Anda di halaman 1dari 21

RANCANGAN AKTUALISASI

“OPTIMALISASI PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUANG


RAWAT INAP AQSHA 3 RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN PROVINSI
ACEH”

DISUSUN OLEH:

Ns. Yulinar, S.Kep


NIP. 19910701 201903 2 009
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VII

POLA KEMITRAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


ACEH DENGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2019

1
BAB I
PROFIL INSTANSI

A. Gambaran Umum Instansi


RSUD Dr. Zainoel Abidin beralamat di Jl. Tgk. H.M.Daud Beureueh No.118
Banda Aceh, memiliki luas area 196.480 m2 dengan luas bangunan 25.760 m2. Rumah
sakit ini berdiri pada tanggal 22 Pebruari 1979 yaitu atas dasar Keputusan Menteri
Kesehatan No.551/Menkes/SK/2F/1979 yang menetapkan RSU Dr. Zainoel Abidin
sebagai rumah sakit kelas C. Selanjutnya dengan SK Gubernur Daerah Istimewa Aceh
No.445/173/1979 tanggal 7 Mei 1979 Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Umum Daerah. Kemudian dengan adanya Fakultas Kedokteran
Unsyiah, maka dengan SK Menkes RI No.233/Menkes/SK/IV/1983 tanggal 11 Juni 1983,
RSUD dr. Zainoel Abidin ditingkatkan kelasnya menjadi rumah sakit kelas B Pendidikan
dan Rumah Sakit rujukan untuk Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Dalam rangka menjamin peningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan masyarakat serta optimalisasi fungsi rumah sakit rujukan dan juga
sebagai sumah sakit pendidikan, maka dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Aceh Nomor 8 Tahun 1997 tanggal 17 Nopember 1997 dilakukan
penyempurnaan Susunan Organisasi dan Tatakerja RSUD dr. Zainoel Abidin. Selanjutnya
berdasarkan SK Menkes RI No.153/Menkes/SK/II/1998 tentang Persetujuan Rumah Sakit
Umum Daerah digunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter dan dokter spesialis,
telah dikukuhkan kembali RSUD dr. Zainoel Abdian sebagai Rumah Sakit Kelas B
Pendidikan.
Pada tanggal 27 Agustus 2001 melalui Perda No.41 tahun 2001 RSUD Dr.
Zainoel Abidin ditetapkan perubahan dari UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah)
menjadi LTD (Lembaga Teknis Daerah) dalam bentuk “ Badan Pelayanan Kesehatan
(BPK)” yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi
Nanggroe Aceh Aceh Darussalam. Susunan organisasi dan Tatakerja BPK RSU dr.
Zainoel Abidin disempurnakan kembali dengan Qanun No.10 Tahun 2003. Dengan
Qanun ini, dibentuk 2 (dua) wakil direktur, yaitu Wakil Direktur Pelayanan, Penunjang
dan Pelatihan serta Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.Qanun Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam No. 10 Tahun 2003 juga menjelaskan bahwa RSUD Dr. Zainoel Abidin
mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Provinsi NAD; memberikan pelayanan
2
kesehatan yang prima dan bermutu kepada masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam; memberikan pelayanan rujukan dari Puskesmas, rumah sakit daerah;
mendidik tenaga kesehatan yang profesional; memberikan penyuluhan kesehatan
masyarakat; memberikan pelayanan pemulihan kesehatan secara terpadu dan menyeluruh.
Selanjutnya dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004. Peraturan
Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, maka susunan
organisasi dan tatakerja RSUD dr. Zainoel Abidin disempurnakan lagi dengan Qanun
Provinsi NAD Nomor 5 Tahun 2007. Dalam Qanun ini terjadi perubahan nomenklatur
dan jumlah Wakil Direktur, dari 2 menjadi 4 terdiri dari Wakil Direktur Administrasi dan
Umum, Wakil Direktur Pengembangan SDM, Wakil Direktur Pelayanan dan Wakil
Direktur Penunjang.Seiring berjalannya struktur organisasi Rumah Sakit tersebut dan
sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:HK.03.05/III/327/2011, tentang penetapan RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala
Banda Aceh yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2011.
Dengan meningkatkan mutu dan kemampuan pelayanan kesehatan dalam upaya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan sejalan dengan keberhasilan pembangunan, maka
berdasarkan analisis organisasi ternyata fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum dr.
Zainoel Abidin telah memenuhi persyaratan dan kemampuannya untuk kelas menjadi
Kelas A. Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1062/MENKES/SK/2011, Tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Zainoel Abidin dan ditetapkan pada tanggal 1 Juni 2011. Sesuai dengan Peraturan
Gubernur Aceh Nomor 04 Tahun 2010 tentang Status Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Zainoel Abidin Menjalankan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD), RSUD dr. Zainoel Abidin telah menerapkan PPK-BLUD secara
bertahap. Dengan menimbang fleksibilitas PPK-BLUD yang belum diatur maka telah
dilakukan perubahan Pergub Aceh Nomor 04 Tahun 2010 menjadi Peraturan Gubernur
Aceh Nomor 67 Tahun 2010. Setelah memenuhi berbagai persyaratan substantif, teknis,
dan administratif secara memuaskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka
pada tanggal 20 Desember 2011, Gubernur Aceh telah menetapkan Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin menjadi Satuan Kerja Perangkat Aceh yang menerapkan status
PPK-BLUD secara penuh dalam Keputusan Gubernur Aceh Nomor 445/685/2011.

