Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

APARATUR SIPIL NEGARA SEBAGAI ASISTEN APOTEKER TERAMPIL

PENINGKATAN EDUKASI PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG


PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

OLEH :

NAMA : TUTI JABRIANTI, A.Md.Farm

NIP : 19940610 201903 2 013

NDH : 24

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN IX

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI


TENGGARA
KENDARI
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN IX LINGKUP


PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN TAHUN 2020

NAMA : TUTI JABRIANTI, A.Md.Farm


NIP : 19940610 201903 2 013
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS KABAENA
JABATAN : ASISTEN APOTEKER TERAMPIL
NDH : 24

JUDUL AKTUALISASI
PENINGKATAN EDUKASI PEMAHAMAN MaSYARAKAT TENTANG
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA UPTD PUSKESMAS KABAENA
KABUPATEN BOMBANA

Disetujui untuk disampaikan pada

Evaluasi Hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar Seminar Hasil Aktualisasi Nilai-nilai Dasar
Profesi ASN pada Pelatihan Dasar Golongan II Angkatan IX Lingkup Pemerintah Kabupaten
Konawe Kepulauan Tahun 2020

Kendari, 2020

Menyetujui,

Coach, Mentor,

NASRUDIN, SP.,MP LAODE JUMAANI, SE


NIP. 19650215 199803 1 005 NIP. 19680824 199002 1 002
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : TUTI JABRIANTI, A.Md.Farm


NIP : 19940610 201903 2 013
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS KABAENA
JABATAN : ASISTEN APOTEKER TERAMPIL
NDH : 24
GAGASAN PEMECAHAN : “PENINGKATAN EDUKASI PEMAHAMAN
MaSYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA UPTD
PUSKESMAS KABAENA KABUPATEN BOMBANA ”

Akan Diseminarkan
Pada rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN Pada Pelatihan Dasar

Menyetujui,
Coach, Mentor,

NASRUDIN, SP.,MP LAODE JUMAANI, SE


NIP. 19650215 199803 1 005 NIP. 19680824 199002 1 002
Penguji,

Dsr. Amalul Syahid, M.Si


Pembina Utama Muda, Gol IV/c
NIP. 19671025 199412 1 001
Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara

Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE. M.Si


Pembina Utama Madya, Gol IV/d
NIP. 19620407 198103 2 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segenap
kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat tak terhingga,
sehingga penulis dapat menulis laporan rancangan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara yang berjudul “Peningkatan edukasi pemahaman masyarakat
dengan cara edukasi penggunaan antibiotic di wilayah kerja puskesma
kabaena”.sebagai syarat Latsar CPNS Golongan II Angkatan IX Lingkup Pemerintah
Kabupaten Konawe Kepulaun Tahun 2020.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan rancangan ini masih


banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik
dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan laporan
rancangan ini.
Penulisan Rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa
bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Ridhonya hingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini
2. Pemerintah Kabupaten Bombana atas segala dukungan yang menyetujui untuk
dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020
3. Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE.,M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan
selama kegiatan berlangsung;
4. Bapak Nasrudin, SP.,MP selaku Coach kelompok VIII Angkatan IX yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan
Rancangan Aktualisasi dapat terselesaikan;
5. Bapak Laode JUmani, SE selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan
dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi dapat terselesaikan;
6. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmu serta motivasi yang sangat
menginspirasi.
7. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan II Angkatan IX
Kabupaten bombana Tahun 2020yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Latsar;
8. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan Do’a, dukungan dan motivasi
dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun
2020
9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan ini
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan laporan rancangan ini
kepada segenap pembaca. Mudah-mudahan laporan rancangan ini dapat memberikan
manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Pelayanan
Kesehatan. Amin ya Robbal Alamin.
Kendari, 2020

