PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dengan
berbagai suku, ras dan agama yang bernanung dalam bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa cita-cita bangsa Indonesia
adalah mewujudkan Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Indonesia
juga memiliki kekayaan alam yang melimpah dan potensi sumber daya manusia yang
besar.Untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesiaitu diharapkan system
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu system birokrasi dengan SDM yang
berkualitas yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional.
Untuk menciptakan ASN yang profesional, maka ASN sebagai pelaksana
kebijakan, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa mempunyai kewajiban dan
keharusan untuk memperbaiki mutunya salah satu caranya yaitu dengan penguatan
keilmuan sebagai dasar berpikir dan berperilaku dalam menjalankan tugas yang
diamanahkan negara kepadanya.Pembentukan PNS yang profesional harus diawali dengan
pendidikan dan pelatihan dasar sebagaimana tertuang dalam PP No 101 tahun 2000
tentang diklat prajabatan Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi
Negara (Per LAN) Nomor 12 Tahun 2018 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil disebutkan bahwa dengan adanya diklat
prajabatan ini pegawai ASN diharapkan dapat memahami, menginternalisasi, dan
mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Peraturan baru tentang ASN dalam UU No 5 tahun 2014 bahwa ASN yang
secara umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan
tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Maka dari itu sebagai Aparatur
Sipil Negara perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya pelayanan di bidang
kesehatan yang dilaksanakan di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.
Berdasarkan Surat Dinas Penanaman Modal, PTSP, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi kabupaten Konawe Kepulauan nomor 503/DPM-PTSP,NAKERTRANS-
III/2017 tanggal 2 maret 2017, tentang Izin Operasional Rumah Sakit Kabupaten Konawe
Kepulauan, memberikan izin operasional Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Konawe
Kepulauan untuk untuk menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Daerah Kab. Konawe
Kepulauan, dimana tugas pokok dan fungsi lembaga teknis Rumah Sakit Umum Daerah
1
Konawe Kepulauan yang merupakan unsur pendukung dari tugas pemerintah Daerah
Kabupaten Konawe Kepulauan.
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan adalah satu-satunya Rumah Sakit yang
berada di Kabupaten Konawe Kepulauan.Sehingga untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan diperlukan pelayanan yang prima
dan berkualitas sesuai dengan visi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.Salah satu
indikator keberhasilan pelayanan di rumah sakit adalah kualitas pelayanan Rumah Sakit
yang memadai dan menyeluruh serta tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang menyeluruh artinya pelayanantersebut
ditujukan kepada seluruh kelompok usia tanpa terkecuali. Termaksud pada pasien anak.
Dari observasi penulis selama bekerja di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan, sebagian
besar pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit adalah pasien dengan rentang usia 3-5
tahun dan mengalami stress hospitalisasi. Stress hospitalisasi adalah stress yang dirasakan
anak saat dirawat di Rumah Sakit yang disebabkan oleh berbagai factor seperti
perpisahan dengan orang tua, ketidakberdayaan, dan akibat dari tindakan invasive yang
menimbulkan rasa nyeri. Sehingga berbagai aksi pada anak seperti menangis, teriak,
memberontak, memukul, tidak mau makan bahkan menolak tindakan keperawatan yang
diberikan.Salah satu tupoksi perawat dalam UU No.35 Tahun 2019 adalah memfasilitasi
adaptasi dalam hospitalisasi. Upaya untuk menghilangkan stress hospitalisasi pada anak
dapat dilakukan dengan pemberian terapi bermain. Fungsi dari terapi bermain ini adalah
memberikan rasa nyaman dan senang pada anak, menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan serta mengasah kemampuan fisik, inelektual, emosional dan social pada
anak sehingga anak tidak stress dan dapat diajak kerja sama dalam pemberian tindakan
keperawatan.
