Anda di halaman 1dari 2

PKN - Modul 5

Keiatan Belajar 3

Kasus-Kasus yang berkaitan dengan HAM

Untuk melihat kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia harus dipahami terlebih dahulu ciri-
ciri pelaksanaan HAM, untuk menilai apakah telah terjadi pelaksanaan jaminan HAM atau belum.

Menurut Lukman Soetrisno (Paul S. Baut, 1989: 227) Pembangunan telah melaksanakan HAM
apabila menunjukkan ciri-ciri:
1. Dalam bidang politik
Berupa kemauan pemerintah dan masyarakat untuk mengakui pluralisme pendapat dan
kepentingan dalam masyarakat.
2. Dalam bidang sosial
Ditandai dengan adanya perlakuan yang sama oleh hukum terhadap siapa saja dan adanya
toleransi dalam masyarakat terhadap perbedaan latar belakang agama dan ras warga negara
Indonesia
3. Dalam bidang ekonomi
Tidak adanya monopoli dalam sistem ekonomi yang berlaku.

HAM dikatakan mempunyai fungsi fungsional karena dalam pelaksanaanya kita tidak boleh hanya
mementingkan diri kita sendiri, tetapi juga memperhatikan kepentingan orang lain.

HAM masih dipahami sebagai kebebasan tanpa batas. Padahal inti yang paling hakiki dari prinsip
HAM adalah mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang mulia. Dengan kata
lain pelaksanaan HAM selalu dibatasi oleh peraturan perundang-undangan.

Setiap warga negara dijamin dan dilindungi secara yuridis hak asasinya jadi penegakan HAM
dalam Negara Hukum Republik Indonesia yaitu sebagai berikut :
UU RI No.39 Tahun 1999 tentang HAM
Pasal 2 ayat (1)
Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dengan sederajat
serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam
semangat persaudaraan.
Pasal 2 ayat (2)
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hokum yang adil serta
mendapat kepastian hokum dan diperlakukan sama didepan hukum.
Pasal 6 ayat (1)
Dalam rangka penegakan HAM, perbedaan dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus
diperhatikan dan dilindungi oleh hukum masyarakat, dan pemerintah.
Pasal 8
Perlindungan, pemajuan penegakan, dan pemenuhan HAM terutama menjadi tanggung jawab
pemerintah.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, pemerintah terutama yang berkaitan dengan upaya
penegakan HAM melalui Keputusan Presiden Nomor 50 tahun 1993 tertanggal 7 Juni 1993
dibentuklah Komisi Nasional HAM. Adapun tujuan dari Komnas HAM tersebut sebagaimana
dimuat dalam Pasal 75 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 adalah sebagai
berikut.
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Deklarasi
Universal HAM.
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna berkembangnya pribadi manusia
Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan
Dan pemerintah membentuk Komnas HAM yang tujuannya dimuat dalam pasal 75 UU RI no. 39 tahun
1999
Tugas KOMNAS HAM yaitu melaksanakan fungsi Pengkajian dan Penelitian (Berbagi Instrument
Internasional dan peraturan perundangan), Penyuluhan (tentang wawasan, kesadaran masyarakat tentang
HAM), Pemantauan (pngamatan pelaksanaan HAM), Mediasi tentang HAM(perdamaian, penyelesaian
dan rekmenasi kepada pemerintah).

Anda mungkin juga menyukai