Anda di halaman 1dari 38

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

PROFESI PNS

PENERAPAN PELAYANAN WAKTU TUNGGU RESEP OBAT MELALUI


SURVEI KEPUASAN PASIEN DI APOTEK RAWAT JALAN RSUD
BOLAANG MONGONDOW UTARA

DISUSUN OLEH :

NAMA : SAJIDAH ALAMRI, S.Farm.,Apt


NIP : 19910129 201903 2 008
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
GOLONGAN : III
ANGKTAN : 3
UNIT KERJA : RSUD BOLMUT

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III PEMERINTAH KABUPATEN


BOLAANG MONGONDOW UTARA
BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

PENERAPAN PELAYANAN WAKTU TUNGGU RESEP OBAT MELALUI


SURVEI KEPUASAN PASIEN DI APOTEK RAWAT JALAN RSUD
BOLAANG MONGONDOW UTARA

Disusun Oleh:
Nama : Sajidah Alamri
NIP : 19910129 201903 2 008
Unit Kerja : RSUD Bolaang Mongondow Utara

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari/Tanggal : November 2019
Tempat : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Sulawesi Utara

Watutumou, Desember 2019


Mengetahui,
Coach, Mentor,

Johnly H. Tangkilisan, M.Pd M. Dito Buntuan, S.Farm.,Apt


NIP. 19770721 200802 1 001 NIP. 19890109 201403 1 001
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI DAN
HABITUASI

JUDUL : PENERAPAN PELAYANAN WAKTU TUNGGU RESEP OBAT

MELALUI SURVEI KEPUASAN PASIEN DI APOTEK RAWAT

JALAN RSUD BOLAANG MONGONDOW UTARA

NAMA : SAJIDAH ALAMRI

NIP : 199101292019032008

PANGKAT/ GOL : PENGATUR / III B

JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA

INSTANSI : RSUD BOLAANG MONGONDOW UTARA

Demikian berdasarkan hasil seminar laporan aktualisasi dan habituasi pada hari 17
Desember 2019. Bertempat di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

MENTOR COACH PENGUJI

dr. Winny M Sowikromo Johnly H. Tangkilisan, M.Pd Indra S. Lauma


NIP 19760419 200902 2 002 NIP 19770721 200802 1 001 NIP 19830221 200802 1 001

KEPALA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA

Ir. J. V. SENDUK
PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19600621 198507 1 001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
hikmat dan penyertaan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi
ini dengan segala baik.
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini dibuat untuk
melengkapi tugas akhir dari Program Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara.
Penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini tidak lepas
dari dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
sebab itu, penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bupati Bolaangmongondow Utara Bapak Drs. Hi. Depri Pontoh
2. Wakil Bupati Bolaangmongondow Utara Bapak Drs. Amin Lasena, M.A.P.
3. Kepala Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Ir. J.
V. Senduk
4. Sekretaris Daerah Bolaangmongondow Utara Bapak DR. Asripan Nani, M.Si
5. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Bapak Kristanto Nani,
S.STP
6. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bolaangmongondow Utara Ibu dr. Winny
M Sowikromo
7. Panitia Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II, III dan para pengajar Widyaiswara.
8. Teman-teman angkatan 3 Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III yang saling memberikan semangat dan dukungan yang besar
dalam menyelesaikan penulisan rancangan aktualisasi ini.
9. Kedua Orang tua yang selalu memberi dukungan secara luar biasa, doa dan
nasihat yang selalu ada untuk mendukung penulis untuk menyelesaikan
penulisan ini.
10. Semua pihak yang telah membantu.
Akhir kata “Tidak ada Gading yang Tak Retak” begitu pula penulis menyadari
bahwa penulisan rancangan aktualisasi ini masih banyak memiliki kekurangan dan
keterbatasan. Oleh sebab itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun
sehingga penulisan ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Watutumou, Desember 2019

Penulis

Sajidah Alamri
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSTUJUAN……………………………………………………..

KATA PENGANTAR………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………..

1.1 Latar Belakang………………………………………………………

1.2 Tujuan Aktualisasi…………………………………………………..

1.3 Ruang Lingkup……………………………………………………...

BAB II. DESKRIPSI LOKUS…………………………………………………

2.1. Sejarah Singkat Tentang Lokus…………………………………….

2.2. Visi dan Misi……………………………………………………….

2.3. Tugas dan Fungsi Apoteker………………………………………..

2.4. Struktur Organisasi RSUD Bolmut………………………………..

BAB III. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI……………………

3.1. Penetapan Isu………………………………………………………

3.2. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Isu…………………………

3.3. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Isu dan Kegiatan………………...

3.4. Jadwal Implementasi………………………………………………


BAB IV. PEMBAHASAN………………………………………………….

4.1. Catatan Kegiatan………………………………………………..

BAB V. PENUTUP…………………………………………………………

5.1. Kesimpulan…………………………………………..………….

5.2. Saran…………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Pelayanan publik

merupakan bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan

masyarakat. Salah satu kebutuhan masyarakat adalah pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan harapan dari setiap penerima

layanan kesehatan. Dengan demikian, semua petugas kesehatan memiliki

tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Kepuasan pasien

merupakan salah satu indicator untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun

2017 menyebutkan bahwa rumah sakit adalah sarana kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat. Salah satu pelayanan di rumah sakit yang diharapkan

memenuhi standar pelayanan minimal adalah pelayanan farmasi. Hal tersebut

diperjelas dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016 tentang

standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang menyebutkan bahwa

Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab

kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi yang meliputi obat, bahan

obat, obat tradisional dan kosmetika dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Untuk itu perlu adanya standar

pelayanan kefarmasian yang bertujuan untuk menngkatkan mutu pelayanan,

menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, dan melindungi pasien dan

masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan

pasien (patient safety) (Kemenkes RI, 2016).

Standar minimal pelayanan farmasi di rumah sakit adalah waktu tunggu.

Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai pasien

menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi, dengan standar minimal

yang ditetapkan kementerian kesehatan adalah ≤ 30 menit, sedangkan waktu

tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan

resep sampai dengan menerima obat racikan yaitu ≤ 60 menit (Menkes 2008).

Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi lebih cepat dibandingkan dengan

waktu pelayanan resep obat racikan karena pelayanan resep obat jadi tidak

melalui proses peracikan (Nurjanah et al.2016). Menurut penelitian yang

dilakukan oleh (Esti et al. 2015) menyebutkan bahwa waktu tunggu merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Waktu tunggu yang lama

merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan

pasien. Bila waktu tunggu lama maka hal tersebut akan mengurangi kenyamanan

pasien dan berpengaruh pada utilitas pasien di masa mendatang. Hasil dari

beberapa penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu pelayanan resep masih

lama atau belum sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh
kementerian kesehatan seperti penelitian yang dilakukan oleh (Bustani et al.

2015) waktu tunggu yaitu >60 menit.

Berdasarkan analisa isu, dampak serta solusi yang dikemukakan, maka kami

merasa perlu untuk mengambil isu ini dan mengaitkannya dengan nilai-nilai dasar

Aparatur Sipil Negara yang meliputi; Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.(ANEKA).

1.2 Tujuan Aktualisasi

Sebagai peserta latihan dasar CPNS Golongan III dari Unit Kerja Dinas

Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Bolaang Mongondow Utara diharapkan

mampu menjalankan fungsi ASN dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

ASN dalam menjalankan tugas dan peran. Tujuan penulisan rancangan kegiatan

aktualisasi dan habituasi ini diharapkan diperoleh data mengenai gambaran

tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Umum Daerah Bolaang Mongondow Utara.

1.3. Ruang Lingkup Pelaksanaan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan Pimpinan

2. pelayanan resep di apotek rawat jalan serta menganalisa waktu tunggu resep.

3. Pembuatan dan penerapan kuesioner

4. Membuat Kotak kepuasan pasien dan koin emotion

5. Evaluasi hasil pengelolaan survei


BAB II

DESKRIPSI LOKUS

2.1 Sejarah Singkat Tentang Lokus

Secara historis Rumah Sakit Umum Daerah pada mulanya merupakan sebuah

bangunan poliklinik yang didirikan pada tahun 2009 yang terletak di Desa

Tomoagu Kecamatan Bolangitang Barat dengan sumber dana tugas pembantuan.

Pada Tahun 2010 di bangun sebuah gedung Unit Gawat Darurat (UGD) yang

dibangun dengan anggaran APBD yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus

(DAK). Pada Tahun 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bolaang

Mongondow Utara bertambah dua bangunan yaitu bangunan Kelas III Nifas dan

Bangunan RS Siap Ponek dengan anggaran APBD bersumber dari DAK. Pada

Tahun 2013 bertambah dua Bangunan yaitu Bangunan ICU dan Bangunan BDRS

yang di biayai Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum (DAU) lewat

APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Pada Tanggal 18

Juli 2013 Pemerintah Daerah melalui Bupati Bolaang Mongondow Utara Pak Drs.

Hi. Hamdan Datunsolang melantik Pejabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

yaitu Dokter Sugeng Hermawan dan Sekretaris yaitu Sofian Mokoginta,SKM dan

dibantu oleh 13 tenaga Kesehatan lainnya. Pada Tahun 2014 di bangun satu

bangunan kelas III dengan pembiayaan Dana Alokasi Khusus dan satu bangunan

rumah genset dengan pembiayaan APBD Dana Alokasi Umum, Pada Tanggal 13

Februari 2014 Direktur RSUD berkomitmen dengan seluruh karyawan Rumah

Sakit untuk membuka Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat dengan tidak


memungut biaya Pelayanan (gratis) Melalui Keputusan Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi tentang Ijin Penyelenggaraan Sementara RSUD Kabupaten Bolaang

Mongondow Utara. Pada Tahun 2015 di bangun satu bangunan laboratorium

dengan pembiayaan APBD Dana Alokasi Umum dan di lakukan pembangunan

salasar untuk penghubung bangunan UGD dan ICU serta penghubung ICU

dengan Instalasi Rawat Inap. Pada 15 Januari 2016 Pemerintah Daerah melalui

Bupati Bolaang Mongondow Utara kembali melantik Pejabat Direktur Rumah

Sakit Umum Daerah yaitu Dokter Fitriana Ekawati Akub dan pada tahun 2016

juga di bangun satu bangunan Instalasi Bedah Sentral dan satu bangunan ICCU

dengan pembiayaan APBD Dana Alokasi Khusus. Pada tanggal 28 Juli 2017

melalui Bupati Bolaang Mongondow Utara, Pemerintah Daerah melantik Dokter

Winny M. Sowikromo sebagai Pejabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Bolaang Mongondow Utara. Selain itu, di bangun selasar penghubung antara

bangunan yang masih belum diselesaikan pada tahun sebelumnya. Pada tahun

2017 juga di bangun Instalasi Gizi dan gedung Radiologi. Untuk pembangunan

Selasar, Instalasi Gizi serta Radiologi tersebut dengan pembiayaan APBD Dana

Alokasi Umum.Pembangunan RSUD setiap Tahun semakin berkembang baik dari

segi sarana dan prasarana, alat kesehatan serta sumber daya manusia yang

merupakan komitmen Pemerintah Daerah dalam menjadikan sebuah Rumah Sakit

Umum Daerah yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.


Pada tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia tanggal 12 Agustus 2014 Nomor HK.02.03/I/2035/2014, Rumah sakit

Umum Daerah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum kelas D, sampai saat ini.

Berdasarkan keputusan Bupati Bolaang Mongondow Utara Nomor : 108

Tahun 2010 tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit Umum Daerah

Kelas C dengan nama “Rumah Sakit Umum Daerah BOLMUT” Kabupaten

Bolaang Mongondow Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Tahun 2012 Keputusan

Bupati Bolaang Mongondow Utara No 119 Tahun 2012 tentang Ijin Operasional

Sementara RSUD Bolmong Utara Kelas C. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan

Propinsi Sulawesi Utara Nomor 188.4/SK-Dinkes/3738/XI/2013 tentang Ijin

Penyelenggaraan Sementara RSUD Bolaang Mongondow Utara. Keputusan

Bupati Bolaang Mongondow Utara No 424 Tahun 2015 tentang Ijin Operasional

RSUD Bolaang Mongondow Utara Kelas D.

2.2 Visi Misi dan Tata Nilai RSUD Bolmut

- VISI

Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bolaang

Mongondow Utara Yang Bermutu, Nyaman dan Menjadi Idaman

Masyarakat.
- MISI

a) Meningkatkan lingkungan kerja yang kondusif dan profesionalisme

dalam pelayanan kesehatan

b) Meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan rujukan bagi

masyarakat

c) Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia dan akreditas rumah

sakit

d) Meningkatkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM-RS)

e) Mengembangkan manajemen rumah sakit yang efisien, transparan dan

akuntabel

f) Meningkatkan peningkatan KIA untuk mempercepat penurunan AKI

dan AKB

g) Meningkatkan kesejahteraan karyawan rumah sakit


2.3. Tugas Dan Fungsi Apoteker

1. Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan


Kefarmasian
2. Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi
3. Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi
4. Mengolah data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
5. Mengawasi kegiatan dalam rangka Sterilisasi Sentral
6. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan
Farmasi
7. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan
Perbekalan Farmasi
8. Meracik obat resep individual dalam rangka Dispensing
9. Visite ke ruang rawat
10. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
11. Konseling Obat
12. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
13. Mendokumentasikan dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat
14. Pelayanan jarak jauh (Remote Service)
15. Pelayanan di tempat tinggal (Home care)
16. Ambulatory services
17. Swamedikasi
18. Pelayanan paliatif
2.4. Struktur Organisasi

DIREKTUR
dr. Winny M. Sowikromo

SPI
Komite Komite
medik

Sub Bagian Sub Bagian Kepala Sub Bagian


Seksi Pelayanan Umum Dan Perencanaan Keuangan Kepegawaian :SASW
Medik Dan Seksi Penunjang Medik Perlengkapan :Nas Dan Pelaporan : SUTRI ATI DJENAAN,
Keperawatan : Dan Non Medik :M rul E. BUHANG , S. Kep AMKL
YULI OLII, Dito
SKM Buntuan,S.Farm.Apt

SMF

INSTALASI KJF
INSTALASI KJF
BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu

Dalam penetapan isu yang di angkat penulis menggunakan teknik USG yang mana

pegertian USG adalah sebagai berikut:

URGENCY : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,dianalisis


dan ditindaklanjuti;
SERIOUSNESS : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan;
GROWHT : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagai mana mestinya.

NO ISU AKTUAL/MASALAH POKOK U S G SKOR PRIORITAS

Belum optimalnya pemusnahan obat expired


1. 4 3 3 10 III
di RSUD Bolmut
Kurang optimalnya waktu tunggu resep
2. 5 5 4 14 I
obat di Apotek RJ RSUD Bolmut
Kurang optimalnya Pengelolaan Obat di
3. 5 4 4 13 II
Gudang Farmasi RSUD BOLMUT

Tabel 1. Perumusan Isu Dan Penetapan Isu


Keterangan:
Angka 5: sangat gawat/mendesak/cepat;
Angka 4: gawat/mendesak/cepat;
Angka 3: cukup gawat/mendesak/cepat;
Angka 2: kurang gawat/mendesak/cepat;
Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat.
(menggunakan Skala Likert)

Berdasarkan tabel tersebut, ditemukan isu/masalah pokok yang menjadi


prioritas, yakni “Optimalisasi waktu tunggu resep obat melalui survei kepuasan
pasien di Apotek Rawat Jalan RSUD Bolmut”.

3.2. Keterkaitan Nilai Dasar ASN Dengan Isu

Pengertian Isu secara umum adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam
maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan
efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Pembentukan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk dapat
mengubah mindset sebagai pelayan masyarakat.Oleh karena itu untuk menerapkan
pola baru ASN diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima
kata tersebut yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Dengan cara
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama mengingat
visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada
pada komitmen mutu seperti :
a. Efektif
b. Efisien
c. Inovatif
d. Berorientasi mutu
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian Negara.
3.3. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Isu dan Kegiatan
Unit Kerja : RSUD Bolaang Mongondow Utara
Identitas Isu : Pelayanan Publik
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya waktu tunggu resep di
Apotek RJ RSUD Bolmut
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi waktu tunggu resep melalui survei
kepuasan pelayanan pasien di Apotek RJ
RSUD Bolmut
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai -
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Melakukan - Konsultasi dengan - Terciptanya Akuntabilitas Dengan adanya ASN Adanya
konsultasi Pimpinan Rsud kesepakatan - Mendiskusikan yang memiliki keterbukaan antara
dengan Bolmut dengan rencana kegiatan Akuntabilitas, Sifat pimpinan dan
Pimpinan - Meminta izin dan pimpinan dengan atasan terlebih Nasionalisme dan Etika bawahan
dukungan kepada setelah dahulu supaya ada serta anti korupsi
pimpinan dan kepala melakukan transparansi dari kita menggambarkan bahwa
ruangan. pembahasan sebagai ASN karena pegawai tersebut adalah
- Membahas rencana serta menyangkut pegawai yang
kegiatan dengan memperoleh kepentingan bersama. berkualitas yang
pimpinan masukan dan Nasionalisme mampu memberikan
- Meminta saran dan saran dari - Penyampaian rencana pelayanan publik yang
masukan atasan terkait kegiatan kepada atasan baik.
dengan tidak boleh
kegiatan yang memaksakan
akan kehendak kita dan
dilakukan. harus memperhatikan
kepentingan bersama
karena hasil kegiatan
tersebut merupakan
kinerja instansi.
Etika Publik
- Penyampaian rencana
kegiatan kepada atasan
harus sopan serta dan
dengan penuh hormat.
Komitmen Mutu
- Rencana kegiatan
yang disampaikan
haruslah kegiatan
yang berorientasi
mutu
Anti Korupsi
- Setelah menerima
arahan dan persetujuan
dari pimpinan, maka
kegiatan harus
dilakukan dengan
disiplin.
Dampak yang akan
timbul bila nilai tidak
diaktualisasikan adalah
rencana kegiatan yang
akan dilakukan tidak
berjalan dengan maksimal
karena tidak adanya
kejelasan target serta
tidak adanya dukungan
dari atasan/pemimpin.
2. Pelayanan - Menerima resep dari -Tersedianya Akuntabilitas Terwujudnya pelayanan Seorang ASN harus
resep di pasien lembar data - Saya akan menerima kesehatan yang dapat dipercaya
apotek rawat - menuliskan waktu waktu tunggu resep dan menuliskan berkualitas bagi dalam memberikan
jalan serta datang resep pada obat di apotek waktu tunggu obat masyarakat pelayanan
Menganalisa form waktu tunggu RJ secara rutin dan tepat. kesehatan dan
waktu tunggu dan mengerjakan resep Nasionalisme Meningkatkan mampu
obat. sesuai dengan nomor - Saya akan melayani pelayanan masyarakat bertanggung jawab
antrian resep. resep dan yang bermutu, merata atas setiap tindakan
- Jika di resep terdapat mengerjakan tanpa dan terjangkau. yang dilakukan.
resep racikan maupun membedakan status,
non racikan, maka baik pasien BPJS
tuliskan pula waktu maupun umum.
selesai mengerjakan Dampak:
resep. - jika nilai tidak
- Menyerahkan obat diterapkan maka akan
disertai dengan memerlukan waktu
pelayanan informasi yang lama dalam
obat pelayanan obat.

3. Pembuatan - Menyusun daftar - Diperoleh Akuntabilitas Meningkatkan Seorang ASN harus


dan pertanyaan kuesioner lembar - Tanggung jawab pelayanan kesehatan bertanggung jawab
penerapan - Melakukan konsultasi kuesioner profesi dalam yang bermutu dan dalam
kuesioner dengan pimpinan mengenai meningkatkan profesional. melaksanakan
terkait kuesioner tingkat pelayanan kefarmasian setiap tugas dalam
yang sudah disusun kepuasan memberikan
- Pembagian kuesioner dalam Anti korupsi pelayanan
pada pasien rawat pelayanan - Peduli terhadap kesehatan yang
jalan pelayanan kepuasan efektif dan efisien
pada pasien kepada pasien.

4. Membuat - Menyiapkan kotak - Tersedianya Akuntabilits Meningkatkan Adanya pelayanan


Kotak kepuasan pasien dan kotak - Seorang apoteker pelayanan kesehatan kesehatan yang
kepuasan koin emotion. kepuasan bertanggung jawab yang bermutu dan efektif dan efisien
pasien dan - Memasangkan kotak pasien di dalam setiap mutu profesional kepada pasien.
koin emotion kepuasan pasien dan apotek RJ pelayanan di apotek.
koin emotion di
depan sudut apotek.
- Petugas meminta Nasionalisme

pasien untuk mengisi - Seorang apoteker

kotak sesuai dengan harus disiplin dalam

pelayanan yang menjalankan tugas

diterima kefarmasian di apotek

5. Evaluasi - Menganalisis data Diperolehnya Akuntabilitas Meningkatkan Memberikan


Pengelolaan setiap kegiatan yang laporan hasil - Dapat melakukan pelayanan yang optimal pelayanan yang
hasil survei diperoleh pengelolaan tanggung jawab dan beguna untuk optimal bagi pasien
- Pembuatan laporan survei sesuai dengan profesi pasien. dengan
tentang hasil yang di miliki, yaitu memberikan rasa
pengukuran tingkat dengan melakukan aman dan
kepuasan pasien pekerjaan kepercayaan
terhadap pelayanan kefarmasian. terhadap pelayanan
kefarmasian di apotek. Nasionalisme obat.
- Perlu ada kerjasama
yang baik dalam
menjalankan tugas
kefarmasian terhadap
kepuasan pasien
3.4 JADWAL IMPLEMENTASI

Nama Peserta : Sajidah Alamri, S.Farm., Apt


Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Bolaang Mongondow Utara
Isu : Kurang optimalnya waktu tunggu pelayanan resep obat di Apotek
RJ RSUD Bolmut
Gagasan Pemecahan : Optimalisasi waktu tunggu pelayanan resep obat melalui survey kepuasan
pasien di Apotek RJ RSUD Bolmut
No Isu/Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Tanggal Output
Pelaksanaan
1. Melakukan AKUNTABILITAS - Terciptanya kesepakatan
Konsultasi dengan NASIONALISME dengan pimpinan setelah
Pimpinan. ETIKA PUBLIK melakukan pembahasan ser
KOMITMEN MUTU 25/11/2019 memperoleh masukan dan s
ANTI KORUPSI dari atasan terkait dengan
kegiatan yang akan dilakuk
2. Pelayanan resep di AKUNTABILITAS - Tersedianya lembar data w
apotek rawat jalan NASIONALISME 27/11/2019 tunggu obat pada pasien RJ
serta Menganalisa
waktu tunggu obat.
3. Pembuatan dan AKUNTABILITAS - Diperoleh info mengenai
penerapan kuesioner ANTI KORUPSI 27/11/2019 tingkat kepuasan dalam
pelayanan
4. Membuat Kotak AKUNTABILITAS - Tersedianya kotak kepuasa
kepuasan pasien dan NASIONALISME 3/12/2019 pasien di apotek RJ
koin emotion
5 Evaluasi hasil AKUNTABILITAS - Diperolehnya laporan hasi
pengelolaan survei NASIONALISME 10/12/2019 pengelolaan survei
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Catatan Kegiatan


KEGIATAN 1
Kegiatan Melakukan konsultasi dengan Pimpinan
Tahapan Kegiatan - Konsultasi dengan Pimpinan RSUD Bolmut
- Meminta izin dan dukungan kepada pimpinan
- Membahas rencana kegiatan dengan kepala insalasi farmasi
- Meminta saran dan masukan
Tanggal 25 November 2019
Daftar Lampiran - Surat Persetujuan Pimpinan.
- Dokumentasi Kegiatan
- Berita Acara Konsultasi
- Surat Keterangan

KEGIATAN 2
Kegiatan Pelayanan resep di apotek serta menganalisa waktu tunggu obat.
Tahapan Kegiatan - Menerima resep dari pasien
- menuliskan waktu datang resep pada form waktu tunggu dan
mengerjakan resep sesuai dengan nomor antrian resep.
- Jika di resep terdapat resep racikan maupun non racikan, maka
tuliskan pula waktu selesai mengerjakan resep.
- Menyerahkan obat disertai dengan pelayanan informasi obat
Tanggal 27-13 Desember 2019
Daftar Lampiran - Dokumentasi kegiatan
- Lembar waktu tunggu resep
KEGIATAN 3
Kegiatan - Pembuatan dan penerapan kuesioner
Tahapan Kegiatan - Menyusun daftar pertanyaan
- Melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait kuesioner
yang sudah disusun
- Pembagian kuesioner pada pasien rawat jalan.
Tanggal 27 November- 11 Desember 2019
Daftar Lampiran - Dokumentasi

KEGIATAN 4
Kegiatan - Membuat Kotak kepuasan pasien dan koin emotion

Tahapan Kegiatan - Menyiapkan kotak kepuasan pasien dan koin emotion.