3
Untuk meletakkan dasar dan acuan perumusan sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan pelayanan, serta untuk memenuhi ketentuan akreditasi Rumah Sakit,
berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh nomor 26 tahun 2011 yang telah menggantikan
Peaturan Gubernur Aceh 72 tahun 2009, telah ditetapkan Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan
Strategis RSUD dr. Zainoel Abidin yaitu :

B. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Strategis


Visi
Terwujudnya rumah sakit terkemuka dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang
berstandar internasional.
Misi
1. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan, penelitian berstandar
internasional.
2. Memberikan pelayanan kesehatan individu yang menyenangkan dan mampu
memberikan kepuasan terhadappelanggan.
3. Mendukung upaya Pemerintah Aceh dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang
diaplikasikan melalui pencapaian Human DepelopmentIndeks.
4. Menerapkan prinsip-prinsip islami dalam pengembangan sistem pelayanan
kesehatan, administratif dan pengelolaankeuangan.

C. Struktur Organisasi
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masayarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupa sosial ekonomi masyarakat yang harus
tetap mampu meningkatkan pelaynan yang lebih bermutu dan terjangkai oleh masyarakat
agat terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (UU no 44 tahun 2009).
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standarpelayanan rumahsakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhanmedis;

4
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangkapeningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;dan
Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin beroperasi sebagai unit kerja
Pemerintah Aceh untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya
berdasarkan pendelegasian kewenangan oleh Pemerintah Aceh. Dengan kata lain, Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin merupakan bagian perangkat daerah dalam
pencapaian tujuan Pemerintah Aceh yang tidak terpisah dari Pemerintah Aceh sebagai
instansi induk. Satuan Kerja Perangkat Aceh ini mengelola penyelenggaraan layanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat. Dalam
struktur Pemerintah Aceh, Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin merupakan Lembaga
Teknis Daerah yang memberikan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dan sebagai
Pusat Rujukan Provinsi Aceh serta Pendidikan. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekda.

