Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI SIPIL NEGARA (PNS)

“OPTIMALISASI PENANGANAN HIV/AIDS PADA PASIEN DAN KELUARGA DI


RUANG IMMUNOCOMPROMISED RSUD DR.R SOETIJONO BLORA”.

Disusun Oleh:

Nama : Yeni Wulandari Amd.Kep


NIP : 199404062020122014
Gol/Angkatan : IIc/LXII
No.Presensi : 04
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RSUD dr.R Soetijono Blora
Coach : Andis Triyanto, SKM,M.Kes
Mentor : Rini Kusmiati S.Kep,Ners.

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


ANGKATAN LXII KABUPATEN BLORA BEKERJASAMA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Penanganan Hiv/Aids Pada Pasien


Dan Keluarga Di Ruang Immunocompromised
Rsud Dr.R Soetijono Blora”.

Telah diseminarkan pada:


Hari :
Tanggal :
Tempat :

Blora , .......,.............
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Yeni Wulandari Amd.Kep


NIP. 199404062020122014

Menyetujui
Coach, Mentor,

Andis Triyanto, SKM,M.Kes Rini Kusmiati S.kep Ners


Widyaiswara Ahli Pertama Kepala Ruang teratai
NIP. RSUD. dr. R. Soetijono Blora
NIP. 1997606152003122008

Narasumber,

NIP.
Widyaiswara Ahli Madya

BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1 Halaman RSUD dr. R Soetijono Blora

1. Dasar hukum Organisasi


Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R Soetijono Blora merupakan rumah
sakit milik pemerintah kabupaten Blora. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
RI No. 233/ S.K/ VI/ 1983, rumah sakit ditetapkan sebagai rumah sakit
umum daerah tipe C dengan kapasitas tempat tidur 125 buah. Dengan
Keputusan Bupati Blora No 900/741/2010 tanggal 12 Mei 2010 tentang
Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK_BLUD) secara
penuh kepada Rumah Sakit Dr. R Soetijono Blora Kabupaten Blora, rumah
sakit ditetapkan sebagai badan layanan umum daerah (BLUD). Realisasi
dari surat keputusan ini baru dilaksanakan mulai 1 januari 2011. Dengan
ditetapkan rumah sakit sebagai BLUD, rumah sakit mempunyai keleluasaan
dalam pengelolaan keuangan.
Dengan diberlakukan nya otonomi daerah berdasarkan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, Undang-
undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Inpres Nomor 7 2 Tahun
1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Maka untuk
menyusun RENSTRA dan LAKIP (Rencana Strategik dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), Renstra disusun sebagai acuan
pemuatan LAKIP.
Keberadaan RSUD Dr. R Soetijono Blora adalah merupakan
perwujudan Pembangunan Nasional di bidang kesehata. Karena adanya
peningkatan kesadaran masyarakat akan pelayanan yang bermutu dan
nyaman. Guna mencapai tujuan tersebut sesuai harapan, maka manajemen
RSUD Dr R Soetijono Blora harus mampu mempunyai paradigm yang
sesuai dengan kondisi lingkungan.

2. Tugas Fungsi Organisasi


Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Blora No. 12 tahun 2011, tugas
pokok RSUD dr,R Soetijono Blora adalah melaksanakan pelayanan
kesehatan paripurna kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud diatas, RSUD dr.R Soetijono Blora
menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan dan penetapan pengelolaan rumah sakit
2) Perumusan kebijakan umum dan teknis dibidang pengelolaan rumah
sakit.
3) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
bidang pelayanan kesehatan paripurna
4) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
paripurna
5) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitas di bidang pelayanan
kesehatan paripurna
6) Pembinaan pengelolaan urusan ketatausahaan rumah sakit
7) Pengendalian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan
rumah sakit.

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Dr. R. Soetijono Blora


Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soetijono Blora merupakan salah satu unsur
penunjang Pemerintah Daerah Kabupaten Blora dalam pelaksanaan tugas di bidang
upaya kesehatan. Struktur organisasi RSUD Dr. R. Soetijono Blora tercantum dalam
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011.
RAWAT PELAKSANA
KETUA TIM
KEPALA
RUANG
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD dr. R Soetijono Blora

4. Visi dan Misi RSUD Dr. R. Soetijono Blora


Visi :
“Sebagai Pusat Rujukan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Blora
dan Sekitarnya yang Didukung Sumber Daya Manusia Profesional.”
Misi :
a. Melaksanakan dan memberikan pelayanan kesehatan paripurna
b. Meningkatkan sumber daya manusia dan sistem managemen
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
d. Memperjuangkan hak karyawan dan meningkatkan kesejahteraan
5. Motto RSUD Dr. R. Soetijono Blora
“ SAHABAT KARIB DIKALA SAKIT, SAHABAT DEKAT DIKALA SEHAT”
6. Nilai – nilai Dasar, Norma dan Etika Pelayanan RSUD dr. R. Soetijono
Blora
a. Nilai – nilai Dasar
 Keterbukaan (Openerss)
 Kejujuran (Fairness)
 Kebersamaan (Togetherness)
 Kesabaran (Empathy)
 Pembelajaran (Learning)
b. Norma dan Etika Pelayanan

“5S = SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN”

7. Job Deskripsi

Penjabaran job deskripsi RSUD Dr. R. Soetijono Blora diatur dalam


Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2011 antara lain berisi tentang Tugas
Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas seperti dibawah ini:
a. Bidang Pelayanan
Tugas Pokok: Melaksanakan sebagian tugas Direktur dalam
merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis dibidang kesehatan
paripurna, merumuskan: pelayanan pengobatan dan pemulihan;
pelaksanaan pelayanan rujukan; memelihara dan meningkatkan
kesehatan melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan tindakan medis.
a) Seksi Pelayanan Medis dan Non Medis
Tugas Pokok: Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan
pengobatan, pemulihan, dan tindakan medis serta
melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
b) Seksi Pelayanan Keperawatan
Tugas Pokok: Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan
keperawatan, rawat inap dan rawat jalan
b. Bidang Penunjang
Tugas Pokok: Melaksanakan sebagian besar tugas Direktur dalam
merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis dibidang penunjang
medis dan penunjang non medis.
a) Seksi Penunjang Medis
Tugas Pokok: Menunjang dan mengkoordinasikan kebutuhan
anastesi dan perawatan intensif, unit pelayanan darurat medis, unit
radiologi, unit pelayanan rehabilitasi medis, instalasi farmasi, instalasi
kamar jenazah, instalasi patologi, instalasi laboratorium klinik,
instalasi klinik.
b) Seksi Penunjang Non Medis
Tugas Pokok: Menunjang dan mengkoordinasikan seluruh kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan non medis, pengelolaan sarana rumah
sakit.
c. Bidang Pengembangan dan Informasi
Tugas Pokok: Melaksanakan sebagian besar tugas Direktur dalam
merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis
a) Seksi Pengembangan
Tugas Pokok: Penelitian, pengembangan, dan peningkatan mutu
(pendidikan dan pelatihan, pengembangan pelayanan kesehatan,
pengembangan informasi, penelitian dan pengembangan medis dan
non medis).
b) Seksi Informasi
Tugas Pokok: Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan dibidang informasi: pengelolaan data, statistik,
dokumentasi, perpustakaan, kearsipan, SIM (sistem informasi
manajemen) rumah sakit dan pelayanan informasi, pers, humas,
kerjasama dengan pihak 3, promosi pemasaran.

B. Tugas Peserta
Menurut Peraturan MENPAN-RB No. 35 tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat, menjelaskan bahwa tugas dari Perawat Terampil
adalah:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik; - 10 –
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif;
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka; dan
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
C. Role Model

Gambar 1.3 Role Model dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG.


Role model adalah seseorang yang menjadi contoh dan panutan di tempat
kerja. Role model merupakan seseorang yang senantiasa menunjukkan
pribadi seorang ASN, dimana pada kesehariannya menerapkan nilai-nilai
ANEKA baik didalam maupun diluar lingkungan pekerjaan. RSUD dr. R.
Soetijono Blora memiliki seorang role model bagi penulis dan bagi seluruh
staf RSUD lainnya, yakni :
Nama : dr. Nugroho Adiwarso, Sp. OG.
Jabatan : Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora
Beliau merupakan pemimpin RSUD dr. R. Soetijono Blora yang bijaksana,
penuh tanggung jawab, displin, dan senantiasa taat pada aturan. Beliau
mendengarkan aspirasi dan pendapat para staf tanpa memandang
jabatan, namun tetap solutif dan mengambil keputusan secara tepat. Beliau
berkepribadian sederhana, sopan santun dan ramah, namun tetap serius
sehingga dapat menjadi sosok rekan kerja sekaligus pemimpin. Beliau juga
seorang pekerja keras dan memiliki semangat yang tinggi dalam
bekerja. Sifat dan perilaku beliau ini dapat menjadi contoh dan teladan
khususnya bagi saya, serta para staf RSUD dr. R. Soetijono Blora.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu
Dalam proses meningkatkan Mutu Pelayanan RSUD dr.R. Soetijono Blora
ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Governmet. Sebagai pelayan publik, isu-isu
tersebut sangat mempengaruhi sehingga menjadi perlu untuk dianalisis
penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya. Berdasarkan prinsip-
prinsip kedudukann dan Peran Pegawai Negri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Tabel 2.1 identifikasi isu


No. Isu dan sumber isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1. Masih kurangnya kepatuhan Saat di ruang teratai, masih Pasein dan pengunjung
pasien dan keluarga pasien di jumpai beberapa pasien diharapkan senantiasa
dalam menerapkan protokol dan pengunjung rumah sakit menerapkan dan
kesehatan di Ruang Teratai yang tidak melakukan cuci
mematuhi protokol
Rumah sakit RSUD dr. R tangan dan menggunakan
kesehatan di ruang
Soetijono Blora masker dengan cara yang
Teratai RSUD dr. R
benar serta terkadang masih
soetijono Blora.
bergerombol.
2. Masih kurangnya Berdasarkan fakta Pasien dan keluarga paham
pengetahuan pasien dan dilapangan pasien dan mengapa di tempatkan di
keluarga mengenai pengunjung pasien yang ruang isolasi
penanganan pasien HIV tidak paham tentang immunocompromised,
AIDS di ruang mengapa harus ditempatkan paham tentang konsep
immunocopromised RSUD di ruang isolasi penyakit HIV, serta tata
dr. R. Soetijono Blora immunocompromised, belum tertib di ruang
mengerti banyak tentang immunocompromised, serta
penyakit HIV AIDS, aturan paham tentang
sebagai penunggu pasien pembelajaran dalam
dengan pasien HIV AIDS, meningkatkan
dan tata tertib di ruang penatalaksanaan pasien di
isolasi immunocompromised ruang isolasi
serta pemisahan linen kotor immunocompromised
dengan benar. RSUD dr.R Sortijono Blora.
3. Kurang optimalnya Dijumpai beberapa petugas Semua pendokumentasian
pendokumentasian perawat belum lengkap dalam rekam medis telah diisi /
pada rekam medis sebagai mengisi form rekam medis dilengkapi sebelum
bukti legal melakukan sementara tindakan medis tindakan medis dilakukan.
prosedur tindakan medis telah dilakukan.

4. Belum tertibnya jam Masih ditemukannya Pengunjung dapat


kunjung pasien di RSUD beberapa pengunjung yang berkunjung sesuai
dr.R. Soetijono Blora berkunjung diluar jam dengan jam kunjung yang
kunjung yang telah
telah ditetapkan oleh
ditetapkan RSUD dr.R
RSUD dr.R soetijono
Soetijono Blora.
Blora.
5. Kurang optimalnya Masih sering ditemukannya Petugas untuk tertip dan
pemilahan sampah beberapa sampah Non pemilahan dan penempatan

infeksius dan non infeksius yang di buang di sampah sesuai dengan


tempat sampah infeksius di tempatnya yaitu anhtara
infeksius di ruang teratai
ruang Teratai RSUD dr.R sampah infeksius dan non
Rsud. dr. R. Soetijono
Soetijono Blora. infeksius di ruang Teratai
Blora
RSUD dr. R Soaetijono
Blora

B. Analisis isu
1. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan menggunakan
pendekatan Analisis APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak)
digunakan untuk menentukan kelayakan suatu isu sebagai berikut:

Tabel 2.2 parameter APKL


No Indikator Keterangan
.
1. Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat, atau isu yang
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
2. Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang
perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
3. Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak, masyarakat pelanggan
pada umumnya, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang tertentu saja.
4. Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis,
dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang, dan tanggung jawab.

Berikut beberapa isu yang ada di RSUD Dr. R Soetijono Blora yang
ditetapkan menggunakan pendekatan APKL :

Tabel 2.3 penetapan isu dengan APKL


No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat
. A P K L
1. Masih kurangnya kepatuhan 5 4 3 3 15 II
pasien dan keluarga pasien
dalam menerapkan protokol
kesehatan di Ruang Teratai
Rumah sakit RSUD dr. R
Soetijono Blora
2. Masih kurangnya pengetahuan 3 5 4 5 17 I
pasien dan keluarga mengenai
penanganan pasien HIV AIDS di
ruang immunocopromised RSUD
dr. R. Soetijono Blora
3. Kurang optimalnya 3 2 2 2 9 V
pendokumentasian perawat pada
rekam medis sebagai bukti legal
No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat
. A P K L
melakukan prosedur tindakan
medis

4. Belum tertibnya jam kunjung pasien 5 3 3 3 14 III


di RSUD dr.R. Soetijono Blora

5. Kurang optimalnya pemilahan 3 3 2 2 10 IV


sampah infeksius dan non infeksius
di ruang teratai Rsud. dr. R.
Soetijono Blora

2. Penetapan kualitas isu menggunakan metode USG

Tabel 2.4 Indikator USG


No. Indikator Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.

Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas USG yaitu sesuai


tabel berikut :
Tabel 2.5 Parameter analisis USG
No. Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
1 Isu tidak Isu tidak begitu Isu lamban
mendesak untuk serius untuk di berkembang
segera bahas karena
diselesaikan tidak berdampak
ke hal yang lain
2 Isu kurang Isu kurang serius Isu kurang cepat
mendesak untuk untuk segera berkembang
segera dibahas karena
diselesaikan tidak kurang
No. Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
berdampak ke
hal yang lain
3 Isu cukup Isu cukup serius Isu cukup cepat
mendesak untuk untuk segera berkembang, segera
segera dibahas karena dicegah
diselesaikan akan berdampak
ke hal yang lain
4 Isu mendesak Isu serius untuk Isu cepat
untuk segera segera dibahas berkembang untuk
diselesaikan karena akan segera dicegah
berdampak ke
hal yang lain
5 Isu sangat Isu sangat serius Isu sangat cepat
mendesak untuk untuk segera berkembang untuk
segera dibahas karena segera dicegah
diselesaikan akan berdampak
ke hal yang lain

Analisis penetapan USG yang dijelaskan pada tabel berikut:


No. ISU Indikator Jumlah Peringkat
U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
1 2 3 4 5 6 7
Masih kurangnya
pengetahuan pasien dan
keluarga pasien mengenai
1. penanganan pasien HIV 4 5 5 14 I
AIDS di ruang isolasi
immunocopromised RSUD
dr. R. Soetijono Blora
Masih kurangnya kepatuhan
pasien dan keluarga pasien
dalam menerapkan protokol
2 4 3 4 11 II
kesehatan di Ruang Teratai
Rumah sakit RSUD dr. R
Soetijono Blora
Belum tertibnya jam kunjung
3 pasien di RSUD dr.R. 3 4 3 10 III
Soetijono Blora
Dari analisis USG yang telah dilakukan maka isu prioritas yang harus
diselesaikan adalah “Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien
mengenai penanganan pasien HIV AIDS di ruang immunocompromised
RSUD dr. R Soetijono Blora” mendapat prioritas pertama untuk diselesaikan
dengan perolehan skor USG 14.