Namun kenyataannya, pemberian terapi bermain ini tidak pernah dilakukan di
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan. Permasalahan lain di RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan adalah belum terlaksananya terapi bermain pada anak di RSUD Kabupaten
Konawe Kepulauan. Hal ini menjadi masalah karena hampir setiap pasien anak yang
dirawat di RSUD Konawe kepulauan yang berada pada rentang usia (3-5 tahun)
mengalami stress hospitalisasi sehingga mereka sering mengamuk, marah, menangis,
tidak mau makan ataupun minum obat dan tidak mau diberikan tindakan kesehatan
lainnya. Hal ini tentunya berdampak pada kesehatan anak, kesembuhan anak menjadi
lama dan orang tuapun menjadi takut dan enggan untuk memeriksakan anaknya di RSUD
2
Konawe Kepulauan. Tentunya hal ini masih jauh dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN
(akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan anti korupsi) bagi profesi
perawat. Jika dibiarkan terus menerus masalah ini akan mengganggu kualitas pelayanan di
Rumah Sakit dan masyarakat akan kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan.
Berdasarkan masalah tersebut dan untuk mendukung visi misi RSUD Kabupaten
Konawe Kepulauan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, maka saya tertarik
untuk mengangkat rancangan aktualisasi yang berjudul “Penerapan Terapi Bermain Pada
Anak Usia 3-5 Tahun Untuk Mengurangi Stress Hospitalisasi di Ruang Perawatan Anak
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan”
B. Tujuan
1. Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini yaitu untuk melaksanakan kedudukan dan peran
sebagai ASN serta menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
yaitu berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi sesuai tugas pokok dan fungsi yang dilakukan diunit kerja guna mencapai
kepuasan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah menerapkan terapi bermain pada anak usia 3-5
tahununtuk mengurangi stress hospitalisasi di ruang Perawatan Anak RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan.
C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
a) Mampu menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) kepada diri sendiri maupun dalam pekerjaan yang dilakukan;
b) Mampu melaksanakan tugas dan perintah sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
c) Mampu menambah kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna, dinamis,
dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan kerja.
3
2. Manfaat Untuk Organisasi
a) Terselenggaranya pelayanan publik yang optimal dilingkungan kerja RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan
b) Terwujudnya sikap profesionalisme dalam pemberian pelayanan kesehatan
secara berkelanjutan di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
3. Manfaat Untuk Masyarakat
a) Terciptanya pelayanan publik yang optimal dan terpercaya bagi masyarakat
b) Meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
D. Ruang Lingkup
Terapi bermain adalah suatu metode psikoterapi untuk membantu anak
mengepresikan pikiran, perasaan atau emosi mereka dengan lebih baik lewat beragam
permainan.Terapi bermain juga sering digunakan sebagai metode pendekatan untuk
mencegah stress/ trauma anak selama dirawat di rumah sakit.
Ruang lingkup aktualisasi ini yaitu menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) RSUD
Konawe Kepulauan yang mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan di
ruang perawatan RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off class) ini dilaksanakan
berdasarkan kalender Latihan Dasar CPNS Golongan III lingkup Pemerintah Kabupaten
Konawe Kepulauan, yaitu dimulai tanggal 6 Maret–12 April 2020. Lokasi pelaksanaan
kegiatan aktualisasi ini bertempat di RSUD Konawe Kepulauan.
Kegiatan yang dilakukan terdiri atas beberapa kegiatan yang diharapkan dapat
digunakan untuk penerapat terapi bermain di RSUD Konawe Kepulauanyaitu :
1. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan Atasan dalam rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2. Melakukan sosialisasi kepada perawat untuk persamaan persepsi
3. Melakukan kordinasi dengan perawat dalam pemberian terapi bermain pada anak usia
3-5 tahun
4. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
5. Melakukan evaluasi dan monitoring terkait tindakan yang telah dilakukan
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN
5
c. Sub Bagian Perencanaan;
d. Seksi Pelayanan Medis;
e. Seksi Pelayanan Keperawatan, terdiri dari:
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Rawat Inap
f. Seksi Penunjang Medis, terdiri dari:
1) Instalasi Rekam Medis
2) Instalasi Farmasi
3) Instalasi Gizi
4) Unit Laboratorium
5) Unit CSSD
6) Unit Loundry
7) IPSRS
Adapun Bagan struktur organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
sebagai berikut :
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUD Konawe Kepulauan
Jenis dan Jumlah Ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe
Kepulauan Tahun 2020 menurut Kualifikasi Pendidikan sebanyak 175 Orang.
6
Tabel 1 Daftar Ketenagaan RSUD Konawe Kepulauan berdasarkan
Pendidikan Tahun 2020
HONOR/
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS KONTRA JUMLAH
K
I Tenaga Medis
1 Dokter Umum + Interensif 3 4 7
2 Dokter Spesialis Bedah - - -
3 Dokter Spesialis Penyakit Dalam - - -
4 Dokter Spesialis Kes. Anak - - -
5 Dokter Spesialis Obgyn - - -
6 Dokter Spes THT - - -
7 Dokter Spes Anastesi - - -
7 Dokter Gigi 1 - 1
Sub Total 4 4 8
II Tenaga Keperawatan
1 Perawat Profesional (Ners) 23 9 32
2 Sarjana Keperawatan - 2 2
3 Perawat Vokasi (D3/D4) 4 23 27
4 Perawat Kesehatan Gigi
6 2 8
(AMKG)
5 Bidan (D3/D4) 6 19 25
6 Fisioterapis - 1 1
Sub Total 39 56 95
III Tenaga Kefarmasian
1 Apoteker 4 1 5
2 S1 Farmasi 1 1 2
3 D3 Farmasi - 5 5
Sub Total 5 7 12
IV Tenaga Kesehatan Masyarakat
1 S2 Kesehatan Masyarakat - - -
2 S1 Kesehatan Masyarakat 9 2 11
Sub Total 11 2 11
V Tenaga Gizi
1 S1 Gizi - - -
2 D3 Gizi 4 2 6
3 Tenaga Gizi lainnya - - -
Sub Total 4 2 6
VII Tenaga Penunjang Medis
1 Radiografer 2 - 2
7
2 Elektromedis 1 - 1
3 Analis Kesehatan 5 1 6
4 Sanitarian 3 1 4
5 Perekam Medis 4 - 4
Sub Total 15 2 17
IX Sarjana Muda / Sarjana Non Kesehatan
1 S1 Komputer - 1 1
2 D1 Komputer - - -
3 D3 Lainnya - - -
Sub Total - 1 3
X SLTA / SLTP / SD
1 SMA Sederajat 1 16 17
2 SLTP Sederajat - 6 6
Sub Total 1 22 23
8
Berdasarkan Visi tersebut di atas, Misi yang ingin dicapai Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan adalah:
a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu
dan beretika untuk menunjang pelayanan.
c. Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkompetensi dan
profesional dibidangnya.
d. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir.
e. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas, beretika dan
akuntabel.
Dalam upaya menggapai misi tersebut, RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
sebagai bagian dari elemen institusi pemerintah daerah dihadapkan pada dua
responsibilitas yang harus diemban, yaitu peran sebagai satuan kerja yang tidak
bertujuan mencari keuntungan dan peran untuk dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk dapat menjalankan peran
tersebut, sangat diperlukan proses tata kelola (governance) yang simetris sehingga
tujuan tersebut dapat dicapai secara seimbang.
4. Tupoksi Organisasi
a. Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan
upaya rujukan. Sejalan dengan tuntutan kulitas pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan sangat berperan penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakan Konawe Kepulauan. Pada umumnya
selain itu Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan
institusi kesehatan dibawah Departemen Kesehatan RI yang turut berperan aktif
dalam mensukseskan program peningkatan derajat kesehatan masyarakat
indonesia dalam pemenuhan kebutuhan dasar secara substansial dengan
memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan yang prima.
b. Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
1) Menyelenggarakan pelayanan medik;
9
2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;
3) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Menyelenggarakan pelayanan rujukan;
5) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan;
6) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, dan
7) Menyelenggarakan administrasi/ketatausahaan dan keuangan
c. Tugas dan Fungsi Perawat Ahli Pertama
Tugas dan fungsi perawat berdasarkan UU No.35 tahun 2019
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak
pada pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
10
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan
suhu tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas;
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
11
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship.
(Sumber : Uraian Tugas dan Fungsi Perawat, Jabatan Fungsional Perawat dan
Angka Kreditnya Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019, Jakarta :
Menpan RB, 2019)
12
No Nilai Dasar Indikator
Konsistensi
2 Nasionalisme Religius
Hormat-menghormati
Kerjasama
Tidak memaksakan kehendak
Jujur
Amanah
Adil
Persamaan derajat
Tenggang rasa
Membela kebenaran
Persatuan
Rela berkorban
Cinta tanah air
Disiplin
Musyawarah
Kekeluargaan
Menghormati keputusan
Tanggung jawab
Kerja keras
Menghargai karya orang lain
3 Etika Publik Jujur dalam memberikan informasi
Terbuka
Tulus
Ramah dan Sopan
Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
Bersikap hormat
Tidak diskriminatif dalam pelayanan
4 Komitmen Mutu Efektifitas
Efisiensi
Inovatif
Mutu
13
No Nilai Dasar Indikator
Adaptif
Responsif
Perbaikan berkelanjutan
5 Anti Korupsi Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggungjawab
Kerja keras
Sederhana
Berani
Adil
Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi
untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal
antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi
internal dan eksternal, memberikan perlinddungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas
dalam keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
14
c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung
dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan membrikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.
d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan,
e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan
berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja.
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan
akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan
kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme pun bisa
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk menyatukan beberapa perbedaan
karena mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan individu.Secara
politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang
meliputi:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
15
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang ASN
adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
h. Mampudalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya
guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
4. Komitmen Mutu
16
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah yang
berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar
lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila
pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka akan
menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik yang
bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama
yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-
kurangnya akan mecakup hal berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customer/klien tetap setia.
c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan
tanpa pemborosan
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan,
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, dan
masyarakat.Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
17
namun dapat berdampak jangka panjang.Korupsi merupakan kegiatan yang
merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain.
Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat
besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara
lain:
a. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan.
c. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain.
d. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
e. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang
dilakukan.
f. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahann
demi tercapainya suatu tujuan.
g. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta sidat iri
dengki.
h. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak.
i. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
(Sumber: Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
18
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan
(Sumber : Manajemen ASN, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara, 2017).
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
19
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban
di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
20
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat
(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2017).
3. Whole Of Govemment
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
21
4. Penetapan Isu dan Dampaknya
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama bekerja di RSUD Kabupaten
Konawe Kepulauan beberapa isu yang penulis temukan terkait tupoksi sebagai pelayan
publik adalah :
a. Kurangoptimalnyasistemoperan jaga di ruang rawat inapRSUD Kab.
Konawe Kepulauan
b. Belumoptimalnyapemberian terapi nonfarmakologis bagi pasien nyeri di RSUD Kab
Konawe Kepulauan
c. Kurang Patuhnya Perawat dalam mengelolah sampah infeksius dan non infeksius di
RSUD Kab Konawe Kepulauan
d. Belum terlaksananya terapi bermain pada anak usia 3-5 tahun untuk mengurangi stress
hospitalisasi di ruang perawatan anak RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
Dari beberapa isu yang penulis dapatkan tersebut, akhirnya penulis tertarik untuk
mengangkat isu mengenai “Belum Terlaksananya Terapi Bermain pada Anak Usia 3-5
Tahun di Ruang Perawatan Anak RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan”. Penulis
merasa masalah tersebut harus segera diselesaikan karena kegiatan atau program terapi
bermain belum pernah dilakukan sama sekali di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
sementara pasien anak usia 3-5 tahun makin banyak yang masuk di Rumah Sakit setiap
minggunya dan hampir semua pasien anak tersebut mengalami stress hospitalisasi /
stress akibat dirawat di rumah sakit. Karena tidak adanya kegiatan terapi bermain di
rumah sakit, membuat anak enggan diberikan pelayanan perawatan. Hal ini jika
dibiarkan terus menerus akan berdampak pada lamanya anak dirawat, bahkan
kesembuhan menjadi lama sehingga menyebabkan kepuasan masyarakat berkurang.
Beberapa isu yang lainpun tak kalah pentingnya namun, semuanya sudah memiliki
regulasi hanya penerapannya yang belum optimal.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
22
C. Gagasan Pemecahan Isu : 1.Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan Atasan dalam
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Melakukan sosialisasi kepada perawat tentang pelaksanaan
terapi bermain di Rumah Sakit
3. Melakukan kordinasi dengan perawat dalam pemberian
terapi bermain pada anak usia 3-5 tahun
4. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
D. Tujuan Gagasan
Pemecahan Isu : Pelaksanaan Terapi Bermain Pada Anak Usia 3-5 Tahun
untuk Mengurangi Stress Hospitalisasi di Ruang Perawatan
Anak RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
23
Tabel 2 Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengkonsultasi a. Menghadap Atasan Mendapatkan a. Akuntabilitas, staf menghadap Terlaksananya
kan dan meminta dan berkonsultasi persetujuan dari atasan terlebih dahulu sebelum kegiatan konsultasi
persetujuan dalam atasan melakukan tindakan yang akan dengan pimpinan
Atasan dalam melaksanakan dilakukan menunjukan bahwa merupakan
rencana kegiatan kegiatan. staf benar-benar bertanggung perwujudan dari
yang akan jawab dalam menjalankan misi ke-5 yaitu
dilaksanakan. tugas dan menempatkan “Mewujudkan tata
posisinya sesuai tupoksinya kelola rumah sakit
b. Nasionalisme, pimpinan dan yang profesional,
staf bertemu terlebih dahulu integritas, beretika
sebelum melakukan kegiatan. dan akuntabel”
Dan berkonsultasi terkait
pelaksanaan kegiatan dengan
cara musyawarah dan
mencapai mufakat bersama
24
c. Etika Publik, Menghadap
Pimpinan sebelum melakukan
kegiatan dengan berperilaku
Sopan dan berpenampilan
rapih dan tutur kata yang
santun
d. Komitmen
mutu,menggunakan waktu
dengan efisien dalam bertemu
dengan atasan
e. Anti korupsi, menghadap dan
berkonsultasi dengan atasan
secara jujur, berani dan terbuka
Kegiatan yang
akan
b. Mendiskusik a. Akuntabilitas, staf dan atasan
dilaksanakan
an kegiatan yang mendiskusikan rencana
didiskusikan
akan dilaksankan kegiatan dengan penuh
dengan atasan
dan menyamakan tanggung jawab
persepsi dg teman b. Nasionalisme, pimpinan dan
sejawat staf bertemu terlebih dahulu
sebelum melakukan kegiatan.
25
Dan mendiskusikan terkait
pelaksanaan kegiatan dengan
cara musyawarah dan
mencapai mufakat bersama
c. Etika Publik, Menghadap
Pimpinan sebelum melakukan
kegiatan dengan berperilaku
Sopan dan berpenampilan
rapih dan tutur kata yang
santun
d. Komitmen
mutu,menggunakan waktu
dengan efisien dalam bertemu
dengan atasan
e. Anti korupsi, menghadap dan
berkonsultasi dengan atasan
secara jujur, berani dan terbuka
26
Atasan. tercatat pimpinan memberikan
masukan/arahan menandakan
keduanya bekerja sesuai
tupoksi dan terjadi kejelasan
antara pimpinan dan staf
b. Nasionalisme, staf mencatat
masukan tersebut
menggunakan kalimat yang
sesuai dengan EYD
c. Etika Publik,catatan yang
ditulis menggunakan kata yang
sopan
d. Komitmen mutu,mencatat
semua masukan / arahan secara
efektif dan seefesien mungkin
27
menambahkan/mengurangi
arahan dari atasan
d. Komitmen mutu,mencatat
semua masukan / arahan secara
efektif dan seefesien mungkin
e. Anti korupsi, kedua bela
28
pihak menegakan prinsip anti
korupsi seperti jujur,
bertanggung jawab dan peduli
2 Melakukan a. Mempersiapkan Tersedianya a. Akuntabilitas : saya Kegiatan ini
Sosialisasi pada materi sosialisasi materi menyiapkan materi yang baik mendukung
perawat terkait sosialisasi sesuai dengan tanggungjawab terwujudnya misi
tindakan yang program Aktualiasasi yang rumah sakit ke-1
akan dilakukan saya akan laksanakan yaitu “Mewujudkan
b. Nasionalisme : saya pelayanan yang
membuat materi dengan berkualitas dan
susunan dan tatanan bahasa terakreditasi
yang baik dengan
c. Etika Publik : Berkoordinasi mengutamakan
dengan mentor tentang materi keselamatan pasien
yang dikumpulkan serta kepuasan
menggunakan bahasa yang pelanggan”
ramah,sopan dan santun
d. Komitmen Mutu: saya
menyediakan materi sebagai
bahan sosialisasi dengan baik
dan sesaui untuk
tersampainya materi yang
29
baik
e. Anti Korupsi : materi
diperoleh dari sumber yang
terpercaya
b. Membuat surat
Tersedianya a. Akuntabilitas: Surat undangan
undangan dan
surat undangan menunjukankeseriusan
daftar hadir
dan daftar hadir penulismengundang peserta
Tersedianya seminar
tempat b. Nasionalisme: Saya membuat
pelaksanaan surat dengan menggunakan
sosialisasi bahasa yang baik dan sopan
c. Etika Publik: Dengan surat
resmimenunjukan rasa
hormatdalam mengundang
pesertasosialisasi
d. Komitmen Mutu Saya
membuat surat dengan Teliti,
Cermat, dan Sesuai Prosedur
pembuatan surat undangan
30
e. Anti Korupsi: Dalam surat
undangan
telahditetapkanwaktu
pelaksaansosialisasi dan
dilakukan dengan jujur dan
disiplin
c. Mempersiapkan a. Akuntabilitas:
tempat Tersedianya Bertanggungjawab atas
tempat rapat kesiapan tempat
untuk sosialisasi b. Naisonalisme:
Mempersiapkan tempat dengan
bekerja sama dengan Tata
Usaha
c. Etika Publik: Kebersihan,
kerapihan dan kenyamanan
ruangan
31
ruangan aularumah sakit pada
pimpinan rumah sakit
e. Menyusun laporan
32
hasil sosialisasi
33
3 Melakukan a. Menyediakan alat Tersedianya alat a. Akuntabilitas, bertanggung Kegiatan ini
kordinasi dengan bermain pada bermain pada jawab terhadap tugasnya dalam merupakan
perawat dalam anak usia 3-5 anak usia 3-5 menyiapkan bahan untuk perwujudan dari misi
pemberian terapi tahun berupa tahun berupa keperluan tindakan tekhnik ke-1 yaitu
bermain pada puzzle balok puzzle dan distraksi pada anak usia 3-5 “Mewujudkan
anak usia 3-5 warna warni, balok warna tahun pelayanan yang
tahun media mewarnai warni dan b. Nasionalisme,perawat berkualitas dan
gambar media menghargai karya anak bangsa terakreditasi dengan
mewarnai dengan cara membeli puzzle mengutamakan
gambar dan balok yang merupakan keselamatan pasien
hasil karya dari anak bangsa serta kepuasan
Indonesia. pelanggan”
c. Etika Publik,perawat bersifat
terbuka dalam menyediakan
alat bermain anak usia 3-5
tahun tanpa menutup-nutupi
d. Komitmen mutu,perawat
memberikan pelayanan yang
terbaik.
e. Anti korupsi, dalam
menyediakan alat tersebut
perawat bersikap jujur dan
34
benar-benar menggunakan
dana pribadi
35
yang belum pernah dilakukan
di RSUD Konawe kepulauan.
e. Anti korupsi, dalam
memodifikasi lingkungan
tersebut perawat menggunakan
dana pribadi dan dilaksanakan
atas dasar keikhlasan dan
kepedulian terhadap kemajuan
Rumah Sakit.
36
terhadap pasien/keluarga.
c. Etika Publik,perawat bersifat
terbuka, sopan dan tulus
d. Komitmen mutu,perawat
membuat inovasi terkait
pembuatan PIN sayang anak
yang belum pernah dilakukan
di RSUD Konawe kepulauan.
e. Anti korupsi, dalam membuat
PIN tersebut perawat
menggunakan dana pribadi dan
dilaksanakan atas dasar
keikhlasan dan kepedulian
terhadap kemajuan Rumah
Sakit.
37
memperlakukan pasien dengan
penuh perhatian dan kasih
sayang
d. Komitmen mutu,perawat
memberikan pelayanan yang
terbaik dan berinovasi seperti
menyediakan terapi bermain
bagi anak
e. Anti korupsi, perawat
melayani pasien dengan
mandiri, disiplin dan tanggung
jawab
38
sama dengan pihak RM prasarana yang
perawat bersikap ramah, aman dan
hormat dan sopan mutakhir”.
d. Komitmen mutu,perawat
memberikan pelayanan yang
terbaik efektif
e. Anti korupsi, memperoleh
RM tersebut dengan jujur dan
kerja keras
39
cara sopan, tutur kata yang
baik dan penampilan yang rapi
d. Komitmen mutu,perawat
memberikan pelayanan yang
terbaik.
e. Anti korupsi,
mendokumentasikan tindakan
secara jujur, transparan dan
tanggung jawab.
40
menggunakan kata-kata yang
sopan.
d. Komitmen mutu,perawat
memberikan pelayanan yang
terbaik.
e. Anti korupsi,
mendokumentasikan tindakan
secara jujur, transparan dan
tanggung jawab.
41
tutur kata yang baik dan kepuasan
penampilan yang rapi pelanggan.
d. Komitmen mutu,perawat
bersikap responsive kepada
anak
e. Anti korupsi, mengkaji sejara
jujur, adil, berani
42
dengan cara sopan, tutur kata
yang baik dan lemah lembut.
d. Komitmen mutu,perawat
memberikan pelayanan yang
terbaik.
e. Anti korupsi, bertanggung
jawab dan mandiri.
43
d. Melakukan Terlaksananya a. Akuntabilitas, melakukan
monitoring kegiatan kegiatan terapi
kegiatan terapi bermain secara
terapi bermain bermain secara
kontinu kontinu dan konsisten
terhadap anak
b. Nasionalisme, melakukan
kerja sama dengan rekan
sejawat dan bekerja keras
untuk melakukan terapi
bermain secara kontinu
44
Coach
45
Tabel 3.Jadwal Pelaksanaan Rencana Aktualisasi
PELAKSANAAN KEGIATAN
APRIL
NO JENIS KEGIATAN MARET 2020
2020
1 2 3 4 5
Melakukan konsultasi dengan pimpinan RSUD
Kab. Konawe Kepulauan dan mentor untuk
1. mendapat persetujuan
Melakukan Sosialisasi pada perawat untuk
2. menyamakan persepsi
Keterangan:
: Pelaksanaan kegiatan
46
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk membentuk karakter dasar PNS dalam
bekerja sehingga dapat menjadi pelayan publik yang profesional.Peningkatan pelayanan
kesehatan dapat dilakukan dengan mengurangi atau mengatasi permasalahan yang
menjadi kendala dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.Salah satu permasalahan
yang terjadi di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan adalah belum terlaksananya terapi
bermain pada anak di ruang Perawatan Anak. Hal ini menjadi masalah karena hampir
setiap pasien anak yang dirawat di RSUD Konawe kepulauan yang sebagian besar berada
pada rentang usia (3-5 tahun) mengalami stress hospitalisasi sehingga mereka sering
mengamuk, marah, menangis, tidak mau makan ataupun minum obat dan tidak mau
diberikan tindakan kesehatan lainnya. Hal ini tentunya berdampak pada kesehatan anak,
kesembuhan anak menjadi lama dan orang tuapun menjadi takut dan enggan untuk
memeriksakan anaknya di RSUD Konawe Kepulauan.Sehingga dengan adanya kegiatan
terapi bermain ini yang disertai penerapan nilai-nilai ANEKA disetiap tahap kegiatannya
diharapkan derajat kesehatan masyarakat meningkat, masyarakat puas dengan pelayanan
yang diberikan serta seluruh masyarakat di Kabupaten Konawe Kepulauan sejahtera.
B. SARAN
Sebagai tindak lanjut kegiatan aktualisasi dan habituasi, maka dapat disampaikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Sebagai pelayan publik yang profesional harus tetap mempertahankan sikap dan
disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
selama melaksanakan tugas dan fungsinya, bukan hanya saat mengikuti kegiatan
pelatihan dasar CPNS, namun tetap dipertahankan secara berkesinambungan dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat.
47
a. Setiap PNS dalam bidang kesehatan harus menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam
setiap tugas dan tanggung jawab, tidak lupa memegang teguh kode etik dan kode
perilaku sehingga didapatkan hasil pelayanan publik yang memuaskan masyarakat.
b. Untuk tetap profesional dalam menjalankan tugas, setiap tenaga kesehatan harus
memiliki kompetensi yang baik dan perlu mengikuti seminar, workshop, atau
pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya guna meningkatkan dan memperbarui ilmu
berdasarkan teori-teori terbaru. Hal ini dapat memberikan peningkatan kualitas
pelayanan.
c. Visi dan misi RSUD Konawe harus tetap terus dipertahankan dengan menerapkan
nilai dasar ASN dan diaplikasikan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas untuk meningkatkan derajat kesehatan masayarakat Indonesia.
48