Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI AKADEMIK DIKLATSAR GOL II ANGKATAN VIII (TIPE B)

Nama : Deni Putra Mandani, AMAK


Angkatan : VIII
NDH : 34
Kelas :A

Soal 1
Seorang Calon Pegawai  yang baru saja selesai Latihan Dasar telah beralih status
menjadi PNS, karena memiliki kedekatan dengan atasannya dia mendapatkan posisi yang
cukup stategis di tempat dia bekerja, hampir semua pekerjaan yang berhubungan dengan
pelayanan masyarakat diberikan kepada dia.
Diluar jam kerja dia selalu mendatangi orang-orang yang diperkirakan akan meminta
bantuannya dalam mempercepat proses pekerjaannya, dalam memberikan pelayanan tidak
sedikit orang merasa kecawa karena selalu dibebani biaya tabahan yang cederaung
memberatkan pihak yang dilayani.
Kejadian ini terjadi sudah cukup lama, namun pimpinannya tidak memperdulikan
kelakuan staf tersebut, yang akhirnya diketahui bahwa pegawai tersebut memiliki Rekening
yang isi tabungannya cukup pantastis.
Pertanyaannya :
1) Bagaimana tanggapan saudara melihat kasus ini bila dikaitkan dengan akuntabilitas PNS.
2) Nilai apa saja yang tidak diterapkan dalam aktifitas sebagai seorang PNS Bagaimana
tanggung jawab atasan terhadap staf yang melakukan aktifitas yang bertentangan dengan
norma dan nilai akuntabilitas seorang PNS.
Jawaban :
1) Pada kasus diatas, oknum PNS tersebut melupakan pada fungsi dan tugasnya dalam
melayani masyarakat. Oknum PNS ini bermain meminta pungli atas pelayanan yang dia
berikan. Untuk pimpinannya perlu adanya kesadaran untuk bertanggung jawab dalam
menindaki kelakuan dari karyawannya.
2) Nilai yang tidak diterapkan dalam aktifitas sebagai seorang PNS
a. Kepemimpinan
b. Transparan
c. Integritas
d. Tanggung jawab (responsibilitas)
3) Sebagai atasan dari staf yang melakukan kegiatan pungli tersebut harus melakukan teguran
dan memberiksan sanksi sesuai denganaturan yang berlaku.

Soal 2
Pada saat upacara bendera atau upacara hari besar Nasional masih banyak peserta
upacara yang belum bisa  memaknai secara utuh. Ada satu, dua  atau tiga orang asik
mengobrol atau sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Peringatan hari besar nasional
seperti sumpah pemuda, hanya dimaknai secara seremonial dan hiburan saja tanpa
memperhatikan apakah nilai nilai Nasionalisme itu tertanam pada diri pemuda atau tidak.
Pertanyaannnya terkait dengan kasus tersebut diatas adalah:
1) Apa yang menjadi pokok permasalahannya.;
2) Siapa saja  atau pihak pihak mana yang terlibat dan bertanggungjawab;
3) Bentuk pelanggaran pada pada nilai dasar apa (sila ke berapa) jelaskan;
4) Apa dampaknya jika nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan/ peran ASN dalam
NKRI;
5) Apa gagasan alternative pemecahan masalahnya;
6) Deskripsikan penerapan dari setiap alternative gagasan pemecahan masalahnya.
Jawaban:
1) Kurangnya kesadaran jiwa nasionalisme
2) Setiap golongan bertanggung jawab, baik dari pihak keluarga, pendidikan dan
pemerintahan.
3) Bentuk pelanggaran pada sila ke tiga
Tidak menghargai jasa-jasa pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia
yang mengupayakan persatuan indonesia
4) Apa dampaknya jika nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan/ peran ASN dalam
NKRI;
 Kurang adanya kerjasama
 Adaanya pertengkaran dan pertentangan
 Kurangnya sifat menghargai dan menghormati
5) gagasan alternative pemecahan masalahnya adalah perlunya regenerasi dalam
menumbuhkan rasa nasionalisme demi mempertahankan integritas sebuah negeri yang
dimulai dari refeleksi pasncasila dan pendidikan sejak dini
6) gagasan pemecahan masalahnya Diperlukan adanya pendidikan karakter sejak dini untuk
melahirkan generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme tinggi di era globalisasi.

Soal 3
Sebagai dosen yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun, Bapak Prof. Dr. XYZ,
ST., M.Eng (bukan nama sebenarnya) menjadi salah satu dosen favorit bukan hanya
bagi mahasiswanya di Universitas Negeri X tetapi juga bagi orang tua mahasiswa dari S-1, S-
2 maupun S-3 yang pernah diajari dan dibimbingnya dalam penyelesaian tugas akhir
mahasiswanya di Daerah ABC. Tidak mengherankan apabila setiap selesai semester atau
ujian akhir mahasiswa, banyak orang tua mahasiswa yang menitipkan oleh-oleh berupa kain
tenunan, kacang mente, ayam kampung kepada Sang Profesor. Orang
tua mahasiswa memberikan hadiah tersebut secara sukarela dan tulus hati sebagai ucapan
terima kasih karena sudah mendidik anak-anak mereka dan mengantarkan mereka merai gelar
sesuai dengan jenjangnya masing-masing dengan sangat baik.
Hal serupa dialami oleh seorang Auditor Inspektorat Jenderal salah satu Kementrian
PQ yang melaksanakan pemeriksaan hasil pelaksanaan kegiatan di Universitas Negeri X.
Oleh karena telah melaksanakan tugasnya dengan baik, Auditor tersebut memperoleh temuan
yang cukup signifikan nilainya. Selama proses pemeriksaan auditor tersebut tidak melakukan
perbuatan yang tidak terpuji dan sesuai dengan kode etik auditor. Setelah selesai melakukan
audit dan temu akhir, pimpinan Universitas Negeri X yang diperiksa tersebut dengan suka
rela dan tulus hati memberikan hadiah kepada auditor tersebut berupa kacang mente yang
siap saji yang harganya kira-kira Rp. 500.000,- , Pembayarn biaya hotel pada salah satu hotel
ternama di kota ABC serta biaya makan minum selama melakukan pemeriksaan di
Universitas Negeri X.
Dari kasus tersebut :
1) Deskripsikan rumusan kasus dan/atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan peran
setiap aktornya berdasarkan konteks kasus tersebut.
2) Lakukan analisis terhadap:
a. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar Etika Publik oleh setiap
aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus tersebut
b. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar Etika Publik berdasarkan konteks
deskripsi kasus tersebut.
3) Deskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks
deskripsi kasus tersebut.
4) Deskripsikan konsekwensi penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan masalah
berdasarkan konteks deskripsi kasus tersebut.
Jawaban :
1) Rumusan kasus dan/atau masalah pokok
a. Bapak Prof. Dr. XYZ, ST., M.Eng menjadi dosen favorit bagi mahasiswanya juga
bagi orang tua mahasiswa. Orang tua mahasiswa memberikan hadiah  secara sukarela
dan tulus hati sebagai ucapan terima kasih.
b. Auditor Inspektorat Jenderal telah melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak
melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan sesuai dengan kode etik auditor. Setelah
selesai melakukan audit, pimpinan Universitas Negeri X  dengan suka rela dan tulus
hati memberikan hadiah kepada auditor tersebut.
2) Analisis:
a. Bentuk penerapan Bapak Prof. Dr. XYZ, ST., M.Eng dan Inspektorat Jenderal pada
nilia-nilai dasar etika publik berupa menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
b. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar Etika Publik berdasarkan konteks
deskripsi kasus tersebut adalah hilangnya nilai integritas, dan kepercayaan publik
dalam melaksanakan tugas.
3) gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah adalah menolak segala bentuk gravitikasi
yang diberikan.
4) Diperlukan pemahaman yang lebih tentang pentingnya etika dalam urusan pelayanan
publik, sehingga kepercayaan publik takkan hilang akibat gravitikasi yang terjadi.

Soal 4
Sistem pembelajaran di Indonesia saat ini pada prakteknya sering kali lebih
menekankan pada pencapaian tujuan sisi kognitif (teoritis) dibandingkan sisi afektif dan
psikomotorik (aplikatif). Akibatnya, sering kita lihat peserta didik lebih sering menghafal
materi, tapi tidak punya kemampuan untuk menerapkan atau menghadapi tantangan di
lingkungannya. Dalam konteks komitmen mutu dengan konsep efektivitas, efisiensi dan
inovasi, menurut saudara, bagaimanakah sebaiknya sistem pembelajaran yang diterapkan
pendidik/pengajar sehingga mampu memberikan pemahaman, sikap dan keterampilan yang
komprehensif kepada peserta didiknya?
Jawaban :
Dalam konteks komitmen mutu dengan konsep efektivitas, efisiensi dan inovasi
adalah perlu diciptakan suasana pembelajara yang efektif dan menyenangkan. Dimana dalam
prosesnya perlu melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa,
membangkitkan motifasi, memberikan pelayanan individu, menyiapkan dan menggunakan
berbagai media pembelajaran. Dimana dalam prosesnya diperlukan peran guru dan orang tua.

Soal 5
Sepertinya sudah menjadi kebiasaan bahwa bagi mahasiswa yang melaksanakan
seminar baik proposal maupun hasil penelitian untuk tugas skripsinya harus menyiapkan
parcel, snak  nasi dos dan amplop sebagai ungkapan terima kasih, padahal tidak ada satupun
peraturan yang mengatur hal tersebut. Karena sudah menjadi kebiasaan para dosen yang
terliibat dalam kegiatan tersebut juga menerimanya dengan senang hati, meskipun ternyata di
belakang  para  mahasiswa tersebut sebenarnya merasa keberatan dengan kebiasaan tersebut.
1) Deskripsikan pokok masalah  dan aktor dari kasus tersebut.
2) Analisislah dari segi penerapan dan atau pelanggaran terhadap nilai-nilai anti korupsi dari
setiap aktor yang terlibat dari kasus tersebut.
3) Deskripsikan gagasan  anda  dalam memecahkan masalah tersebut.
4) Deskripsikan konsukensi  yang diambil darii penerapan  alternatif  pemecahan masalah
tersebut
Jawaban :
1) Pihak dosen sudah menjadi kebiasaan dalam menerima gravitikasi dimana menjadi
beban buat mahasiswa.
2) pelanggaran terhadap nilai-nilai anti korupsi sudah menjadi budaya yang terjadi
diwilayah perkuliahan khususnya pada saat melaksanakan seminar proposal dan hasil
yang menjadikan mahasiswa sebagai pihak yang dipaksakan.
3) Gagasan pemecahan masalah dapat dilakukan berupa menolak segala bentuk
gravitikasi.
4) Konsekuensinya jika gravitikasi tetap dijalankan adalah oknumnya dapat di kenakan
hukuman sesuai aturan yang berlaku.

Soal 6
Ali seorang PNS di sebuah Organisasi Perangkat Daerah (OPD di suatu daerah), dia
memiliki tugas yang sangat berat karena disamping melaksanakan tugas di Kantor, dia juga
sering ke lapangan mengecek kemajuan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Selama
bertugas belum pernah dial alai dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan padanya.
Ali memiliki seorang istri yang baru dinikahi setelah tiga tahun menyandang predikat
Pegawai Negeri Sipil. Karena tugasnya yang padat dan sering kelapangan, maka pada suatu
ketika sedang menjalankan tugas Ali mengalami kecelakaan yang menyebabkan Ali
mengehembuskan nafasnya.
Dari kasus tersebut di atas :
1) Bagaimana status kematian si Ali
2) Hak-hak apa saja yang dapat diterima istri ali
3) Apakah istri ali dapat menggantikan posisi ali sebgai PNS
Jawaban :
1) Meninggal dalam tugas
2) Hak-hak
 Pensiun terusan
 Uang duka wafat
 Asuransi kematian
 Pensiun janda
 Pensiun yatim
3) TIDAK

Soal 7
Sebagai tindak lanjut dari arahan seorang Bupati di Kabupaten XXX untuk menanggulangi
kemiskinan, segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupten tersebut menyusun
program sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan dengan program jaminan
kesehatan masyarakat miskin, Dinas Pendidikan dengan program pemberian bantuan bea
siswa bagi keluarga miskin, Dinas pangan dengan program beras rakyat sejahtera, Dinas
UMKM dan Perindagkop dengan bantuan penguatan modal kerja.
Dalam pelaksanaan program-program tersebut, Pak Bupati tidak merasa puas karena masih
seringnya mendapat keluhan dim amasyarakat tentang kritetia siapa yang berhak menerima
bantuan program tersebut sehingga dainggap sebagai tidak tepat sasaran, overlapng bantuan
maupun duplikasi pemberian bantuan tersebut, bahkan banyak yang mengeluh bahwa yang
menerima bantuan selama ini adalah para keluarga yang dekat dengan Lurah atau pejabat
terkait.
1) Deskripsikan pokok masalah  dan aktor dari kasus tersebut.
2) Analisislah Dari perspektif Whole of Goverment  tentang dampak  dari kondidi
pelaksanaan program-program tersebut.
3) Deskripsikan alternatif pemecahan masalah dengan penerapan, Manfaat yang akan
dirasakan jika diterapkan WoG, Pola Hubungan yang perlu dibangun dalam penerapan
woG,  Jenis dan Pola layanan yang dapat diberikan.
4) Deskripsikan konsukensi  yang diambil darii penerapan  alternatif  pemecahan masalah
sesuai perspektif WoG tersebut
Jawaban :
1) Dalam pelaksanaan program, Pak Bupati tidak merasa puas karena sering mendapat
keluhan masyarakat.
2) Pelaksanaan program-program daerah yang kurang memahami pendekatan WOG dalam
hal koordinasi, integritas, pendekatan dan perlibatan sehingga terjadi ketidak puasan dari
masyarakat.
3) alternatif pemecahan masalah:
 penguatan koordinasi antar lembaga
 membentuk lembaga koordinasi khusus
 membentuk gugus utama
 koalisi sosial
4) konsekuensi dari penerapan alternatif pemecah masalah adalah terjadinya ketidak puasan
masyarakat akibat program-program yang tdak lancar dan tidak tepat sasaran.
Soal 8
ETIK DALAM PELAYANAN PUBLIK
JANJI PERBAIKAN PELAYANAN PUBLIK
 
Acara penadatanganan Janji Perbaikan Pelayanan Masyarakat oleh RSUD  Mekar
berlangsung lancar dan meriah yang dihadiri oleh Walikota Mekar bersama unsur Muspida,
Pimpinan DPRD, Tokoh Masyarakat, media massa, anggota LSM, dan perwakilan anggota
masyarakat setempat. Sebelum penandatanganan, didahului dengan pembacaan di hadapan
hadirin berbagai keluhan dan janji perbaikan oleh Wakil Direktur SRUD Mekar. Pada saat
pembacaan  beberap point keluhan dan janji perbaikan, tiba-tiba Walikota Mekar
menginterupsi dengan nada tinggi “ Ini tidak benar, kalau benar seperti itu maka sudah mati
semua  pasien rumah sakit”. “ Siapa yang mempertanggungjawabkan hasil survei ini?”
tanyanya dengan nada tinggi. “ Saya tidak akan tandatangani”. Ruanganpun mendadak
hening, hadirin saling memandang heran atas  sikap bupati yang tidak terduga sebelumnya.
Selanjutnya sang Walikota pun meninggalkan tempat acara dalam suasana yang masih
hening, terdiam.
Perlu diketahui, bahwa RSUD Mekar adalah RSUD Pemerintah yang terbesar dan terlengkap
di Kota Mekar dengan sejumlah prestasi yang diraihnya, dipimpin oleh istri sang Wali Kota
yang sebenarnya pada saat itu istri sang Wali Kota tersebut juga sedang mencalonkan diri
untuk menjadi anggota DPR, baliho dan spanduk terpampang di sepanjang jalan Ibu Kota
Mekar . Dalam upaya meningkatkan prestasi pelayanan kesehatan tersebut, Sekretaris Kota
Mekar menyurat kepada Kementerian PAN dan RB untuk meminta difasilitasi
mengimplementasi Manual Praktis Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik deang Partisipasi
Masyarakat (PKP3M) di RSUD Mekar.  Manual Praktis PKP3M ini dikembangkan oleh
Kementerian PAN dan RB bekerjasama dengan Pemerintah Federal Jerman melalui proyek
GTZ-SfGG. PKP3M menggunakan pengelolaan pengaduan masyarakat sebagai titik tolak.
Sejak tahun 2005, Proyek SfGG bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN)
untuk mempromosikan, melatih fasilitator, dan memfasilitasi penggunaan MP5M. Dan
hingga Oktober 2009 sejumlah daerah, provinsi dan instansi pusat telah menggunakan MP5M
ini untuk memperbaiki pelayanan di lebih dari 400 unit pelayanan.
Secara sederhana, proses penerapan PKP3M yakni daerah yang meminta untuk difasilitasi
membentuk TIM Lokal yang berfungsi sebagai penghubung antara Fasilitator LAN dan Pihak
RSUD Mekar dan hal ini langsung dipenuhi oleh Pemerintah Kota Mekar. Tim Lokal ini
beranggotakan pegawai-pegawai yang relatif masih mudah yang baru saja selesai mengikuti
Prajabatan. Proses penerapannya terdiri dari 3 langkah yakni Penataan Awal, Survei, dan
Analisis Masalah Penyebab dan Rencana Tindak Nyata Perbaikan. Penyelesaian seluruh
langkah tersebut ditutup dengan acara Penandatanganan Janji dan Rekomendasi Perbaikan
oleh Pimpinan unit pelayanan dalam hal di Kota Mekar yakni Direktur RSUD Mekar dan
disaksikan oleh Pimpinan Daerah, Tokoh Masyarakat dan LSM. Dan sebenarnya seluruh
proses pada langkah  1, 2, dan 3  telah dilakukan dengan benar dan dapat dipertanggung
jawabkan, kecuali  penandatanganan yang merupakan kegiatan penutup dan menjadi standar
legal perbaikan pelayanan.
Melihat situasi pada hari acara penandatanganan Janji dan Rekomendasi Perbaikan Pelayanan
tersebut yakni Wali Kota secara tak terduga menginterupsi pembacaan keluhan dan janji
perbaikan yang selanjutnya Wali Kota tersebut meninggalkan ruang acara dan hadirin bingun,
suasana menjadi hening, maka terlihat beberapa anggota TIM Fasilitator masuk ke ruang
kerja Wali Kota untuk menjelaskan hakekat dari Manual Praktis PKP3M. Menurut Tim
Fasilitator, bahwa Wali Kota akhirnya dapat memahami mengapa keluhan masyarakat
diangkat tetapi keadaan memang sudah tidak kondusif, nasi sudal menjadi bubur karena
anggota masyarakat yang sejak awal antusias menjadi kecewa dengan sikap yang telah
dipertunjukkan oleh sang Wali Kota karena apa yang tercantum dalam janji dan rekomendasi
perbaikan pelayanan murni dari masyarakat. Anggota Tim yang sebagian anggota adalah
pegawai baru sangat kebingungan sehubungan dengan langkah apa yang harus dilakukan agar
proses yang sudah lama dan memakan biaya dan tenaga ini dapat dilanjutkan. Dua minggu
sudah berlalu, sejak kemarahan sang wali kota belum juga ada kejelasan mengenai kelanjutan
pengelolaan pengaduan masyarakat yang akan dilakukan oleh RSUD Mekar. Berita peristiwa
pada saat acara dua pekan lalu telah menyebar di kalangan publik setempat, bahkan salah
seorang tokoh masyarakat yang memiliki kekuasaan informal berkata “ Masyarakat pasti
berfikir seribu kali untuk terlibat di masa yang akan datang karena khawatir upaya dan ide
mereka tidak ada artinya”
Bedasarkan Kasus tersebut maka :
1) Secara ringkas, jelaskan kejadian dalam kasus tersebut di atas!
2) Potensi permasalahan apa yang luput dari perhatian pihak-pihak yang terlibat?
3) Faktor-faktor apa yang berpengaruh, sehingga Wali Kota Mekar tidak mau menerima hasil
Manual Praktis PKP3M?
4) Siapa yang perlu dilibatkan dalam mengatasi permasalahan ini,dan apa peran masing-
masing pihak?
Jawaban :
1) Dalam sebuah acara penadatanganan Janji Perbaikan Pelayanan Masyarakat oleh RSUD 
Mekar terjadi kesalah paham yang membuat pejabat setempat merasa marah sehingga
menggangu kelancara kegiatan.
2) Anggota masyarakat yang sejak awal antusias dalam acara penadatanganan Janji
Perbaikan Pelayanan Masyarakat oleh RSUD  Mekar menjadi kecewa dengan sikap yang
telah dipertunjukkan oleh sang Wali Kota karena apa yang tercantum dalam janji dan
rekomendasi perbaikan pelayanan murni dari masyarakat tidak dipenuhi.
3) Karena PKP3M meminta untuk difasilitasi membentuk TIM Lokal yang berfungsi sebagai
penghubung antara Fasilitator LAN dan Pihak RSUD Mekar dan hal ini langsung dipenuhi
oleh Pemerintah Kota Mekar. Tim Lokal ini beranggotakan pegawai-pegawai yang relatif
masih mudah yang baru saja selesai mengikuti Prajabatan
4) Pemerintah daerah dalam hal ini wali kota mekar sebagai pemangku kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai