SOAL 1
Seorang Calon Pegawai yang baru saja selesai Latihan Dasar telah beralih status
menjadi PNS, karena memiliki kedekatan dengan atasannya dia mendapatkan posisi yang
cukup stategis di tempat dia bekerja, hampir semua pekerjaan yang berhubungan dengan
pelayanan masyarakat diberikan kepada dia.
Di luar jam kerja dia selalu mendatangi orang-orang yang diperkirakan akan meminta
bantuannya dalam mempercepat proses pekerjaannya, dalam memberikan pelayanan tidak
sedikit orang merasa kecawa karena selalu dibebani biaya tambahan yang cederung
memberatkan pihak yang dilayani.
Kejadian ini terjadi sudah cukup lama, namun pimpinannya tidak memperdulikan
kelakuan staf tersebut, yang akhirnya diketahui bahwa pegawai tersebut memiliki rekening
yang isi tabungannya cukup fantastis.
Pertanyaannya :
1) Bagaimana tanggapan saudara melihat kasus ini bila dikaitkan dengan akuntabilitas PNS.
Jawab : Akuntabilitas merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban yang harus dicapai
yang merujuk pada kewajiban setian individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, di antaranya yaitu :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Dari nilai-nilai publik yang diamanahkan pada PNS, PNS tersebut tersebut telah
mencoreng nilai-nilai publik karena dalam proses dia bekerja (memberikan
pelayanan) tidak sedikit orang yang kecewa akibat adanya biaya tambahan yang
dibebankan kepada orang yang dilayani untuk mempercepat proses
pekerjaannya.
2) Nilai apa saja yang tidak diterapkan dalam aktifitas sebagai seorang PNS
Jawab : Berdasarkan amanah seorang PNS dalam menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik, PNS tersebut tidak menerapkan nilai publik yang berkaitan dengan
memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik. Selain itu, PNS tersebut juga mencoreng
nilai yang berkaitan dengan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan karena mau bekerja jika ada
imbalan tambahan yang diberikan kepadanya.
3) Bagaimana tanggung jawab atasan terhadap staf yang melakukan aktifitas yang
bertentangan dengan norma dan nilai akuntabilitas seorang PNS.
Jawab : Ada sembilan poin dalam menciptakan lingkungan yang akuntabel, yaitu
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggungjawab, keadilan, kepercayaan
kejelasan dan konsistensi. Salah satu poin yang disorotnya adalah berkaitan
dengan tanggungjawab, meskipun pemimpin tersebut pun telah menciderai
kedelapan poin lainnya. Tanggungjawab atasan terhadap staf yang melakukan
aktifitas yang bertentangan dengan norma dan nilai akuntabilitas seorang PNS,
yaitu :
a. Tegur dan berikan arahan agar meninggalkan hal-hal yang menimbulkan
citra negatif
b. Jika tidak bisa ditegur dengan lisan, maka berikan surat peringatan
c. Jika tidak mempan juga dengan surat peringatan, bisa dilakukan pemecatan
PNS tersebut melalui badan kepegawaian
SOAL 2
Pada saat upacara bendera atau upacara hari besar nasional masih banyak peserta
upacara yang belum bisa memaknai secara utuh. Ada satu, dua atau tiga orang asik
mengobrol atau sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Peringatan hari besar nasional
seperti sumpah pemuda, hanya dimaknai secara seremonial dan hiburan saja tanpa
memperhatikan apakah nilai nilai Nasionalisme itu tertanam pada diri pemuda atau tidak.
Pertanyaannnya terkait dengan kasus tersebut diatas adalah:
1) Apa yang menjadi pokok permasalahannya:
Jawab : Pokok permasalahannya terletak pada kurang pedulinya beberapa oknum
terhadap nilai-nilai Nasionalisme
2) Siapa saja atau pihak pihak mana yang terlibat dan bertanggungjawab;
Jawab : Pihak yang terlibat dan bertanggungjawab, yaitu :
a. Diri mereka sendiri
b. Pengawas upacara, seharusnya mereka menegur oknum-oknum tersebut
agar tidak mengobrol atau asyik dengan kegiatannya masing-masing
c. Rekan barisan oknum tersebut, dengan cara menegur mereka namun tanpa
menimbulkan kegaduhan
d. Orang tua, mereka yang seharusnya mengajarkan pentingnya Nasionalisme
terhadap bangsa sendiri
e. Peran pendidikan yang dienyam, mereka yang seharusnya menanamkan
pentingnya Nasionalisme terhadap bangsa sendiri
3) Bentuk pelanggaran pada pada nilai dasar apa (sila ke berapa) jelaskan;
Jawab : Bentuk pelanggaran yang terjadi yaitu pada sila ketiga. Hal itu terjadi karena
hanya dengan upacara bendera saja mereka belum bisa atau malah acuh
memaknai Nasionalisme secara utuh, bagaimana mereka bisa membela
negaranya, bisa membela kehormatan bangsanya, dan menjaga keutuhan
bangsanya. Dari sana pun bisa diambil kesimpulan kalau mereka kurang
mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Apa dampaknya jika nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan/ peran ASN dalam
NKRI;
Jawab : Jika tindakan tersebut dibiarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan ke
depannya mereka tidak mampu menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa
secara tepat, tidak sanggup dan rela berkorban pada bangsa dan negara, tidak
cinta kepada tanah air, dan tidak bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia.
5) Apa gagasan alternatif pemecahan masalahnya;
Jawab : Ada beberapa alternatif pemecahan masalahnya, yaitu :
a. Menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air
b. Sosialisasi mengenai Nasionalisme oleh pemerintah harus digalakkan
kembali
6) Deskripsikan penerapan dari setiap alternative gagasan pemecahan masalahnya.
Jawab : Penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan masalahnya, yaitu :
a. Menanamkan dalam diri sendiri, pahlawan dulu begitu susah untuk meraih
kemerdekaan indonesia. Begitu banyak pahlawan yang mati dan dikucilkan
demi bangsa ini.
b. Sosialisasi mengenai Nasionalisme oleh pemerintah harus digalakkan
kembali, seperti iklan-iklan di TV maupun nilai-nilai Nasionalisme
diperbanyak lagi di dalam kurikulum sekolah
SOAL 3
Sebagai dosen yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun, Bapak Prof. Dr. XYZ,
ST.,M.Eng (bukan nama sebenarnya) menjadi salah satu dosen favorit bukan hanya
bagi mahasiswanya di Universitas Negeri X tetapi juga bagi orang tua mahasiswa dari S-1, S-
2 maupun S-3 yang pernah diajari dan dibimbingnya dalam penyelesaian tugas akhir
mahasiswanya di Daerah ABC. Tidak mengherankan apabila setiap selesai semester atau
ujian akhir mahasiswa, banyak orang tua mahasiswa yang menitipkan oleh-oleh berupa kain
tenunan, kacang mente, ayam kampung kepada Sang Profesor. Orang
tua mahasiswa memberikan hadiah tersebut secara sukarela dan tulus hati sebagai ucapan
terima kasih karena sudah mendidik anak-anak mereka dan mengantarkan mereka merai gelar
sesuai dengan jenjangnya masing-masing dengan sangat baik.
Hal serupa dialami oleh seorang Auditor Inspektorat Jenderal salah satu Kementrian
PQ yang melaksanakan pemeriksaan hasil pelaksanaan kegiatan di Universitas Negeri X.
Oleh karena telah melaksanakan tugasnya dengan baik, Auditor tersebut memperoleh temuan
yang cukup signifikan nilainya. Selama proses pemeriksaan auditor tersebut tidak melakukan
perbuatan yang tidak terpuji dan sesuai dengan kode etik auditor. Setelah selesai melakukan
audit dan temu akhir, pimpinan Universitas Negeri X yang diperiksa tersebut dengan suka
rela dan tulus hati memberikan hadiah kepada auditor tersebut berupa kacang mente yang
siap saji yang harganya kira-kira Rp. 500.000,- , Pembayarn biaya hotel pada salah satu hotel
ternama di kota ABC serta biaya makan minum selama melakukan pemeriksaan di
Universitas Negeri X.
Dari kasus tersebut :
1) Deskripsikan rumusan kasus dan/atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan peran
setiap aktornya berdasarkan konteks kasus tersebut.
Jawab :
MASALAH POKOK AKTOR PERAN
Pimpinan Universitas X Pemberi hadiah
Pemberian hadiah
Auditor Inspektorat Jenderal Penerima hadiah
SOAL 4
Sistem pembelajaran di Indonesia saat ini pada prakteknya sering kali lebih
menekankan pada pencapaian tujuan sisi kognitif (teoritis) dibandingkan sisi afektif dan
psikomotorik (aplikatif). Akibatnya, sering kita lihat peserta didik lebih sering menghafal
materi, tapi tidak punya kemampuan untuk menerapkan atau menghadapi tantangan di
lingkungannya. Dalam konteks komitmen mutu dengan konsep efektivitas, efisiensi dan
inovasi, menurut saudara, bagaimanakah sebaiknya sistem pembelajaran yang diterapkan
pendidik/pengajar sehingga mampu memberikan pemahaman, sikap dan keterampilan yang
komprehensif kepada peserta didiknya?
Jawab : 1. Sebelum masuk ke sistem pembelajaran yang komprehensif bagi peserta didik,
harus meningkatkan dulu mutu kinerja seorang pendidiknya agar mempunya pola
pikir terbuka dan kreatif serta budaya kerja aparatur yang baik
2. Selain tenaga pendidik pemerintahpun harus meningkatkan mutunya selaku
penyedia layanan publik yang bisa melahirkan kebijakan untuk kemajuan dunia
pendidikan
3. Lakukan inovasi pendidikan agar dapat memberikan pemahaman, sikap dan
keterampilan sekaligus ilmu kepada siswanya
SOAL 5
Sepertinya sudah menjadi kebiasaan bahwa bagi mahasiswa yang melaksanakan
seminar baik proposal maupun hasil penelitian untuk tugas skripsinya harus menyiapkan
parcel, snak nasi dos dan amplop sebagai ungkapan terima kasih, padahal tidak ada satupun
peraturan yang mengatur hal tersebut. Karena sudah menjadi kebiasaan para dosen yang
terlibat dalam kegiatan tersebut juga menerimanya dengan senang hati, meskipun ternyata di
belakang para mahasiswa tersebut sebenarnya merasa keberatan dengan kebiasaan tersebut.
1) Deskripsikan pokok masalah dan aktor dari kasus tersebut.
Jawab :
MASALAH POKOK AKTOR PERAN
Mahasiswa Pemberi hadiah
Pemberian hadiah
Dosen Penerima hadiah
2) Analisislah dari segi penerapan dan atau pelanggaran terhadap nilai-nilai anti korupsi
dari setiap aktor yang terlibat dari kasus tersebut.
Jawab : Pemberian hadiah merupakan salah satu bentuk gratifikasi. Gratifikasi pada
dasarnya tidak termasuk suatu tindak pidana. Akan tetapi, seiring perkembangan
zaman, gratifikasi dianggap sebagai akar korupsi karena dianggap suap
tersembunyi atau suap terselubung. Pada kasus ini, para dosen menerima hadiah
dengan senang hati. Akan tetapi si pemberi hadiah merasa keberatan. Dan jika
ada salah satu pihak yang merasa terpaksa memberi hadiah, termasuk gratifikasi
yang dilarang karena berkaitan dengan kode etik sehingga memiliki konflik
kepentingan atau penerimaan yang tidak patut atau tidak wajar
3) Deskripsikan gagasan anda dalam memecahkan masalah tersebut.
Jawab : Gagasan dalam masalah tersebut adalah menolak segala macam bentuk
gratifikasi, entah itu yang masih dalam batas wajar ataupun tidak. Memberi
pemahaman kepada pihak pemberi bahwa anda tidak membutuhkannya.
4) Deskripsikan konsukensi yang diambil dari penerapan alternatif pemecahan masalah
tersebut
Jawab : Jika melakukan penolakan segala macam bentuk gratifikasi, biasanya ada
cibiran-cibiran negatif yang memandang rendah diri kita
Ali seorang PNS di sebuah Organisasi Perangkat Daerah (OPD di suatu daerah), dia
memiliki tugas yang sangat berat karena di samping melaksanakan tugas di kantor, dia juga
sering ke lapangan mengecek kemajuan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Selama
bertugas belum pernah dial lalai dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan padanya.
Ali memiliki seorang istri yang baru dinikahi setelah tiga tahun menyandang predikat
Pegawai Negeri Sipil. Karena tugasnya yang padat dan sering kelapangan, maka pada suatu
ketika sedang menjalankan tugas Ali mengalami kecelakaan yang menyebabkan Ali
mengehembuskan nafasnya.
Dari kasus tersebut di atas :
a. Bagaimana status kematian si Ali
Jawab : Status kematian Ali adalah tewas
b. Hak-hak apa saja yang dapat diterima istri Ali
Jawab : Istri Ali akan mendapatkan uang pensiun sebesar 72 %. Selain itu, istri Ali akan
jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Ali akan mendapatkan status
anumerta.
c. Apakah istri Ali dapat menggantikan posisi Ali sebagai PNS
Jawab : Istri Ali tidak dapat menggantikan posisi Ali sebagai PNS
SOAL 7
Sebagai tindak lanjut dari arahan seorang Bupati di Kabupaten XXX untuk
menanggulangi kemiskinan, segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupten tersebut
menyusun program sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan dengan program
jaminan kesehatan masyarakat miskin, Dinas Pendidikan dengan program pemberian bantuan
bea siswa bagi keluarga miskin, Dinas Pangan dengan program beras rakyat sejahtera, Dinas
UMKM dan Perindagkop dengan bantuan penguatan modal kerja.
Dalam pelaksanaan program-program tersebut, Pak Bupati tidak merasa puas karena
masih seringnya mendapat keluhan di masyarakat tentang kritetia siapa yang berhak
menerima bantuan program tersebut sehingga dianggap sebagai tidak tepat sasaran,
overlaping bantuan maupun duplikasi pemberian bantuan tersebut, bahkan banyak yang
mengeluh bahwa yang menerima bantuan selama ini adalah para keluarga yang dekat dengan
lurah atau pejabat terkait.
1) Deskripsikan pokok masalah dan aktor dari kasus tersebut.
Jawab :
MASALAH POKOK AKTOR PERAN
Masyarakat Penerima manfaat program
Program pemberian Satuan Kerja Perangkat Desa Pelaksana manfaat program
bantuan (SKPD)
Bupati Penerima aduan publik