C. Analisis penyebab
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang ditemukan
adalah “ Kurangnya Pengetahuan Pasaien dan Pengunjung mengenai
Penatalaksanaan Pasien di Ruang Isolasi Immunocompromised RSUD dr. R
Soetijono Blora”. Setelah dilakukan analisis penyebab isu prioritas
menggunakan alat bantu fishbone, diperoleh penyebab-penyebab yang perlu
diselesaikan, yaitu:
1. Man : kurangnya pengetahuan pasien dan pengunjung mengenai
penatalaksanaan pasien HIV di ruang isolasi Immunocompromised
2. Material : belum adanya leafleat, poster tentang HIV dan tata tertib ruang
isolasi immunocompromised
3. Method : belum adanya sosialisasi tentang ruang immunocompromised
dan segala hal yang mendukung untuk meingkatkan penatalaksanaan si
ruang isolasi immunocompromised
4. Milleu : masih kurangnya koordinasi petugas dengan pengunjung

D. Dampak bila isu tidak diselesaikan


Dampak apabila pengetahuan mengenai penatalaksanaan pasien HIV di
ruang immunocompromised tidak diselesaikan secara baik yang dan benar
maka akan menimbulkan persepsi negatif tentang ruang isolasi
immunocompromised. Dari pihak pasien akan merasa berkecil hati karena di
pisah dengan pasien yang lain dan akibatnya akan menimblkan tidak
percayaan diri dari pasien dan keluarga pasien. Sedangkan apabila
pengunjung kurang memahami atau kurangnya pengetahuan akan aturan dan
tata tertib ruang immunocompromised akibatnya akan merugikan pasien,
karena pada prinsipnya pasien yang di letakkan di ruang immunocompromised
adalah pasien yanag mempunyai ketahanan imun rendah.
E. Gagasan pemecahan isu
Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan isu prioritas
adalah “Optimalisasi Penanganan HIV/AIDS pada pasien dan keluarga di ruang
immunocompromised RSUD dr.R Soetijono Blora”.
Selanjutnya akan dilaksanakan 6 (enam) kegiatan, yaitu:
1. Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit HIV
dan ruang isolasi immunocompromised. (sumber kegiatan: inovasi)
2. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan lefleat tentang penyakit hiv
dan ruang isolasi immunocompromised
3. Sosialisasi pada pasien dan keluarga pasien mengenai pengetahuan
tentang penyakit hiv dan ruang isolasi immunocompromised.(sumber
kegiatan : SKP)
4. Membuat poster tentang etika batuk dan bersin yang benar serta tata cara
kunjungan pasien di ruang isolasi immunocompromised ( sumber kegiatan:
inovasi)
5. Demonstrasi pemakaian APD masker, serta cara cuci tangan dengan
benar ( sumber kegiatan: inovasi)
6. Menyediakan ember tertutup dan di beri label linen infeksius(untuk
menampung linen kotor) di kamar isolasi immunocompromised (sumber
kegiatan: inovasi)

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi


1. Unit kerja
RSUD Dr. R. Soetijono Blora
2. Identifikasi isu
a. Kurangnya kepatuhan pasien dan keluarga pasien dalam
menerapkan protokol kesehatan di Ruang Teratai Rumah sakit
RSUD dr. R Soetijono Blora
b. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai
penanganan pasien di ruang immunocopromised RSUD dr. R.
Soetijono Blora
c. Kurang optimalnya pendokumentasian perawat pada rekam medis
sebagai bukti legal melakukan prosedur tindakan medis
d. Belum tertibnya jam kunjung pasien di RSUD dr.R. Soetijono Blora
e. Kurang optimalnya pemilahan sampah infeksius dan non infeksius di
ruang teratai Rsud. dr. R. Soetijono Blora
3. Isu yang diangkat

Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai


penanganan pasien di ruang immunocopromised RSUD dr. R. Soetijono
Blora

4. Gagasan pemecahan isu

“Optimalisasi Penanganan HIV/AIDS pada pasien dan keluarga di


ruang immunocompromised RSUD dr.R Soetijono Blora”
Blora selanjutnya akan dilaksanakan 6 kegiatan yaitu:
a. Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai
penyakit HIV dan ruang isolasi immunocompromised. (sumber
kegiatan: inovasi)
b. Sosialisasi pada pasien dan keluarga pasien tentang penyakit hiv
dan ruang immunocompromised.(sumber kegiatan : SKP)
c. Membuat SAP dan leafleat tentang penyakit HIV dan ruang isolasi
immunocompromised (sumber kegiatan: Inovasi)
d. Membuat poster tentang etika batuk dan bersin yang benar serta
tata tertib di ruang isolasi immunocompromised ( sumber kegiatan:
inovasi)
e. Demonstrasi pemakaian APD masker, serta cara cuci tangan
dengan benar ( sumber kegiatan: inovasi)
f. Memberi ember tertutup dan di beri label linen infeksius (untuk
menampung linen kotor) di kamar isolasi immunocompromised
(sumber kegiatan: inovasi)
Tabel 2.7 Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
No. Kegiatan Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan Kegiatan Substansi Terhadap Visi Nilai-Nilai
Mata Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 7
1 Mengkaji tingkat Pasien dan keluraga Kegiatan mengkaji Kegiatan melakukan
. pengetahuan pasien belum memahami tentang tingkat pengkajian
tentang penyakit HIV konsep penyakit HIV dan pengetahuan pemahaman pasien
dan ruang isolasi penatalaksanaan ruang pasien dan dan keluarga tentang
immunocompromised di immunocompromised
keluarga tentang penyakit HIV dan
Teratai RSUD dr.R
Soetijono Blora.
penyakit HIV dan ruang isolasi
Sumber : SKP penatalaksanaan immunocompromise
ruang isolasi dmemperkuat
immunocompromis capaian nilai
ed dapat memberi organisasi :
kontribusi pada keterbukaan
Visi RS: Sebagai pembelajaran
pusat rujukan &
pelayanan
kesehatan
masyarakat Blora
dan sekitarnya
yang didukung
sumber daya
manusia
profesional. dan
juga sesuai
dengan misi RSUD
dr. R soetijono
Blora yaitu:
Melaksanakan dan
memberikan
pelayanan
kesehatan
paripurna(misi 1).
Meningkatkan
sumber daya
manusia dan
sistem
managemen( misi
2)
1. Menyusun Pertanyaan tersusun Akuntabilitas:
pertanyaan Bersunguguh-
tentang penyakit sungguh dan
HIV dan ruang bertanggung jawab
Immunocompromi saat menyusun
sed pertanyaan.
Nasionalisme :
Menyusun soal dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar (Sila ke 3)
Komitmen mutu:
Adanya lembar ceklis
yang berkualitas dan
bermutu

Terkait agenda 3:
Manajemen ASN
2. Konsultasi Mendapatkan saran dan Nasionalisme :
dengan mentor persetujuan mentor berdiskusi adalah
bagian dari
musyawarah untuk
mufakat yang ada di
pancasila sila ke IV.
Etika Publik:
Berkonsultasi dengan
mentor secara sopan.
Akuntabilitas: Saya
bertanggung jawab
untuk melaksanakan
masukan yang di
berikan oleh mentor.
Anti korupsi: Datang
kepada mentor tepat
waktu sesuai waktu
yang ditentukan

3. Membuat Mendapat kesepakatan Akuntabilitas :


kesepakatan waktu kontrak waktu
waktu ditentukan atas
pelaksanaan kesepakatan
(kontrak waktu) bersama. Sehingga
didapatkan kejelasan
kegiatan akan
dilaksanakan.
4. Menyerahkan Pertanyaan telah diisi Etika Publik: Dalam
lembar penyampaian
pertanyaan petunjuk pengisian
kepada pasien dengan bersikap
dan keluarga sopan dan santun
5. Melakukan Anti korupsi:
evaluasi hasil menerima jawaban
jawaban asli tanpa direkayasa

Manajemen ASN:
kompeten dalam
melakukan kegiatan
mengukur tingkat
pengetahuan pasien
dan keluarga pasien
Wog : dalam
melakukan
pengkajian tingkat
pengetahuan
memerlukan
kerjasama dengan
kepala ruang,pasein
dan keluarega pasien

2 Membuat Satuan Tersedia Satuan Acara Acara pembuatan Kegiatan membuat


. Acara Penyuluhan Penyuluhan (SAP) dan (SAP)dan leaflet Satuan Acara
(SAP) dan lefleat lefleat tentang penyakit tentang penyakit Penyuluhan (SAP)
tentang penyakit hiv HIV dan ruang isolasi HIV dan fungsi dan lefleat
dan ruang isolasi immunocompromised
ruang isolasi memperkuat
immunocompromised
immunocomprom capaian nilai
sumber: Inovasi ised, dapat organisasi :
memberi Pembelajaran
kejelasan
informasi tentang
penyakit HIV,
memberi
kontribusi pada
visi organisasi
yaitu “Sebagai
Pusat Rujukan
dan Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat
Blora dan
Sekitarnya yang
Didukung
Sumber Daya
Manusia
Profesional.”
Serta
berkontribusi
pada pencapaian
misi e-3 yaitu
meningkatkan
sarana dan
prasarana.
1. Melakukan Mentor menyetujui Akuntabilitas:
konsultasi kegiatan Menyampaikan
dengan mentor rencana usulan
pembuatan SAP
dengan jelas.
Etika publik:
Melakukan diskusi
dengan
menggunakan
bahasa yang sopan.
Nasionalisme:
Melakukan
musyawarah terkait
pembuatan SAP.
2. Membuat Terbentuk Rancangan Komitmen Mutu:
rancangan materi SAP tentang penyakit menumbuhkan
Satuan Acara HIV dan ruang isolasi kreatifitas dan inovasi
Penyuluhan immunocompromised dalam menyusun
(SAP) dan lefleat SAP
tentang penyakit akuntabilitas : materi
HIV dan ruang harus dapat
immunocompromi dipertanggungjawabk
sed an kebenarannya
3. Mencetak Satuan SAP tercetak sesuai Anti Korupsi: Kerja
Acara dengan target yang keras, jujur dalam
Penyuluhan telah ditentukan menyiapkan dan
(SAP) dan lefleat mencetak SAP.
penyakit HIV dan
ruang isolasi Manajemen ASN
immunocomprom (meningkatkan
ised kualitas dalam
membuat SAP)
WoG (koordinasi
dengan pihak
percetakan)
Pelayanan Publik
(menyiapkan sarana
untuk mendukung
sosialisasi)
3 Sosialisasi pada Pasien dan pengunjung Kegiatan Pelaksanaan
. pasien dan keluarga pasien telah memahami Sosialisasi pada sosialisasi pada
pasien mengenai tentang penyakit HIV pasien dan pasien dan
pengetahuan tentang dan ruang keluarga pasien keluarga pasien
penyakit HIV dan immunocompromised
mengenai mengenai
ruang isolasi
immunocompromised.
pengetahuan pengetahuan
Sumber : SKP tentang penyakit tentang penyakit
HIV, dapat HIV dan ruang
meningkatkan isolasi
pemahaman immunocompromis
pasien dan ed.memperkuat
keluarganya, capaian nilai
berkontribusi organisasi :
pada Visi RS: pembelajaran(lear
Sebagai pusat ning) dan
rujukan & kebersamaan
pelayanan dalam upaya
kesehatan meningkatkan
masyarakat pengetahuan
Blora dan pasien dan
sekitarnya yang keluarga pasien.
didukung
sumber daya
manusia
profesional
Serta
berkontribusi
pada pencapaian
misi ke -1 RSUD
dr. R Soetijono
Blora yaitu
Melaksanakan
dan
memberikan
pelayanan
kesehatan
paripurna, Misi
ke-2.
Meningkatkan
sumber daya
manusia dan
sistem
manajemen.
1. Berkoordinasi Mendapat persetujuan, Nasionalisme:berko
dengan kepala kejelasan tempat dan ordinasi dan
ruang teratai waktu. berdiskusi adalah
untuk penentuan bagian dari
jadwal dan musyawarah untuk
tempat mufakat yang ada di
sosialisasi pancasila sila ke IV.
Akuntabilitas:
bertanggung jawab
dengan kegiatan
yang akan saya
lakukan, ada
kejelasan tempat dan
waktu.
2. Kontrak waktu Mendapat kesepakatan Etika publik: sopan
dengan pasien waktu sosialisasi santun ketika
dan keluarga dengan pasien dan berbicara dengan
pasien keluarga pasien pasien dan keluarga
Nasionalisme: tidak
memaksakan
kehendak dalam
mendiskusikan
kontrak waktu yang
akan disepakati.
3. Menyiapkan Tersedianya materi Komitmen mutu:
materi yang akan sosialisasi yang Menyiapkan isi materi
disampaikan berkualitas. yang jelas, lugas da
berkualitas.
Akuntabilitas: Akurat
dan
dipertanggungjawabk
an
4. Melaksanakan Peserta sosialisasi Akuntabilitas:
sosialisasi sesuai paham akan penyakit Bertanggung jawab
jadwal HIV dan ruang isolasi dengan kegiatan
immunocompromised yang akan saya
lakukan dan
memberikan
informasi yang
akurat.
Komitmen mutu:
kompeten dalam
menyampaikan
materi sosialisasi
Etika publik :
menyampaikan
materi dengan sopan
santun
Nasionalisme: Adil
dan merata. Sila ke-2
Kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Yaitu setiap manusia
mempunyai hak yang
sama dalam
pengetahuan.
5. Memberikan Peserta menerima Anti korupsi:
reward kepada masker dan hand memberikan reward
peserta sosialisai sanitezer dengan adil kepada
peserta sosialissi
yang mampu
menjawab
pertanyaan.

Manajemen ASN :
Menunjukkan
kompetensi dalam
menyiapkan isi
materi,Memberikan
informasi secara
benar dan tidak
menyesatkan.
Wog: dalam
sosialisasi
memerlukan
kerjasama dengan
kepal ruang dan
peserta sosialisasi
4 Membuat poster Poster tentang etika Kegiatan Kegiatan membuat
. tentang etika batuk batuk dan bersin yang membuat poster poster tentang
dan bersin yang benar benar dan tata tertib di tentang etika etika batuk dan
serta tata tertib di ruang isolasi batuk dan bersin bersin yang benar
ruang isolasi immunocompromised yang benar serta serta tata tertib di
immunocompromised telah terpasang
tata tertib ruang isolasi
Sumber : Inovasi
memberi memperkuat
kontribusi pada capaian nilai
Visi RS: Sebagai organisasi :
pusat rujukan & Pembelajaran
pelayanan
kesehatan
masyarakat
Blora dan
sekitarnya yang
didukung
sumber daya
manusia
profesional
Serta
berkontribusi
pada pencapaian
misi ke 3 yaitu
meningkatkan
sarana dan
prasarana.
1. Berkonsultasi Akuntabililitas:
dengan PPI Menyampaikan
rencana usulan
pembuatan SAP
dengan jelas
Etika publik:
Melakukan diskusi
dengan
menggunakan
bahasa yang sopan
Nasionalisme:
berdiskusi adalah
bagian dari
musyawarah untuk
mufakat yang ada di
pancasila sila ke IV.

2. Merancang Akuntabilitas:
desain poster dan membuat poster yang
tata tertib di jelas dan mudah
ruang isolasi dimengerti
immunocompromi Komitemen mutu:
sed poster dapat
dipertanggungjawabk
an sesuai SPO
Nasionalisme: Kerja
keras dalam
menyiapkan bahan
untuk membuat
poster
3. Mencetak poster Poster telah tercetak Akuntabilitas: Poster
tercetak sesuai
dengan design yang
telah ditentukan
Etika Publik:
Pencetakan poster
dilakukan secara hati-
hati dan cermat

Anti korupsi:
Menggunakan biaya
yang efisien sesuai
jumlah yang
ditargetkan

4. Memasang poster Poster terpasang pada Etika Publik:


sudut ruang isolasi Menempatkan poster
immunocompromisedda dengan cara yang
n mudah dilihat benar sesuai
tempatnya
Komitemen Mutu:
Menerapkan nilai
efektivitas dalam
meletakkan Banner
agar mudah dijangkau
perawat pasien dan
keluarga untuk dibaca

