Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI MODUL 3

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS di SD

Disusun oleh :

Elly Maulina (000000)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS TERBUKA

BANDUNG

2021
Pendidikan IPS di SD

Esensi Kurikulum IPS SD Berdasarkan KTSP 2006 Kelas Tinggi

Modul 3

Kegiatan Belajar 1

Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Kurikulum

IPS SD (KTSP) 2006 Di Kelas Kelas Tinggi

Telah kita pahami betapa pentingnya peristiwa dan fakta dalam konteks pembelajaran
IPS walaupun peristiwa dan fakta bukan tujuan akhir pembelajaran IPS. Di dalam pembelajaran
IPS, tidak mungkin guru mengabaikan peristiwa dan fakta. Peristiwa dan fakta itu sangat esensial
dalam proses berpikir. Peristiwa dan fakta itulah yang memberikan raw material kepada konsep
sebagai pilar-pilar kegiatan intelektual. Di dalam kegiatan pembelajaran peristiwa dan fakta
harus dipetakan dalam hubungan fungsional dengan konsep, generalisasi dengan cara yang
sistematik. Dengan pandangan seperti itu maka peserta didik akan mampu melihat hubungan
Siantar fenomena intelektual dan penggunaanya ke dalam upaya meraih pengetahuan yang
bermakna. Sehingga dapat dikatakan bahwa peristiwa dan fakta itu merupakan fondasi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan

Dalam hubungan antar peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dapat disimpulkan,
bahwa, konsep menghubungkan fakta-fakta, dan generalisasi menghubungkan beberapa konsep.
Dengan hubungan itu terbentuklah pola hubungan yang mempunyai makna, yang
menggambarkan hasil pemikiran yang tinggi.

A. Generalisasi
Kita dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang generalisasi jika
diperbandingkan dengan konsep, yaitu berikut ini:
1. Generalisasi adalah prinsip-prinsip atau rules (aturan) yang dinyatakan dalam
kalimat sempurna.
2. Generalisasi memiliki dalil, konsep tidak.
3. Generalisasi adalah objektif dan impersonal, sedangkan konsep subjektif dan
personal (berbeda antara seseorang dan lainnya).
4. Generalisasi memiliki aplikasi universal, sedangkan konsep terbatas pada
orang tertentu.
Tugas guru adalah mengembangkan pengertian konsep dan generalisasi, bersamaan
dengan itu juga mengembangkan kemampuannya untuk mengenal konsepkonsep esensial
dan konsep-konsep lainnya dan juga untuk mengembangkan kemampuan untuk
merumuskan generalisasi sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik.
Kegiatan Belajar 2

Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal dan Sosial


dalam Kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi

A. Nilai dan Sikap dalam Kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi


Tananan sistem nilai yang harus menjadi acuan pendidikan IPS, yakni Pancasila.
Sementara dalam proses pendidikan kita kembangkan kemampuan peserta didik agar dapat
mengembangkan dan menemukan sendiri ukuran-ukuran nilai yang dihayati dengan
sungguh-sungguh.
Menurut Notonagoro (Darmodiharjo, 1979:55-56) nilai terbagi atas 3 bagaian:
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Mengevaluasi nilai juga bisa menggunakan teknik menilai diri, misalnya dengan
perisai kepribadian. Cara ini sangat bersifat pribadi. Oleh karena itu, apabila akandigunakan
dikelas dan dijadikan bahan dialog tentang nilai antara guru dan peserta didik sebaiknya
tanpa nama. Peserta didik mengisi beberapa pertanyaan tentang nilai yang berkenaan dengan
nilai-nilai yang menjadi pilihan peserta didik, kekurangan diri sendiri, kebaikan yang
dimilikinya, kebiasaan dan lain-lain.
Sikap dapat dibentuk dengan dua cara utama sebagai berikut:
1. Melalui proses belajar (mendapatkan informasi yang benar).
2. Melalui keteladanan dari orang-orang yang dijadikan contoh.
Sedangkan untuk mengevaluasi sikap, biasanya digunakan skala Sikap. Skala
sikap ada beberapa macam, seperti Skala Likert, Skala Thurstone, dan Skala Guttman.
Selain itu ada juga Semantic Different dari Osgood.
B. Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal dan Sosial dalam Kurikulum
IPS SD 2006 Kelas Tinggi
Aspek keterampilan kemampuan analisis dalam pengajaran IPS itu hanya dapat
dicapai jika guru mengintegrasikan aktivitas peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Artinya guru harus memprogram kegiatan belajarnya dengan pendekatan Pembelajaran
Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Pengalaman berharga yang
diperoleh peserta didik itu akan memberikan manfaat, misalnya sebagai berikut.
Peserta didik dapat memperdalam pemahaman dan pengertian materi
pelajaran juga mampu mengembangkan sikap dan keterampilannya.
1. Mendorong siswa berpikir kritis dan realistis.
2. Pengalaman menghadapkan peserta didik kepada keadaan yang sebenarnya.
3. Pengalaman itu akan berakumulasi agar diperoleh pengalaman yang lebih mendalam
lagi.
Dalam hal ini guru harus mengupayakan agar.
1. pengalaman ini sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
2. Pengalaman itu beragam, tidak menjemukan.
Keterampilan terdiri atas 3 bagian berikut ini.
1. Keterampilan intelektual/kemampuan analisis, keterampilan berpikir,
2. Keterampilan sosial,
3. Keterampiln personal
Keterampilan merupakan proses. Oleh karena itu guru harus merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan memperhatikan pengalaman belajar yang mengacu pada pencapaian
keterampilan. Guru dapat membuat tabel keterampilan intelektual, personal, dan sosial yang
dilakukan melalui observasi.
Kegiatan Belajar 3

Contoh Keterkaitan Antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap Dan
Kemampuan Analisis/Keterampilan (Intelektual, Personal, Dan Sosial) Dalam Konteks
Pendidikan IPS SD Dalam KTSP 2006 Di Kelas Tinggi

Kita hanya dapat memahami keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dan
keterampilan (intelektual, personal, dan sosial) secara nyata hanya dengan melalui proses
pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang dikelola guru dengan tepat. Pembelajaran
konsep sebaiknya menempuh alur induktif-deduktif, dari yang konkret ke yang abstrak, dari
fakta menuju pembentukan konsep.

Selanjutnya di bawah ini adalah contoh materi dan proses pembelajaran yang
menunjukkan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi, nilai, sikap,
dan keterampilan peserta didik.

Contoh:

Materi : Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
(Materi Pelajaran, yaitu Zaman Pergerakan Nasional)

Kompetensi Dasar:

Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan


Belanda dan Jepang.

Indikator:

Peserta didik mengenal arti Pergerakan Nasional dan arti Sumpah Pemuda bagi
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.

A. Ranah kognitif, setelah mempelajari ini peserta didik diharapkan dapat:


1. Menceritakan latar belakang timbulnya pergerakan nasional, serta tokohtokohnya,
2. Menerangkan peristiwa Sumpah Pemuda,
3. Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam Sumpah Pemuda.
4. Menunjukkan arti Pergerakan Nasional dan Sumpah Pemuda bagi Persatuan dan
Kesatuan bangsa Indonesia
B. Ranah Afektif
1. Menghayati jasa para pelopor Pergerakan Nasional.
2. Mengapresiasi jiwa Sumpah Pemuda.
C. Ranah Psikomotor
1. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman Pergerakan Nasional
dengan tokoh-tokoh tertentu.
2. Memahami makna Sumpah Pemuda melalui proses diskusi kelas.

Peristiwa sebagai bahan kajian:

Peringatan hari kebangkitan nasional atau sumpah pemuda. Fakta-fakta sebagai


bahan kajian:

1. Gambar-gambar dari tokoh-tokoh bersejarah..


2. Naskah sumpah pemuda.
3. Gambar gedung-gedung bersejarahbagi pergerakan nasional.
4. Gambar suasana Jakarta pada zaman penjajahan

Konsep:

1. Nasionalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme.


2. Kaum pergerakan, Persatuan bangsa, Kemerdekaan, dominasi asing, Patriotisme, organisasi
politik, hak asasi manusia, dan seterusnya.

Generalisasi:

1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan.


2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
3. Perwujudan nasionalisme disesuaikan dengan tantangan zamannya.
Nilai

Nilai Material:

Peserta didik merasa telah menikmati hasil kemerdakaan.

Nilai Vital:

1. Cermat, dalam meneliti nilai sejarah.


2. Objektif, dalam menilai informasi.
3. Kreatif dalam memprediksi.

Nilai Kerohanian:

1. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya, dan seterusnya
2. Rasional dalam berargumentasi.
3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan.
4. Rasa bertanggungjawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.

Sikap:

1. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa disertai rasa tanggung jawab;
2. Tanggap terhadap perkembangan zaman
3. Bersikap terbuka dan toleran terhadap pendapat orang lain;
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya dan seterusnya

Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis:

1) Melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi konseptualisasi generalisasi dan


membuat keputusan.
2) Memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi, mengorganisasikan informasi,
mengritik informasi, mengambil keputusan, menafsirkan fakta, menyusun laporan.

Keterampilan Personal:

1) Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu dan kronologis,
menerjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok.
2) Keterampilan praktis ( membuat peta dan lain-lain), belajar mandiri, memimpin dalam
diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain.

Keterampilan Sosial:

Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu menjelaskan,


mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan baik, dan lain-lain

Jenis kegiatan perseorangan, kelompok kecil dan klasikal.

Persiapan:

1) Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, guru telah mempersiapkan langkah-langkah


apa yang akan dilaksakan dalam kegiatn pembelajaran.
2) Menyediakan media berupa kertas-kertas, spidol berwarna, gambar-gambar, dan lain-lain.

Pendekatan Metode:

Multimetode yang mencakup ceramah yang divariasikan dengan pendekatan konsep,


diskusi disertai tugas.

Penugasan Kepada Siswa:

Mebuat kliping tentang uraian-uraian sekitar peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan
Sumpah Pemuda.

Rancangan pengembangan master Pelajaran oleh Guru:

Guru merumuskan pokok-pokok materi sebagai bahan penganan dalam kegiatan belajar
mengajar merujuk kepada berbagai sumber (disebutkan sumbernya).Guru berperan sebagai
pengembang kurikulum.

Proses pembelajaran:

Pertemuan pertama : penjelasan pokok-pokok pelajaran dari guru disertai cara belajarnya,
memperagakan, menanya, membuat kesimpulan, menyampaikan ceramah singkat, dan
pemberian tugas.
1. Tahap penugasan: inkuiri sederhana, inkuiri dokumen lain, dan kerja kelompok.
2. Tahap kelas minggu berikutnya: diskusi kelas dan tes formatif.

Anda mungkin juga menyukai