Tuti jabrianti, A.Md.Farm


NIP. 19940610 201903 2 013
DAFTAR ISI

H
BAB 1

LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
Di era milenial masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan
pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu dan
paradigm pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang bersifat
preventive, promotif, kuratif dan rehabilitative. Sebagai seorang ASN yang bekerja di
ujung tombak pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat
untuk dapat menampilkan kinerja terbaik, menjunjung tinggi kepuasan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Pelayanan kesehatan dapat maksimal dilaksanakan bila ASN menjalankan tugas
berdasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Adanya pelatihan dan pendidikan pembentukan PNS profesional, maka
penyelenggaraan negara dapat berjalan dengan baik. Khususnya di bidang
pembangunan kesehatan baik di seluruh sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini
fasilitas kesehatan pertama yaitu Puskesmas yang di atur dalam peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang fungsi dan wewenang puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan puskesmas.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan dasar yang menyelenggarakan
upaya kesehatan pemeliharaan peningkatan keseahatan ( promotif ), pencegahan
penyakit ( prefentif ), penyembuhan penyakit ( kuratif ) dan pemulihan kesehatan
( rehabilitative )yang di laksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan
untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan
masalahyangberhubungan dengan kesehatan.Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari para
digma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma
baru yang berorientasi pada pasien (patientoriented) dengan filosofi Pelayanan
Kefarmasian (pharmaceuticalcare). Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk
memberantas infeksi mikroba pada manusia.Sedangkan antibiotik adalah senyawa
kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme khususnya dihasilkan oleh fungi atau
dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan
bakteri dan organisme lain(Utami, 2011).
Kondisi saat ini masyarakat banyak yang menggunakan antibiotic secara tidak
teratur dan rasional seingga menyebabkan tingkat resistensi obat yang tinggi dan
signifikan. Penggunaan anntibiotik secara tidak rasional merupakan masalah yang
besar yang cukup pelik sehingga harus di atasi. Selain itu di temukan banyak
masyarakat yang mngkonsumsi obat antibiotic tidak sesuai dengan indikasinya.hal ini
tidak hanya merupakan ancaman bagi lingkungan yang berkaitan tetapi juga
masyrakat luas. Penggunaan antibiotic secara rasional dan bijak dapat mengurangi
beban penyakit, khususnya penyakit infeksi. Penjualan antibiotik secara bebas di
apotik, kios atau warung, juga menyimpan antibiotik cadangan di rumah, hingga
memaksa dokter untuk minta dituliskan resep antibiotik, merupakan masalah yang
terjadi di masyarakat. Ini dapat mendorong terjadinya resistensi antibiotika pada
manusia. Adanya resistensi Antibiotik, menyebabkan penurunan kemampuan
antibiotik tersebut dalam mengobati infeksi dan penyakit pada manusia, hewan dan
tumbuhan. Lebih lanjut, hal ini menyebabkan terjadinya masalah seperti:
Meningkatnya angka kesakitan dan menyebabkan kematian, Meningkatnya biaya dan
lama perawatan, Meningkatnya efek samping dari penggunaan obat ganda dan dosis
tinggi.
Antibiotik dan obat penyakit kronis merupakan obat keras yang paling banyak
diberikan tanpa resep.Hal ini berakibat pada terjadinya pemborosan sumber daya,
meningkatnya resiko resintensi bakteri patogen, dan menyebabkan bahaya kesehatan
yang serius seperti reaksi obat yang tidak diinginkan (Adverse drug reaction) dan
memperparah penyakit. Melihat pentingnya permasalahan diatas menjadi alasan
penulis mengangkat isu” Kurangnya pemahaman masyrakat tentang penggunaan
antibiotic” dan gagasan peneyelesaian isu dengan judul “Peningkatan edukasi
pemahaman masyarakat dengan cara edukasi penggunaan antibiotic di wilayah
kerja puskesma kabaena”.
B. TUJUAN
Berdasarkan identifikasi isuyang telah di temukan, tujuan yang akan di capai dan di
laksanakannya aktulisasi ini adalah :
a. Umum
Terlaksananya aktualisasi nilai – nilai dasar profesi ASN sehingga mewujudkan
seorang ASN yang professional serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
dan menerapkan nilai- nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik.
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ) dalam melaksanakan tugasnya.
b. Khusus
Tercapainya peningkatan terhadap pemahaman masyarakat tentang penggunaan
antibiotik sehingga mewujudkan peningkatan derajat pemahaman masyarakat
terhadap antibiotik.
C. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai – nilai dasar ASN adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Bagi Penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan nilai – nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Penerapan nilai dasar ANEKA terhadap kinerja ASN dalam tanggungjawabnya
untuk memberikan pelayanan sebaik- baiknya kepada masyarakat sebagai
bentuk pengabdiannya kepada bangsa dan Negara.
c. Manfaat untuk masyarakat
Menjadikan laporan aktualisasi ini sebagi tolak ukur keberhasilan dalam
meningkatkan pengetetahuan masyarakat tentang pengetahuan antibiotic
khususnya di puskesmas kabaena.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi upaya
mengendalikan dan mengurangi jumlah resiko terjadinya resistensi pada
penggunaan antibiotik yang tidak rasional.
Pelaksanaan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan II di laksanakan selama 56
hari kerja di mulai dari tanggal 9 Maret 2020 sampai dengan 3 mei 2020, dengan
perincian 19 hari kerja mulai dari tanggal 9 Maret 2020 samapi dengan 27 Maret
2020 untuk pembeljaran klasikal ( on campus) di badan diklat Kendari, Sulawesi
Tengara dan 30 hari kerja atau pembelajaran non Klasikal (off campus) atau
aktualisasi di Puskesmas Kabaaena.
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI- NILAI DASAR DAN


KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. PROFIL ORGANISASI
Puskesmas Kabaena merupakan Puskesmas perawatan yang wilayah kerjanya
terdiri dari 4 Desa dan 2 Kelurahan meliputi Desa Tirongkotua, Desa Rahadopi,
Kelurahan Rahampuu dan Kelurahan Teomokole. Puskesmas Kabaena Sebagai
sarana kesehatan masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Kabaena
berpusat di Kelurahan Teomokole. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas
Kabaena adalah sebagai berikut :

A. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sikeli Kecamatan Kabaena Barat


B. Sebelah Utara berbat asan dengan Desa Rahantari Kecamatan Kabaena Barat
C. Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Tangkeno Kecamatan Kabaena
Tengah
D. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Langkema Kecamatan Kabaena
Selatan.
Luas wilayah kerja Puskesmas Kabaena secara keseluruhan adalah 103,57 Km2 .
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Puskesmas Kabaena
didukung oleh sumberdaya manusia yang masibelum memadai. Jumlah SDM yang
bekerja di UPTD Puskesmas Kabaena sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak
46 orang yang terdari dari 18 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 18 orang Pegawai
Harian Tidak Tetap (PHTT) dan 10 orang Nusantara Sehat (NS). Jumlah tersebut
belum dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat terlebih
Puskesmas Kabaena merupakan Puskesmas Perawatan yang ada di Kepulauan
Kabaena.
Jika kemudian jumlah ketenagaan tersebut dibandingkan dengan
PERMENKES No.75 Tahun 2014, maka Puskesmas Kabaena sebagai PuskesRawat
Inap Kawasangan Sangat Terpencil belum memenuhi syarat karena belum
tersedianya Dokter gigi dan Dokter umum yang ada hanya 1 tenaga saja. Sedangkan
standar sebagai Puskesmas Perawatan adalah tersedinyanya 2 Dokter umum dan 1
Dokter gigi.

