Disusun Oleh
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi aparatur sipil negara (ASN) di RSUD Leuwilliang.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini membahas pemecahan isu-isu di RSUD Leuwiliang
dengan pengintegrasian nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, aktual,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini,
penulis mendapatkan banyak pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang
tentunya memberikan kelancaran dalam penulisan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena ini
penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Hery Antasari, ST., M.Dev.Plg., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan saya kesempatan untuk
mengikuti kegiatan latsar CPNS ini;
2. Bapak R. Irwan Purnawan, S.H., M.H., M.Kn selaku Kepala Badan Kepegawaian &
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bogor yang telah memfasilitasi serta
memberikan saya kesempatan mengikuti kegiatan latsar CPNS ini;
3. Ibu Triani Novi Budi Astuti,S.KM, MKM, selaku Mentor penulis yang selalu
memberi arahan, petunjuk serta motivasi;
4. Ibu Dr. Tati Iriani,.SH.,MM. selaku coach yang telah membimbing penulis selama
penulisan rancangan aktualisasi ini;
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah membagi ilmu dan
pengalamannya, sehingga dapat memberi pemahaman pada penulis;
6. Orang tua, Suami dan Keluarga yang selalu memberikan semangat dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini;
7. Teman-teman seperjuangan LATSAR CPNS Kabupaten Bogor Angkatan 5, Golongan II
tahun 2022 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
iii
Penulis menyadari bawha rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi
pengembangan diri maupun pengembangan keilmuan dari rancangan ini. Penulis mengharapkan
rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat dan mampu menjadi referensi dalam menjalankan
aktualisasi di Instansi.
Tiwi Handayani
NIP. 199809102022032008
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................ii
KATAR PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................v
DAFTAR FOTO.....................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL....................................................................................................................viii
DAFTAR DIAGRAM................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................4
1.3 Manfaat....................................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan.........................................................................................5
v
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu.......................................................................................................24
3.2 Penentuan Isu.........................................................................................................25
3.3 Penentuan Penyebab Isu........................................................................................26
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu.........................................................................28
3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi.............................................................................30
3.6 Matriks Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK).......................46
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi...................................................................47
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR DIAGRAM
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil
Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang
taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government) serta untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku Undang-undang
Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN.
Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan core values
(nilai- nilai dasar) ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dan employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa".
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil selama satu tahun masa percobaan. Tujuan dari pelatihan terintegrasi ini adalah untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, guna mendukung terwujudnya Aparatur Sipil Negara
BerAKHLAK, maka seorang Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan program aktualisasi. Tujuan
program aktualisasi adalah membekali ASN agar mampu mengaktualisasikan nilai dasar berorientasi
pelayanan, akuntabilitas, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif di instansi masing-
masing.
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat yang dapat
diwujudkan dalam berbagai upaya kesehatan. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan
1
derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu upaya pembangunan nasional maka perlu
2
diselenggarakan upaya kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Salah satu sarana kesehatan yang mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan adalah
rumah sakit. Berdasarkan Undang-Undang No.44 Tahun 2009 yang di maksud rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Salah satu ruang rawat inap di rumah sakit yaitu ruang Perinatologi. Ruang Perinatologi
merupakan salah satu unit yang memberikan pelayanan bagi bayi baru lahir yang perlu penanganan
khusus. Pelayanan diberikan pada usia 0-28 hari. Beberapa masalah terjadi pada bayi baru lahir
sehingga memerlukan penanganan dan perawatan khusus agar bayi dapat diselamatkan dan
mempunyai kualitas hidup yang baik. Salah satu masalah pada bayi baru lahir addalah bayi berat
lahir rendah (BBLR)
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan kondisi dimana pada saat bayi dilahirkan dengan
berat badan >1500 gram < 2500 gram, setiap tahun 18 juta bayi lahir dengan berat lahir rendah, 60-
80% mengalami kematian. Di Bangladesh hampir 45% kematian bayi baru lahir berhubungan
langsung dengan bayi prematur, bayi berat lahir rendah dan komplikasinya menjadikan Bangladesh
salah satu dari 10 beban tertinggi kematian bayi baru lahir di dunia. Berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 presentase bayi berat
lahir rendah sebesar 10,2 % , Morbiditas dan mortalitas dapat dikurangi dengan penanganan tepat
bayi baru lahir seperti kemampuan menolong persalinan, resusitasi neonatus dasar, pengaturan suhu
tubuh bayi, pencegahan hipoglikemia sampai deteksi dini pencegahan infeksi dan pengobatan bayi
berat lahir rendah.
Secara fisiologis bayi belum mampu menyesuaikan dengan lingkungan baru setelah
dilahirkan, dukungan lingkungan agar bayi tetap terjaga kehangatannya sangat diperlukan. Bayi berat
badan lahir rendah rentan hipotermi karena lemak subkutan sangat tipis sehingga mudah dipengaruhi
oleh suhu lingkungan, sehingga pada umumnya harus dirawat dalam inkubator. Di rumah sakit
perawatan bayi berat lahir rendah dengan inkubator selain jumlahnya terbatas, memerlukan biaya
tinggi. Di samping itu angka kejadian infeksi nosokomial pada perawatan bayi berat lahir rendah
yang dirawat di rumah sakit cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan suatu metode praktis sebagai
alternatif pengganti inkubator yang secara ekonomis cukup efisien dan efektif. Perawatan metode
kanguru dapat sebagai alternatif pengganti inkubator untuk perawatan bayi berat lahir rendah dengan
alasan murah, mudah terjangkau serta bermanfaat
3
Bayi yang berat badannya kurang dari normal sangat beresiko terkena berbagai macam
masalah, seperti hipotermi, kesulitan bernafas, gangguan nutrisi serta resiko infeksi. Karena
tingginya angka kematian bayi berat lahir rendah Mentri Kesehatan Republik Indonesia
mengeluarkan SK No:203/Menkes/SK/III/2008 tentang pembentukan kelompok kerja nasional
kangaroo mother care (KMC) atau perawatann metode kanguru (PMK) telah tercantum pada
pedoman pelayanan kesehatan bayi berat lahir rendah.