- Memasangkan kotak kepuasan pasien dan koin emotion di
depan sudut apotek.
- Petugas meminta pasien untuk mengisi kotak sesuai dengan
pelayanan yang diterima.
Tanggal - 3 Desember 2019
Daftar Lampiran - Dokumentasi Kegiatan

KEGIATAN 5
Kegiatan - Evaluasi Pengelolaan hasil survei
Tahapan Kegiatan - Menganalisis data setiap kegiatan yang diperoleh
- Pembuatan laporan tentang hasil pengukuran tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di apotek.
Tanggal 11 Desember 2019
Daftar Lampiran - Dokumentasi
JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR

Nama Sajidah Alamri,S.Farm.,Apt


Instansi RSUD Bolaang Mongondow Utara
Isu Optimalisasi waktu tunggu resep melalui survey kepuasan
pelayanan pasien di Apotek RJ RSUD Bolmut
Tempat Aktualisasi Apotek RJ RSUD Bolmut
No Tanggal Isu/Kegiatan Output Paraf
Mentor
1. 25-11-2019 Konsultasi terkait - Mendapat masukan
kegiatan yang telah dari dari mentor
dilakukan yaitu tentang pembuatan
pertemuan dengan foto dan video
pimpinan RSUD kegiatan.
Bolmut, pelayanan - Mendapat Arahan
resep di apotek rj, dan Petunjuk
pembuatan dan dalam kegiatan
penerapan kuesioner, Selanjutnya.
pembuatan kotak
kepuasan pasien dan
koin emotion.
2. 5 Konsultasi hasil - Saran dan
Desember
kegiatan aktualisasi perbaikan laporan
2019
secara keseluruhan.
Membahas output
yang dihasilkan dan
koreksi penulisan dan
penyusunan laporan
aktualisasi
JADWAL KONSULTASI DENGAN COACH

Nama Sajidah Alamri,S.Farm.,Apt


Instansi RSUD Bolmut
Isu Kurang Optimal waktu tunggu resep di Apotek RJ RSUD
Bolmut
Tempat Aktualisasi Apotek RJ RSUD Bolmut
No Tanggal Isu/Kegiatan Output Paraf
Coach
1. 3 Desember Perbaikan hasil - Mendapatkan
2019
rancangan setelah perbaikan rancangan
seminar pertama. aktualisasi
2. 7 November Konsultasi hasil - Saran dan Perbaikan
2019 kegiatan aktualisasi Laporan.
secara keseluruhan.
Membahas output yang
dihasilkan dan arahan
penulisan laporan.
Koreksi penulisan dan - Saran dan perbaikan
10 Desember penyusunan laporan
3. laporan dan video
2019
aktualisasi dan presentasi
membahas materi
presentasi ujian seminar
laporan aktualisasi
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi Pelatihan Dasar CPNS


Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan judul “Optimalisasi waktu
tunggu resep melalui survey kepuasan pelayanan pasien di Apotek RJ RSUD
Bolmut” dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan meningkatkan
disiplin apoteker dan petugas Apotek dalam melakukan pelayanan kefarmasian yang
baik dan benar sehingga terciptanya pelayanan obat yang optimal.

Penerapan nilai-nilai ANEKA pada ASN adalah nilai yang harus melekat pada
setiap diri ASN dalam melaksanakan Tugas dan fungsinya masing-masing,
khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan. Nilai-nilai dasar ini diharapkan dapat
membentuk ASN yang berkualitas, berintegritas serta bernilai moral tinggi.

5.2 Saran
LAMPIRAN
Lampiran 1. Menghadap Pimpinan RSUD Bolaang Mongondow Utara

Lampiran 2. Meminta izin dan dukungan kepada pimpinan


Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10. Menyiapkan kotak dan koin emotion


Lampiran 11.

Lampiran 16.

Lampiran 20. Konsultasi dengan Mentor

Lampiran 21. Konsultasi dengan Coach

Anda mungkin juga menyukai