Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TUTORIAL III

Nama : DEFI SEPTIANI


NIM : 857498321
Kelas / Pokjar : A / Cicalengka
Nama Mata Kuliah : Pendidikan IPS di SD

1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi
nahkoda bagi kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda
harus mengajarkan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait metode
pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan
untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda
sesuai dengan pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!

Jawaban :

Salah satu metode pembelajaran yang diladaskan pendekatan kognitif


adalah latihan inkuiri. Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa
perkembangan individu ini bersifat indipenden (bebas). Oleh karena itu
dalam penerapannya lebih menitik beratkan pada penyelidikan yang
bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.
Tahap-tahap penerapan metode berlandaskan pendekatan kognitif (latihan
inkuiri) yaitu :
A. Menyajikan masalah
Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan
prosedur inkuiri yang akan ditempuh oleh siswa
B. Mengumpulkan data dan verifikasi data
Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan tahap ini
dimaksudkan untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta
menyelidiki peristiwa situasi masalah
C. Mengumpulkan unsur baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan mengumpulkan data
(unsur baru). Maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel
yang mendukung mengajukan hipotesis dan mengetas sebab akibat.
D. Merumuskan Penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail,
rapi, dan sistematis.
E. Mengalisis terhadap proses inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk
mengetahui sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila
menemui beberapa kekurangan dicoba untuk diperbaiki secara sistematis.
Contoh rancangan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekatan kognitif :
Kelas/semester :6/2
Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan
negara tetangga.
Materi pokok:
Gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga
Hasil belajar:

 Membandingkan Gejala alam negara Indonesia dengan negara


tetangga
 Mendeskripkan gejala sosial negara Indonesia dengan negara
tetangga
Indikator :

 Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga


 Membandingkan ciri-ciri gejala alam negara Indonesia dan negara-
negara tetangga.
 Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara-
negara tetangga.
 Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia

Setelah memahami di atas, langkah selanjutnya adalah:

 1). Menyajikan masalah


Guru mengajukan masalah engan pertanyaan seperti berikut ini.
Bagaimana gejala alam sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan
negara tetangganya
 2). Menumpulkan data dan verifikasi data
Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan
dengan masalah yang dirumuskan. Keiatan ini bertujuan untuk
mengkaji situasi peristiwa pemberontakan G39S/PKI sehingga siswa
memahami situasi secara objektif. Pada tahap verifikasi data
ditanyakan situasi, kondisi, dan objek secara sistematis.
 3). Mengumpulkan unsur baru
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi
dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-
unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab masalah secara
mendetail rapi, dan sistematis.
 4). Merumuskan penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk
menjawab atas masalah secara mendetail, rapi, dan sistematis.
 5). Menganalisis proses inkuri
Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai
efektivitas proses inkuiri yang dilakukan. Kemudian, memperbaiki
kekurangan yang ada titik penerapan penggunaan metode
pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif ini pada
dasarnya imulai dengan konfrontasi intelektual dan paa dasarnya
dimuali dengan penemuan jawaban atasa masalah secara ilmiah
melalui metode-metode ilmiah. Kegiatan ini menekankan pada
kemampuan intelektual melalui mengorganisasikan data,
merumuskan, masalah, membangun konsep dan merumuskan
pertanyaan atas masalah yang ada.

2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam


mengajarkan kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya
yaitu metode pembelajaran melalui pendekatan sosial. Analisislah
penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi berdasarkan
pendekatan sosial!

Jawaban:

Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat


dan memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan
negosiasi sosial.
Salah satu metode pembelaran yang berlandaskan pendekatan sosial yaitu
inkuiri sosial. Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa peserta didik
sering menghadapi masalah-masalah sosial. Fungsi sekolah selain
memecahkan masalah sosial juga memelihara dan menjaga nilai-nilai
sosial.
Tahap-tahap merancang penggunaan metoe berlandaskan pendekatan
sosial alam pembelajaran IPS SD, yaitu:
1) Tahap orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan
masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan. Masalah sosial
hendaknyan masalah yang betul-betul menarik dan memerlukan
pemecahan secepatnya. Kemudian, pesrta didik dengan bantuan guru
merumuskan masalah sosial dan membatasi ruang lingkup
permasalahannya.
2) Tahap hipotesis
Peserta didik bersama guru menyusun hipotesi. Hipotesis ini sebagai
acua dalam usaha dalam pemecahan masalah. Hipotesis yang baik harus
memenuhi syaratv berikut ini:

 Valid (shahih), yaitu menguji apa yang seharusnya diuji


 kompabilitas yaitu adanya kesesuain antara hipotesis dengan
generalisasi pengalaman siswa/guru yang telah diperoleh
sebelumnya.
 mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar
dapat diadakan pembuktian
3) Tahap definisi
Peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah
yang terdapat pada hipotesis
4) Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi
dan mengambangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.
5) Tahap Pembuktian hipotesis
Peserta didik melakukan pembuktian pembuktian dengan jalan
melakukan pengumpilan data melalui metode-metode pengumpulan data
yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data memenuhi syarat,
kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis yang telah
dirumuskan. Demikianlah suatu hipotesis diuji secara empirik untuk
dipastikan hipotesis diterima atau ditolak.
6) Tahap Generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyatan yang benar-
benar terbaik untuk pemecahan masalah.
Contoh penerapan metode pembelajaran IPS berdasarkan pendekatan sosial
di kelas tinggi
Kelas/semester : 5/II
Kompetensi Dasar
Kemampuan memahai keaaan penduduk dan pemerintah di Indonesia
Pokok bahasan
Pendudukdan sistem pemerintah di Indonesia
Hasil belajar

 Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia


 mendeskripsikan peran dan tanggung jawab perintah

Indikator

 Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan,


persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia
 Menginterpretasikan berbagai grafik penduduk
 Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia
 Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat dari perpindahan
penduduk yang terjadi di Indonesia
 Menguraikan pengertian pemerintah, pemerintah daerah , dan
pemerintah pusat
 Menjelaskan sistempemerintahan demokrasi
 Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap
masyarakat
Setelah memahami langkah di atas, lngkah selanjutnya adalah:
1) Tahap Orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengammbil dan menetapkan masalah
yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan
penduduk muda, persebaran tidak merata, dan kepadatan yang tinggi.
Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah sosial, yaitu kemiskinan
masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila, dan tuna wisma.
Rumusan masalhnya adalah “faktor-faktor” apa yang menyebabkan
kemiskinan di suatu daerah ? jadi masalah pokoknyaadalah terjadinya
kemiskinan.
2) Tahap Hipotesis
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun hipetesis yaitu sebagai
berikut:
o kondisi fisik suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
o kualitas sumber daya manusiayaitu tingkat pendidikan yang rendah,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3) Tahap Definisi
Peserta didik membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam
hipotesis
o Kondisi fisik adalah lingkungan alam yang mempunyai pengaruh
terhadap perikehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya
alam yang ada pada suatu daerah
o Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia
untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang
dimiliki
o Kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: kemiskinan alamiah
dan kemiskinan stuktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah
kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber
daya alam atau daya dukung sumber daya alam terhadap kehidupan
manusia rendah.
o Kemiskinan stuktural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan
sebagai akibat perubahan ekonomi, teknologi dan pembangunan itu
sendiri atau karena kelemmbagaan yang ada menyebabkan sebagian
masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk
menguasai sumber daya sehingga menjadi miskin.
o pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti
pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari
pada usia dewasa dan tua.
4) Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika
dedukasi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-
asumsi yang mendasarinya.
5) Tahap pembuktian
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan
pengumpulan data melalui metode-mmetode pengumpulan data yang sesuai
dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan
analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan
apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6) Tahap generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pertanyataan terbaik
sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, berikut ini:
o kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan
disuatu daerah.
o kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya
kemiskinan disuatu daerah.

3. Terdapat beberapa aspek kognitif dlam merancang dan menyusun alat


evaluasi hasil Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah
contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!

Jawaban :

Aspek kognitif dalam evaluasi hsil belajar mempunyai dua tingkatan


sebagai berikut:

1. Evluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal


berikut ini:
 evaluasi yang mengungkapan pengetahuan (kewledge) atau C1
o Evaluasi yang mengungkap pengetahuan merupakan
pertanyaan atau tes
o Yang mengungkap penalaran dalam kategori terendah.
Evaluasi ini hanya mengungkap fakta, definisi pengertian dan
sejenisnya. Jadi, peserta didik hanya dituntut untuk mengingat
kembali apa yang telah dipelajari.
 evaluasi yang mengungkapkan pemahaman (comprehension) C2
o Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengatasi
apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, siswa dituntut
dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan
kalimatnya sendiri, dia tidak sekedar dapat mengingat dan
menghafal informasi yang diperoleh, tetapi dapat memilih dan
mengorganisasikan informasi tersebut. Termasuk dengan
menafsirkan gambaran, grafik, bagan,dll dengan kata-katanya
sendiri.
o Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi yang
mengungkap pengetahuan antara lain: apa, siapa, dimana,
kapan, sebutkan
 Evaluasi yang mengungkapkan penerapan (application) C3
o Pada evaluasi ini, siswa dapat menggunakan informasi yang
dierima untuk memecahkan suatu masalah. Dengan
menggunkan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang
telah dipelajari sebelumnya, siswa dapat diharapkan dapat
menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang
diajukan
 Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap penerapan
adalah : Demontrasikan, tunjukanlah, klasifikasikanlah, carilah
hubungan , tuliskan dan gambarkanlah
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, meliputi hal-hal
berikut ini :
 Evaluasi yang mengungkap analisis atau C4
Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari kelompok pertanyaan
dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut
siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis, bahkan menciptakan
sesuatu yang baru . untuk menjawab analisis , siswa harus menguraikan
sebab, motif , mampu mengadakan deduktif (dari suatu generalisasi hal
umum, dicari faktanya, ke hal yang khusus.Oleh karena itu pertanyaan
analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan
berbagai alternatif.
Contohnya:

 Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian


 Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perang Di
Ponegoro?
 Mempertimbangkan dan menganalisis informasi agar dapat
menyimpulkan informasi yang diterima
 Berdasarkan data yang ada, jumlah penganggur dan
tunawisma adalah penduduk desa yang pergi ke kota untuk
mencari pekerjaan. Bagaimana cara mengatasinya?
 Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan
bukti yang menunjang atau bahkan menyangkal kesimpulan
 Bukti-bukti apakah yang dapat dikumpulkan bahwa kerajaan
Majapahit pernah berdiri di Kota Mojokerto?
 Kata-kata yang dapat dipakai untuk evaluasi (pernyataan)
analisi, antara lain : sebutkan bukti-bukti mengapa?,
tunjukkan sebab-sebanya!, analisislah!, berilah alasannya!
 Sintesis atau C5
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat
tinggi. Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir
orisinal dan kreatif. Siswa dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta
dan unsur-unsuryang bersifat khusus, diambil dari suatu kesimpulan atau
generalisasi).
Jenis pertanyaan sintesis dapat berbentuk

 Pertannyaan yang menurut siswamembuat prediksi atau


peramalan atau perkiraan
 Pertanyaan yang menuntut siswa mengungkapkan ide dan
menghasilkan pemikiran yang orisinil.
 Bagaimana tindakan anda jika perahu tempel yang anda
tumpangi terdampar pada suatu pulau yang tidak
berpenduduk?
 Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah
Apa yang harus kita lakukan agar masyarakat mentaati peraturan
lalu lintas?
Berdsarkan kata-kata yang dipakai untuk pertanyaan sintesis
antara lain :
1) Susunlah dengan kata-katamu!
2) Apa yang mungkin terjadi?
3) Buatlah perkiraan apa yang terjadi?
4) Bagaimanakah?

 Evaluasi atau C6
Evaluasi (pernyataan ) yang mengungkap penilaian menuntut siswa
untuk melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi. Dia dapat
melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu
apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dapat
dikuasai dengan baik.
Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut adanya standar
atau kriteria yang jelas. Kemungkinan jawaban yang diberikan siswa
berbeda-beda. Hal itu tidak jadi masalah, asal sudah ada kriteria yang
jelas. Adanya perbedaan itu justru memperluas segi penalaran siswa
sehingga mereka mempunyai cakrawala yang luas.
Pertanyaan yang mengungkap evaluasi penilain dapat dikategorikan
sebagai berikut :
a) pertanyaan yang meminta siswa untuk memberikan pendapat
setujukah anda terhadap kehidupan ala barat yang sangat bebas?
b) pertanyaan yang memberi penilaian suatu ide
menurut pendapat anda, apakah benar pengusaha dengan modal
besar akan menang dalam persaingan usaha?
c) Pertanyaan yang meminta siswa untuk dapat memecahkan
masalah
Cara manakah yang dapat dipilih untuk mengatasi pengangguran?
d) Pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya terbaik
Manakah yang lebih baik, mengajar dengan ceramah atau diskusi?
Beberapa kata-kata yang dipakai untuk pertanyaan sintesis antara
lain :
1) Berilah pendapat bahwa...
2) Bandingkan!
3) Bedakanlah!
4) Berilah alasa!
5) Berilah kritik!
6) setujukan Anda bila.....
7) Alternatif mana yang lebih baik?

4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga


alat evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat
evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!

Jawaban :

Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga


alat evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat
evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!

Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga


alat evaluasi yang disusun betul-betul baik.
Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari kurikulum sekolah yang
berlaku sebagai berikut:
1. Kompetensi Dasar
2. Materi Pokok
3. Hasil Belajar
4. Indikator Materi
Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan
lebih terperinci. Hal tersebut akan mempermudah dalam menyusun kisi-kisi
soal. Setelah materi dijabarkan, kemudian disusun indikator untuk kisi-
kisi soal yang akan dibuat.
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam
Udin S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah
menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan
mengambil keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat
ahli di atas!