Di ruangan Perinatologi RSUD Leuwiliang jumlah Bayi Berat Lahir Rendah pada bulan Mei
sampai dengan bulan Juli yaitu 85 bayi, dilihat dari proses dalam melakukan penerapan perawatan
metode kanguru sudah dilaksanakan tetapi dalam proses pelaksanaannya belum optimal, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurangnya pemahaman ibu bayi mengenai pentingnya perawatan
metode kanguru, waktu perawatan metode kanguru yang terlalu singkat dan jarak tempuh rumah
pasien dengan rumah sakit.
Hal ini menjadikan isu “Belum Optimalnya Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Berat
Lahir Rendah” untuk diangkat dalam rancangan aktualisasi di RSUD Leuwiliang sehingga
harapannya akan ada solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dengan isu tersebut, maka
diperoleh rencana gagasan yang akan dibuat dalam menyelesaikan masalah terkait isu tersebut yaitu
optimalisasi perawatan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah melalui pemberian informasi
dengan media seperti banner atau leaflet, dan lembar evaluasi ibu bayi mengenai pemahamannya
tentang perawatan metode kanguru. Dengan gagasan tersebut maka perawatan metode kanguru pada
bayi berat lahir rendah dapat dilakukan dengan optimal.
4
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK(Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), mengenai Smart
ASN, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik dalam pelaksanaan tugas sebagai perawat
terampil di RSUD Leuwiliang yang professional dan berkarakter
Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah
1.3 Manfaat
Bagi Penulis
a. Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) mengenai Smart
ASN, Manajemen ASN,dan Pelayanan Publik dalam menjalankan tugas dan fungsi
jabatannya sebagai perawat terampil sehingga memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya dan menjadi ASN yang bermanfaat.
b. Penulis mampu memecahkan masalah mengenai perawatan metode kanguru pada bayi
berat lahir rendah yang belum optimal sehingga perawatan metode kanguru pada bayi
berat lahir rendah dapat dilaksanakan dengan optimal.
Bagi Instansi
Bagi Pasien
5
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini ialah penanaman nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif) melalui optimalisasi perawatan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah
melalui pembuatan leaftlet, banner dan lembar evaluasi pemahaman pada ibu bayi mengenai
Perawatan Metode Kanguru di RSUD Leuwiliang dimana kegiatan aktualisasi ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas perawatan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah. Untuk
mewujudkan gagasan tersebut, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam
pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja.
Rangkaian Kegiatan
Rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
2. Pelaksanaan sosialisasi SOP Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Berat
Lahir Rendah kepada bidan dan perawat di Ruangan Perinatologi
3. Membuat Leaflet, Banner dan Quesioner tentang Perawatan Metode Kanguru
(PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah yang menarik perhatian dan mudah
dimengerti
4. Melaksankan Komunikasi, Informasi dan Edukasi mengenai Perawatan Metode
Kanguru pada Bayi Berat Lahir Rendah kepada Ibu bayi
5. Melakukan evaluasi pengetahuan dan kemampuan ibu bayi mengenai
Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Berat Lahir Rendah
6. Melakukan Pendampingan, Evaluasi dan Pelaporan
7. Membuat Action Plan
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang adalah salah satu SKPD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor
yang merupakan unsur penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang
Pelayanan Kesehatan khususnya untuk wilayah Bogor Barat.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang yang terletak di Kabupaten
Bogor Barat memiliki cakupan wilayah sebanyak 14 Kecamatan dengan jumlah
penduduk 1,4 Juta Jiwa. Hal ini merupakan tantangan bagi RSUD Leuwiliang
saat ini dan masa datang untuk terus memperbaiki diri baik dari segi pelayanan
dan kualitas saran dan prasarana yang dimiliki. Karena RSUD Leuwiliang
merupakan salah satu Rumah Sakit yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten
Bogor terutama masyarakat di wilayah Bogor Barat. Serta dengan kondisi
demografis wilayah Kabupaten Bogor Barat masih sangat tertinggal jika
dibandingkan dengan kondisi wilayah perkotaan, hal ini menjadi kendala utama
7
masyarakat menjangkau
8
pelayanan RSUD Leuwiliang, dengan topografi medan perbukitan dan daerah
pegunungan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang dibangun diatas lahan
seluas 35.000m2 dengan luas bangunan saat ini 9.111,90 m2, terdiri dari tiga
gedung dua lantai. RumahSakit Umum Daerah (RSUD) berada di Leuwiliang
tepatnya di Desa Cibeber I KecamatanLeuwiliang. Dalam meningkatkan
pelayanan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Rumah Sakit Umum Daerah
Leuwiliang (RSUD) berusaha melakukan upaya inovatif serta langkah – langkah
strategis guna memberikan pelayanan yang terbaik dan menjawab kebutuhan
masyarakat Bogor Barat, terutama upaya peningkatam pelayanan masyarakat
kurang mampu sebagai upaya mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Bogor.
Dengan pembangunan Gedung A pada bulan tahun 2016 menjadi salah satu
bukti semakin bertambahnya kepercayaan masyarakat kepada Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang. Dimana masyarakat tidak ragu lagi
memelihara kesehatannya di rumah sakit yang mulai berdiri pada tahun 2011.
Hal inilah yang mendorong RSUD Leuwiliang untukterus berbenah diri dan
meningkatkan kemampuan dalam pelayanan untuk memenuhi tuntutan dan
harapan dari masyarakat.
Awal berdiri Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang ini adalah dimulai
pada tahun 2001, terdiri dari tiga gedung dua lantai. Mulai difungsikan
pemanfaatannya pada tahun 2003 meliputi pelayanan rawat jalan saja, sedangkan
pelayanan rawat inap mulai ada tahun2006 dengan jumlah tempat tidur pasien
perawatan sebanyak 32 buah tempat tidur.Perkembangan selanjutnya selain
pembangunan fisik gedung juga dilengkapi dengan perlengkapan medis dan
sarana pendukung lainnya serta sumber daya manusianya, meliputi penempatan
dokter spesialis, penambahan tenaga medis dan paramedis serta tenaga-tenaga
pendukungnya. Maka menjadi Rumah Sakit tipe C pada tanggal 29 Juni 2012
dengan predikat Lulus Tingkat Dasar. Akreditasi ini berlaku semenjak tanggl 29
Juni2012 sampai dengan 29 Juni 2015.
Kemudian saat ini RSUD Leuwiliang telah mendapatkan status sebagai
rumah sakit Badan layanan umum daerah (BLUD) dengan diterbitkannya SK
Bupati Nomor. 900/169/Kpts/Per-UU/2014 pada tanggal 23 Februari 2014. Pada
tanggal 27 Oktober 2017 dengan nomor KARS-SERT/864/X/2017, RSUD
9
Leuwiliang mendapatkan Prestasi Lulus Paripurna versi 2012 dengan masa
1
berlaku dari tanggal 12 Juni 2017 dan mendapatkan sertifikat Rumah Sakit tipe
B pada tanggal 25 Juni 2018. Di penghujung tahun 2019 RSUDLeuwiliang
sudah melakukan survey simulasi akreditasi untuk versi SNARS 1.1 dan
tertunda untuk pelaksanaan survey penilaian dengan adanya pandemi Covid-19.
1
2.2 Visi, Misi dan Motto Instansi
Visi RSUD Leuwiliang
Rumah sakit pilihan utama masyarakat
Misi RSUD Leuwiliang
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu dan responsif
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya Rumah Sakit
3. Meningkatkan pengelolaan manajemen yang professional, inovatif dan dinamis
4. Mengoptimalkan Kerjasama dengan pihak ketiga dan mendukung program Pemerintah
Daerah
Motto RSUD Leuwiliang
“Melayani dengan hati bertindak dengan logika”
2.3 Tata Nilai Organisasi
RSUD Leuwiliang mempunyai nilai budaya PRAYOGA yaitu :
Professional : Terampil dalam bertugas, cekatan dan legal
Responsif : Tanggap dan sensitif dalam tugas
Aktual : Terdepan, terpercaya dan terbaru dalam data dan informasi
Yakin : Sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas
Orientasi : Peninjauan, pandangan pikiran dan perhatian yang
menentukan sikap dengan kecenderungan tepat dan benar
• Gigih : Semangat dan berusaha keras untuk menjadi lebih baik
• Amanah : Selalu memegang teguh ketulusan dan keikhlasan dalam
Melaksanakan pekerjaan.
1
2.4 Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi
Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Leuwiliang
Perawat Pelaksan
1
2.5 Profil Peserta
1. Identitas Diri
Nama : Tiwi Handayani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 10 September 1998
Alamat : Kp. Sadeng Pasar Rt 01/03 Desa Babakan
Sadeng Kec. Leuwisadeng Kab. Bogor
Kewarganeraraan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Telepon/WhatsApp 085882797340
Email : tiwihanda15@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Negeri Babakan Sadeng 01 (2004-2010)
Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Leuwiliang (2010-2013)
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Leuwiliang (2013-2016)
Perguruan Tinggi : Akademi Keperawatan Bhakti Kencana
Bandung (2016-2019)
3. Pengalaman Pekerjaan
RSUD Leuwiliang : 2020 – sekarang
1
2.6 Tugas dan Fungsi Perawat
Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia No. 35 tahun 2019 telah diatur Jabatan Fungsional Perawat.Jabatan
FungsionalPerawat merupakan jabatan karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam klasifikasi
rumpunkesehatan. Terdiri dari jabatan fungsional kategori keterampilan dan kategori
keahlian.
Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan pelayanan keperawatan
yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan. Unsur kegiatan tugas
jabatan fungsional perawat terdiri dari Asuhan Keperawatan dan Pengelolaan Keperawatan.
Tugas pokok Perawat Terampil menurut Permenpan 35 tahun 2019 adalah :
14. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/
intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;
1
ajal dalam pelayanan keperawatan;
1
17. Melakukan perawatan luka;
1. Berorientasi Pelayanan
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan
yang pertama ini diantaranya :
Mengabdi kepada Negara dan Rakyat Indonesia
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
Menghargai komunikasi, konsultasi dan Kerjasama
b. Ramah, Cekatan, Solutif dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Berorientasi
Pelayanan yang kedua ini diantaranya :
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun
1
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Berorientasi
Pelayanan yang ketiga ini diantaranya :
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
2. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab dari amanah yang diberikan kepadanya. Dalam kontek Akuntabilitas,
perilaku tersebut adalah :
a. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efisien dan efektif.
c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
3. Kompeten
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN meliputi :
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan 29 sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang
Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Kompeten antara lain:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
1
4. Harmonis
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Kompeten antara lain:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b. Suka menolong orang lain
Senantiasa membantu orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Membangun lingkungan yang kondusif di tempat kerja sangat penting untuk mewujudkan
suasana harmonis.
5. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan
panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan Instansi dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
b. Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu
usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk
melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh.
1
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pentingnya nili Adaptif
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya
perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan
iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan
dengan panduan perilaku Adaptif antara lain:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Kolaboratif antara lain:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.
2
b. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
c. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang
dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan
Negara di atas segalanya).
3. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa
hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel. Hak ASN yang diatur dalam UU ASN adalah sebagai berikut :
a. Gaji, tunjangan dan fasilitas
b. Cuti
c. Jaminan pensiun dan hari tua
d. Perlindungan (Jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, kematian dan bantuan hukum)
e. Pengembangan kompetensi
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN
yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
2
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
2
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2
2.8 Role Model
Role Model penulis adalah Bapak Syaifoel Hardy MN Karir keperawatan beliau berawal dari
nol, dari seorang lulusan SPK sampai melanglang buana ke luar negeri UEA, Kuwait, Qatar untuk
menjadi perawat. Beliau bukan perawat yang biasa-biasa saja, beliau adalah perawat yang luar biasa.
Beliau tidak hanya berkutat dalam dunia keperawatan saja. Melalui kepiawaiannya mengolah kata
dan bahasa beliau tebarkan tulisan-tulisan yang memotivasi dunia keperawatan. Dari tulisan
- tulisan beliau yang dituangkan melalui media sosial, buku-bukunya kita bisa membaca aliran
motivasi yang luar biasa. Motivasi yang beliau berikan untuk membangkitkan dirinya dan orang-
orang di lingkungan sekitarnya.
Menjadi penulis dan memotivasi diri selalu semangat menulis mungkin hal yang biasa. Namun
yang dilakukan beliau tidak hanya untuk dirinya. Dengan mendirikan Indonesian Nursing Trainers
(INT) sebuah grup yang mempunyai anggota sampai saat ini berjumlah 20.643 yang tersebar di
seantero jagad beliau mengajak, mengajarkan, memotivasi bagaimana menjadi perawat yang tidak
biasa. merubah diri menjadi orang yang luar biasa. Beberapa karya buku-buku beliau yang juga
ditulis bersama dengan teman -teman di INT adalah Enjoy Nursing, Nursing : The Sleeping Giant,
Diaspora Nursing Indonesia The Poor Litle Rich, From Qatar To Indonesia dan lain-lain.
Saat kegiatan yang beliau lakukan setelah kembali ke tanah air dari pengabdian keperawatan di
luar negeri adalah memberikan motivasi dan pelatihan kepada perawat di Indonesia agar bisa
mendunia. Melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan beliau berharap perawat di Indonesia bisa
sukses menapak dunia keperawatan di belahan dunia manapun. Dengan salah satu slogannya "MORE
2
THAN JUST NURSING" perawat di Indonesia diharapkan mempunyai nilai lebih, lebih dari sekedar
perawat. Beberapa penghargaan yang pernah beliau terima adalah Diaspora Award Winner, Los
Angeles, 2012, Life Achievement Award, PPNI Qatar 2012, Al Hasbah Award, Qatar Petroleum
2012 dan lain-lain.
Beliau sangat menunjukkan Core Value ASN yaitu melakukan perbaikan tiada henti, cekatan,
solutif, selalu meningkatkan kompetensi diri, membantu orang lain belajar, terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas.
2
rewel setiap kali ibu mencoba untuk menempelkan bayinya. Ibu kadang dapat melakukan
kontak kulit-ke-kulit setelah mandi atau di malam hari yang dingin.
Pemberian metode kangguru terdapat dua jenis, perawatan metode kangguru
intermiten dan kontinu:
1. Perawatan Metode Kangguru Intermiten
Metode ini biasanya dilakukan pada fasilitas unit perawatan khusus dan intensif. Metode
ini tidak diberikan secara terus menerus sepanjang waktu, hanya diberikan ketika ibu
mengunjungi bayi yang masih berada dalam inkubator dengan durasi minimal satu jam
secara terus menerus dalam satu hari. Metode ini dapat dimulai pada bayi yang yang
sakit, yang berada dalam proses penyembuhan tetapi masih memerlukan pengobatan
medis (seperti infus, tambahan oksigen dengan konsentrasi rendah)
Indikasi Perawatan Metode Kangguru Intermiten:
Berat lahir < 2500 gram
Telah stabil kedaan umunya (frekuensi napas, nadi, tekanan darah, suhu) minimal
3 hari berturut-turut
Bayi masih mendapat cairan dan obat intravena, oksigen, minum per
OGT/orogastrict tube)
Toleransi minum baik, residu <15% jumlah minum total sebelumnya, kembung (-)
muntah (-)
Ibu bersedia memberikan Perawatan Metode Kangguru Intermiten dan telah
diedukasi dan menandatangani lembar persetujuan
Cara Perawatan Metode Kangguru Intermiten :
Perawatan Metode Kangguru Intermiten dilakukan minimal 1-2x/hari
Lama perlekatan kulit >1 jam
Bayi diletakan ke ibu dengan menggunakan kanga carrier
Waktu dilakukan Perawatan Metode Kangguru adalah waktu pemberian minum
Tempat dilakukan Perawatan Metode Kangguru dapat di ruang rawat NICU
Tenaga yang mengawasi adalah dokter yang bertugas, bidan dan perawat
Observasi tanda vital (frekuensi napas, nadi, tekanan darah, suhu) dilakukan tiap
3 jam atau setiap pemberian minum.
