memasang papan penunjuk arah dibantu
rekan kerja sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan sehingga
dapat terpasang dengan baik. Pemasangan papan penunjuk arah
di RSUD Datoe Binangkang ini berkaitan langsung dengan nilai
dasar Kepentingan publik karena dengan adanya papan
penunjuk arah dapat membantu memudahkan pengunjung rumah
sakit mencari lokasi yang akan dituju. Penulis Berani membuat
terobosan baru yang sebelumnya tidak tersedia menjadi tersedia
merupakan satu tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
yang lebih baik di RSUD Datoe Binangkang.

Analisis Dampak Terhadap Nilai Dasar Aneka :


Tahap 1 :
 Dengan melakukan konsultasi kembali dengan Direktur terkait
hasil pembuatan papan penunjuk arah, penulis menerapkan
nilai Hormat kepada pimpinan sehingga pimpinan
memberikan respon baik kepada penulis dan konsultasi pun
berjalan dengan baik.
 Konsisten mengenai papan penunjuk arah yang telah selesai
dibuat sesuai dengan kesepakatan bersama Direktur
sebelumnya dengan tidak merubah baik jumlah maupun
desain yang telah dicetak dan segera dipasang.
 Penulis selalu mengedepankan hal yang terbaik agar papan
penunjuk arah yang dibuat berorientasi mutu bermanfaat
bagi banyak orang.

Tahap 2 :
 Dengan penulis mengimplementasikan nilai sopan dengan
rekan kerja dapat membantu mempermudah penulis dalam
pemasangan papan penunjuk arah.

 Dengan penulis memberi Kejelasan kepada rekan kerja


maksud dan tujuan meminta bantuan maka rekan kerja dapat
segera membantu agar kegiatan dapat terlaksana.
 Dengan penulis membangun persatuan dan kesatuan
dengan rekan kerja, dapat terjalin hubungan kerja sama dan
saling tolong menolong antar sesama untuk menyelesaikan
pekerjaan.

Tahap 3 :
 Penulis Bertanggung jawab dalam memasang papan
penunjuk arah di lokasi yang telah ditentukan.
 Dengan adanya papan penunjuk arah, hal ini bermanfaat
besar untuk Kepentingan publik salah satunya yaitu dapat
membantu memudahkan pasien atau pengunjung di rumah
sakit mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang dituju.
 Penulis Berani membuat terobosan baru di RSUD Datoe
Binangkang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang
lebih baik.

Manfaat kegiatan :
Manfaat dari kegiatan ini adalah dengan adanya papan penunjuk
arah di RSUD Datoe Binangkang, penulis membantu pasien atau
pengunjung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dituju
dengan mudah. Selain itu, penulis Berani membuat terobosan
baru di RSUD Datoe Binangkang untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih baik.

 Kegiatan 6 Evaluasi kegiatan


Kegiatan terakhir yang dilakukan penulis, setelah
melaksanakan kegiatan memasang papan penunjuk arah adalah
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan apakah sudah sesuai
dengan rancangan atau belum sehingga dapat dilakukan
penyusunan pelaporan tahap akhir dalam aktualisasi dan habituasi
di RSUD Datoe Binangkang.
Tahap 1 :
Penulis melakukan pengamatan dengan cermat terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan serta papan penunjuk arah yang terpasang
apakah sudah sesuai, sehingga penulis dapat melakukan
penyusunan laporan aktualisasi dengan baik. Kemudian penulis
disiplin dengan waktu yang telah ditentukan untuk melakukan
evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Penulis juga
Bertanggung jawab dalam melakukan pengamatan evaluasi
kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan telah terlaksana
dengan baik.

Tahap 2 :
Penulis meminta ijin bertemu dengan sopan, menggunakan
pakaian yang rapi dan menyapa pimpinan serta menyampaikan
hasil laporan kegiatan dengan penggunaan kata yang baik
sehingga pada saat konsultasi mengenai hasil kegiatan kepada
Direktur, terjalin komunikasi yang baik. Jujur, dalam
menyampaikan laporan hasil kegiatan yang dilaksanakan kepada
mentor agar dapat dievaluasi secara langsung. Sesuai dengan hasil
pengamatan dan evaluasi, penulis menjelaskan secara transparan
segala kegiatan yang telah dilaksanakan untuk dilaporkan dengan
sebenar-benarnya.
Tahap 3 :
Penulis disiplin dalam menyelesaikan penyusunan laporan tepat
waktu. Penulis berusaha dan Bekerja Keras dalam penyusunan
Laporan Aktualisasi dan Habituasi agar dapat menghasilkan
Laporan Aktualisasi yang sesuai dengan aturan dan apa yang
penulis laksanakan setelah melakukan konsultasi Penulis
Menyusun hasil laporan Aktualisasi dan mempertanggung
jawabkan segala kegiatan dengan berorientasi mutu mengikuti
setiap tahap nilai-nilai dasar yang telah diajarkan.

Analisis Dampak Terhadap Nilai Dasar Aneka :


Tahap 1 :
 Setelah penulis melakukan pengamatan serta mengevaluasi
kembali dengan cermat kegiatan yang telah dilaksanakan,
apakah sudah sesuai dengan pedoman atau tidak, agar tidak
terjadi kesalahan dalam penyusunan laporan aktualisasi.
 Disiplin, dengan bersikap disiplin membuat penulis belajar
untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
 Penulis bertanggung jawab mengenai pengamatan dan
evaluasi kegiatan ini untuk dituangkan dalam laporan
aktualisasi.

Tahap 2 :
 Dengan bersikap sopan saat konsultasi akhir, mendapatkan
sambutan hangat dari mentor dan menerima dengan baik hasil
kegiatan yang penulis lakukan.
 Selain itu, jujur dalam menyampaikan terlaksananya kegiatan
kepada direktur selaku mentor mengenai kegiatan dan juga
deskripsi dari kegiatan dijelaskan dengan sebenar-benarnya.
 Penulis menjelaskan secara transparan hasil kegiatan pada
mentor mengenai penunjuk arah yang telah dibuat telah sesuai
dan diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak orang dan dapat
meningkatkan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.

Tahap 3 :
 Dengan mengimplementasikan sikap yang disiplin waktu,
laporan akhir aktualisasi dapat diselesaikan tepat waktu.
 Penulis belajar bertanggung jawab dan belajar bagaimana
membuat laporan yang berorientasi mutu sehingga
pembuataan laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat dan
meningkatkan penulis dalam penyusunan agenda-agenda
kegiatan.
 Dengan berakhirnya Aktualisasi dan Habituasi yang telah
dirangkum dalam laporan aktualisasi, kiranya kerja keras
penulis dapat memiliki manfaat yang baik bagi penulis, bagi
rumah sakit maupun dalam pelayanan publik dimana penulis
melaksanakan tugas.

Manfaat kegiatan :
Manfaat dari kegiatan ini adalah dengan melakukan evaluasi
kegiatan, penulis dapat melakukan pengamatan dan mengevaluasi
apakah masih ada tahapan kegiatan yang belum terlaksana dengan
baik atau tidak. Sehingga penulis dapat melanjutkan ke tahapan
pembuatan laporan dan menyelesaikan laporan akhir aktualisasi
dan habituasi dengan baik.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil kegiatan aktualisasi dan
habituasi dimulai dari tanggal 29 November 2021 sampai dengan 17
Desember 2021 yaitu sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi pengadaan penunjuk arah di
RSUD Datoe Binangkang dapat berjalan dengan baik.
2. Penunjuk arah yang di buat tidak hanya untuk pelaksanaan
kegiatan aktualisasi dan habituasi saja akan tetapi dengan adanya
penunjuk arah itu membuat manfaat besar bagi pasien atau
penunjung rumah sakit yaitu mempermudah mendapatkan ruang
pelayanan kesehatan yang dituju serta bermanfaat bagi rumah
sakit sendiri yaitu dapat membantu dalam hal kelengkapan sarana
dan prasarana rumah sakit.
3. Pada kegiatan ini dengan mengaktualisasikan nilai- nilai ASN
maka penulis mendapat pembelajaran untuk selalu meningkatkan
sikap nasionalisme, mewujudkan sikap akuntabilitas, dan
senantiasa menjunjung tinggi nilai etika public, memiliki komitmen
mutu yang baik dalam menjalankan tugas dan kerja serta
senantiasa menjaga dan mempertahankan sikap anti korupsi di
lingkungan kerja sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik
dan memberikan hasil yang optimal.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan
menerapkan nilai- nilai dasar profesi ASN, maka diharapkan :
1. Nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tetap diterapkan di RSUD Datoe
Binangkang dalam tugas dan kerja setiap hari.
2. Senantiasa dengan adanya papan penunjuk arah ini penulis
berharap semua pihak baik tenaga kesehatan, penunjang
kesehatan maupun bagian manajemen RSUD Datoe Binangkang,
bersama-sama memperhatikan pemeliharaan papan penunjuk arah
tersebut agar tetap dalam kondisi baik dan dapat memberikan
manfaat besar bagi banyak orang dalam jangka waktu panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas.Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik.Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul


Penyelenggara Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta

Peraturan Lembaga Administrasi Negara, Nomor 25 Tahun 2017. tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Golongan III Calon PNS
Golongan III. Jakarta

Pedoman Sistematika Penulisan Rancangan dan Laporan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS 2021

Profil RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow


LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN KEGIATAN 1

Melakukan konsultasi dengan Direktur RSUD Datoe Binangkang


untuk memberitahukan rencana kegiatan serta meminta ijin untuk
melakukan aktualisasi

 Agenda Pelaksanaan Kegiatan


 Dokumentasi pertemuan
 Notulen dan Surat Persetujuan kegiatan aktualisasi

KEGIATAN 1
 Tahapan 1 : Menyusun agenda pelaksanaan kegiatan

Kegiatan menyusun agenda pelaksanaan kegiatan

Agenda rencana kegiatan


 Tahapan 2 : Melakukan pertemuan dengan Direktur RSUD Datoe
Binangkang

Kegiatan melapor kepada Direktur RSUD Datoe Binangkang

Kegiatan melapor kepada Direktur RSUD Datoe Binangkang


 Tahapan 3 : Meminta saran dan ijin dari Direktur RSUD Datoe
Binangkang untuk melaksanakan kegiatan.
LAMPIRAN KEGIATAN 2

