Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN AKTUALISASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI PELAYANAN KLINIK SANITASI


DI UPT PUSKESMAS LARIANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : AISYAH HARDIYANTI, A.Md.KL


NIP : 19940228 201903 2 026
JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL
NAMA COACH : H. TAUFIQ ABDULLAH, S.Ag

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWA NEGERI SIPIL


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
ANGKATAN V

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2019

1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL : UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI


PELAYANAN KLINIK SANITASI
DI UPT PUSKESMAS LARIANG

DI SUSUN OLEH : AISYAH HARDIYANTI, A.Md.KL

NIP : 19940228 201903 2 026

NDH : 06

ANGKATAN : V (LIMA)

JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL

INSTANSI : UPT PUSKESMAS LARIANG

Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,


Coach Peserta

H. TAUFIQ ABDULLAH, S.Ag AISYAH HARDIYANTI, A,Md KL


NIP. 19690815 200604 1 016 NIP. 19940228 201903 2 026

MENTOR

PUTU SUASTIKA, SKM


NIP. 19

2
BERITA ACARA

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI


PELATIHAN DASAR CPNS GOL II ANGKATAN V
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH SULAWESI BARAT

Pada hari ini Selasa Tanggal Tiga Bulan September Tahun dua ribu sembilan
belas jam 08.00 wib bertempat di gedung Pelatihan BPSDM telah diseminarkan
laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol II Tahun 2019.

JUDUL : UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI


PELAYANAN KLINIK SANITASI
DI UPT PUSKESMAS LARIANG

DI SUSUN OLEH : AISYAH HARDIYANTI, A.Md. KL

NIP : 19940228 201903 2 026


NDH : 06
ANGKATAN :V
JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL
INSTANSI : UPT PUSKESMAS LARIANG
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,


Coach Peserta

H. TAUFIQ ABDULLAH, S.Ag AISYAH HARDIYANTI, A.Md.KL


NIP. 19690815 200604 1 016 NIP. 199303232019032027

PENGUJI / NARASUMBER MENTOR

PUTU SUASTIKA, SKM


NIP. NIP.19

3
4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI......................... 2
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI..................... 3
DAFTAR ISI........................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 5
A. Latar Belakang.................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah............................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat......................................................................... 7
D. Nilai – Nilai Dasar PNS ( ANEKA )................................................. 8
E. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.......................................14
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI.................................................................. 17
A. Visi, Misi, dan Nilai – Nilai Organisasi............................................ 17
B. Struktur Organisasi........................................................................... 19
C. Gambaran Unit Kerja....................................................................... 20
BAB III RANACANGAN AKTUALISASI
A. Uraian Kegiatan..............................................................................22

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Suatu Negara di tentukan oleh Sumber Daya Alam

yang melimpah dan Sumber Daya Manusia yang harus mempuni untuk

mengelolah dan memnafaat sumber daya yang dimiliki oleh Negara. Pegawai

Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola

prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan

kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor

pembangunan dilaksanakan oleh PNS.

Sejalan dengan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) dimana memiliki Fungsi sebagai Pelaskana Kebijakan Publik, sebagai

Pelayan Publik, dan sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa diharapkan ASN

dapat memberikan kontibusi terbaik dalam mengelola dan memanfaatkan

Sumber daya yang ada.

Untuk menjalankan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang

profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi

jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif

dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut

di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan dasar

(LATSAR) CPNS.

Masalah lingkungan erat sekali hubungannya dengan dunia kesehatan.

Untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat diperlukan lingkungan yang

baik pula. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula

6
memperhatikan keterkaitan tersebut. Sarana pelayanan kesehatan merupakan

tempat bertemunya kelompok masyarakat penderita penyakit, kelompok

masyarakat pemberi pelayanan, kelompok pengunjung dan kelompok

lingkungan sekitar. Adanya interaksi di dalamnya memungkinkan

menyebarnya penyakit bila tidak didukung dengan kondisi lingkungan yang

baik dan saniter.

Pelayanan kesehatan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang

ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek

fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau

gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.

Menurut Permenkes No 13 Tahun 2015 Puskesmas wajib

menyelengarakan pelayanan kesehatan lingkungan baik itu pelayanan

konseling, inspeksi kesehatan lingkungan, dan intervensi kesehatan

lingkungan.

Pelayanan kesehatan lingkungan didalam gedung UPT Puskesmas

Lariang belum efektif dan optimal, sehingga kegiatan konseling yang

dilakukan terhadap pasien yang menderita penyakit yang berbasis

lingkungan belum maksimal dan menghambat pencegahan secara dini

perkembangan penyakit akibat faktor resiko lingkungan

7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah “
Masih kurang optimalnya Fungsi Klinik Sanitasi di UPT Puskesmas
Lariang”

C. Tujuan dan Manfaat


Dengan mengikuti kegiatan aktualisasi ini diharapkan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dapat membentuk nilai-nilai dasar profesi Pegawai
Negeri Sipil, yaitu :

1. Memahami kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan


Republik Indonesia.
2. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan setiap pekerjaan/kegiatan yang dilakukan, dan
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.
3. Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
professional sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai peserta
Latihan Dasar (LATSAR) yang dapat mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ANEKA di instansi Kerja Masing-masing.
Manfaat
1. Manfaat bagi peserta latsar, yaitu dapat memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi),serta dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari
di puskesmas.
2. Manfaat bagi unit kerja, yaitu meningkatkan kinerja unit kerja yang
menyangkut pada pelayanan publik setelah menjadikan kegiatan-
kegiatan menjadi sebuah kebiasaan (habituasi) dalam Upaya
Mengoptimalkan Fungsi Klinik Sanitasi di Puskesmas

8
3. Manfaat bagi organisasi, yaitu menguatkan misi puskesmas dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat,mandiri dan berkualitas
dengan memberikan pelayanan prima.
4. Manfaat bagi Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia Kaluku
Mamuju,membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai
Negeri Sipil guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
serta dapat menambah bahan kepustakaan Balai pelatihan Sumber
Daya Manusia Kaluku Mamuju untuk meningkatkan mutu program
pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan selanjutnya.
5. Manfaat bagi masyarakat pada umumnya dapat memberikan
informasi bagi pasien dan keluarga pasien baik pasien rawat jalan
maupun rawat inap di puskesmas tentang faktor penyebab penyakit
berbasis lingkungan

6. Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)


1 . Akuntabilitas
a. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik.

Nilai-nilai publik tersebut meliputi :


1) Mampu mengambil pilihan yang dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3) Memperlakukan Warga Negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.

9
b. Aspek-Aspek Akuntabilitas
Aspek-aspek Akuntabilitas antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is
a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelpompok/institusi dengan Negara dan
masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggung jawab
memberikan arahan yang memadai bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Disisi lain individu/kelompok, maupun
institusi bertanggung jawab untuk memenuhi semua
kewajibannya.

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is a


result oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil, dan
inovatif,. Dalam hal ini setiap individu, kelompok,
maupun institusi dituntut untuk bertanggung jawab
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu
bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi
untuk mencapai hasil yang maksimal.

3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan


(Accountability requires reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah
dicapai oleh individu, kelompok maupun institusi serta
mampu memberikan bukti nyata hasil dari proses yang
telah dilakukan.

10
4) Akuntabilitas memerlukan Konsekuensi (Accountability
is meaningless without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban, kewajiban menunjukan
tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi
tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi

5) Akuntabilitas memperbaiki Kinerja (Accountability


improves Performance)
Tujuan utama dari akutabilitas adalah untuk memperbaiki
kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang
bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sejak awal, penempatan Sumber Daya yang
tepat, dan evaluasi kinerja.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indicator-
indikator dari nilai dasar nasionalisme dimana ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik dan ASN
sebagai perekat dan pemersatu bangsa adalah :
a. Kerja Keras, artinyapantang menyerah, gigih dan selalu
mengerahkan segala macam bentuk daya dan upaya dalam
melakukan sesuatu
b. Disiplin, artinya taat dan patuh terhadap tata tertib atau peraturan
yang berlaku.

11
c. Tidak Diskriminatif, setiap perilaku untuk tidak membatasi,
tidak melecehkan atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan
pada pembedaan manusia berdasarkan agama, suku, ras etnik,
kelompok, golongan, status social, status ekonomi, jenis kelamin,
bahasa dan keyakinan politik.
d. Gotong Royong contoh konkret gotong royong adalah adanya
kerja sama dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga, saling
membantu kepentingan umum, bersama membatu orang lain,
bersama membela kebenaran, bekerja giat dalam kelompok kerja.
e. Demokratis, suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan
untuk mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati
adanya perbedaan pendapat.
f. Cinta Tanah Air, perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
g. Rela Berkorban, sikap yang mencerminkan adanya kesediaan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu
kelompok kerja, walaupun akan menimbulkan kehilangan atau
penderitaan terhadap diri sendiri.
3. Etika Publik
Etika publik didefinisikan sebagai tujuan hidup yang baik
bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dan
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik merupakan
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi
pribadi dan kebijaksanaan di dalam pelayanana publik
(Haryatmoko,2011).

12
Tiga fokus utama pelayanan publik :
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan factual.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagai mana tercantum dalam undang-
undang ASN, yakni sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideology Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
f. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
public
g. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
h. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap
cepat,tepat, akurat. Berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
i. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi
j. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
k. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
l. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
m. Meningkatkan efektivitass system pemerintah yang
demokratis sebagai perangkat system karir.

13
4. Komitmen Mutu
Ada tiga aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu
efektivitas, efisien dan inovasi.
a. Efektivitas
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai
apapun yang coba dikerjakannya. Karakteristik utama yang
dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas
adalah ketercapaian target yang telah direncanakan. Baik
dilihat dari pencapaian jumlah maupun mutu hasil kerja
sehingga dapat memberikan kepuasan.
b. Efisien
Efisien dapat diartikan jumlah sumber daya yang di gunakan
untuk mencapai tujuan organisasi yang diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/ perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan
perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bias dipicu
antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan dan
harapan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup,
peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi,
pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Demikian juga di lingkungan lembaga pemerintahan, aparatur
dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya,
untuk melahirkan terobosan-terobosan baru dalam

14
meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan
Dalam UU No.31 Tahun 1999 pengertian korupsi : setiap orang
dengan sengaja secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan
dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau sesuatu
yang mengakibatkan kerugian keuangan Negara atau perekonomian
Negara. Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan
yang sangat tidak terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan
negara seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain
sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain. Langkah
preventif untuk mencegah korupsi yaitu memilih pemimpin yang
amanah, mengoptimalkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara), menggalangkan gerakan nasional
transparasi, dan menggunakan anggaran secara terbuka.
7. Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, Juka profesi, bebas

15
dari intervensi politik, bersih dari praktik Korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan
daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa
baik dalam perrienuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel

16
i. Berkeadilan
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna rnencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan,
manajernen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai
berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
b. lntegrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
c. Kedekatan dan pelibatan,

17
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A. Profil UPT Puskesmas Lariang


UPT Puskesmas Lariang merupakan salah satu Pusat Kesehatan
Masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Lariang Kabupaten
Pasangkayu yang merupakan awal (cikal bakal) dari puskesmas yang ada di
daerah Baras. Sebelumnya puskesmas ini merupakan satu-satunya
puskesmas yang berada dalam lingkup kinerja daerah Baras. Pesatnya
perkembangan penduduk dan pengembangan wilayah maka dibangun/
dikembangkan Puskesmas lainnya seperti Puskesmas Lilimori, Puskesmas
Motu dan Puskesmas Bambaloka.
Puskesmas Lariang memiliki 6 Pustu dan 2 Poskesdes.Puskesmas
Lariang berada di Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu yang terdiri
dari 7 kampung wilayah kerja dengan luas wilayah kerja 81,63 Km2 dan
dengan batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tikke Raya
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baras
 SebelahTimur Berbatasan dengan Kecamatan BuluTaba
 Sebelah Barat berbatasan dengan Laut

B. Aspek Kelembagaan
1. Visi Misi Pasangkayu
Visi
“Mewujudkan Pasangkayu Yang Lebih Sejahtera, Maju Dan Bermartabat
Berlandaskan Keberagaman.”
Misi
 Misi Kesejahteraan : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan mengupayakan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat,
memperluas lapangan kerja dan meningkatkan akses penduduk
terhadapp berbagai layanan publik.

18
 Misi Kemajuan : Mewujudkan kemajuan daerah dengan
mengoptimalkan potensi sumberdaya lokal dan mendorong
keterlibatan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dalam
pembangunan daerah.
 Misi Kemartabatan : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip tata-kelola pemerintahan yang baik
(good governance).
2. Visi Misi Organisasi
Visi :
Mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri serta menjadikan UPT
Puskesmas Lariang sebagai pelayanan kesehatan yang efektif dan
profesional.
Misi :
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat.
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secarap romotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
 Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya tenaga
kesehatan yang profesional.
 Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga sehat.
3. Motto
“Sehati Dalam Melayani”
4. Tujuan
1) Optimalisasi Sumber Daya Tenaga Kesehatan dengan
meningkatkan kemampuan kualitas dan profesional dalam
memberikan pelayanan kesehatan
2) Pembuatan dan optimalisasi SOP (Standar Operasional
Prosedur) menuju pelayanan bermutu
3) Optimalisasi pertemuan lintas sektor
4) Menggerakkan/Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan

19
5. Tata Nilai/Norma
 S ( Santun dalam bertutur kata dan bersikap)
 E ( Empati dalam Melayani Masyarakat)
 H (Handal dalam Memberikan Pelayanan)
 A (Adil dalam Memberikan Pelayanan)
 T (Tanggap dalam pelayanan dan terhadap masalah kesehatan
masyarakat)
 I (Inovatif menyikapi masalah kesehatan masyarakat)

6. Tugas Pokok dan Fungsi Sanitarian Di Puskesmas


Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dalam
rangka mengendalikan dan menghilangkan semua unsur fisik
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Fungsi :
Membantu kepala Puskesmas dalam pelayanan kesehatan lingkungan
pemukiman di wilayah kerja
Kegiatan Pokok :

1. Membantu perencanaan pelayanan kesehatan lingkungan.


2. Melaksanakan upaya penyehatan air bersih sesuai dengan standar
dan target program
3. Melaksanakan upaya penyehatan jamban keluarga yang sesuai
standar dan target program
4. Melaksanakan upaya penyehatan lingkungan perumahan yang
sesuai standar dan target program
5. Melaksanakan upaya penyehatan makanan dan minuman yang
sesuai dengan standar dan target program

20
A. Struktur Organisasi

KEPALA UPTPUSKESMAS

TATA USAHA

RAWAT RAWAT PENUNJANG PROMOSI


INAP MEDIS KESEHATAN
JALAN

PUSTU POLINDES

21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. URAIAN KEGIATAN

Unit kerja : UPT Puskesmas Lariang

Isu yang diangkat : Masih Kurang Optimalnya Fungsi Klinik Santasi di UPT Puskesmas Lariang

Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Optimalisasi Fungsi Klinik Sanitasi di UPT Puskesmas Lariang

Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Terlaksananya secara optimal Fungsi Klinik Sanitasi di UPT Puskesmas Lariang

No KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT / HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI- NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a. Menentukan a. Mendapatkan Etika Publik : Dengan terlaksananya Pada kegiatan ini
koordinasi jadwal bertemu persetujuan Menjunjung tinggi kegiatan ini sejalan terkandung beberapa
dengan pemimpin Kepala dan saran standar etika saat bertemu dengan misi nilai yaitu :
secara puskesmas dengan pimpinan
musyawarah dan
Akuntabilitas Meningkatkan
menjunjung
b. Menjelaskan b. Mendapatkan Adanya kejelasan dalam pelayanan kesehatan Akuntabilitas
tinggi nilai- nilai
Maksud dan dukungan mengutarakan maksud melalui sumber daya Nasionalisme
etika publik
Tujuan Kegiatan manusia yang
dan tujuan terhadap Etika Publik

22
c. Mencatat hasil c. Mendaptkan pimpinan. professional dan Komitmen Mutu.
pertemuan dan cacatan hasil Nasionalisme: beretika Khususnya dapat
bimbingan dari pertemuan Mengutamakan bekerja sama dengan
pimpinan dengan pimpinan musyawarah dalam pimpinan secara
mengambil keputusan professional,sopan dan
untuk kepentingan santun.
d. Menandatangani d. Mendapatkan bersama
komitmen komitmen dari Komitmen Mutu :
dengan Pimpinan pimpinan
Bersikap profesionalisme
terhadap pimpinan

Anti korupsi:
Menghindari
Konflik
kepentingan dalam
lingkungan kerja

2 Membuat alur a. Mengusulkan a. Mendapat Akuntabilitas Dengan Pelaksanaan


pelayanan klinik kepada kepala persetujuan dari Melakukan pelaporan terlaksananya kegiatan ini
sanitasi puskesmas kepala puskesmas hasil pembuatan Alur kegaitan merupakan
tentang tentang pembuatan dengan penuh tanggung pembuatan alur perwujudan nilai
pembuatan alur jawab ini sejalan dengan Akuntabilitas,Na
alur klinik sanitasi
pelayanan klinik visi puskesmas sionalisme,
santasi Nasionalisme yaitu Etika public,
Mengedepankan “memberikan Komitmen Mutu,
musyawarah dalam pelayanan Anti Korupsi
melaksanakan kegiatan

23
b. Meminta b. Adanya kerjasama dengan pimpinan tingkat pertama menghasilkan
dukungan serta Tim dalam yang bermutu, kegiatan yang
bantuan kepada pelaksaan kegiatan EtikaPublik merata dan bermutu dan
kepala Meminta persetjuan terjangkau berkualitas
puskesmas dan kegiatan kepada kepala dengan bentuk
rekan kerja lain puskesmas dengan promotif,
dalam membantu menggunakan bahasa preventif,
melaksanakan yang sopan dan santun kuratif, dan
kegiatan sebagai wujud etika rehabilitative
pegawai yang sopan dan
santun
c. Membuat alur c. Menyajikan Alur
pelayanan klinik pelayanan Komitmen Mutu
sanitasi Membuat Alur dengan
menggunakan bahasa
d. Melaporkan hasil yang d. Alur disetujui yang mudah dipahami
telah dibuat dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi
pekerjaan
e. Mencetak alur yang telah e. Alur Pelayanan
dibuat apabila telah Klinik Sanitasi
disetuju

f. Menempelkan f. Alur Pelayanan


alur pelayanan Klinik Sanitasi
klinik sanitasi Telah Tertempel

3 Membuat Komunikasi a. Mengkonsultasikan a. Mendapat 1. Akuntabilitas


Informasi dan Edukasi kegiatan dan persetujuan dari Melakukanpelaporan
(KIE) tentang Klinik meminta izin kepada kepala puskesmas hasil pembuatan
Sanitasi dan Kesehatan Kepala Puskesmas Poster dengan penuh
tentang pembuatan tanggung jawab
Lingkungan
poster dan leaflet
tentang Klinik 2. Nasionalisme
Sanitasi Menerima hasil revisi

24
b. Merancanng b. Rancangan Poster dari kepala puskesmas
bentuk poster dan dan leaflet klinik merupakansikapmeng
leaflet Klinik sanitasi hargai keputusan.
Sanitasi
c. Melaporkan hasil c. Poster dan leaflet 3. EtikaPublik
Meminta izin untuk
kepada kepala telah disetujui
membuat poster ke ke
puskesmas
kepala puskesmas
d. Mencetak poster d. Poster tentang merupakan salah satu
dan leaflet yang Klinik Sanitasi etika bawahan kepada
telah disetujui Leaflet tentang pimpinan
Klinik Sanitasi

4. KomitmenMutu
Inovasi membuat
Poster dengan gambar
dan kalimat yang
singkat dan jelas
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi pekerjaan

4 Sosialisasi alur a. Mengutarakan maksud a. Mendapatkan Akuntabilitas : Dengan Dalam


pelayanan, dan jadwal dan tujuan sosialisasi kesepakatan Berintegritas tinggi terlaksananya pelaksanaan
pelayanan klinik waktu sosialisasi dalam kegaitan kegiatan ini
sanitasi menyampaikan pembuatan alur merupakan
b. Menyiapakan bahan b. Power point alur informasi ini sejalan dengan perwujudan nilai
persentasi / sosialisasi pelayanan, dan Jadwal visi puskesmas Akuntabilitas,
pelayanan Nasionalisme : yaitu khusunya dalam
Tugas sebagai “memberikan memberiakan
pelayan public pelayanan Informasi.

25
c. Menyiapkan instrumen c. Absensi, yaitu memberikan tingkat pertama
sosialisasi dokumentasi / Foto pemahaman yang bermutu,
kepada rekan kerja merata dan
dengan baik dan terjangkau
benar. dengan bentuk
promotif,
Etika Publik: preventif,
Memberikan kuratif, dan
informasi kepada rehabilitative
rekan kerja sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
e. Menentukan waktu e. Jadwal sosialisasi sebagai seorang
sanitarian
untuk sosialisasi
Komitmen Mutu :
Melaksanakan
kegiatan secara
efektif dan efisien

Anti korupsi:
Menghindari
Konflik
kepentingan dalam
lingkungan kerja

f. Melakukan sosialisasi f. Sosialisasi alur


alur pelayanan klinik pelayanan klinik
sanitasi sanitasi

26
g. Evaluasi kegiatan

5 Melakukan a. Melakukan koordinasi a. Mendapatkan


sosialisasi klinik dengan dukungan dari
sanitasi pada saat penanggungjawab penanggungjawab
pelayanan di KIA KIA dan Poli Umum KIA dan Poli Umum
dan Poli Umum
b. Menyiapkan b. Poster dan
rutin setiap bulan
instrumen sosialisasi leaflet Klinik
Sanitasi
c.

6 Melakukan a. Melakukan 1. Adanya pasien Akuntabilitas : Dengan Evaluasi atas sosialisasi


Evaluasi/Survey pengecekan terhadap rujukan dari poli Adanya laporan terlaksananya kegiatan tersebut agar
terkait dampak yang berjalannya alur umum, KIA ke hasil Evaluasi Advokasi ini Suatu pekerjaan dapat
dihasilkan atas pelayanan, dan ruangan Konseling program yang di sejalan dengan dipertanggungjawabaka
kegiatan sosialisasi sanitasi laksanakan sebagai Misi n kepada pimpinan
Jadwal pelayanan
tersebut 2. Lembar checklist pertanggung “Meningkatkan selaku penanggung
Konseling Sanitasi jawab unit kerja sebagai
jawaban kepada pelayanan
pimpinan Kesehatan bahan evaluasi untuk
Nasionalisme : melalui Sumber dapat memperbaiki mutu
Bekerja keras daya manusia dalam kegiatan

27
b. Membuat kuesioner Dokumentasi/ untuk mencapai yang Profesional selanjutnyamenguatkan
Video/ Foto perbaikan mutu. dan beretika” nilai-nilai organisasi
Etika Publik : Akuntabilitas,
Mempertanggungja Nasionalisme, Etika
awabkan tindakan Publik, Komitmen
dan kinerjanya Mutu, dan Anti
kepada public Korupsi
dalam bentuk
laporan evaluasi.
Komitmen Mutu :
Perbaikan secara
c. Melakukan
berkesinambungan
penyebaran kuesioner
, adanya control
kegiatan.
Anti korupsi :
Memberikan laporan
hasil evaluasi dengan
jelas dan tidak berbuat
curang

d. Evaluasi kegiatan

28
29

Anda mungkin juga menyukai