2
2. Perawatan Metode Kangguru Kontinu
Metode kontinyu ini bisa dilakukan di unit rawat gabung atau ruangan yang diperuntukan
untuk perawatan kangguru ataupun dilakukan di rumah. Pada metode kontinyu ini dapat
dilakukan sepanjang waktu. Perawatan kontinyu dapat diterapkan apabila kondisi bayi
dalam kondisi stabil yakni bayi dapat bernafas secara alami atau spontan tanpa oksigen
bantuan.
Indikasi Perawatan Metode Kanguru Kontinu :
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang telah stabil keadaan umumnya (frekuensi
napas, nadi, tekanan darah, suhu) dan pertumbuhannya (berat badan, lingkar
kepala dan Panjang badan)
Tidak ada penyakit akut
Telah minum penuh sesuai umur secara oral atau dengan OGT (orogastrict tube)
Sudah tidak meggunakan alat penunjang kesehatan
Ibu bersedia melakukan Perawatan Metode Kanguru selama 24jam/hari, terus
menerus, setiap hari.
Cara Perawatan Metode Kanguru Kontinu :
Sangatlah penting ibu mengerti konsep dan keuntungan dari Perawatan Metode Kanguru
dan bersedia dengan senang hati melakukan Perawatan Metode Kanguru Bersama
bayinya.
Keluarga menandatangani surat persetujuan
Perawatan Metode Kanguru Kontinu harus dilakukan setelahnya setelah bayi sehat, stabil
dan tidak menggunakan oksigen.
Bayi harus diletakan pada dada ibu sesuai posisi Perawatan Metode Kanguru dengan
hanya menggunakan popok dan topi
Perlekatan antara dada ibu dan kepala bayi harus dipertahankan dnegan menggunakan
kain khusus (kanga carier) yang meliputi badan sampai kepala bayi setinggi batas telinga
sehingga kedua tangan ibu bebas dan jalan napas terjamin tetap terbuka
Ibu harus memakai pakaian kimono yang telah disediakan dan dimotivasi untuk tetap
melakukan aktivitasnya walaupun sedang menjalankan Perawatan Metode Kanguru,
hanya boleh diberhentikan sementara saat ibu pergi ke kamar mandi
Semua staf harus segera memperbaiki dengan segera bila posisi Perawatan Metode
Kanguru tidak benar
2
Pemberian metode kangguru dapat dihentikan, apabila :
a) Berat badan bayi minimal >2500 gram
b) Bayi mampu menetek dengan kuat seperti bayi besar dan sehat
c) Suhu tubuh bayi stabil
Tujuan Perawatan Metode Kangguru
a. Menurunkan angka kematian dan kesakitan bayi baru lahir
b. Memberikan pelayanan pada BBLR yang telah stabil tanda vitalnya dan klinisnya untuk
mencegah overcrowding pasien Ruang Perinatologi
2
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
2
3 Kurangnya Banyaknya Banyak pasien yang Meningkatnya
pengetahuan ibu masalah yang telah dipulangkan pengetahuan ibu
dan keluarga timbul pada kembali lagi ke dan keluarga
mengenai pasien Rumah Sakit karena mengenai
perawatan bayi di dikarenakan masalah yang perawatan bayi di
rumah perawatan bayi di disebabkan tidak rumah dengan
rumah yang tidak tepatnya perawatan tepat
tepat bayi di rumah
3
Tabel 3. Penetapan Isu dengan USG
No Isu Kriteria Jumlah Peringkat
U S G Nilai
1 Belum optimalnya perawatan 4 5 5 14 I
metode kanguru pada bayi
berat lahir rendah di ruang
Perinatologi RSUD
Leuwiliang
2 Kurangnya pengetahuan ibu 4 4 4 12 II
dan keluarga mengenai
pemberian nutrisi pada bayi
di
rumah
3 Kurangnya pengetahuan ibu 3 3 3 9 III
dan keluarga mengenai
perawatan bayi di rumah
Bersarkan kriteria analisis USG, Isu/masalah yang menjadi prioritas dan perlu segera
diselesaikan adalah “Belum optimalnya Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir
Rendah di ruang Perinatologi RSUD Leuwiliang”, dengan jumlah nilai 14 poin.
Diagram Fishbone disebut juga sebagai diagram Ishikawa atau diagram sebab akibat karena
dalam diagram ini lebih menekankan pada hubungan sebab akibat. Diagram Fishbone berbentuk
seperti tulang ikan yang mana setiap tulang mewakili kemungkinan sumber masalah atau kesalahan.
Penulis menggunakan kategori 6M yaitu Man (sumber daya manusia), Method (metode),
Machine/Tool ( alat), Material (bahan baku), Measurament (pengukuran atau inspeksi) dan Mother
Nature (lingkungan). Dengan melihat kondisi yang ada maka penulis memakai metode 4M seperti
terjabar dibawah ini
3
Diagram 1. Fishbone Analysis
Material Manpower
Belum tersedianya media Edukasi leaftlet dan Belum
banner optimalnya pelaksanaan SOP PMK
Belum optimalnya Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Berat Lahir Renda
3
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu
Berdasarkan identifikasi isu dengan menggunakan USG dan penentuan akar masalah dengan
menggunakan diagram fishbone. Isu yang menjadi prioritas adalah belum optimalnya perawatan
metode kanguru (PMK) pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Adapun gagasan yang dipilih untuk
menyelesaikan gagasan tersebut adalah “Optimalisasi perawatan metode kanguru (PMK) pada bayi
berat lahir rendah (BBLR) melalui pembuatan media komunikasi informasi dan edukasi”.
Optimalisasi perawatan metode kanguru (PMK) pada bayi berat lahir rendah (BBLR) melalui
pembuatan media komunikasi informasi dan edukasi yang merupakan salah satu usaha yang
dilakukan untuk mengatasi masalah belum optimalnya perawatan metode kanguru (PMK) pada bayi
berat lahir rendah (BBLR). Tujuan program ini adalah untuk mengatasi permasalahan pada
perawatan metode kanguru (PMK) pada bayi berat lahir rendah (BBLR) yang meliputi kurangnya
pengetahuan dan kepatuhan ibu bayi mengenai perawatan metode kanguru sehingga mengakibatkan
bayi berat lahir rendah mengalami keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan sehingga
perawatan di rumah sakit akan berlangsung lama.
Pembuatan media komunikasi informasi dan edukasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengatasi permasalahan belum optimalnya perawatan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah,
untuk mengatasinya adalah dengan melaksanakan pemberian edukasi dengan pendekatan inovatif
seperti memberikan edukasi kepada ibu bayi dengan memberikan dukungan dan semangat untuk
bekerja sama dalam proses penyembuhan bayinya, serta memberikan edukasi dengan media leaflet
dan banner untuk memudahkan ibu bayi mudah mengerti mengenai apa yang petugas sampaikan,
kemudian dilanjutkan dengan mempraktekan cara perawatan metode kanguru yang benar, setelah itu
memberikan lembar kuesioner mengenai seberapa jauh ibu memahami apa yang petugas sampaikan.
Gagasan tersebut kemudian akan dibuat menjadi judul Rancangan Aktualisasi yaitu
“Optimalisasi Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Berat Lahir Rendah di Ruang Perinatologi
RSUD Leuwiliang” sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang.
3
Diagram 2. Alur Penyelesaian Isu
IDENTIFIKASI ISU
1. Belum optimalnya Perawatan Metode Kanguru (PMK)
ANALISIS PENETAPAN
pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
ISU PRIORITAS
2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai
pemberian nutrisi pada bayi di rumah Menggunakan tekhnik
3. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai tapisan isu USG
perawatan bayi di rumah
KEGIATAN SKP
HASIL
Optimalnya Perawatan Metode Kanguru Melakukan intervensi
(PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) keperawatan spesifik yang
di Ruang Perinatologi RSUD Leuwiliang sederhana di area anak
3
3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang
Perinatologi RSUD Leuwiliang
2. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai pemberian nutrisi pada bayi di rumah
3. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai perawatan bayi di rumah
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang
Perinatologi RSUD Leuwiliang
Gagasan : Optimalisasi Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang
Pemecahan Isu Perinatologi RSUD Leuwiliang melalui komunikasi, informasi dan edukasi
3
b. Menyiapkan Materi Akuntabel utama masyarakat” Responsif, Aktual,
Yakin, Orientasi,
bahan pembahasan Menyiapkan bahan Misi
Gigih dan Amanah
pembahasan pembahasan dengan Meningkatkan
kegiatan tanggung jawab, pelayanan yang
aktualisasi dengan jelas, cermat, dan bermutu dan responsif
penuh rasa teliti Meningkatkan kualitas
tanggung jawab, dan kapasitas sumber
jelas, cermat dan daya Rumah Sakit
teliti. Meningkatkan
c. Melaksanakan Notulensi dan pengelolaan
Akuntabel
konsultasi dengan dokumentasi manajemen yang
Melaksanakan
mentor dengan professional, inovatif
konsultasi dengan
penuh rasa dan dinamis
mentor efektif, efisien,
tanggung jawab, Mengoptimalkan
dan tepatwaktu
efektif, efisien dan Kerjasama dengan
kondusif. Harmonis pihak ketiga dan
Loyal
Melaksanakan
konsultasi dengan
mentor dengan
3
musyawarah untuk
mufakat
Adaptif
Melaksanakan
konsultasi dengan
mentor dengan proaktif
Kolaboratif
Melaksanakan
konsultasi dengan
mentor dengan
Koordinasi dan sharing
informasi
3
2. Pelaksanaan a. Membuat jadwal Bukti Chat Sebagai upaya untuk Sebagai upaya
Harmonis
sosialisasi SOP sosialisasi dengan Whatsapp mewujudkan tujuan peningkatan kualitas
Melaksanakan pelayanan dan
Perawatan koordinasi bersama sesuai Visi
koordinasi dengan menguatkan nilai-
Metode Kanguru Bersama bidan RSUD Leuwiliang yaitu nilai organisasi yaitu
sopan dan saling Profesional,
pada Bayi Berat dan perawat di “Rumah sakit pilihan
menghargai Responsif, Aktual,
Lahir Rendah ruang Perinatologi utama masyarakat”
Yakin, Orientasi,
kepada bidan dan Kolaboratif Misi Gigih dan Amanah
perawat di Melaksanakan Meningkatkan
Ruangan Koordinasi dengan pelayanan yang
Perinatologi terbuka bermutu dan responsif
3
mendukung program
Harmonis
Pemerintah Daerah
Melaksanakan
sosialisasi SOP dengan
sopan dan saling
menghargai
Kompeten
Melaksanakan
sosialisasi SOP dengan
professional
Kolaboratif
Melaksanakan
sosialisasi SOP dengan
membangun kerjasama
yang sinergis
3
3. Pembuatan Leaflet, a. Mencari dan Materi Leaflet, Sebagai upaya untuk Sebagai upaya
Kompeten
Banner dan menyiapkan materi Banner dan mewujudkan tujuan peningkatan kualitas
Penulis melakukan
Quesioner tentang Leaflet, Banner dan Quesioner bersama sesuai Visi pelayanan dan
kinerja terbaik dalam
Perawatan Metode Quesioner tentang RSUD Leuwiliang yaitu menguatkan nilai-
mencari materi
Kanguru (PMK) pada Perawatan Metode “Rumah sakit pilihan nilai organisasi yaitu
Bayi Berat Lahir Kanguru (PMK) Adaptif utama masyarakat” Profesional,
Rendah yang menarik pada Bayi Berat Penulis proaktif dalam Misi Responsif, Aktual,
perhatian dan mudah Lahir Rendah mengumpulkan materi Meningkatkan Yakin, Orientasi,
dimengerti pelayanan yang Gigih dan Amanah
Kolaboratif
bermutu dan responsif
Penulis bersedia bekerja Meningkatkan kualitas
sama dengan teman dan kapasitas sumber
sejawat dalam daya Rumah Sakit
menyiapkan materi Meningkatkan
b. Menyusun dan Foto design pengelolaan
Berorientasi
mendesign Leaflet, Banner dan Pelayanan manajemen yang
Leaflet, Banner Quesioner professional, inovatif
Penulis mampu
dan Quesioner dan dinamis
menyusun design
tentang Perawatan Mengoptimalkan
Leaflet, Banner dan
Metode Kanguru Kerjasama dengan
Quesioner dengan
(PMK) pada Bayi pihak ketiga dan
memahami dan
4
Berat Lahir memenuhi kebutuhan mendukung program
Rendah masyarakat Pemerintah Daerah
Akuntabel
Penulis penuh
tanggung jawab dalam
menyusun dan
mendesign Leaflet,
Banner dan Quesioner
Loyal
4
Kompeten
Penulis mengurus
proses percetakan
Leaflet, Banner dan
Quesioner dengan
kinerja terbaik
4
b. Pengisian lembar Lembar quesioener Meningkatkan kualitas
Harmonis
questioner pre test pre test yang sudah dan kapasitas sumber
Penulis menunjukan
oleh ibu bayi terisi dan foto daya Rumah Sakit
sikap saling peduli dan
kegiatan Meningkatkan
menghargai perbedaan
pengelolaan
dalam melakukan
manajemen yang
kegiatan menggunakan
professional, inovatif
lembar questioner
dan dinamis
Adaptif Mengoptimalkan
Dalam melakukan Kerjasama dengan
kegiatan menggunakan pihak ketiga dan
lembar quesioner
mendukung program
penulis cepat
menyesuaikan diri Pemerintah Daerah
dengan perubahan yang
ada
Kolaboratif
Penulis membangun
kerjasama yang sinergis
dalam melakukan
kegiatan menggunakan
lembar questioner
4
c. Melakukan Foto dan
Akuntabel
Komunikasi, video kegiatan
Penulis memberikan
Informasi dan
komunikasi, informasi
Edukasi
dan edukasi dengan
mengenai
penuh tanggung jawab
Perawatan
Metode Kanguru Kompeten
pada Bayi Berat Penulis memberikan
Lahir Rendah komunikasi, informasi
kepada Ibu bayi dan edukasi dengan
kinerja terbaik
Kolaboratif
Penulis menyampaikan
komunikasi, informasi
dan edukasi dengan
membangun kerja sama
yang sinergis antara
petugas kesehatan dan
ibu bayi.
4
Harmonis
Penulis menyampaikan
komunikasi, informasi
dan edukasi tanpa
membeda-bedakan latar
belakang nya
Loyal
Penulis menyampaikan
komunikasi, informasi
dan edukasi dengan
tetap menjaga
kerahasiaan pasien
Berorientasi
Pelayanan
Penulis menyampaikan
komunikasi, informasi
dan edukasi dengan
ramah, cekatan dan
dapat diandalkan
4
5. a. Pengisian lembar Lembar quesioner Sebagai upaya untuk Sebagai upaya
Harmonis
questioner post post test yang mewujudkan tujuan peningkatan kualitas
Penulis menunjukan
test oleh ibu bayi sudah terisi dan bersama sesuai Visi pelayanan dan
sikap peduli dan
foto kegiatan RSUD Leuwiliang yaitu menguatkan nilai-
menghargai perbedaan
“Rumah sakit pilihan nilai organisasi yaitu
dalam melakukan
utama masyarakat” Profesional,
kegiatan evaluasi
Responsif, Aktual,
menggunakan lembar
Misi Yakin, Orientasi,
questioner
Meningkatkan Gigih dan Amanah
Adaptif pelayanan yang
bermutu dan
Dalam melakukan
responsif
kegiatan evaluasi
menggunakan lembar Meningkatkan kualitas
dan kapasitas sumber
quesioner penulis cepat
daya Rumah Sakit
menyesuaikan diri
dengan perubahan yang Meningkatkan
pengelolaan
ada
manajemen yang
Kolaboratif
professional,
Penulis membangun inovatif dan dinamis
kerjasama yang sinergis Mengoptimalkan
Kerjasama dengan
4
dalam melakukan pihak ketiga dan
kegiatan evaluasi mendukung program
menggunakan lembar Pemerintah Daerah
questioner
Kompeten
Penulis melakukan
kegiatan evaluasi
dengan kualitas terbaik
Harmonis
Penulis melakukan
kegiatan evaluasi
4
dengan lingkungan yang
kondusif
6. a. Melakukan Dokumentasi Sebagai upaya untuk Sebagai upaya
Akuntabel
pendampingan mewujudkan tujuan peningkatan kualitas
Penulis melakukan
terhadap bersama sesuai Visi pelayanan dan
pendampingan dengan
pelaksanaan RSUD Leuwiliang yaitu menguatkan nilai-
tanggung jawab, cermat,
Perawatan Metode “Rumah sakit pilihan nilai organisasi yaitu
teliti, efektif dan efisien
Kanguru pada utama masyarakat” Profesional,
Bayi Berat Lahir Kompeten Misi Responsif, Aktual,
Rendah Meningkatkan Yakin, Orientasi,
Penulis melakukan
pelayanan yang Gigih dan Amanah
pendampingan dengan
bermutu dan responsif
professional
Meningkatkan kualitas
dan kapasitas sumber
daya Rumah Sakit
Meningkatkan
b. Analisis proses Notulensi dan pengelolaan
Berorientasi
befor dan after dokumentasi manajemen yang
Pelayanan
pelaksanaan professional, inovatif
aktualisasi Penulis membuat dan dinamis
laporan hasil kegiatan
4
c. Penulisan laporan dengan baik dan Mengoptimalkan
akhir aktualisasi berkualitas Kerjasama dengan
latsar CPNS pihak ketiga dan
Akuntabel
mendukung program
Penulis dengan penuh
Pemerintah Daerah
tanggung jawab
membuat laporan hasil
aktualisasi terkait
kegiatan
Harmonis
Penulis membuat
laporan hasil kegiatan
dengan baik dan selaras
sesuai dengan proses
evaluasi dan tabulasi
4
7. Pembuatan Action Plan Notulensi dan Sebagai upaya untuk Sebagai upaya
Akuntabel
Oktober 2022 sampai dokumentasi mewujudkan tujuan peningkatan kualitas
Penulis dalam
dengan Oktober 2023 bersama sesuai Visi pelayanan dan
melakukan pembuatan
RSUD Leuwiliang yaitu menguatkan nilai-
Action Plan dengan
“Rumah sakit pilihan nilai organisasi yaitu
jelas, cermat,dan teliti
utama masyarakat” Profesional,
Kompeten Misi Responsif, Aktual,
5
3.6 Matriks Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Berdasarkan pemetaan Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi di atas sehingga dapat diidentifikasi Core Value ASN berikut ini:
Jumlah
Aktualisasi
Kegiatan
per MP
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7
1. Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 1 1 - 6
2. Akuntabel 2 - 2 2 - 2 1 9
3. Kompeten - 1 1 2 1 1 1 7
4. Harmonis 1 2 - 2 2 1 - 8
5. Loyal 1 - 1 1 - - 1 4
6. Adaptif 1 - 1 2 1 - - 5
7. Kolaboratif 1 2 1 2 1 - - 7
Jumlah 7 6 7 12 6 5 3 46
Aktualisasi per
Kegiatan
Berdasarkan Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi setelah dilakukan rekapitulasi habituasi Core Values ASN (BerAKHLAK)
maka didapatkan hasil bahwa Core Values ASN (BerAKHLAK) sudah diterapkan pada setiap tahapan rencana kegiatan aktualisasi.
5
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 6. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Jadwal Rancangan
No Kegiatan Tahapan Agustus September
Kegiatan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Konsultasi Membuat janji
1
rencana dengan mentor
kegiatan disertai sikap dan
aktualisasi perilaku
bersama responsifdan
mentor ramah
Menyiapkan
bahan
pembahasan
kegiatan
aktualisasi
dengan penuh
rasa tanggung
jawab, jelas,
cermat dan teliti.
Melaksanakan
konsultasi
dengan mentor
dengan penuh
rasa tanggung
jawab, efektif,
5
efisien dan
kondusif.
5
3. Pembuatan Mencari dan
Leaflet, Bannermenyiapkan
dan Quesioner materi Leaflet,
tentang Banner dan
Perawatan Quesioner
Metode tentang
Kanguru Perawatan
(PMK) pada Metode Kanguru
Bayi Berat (PMK) pada
Lahir Rendah Bayi Berat Lahir
yang menarik Rendah
perhatian dan
mudah Menyusun dan
dimengerti mendesign
Leaflet, Banner
dan Quesioner
tentang
Perawatan
Metode Kanguru
(PMK) pada
Bayi Berat Lahir
Rendah
Mencetak Leaflet,
Banner dan
Quesioner
5
4. Pelaksanaan Melakukan
Komunikasi, kontrak waktu
Informasi dan
kepada ibu bayi
Edukasi
mengenai
Perawatan
Metode Pengisian
Kanguru pada lembar
Bayi Berat questioner pre
Lahir Rendah test oleh ibu bayi
kepada Ibu
bayi Melakukan
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi
mengenai
Perawatan
Metode
Kanguru pada
Bayi Berat
Lahir Rendah
kepada Ibu bayi
5. Evaluasi Pengisian
pengetahuan lembar
dan questioner post
kemampuan test oleh ibu bayi
ibu bayi
mengenai
Perawatan
5
Metode Ibu bayi
Kanguru pada mempraktekan
Bayi Berat kembali
Lahir Rendah mengenai cara-
cara Perawatan
Metode kanguru
pada Bayi Berat
Lahir Rendah
6. Pendampingan, Melakukan
Evaluasi dan pendampingan
Pelaporan terhadap
pelaksanaan
Perawatan
Metode Kanguru
pada Bayi Berat
Lahir Rendah
Analisis proses
befor dan after
pelaksanaan
aktualisasi
Penulisan
laporan akhir
aktualisasi latsar
CPNS
5
Pembuatan Pembuatan Action
7.
Action Plan Plan Oktober 2022
sampai dengan
Oktober 2023