Gambar 1. Struktur Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin

D. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin
Tugas Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin adalah melaksanakan
pelayanan pengobatan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

5
melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat (emergency) dan tindakan
medik. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan rumah sakit;
b. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;
c. Penyusunan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis, keperawatan; testimoni
tentang pelayanan dan manfaat RSU bagi masyarakat
d. pelayanan medis, penunjang medis dan non medis;
e. penyelenggaraan asuhan keperawatan;
f. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
g. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu serta teknologi kedokteran;
h. penyelengggaraan pelayanan rujukan; dan
i. penyelenggaraan Administrasi Umum dan Keuangan.
Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut diatas, Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin mempunyai kewenangan sebagai berikut:
a. Mengelola administrasi kepegawaian dan keuangan serta perlengkapan sesuai
dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku;
b. Menyelenggarakan kerja sama dengan Institusi Pendidikan yang memanfaatkan
Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin sebagai lahan praktek;
c. Menyelenggarakan kerja sama dengan pihak ketiga dengan berpedoman pada
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
d. Memanfaatkan peluang pasar sesuai kemampuan dengan tetap menyelenggarakan
fungsi sosial;dan
e. Melakukan hubungan koordinatif dan fasilitatif dengan Dinas Kesehatan dan
instansi terkait dalam pelaksanaan teknis kesehatan.

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Core Issue
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis yaitu Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin. Identifikasi isu diperoleh
dari hasil koordinasi dan diskusi masalah dengan mentor (dalam hal ini adalah atasan
langsung), yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Beberapa isu yang muncul kemudian
dipilih dengan mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu :
1) Manajemen ASN
2) Pelayanan Publik, dan
3) Whole of Government (WoG).

Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan isu tersebut dengan Coach untuk


kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue. Berikut
adalah hasil analisa isu-isu yang sudah di analisis menggunakan intrumen AKPK.

Kriteria AKPK Total


No Isu Rangking
A K P K Skor
1 Kurang optimalnya implementasi teknik
komunikasi SBAR pada bed side
handover di ruang rawat inap Aqsha 3 4 4 5 5 18 2
Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin
Provinsi Aceh (MA)
2 Kurang optimalnya perilaku caring
perawat terhadap pasien di Ruang rawat
5 5 5 5 20 1
inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum dr.
Zainoel Abidin Provinsi Aceh (MA)
3 Kurangnya pengawasan Komite
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
(PPIRS) terhadap pemilahan sampah
4 4 4 4 16 3
infeksius dan non infeksius di ruang
rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit
Umum dr. Zainoel Abidin Provinsi

7
Aceh (WoG)

4 Kurang optimalnya partisipasi pasien


dalam penerapan hand hygiene di ruang
rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit 4 4 4 4 16 4
Umum dr. Zainoel Abidin Provinsi
Aceh (PP)
5 Kurangnya motivasi pasien dalam
pelaksanaan shalat di ruang rawat inap
3 4 5 3 15 5
Aqsha 3 Rumah Sakit Umum dr.
Zainoel Abidin Provinsi Aceh (PP)
Tabel 1.1 Hasil analisa isu dengan AKPK
Keterangan Tabel:
A : Aktual WoG : Whole of Government
K : Kekhalayakan MA : Manajemen ASN
P : Problematik PP : Pelayanan Publik

Kriteria kedua dalam penetapan core issue adalah dengan menggunakan matriks
USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu
harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness merujuk pada seberapa serius
suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth menekankan
pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah dengan memberikan skor 1-
5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius
untuk segera ditangani.

Kriteria USG Total


No Isu Rangking
U S G Skor
1 Kurang optimalnya perilaku caring perawat 5 5 5 15 1
terhadap pasien di Ruang rawat inap Aqsha 3
Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin
Provinsi Aceh
2 Kurang optimalnya implementasi teknik 5 4 4 13 2
komunikasi SBAR pada bed side handover di

8
ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum
dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh
3 Kurangnya pengawasan Komite Pengendalian 4 4 4 12 3
dan Pencegahan Infeksi (PPIRS) terhadap
pemilahan sampah infeksius dan non infeksius
di ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit
Umum dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh
Tabel 1.2 Hasil penilaian dengan alat bantu USG

Keterangan (berdasarkan skala):

Urgency (U) Serioussness (S) Growth (G)


5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat serius 5 = Sangat berdampak
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Berdampak
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup serius 3 = Cukup Berdampak
2 = Kurang Mendesak 2 = Tidak serius 2 = Tidak berdampak
1 = Tidak Mendesak 1 = Sangat tidak serius 1 = Sangat tidak berdampak

Dari hasil penetapan isu menggunakan metode AKPK dan USG, maka
didapatkan hasil isu aktual yang akan diaktualisasikan adalah bagaimana
mengoptimalisasikan perilaku caring perawat terhadap pasien di Ruang rawat inap
Aqsha 3 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh. Hal ini merupakan salah
satu upaya pelaksanaan salah satu misi rumah sakit yaitu memberikan pelayanan
kesehatan individu yang menyenangkan dan mampu memberikan kepuasan terhadap
pelanggan.

9
RANCANGAN AKTUALISASI
YANG MELIPUTI KEGIATAN DAN JADWAL AKTUALISASI

Nama Peserta : Ns. Yulinar, S.Kep


Unit kerja : Ruang Rawat Inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh
Identifikasi Isu Aktual :
1. Kurang optimalnya perilaku caring perawat terhadap pasien di Ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin
Provinsi Aceh
2. Belum optimalnya implementasi teknik komunikasi SBAR pada bed side handover di ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum dr.
Zainoel Abidin Provinsi Aceh
3. Kurangnya pengawasan Komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPIRS) terhadap pemilahan sampah infeksius dan non infeksius
di ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh

Isu Aktual yang di angkat : Kurang optimalnya perilaku caring perawat terhadap pasien di Ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit
Umum dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi perilaku caring perawat terhadap pasien di Ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum
dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh

10
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
TAHAPAN SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL NILAI
KEGIATAN MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a. Melakukan a. Tersedianya Akuntabilitas Dengan melakukan Koordinasi
koordinasi dengan penyusunan rencana kegiatan (tanggungjawab) : koordinasi dengan dengan pimpinan
mentor terkait rencana kegiatan dalam bentuk time Menyusun rencana pimpinan terkait akan menguatkan
rencana kegiatan yang akan table kegiatan. kegiatan yang akan kegiatan aktualisasi nilai organisasi
yang akan di dilaksanakan b. Terlapornya dilaksanakan akan mendukung yaitu profesional,
laksanakan b. Mengkonsultasikan rencana kegiatan merupakan sikap visi dan misi akuntabel dan
rencana kegiatan kepada kepala tanggungjawab organisasi berupa kerjasama
kepada mentor ruang sehingga kegiatan terwujudnya rumah
c. Meminta (dokumentasi yang dilaksanakan sakit terkemuka
persetujuan kepada berupa notulensi) akan terarah dan dalam pelayanan
kepala ruang untuk c. Mendapatkan terukur yang berstandar
melakukan kegiatan persetujuan dari internasional dan
di ruangan kepala ruang Etika Publik mendukung upaya
(dokumentasi (Sopan): Pemerintah Aceh
berupa foto). Mengkonsultasikan dalam
rencana kegiatan meningkatkan

11
bersama mentor derajat kesehatan
dengan sopan saat masyarakat untuk
berbicara dan mencapai
mendengarkan Sustainable
dengan baik setiap Development Goals
masukannya (SDGs) yang
diaplikasikan
Nasionalisme (Sila melalui pencapaian
ke-4): Human
Mengkonsultasikan Depelopment
rencana kegiatan Indeks.
bersama mentor
dengan menerapkan
nilai kerakyatan
(musyawarah)

2 Melakukan a. Mempersiapkan a. Adanya hasil Komitmen Mutu: Dengan melakukan Observasi


observasi mengenai peralatan yang observasi berupa Melakukan observasi mengenai tentang perilaku
perilaku caring dibutuhkan video observasi perilaku caring caring perawat
perawat terhadap b. Melakukan berorientasi mutu perawat terhadap terhadap pasien
pasien observasi saat agar dapat dievaluasi pasien akan akan menguatkan

12
perawat untuk peningkatan mendukung visi dan nilai organisasi
memberikan asuhan pelayanan yang misi organisasi berupa
keperawatan kepada optimal berupa terwujudnya Profesional, dan
pasien rumah sakit Akuntabel
Anti Korupsi terkemuka dalam
(Jujur, Adil): pelayanan yang
Melakukan berstandar
observasi mengenai internasional dan
perilaku caring memberikan
perawat terhadap pelayanan kesehatan
pasien secara jujur individu yang
dan objektif menyenangkan dan
mampu memberikan
Akuntabilitas kepuasan terhadap
(Kejelasan): pelanggan
Observasi dilakukan
supaya dapat
diketahui dengan
jelas tentang
perilaku caring
perawat terhadap

13
pasien

3 Mempersiapkan a. Meminta izin a. Mendapatkan izin Etika Publik Dengan adanya Persiapan
kegiatan sosialisasi kepada Kepala Kepala Ruang (Sopan dan persiapan sosialisasi sosialisasi
tentang perilaku Ruang Aqsha 3 Aqsha 3 hormat): tentang perilaku tentang perilaku
caring perawat untuk melakukan (Dokumen berupa Meminta izin caring perawat caring perawat
terhadap pasien sosialisasi tentang foto dan surat dengan terhadap pasien terhadap pasien
perilaku caring permohonan izin) mengucapkan akan mendukung akan menguatkan
perawat terhadap salam, bersikap pencapaian visi dan nilai organisasi
pasien b. Adanya materi sopan dan hormat misi organisasi berupa
sosialisasi yang kepada Kepala berupa terwujudnya profesional,
b. Menyiapkan materi menggunakan Ruang Aqsha 3 rumah sakit kerjasama, dan
sosialisasi bahasa Indonesia terkemuka dalam akuntabel
(Dokumen berupa Nasionalisme (sila pendidikan yang
c. Mengundang hardcopy power ke-3): berstandar
mentor dan rekan point materi Mempersiapkan internasional dan
tenaga keperawatan sosialisasi) bahan presentasi meningkatkan
untuk hadir pada dengan menerapkan kompetensi SDM
acara sosialisasi c. Adanya partisipasi nilai sila ke-3 melalui pendidikan,
perilaku caring atau kehadiran (menggunakan penelitian
perawat terhadap mentor dan rekan bahasa Indonesia) berstandar

14
pasien tenaga yang mudah internasional.
keperawatan pada dimengerti
acara sosialisasi
perilaku caring Anti Korupsi
perawat terhadap (Peduli):
pasien (Dokumen Mempersiapkakn
berupa undangan) kegiatan sosialisasi
guna meningkatkan
pengetahuan
perawat terkait
perilaku caring
terhadap pasien.

4 Melakukan Mempresentasikan Telah Anti Korupsi Dengan adanya Sosialisasi


sosialisasi tentang materi tentang perilaku dilaksanakannya (Disiplin): sosialisasi perilaku tentang perilaku
perilaku caring caring perawat terhadap presentasi (Dokumen Melakukan kegiatan caring perawat caring perawat
perawat terhadap pasien berupa: daftar hadir dengan tepat waktu terhadap pasien terhadap pasien
pasien dan foto serta video sesuai dengan akan mendukung akan menguatkan
kegiatan) kesepakatan yang pencapaian visi dan nilai organisasi
telah ditetapkan. misi organisasi yaitu berupa Integritas,
terwujudnya rumah Profesional,

15
Akuntabilitas sakit terkemuka Kerjasama, dan
(Integritas, dalam pendidikan Akuntabel
tanggung jawab, yang berstandar
kejelasan): internasional serta
Bersikap sungguh- meningkatkan
sungguh melakukan kompetensi SDM
presentasi secara melalui pendidikan,
jelas sebagai bentuk penelitian
tanggung jawab berstandar
terhadap tugas. internasional.

Etika Publik
(Sopan dan
Santun):
Menggunakan
bahasa yang sopan
dan berperilaku
santun saat
menyampaikan
materi.

16
5 Membuat papan a. Menyediakan papan a. Tersedianya Komitmen Mutu Dengan membuat Membuat papan
pemilihan “Perawat pemilihan “Perawat papan pemilihan (Inovasi): papan pemilihan pemilihan
Terbaik” untuk Terbaik” di ruang “Perawat Terbaik” Melakukan inovasi “Perawat Terbaik” “Perawat
pasien yang akan rawat inap Aqsha 3 di ruang rawat dengan untuk pasien yang Terbaik” akan
pulang berobat RSU dr. Zainoel inap Aqsha 3 RSU menyediakan papan akan pulang berobat menguatkan nilai
jalan Abidin dr. Zainoel Abidin pemilihan “Perawat jalan akan organisasi berupa
b. Mengajak pasien (Dokumen: Foto) Terbaik” di ruang mendukung visi dan Profesional, dan
untuk memilih b. Pasien memilih rawat inap Aqsha 3 misi organisasi Akuntabel
perawat terbaik “Perawat Terbaik” RSU dr. Zainoel berupa terwujudnya
menurutnya pada saat pasien Abidin rumah sakit
sebelum pasien pulang terkemuka dalam
pulang (Dokumen: video Nasionalisme (Sila pelayanan yang
dan foto ke 2): berstandar
pemilihan) Memberikan internasional dan
kebebasan kepada memberikan
pasien untuk pelayanan kesehatan
memilih perawat individu yang
terbaik menurutnya. menyenangkan dan
mampu memberikan
Akuntabilitas kepuasan terhadap
(Transparansi): pelanggan

17
Pemilihan perawat
terbaik oleh pasien
dilakukan secara
terbuka.

18
Tabel. Daftar Kegiatan

No. Daftar Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

1. Melakukan koordinasi dengan Mentor terkait rencana kegiatan yang akan di laksanakan 17 s.d 20 september2019

2. Melakukan observasi mengenai perilaku caring perawat terhadap pasien di Ruang Rawat 23 s.d 25 september 2019
Aqsha 3 RSU dr. Zainoel Abidin

3 Mempersiapkan kegiatan sosialisasi tentang perilaku caring perawat terhadap pasien di 26 s.d 27 September 2019
Ruang Rawat Aqsha 3 RSU dr. Zainoel Abidin

4. Melakukan sosialisasi tentang perilaku caring perawat terhadap pasien di Ruang Rawat 30 September 2019
Aqsha 3 RSU dr. Zainoel Abidin

5. Membuat papan pemilihan “Perawat Terbaik” untuk pasien yang akan pulang berobat 01 Oktober 2019
jalan

6. Mengajak pasien untuk memilih perawat terbaik menurutnya sebelum pasien pulang 02 s.d 15 Oktober 2019

19
Tabel. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

September Oktober
NO Kegiatan
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Melakukan
koordinasi
dengan Mentor
terkait rencana
kegiatan yang
akan di
laksanakan
2 Melakukan
observasi
mengenai
perilaku caring
perawat terhadap
pasien di Ruang
Rawat Aqsha 3
RSU dr. Zainoel
Abidin
3 Mempersiapkan
kegiatan
sosialisasi
tentang perilaku
caring perawat
terhadap pasien
di Ruang Rawat
Aqsha 3 RSU dr.

20
Zainoel Abidin
4 Melakukan
sosialisasi
tentang perilaku
caring perawat
terhadap pasien
di Ruang Rawat
Aqsha 3 RSU dr.
Zainoel Abidin
5 Membuat papan
pemilihan
“Perawat
Terbaik” untuk
pasien yang akan
pulang berobat
jalan
6 Mengajak pasien
untuk memilih
perawat terbaik
menurutnya
sebelum pasien
pulang

21

Anda mungkin juga menyukai