Mengidentifikasi Lokasi Pemasangan Penunjuk Arah

 Dokumentasi pertemuan
 Dokumentasi mensurvey dan menentukan lokasi pemasangan
papan penunjuk arah
 Dokumentasi pemberian tanda di lokasi penunjuk arah
KEGIATAN 2

 Tahapan 1 : Meminta ijin kepada kasubag umum dan perlengkapan


RSUD Datoe Binangkang untuk mengidentifikasi lokasi pemasangan
penunjuk arah

Kegiatan meminta ijin kepada kasubag umum dan perlengkapan


 Tahapan 2 : Mensurvey dan menentukan rencana lokasi yang akan
dipasangkan penunjuk arah

Kegiatan menentukan lokasi yang strategis untuk pemasangan


penunjuk arah (Lokasi pertama)

Kegiatan menentukan lokasi yang strategis untuk pemasangan


penunjuk arah (Lokasi kedua)
Kegiatan menentukan lokasi yang strategis untuk pemasangan
penunjuk arah (Lokasi ketiga)

Kegiatan mengukur tinggi dan lebar selasar di lokasi dengan bantuan


rekan kerja
 Tahapan 3 : Memberikan tanda di lokasi yang akan dipasangkan
penunjuk arah

Kegiatan mencari bahan untuk penanda penunjuk arah

Kegiatan memberikan tanda di lokasi pemasangan penunjuk arah


(Lokasi pertama)
Kegiatan memberikan tanda di lokasi pemasangan penunjuk arah
(Lokasi kedua)

Kegiatan memberikan tanda di lokasi pemasangan penunjuk arah


(Lokasi ketiga)
LAMPIRAN KEGIATAN 3

Perancangan Desain Penunjuk Arah

 Dokumentasi pembuatan desain


 Dokumentasi pertemuan
 Dokumentasi desain yang siap dicetak
KEGIATAN 3

 Tahapan 1 : Membuat desain penunjuk arah sesuai dengan hasil dari


identifikasi lokasi yang akan di pasang penunjuk arah.

Kegiatan membuat desain penunjuk arah


 Tahapan 2 : Berkoordinasi dengan Direktur RSUD Datoe Binangkang
selaku mentor terkait desain yang dibuat.

Kegiatan berkoordinasi dengan direktur RSUD Datoe Binangkang

Kegiatan berkoordinasi dengan direktur RSUD Datoe Binangkang


 Tahapan 3 : Menetapkan desain papan penunjuk arah.

Desain papan penunjuk arah 1

Desain papan penunjuk arah 2

Desain papan penunjuk arah 3


LAMPIRAN KEGIATAN 4

Bekerja Sama Dengan Vendor Dalam Pembuatan Papan Penunjuk


Arah

 Dokumentasi screen shot/tangkapan layar sosial media whatsapp


 Dokumentasi pertemuan dan nota pembayaran
 Dokumentasi kegiatan
KEGIATAN 4

 Tahapan 1 : Menghubungi vendor melalui sosial media whatsapp.


 Tahapan 2 : Bertemu dan berkonsultasi secara langsung mengenai
pembuatan serta anggaran papan penunjuk arah.

Kegiatan berkonsultasi dengan vendor mengenai desain yang akan dibuat

kwitansi pembayaran

 Tahapan 3 : Pencetakan papan penunjuk arah oleh vendor.


Kegiatan mengawasi vendor dalam proses pembuatan papan penunjuk
arah

Kegiatan mengawasi vendor dalam proses pembuatan papan penunjuk


arah
Kegiatan memeriksa papan penunjuk arah yang dibuat sesuai desain

Kegiatan penyerahan 3 buah papan penunjuk arah


LAMPIRAN KEGIATAN 5

Memasang Papan Penunjuk Arah

 Dokumentasi pertemuan dengan mentor


 Dokumentasi meminta bantuan kepada rekan kerja
 Dokumentasi terpasangnya papan penunjuk arah di lokasi yang telah
ditentukan
KEGIATAN 5

 Tahapan 1 : Konsultasi kembali hasil cetakan penunjuk arah dengan


Direktur RSUD Datoe Binangkang selaku mentor.
 Tahapan 2 : Meminta bantuan rekan kerja untuk pemasangan papan
penunjuk arah.
 Tahapan 3 : Memasang papan penunjuk arah.
LAMPIRAN KEGIATAN 6

Evaluasi Kegiatan

 Dokumentasi pengamatan
 Dokumentasi pertemuan dengan mentor
 Laporan Aktualisasi
KEGIATAN 6

 Tahapan 1 : Melakukan pengamatan dan evaluasi kegiatan.


 Tahapan 2 : Konsultasi hasil kegiatan dengan Direktur RSUD Datoe
Binangkang selaku mentor.
 Tahapan 3 : Menyusun hasil kegiatan dan laporan aktualisasi.

Anda mungkin juga menyukai