Anda di halaman 1dari 9

METODE MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER

BELAJAR IPS KELAS TINGGI

KEGIATAN BELAJAR 1

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Kognitif

A. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Kognitif

1. Pengertian pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual. Aspek-
Aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis, Sintesis
dan evaluasi. Salah satu metode pembelajaran yang berdasarkan pendekatan kognitif adalah
latihan inkuiri.

2. Cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan


kognitif

Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Dalam hal ini guru harus
mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya konerontasi
intelektual.

Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri:

a. Menyajikan Masalah

b. Mengumpulkan data dan verifikasi data

c. Mengumpulkan unsur baru

d. Merumuskan penjelasan

e. Menganalisis terhadap proses inkuiri

Dalam hal ini guru harus memperhatikan hal-hal beriku:

a. Rencanakan waktu yang akan digunakan.

b. Siswa dapat melakukan secara kelompok.

c. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.

d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

3. Menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif

Sebagai contoh, kita ambil krikulum sekolah dasar kelas VI semester 2 sebagai berikut:

a. Tujuan instrusional umum, siswa mengenal pemberontakan G30S/PKI dan lahirnya orde baru

b. Pokok Bahasan, G30S/PKI

c. Uraian Materi

1) Menceritakan pemberontakan G30S/PKI


2) Membahas usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dan bangsa indonesia dalam menumpas
G30S/PKI

Setelah kita pahami, maka langkah selanjutnya adalah:

a. Menyajikan Masalah, dimana guru mengajukan masalah sbb:

1) Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa pemberontakan G30S/PKI?

2) Usaha-usaha apa yang dilakukan pemerintah dari bangsa indonesia dalam menumpas
G30S/PKI?

Guru juga menjelaskan prosedur inkuiri yang akan ditempuh siswa.

b. Mengumpulkan data dan ferifikasi data, Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber
yang berkaitan dengan G30S/PKI. Pada tahap verifikasi data ditanyakan situasi kondisi, dan
objek secara sistematis.

c. Mengumpulkan unsure baru, Dimana guru dan siswa mencocokan secara langsung antara
informasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang
dapat digunakan untuk menjawab masalah.

d. Merumuskan penjelasan, Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk


menjawab atas masalah secara mendetail, rapi dan sistematis.

e. Menganalisis proses inkuiri, Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai
evektifitas proses inkuiri yang dilakukan. Emudian memperbaiki kekurangan yang ada.

KEGIATAN BELAJAR 2

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Sosial

B. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Sosial

1. Pengertian Pendekatan Sosial


Pendekatan social mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan
perhatian kepada proses social yang merupakan negosiasi sosial.
Pendekatan social berangakt dari dua asumsi; pertama masalah-masalah social diidentifikasi atas
dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses social dan menggunakan prinsip social pula.
Kedua, proses-proses social yang demokratis perlu perlu dikembangkan untuk memperbaiki
masyarakat dalam arti seluas-luasnyadan terus menerus.
Berdasarkan dua asumsi diatas, maka konsekuensi penggunaan metode pembeljaran IPS SD harus
membani siswa untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan masyarakat, yang pada
gilirannya kelak akan mampu membangaun masyarakatdan mampu mengadakan hubungan
antar pribadi.
2. Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan
Pendekatan Sosial.
Sebagai contoh kita ambil kurikulum Sekolah dasar kelas Vcawu 2 sebagai berikut:
a) Tujuan Instruksional Umum
Siswa mengenal sumber daya manusia dan cirri khas kebudayaan Indonesia.
b) Pokok Bahasan
Jumlah penduduk
c) Uraian Materi
1) Menyebutkan jumlah, persebaran dan penggolongan penduduk Indonesia.
2) Membahas cara-cara mengendalikan.
3) Menceritakan pentingnnya mutu hidup penduduk.
Setelah memahami hal-hal diatas maka langakah selanjutnya adalah:
1. Tahap orientasi
Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapka masalah yang berkaitan dengan jumlah
penduduk yang meledak. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah social yaitu
kemiskinan. Rumusan masalahnya adalah: “ Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan
di suatu daerah?”. Jadi masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.
2. Tahap Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis, yaitu:
a) Kondisi fisik suatu daerah mempunnyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b) Kualitas sumber daya manusia mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap Definisi
Siswa membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis:
a) Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri
kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.
b) Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk mengolah sumber
daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
c) Kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan structural/buatan.
Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber
daya alam. Atau daya dukung sumber daya alam trhadap kehidupan manusia rendah.
Kemiskinan structural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan
ekonom, teknologi dan pembangunan itu sendiri. Atau karena kelembagaan yang ada
menyebabkan sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk
menguasai sumbe daya sehingga menjadi miskin.
4. Tahap Eksplorasi
Siswa mengadaka pengujian hipotesis denan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan
implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.
5. Tahap Pembuktian
Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode
pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap,
kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan
apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6. Tahap Generalisasi
Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang
dibahas, yaitu:
a) Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinandi suatu daerah.
b) Kualitas sumber daya manusia yang mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.
KEGIATAN BELAJAR 3

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Personal

C. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Personal

1. Pengertian Pendekatan Personal

Pendekatan Personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu dalam membentuk
dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks.Keadaan emosional siswa perlu
diperhatikan agar siswa dapat mengembangkan hubungan yang produktif dengan linkungan.

Melalui pendekatan personal siswa diharapkan dapat melihat diri pribsdi dan sebagai pribadi yang
berada di tengah-tengah kelompok.Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda satu
sama lain. Oleh karena itu perlu adanya sikap dan perlakuan yang berbeda kepada setiap
individu

2. Cara merancang pengunaan metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal

Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal

Yang akan dipilih sebagai contoh adalah metode pertemuan kelas. Metode ini berdasarkan pasa teori
Glasser yang mempunyai dua asumsi,pertama,bahwa manusia itu mempunyai dua kebutuhan
dasar yaitu cinta dan harga diri.Kedua,kebutuhan tersebut berakar dalam hubungan antar
manusia. Masalah individu muncul apabila ia tidak dapat memenuhi dua kebutuhan pokok.

Metode pertemuan kelas,dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut Glasser dibedakan
menjadi tiga tipe:
a. Tipe pertemuan pemecahan masalah social, Dalam pertemuan ini siswa berusaha
mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan berperilaku dengan jalan memecahkan
masalahnya di dalam kelas.

b. Tipe Pertemuan Terbuka, Guru memulai pertemuan dengan pertanyaan” apa yang perhatian
kalian?”. Siswa diberi kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa
berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik yang menarik berdasarkan
pengalamannya.

c. Tipe pertemuan terarah dan terbuka, Pada dasarnya sama dengan tipe kedua ,akan tetapi
permasalahannya diarahkan kepada hal-hal yang sedang dipelajari siswa.

Beberapa pedoman guru dalammenerapkan metode pertemuan kelas antara lain :

a. Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar

b. Kepemimpinan guru sebagai penengah

c. Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong siswa untuk berinisiatif

d. Guru mengembangkan hubungan yang sangat , menarik dan sensitive

e. Guru mendorong siswa untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku sendiri dan menolak
perilaku yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

f. Guru secara keseluruhan mengidentifkasikan,memilih dan mentaati alternative perilaku


g. Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok untuk menilai
perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut

Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas :

a. Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan guru berupaya untuk menciptakan iklim
yang mengundang keterlibatan siswa

b. Menyajikan masalah untuk diskusi

c. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi

d. Mengidentifikasikan alternative tindakan

e. Merumuskan kesepakatan

f. Perilaku tindak lanjut

Menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan personal

Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas V catur wulan 1, sebagai bangsa
Indonesia

a. Tujuh Instruksional Umum

Siswa Mengenal arti pergerakan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan bangsa Indonesia.

b. Pokok bahasan

Zaman pergerakan Nasional

c. Uraian Materi

1) Menceritakan latar belakang timbulnya pergerakan nasional dan tokoh-tokohnya.