Manajemen ASN:
melaksanakan
pembutan poster
sesuai dengan SPO
yang merupakan
kebijakan dari rumah
sakit.
Pelayanan publik:
membuat poster
dalam rangka
meningkatkan mutu
layanan dalam
memberikan
informasi terhadap
pengunjung.
WOG: dalam proses
pembuatan poster
berkoordinasi dengan
tim PPI dan
percetakan.
5 Demonstrasi Bertambahnya Kegiatan Kegiatan
. pemakaian APD pengetahuan pasien Demonstrasi Demonstrasi
masker dan cara cuci dan pengunjung pemakaian APD pemakaian APD
tangan yang benar. tentang cara masker dan cara masker dan cara
Sumber: skp penggunaan APD cuci tangan yang cuci tangan yang
masker dan cara cuci
benar, dapat benar tersebut
tangan yang benar.
meningkatkan memperkuat nilai
kepatuhan pasien organisasi :
dan pengunjung Pembelajaran dan
tentang upaya kebersamaan
pencegahan
penyakit,
berkontribusi
pada Visi RS:
Sebagai pusat
rujukan &
pelayanan
kesehatan
masyarakat
Blora dan
sekitarnya yang
didukung
sumber daya
manusia
profesional
Serta
berkontribusi
pada pencapaian
misi ke 1 yaitu
melaksanakan
dan memberikan
pelayanan
kesehatan
paripurna
1. Mengajukan surat Surat ijin telah di terima Etika publik :
izin melakukan dan telah mendapatkan bersikap sopan
demonstrasi pada izin untuk melakukan santun saat
kepala ruang demonstrasi berhadapan dengan
bangsal Teratai atasan
Nasionalisme: surat
izin yang ditulis
dengan bahasa
Indonesia sesuai
dengan pancasila sila
ke 3
2. Kontrak waktu Mendapatkan Komitmen mutu:
dengan pasien persetujuan waktu kontrak waktu
dan keluarga demonstrasi dilakukan agar efektif
pasien dan efisien dalam
kegiatan edukasi
Etika publik: sopan
santun ketika
berbicara dengan
pasien dan keluarga

3. Menyiapkan SPO Tersedia SOP yang Akuntabilitas:


cara pemakaian sesuai dengan kejelasan SPO
masker dan cara kebijakan RS sebagai acuan
cuci tangan yang
benar
4. Melaksanakan Peserta memahami Akuntabilitas :
kegiatan cara menggunakan dalam melaksanakan
demonstrasi APS masker dan cuci demonstrasi penuh
tangan dengan benar Tanggung jawab,
baik dan benar.
5. Melakukan Peserta dapat Anti korupsi :
evaluasi menjawab pertanyaan melakukan evalusi
demonstrasi dan dapat dengan jujur, disiplin
pemakaian APD mempraktikan cara dan tidak merugikan
masker dan cuci menggunakan APD
tangan dengan masker serta cara cuci
benar tangan dengan benar.
6. Melakukan Mendapatkan gambar Anti korupsi:
pendokumentasia foto hasil demontrasi dokumentasi berupa
n gambar asli

Managemen ASN:
Demontrasi bertujuan
peniruan terhadap
model yang dapat
dilakukan untuk
memberi pengalaman
belajar
WOG: dalam
memberikan
demonstrasi
bekerjasama dan
berkoordinasi dengan
kepala ruang serta
peserta demonstrasi
Pelayanan publik:
menunjukkan
keramahan dan
peningkatan
pengetahuan dari
petugas ke peserta
demonstrasi.
6 Menyediakan ember Output: tersediannya Kegiatan ini Penyediaan ember
. tertutup dan di beri ember tertutup(untuk sesuai dengan tertutup dan di beri
label linen tenpat linen kotor Visi RS: Sebagai label linen
infeksius(untuk infeksius)di ruang pusat rujukan & infeksius di kamar
menampung linen isolasi pelayanan isolasi
kotor) di kamar isolasi immunocompromised
kesehatan immunocompromis
immunocompromised
Sumber : inovasi
masyarakat ed memperkuat
Blora dan capaian nilai
sekitarnya yang organisasi
didukung keterbukaan.
sumber daya pembelajaran
manusia
profesional. dan
sesuai dengan
misi:
Melaksanakan
dan
memberikan
pelayanan
kesehatan
paripurna(misi
1).

1. Membuat Label telah tercetak Akuntabilitas:


rancangan dan membuat label yang
mencetak label jelas dan mudah
dimengerti
2. Memberi label Label terpasang di Akuntabilitas:
pada ember linen ember dengan tulisan memberi lebel wujud
tempat linen kotor kejelasan tujuan
(infeksius) pelabelan
3. Melakukan Cs paham tentang Nasionalisme:
koordinasi peletakkan linen Bekerja sama
dengan cs kotor(infeksius) di dengan cs ruang
dalam ember. teratai dalam
melakukan kegiatan

Pelayanan publik:
penyediaan ember
linen (kotor) infeksius
dalam rangka
meningkatkan mutu
pelayanan.
Wog : pemisahan
dan peletakkan linen
kotor(infeksius)berko
ordinasi dengan cs
ruang teratai.
Manajemen ASN:
dalam

G. Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan juni Bukti rencana
kegiatan
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1. Mengkaji tingkat 1.foto konsultasi
pengetahuan pasien 2. lembar konsultasi
tentang penyakit HIV 3. lembar quisioner
dan ruang isolasi 4.foto kegiatan
immunocompromised 5. data laporan
di Teratai RSUD dr.R kegiatan
Soetijono Blora.

2. Membuat Satuan 1. Foto dan lembar


Acara Penyuluhan konsul
(SAP) dan lefleat 2. Foto Leaflet dan
tentang penyakit hiv SAP
dan ruang isolasi 3. Foto kuitansi
immunocompromised Pembayaran cetak
SAP dan leaflet
4. Foto kegiatan
3. Sosialisasi pada pasien 1.foto koordinasi
dan keluarga pasien dengan kepal ruang
mengenai pengetahuan 2. foto pembagian
tentang penyakit HIV leaflet
dan ruang isolasi 3..foto dan video
immunocompromised kegiatan sosialisasi
4.foto pemberian
hadiah untuk
peserta

No Kegiatan Bukti Rencana


. Kegiatan
2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7
2 3 4 5 6 7 8 9 0
4. Membuat poster 1.Foto konsul dan
tentang etika batuk lembar konsultasi
dan bersin yang benar
serta tata tertib di 2. foto desain poster
ruang isolasi 3. poster dan tata
immunocompromised tertib
4. foto & video
penempelan poster
5. Demonstrasi 1.foto pengajuan
pemakaian APD surat izin ke kepala
masker dan cara cuci ruang
tangan yang benar. 2. video dan foto
demonstrasi
3. SPO cuci tangan
dan pemakaian
masker
4. foto evaluasi
demonstrasi

3. Menyediakan ember 1.foto pembelian


tertutup dan di beri ember
label linen 2. foto kuitansi
infeksius(untuk pembelian ember
menampung linen 3. foto label untuk
kotor) di kamar isolasi ember
immunocompromised 4. foto penempelan
label
5. foto koordinasi
dengan cs
No Kegiatan Kendala yang Antisipasi dan Strategi
Mungkin Terjadi Menghadapi Kendala
1 2 3 4
1 Mengkaji tingkat Kurang antusias pasien Menjelaskan tujuan
pengetahuan pasien dan keluarga serta dilakukannya
tentang penyakit HIV tidak semua mudah pengkajian dan
dan ruang isolasi memahami pertanyaan menjelaskan dengan
immunocompromised quisioner jelas/menuntun
di Teratai RSUD dr.R keluarga sehingga
Soetijono Blora. bisa memahami
pertanyaan.
2 Membuat Satuan Belum terbiasa Mecari referensi
Acara Penyuluhan membuat SAP yang tentang cara membuat
(SAP) dan lefleat baik dan benar. SAP dengan baik dan
tentang penyakit hiv benar, dan
dan ruang isolasi berkonsultasi dengan
immunocompromised mentor/kepala ruang.

3 Sosialisasi pada Pembatasan kegiatan Melakukan sosialisai


pasien dan keluarga yang mengumpulkan terjadwal dengan
pasien mengenai banyak orang di prokes yang ketat
pengetahuan tentang masa New Normal.
penyakit HIV dan
ruang isolasi
immunocompromised
.

4 Membuat poster Kurang antusiasnya Pembuatan


tentang etika batuk pasien dan keluarga poster/leaflet
dan bersin yang dalam membaca semenarik mungkin,
benar serta tata tertib poster dan tata tertib dengan isi yang jelas,
di ruang isolasi singkat dan mudah
immunocompromised dipahami, dan pasang
di tempat yang
strategis.
5 Demonstrasi Kurang antusiasnya Menjelaskan tentang
pemakaian APD keluarga pasien dalm pentingnya
masker dan cara cuci mengikuti menggunakan masker
tangan yang benar demosntrasi dan cuci tangan
penggunaan APD dengan benar
masker dan cuci
tangan dengan benar
6 Menyediakan ember Kurang antusiasnya Menjelaskan
tertutup dan di beri petugas dalam pentingnya
label linen memisahkan linen membedakan
infeksius(untuk dari ruang peletakkan linen dari
No Kegiatan Kendala yang Antisipasi dan Strategi
Mungkin Terjadi Menghadapi Kendala
1 2 3 4
menampung linen immunocompromised ruang
kotor) di kamar dengan ruang biasa immunocompromised
isolasi dan ruang biasa
immunocompromised

H.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti
Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen
Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayan
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara, 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole Of
Government. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional


Perawat dan Angka Kreditnya
Profil Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R Soetijono Blora tahun 2018.

Referensi Laporan Aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Ruang Isolasi Tuberculosis


Di RSUD Dr.R Soetijono Blora Dyan Riskiana Purnamalita,A.Md.Kep Perawat
Pelaksana/Terampil, 2019.
Referensi Laporan Aktualisasi Upaya Peningkatan Pengetahuan Bagi Petugas

Triage Tentang Metode Rems (Rapid Emergency Medicine Score) Sebagai

Prediktor Mortalitas Pasien Non Bedah Di Ruang IGD RSUD Dr. R Soetijono

Blora Eko Ngamat Sugiyono,A.Md.Kep Perawat Pelaksana/Terampil. 2019


CURRICULUM VITAE
(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Nama Lengkap : Yeni Wulandari

Jenis Kelamin : Perempuan

Formasi Jabatan : Perawat Pelaksana/Terampil

NIP : 199404062020122014

Tempat dan Tanggal Lahir : Blora, 06 April 1994

Alamat Rumah : Tempuran RT 01 RW 01 Blora jawa tengah


Nomor Hp : 085336627870

Email : yenidonat.kacang@gmail.com

Nama Instansi : RSUD dr. R Soetijono Blora

Alamat Instansi : Jl. Dr. Sutomo No.42 Blora

Nomor Telepon : (0296) - 531118, 531839

B.Riayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan
SDN Tempuran 2006 -
SMP N 2 Blora 2009 -
SMA N 2 Blora 2012 IPA
Poltekkes Kemenkes 2015 D III Keperawatan
Semarang

C. Riwayat Pekerjaan
Tempat Kerja Mulai dan Sampai Jabatan
RSUD Dr. R Soetijono 01 April 2016 Perawat
Blora sampai Sekarang Pelaksana/Terampil

Anda mungkin juga menyukai