UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT) BANDUNG
2021
TUGAS TUTORIAL[TT I]
PETUNJUK
● Tuliskan identitas dan tanda tangan anda pada lembar jawab uraian dengan tepat dan benar
● Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
● Dahulukan jawaban yang dianggap paling mudah
1. Sejak tahun 1946 hingga sekarang nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
mengalami perubahan , coba uraikan hakikat, fungsi dan tujuan PKn menurut
Permendiknas No. 22 tahun 2006?
Jawab :
Hakikat dan fungsi mata pelajaran PKn adalah memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945
Tujuannya digariskan dengan tegas mentakan bahwa agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
2. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi beberapa aspek
coba uraikan ruang lingkup muatan materi persatuan dan kesatuan bangsa?
Jawab :
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Ruang lingkup mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah secara umum
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2) Hak asasi manusia, meliputi Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
3) Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong-royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan
warga negara.
4) Konstitusi Negara, meliputi Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi.
5) Kekuasan dan Politik, meliputi Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi- Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
6) Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
7) Globalisasi, meliputi Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
3. Pendidikan Kewarganegaraan sarat dengan pendidikan nilai dan moral coba uraikan
alasan bahwa pendidikan nilai di Indonesia tidak bersifat sekuler ?
Jawab :
Karena negara tidak melepaskan pendidikan nilai keagamaan dari tanggung jawabnya,
maka pendidikan nilai moral di indonesia mencakup nilai moral keagamaan dan nilai
moral sosial dan nilai sosial estetika.
4. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan paradigma baru di Indonesia sebagai
wahana utama serta pendidikan demokrasi , bagaimana pelaksanaannya ?
Jawab :
Apabila ditampilkan dalam wujud program pendidikan, paradigma baru ini
menuntut hal-hal sebagai berikut.
1) Pertama, memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh
pada pengembangan pengertian tentang hakikat dan karakteristik aneka ragam
demokrasi, bukan hanya yang berkembang di Indonesia.
2) Kedua, mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sengaja dirancang
untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi bagaimana cita-cita
demokrasi telah diterjemahkan ke dalam kelembagaan dan praktik di berbagai
belahan bumi dan dalam berbagai kurun waktu.
3) Ketiga, tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu
mengeksplorasi sejarah demokrasi di negaranya untuk dapat menjawab
persoalan apakah kekuatan dan kelemahan demokrasi yang diterapkan di
negaranya itu secara jernih.
4) Keempat, tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk
memahami penerapan demokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki
wawasan yang luas tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai
konteks
5. Berdasarkan kompetensi dasar kelas I semester 1“ Menjelaskan perbedaan jenis
kelamin, agama dan suku bangsa “ coba berikan contoh keterkaitan antara PKn dengan
IPS ?
Jawab :
Keduanya merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan
diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi
oleh Pancasila dan UUD 1945. Dalam kedua mata pelajaran tersebut diajarkan nilai-
nilai toleransi terhadap perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.
6. Dengan derasnya arus globalisasi maka masuknya budaya asing memiliki dampak
positif dan negatif, bagaimana sikap kita dalam rangka melestarikan kebudayaan
daerah bagi generasi muda ?
Jawab :
Pada era globalisasi saat ini, budaya asing sangat mudah masuk ke tengah-
tengah masyarakat Indonesia. Dengan banyak budaya asing yang masuk, sebaiknya
kita menjadikan budaya sendiri sebagai identitas diri. Menjadi peluang untuk
memperkenalkan budaya Indonesia.
Meski budaya asing dinilai lebih modern dan lebih gaul, budaya Indonesia juga
tidak kalah bagusnya untuk diperkenalkan. Jika budaya asing begitu-begitu saja,
budaya Indonesia justru banyak ragamnya.
Selain tidak terpengaruh budaya asing, sebaiknya kita tetap memilih budaya
asing untuk dipelajari. Jangan sampai asal memilih dan menghilangkan budaya sendiri.
Kita boleh mempelajari budaya asing, namun harus dengan cermat. Mengambil
sisi positif yang bisa mengembangkan diri kita, tanpa menghilangkan jati diri
kebudayaan sendiri.