2) Menguraikan peristiwa sumpah pemuda sebagai wujud semangat persatuan dan kesatuan
bahasa nasional dan kesatuan tanah air Indonesia

3) Menceritakan Tokoh0tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda

4) Membicarakan peran pergerakan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan bangsa
Indonesia.

Setelah guru memahami hal-hal diatas, maka langkah selanjutnya adalah :

a. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan

b. Menyajikan masalah untuk diskusi

c. Mengembangan pertimbangan nilai pribadi

d. Mengidentifikasi alternative tindakan.

e. Merumuskan kesepakatan

f. Perilaku tindak lanjut

Penggunaan metode pembelajaran IPS yang berlandaskan pendekatan personal itu dititikberatkan
pada usaha penggalian nilai-nilai peristiwa yang terjadi,kemudian siswa menyeleksi dan
mencoba untuk menerapkannya dalam mensikapsi masalah social yang ada.
KEGIATAN BELAJAR 4

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Modifikasi Perilaku

D. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Modifikasi Perilaku

Pendekkatan modifikasi peilaku adalah suatu pendekatan yang menitiberatkan adanya


kecenderungan untuk memecahkan tugas belajar-mengajar menjadi sejumlah perilaku nyata
dan sistematis.
Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode mawas diri pengendalian diri. Tahap-tahap
penerapanny :
1. Pengendalian prinsip tingkah lakuu
Prinsip-prinsip pegendalian dirimenurut bruce joyce dan marsha weil(1982) adalah
a) Pengendalian diri bukanlah keinginanuntk berkuasa
b) Tingkah laku untuk merespon rangsangan yang dikendalikan melalui beberapa cara ;
· Perubahan lingkungan stimmulus secara fisik
· Mengurangi tiingkah laku yang tidak diingikan
· Memperkuat hubungan antar stimulus dengan perilaku yang diinginkan
c) Siswa harus menentukan peristiwayang otensial memberikan kepuasan dn mencatat segera
setelah merespon secara tepat
d) Siswa harus menentukan respon yang bertentangan dan menghambat tingkah laku yang
diinginkan dengan jala mempekuat tujuan
e) Siswa segera berupaya untuk memutuskan tingkah lakku yang tidak di harapkan
f) Siswa hendaknya mempertimbangkan masak-masak rencana pencapaian tujuan.
Pada tahap ini guru harus mendorong siswa agar dapat menunjukkan keinginan untuk berprestasi
dengan jalan :
1) Guru memberikan petunjuk secara langsung tentang perilaku yang bermasalah
2) Pemberian petunjuk, waktunyan disesuaikan dengan keadaan siswa
3) Menetapkan data dasar
4) Menyiapkan progam yang realistis
5) Pelaksanaan progam
6) Evaluasi dan tindak lanjut.
Sebagai contoh, kurikulum Sekolah Dasar kelas V sebagai berikut :
a. Tujuan instruksional umum
Siswa mengenal keadaan Indonesia pada zaman kedudukan jepang
b. Pokok bahasan
Zaman pendudukan jepang
c. Uraian materi
Ø Menceritakan pendudukan jepang di Indonesia
Ø Menceritakan penderitaan rakyatselama pendudukan jepang
Ø Menceritakan perlawanan rakyat terhadap jepang
KEGIATAN BELAJAR 5

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Ekspositori

E. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan Ekspositori

1. Pengertian Pendekatan Ekspositori

Pendekatan Ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi


pembelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada siswa. Dalam hal ini guru memberi
pesan yang telah siap sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan, memecahkan sendiri.
Pendekatan ekspositori lebih menekankan pada pendekatan guru, karena
guru berperan sebagai penyampaikan materi pembelajaran dan mengarahkan kegiatan siswa
serta mendukung dan memperkuat informasi agar dipelajari oleh siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan ekspositori yang penting adalah menentukan
informasi apa yang harus diingat dan diserap oleh siswa dari informasi yang disampaikan oleh
guru tersebut. Jika dikaitkan dengan komunikasi disebut komunikasi satu arah, yaitu jenis
informasi yang mementingkan pemberi informasi. Penerima informasi bersifat pasif, sedang
pemberi informasi bersifat aktif. Agar menjadi aktif maka pemberi pesan harus memberi tugas
kepada penerima pesan.