Jawaban :

Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam
Udin S.Winataputra (2003) dimana model ini menitik beratkan pada
pemecahan masalah-masalah secara kelompok meliputi beberapa unsur
sebagai :

a) dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang


dikehendaki.

b) sepakat menetapkan srtuktur dan prosedur-prosedur untuk


menghasilkan, memahami dan memakai informasi yang relefan dengan
keadaan yang aktual.

c) sepakat untuk menetapkan srtuktur dan prosedur untuk menemukan


kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan cara
pemecahan masalah yang terbaik dan efektif.

Langkah-langkah pemecahan masalah secara berkelompok yang


dikemukakan oleh Dafid Johson dan Frank Johnson sebagai berikut:

a. Definisi masalah

Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.

Pokok bahasan :

Kedudukan dan peran anggota keluarga.

Hasil Belajar:

a) menceritakan kedudukan anggota keluarga:

- Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga

- membuat silsilah keluarga.

b) menceritakan peran anggota keluarga:

- Menjelaskan peran setiap anggota keluarga

- Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga. Misalnya ibu


yang mencari nafkah
- Menceritakan pengalam siswa dalam melaksanakan perannya dalam
keluarga.

Dalam materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang
mengungkap nilai dan sikap sosial sebagai berikut:

a) Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah


Doni dapat menghargai kedua adiknya yang bekerja dengan baik.

b) Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajari memasak, Tuti dan
adiknya dapat menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar.

Contoh berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator a (yang
mengungkapkan nilai sosial) sebagai berikut:

1. Membersihkan halaman rumah dikerjakan oleh Doni, Tuti dan adiknya.


Kebersihan halaman rumah ditentukkan oleh:

a) Doni yang membersihkan halalaman depan rumah.


b) Tuti dan adiknya yang membersihkan halaman samping rumah
c) Ketiga anak tersebut, masing-masing memberi sumbangan terhadap
kebersihan halam rumah.
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit apabila mampu
merumuskan dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih
mudah. Untuk perumusan ini dianjurkan menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) tampunglah secara terbuka semua pertanyaan masalah.
2) Rumuskan kembali setiap pertanyaan sehingga dapat memperoleh
gambaran yang ideal dan faktual pilihlah salah satu definisi yang
penting dan dapatv dipecahkan

2. Diagnosis Masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab
timbulnya masalah. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan
besarnya kekuatan yang mendorong kearah situasi yang ideal dan
kekuatan-kekuatan yang menghambat ke arah tersebut.

3. Merumuskan alternatif strategi


Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan
berbagai alternatif cara pemecahan masalah, dimana kelompok harus
kreatif, berpikir divergen, memahami pertentangan antar ideal dan
punya daya temu yang tinggi.

4. penentuan dan penerapan suatu strategi


setelah berbagai alternatif strategi pemecahan masalah diperoleh
maka kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih alternatif
mana yang akan dipakai. Tahap ini mengandung 2 aspek utama
pemecahan masalah, yaitu
1) pengembangan keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu
pemilihan dari berbagai alternatif tindakan.
2) keputusan penerapan, yaitu suatu proses untuk mengambil tindakan
yang diperlukan sehingga menghasilkan pelaksanaan tersebut.
Dalam tahap ini, kelompok harus menggunakan pertimbangan yang
kritis, berpikir konvergen dalam membuat perencanaan yang nyata
mengenai pelaksanaan.

e. Evaluasi keberhasilan strategi


dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari : apakah strategi itu
berhasil diterapkan (evaluasi proses), apakah akibat penerapan
strategi itu (evaluasi hasil) dan apakah keadaan faktual sudah lebih
mendekati keadaan yang ideal daripada sebelum penerapan.
Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukan bahwa masalah apa yang
sudah dipecahkan, seberapa jauh pemecahannya. Masalah apa yang
belum terpecahkan dan masalah apa yang timbul sebagai akibat
pemecahan ini.

Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab


Metode ceramah adalah metode paling umum dalam sistem belajar mengajar.
Metode ini
dilakukan dengan menceritakan dan menjelaskan tentang materi-materi faktual
banyak
dan generalisasi-generalisasi. Metode ini didukung dengan menyodorkan contoh-
contoh
dan gambaran kongkrit mengenai materi yang disampaikan. Hal ini bertujuan
untuk
mempermudah siswa dalam memahami materi yang sedang diajarkan.
Apabila metode ini ku
Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
Metode ceramah adalah metode paling umum dalam sistem belajar mengajar.
Metode ini
dilakukan dengan menceritakan dan menjelaskan tentang materi-materi faktual
banyak
dan generalisasi-generalisasi. Metode ini didukung dengan menyodorkan contoh-
contoh
dan gambaran kongkrit mengenai materi yang disampaikan. Hal ini bertujuan
untuk
mempermudah siswa dalam mModel yang dikemukakan oleh David Johson dan
Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model
pemecahan masalah menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada
kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran
IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat
ahli di atas!

Anda mungkin juga menyukai