Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN LANSIA TERHADAP
VAKSINASI COVID19 DENGAN PROMOSI KESEHATAN MELALUI
PENYULUHAN SERTA PEMBERIAN LEAFLET DI UPT KESEHATAN
PUSKESMAS SEBANI

Disusun Oleh :
Nama : Ainur Rofiq
NIP : 19891102 202012 1 008
Gol/Angkatan : II / XVII
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : Puskesmas Sebani Kabupaten Pasuruan
Coach : Sitti Sunarsih.S.Pd.M.Pd
Mentor : dr. Wahyu Widya Asmara

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XVII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang berjudul
“Peningkatan pengetahuan dan pemahaman Lansia terhadap Vaksinasi Covid19 dengan
promosi kesehatan melalui penyuluhan serta pemberian leaflet di UPT Kesehatan Puskesmas
Sebani” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai tugas
Pendidikan dan Latihan Dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil untuk bisa menyelesaikan
masalah isu-isu kotemporer yang terjadi di Instansinya.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga Rancangan Aktualisasi ini
dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Ibu Sitti Sunarsih, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan
untuk pembuatan Rancangan Aktualisasi ini.
2. Kepala Puskesmas Sebani dr. Wahyu Widya Asmara, yang telah memberikan masukan,
saran serta memfasilitasi dalam pelaksanaan dan pembuatan Rancangan Aktualisasi
3. Ibu dr. Ir. Tri Eko Susilorini, MS sebagai penguji kelayakan Rancangan Aktualisasi yang
telah dibuat oleh penusi
4. Teman-teman Diklatsar golongan II angkatan XVII kelompok 1 yang telah memberikan
semangat belajar tentang rancangan aktualisasi
Rancangan Aktualisasi ini sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini. Penulis
berharap semoga Rancangan Aktualisasi ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.

Pasuruan, Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1
B. TUJUAN AKTUALISASI............................................................................. 4
C. MANFAAT AKTUALISASI ........................................................................ 5
D. RUANG LINGKUP ....................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN LEMBAGA/ ISTITUSI ..................................................... 7
A. DESKRIPSI UNIT KERJA ........................................................................... 7
1. Profil Puskesmas Sebani .......................................................................... 8
2. Geografi ................................................................................................... 9
3. Demografi ................................................................................................ 10
4. Geologi ..................................................................................................... 10
5. Sarana Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Terkait .................................. 11
6. Sumber Daya Puskesmas ......................................................................... 11
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi .............................................. 13
1. Visi .......................................................................................................... 13
2. Misi ......................................................................................................... 13
3. Nilai Dasar .............................................................................................. 13
4. Tujuan ..................................................................................................... 13
a. Tujuan Umum .................................................................................... 13
b. Tujuan Khusus.................................................................................... 13
5. Sasaran .................................................................................................... 14
6. Strategi Dan Arah Kebijakan .................................................................. 14
Struktur organisasi puskesmas sebani kabupaten Pasuruan ........................... 15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................. 17
A. Identifikasi, Penetapan Isu, dan Gagasan Pemecah Isu ................................. 17
1. Identifikasi Isu ........................................................................................ 17
2. Penetapan Isu .......................................................................................... 23
Fish Bone ....................................................................................................... 23
3. Gagasan Pemecahan Isu ......................................................................... 24
iii
Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu ......................................................... 26
B. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 27
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi ....................................................................... 35

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) pasal 10, fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik

3) Perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang sangat sering kita temui

yaitu sebagai Pelayan Publik. Fungsi ini juga dilaksanakan oleh tenaga kesehatan tidak

terkecuali Perawat di bawah naungan KEMENKES RI dan Dinas Kesehatan

Provinsi/Kab/Kota

Undang undang tersebut juga menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)

adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang

selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi

tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Perawat merupakan salah satu komponen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang

bertugas melakukan pelayanan publik dalam bidang Kesehatan. Perawat sebagai ASN

memiliki tugas dan tanggung jawab ganda yakni tanggung jawab sebagai pegawai negara

dan tanggung jawab sebagai pelayanan kesehatan serta mensukseskan program

pemerintah dalam segi kesehatan. Selain itu Perawat juga merupakan jembatan untuk

melaksanakan kebijakan pemerintah hal ini bisa disebut pelayan publik. Pelayanan publik

yang prima dengan komitmen mutu yang baik. Serta berperan mensukseskan kebijakan

pemerintah dalam hal kesehatan terutama di instansi dimana mereka ditugaskan.

1
Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam

menangani masalah Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan

kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam

menjalankan aktivitas kesehariannya. Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini

sudah memasuki tahap kedua. Selain LANSIA, vaksinasi tahap kedua diperuntukkan bagi

kelompok masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi sehingga berpotensi terpapar Covid-

19 sangat tinggi atau disebut dengan pekerja publik.

Merujuk pada PERMENKES REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN

2021 Pasal 8 Ayat 3 LANSIA adalah kelompok prioritas penerima Vaksin COVID-19.

Melihat peraturan menteri tersebut serta banyak kasus yang terjadi, LANSIA diharuskan

melakukan vaksinasi agar mereka mempunyai kekebalan tubuh dalam melawan virus

covid19.

Berdasarkan pengamatan dalam kurun 1 (satu) bulan terakhir yaitu bulan Mei 2021

di UPT Kesehatan Puskesmas Sebani, diperoleh data bahwa kunjungan Lansia untuk

melakukan vaksinasi sangatlah rendah, hal ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan dan kurangnya pemahaman serta manfaat vaksinasi Covid19. Berikut adalah

tabel kunjungan lansia di UPT Kesehatan Puskesmas Sebani dalam kurun waktu sebulan

terakhir.

Penerima Mei 2021 Total %


Vaksin Mgg 1 Mgg 2 Mgg 3 Mgg 4 Mgg 5 Lansia
2.821 2,94 %
LANSIA 0 8 0 57 18
Total 83

Tabel 1.1 Jumlah Lansia Penerima Vaksin Covid19

2
Melihat tabel 1.1 di atas bisa diartikan bahwa partisipasi Lansia dalam program

vaksinasi covid19 sangatlah rendah, hal ini bisa dikarenakan kurangnya pemahaman

Lansia terhadap vaksinasi. Menindak lanjuti hal tersebut, terdapat beberapa alasan yang

menyebabkan rendahnya partisipasi lansia untuk melakukan vaksinasi covid19 di

lingkungan kerja wilayah UPT Kesehatan Puskesmas Sebani. Pertama, kurangnya

pengetahuan para lansia tentang vaksinasi covid19. Hal tersebut terlihat dari partisipasi

serta minat lansia dalam pelaksanaan vaksin covid19. Tingkat kesadaran serta pengetahuan

LANSIA menyebabkan program vaksinasi untuk lansia ini sulit mencapai target di wilayah

kerja Puskesmas Sebani.

Dimyanti dan Mudjiono (2009) mengemukakan bahwa pendidikan dapat

meningkatkan kemampuan seseorang pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah

kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, dapat menerapkan, melakukan analisis,

sintesis, dan mengevalusi. Ranah afektif meliputi melakukan penerimaan, partisipasi,

menentukan sikap, mengorganisasi, dan membentuk pola hidup. Ranah psikomotorik

berupa kemampuan untuk mempersepsi, bersiap diri, dan gerakan-gerakan. Masyarakat

yang berpendidikan akan memiliki pengetahuan yang lebih tentang manfaat vaksinasi

covid19, dapat menentukan sikap dan mampu bersiap diri serta melakukan gerakan-

gerakan untuk mengurangi risiko terpapar virus covid19.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di UPT Kesehatan Puskesmas Sebani,

maka perawat perlu untuk melakukan promosi kesehatan tentang vaksinasi covid19 baik

melalui penyuluhan ataupun melalui media (leaflet) yang bertujuan untuk memberikan

pendidikan dan pemahaman dalam bidang kesehatan khususnya vaksinasi covid19.

Pemberian media seperti leaflet ini juga bertujuan untuk bahan baca di rumah agar para

lansia memahami lebih dalam tentang program vaksinasi vovid19.

3
Berkait dengan hal tersebut di atas, maka rancangan aktualisasi berjudul

“Peningkatan pengetahuan dan pemahaman Lansia terhadap Vaksinasi Covid19

dengan promosi kesehatan melalui penyuluhan serta pemberian leaflet di UPT

Kesehatan Puskesmas Sebani”

Pemberian promosi kesehatan ini merupakan salah satu usaha untuk memberikan

pengetahuan serta pemahaman kepada lansia tentang vaksinasi covid19. Dengan

diberikannya penyuluhan serta leaflet diharapkan para lansia akan mengetahui tentang

manfaat vaksinasi covid19. Jika para lansia sudah memahami tentang vaksinasi covid19

ini semoga para lansia akan tergugah hatinya untuk melakukan vaksinasi covid19 di

tempat yang telah disediakan. Dengan demikian program pemerintah pun akan berjalan

sesuai dengan yang diharapkan serta tujuan indonesia bebas covid19 akan tercapai.

B. TUJUAN AKTUALISASI

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dalam rancangan aktualisasi ini

adalah sebagai berikut. (penulis, masyarakat, organisasi) terkait isu

a. Penulis

Meningkatkan pengetahuan serta kepedulian terhadap kebijakan pemerintah dalam

pemberian vaksin covid19 untuk lansia serta melaksanakan tugas DIKLATSAR CPNS

2020.

b. Organisasi

Sesuai dengan visi dan misi puskesmas sebani pembuatan rancangan aktualisasi ini

bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang ada di Puskesmas Sebani. Salah satu

misi puskesmas sebani yaitu Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

c. Masyarakat

Kegiatan yang dirancang ini sangat berguna untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat terutama lansia terhadap covid19 dan manfaat vaksinasi covid19.

4
C. MANFAAT AKTUALISASI

Manfaat yang diperoleh dari pembuatan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat internal

• Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat menanamkan perilaku positif sesuai

dengan nilai–nilai dasar ASN (ANEKA)

• Meningkatkan pengetahuan lansia di wilayah kerja UPT Kesehatan Puskesmas

Sebani

• Terlaksananya program vaksinasi covid19 dengan baik

• Melatih pegawai dalam menentukan sikap dan cara pemecahan masalah jika

program tidak terlaksana sesuai dengan target

2. Manfaat eksternal

Masyarakat merasakan manfaat adanya ASN yang berkompeten dan memiliki

etika pelayanan yang baik khususnya di bidang kesehatan. ASN yang telah

dirasakan kehadirannya oleh masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas

kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas

kesehatan dan memberikan kepuasan masyarakat dalam bentuk pelayanan publik

yang prima.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada peningkatan

pengetahuan dan pemahaman Lansia terhadap vaksinasi covid19 yang dikaitkan dengan

nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) serta keterkaitan antara kedudukan dan peran ASN dalam

NKRI yang terbatas pada tiga nilai dasar, yaitu Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan

Whole of Government.

5
Kegiatan ini akan dilaksanakan di wilayah kerja UPT Kesehatan Puskesmas Sebani

pada tanggal 29 Juni 2021 – 2 Agustus 2012 dengan beberapa kegiatan pemecahan

masalah sebagai berikut.

1. Melakukan konsultasi ke mentor dan coach terkait rancangan aktualisasi

2. Koordinasi dengan pemegang program lansia, Koordinator Imunisasi serta untuk

menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan

3. Menyiapkan bahan untuk penyuluhan kesehatan

4. Membuat leaflet tentang vaksinasi covid19

5. Melaksanakan promosi kesehatan dengan penyuluhan dan pembagian leaflet

6. Melaksanakan evaluasi

7. Menyusun laporan evaluasi aktualisasi

6
BAB II

GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI

A. DESKRIPSI UNIT KERJA

1. Profil Puskesmas Sebani

Puskesmas Sebani merupakan salah satu dari 33 Puskesmas yang berada di

Kabupaten Pasuruan dengan luas wilayah 4327 ha yang sebagian terdiri dari daratan

rendah. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan desa yang sebagian besar

cukup layak dan cukup mudah untuk di akses sarana transportasi.

7
No Identitas Puskesmas
1 Nama Puskesmas Puskesmas Sebani
2 Alamat Jl. Desa Sebani Kecamatan Pandaan Kabupaten
Pasuruan
3 Provinsi Jawa Timur
4 Kode Pos 67156
5 Email pkmsebani2015@gmail.com
6 Daerah Pedesaan
7 Status Negeri
Puskesmas
8 Akreditasi Madya
9 No. Telepon 081235106157

2. Geografi

a. Lokasi Puskesmas Sebani dengan batasan sebagai berikut :


Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Beji

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pandaan

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Rembang

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Sukorejo

b. Wilayah kerja Puskesmas Sebani terdiri dari 6 desa yaitu :

• Desa Banjarkejen

• Desa Sebani

• Desa Banjarsari

• Desa Tunggulwulung

• Desa Kebonwaris

• Desa Wedoro

8
Gambar 1.3 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sebani

3. Demografi

Berdasarkan Laporan Tahunan tahun 2020 berikut data kependudukan diWilayah

Kerja Pukesmas Sebani :

a. Data Kependudukan

Tabel 1.2 Data Kependudukan

No Uraian Jumlah
1 Jumlah Penduduk Seluruhnya 23.016
2 Jumlah Penduduk Laki-Laki 11.277
3 Jumlah Penduduk Perempuan 11.739
4 Jumlah KK 7.918

9
b. Distribusi Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, danJumlah
KK perdesa / kelurahan di Wilayah Puskesmas Sebani
Tabel 1.3 Distribusi Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, KepadatanPenduduk, dan
Jumlah KK perdesa / kelurahan
Jumlah Penduduk
No Desa
Laki-laki Perempuan
1 Sebani 2.382 2.472
2 Tunggulwulung 2.230 2.316
3 Kebonwaris 2.279 2.361
4 Wedoro 1.970 2.055
5 Banjarsari 1.611 1.681
6 Banjarkejen 805 854

4. Geologi

Puskesmas Sebani Sebagian besar terdiri dataran rendah.

5. Sarana Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Terkait

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh

jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas kesehatan. Jaringan pelayanan

Puskesmas terdiri atas Puskesmas Pembantu, Polindes, Ponkesdes dan Bidan desa,

sedangkan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas Klinik, apotek, dan

fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Berikut jaringan pelayanan puskesmas dan

jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Sebani :

a. Puskesmas Induk 1

b. Puskesmas Pembantu 1

c. Ponkesdes 1

d. Polindes 3

e. Bidan Praktek Mendiri 5

f. Apotek 1
10
g. Posyandu 40

h. Klinik 1

6. Sumber Daya Puskesmas


a. Dokter Umum : 2 orang
b. Dokter Gigi : 1 orang
c. SKM : 1 orang
d. S1 Keperawatan : 1 orang
e. D3 Keperawatan : 10 orang
f. SPK : 1 orang
g. Ahli Gizi : 1 orang
h. S1/D4 Kebidanan : 2 orang
i. Akbid : 8 orang
j. Analis Kesehatan : 1 orang
k. Apoteker : 1 orang
l. Sarjana Umum : 3 orang
m. SLTA : 4 orang
n. SD : 3 orang

7. Sarana dan Prasarana Penunjang

• Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medik

• Ruangan Kepala TU

• Ruangan Administrasi

• Ruangan Kepala Puskesmas

• Ruangan sterilisasi

• Ruangan Gudang

• Ruangan Pertemuan

• Ruangan Gudang Obat

• Ruangan Balai Pengobatan Umum

11
• Ruangan Laboratorium

• Ruangan Farmasi

• Ruangan Laktasi

• Ruangan Poli Gigi

• Ruangan KIA, KB dan Imunisasi

• Ruangan Gizi

• Ruangan Tunggu Pasien

• Ruang Tindakan

• Kamar Mandi

• Tempat Pengolahan Limbah B3

• Puskesmas Pembantu

• Polindes

• Ponkesdes

• Sumber Air Bersih

• Instalasi Listrik

• APAR

• Genset

• Ambulance

• AC

• Kipas Angin

12
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi

1. Visi

“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Puskesmas Sebani yang Optimal Menuju


Masyarakat Maslahat”

2. Misi

a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

b. Meningkatkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) dan


Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c. Meningkatkan Kualitas Manajemen Kesehatan

3. Nilai Dasar

a. Senyum : memberikan pelayanan dengan senyuman

b. Edukatif : memberikan pengetahuan dalam menyampaian informasi

c. Bersih : menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat

d. Antusias : dalam melakukan kegiatan promotif, preventif dan kuratif harus

dilakukan dengan antusias

e. Nyaman : dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi petugas dan
pasien
f. Ikhlas : dalam memberikan pelayanan harus didasari rasa ikhlas

4. Tujuan

a. Tujuan Umum :
Puskesmas dapat merencanakan / menyusun anggaran kegiatan tahunan kesehatan
tahun 2021 dan melaksanakan kegiatan bidang kesehatan sesuai dengan prioritas
masalah yang dihadapi.
b. Tujuan Khusus :
• Puskesmas dapat meningkatkan upaya kesehatan yang didukung mutu pelayanan
yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatansecara berdaya guna
13
dan berhasil guna.
• Meningkatnya cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang
dihadapi , sehingga dapat meningkatkan fungsi Puskesmas secara utuh.
• Memenuhi kebutuhan rutin Puskesmas guna menunjang kegiatan program pokok
Puskesmas

5. Sasaran
Sasaran dari Puskesmas Sebani adalah seluruh penduduk di 6 desa di wilayah kerja
Puskesmas Sebani termasuk bayi, balita, PUS, Usila, WUS, beserta lingkungannya.

6. Strategi Dan Arah Kebijakan


Untuk mewujudkan Visi UPTD Puskesmas Sebani, dan sesuai dengan Misi yang
telah ditetapkan, maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat


Dalam era reformasi, masyarakat harus dapat berperan aktif dalam pembangunan
kesehatan, dimulai sejak penyusunan berbagai kebijakan pembangunan
kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakatagar
mampu secara mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan
kesinambungan pelayanan kesehatan. Dalam pemberdayaan masyarakat perluterus
dikembangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta UpayaKesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM), dalam rangka mewujudkan ”DesaSiaga” menuju
Desa Sehat. Pengembangan Desa Siaga harus melibatkan LSMutamanya PKK,
organisasi keagamaan, dan sektor swasta.
b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yangberkualitas
Sesuai dengan paradigma sehat dan fungsi puskesmas, UPTD Puskesmas Sebani
harus mengutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi
dan seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. UPTD Puskesmas Sebani
memfasilitasi upaya revitalisasi sistem kesehatan dasar dan rujukannya dengan
memperluas jaringan yang efektif dan efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan
sesuai standar yang ditetapkan. Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan, harus dilakukan pula peningkatan jumlah dan kualitas sumberdaya
manusia kesehatan, yang terdistribusi sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan perlu ditunjang dengan
administrasi kesehatan dan peraturan perundang-undangan yang memadai, serta

14
penelitian dan pengembangan kesehatan.
c. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
Peningkatan surveilans dan monitoring dilaksanakan dengan meningkatkan peran
aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehatan di wilayahnya.Dalam keadaan
darurat kesehatan dilakukan pengerahan anggaran dantenaga pelaksana pada saat
investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) danrespons cepat.

15
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SEBANI KABUPATEN PASURUAN

16
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi, Penetapan Isu, dan Gagasan Pemecah Isu

1. Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini diperoleh dari penemuan masalah atau problematika yang

terjadi di instansi penulis yakni UPT Kesehatan Puskesmas Sebani. Adapun identifikasi isu

dijabarkan dalam tabel berikut.

Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
1. Kurangnya kelengkapan alkes pada Kelengkapan alat Obat dan Alat
ambulance serta tidak adanya cek dan obat di terkontrol stock dan
list harian/ bulanan alat serta obat Ambulance belum pemakaiannya agar
yang berguna untuk mengontrol terkontrol secara petugas mengetahui
ketersediaan dan kegunaan maximal persediaan alkes dan
ambulance Puskesmas Sebani obat di dalam
ambulance
2. Belum lengkapnya obat-obatan Kelengkapan stock UGD tersedia obat-
emergency di ruangan UGD obat emergency di obatan emergency
Puskesmas Sebani UGD hanya sebatas guna menangani
ephineprine saja pasien gawat darurat
seperti serangan
jantung, anaphylactic
shock dll
3. Kurangnya pemahaman tentang Petugas Puskesmas Semua petugas
Bantuan Hidup Dasar (BHD) para non medis tidak tau puskesmas sebani
petugas non medis di Puskesmas tentang Bantuan mengetahui atau
Sebani karena selama ini belum Hidup Dasar (BHD) memahami
pernah diadakan pelatihan Basic bagaimana cara
Live Support bagi tenaga non medis memberikan
(BLS awam) Bantuan Hidup
Dasar (BHD)

17
4. Kurangnya pengetahuan tentang Masih rendahnya Tercapainya target
manfaat vaksin covid19 bagi para kunjungan Vaksinasi Vaksinasi bagi
LANSIA sehingga menyebabkan bagi LANSIA LANSIA
tidak adanya minat datang ke
puskesmas sebani untuk melakukan
vasksinasi
5. Belum tersedianya form pengkajian Pengkajian pasien Pengkajian
pasien gawat darurat di Puskesmas UGD masih menggunakan form
Sebani yang sesuai konsep kegawat menggunakan form khusus sesuai
daruratan di Puskesmas Sebani hal rawat jalan standart gawat
ini menyulitkan perawat dalam darurat agar petugas
melakukan dokumentasi bisa melakukan
keperawatan dokumentasi secara
lengkap dan
menyeluruh

Tabel 3.1 Identifikasi Isu

Dari beberapa isu yang terjadi di instansi tersebut, langkah selanjutnya adalah

menyeleksi isu tersebut menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik

dan Kelayakan) dengan skala penskoran 1–5. Adapun penjelasan dari masing-masing

kriteria adalah sebagai berikut.

1) Aktual

Aktual artinya benar–benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam

masyarakat.

2) Kekhalayakan

Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

3) Problematik

Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,

sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

4) Kelayakan

18
Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk

dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi dan telah

menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab serta bagaimana mengatasi

isu tersebut, agar tidak menjadi suatu masalah yang timbul di dalam pelayanan masyarakat.

Memperbaiki isu-isu yang telah terjadi dapat memberikan nilai kekhalayakan yang baik

untuk semua orang, serta isu tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,

wewenang dan tanggung jawab. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan dan

pengalaman selama pelayanan di Puskesmas Sebani

No Daftar Isu Kriteria Nilai Peringkat


A K P L
1 Kurangnya kelengkapan alkes pada 3 3 4 5 15 5
ambulance serta tidak adanya cek list
harian/ bulanan alat serta obat yang
berguna untuk mengontrol ketersediaan
dan kegunaan

2 Belum lengkapnya obat-obatan 4 3 4 5 16 3


emergency di ruangan UGD Puskesmas
Sebani

3 Kurangnya pemahaman tentang Bantuan 4 3 5 5 17 2


Hidup Dasar (BHD) para petugas non
medis karena selama ini belum pernah
diadakan pelatihan Basic Live Support
bagi tenaga non medis (BLS awam)

4 Kurangnya pengetahuan tentang manfaat 5 4 5 5 19 1


vaksin covid19 bagi para LANSIA
sehingga menyebabkan tidak adanya
minat datang ke puskesmas untuk
melakukan vasksinasi

5 Belum tersedianya form pengkajian 3 3 4 5 15 4


pasien gawat darurat yang sesuai konsep
kegawat daruratan di puskesmas sebani
hal ini menyulitkan perawat dalam
melakukan dokumentasi keperawatan

19
Kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:

Aktual:

1. Pernah benar-benar terjadi

2. Benar-benar sering terjadi

3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan

4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran

5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan

1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Menyangkut hajat hidup orang banyak

5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik

1. Masalah sederhana

2. Masalah kurang kompleks

3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi

4. Masalah kompleks

5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan

1. Masuk akal

2. Realistis

3. Cukup masuk akal dan realistis

4. Masuk akal dan realistis

5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan

masalahnya

20
Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian ditarik 3 (tiga)

isu yang perlu dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas. Isu tersebut

diidentifikasi kembali dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G

(Growth).

Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:

1. Urgency

Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis

dan ditindaklanjuti.

2. Seriousness

Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan

dengan akibat yang akan ditimbulkan.

3. Growth

Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut

jika tidak segera ditangani.

No. Isu U S G Jumlah Peringkat

1 Belum lengkapnya obat-obatan emergency


di ruangan UGD Puskesmas Sebani 3 4 3 10 III

2 Kurangnya pemahaman tentang Bantuan


Hidup Dasar (BHD) para petugas non
medis karena selama ini belum pernah
4 4 4 12 II
diadakan pelatihan Basic Live Support bagi
tenaga non medis (BLS awam)

3 Kurangnya pengetahuan tentang manfaat


vaksin covid19 bagi para LANSIA
sehingga menyebabkan tidak adanya minat 5 5 5 15 I
datang ke puskesmas untuk melakukan
vasksinasi

Tabel 3.3 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

21
Indikator penilaian USG sebagai berikut:

Urgency :

1 : Tidak penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup penting

4. : Penting

5. : Sangat penting

Seriousness:

1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius

2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius

3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius

4. : Akibat yang ditimbulkan serius

5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth:

1 : Tidak berkembang

2 : Kurang berkembang

3 : Cukup berkembang

4 : Berkembang

5 : Sangat berkembang

Berdasarkan hasil uji isu dengan pendekatan teknik AKPL dan penilaian dengan

USG, maka dapat disimpulkan bahwa “Kurangnya pengetahuan tentang manfaat vaksin

Covid19 bagi para LANSIA sehingga menyebabkan tidak adanya minat datang ke

Puskesmas untuk melakukan Vasksinasi” merupakan hal yang mendesak untuk

dibicarakan dan ditemukan solusinya mengingat program Vaksinasi ini adalah kebijakan

pemerintah yang harus segera terlaksana agar pandemi segera berakhir.

22
2. Penetapan Isu

Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik AKPL dan

USG, maka diperoleh isu prioritas yang harus segera dicarikan solusi untuk pemecahan

masalahnya, yaitu “Kurangnya pengetahuan tentang manfaat vaksin Covid19 bagi para

LANSIA sehingga menyebabkan tidak adanya minat datang ke Puskesmas untuk melakukan

Vasksinasi”. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan pertimbangan yang sangat matang,

karena jika tidak dilakukan bisa berdampak pada :

1. Transmisi/penularan COVID-19 akan semakin luas dan sulit dikendalikan;


2. Angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19;
3. Kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) tidak terbentuk; dan
4. Perlindungan masyarakat dari COVID-19 tidak akan makasimal serta produktifitas
secara sosial dan ekonomi juga akan terhambat

Fish Bone

Surrounding Metode

Puskesmas Penjadwalan

Undangan
Kendaraan Pengantar Jam Kerja

Bidan Perangkat Desa/


Desa Kader
LANSIA Tidak
Bersedia
melakukan VAKSIN
COVID19
Jumlah Vaksin Pengetahuan

Ketakutan
Merk Vaksin Manfaat Efek Samping

Material People

23
3. Gagasan Pemecahan Isu

Rekomendasi
No. Isu Penyebab Masalah Akar Penyebab Alternatif Solusi
Solusi
1. Kurangnya pengetahuan Kurangnya Kurangnya Sosialisasi Pemberian pengetahuan Melakukan Promosi
tentang manfaat vaksin pengetahuan Lansia dan promosi petugas tentang Covid19 dan kesehatan tentang
Covid19 bagi para LANSIA tentang manfaat kesehatan tentang Vaksinasi Covid19 Covid19 dan
sehingga menyebabkan tidak yang diperoleh Vaksinasi Covid19 Vaksinasi Covid19
adanya minat datang ke setelah melakukan terhadap Lansia melalui penyuluhan
Puskesmas untuk melakukan Vaksinasi Covid19 serta pemberian
Vasksinasi media promosi
(leaflet) pada saat
posyandu Lansia

Tabel 3.4 Gagasan Pemecahan Isu

24
Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan sebuah

gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut yang berjudul “Kurangnya

pengetahuan tentang manfaat vaksin Covid19 bagi para LANSIA sehingga

menyebabkan tidak adanya minat datang ke Puskesmas untuk melakukan Vasksinasi”

Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian

kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai - nilai dasar di tempat kerja. Rangkaian

kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:

1. Melakukan konsultasi dengan Kepala UPT Kesehatan Puskesmas Sebani

selaku mentor dan Widyaiswara (Coach) terkait isu dan rancangan

aktualisasi.

2. Berkoordinasi dengan Koordinator Imunisasi dan pemegang program

lansia terkait jadwal pemberian vaksin Lansia dan Posyandu Lansia

3. Berkoordinasi dengan bidan desa dan perangkat desa setempat bilamana

kegiatan posyandu lansia dan pemberian penyuluhan tentang vaksinasi

covid19 dilakukan di desa setempat

4. Membuat media promosi (leaflet) yang akan dibagikan kepada Lansia

5. Pelaksanaan pemberian Komunikasi, Informasi ,dan Edukasi (KIE)

tentang vaksinasi covid19 melalui penyuluhan pada saat posyandu Lansia

6. Monitoring hasil penyuluhan dengan melihat data kunjungan Lansia untuk

melakukukan Vaksinasi

7. Melaporkan hasil uji coba kepada Kepala Puskesmas untuk

direkomendasikan

25
Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu

Diagram Alur Kegiatan Dikaitkan dengan Organisasi

Kondisi Saat Ini:


• Sedikitnya kunjungan Lansia untuk melakukan Vaksinasi Covid19
• Kurangnya pengetahuan dan pemahaman Lansia akan manfaat melakukan
Vaksinasi Covid19
;

Rancangan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut


adalah sebagai berikut :

1. Melakukan konsultasi dengan Kepala UPT Kesehatan Puskesmas Sebani


selaku mentor terkait isu dan rancangan aktualisasi.
2. Berkoordinasi dengan Koordinator Imunisasi dan pemegang program
lansia terkait jadwal pemberian vaksin Lansia dan Posyandu Lansia
3. Berkoordinasi dengan bidan desa dan perangkat desa setempat bilamana
kegiatan posyandu lansia dan pemberian penyuluhan tentang vaksinasi
covid19 dilakukan di desa setempat P
4. Membuat media promosi (leaflet) yang akan dibagikan kepada Lansia L
5. Pelaksanaan pemberian Komunikasi, Informasi ,dan Edukasi (KIE) tentangA
vaksinasi covid19 melalui penyuluhan pada saat posyandu Lansia N
6. Monitoring hasil penyuluhan dengan melihat data kunjungan Lansia untuk
melakukukan Vaksinasi
7. Melaporkan hasil uji coba kepada Kepala Puskesmas untuk
direkomendasikan

Pelaksanaan kegiatan
aktualisasi

Evaluasi kegiatan yang ditulis dalam bentuk laporan


kegiatan aktualisasi

Bagan 3.1 Diagram Alur Kegiatan Dikaitkan dengan Organisas

26
A. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit kerja : UPT Kesehatan Puskesmas Sebani

Identifikasi isu :

1. Kurangnya kelengkapan alkes pada ambulance serta tidak adanya cek list harian/

bulanan alat serta obat yang berguna untuk mengontrol ketersediaan dan

kegunaan

2. Belum lengkapnya obat-obatan emergency di ruangan UGD Puskesmas Sebani

3. Kurangnya pemahaman tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) para petugas non

medis karena selama ini belum pernah diadakan pelatihan Basic Live Support

bagi tenaga non medis (BLS awam)

4. Kurangnya pengetahuan tentang manfaat vaksin covid19 bagi para LANSIA

sehingga menyebabkan tidak adanya minat datang ke puskesmas untuk

melakukan vasksinasi

5. Belum tersedianya form pengkajian pasien gawat darurat yang sesuai konsep

kegawat daruratan di puskesmas sebani hal ini menyulitkan perawat dalam

melakukan dokumentasi keperawatan

Isu yang diangkat :

Kurangnya pengetahuan tentang manfaat vaksin covid19 bagi para LANSIA

sehingga menyebabkan tidak adanya minat datang ke puskesmas untuk melakukan

vasksinasi

Gagasan Pemecah Isu :

Melakukan Promosi kesehatan tentang Covid19 dan Vaksinasi Covid19 melalui

penyuluhan serta pemberian media promosi (leaflet) pada saat posyandu Lansia

27
Tabel 3.2 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Terlaksananya koordinasi Whole of Government Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi dengan Kepala Puskesmas (Koordinasi, Kolaborasi, dan adalah sebagai perwujudan berkaitan dengan
dengan Kepala mengenai isu dan Sinergitas) misi puskesmas sebani : nilai-nilai dasar
UPT Kesehatan rancangan aktualisasi. Meningkatkan kualitas puskesmas yaitu
edukatif
Puskesmas 1. Menunjukkan isu- isu 1. Tersampaikannya isu- Komitmen Mutu: management kesehatan
(memberikan
Sebani selaku yang akan diangkat isu yang terjadi dan (Rasionalis, Keterbukaan) terdapat pengetahuan dalam
mentor terkait isu pada rancangan akan diangkat sebagai pada saat menyampaikan informasi menyampaian
dan rancangan rancangan aktualisasi informasi), Kepala
aktualisasi kepada mentor tentang isu
aktualisasi permasalahan yang akan diangkat dan puskesmas
memberikan arahan
rancangan kegiatan yang akan
untuk rencana
dilaksnakan di Puskesmas Sebani kegiatan aktualisasi

2. Melakukan diskusi 2. Mentor menyetujui Etika Publik:


terkait isu yang akan akan isu yang diangkat (Menghargai komunikasi, konsultasi,
diangkat kepada serta bersedia dan kerjasama) terdapat pada saat
membantu dalam
mentor (atasan) berkomunikasi dan berkonsultasi
pelaksanaan
dengan mentor dan Coach terkait isu
yang akan diangkat)

3. Meminta persetujuan 3. Mentor memberikan Akuntabilitas:


metor mengenai ijin dan mendukung (Kepemimpinan) terdapat pada saat
gagasan yang akan tentang gagasan yang meminta persetujuan kepada atasan
dipaparkan
dipaparkan.

28
2. Berkoordinasi Mengetahui data Lansia Whole of Government Kegiatan ini adalah sebagai Kegiatan ini berkaitan
dengan yang belum/ sudah (Koordinasi, Kolaborasi, dan perwujudan misi dengan nilai-nilai
Koordinator melakukan vaksinasi dan Sinergitas) Puskesmas Sebani yaitu dasar puskesmas yaitu
Imunisasi dan Antusias (dalam
jadwal posyandu Lansia Meningkatkan pelayanan
pemegang melakukan kegiatan
program lansia serta meminta bantuan Komitmen Mutu: kesehatan yang berkualitas promotif, preventif
terkait jadwal kerjasama dalam (Membangun kerja sama yang dan kuratif harus
pemberian vaksin pelaksanaan kegiatan yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran) dilakukan dengan
Lansia dan akan direncanakan terdapat pada saat berkoordinasi antusias) dengan
Posyandu Lansia dengan koordinator imunisasi dan mencari solusi yang
pemegang program lansia tentang isu terbaik untuk
1. Melaksanakan 1. Terlaksananya memberikan
yang di angkat.
koordinasi dengan koordinasi dengan pelayanan kepada
koordintor imunisasi masyarakat
koordinator imunisasi Etika Publik:
dan mengetahui hasil
mengenai data Lansia (Membuat keputusan berdasarkan
pencapaian pelaksanaan
yang mlakukan vaksinasi covid19 bagi keahlian) terdapat pada saat
vaksinasi covid19 di lansia memutuskan akar penyebab masalah
Puskesmas Sebani sedikitnya kunjungan lansia untuk
2. Berdiskusi dengan 2. Menemukan penyebab melaksanakan vaksinasi covid19
pemegang program kurang maksimalnya
lansia tentang kunjungan lansia untuk
penyebab yang melakukan vaksinasi
membuat kunjungan covid19.
lansia untuk
melakukan vaksinasi
covid19 berjalan
kurang maksimal

3. Melakukan konsultasi 3. Tersampaikannya hasil


dengan Mentor koordinasi dengan
mengenai hasil koordinator Imunisasi
pertemuan dengan dan pemegang program
koordinator Imunisasi lansia kepada Kepala
dan pemegang Puskesmas Sebani
program lansia

29
3. Berkoordinasi Mengetahui apa penyebab Pelayanan Publik Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini berkaitan
dengan bidan dari core issu sehingga (Prosedur Pelayanan) adalah sebagai perwujudan dengan nilai-nilai
desa dan dapat dilakukan langkah misi Puskesmas sebani dasar puskesmas yaitu
Antusias (dalam
perangkat desa langkah penyelesaian Whole of Government yaitu yaitu Meningkatkan
melakukan kegiatan
setempat (Koordinasi, Kolaborasi, dan pelayanan kesehatan yang promotif, preventif
bilamana Sinergitas) berkualitas dan kuratif harus
kegiatan dilakukan dengan
posyandu lansia 1. Bersama bidan desa 1. Menemukan penyebab Etika Publik (Menghargai antusias) dengan
dan pemberian menganalisa apa masalah yang terjadi komunikasi, konsultasi, dan mencari solusi yang
penyuluhan penyebab dari kerjasama) dalam mengatasi masalah terbaik untuk
memberikan
tentang vaksinasi rendahnya kunjungan yang terjadi selalu berkomunikasi dan
pelayanan kepada
covid19 Lansia untuk bekerja sama dengan bidan desa dan masyarakat
dilakukan di desa melakukan vaksinasi kepala desa selaku pemegang
setempat covid19 wilayah)
2. Berkoordinasi dengan 2. Mendapatkan Komitmen Mutu
bidan desa dan kesepakatan dalam (Inovatif,kreatifitas ) terdapat saat
perangkat desa rencana penyelesaian mengemukakan gagasan
masalah
tentang gagasan penyelesaian masalah
penyelesaian masalah
3. Menentukan waktu 3. Jadwal pelaksanaan
yang tepat untuk penyuluhan kesehatan
melakukan posyandu Lansia telah disepakati
lansia dan pemberian
penyuluhan serta
leaflet
4. Melakukan konsultasi 4. Tersampaikannya hasil
dengan Kepala koordinasi dengan
Puskesmas mengenai bidan desa
danperangkat desa
hasil koordinasi
kepada Kepala
dengan bidan desa Puskesmas
dan perangkat desa

30
4. Membuat media Terbentuknya Leaflet , yang Pelayanan Publik Kegiatan ini adalah sebagai Kegiatan ini berkaitan
promosi (leaflet) di gunakan sebagai media (tanggung jawab petugas pelayanan) perwujudan misi dengan nilai-nilai
yang akan penyuluhan pada saat Puskesmas Sebani yaitu dasar puskesmas yaitu
dibagikan kepada edukatif (memberikan
posyandu lansia Meningkatkan pelayanan
Lansia pengetahuan dalam
kesehatan yang berkualitas menyampaian
informasi) tentang
vaksinasi serta
memberikan nilai
antusias dalam
memberikan
pelayanan
1. Membuat rancangan 1. Tersusunnya rancangan Akuntabilitas ( Tanggung Jawab)
leaflet, form absensi leaflet yang akan dibuat terdapat pada saat penulis membuat
kehadiran dan form sebagai media media untuk penyuluhan sebagai
penyuluhan saat
evaluasi untuk salah satu metode penyelesaian
posyandu lansia
kegiatan penyuluhan masalah

2. Berkonsultasi dengan 2. Tersampaikannya Komitmen Mutu


Kepala Puskesmas rancangan Leaflet dan (Inovatif,kreatifitas) terdapat pada
terkait rancangan koreksi oleh kepala saat membuat alat bantu penyuluhan
puskesmas
Leaflet dengan penuh kreatifitas dan inovatif
sehingga terlihat menarik

3. Mencetak Leaflet 3. Tercetaknya Leaflet Anti Korupsi:


yang akan digunakan yang akan digunakan (Jujur Transparan) terdapat pada saat
sebagai media untuk untuk media menunjukkan rancangan leaflet,
penyuluhan
melakukan sebagai alat bantu pada saat
penyuluhan penyuluhan kepada mentor
kesehatan pada lansia

31
5. Pelaksanaan Meningkatnya pemahaman Pelayanan Publik Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini berkaitan
pemberian kepada lansia tentang (kesopanan dan keramahan) adalah sebagai perwujudan dengan nilai-nilai
Komunikasi, manfaat vaksinasi sehingga visi dan misi Puskesmas dasar puskesmas yaitu
Informasi ,dan edukatif (memberikan
meningkatkan minat lansia AKUNTABILITAS sebani yaitu :
Edukasi (KIE) pengetahuan dalam
tentang vaksinasi untuk melakukan vaksinasi (Kejelasan) terdapat pada saat Visi: menyampaian
covid19 melalui covid19 penyuluhan ,sebagai penyuluh Terwujudnya Pelayanan informasi) tentang
penyuluhan pada 1 Memberitahu Kepala 1 Kepala puskesmas memberikan informasi secara jelas Kesehatan Puskesmas vaksinasi serta
saat posyandu Puskesmas sebani mengetahui kegiatan kepada peserta penyuluhan Sebani yang Optimal memberikan nilai
Lansia kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan Menuju Masyarakat antusias dalam
yang akan di lakukan Maslahat. memberikan
pelayanan dan nilai
2 Memberikan 2 Terbentuknya suasana KOMITMEN MUTU senyum
sambutan kepada yang menyenangkan Misi nomor 3 (tiga):
(Meningkatkan mutu secara
lansia dengan ramah bagi lansia sehingga berkelanjutan) terdapat pada materi Meningkatkan Kualitas
apa yang disampaikan Manajemen Kesehatan
yang disampaikan serta penggunaan
dapat dipahami
media promosi kesehatan
3 Penyuluhan kepada 3 Terlaksananya
lansia tentang manfaat kegiatan penyuluhan
vaksinasi covid19 pada lansia dengan ANTI KORUPSI
baik dan lancar (Disiplin) terdapat pada ketepatan
4 Memberikan leflet 4 lansia akan mendapat waktu memulai penyuluhan sesuai
kepada para lansia gambaran serta dengan jam yang ditentukan.
sebagai media pemahaman yang lebih
promosi kesehatan tentang manfaat
vaksinasi covid19