Salah satu metode mengajar yang berlandaskan pada pendekatan ekspositori adalah metode
ceramah. Agar pembelajaran lebih aktif perlu diberi variasi, misalnya dalam menjelaskan
digunakan alat peraga. Siswa diminta memperhatikan alat tersebut dan siswa diharapkan
mampu memahami pelajaran melalui alat peraga.

2. Cara Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS Di SD Yang Berlandaskan


Pendekatan Ekspositori

Dalam merancang penggunaan metode ceramah perlu diketahui sifat-sifatnya yang kurang baik,
yaitu sebagai berikut :

a. Kurang memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi memecahkan masalah


sehingga daya serap siswa kurang tajam.
b. Kadang penjelasan lisan sukar ditangkap.
c. Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapannya untuk
mengeluarkan pendapat.
d. Kurang cocok untuk anak yang tingkat abtraknya masih kurang.
e. Dapat menimbulkan kebosanan siswa dan verbalisme.
Metode ceramah dapat digunakan apabila terdapat hal-hal sebagai berikut:

a. Bahan ceramah yang akan diberikan jumlahnya sangat banyak.


b. Materi yang akan diberikan merupakan bahan baru.
c. Para siswa dapat memahami informasi melalui kata-kata.
Langkah – langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Melakukan kegiatan pendahuluan

1) Menjelaskan tujuan pembelajaran.


2) Mengemukakan pokok – pokok materi yang akan disajikan.
3) Memancing pengalaman siswa yang relevan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
b. Menyajikan bahan pelajaran dengan faktor – faktor berikut ini:

1) Perhatian siswa.
2) Menjelaskan materi pelajaran.
3) Kegiatan pembelajaran sedapat mungkin bervariasi.
4) Motivasi perlu selalu ditimbulkan.
c. Menutup pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Menarik kesimpulan dari bahan yang diajarkan.


2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kembali bahan pelajaran yang telah
dipelajari dengan menghubungkan mata pelajaran lain.
3) Melaksanakan penilaian akhir untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran.
4) Tindak lanjut.
3. Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS di SD yang Berlandaskan Pendekatan
Ekspositori

Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori di ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 6
semester II.

a. Kompetensi Dasar, Kemampuan memahami segala alam dan sosial Negara Indonesia dan
Negara Tetangga.

b. Materi Pokok, Gejala alam dan sosial Indonesia dan Negara an Negara tetangga.

c. Hasil Belajar

1) Membandingkan gejala alam Negara Indonesia senag Negara tetangga.


2) Mendiskripsikan gejala sosial Indonesia dan Negara tetangga.
d. Indikator

1) Menunjukkan pada peta letak dan nama Negara tetangga Indonesia.


2) Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan Negara tetangga.
3) Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan Negara tetangga.
4) Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah memahami materi pokok, hasil belajar, dan indikator, guru dapat memilih –langkahnya materi
apa yang dapat dijelaskan dan materi apa yng akan diberikan sebagai tugas. Dalam memilih
materi perlu memerhatikan sumber dan fasilitas yang tersedia.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Melakukan kegiatan pendahuluan.

1) Menjelaskan tujuan pembelajaran.


2) Mengemukakan materi pokok.
3) Memberikan apersepsi.
b. Menyajikan bahan pelajaran.

Untuk menyajikan bahan di atas, guru menggunakan peta Asia Tenggara. Dijelaskan letak Negara-
negara di Asia Tenggara dan letak ibu kotanya masing-masing. Setelah itu dijelaskan ciri-ciri
gejala alam dan gejala sosialnya. Perlu dijelaskan kewaspadaan bagi Indonesia terhadap gejala
sosial.

c. Menutup pelajaran dengan kegiatan.

1) Membuat kesimpulan.
2) Memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya atau menanggapi materi yang telah
diajarkan.
3) Melaksanakan evaluasi.
4) Melaksanakan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai