DISUSUN OLEH :
1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
NDH : 06
ANGKATAN : V (LIMA)
MENTOR
2
BERITA ACARA
Pada hari ini Selasa Tanggal Tiga Bulan September Tahun dua ribu sembilan
belas jam 08.00 wib bertempat di gedung Pelatihan BPSDM telah diseminarkan
laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol II Tahun 2019.
3
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI......................... 2
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI..................... 3
DAFTAR ISI........................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 5
A. Latar Belakang.................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah............................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat......................................................................... 7
D. Nilai – Nilai Dasar PNS ( ANEKA )................................................. 8
E. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.......................................14
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI.................................................................. 17
A. Visi, Misi, dan Nilai – Nilai Organisasi............................................ 17
B. Struktur Organisasi........................................................................... 19
C. Gambaran Unit Kerja....................................................................... 20
BAB III RANACANGAN AKTUALISASI
A. Uraian Kegiatan..............................................................................22
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang melimpah dan Sumber Daya Manusia yang harus mempuni untuk
mengelolah dan memnafaat sumber daya yang dimiliki oleh Negara. Pegawai
Pelayan Publik, dan sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa diharapkan ASN
dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut
(LATSAR) CPNS.
baik pula. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula
6
memperhatikan keterkaitan tersebut. Sarana pelayanan kesehatan merupakan
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek
lingkungan.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah “
Masih kurang optimalnya Fungsi Klinik Sanitasi di UPT Puskesmas
Lariang”
8
3. Manfaat bagi organisasi, yaitu menguatkan misi puskesmas dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat,mandiri dan berkualitas
dengan memberikan pelayanan prima.
4. Manfaat bagi Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia Kaluku
Mamuju,membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai
Negeri Sipil guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
serta dapat menambah bahan kepustakaan Balai pelatihan Sumber
Daya Manusia Kaluku Mamuju untuk meningkatkan mutu program
pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan selanjutnya.
5. Manfaat bagi masyarakat pada umumnya dapat memberikan
informasi bagi pasien dan keluarga pasien baik pasien rawat jalan
maupun rawat inap di puskesmas tentang faktor penyebab penyakit
berbasis lingkungan
9
b. Aspek-Aspek Akuntabilitas
Aspek-aspek Akuntabilitas antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is
a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelpompok/institusi dengan Negara dan
masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggung jawab
memberikan arahan yang memadai bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Disisi lain individu/kelompok, maupun
institusi bertanggung jawab untuk memenuhi semua
kewajibannya.
10
4) Akuntabilitas memerlukan Konsekuensi (Accountability
is meaningless without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban, kewajiban menunjukan
tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi
tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indicator-
indikator dari nilai dasar nasionalisme dimana ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik dan ASN
sebagai perekat dan pemersatu bangsa adalah :
a. Kerja Keras, artinyapantang menyerah, gigih dan selalu
mengerahkan segala macam bentuk daya dan upaya dalam
melakukan sesuatu
b. Disiplin, artinya taat dan patuh terhadap tata tertib atau peraturan
yang berlaku.
11
c. Tidak Diskriminatif, setiap perilaku untuk tidak membatasi,
tidak melecehkan atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan
pada pembedaan manusia berdasarkan agama, suku, ras etnik,
kelompok, golongan, status social, status ekonomi, jenis kelamin,
bahasa dan keyakinan politik.
d. Gotong Royong contoh konkret gotong royong adalah adanya
kerja sama dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga, saling
membantu kepentingan umum, bersama membatu orang lain,
bersama membela kebenaran, bekerja giat dalam kelompok kerja.
e. Demokratis, suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan
untuk mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati
adanya perbedaan pendapat.
f. Cinta Tanah Air, perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
g. Rela Berkorban, sikap yang mencerminkan adanya kesediaan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu
kelompok kerja, walaupun akan menimbulkan kehilangan atau
penderitaan terhadap diri sendiri.
3. Etika Publik
Etika publik didefinisikan sebagai tujuan hidup yang baik
bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dan
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik merupakan
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi
pribadi dan kebijaksanaan di dalam pelayanana publik
(Haryatmoko,2011).
12
Tiga fokus utama pelayanan publik :
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan factual.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagai mana tercantum dalam undang-
undang ASN, yakni sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideology Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
f. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
public
g. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
h. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap
cepat,tepat, akurat. Berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
i. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi
j. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
k. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
l. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
m. Meningkatkan efektivitass system pemerintah yang
demokratis sebagai perangkat system karir.
13
4. Komitmen Mutu
Ada tiga aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu
efektivitas, efisien dan inovasi.
a. Efektivitas
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai
apapun yang coba dikerjakannya. Karakteristik utama yang
dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas
adalah ketercapaian target yang telah direncanakan. Baik
dilihat dari pencapaian jumlah maupun mutu hasil kerja
sehingga dapat memberikan kepuasan.
b. Efisien
Efisien dapat diartikan jumlah sumber daya yang di gunakan
untuk mencapai tujuan organisasi yang diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/ perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan
perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bias dipicu
antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan dan
harapan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup,
peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi,
pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Demikian juga di lingkungan lembaga pemerintahan, aparatur
dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya,
untuk melahirkan terobosan-terobosan baru dalam
14
meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan
Dalam UU No.31 Tahun 1999 pengertian korupsi : setiap orang
dengan sengaja secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan
dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau sesuatu
yang mengakibatkan kerugian keuangan Negara atau perekonomian
Negara. Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan
yang sangat tidak terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan
negara seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain
sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain. Langkah
preventif untuk mencegah korupsi yaitu memilih pemimpin yang
amanah, mengoptimalkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara), menggalangkan gerakan nasional
transparasi, dan menggunakan anggaran secara terbuka.
7. Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, Juka profesi, bebas
15
dari intervensi politik, bersih dari praktik Korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan
daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa
baik dalam perrienuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
16
i. Berkeadilan
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna rnencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan,
manajernen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai
berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
b. lntegrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
c. Kedekatan dan pelibatan,
17
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
B. Aspek Kelembagaan
1. Visi Misi Pasangkayu
Visi
“Mewujudkan Pasangkayu Yang Lebih Sejahtera, Maju Dan Bermartabat
Berlandaskan Keberagaman.”
Misi
Misi Kesejahteraan : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan mengupayakan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat,
memperluas lapangan kerja dan meningkatkan akses penduduk
terhadapp berbagai layanan publik.
18
Misi Kemajuan : Mewujudkan kemajuan daerah dengan
mengoptimalkan potensi sumberdaya lokal dan mendorong
keterlibatan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dalam
pembangunan daerah.
Misi Kemartabatan : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip tata-kelola pemerintahan yang baik
(good governance).
2. Visi Misi Organisasi
Visi :
Mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri serta menjadikan UPT
Puskesmas Lariang sebagai pelayanan kesehatan yang efektif dan
profesional.
Misi :
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secarap romotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya tenaga
kesehatan yang profesional.
Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga sehat.
3. Motto
“Sehati Dalam Melayani”
4. Tujuan
1) Optimalisasi Sumber Daya Tenaga Kesehatan dengan
meningkatkan kemampuan kualitas dan profesional dalam
memberikan pelayanan kesehatan
2) Pembuatan dan optimalisasi SOP (Standar Operasional
Prosedur) menuju pelayanan bermutu
3) Optimalisasi pertemuan lintas sektor
4) Menggerakkan/Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan
19
5. Tata Nilai/Norma
S ( Santun dalam bertutur kata dan bersikap)
E ( Empati dalam Melayani Masyarakat)
H (Handal dalam Memberikan Pelayanan)
A (Adil dalam Memberikan Pelayanan)
T (Tanggap dalam pelayanan dan terhadap masalah kesehatan
masyarakat)
I (Inovatif menyikapi masalah kesehatan masyarakat)
20
A. Struktur Organisasi
KEPALA UPTPUSKESMAS
TATA USAHA
PUSTU POLINDES
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. URAIAN KEGIATAN
Isu yang diangkat : Masih Kurang Optimalnya Fungsi Klinik Santasi di UPT Puskesmas Lariang
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Optimalisasi Fungsi Klinik Sanitasi di UPT Puskesmas Lariang
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Terlaksananya secara optimal Fungsi Klinik Sanitasi di UPT Puskesmas Lariang
22
c. Mencatat hasil c. Mendaptkan pimpinan. professional dan Komitmen Mutu.
pertemuan dan cacatan hasil Nasionalisme: beretika Khususnya dapat
bimbingan dari pertemuan Mengutamakan bekerja sama dengan
pimpinan dengan pimpinan musyawarah dalam pimpinan secara
mengambil keputusan professional,sopan dan
untuk kepentingan santun.
d. Menandatangani d. Mendapatkan bersama
komitmen komitmen dari Komitmen Mutu :
dengan Pimpinan pimpinan
Bersikap profesionalisme
terhadap pimpinan
Anti korupsi:
Menghindari
Konflik
kepentingan dalam
lingkungan kerja
23
b. Meminta b. Adanya kerjasama dengan pimpinan tingkat pertama menghasilkan
dukungan serta Tim dalam yang bermutu, kegiatan yang
bantuan kepada pelaksaan kegiatan EtikaPublik merata dan bermutu dan
kepala Meminta persetjuan terjangkau berkualitas
puskesmas dan kegiatan kepada kepala dengan bentuk
rekan kerja lain puskesmas dengan promotif,
dalam membantu menggunakan bahasa preventif,
melaksanakan yang sopan dan santun kuratif, dan
kegiatan sebagai wujud etika rehabilitative
pegawai yang sopan dan
santun
c. Membuat alur c. Menyajikan Alur
pelayanan klinik pelayanan Komitmen Mutu
sanitasi Membuat Alur dengan
menggunakan bahasa
d. Melaporkan hasil yang d. Alur disetujui yang mudah dipahami
telah dibuat dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi
pekerjaan
e. Mencetak alur yang telah e. Alur Pelayanan
dibuat apabila telah Klinik Sanitasi
disetuju
24
b. Merancanng b. Rancangan Poster dari kepala puskesmas
bentuk poster dan dan leaflet klinik merupakansikapmeng
leaflet Klinik sanitasi hargai keputusan.
Sanitasi
c. Melaporkan hasil c. Poster dan leaflet 3. EtikaPublik
Meminta izin untuk
kepada kepala telah disetujui
membuat poster ke ke
puskesmas
kepala puskesmas
d. Mencetak poster d. Poster tentang merupakan salah satu
dan leaflet yang Klinik Sanitasi etika bawahan kepada
telah disetujui Leaflet tentang pimpinan
Klinik Sanitasi
4. KomitmenMutu
Inovasi membuat
Poster dengan gambar
dan kalimat yang
singkat dan jelas
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi pekerjaan
25
c. Menyiapkan instrumen c. Absensi, yaitu memberikan tingkat pertama
sosialisasi dokumentasi / Foto pemahaman yang bermutu,
kepada rekan kerja merata dan
dengan baik dan terjangkau
benar. dengan bentuk
promotif,
Etika Publik: preventif,
Memberikan kuratif, dan
informasi kepada rehabilitative
rekan kerja sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
e. Menentukan waktu e. Jadwal sosialisasi sebagai seorang
sanitarian
untuk sosialisasi
Komitmen Mutu :
Melaksanakan
kegiatan secara
efektif dan efisien
Anti korupsi:
Menghindari
Konflik
kepentingan dalam
lingkungan kerja
26
g. Evaluasi kegiatan
27
b. Membuat kuesioner Dokumentasi/ untuk mencapai yang Profesional selanjutnyamenguatkan
Video/ Foto perbaikan mutu. dan beretika” nilai-nilai organisasi
Etika Publik : Akuntabilitas,
Mempertanggungja Nasionalisme, Etika
awabkan tindakan Publik, Komitmen
dan kinerjanya Mutu, dan Anti
kepada public Korupsi
dalam bentuk
laporan evaluasi.
Komitmen Mutu :
Perbaikan secara
c. Melakukan
berkesinambungan
penyebaran kuesioner
, adanya control
kegiatan.
Anti korupsi :
Memberikan laporan
hasil evaluasi dengan
jelas dan tidak berbuat
curang
d. Evaluasi kegiatan
28
29