Anda di halaman 1dari 27

ESENSI KURIKULUM IPS

SD
BERDASARKAN
KTSP 2006 KELAS TINGGI
Romlah Dwi Andayani (858704547)
Muflihatur Riskiyah (858704522)
Titin Suhadatinah (858716835)
Mamlu’ah (858719174)
Hoiratul Imami (858704443)
KEGIATAN BELAJAR 1

Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi ilmu-ilmu sosial dalam


Kurikulum SD (KTSP) Tahun 2006 Kelas Tinggi
Pengertian
• Yakni suatu kejadian yang terjadi di masa
PERISTIWA lampau atau masa yang akan datang

• Yakni kumpulan dari benda-benda yang


KONSEP memiliki karakteristik atau kualitas secara
umum

• Yakni sesuatu yang dipercaya atau apa yang


FAKTA benar kenyataan, realitas yang real, benar dan
merupakan kenyataan yang nyata.
• Suatu peristiwa merupakan dasar dari kegiatan belajar mengajar IPS di mulai. Guru dan
siswa harus aktif menjemput peristiwa ini dan mengolahnya menjadi konten, isi, dan
bahan ajar pengajaran.

• Dalam proses pengolahan menjadi bahan pengajaran itulah berfungsinya fakta, konsep,
dan generalisasi sehingga guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi
skenario dari alur pengembangan fakta, konsep dan generalisasi sesungguhnya sudah di
tangan guru dan dijadikan sebagai bahan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
Beberapa Sifat Konsep
Konsep itu bersifat abstrak

Konsep itu kumpulan

Konsep itu personal

Konsep itu pengalaman

Konsep bukan persoalan arti kata seperti di dalam kamus


Makna Denotatif : Makna yang sesungguhnya atau sebenarnya

KONSEP

Makna Konotatif : Makna kiasan atau makna yang bukan sebenarnya


Konsep berdasarkan klasifikasi

Asimilasi Akomodasi
Perbedaan Generalisasi dengan Konsep,yaitu:
 Generalisasi adalah prinsip-prinsip atau aturan yang dinyatakan
dalam kalimat. sedangkan konsep, dinyatakan tidak di dalam
kalimat yang sempurna.
 Generalisasi memiliki dalil. Sedangkan konsep tidak.
 Generalisasi adalah objektif dan impersonal. Sedangkan konsep,
subjektif dan personal.
 Generalisasi memiliki aplikasi universal. sedangkan konsep terbatas
pada orang tertentu.
Jenis-jenis Generalisasi

1. Generalisasi
deskripsi
2. Generalisasi sebab
akibat
3. Generalisasi acuan
nilai
4. Generalisasi prinsip universal
Konsep-konsepnya:
Contoh untuk kelas 5
1) Foto-foto bersejarah dan masa kini, film tentang
Perang Pacific, Heiho, Seinendan, Tentara Jepang.
Topik :Zaman 2) Gambar Soekarno, Hatta dan tokoh-tokoh lainnya.
Pendudukan Jepang
Konsep-konsepnya antara lain:
Peristiwa yang Imperialisme (Jepang, Ampera, Penindasan, Revolusi,
diungkapkan :
Pendudukan Militer Jepang dan seterusnya.
Peringatan Proklamasi
Kemerdekaan
Republik Indonesia Generalisasi yang dapat diungkapkan :
1. Penjajahan selalu menimbulkan penderitaan bagi
rakyat terjajah
2. Tidak ada bangsa yang senang di jajah.
3. Kelompok-kelompok masyarakat akan bangkit dan
bersatu mengadakan perlawanan jika kehidupannya
terancam
Contoh untuk kelas 6 Konsep-konsepnya:
1) Gambar-gambar: Gedung Gubenuran,Gedung DPRD, dst
Topik :Perkembangan sistem
2) Gambar-gambar: Istana merdeka, Gedung MPR/DPR,
administrasi wilayah Bina Graha,dst
Indonesia atau pemerintahan
3) Gambar Presiden dan Wakil Presiden, dst
Peristiwa yang
Konsep-konsepnya antara lain:
diungkapkan :
1)Tap MPR,Undang-undang, Peraturan Pemerintah
Peristiwa berupa
berita sidang kabinet
2) Kekuasaan, Negara, Partai Politik, Kontrol sosial,dst
atau gambar sidang
kabinet dari guntingan Generalisasi yang dapat diungkapkan :
koran atau majalah 1. Berbagai corak sistem politik dilaksanakan untuk
mengatur kebijaksanaan umum sesuai dengan kondisi
masyarakatnya.
2. Peraturan dan hukum mencerminkan nila-nilai yang
dianut masyarakat.
KEGIATAN BELAJAR 2

Nilai dan sikap, Keterampilan Intelektual/Kamampuan


analisis, Personal dan sosial dalam kurikulum IPS SD
2006 Kelas Tinggi
1. Nilai
Hal penting dalam Pendidikan IPS SD di segala tingkatan dan
jenjang pendidikan adalah pendidikan nilai atau pendidikan
moral.