2. STRUKTUR ORGANISASI
Tabel Daftar Tenaga Kesehatan Puskesmas Kabaena Tahun 2019

No Nama Jabatan Pendidikan Status


1 La Ode Jumaani Kepala S1 FEKON PNS
Puskesmas
2 Dr. Ine Erliana Dokter Profesi Kedokteran PNS
Puskesmas
3 Dende TPG Puskesmas SPAG PNS
4 Farida, AMK Perawat D III Keperawatan PNS
5 Mulyamin, AMK Perawat D III Keperawatan PNS
6 Wijayanti, AMG TPG Puskesmas D III Gizi PNS
7 Roslina, AMG TPG Puskesmas D III Gizi PNS
8 Wikrana Perawat SPK PNS
9 Rahmat Fajar, AMKL Kesling D III Kesling PNS
10 Rini Primayanti, S.Kep, Ns Perawat Profesi Ners PNS
11 Munawar Kahida, Am.Keb Bikor D III Kebidanan PNS
12 Rahyuni Staff Puskesmas SMU PNS
13 St. Nuramalia Asis, Am.Keb Bidan Desa D III Kebidanan PNS
14 Aisah, Am.Keb Bidan Puskesmas D III Kebidanan PNS
15 Sulastri Staff Puskesmas SMA PNS
16 Dewi Elfina Ahi, S.Kep., Ns Perawat Profesi Ners CPNS
17 Hestia Ningsih, S.Kep,Ns Perawat Profesi Ners CPNS
18 Sulfianti, Amd.Kep Perawat D III Keperawatan PHTT
19 Titin Wulandari, Amd.Kep Perawat D III Keperawatan PHTT
20 Ulil Alian Sasmi, Amd.Keb Bidan D III Kebidanan PHTT
21 Nadra Setiawati, Am.Ak Perawat Profesi Ners PHTT
22 Wiwin Widyawati, Amd.Keb Perawat Profesi Ners PHTT
23 Ika Aryati, S.Farm,Apt Analis D III Analis PHTT
24 Marfian, Amd.Keb Bidan D III Kebidanan PHTT
25 Indria Ningsih, Amd.Keb Apoteker Profesi Apoteker PHTT
26 Yuliana Purnamasari, SKM Bidan D III Kebidanan PHTT
27 Hardian Syah, Amd.Kep Bidan D III Kebidanan PHTT
28 Firman, AMKL Kesmas S 1 Kesmas PHTT
29 Lizarni Perawat D III Keperawatan PHTT
30 Asgan Kesling D III Kesling PHTT
31 Meryadin Staff SMA PHTT
32 Sulastri Operator SMA PHTT
33 Dian Setyawati CleaningService SMA PHTT
34 Niprawangsa, Amd.Kep Staf SMA PHTT
(K2)
35 Minar Vianita P, Amd.Keb Staf SMA PHTT
(K2)
36 Putri Pratiwiningrum, Perawat D III Keperawtan Nusanta
Amd.Kep ra Sehat
37 Ratna Sari, AMAK Bidan D III Kebidanan Nusanta
ra Sehat
38 Mochtar Hasyim A, Amd.kep Perawat D III Keperawatan Nusanta
ra Sehat
39 Rina Puji Handayani, Analis D III Analis Nusanta
Amd.Keb ra Sehat
40 Ria Putriana Lestari, Perawat D III Keperatan Nusanta
Amd.keb ra Sehat
41 Ahmad R Musyadad, Bidan D III Kebidanan Nusanta
Amd.Kep ra Sehat
42 Evi Nurwidya, Amd.Keb Bidan D III Kebidanan Nusanta
ra Sehat
43 Irdan Ermawan, S.Farm.Apt Perawat D III Keperawatan Nusanta
ra Sehat
44 Fitri Sugiarti, Amd.Keb Bidan D III Keperawtan Nusanta
ra Sehat
45 Musfirah, S.Kep Perawat D III Keperawtan Nusanta
ra Sehat

3. VISI, MISI DAN NILAI ORGANISASI


Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan
baik, searah dan sesuai dengan kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bombana, maka UPTD Puskesmas Kabaena pada tahun 2019 ini
memiliki visi dan misi baru menyesuaikan dengan visi misi Kabupaten Bombana
dan Dinas Kesehatan yang baru.
VISI
Tercapainya Kecamatan kabaena yang mandiri dalam meningkatkan derajat
kesehatan.
MISI
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Memelihara dan meningkatkan status kesehatan individu, keluarga, masyarkat
dan lingkungan
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu
5. Meningkatkan kualitas manusia melalui peningkatan pengetahuan
keterampilan dan kesejahteraan petugas.
Motto
KESEHATAN MASYRAKAT PRIORITAS UTAMA KAMI

Tata Nilai puskesmas kabaena “ ISTANA (Inovatif, Santun, Tanggap, Adil,


Nyaman, Amanah).
Penjelasan tata nilai/norma

 I (inovatif menyikapi masalah dan solusi kesehatan masyarakat )


 S ( santun dalam bertutur kata dan bersikap )
 T ( tanggap dalam pelayanan dan terhadap masalah kesehatan masyarakat )
 A ( adil dalam memberikan Pelayanan )
 N ( nyaman dalam suasana pelayanan )
 A ( Amanah dalam pengabdian )
Penjelasan Rinci Tata Nilai/Norma
I (Inovatif menyikapi masalah kesehatan masyarakat, yaitu mencurahkan segala
kemampuan diri dalam berfikir untuk menciptakan program bagi kesehatan
masyarakat & lingkangan) meliputi :

a. Menciptakan inovasi baru tanpa henti dalam menjawab tantangan dan masalah
kesehatan di wilayah kerja.
b. Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap fenomena kesehatan yang terjadi
untuk mengambil langkah preventif dan tindak lanjut
S ( SANTUN DALAM BERTUTUR KATA DAN BERSIKAP ) MELIPUTI :
a. Tutur kata, sikap, dan perilaku yang ramah terhadap orang lain.
b. Senyum, sapa, dan salam terhadap individu/keluarga/masyarakat yang
dilayani dan terhadap rekan kerja
c. Menonjolkan pribadi yang baik dalam menghormati dan menghargai
pendapat orang lain
d. Taat terhadap aturan yang berlaku.
T ( tanggap dalam pelayanan dan terhadap masalah kesehatan masyarakat ) yaitu
kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
a. Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan
b. Pemberian informasi yang cepat dan mudah dimengerti
c. Menanggapi keluhan dan saran dengan cepat
d. Meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan kesehatan
A ( adil dalam memberikan pelayan yaitu suatu sikapyang tidak memihak dan
tidak membedakan orang lain dalam pelayanan ) meliputi
a. Tidak membedakan masyarakat yang di layani berdasarkan status social dan
atau ekonomi.
b. Mampu menempatkan diri dalam pelayanan sesuai kapasitas dan tupoksi.
N ( Nyaman dalam suasan pelayanan yaitu meberikan suasn aman dan nyaman
dalam lngkungan pelayanan ) meliputi :
a. Mengukur tingkat kenyamanan kepada masyarakat penerima manfaat sebagai
tolak ukur pelaksanaan pelayanan lanjutan
b. Menfasilitasi sarana dan prasarana baik didalam maupun diluar gedung untuk
menciptakan kenyamanan dan keamanan dalam memberikan pelayanan
A (Amanah dalam pengabdian, yakni melaksanakan pelayanan dengan penuh
rasa tanggung jawab), meliputi :
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tanggung jawab
profesi
b. Menjalankan tugas dan pelayanan sebagai implementasi nilai nilai pengabdian
dan ibadah
4. TUPOKSI ORGANISASI
1. PUSKESMAS
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
a. Tugas Pokok
Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukurng terwujudnya kecamatan sehat.
b. Fungsi
Penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerja nya seperti :
 Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebruhan pelayanan yang diperlukan.
 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
 Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
 Menggerakan masyarakat unntuk mengidentidikasi dan menyelesaikan
masalah kesehtan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan sektor lain terkait.
 Melaksana peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
 Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
Penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya seperti :
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi dan
kerjasama inter dan antar profesi.
 Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.\Melaksanakan peningkatan kompetensi
Tenaga Kesehatan.
2. Tugas dan fungsi aisten apoteker pelaksana
a. mengumpulkan bahan – bahan atau data dari berbagai sumber/acuan dalam
rangka penyiapan rancangan kegiatn kefarmasian
b. mengumpulkan data- data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
c. menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka produksi
sediaan farmasi non steril.
d. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatanproduksi
dalam rangka produksi sedian farmasi steril,
e. Mengemas alat-alat dalam rangka sterilisasi sentral,
f. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka
penerimaan perbekalan farmasi.
g. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi
h. Pelayanan informasi obat
i. Menerima dan menyeleksi pesyaratan administrasi resep serta menghitung
harga obatnya dalamrangka dispensing resep individual
B. NILAI – NILAI DASAR ASN
Sesuai dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan mengacu pada
ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.Adapun
detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai.Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada
dasarnya, keduanya memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan Akuntabilitas adalah suatu
kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau


organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup
beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas
berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas
memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Untuk
memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi:

a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability forprobity and legality).


Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang diterapkan
b. Akuntabilitas proses (process accountability). Akuntabilitas proses terkait
dengan: Apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah
cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi
manajemen, dan prosedur administrasi? Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui
pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah. Pengawasan dan
pemeriksaan akuntabilitas proses dilakukan untuk menghindari terjadinya kolusi,
korupsi dan nepotisme.
c. akuntabilitas program ( program accountability). Akuntabilitas ini dapat
memberikan pertimbangan Apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan
Apakah ada alternatif program lain yang memberikan hasil maksimal dengan
biaya minimal.
d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability). Akuntabilitas ini terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/
DPRD dan masyarakat luas.
Untuk menciptakan lingkungan yang akuntabel maka diperlukan :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya. Lingkungan
yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead
by example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya
dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan
politis maupun keterbatasan sumber daya, sehinggadengan adanya saran dan
penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi yang lebih besar
dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal, memberikan perlindungan
terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan
keputusan, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan,
Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hokum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan,
dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders
d. Tanggung jawab
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban
bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab
atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas
perorangan dan responsibilitas institusi
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak
akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.
Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus
disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam
melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi,
dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen
dan kredibilitas anggota organisasi.
2. NASIONALISME
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional
yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita
sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai
bangsa dan Negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa
dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa
dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang
berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling
menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air.
Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara
alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan,
sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam
menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi rasa kebangsaan ini dalam
mencapai cita-cita bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan, yakni
pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-cita
kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan rasa dan paham
kebangsaan itu, timbul semangat kebangsaan atau semangat patriotisme.
3. ETIKA PUBLIK
Etika dapat dipahami sebagai system penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Kode etik adalah aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu dalam suatu kelompok khusu. Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam massyarakat (Lembaga Administrasi Negara, 2015). Berdasarkan UU
ASN, kode etik dan kode perilaku adalah:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalah gunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
4. KOMITMEN MUTU
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri dan orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang
apapun yang menjadi kegiatan tanggung jawab Pegawai Negerei Sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai avektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaan
pemerintahan dan pelayaan public (Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
agar customer/klien tetap setia;
c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan
dan tanpa pemborosan;
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi;
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan;
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan
benchmark.
5. ANTI KORUPSI
Korupsi artinya kerusakan, keborokan dan kebusukan.Korupsi merupakan
kejahatan luar biasa karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan
kerugian dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang
lebih luas. Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau menentang
penyelewengan atau penyalah gunaan uang negara atau perusahaan untuk
kepentingan pribadi atau orang lain. KPK bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, ada 9 nilai dasar yang telah
disepakati yaitu :jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja
keras,sederhana, berani dan adil.
Nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain :
a. Jujur, seorang ASN dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain;
b. Peduli, ASN mampu memiliki pribadi denga jiwa social tidak akan tergoda;
c. Mandiri, kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain;
d. Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;
e. Kerja keras, merupakan hal yang penting dalam rangka mencapai target dari
suatu pekerjaan;
f. Sederhana, menerima dengan tulus ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh Tuhan kepada kita;
g. Adil, memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi; dan
h. Berani, berani untuk mengatakan hal yang benar dan salah.
C. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
a. Whole of Government
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.(Sumber : Modul WOG)
b. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan Nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara
menjadi semakin professional, di materi ini dibahas mengenai :
1. Kedudukan ASN;
2. Peran ASN;
3. Hak dan Kewajiban ASN;
4. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN;
5. Konsep Sistem Merit dalam pengelolaan ASN;
6. Kelembagaan dan jaminan sistem merit dalam pengelolaan ASN;
7. Mekanisme Pengelolaan ASN.
c. Pelayanan pubik
Pelayanan Publik dijelaskan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsi pelayanan publik antara lain :
a. Partisipatif. Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan. Menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan.
c. Responsif. Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya.
d. Tidak diskriminatif. Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara
dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara.
e. Mudah dan Murah.
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi.
f. Efektif dan Efisien. Mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak di
capainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana.
g. Aksesibel. Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam
arti fisik(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik , mudah dilihat,
gampang ditemukan ) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait
dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
h. Akuntabel. Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada
masyarakat
i. Berkeadilan. Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan
mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
D. PENETAPAN ISU DAN DAMPAKNYA
1. Identifikasi isu
Memperhatikan kondisi yang terjadi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam
rangka mengimplementasikan peran dan kedudukan ASN selaku pelayan publik
maka teridwntifikasi isu – isu seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2. Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Kondisi Saat Kondisi yang Identifikasi
No Tugas Pokok Sumber Isu
Ini Diharapkan Isu
1. Pelayanan Pelayanan Masyarakat Kurangnya
Meningkataka
informasi Publik, kurang pemahaman
n pengetahuan
obat Whole of mengetahui masyarakata
kepatuhan
Government penggunaan tentang
masyarakat
Manajemen obat antibiotik penggunaan
tentang
ASN sesuai obat antibiotik
penggunaan
indikasinya
obat antibiotik

2. Melakukan Pelayanan Kurang efisein Meningkatnya Belum


pelayanan Publik dan efektif nya efisiensi dan optimalnya
distribusi WOG dalam proses efektifitas dari pelayanan
obat penyiapan pelayanan distribusi obat
hingga obat distribusi obat ke pasien
sampai ke hingga mutu
pasien dan kualitas
obat tetap
terjaga
3. Melakukan Pelayanan Kurangnya Meningkatkan Belum
upaya Publik kesadaran kesadarn optimalnya
peningkatan farmasis untuk farmasis dalam pencatatan
Manajemen
kepatuhan mencatat pencatatan kartu stok
ASN
farmasis jumlah stok kartu stokl
dalam WOG obat yang
pencacatan masuk dan
kartu stok keluar

2. Penetapan isu

Berdasarkan hasil dentifikasi isu, maka diperoleh 3 (tiga) isu-isu yang


mempengaruhi pelaksanaan tugas fungsi penulis yakni;
1. Kurangnya pemahaman masyarakata tentang penggunaan obat antibiotic
2. Belum optimalnya pelayanan distribusi obat ke pasien
3. Belum optimalnya pencatatan kartu stok
Ke tiga isu dimaksud, setelah dilakukan analisis diperoleh dan ditetapkan
sebagai isu terpilih yakni “Kurang pemahaman masyarakat tentang pengetahuan
penggunaan antibiotic di puskesma kabaena”.

3. Faktor penyebab masalah

Kurangnnya
pengetahuan
masyarakat
tentang efek
dari antibiotik

kurangnya
pemahaman
masyarakat
tentang
Tidak adanya
penggunaan
tidak patuhnya
jadwal rutin antibiotik masyarakat
untuk
penyuluhan
dalam
tentang penggunaan
antibiotik antibiotik

4. Actor dan peran


Aktor yang terlibat dalam kegiatan gagasan pemecahan isu adalah sebagai berikut :
1. Dokter jaga poli di puskesmas kabaena
2. Petugas farmasi di petugas farmasi
5. Deskripsi Isu Dan Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan AGENDA III
Identifikasi isu dibuat berdasarkan temuan dalam pelayanan kesehatan di
puskesmas kabaena . Isu yang diangkat tidak lepas tugas pokok asisten apoteker yaitu
melakukan pelayanan kefarmasian meliputi penerimaan resep dari pasien kemudian
memberikan obat sesuai resep dan memberikan pelayananinformasi obat.

Selama bertugas di puskesmas kabaena, penulis mengangkat isu “kurangnya


pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat antibiotic di puskesmas kabaena”
disebabkan karena belum adanya pemahaman masyarakat tentang pengetuan
resistensi antibiotic dan krangnya kesadarn masyarakat tentang kepatuhan dalam
penggunaan antibiotik.

Dengan demikian, sebagai strategi untuk pemecahan isu tersebut penulis


berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan dari rancangan kegiatan maka diperlukan
pendekatan optimalisasi Whole of Government dan Peningkatan Pelayanan Publik
yang dilaksanakan secara komprehensip, kolaboratif dan koordinasi yang efektif dan
efisien untuk menunjang keberhasilan kegiatan pelayanan publik. Oleh karena itu
diperlukan koordinasi dan kerja sama dari semua petugas serta dukungan manajemen
ASN dari pimpinan UPTD Puskesmas Kabaena. Penulis juga melihat bahwa salah
satu peran ASN adalah memberikan layanan publik yang berkualitas salah satunya
melalui konsep pemahaman penggunaan antibiotic yang baik dan benar

6. Dampak isu jika tidak di selesaikan

Dampak yang diakibatkan dengan tidak dilakukannya pemahamam edukasi


pasien terhadap penggunaan antibiotic adalah:
1. Apabila tidak dilakukan edukasi kepada pasen yang tidak patuh dalam penggunaan
obat khususnya antibiotic dapat terjadi kegagalan pengobatan dan resistensi
terhadap antibiotk tertetu.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kabaena Kab. Bombana

B. Isu yang diangkat : Kurang pemahaman masyrakat tentang penggunaan


antibiotic

C. Gagasan Penyelesaian : Peningkatan edukasi pemahaman masyarakat


Isu dengan cara edukasi penggunaan antibiotic di
wilayah kerja puskesma kabaena

D. Tujuan Gagasan : Untuk meningkatkan pemehaman masyarakat tentang


Pemecahan Isu penggunaan antibiotic di puskesmas kabaena

Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan (table rancangan aktualisasi)


Tabel 3Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan
No Kegiata Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
n Substansi terhadap Visi- Nilai
Mata Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melapor a. Melapor dan Terlaksanya Akuntabilitas Menyiapkan Menentuka
kepada menyampaikan laporan dan : saya akan alat dan bahan n dan
pimpinan maksud dan penyampain melapor yang akan menyediak
tujuan kegiatan kepada atasan kepada atasan digunakan an alat dan
kepada atasan atau mentor dengan penuh dalam kegiatan bahan
atau mentor untuk untuk meminta tanggung merupakan untuk
meminta izin izin jawab tanggung keperluan
Nasionalisme : jawab sebagai kegiatan
Saya akan pelaksana dan mendorong
melapor dan pemberi ASN untuk
menyampaikan asuhan untuk lebih aktif
tujuan kegiatan memberikan dan
ini maka saya pelayanan inovatif
akan kesehatan yang dalam
bemusyawarh maksimal. Hal melakukan
dengan atasan ini sesuai sesuatu
Etika publik dengan misi ke kegiatan
Saya akan 4 puskesmas santun,
melapor yaitu amanah
kepada atasan melaksanakan
dan mentor pelayanan
dengan sopan kesehatan
santun yang
Komitmen bermutu.
Mutu : saya
akan melapor
dan
menyampaikan
maksud dan
tujuan kegiatan
kepada atasan,
saya akan
lakuka dengan
efektif

Anti korupsi :
Saat
menyampaikan
rancangan
kegiatan tidak
melakukan
penyuapan
untuk
melancarkan
kegiatan.
b. Membuat surat Terselesainya Akuntabilitas
persetujuan surat : saya akan
kegiatan persetujuan membuat surat
kegiatan dengan
kejelasan j
Nasionalisme
:
Saya akan
membuat surat
izin
menggunakan
Bahasa
Indonesia yang
benar
Etika publik :
saya akan
membuat surat
dengan tepat
waktu
Komitmen
mutu
Saya akan
membuat surat
dengan efektif
dan efisient
Anti korupsi :
Saya akan
lakukan
dengan
mandiri
c. Meminta tanda Tersetujuiya Akuntabilita:
tangan surat surat kegiatan saya akan
persetujuan dan di tanda meminta tanda
kegiatan kepada tangani oleh tangan izin
atasan atasan kepada atasan
dengan tuntas
Nasionalisme
: saya akan
menjalankan
amanah dari
atasan
Etika publik:
saya akan
meminta tanda
tangan dengan
sopab santun
Komitmen
mutu :
Saya akan
lakukan efektif
Anti korupsi :
Saya akan
meminta izin
kepada atasan
maka sya akan
lakuan dengan
tanggung
jawab

Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Meyusun a. Mencari bahan Terkumpulny Akuntabilitas: Mewujudka Inovatif
rangkain leaflet dan a bahan leaflet Saya akan n unit Menciptakan
kegiatan kuisioner tentang dan kusioner mencari bahan penunjang terobosan baru
kepatuhan tentang leaflet dan medis dan dalam rangka
penggunaan kepatuhan kusioner dengan non medis menunjang
antibiotik penggunaan penuh tanggung sebagi unit – pelayanan
antibiotik jawab. unit dirumah sakit
Nasionalisme : penghasil sehingga dapat
Saya akan produk – membawa
melakukan produk dampak positif
tahapan kegiatan unggulan dilingkup
mencari bahan rumah sakit. rumah sakit.
dengan kerja
Dengan
keras
adanya
Etika publik
Paperbag
saya akan
diharapkan
merancang
menjadi
dengan cepat
produk non
tepat dan akurat
medis yang
Komitmen mutu
dapat
Saya akan
menunjang
merancang
pelayan
dengan sangat
khusus nya
efektif dan keras
dalam
untuk
pelayanan
mendapatkan
kefarmasian
efisien agar
serta dapat
pasien dapat
mendukung
memahami
Rumah sakit
leaflet dan dapat
dalam konsep
mengisi kusioner
Green
dengan mudah
Hospital
b. Mencetak leaflet Tercetakanya Akuntabilitas:
daa kusioner kusioner dan Saya akan
leaflet mencetak leaflet
dan kusioner
dengan
transparansi
Nasionalisme:
Menerima
nasehat dari
atasan dan
menghormati
pendapatnya
serta
menjalankan
musyawarah
mufakat.
Etika Publik :
Sopan dan
santun dalam
menyampaikan
pendapat design
yang dibuat
Komitmen
Mutu:
Efisien dengan
menjalankan
tugas dengan
cepat dan tepat.
Anti Korupsi:
Secara mandiri
menyiapkan alat
dan bahan
c. Mencetak leaflet Tercetaknya Akuntabilitas
dan kusienor kusioner dan Saya akan
leaflet mencetak leaflet
dengn
transparansi
Nasionalisme
Saya akan
bekerja keras
Komitmen
Mutu : saya
akan melakukan
dengan efektif
Anti Korupsi :
Mandiri dalam
pembuatan
leaflet

Anda mungkin juga menyukai