5 Melakukan tanya 5 Lansia memahami


jawab kepada lansia tentang materi yang
untuk mengukur telah diberikan
seberapa paham
tentang apa yang
sudah disampaikan

32
6. Monitoring hasil Meningkatnya kunjungan Pelayanan Publik Kontribusi kegiatan ini
penyuluhan Lansia yang datang untuk (prosedur pelayanan) adalah sebagai Kegiatan ini
dengan melihat melakukan vaksinasi perwujudan dari misi berkaitan dengan
data kunjungan nomor 1 (satu) puskesmas nilai-nilai dasar
covid19 ke puskesmas Akuntabilitas
Lansia untuk sebani yaitu puskesmas yaitu
melakukukan sebani (Tanggung jawab) terdapat pada saat Meningkatkan Pelayanan
Antusias (dalam
Vaksinasi memantau kedatangan lansia untuk Kesehatan yang melakukan kegiatan
1 1.Berkolaborasi 1 Mendapatkan data melakukan vaksinasi di puskesmas Berkualitas promotif, preventif
dengan petugas kunjungan lansia sebani dan kuratif harus
vaksinasi serta untuk melakukan dilakukan dengan
koordinator imunisasi vaksinasi di Komitmen Mutu antusias) dengan
untuk melihat data puskesmas sebani memonitor
(Pengawasan yang efektif untuk
kunjungan vaksinasi kunjungan vaksinasi
lansia mengawal jalannya program kerja)
covid terhadap lansia
tetap mengawasi kedatangan lansia
2 2.Memberikan form 2 2.Dapat terpantau untuk memantau keefektifan inovasi
absensi khusus lansia jumlah lansia yang yang di lakukan
pada saat pendaftaran hadir untuk melakukan
vaksinasi vaksinasi covid19

3 3.Menghitung jumlah 3 3.Terdatanya jumlah


lansia yang kunjungan lansia
melakukan vaksinasi sebelum dan sesudah
serta membandingkan di berikan penyuluhan
dengan data awal sehingga dapat
yang di dapat dijadiakn acuan
penulisan laporan
aktualisasi

33
7. Menyusun Tersusunnya Laporan Manajemen ASN Mendukung Visi dan Misi Kegiatan ini berkaitan
laporan Aktualisasi (Melaksanakan tugasnya dengan Puskesmas Sebani dengan nilai-nilai dasar
aktualisasi jujur, bertanggung jawab dan Pasuruan puskesmas yaitu Ikhlas
(dalam memberikan
berintegritas tinggi) VISI:
pelayanan harus
Terwujudnya Pelayanan didasari rasa ikhlas),
Kesehatan Puskesmas dalam melayani pasien
Sebani yang Optimal petugas melakukan
MenujuMasyarakat tanggung jawabnya
Maslahat sampai dengan
melaporkan hasil dari
kegiatan tersebut
MISI :
Komitmen Mutu: 1. Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan
1. Menyampaikan 1 Tersampaikannya hasil (Membangun kerja sama yang
yang Berkualitas
kepada mentor tentang kegiatan yang telah dilandasi kepercayaan dan kejujuran) 2. Meningkatkan Upaya
hasil kegiatan yang dilakukan terdapat pada saat menyampaikan Kesehatan Bersumber
telah dilakukan hasil kegiatan yang telah dilakukan Daya Masyarakat
sebelum disusun (UKBM) dan Pola
dalam bentuk laporan Hidup Bersih dan
aktualisasi Sehat (PHBS)
2. Etika Publik: 3. Meningkatkan
2. Berkoordinasi dengan 2 Terverifikasinya bentuk (Menghargai komunikasi, konsultasi, Kualitas Manajemen
Coach terkait hasil laporan aktualisasi dan kerjasama) terdapat pada saat Kesehatan
diskusi dengan mentor berkoordinasi dengan Coach terkait
tentang bentuk laporan penyusunan laporan aktualisasi
aktualisasi
Akuntabilitas:
3. Menyusun hasil 3 Tersusunnya laporan (Tanggung Jawab) terdapat pada saat
kegiatan ke dalam aktualisasi menyusun laporan sebagai bentuk
bentuk laporan pertanggungjawaban kegiatan
aktualisasi aktualisasi

34
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Dalam mengaplikasikan kegiatan aktualisasi, diperlukan sebuah jadwal

kegiatan yang harus sudah tersusun agar rencana aktualisasi bisa berjalan sesuai

dengan waktu yang telah direncanakan. Berikut ini jadwal rencana kegiatan

aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas sebani

Tabel 3.6 Jadwal RancanganAktualisasi

Minggu ke-

No Kegiatan Juni Juli


3 4 1 2 3 4
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala UPT
Kesehatan Puskesmas Sebani selaku mentor
terkait isu dan rancangan aktualisasi.
2. Berkoordinasi dengan Koordinator Imunisasi
dan pemegang program lansia terkait jadwal
pemberian vaksin Lansia dan Posyandu
Lansia
3. Berkoordinasi dengan bidan desa dan
perangkat desa setempat bilamana kegiatan
posyandu lansia dan pemberian penyuluhan
tentang vaksinasi covid19 dilakukan di desa
setempat
4. Membuat media promosi (leaflet) yang akan
dibagikan kepada Lansia
5. Pelaksanaan pemberian Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang
vaksinasi covid19 melalui penyuluhan pada
saat posyandu Lansia
6. Monitoring hasil penyuluhan dengan melihat
data kunjungan Lansia untuk melakukukan
Vaksinasi
7. Melaporkan hasil uji coba kepada Kepala
Puskesmas untuk direkomendasikan

35
DAFTAR PUSTAKA

Permenkes, 2021. PERaturan MENteri KESehatan REPUBLIK INDONESIA NOMOR


10 TAHUN 2021 Pasal 8 Ayat 3 tentang kelompok prioritas penerima
Vaksin COVID-19. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Dimyanti dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

36

Anda mungkin juga menyukai