Ada 2 pendapat mengenai pendidikan nilai,yaitu:


1) Nilai merupakan kriteria untuk menentukan hal yang
bermakna, kebajikan, sesuatu yang berharga atau keindahan
dan kecantikan
2) Tujuan dari pendidikan nilai untuk membantu
mengidentifikasi nilai-nilai anutannya dan
membandingkannya dengan nilai yang dianut oranglain.
Pendekatan kemampuan mengklafikasikan nilai ini mengarahkan
siswa kepada penggunaan kedua potensi pemikiran rasional dan
kesadaran emosi.
Menurut Jhonson (dalam Gross 1978) nilai atau
moral bisa dilakukan diluar atau dalam kelas.
Cara yang efektif dan terpenting adalah dengan
melalui action learning model yang
menekankan skill agar dapat berpastipasi dalam
masyarakat
Kohlberg (1972: 125-127) menjelaskan secara singkat
mengenai cara tumbuhnya nilai kesadaran yaitu sebagai
berikut:

1) Tingkat Prekonvesional
a. Tahap 1 : tahap patuh bukan atas taat peraturan melainkan
takut dihukum.
b. Tahap 2 : Mengikuti penalaran si anak. Contoh: si anak
berfikir “jika seseorang baik kepadaku, maka aku juga
akan baik kepadamu” begitupun sebaliknya.
Tahap 1 dan 2 ini berkenaan dengan anak usia 4 sampai 10
tahun
2. Tingkat Konvensional

 Tahap 3 : Menurut anak pada tahap ini tingkah laku yang baik, menyenangkan dan
membantu akan di cap menjadi “anak manis”
 Tahap 4 : Bertindak secara moral bedasarkan rasa hormat kepada pemegang otoritas
(pemerintah, atasan, penguasa)

Tahap 3 dan 4 ini terkait anak yang menginjak usia remaja


2. Tingkat pasca-konvensional

 Tahap 5 : telah tumbuh pandangan rasional, legalistic, serta menghargai kemaslahatan


untuk kepentingan umum.
 Tahap 6 : Berbuat baik mengikutisuara hati nurani sesuai prinsip etika yang dilihatkan.
Baik berdasarkan pertimbangan logis, universalitas dan kosistensi.

Tahap 5 dan 6 ini bekenaan dengan usia menjelang dewasa.


Menurut notonogoro (Darmodiharjo 1979; 55-56 nilai dibagi 3:

NILAI MATERIAL

NILAI VITAL

NILAI KEROHANIAN
- Nilai kebenaran
- Nilai keindahan
- Nilai religius
ADA BEBERAPA TEORI DALAM PEMBENTUKAN SIKAP
Theoretic • Teori ini dirintis oleh Thorndike, Skinner
Of and Crowder yaitu proses belajar sangat
penting dalam pembentukan sikap
Learning
• Teori ini dikembangkan oleh Bandura. Sikap
Modeling dapat tumbuh berkembang dengan cara
langsung dengan mengamati seseorang
Theoretic yang dijadikan contoh.

Balance Of • Teori ini dikembangkan oleh Heider


mengenai dengan sikap atau tidak suka dari
Theoretic seseorang terhadap objek/orang.
Contoh:

Topik 2 : Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

Terdapat nilai yang terkandung di dalamnya:


1. Nilai Material
2. Nilai Vital
3. Nilai Kerohanian
Keterampilan Intelektual/Kemampuan
Analisis, Personal, dan sosial dalam
Kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi

a)Keterampilan Intelektual/Kemampuan analisis, Keterampilan berpikir


b) Keterampilan Personal
C) Keterampilan Sosial
1. Kebutuhan akan Pengembangan Keterampilan
Pada dasarnya masyarakat adalah masyarakat demokratis. Warga negara yang
dapat menggunakan pengaruhnya dalam masyarakat umum.

2. Peningkatan Keterampilan Kelompok Sosial


Mampu melihat suatu perkara dari acuan yang berbeda
MODUL 3
Kegiatan Belajar 3

Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta,


Konsep Generalisasi, Nilai, Sikap dan
Ketereampilan Intelektual/Kemampuan
Analisis, Personal, Sosial, dalam Konteks
Pendidikan IPS SD Kelas Tinggi
Bahan Pengajaran yang disampaikan guru melalui proses
pembelajaran terencana dan terprogram. Melalui proses
pembelajaran IPS yang juga dikembangkan kemampuan peserta
didik ke dalam ranah kognitif, efektif dan psikomotorik.
Oleh sebab itu, mengaitkan unsur peristiwa, fakta, konsep,
generalisasi, nilai, sikap, dan keterampilan harus dilihat dari segi
kegiatan pembelajaran yamg di kelola guru IPS. Untuk kurikulum
IPS SD 2006 menurut pendekatan PAKEM dan pendekatan konsep.
Pembuatan RPP
 Di mulai dengan kompetensi dasar
 Indikator
 Ranah kognitif
 Ranah psikomotorik
 Peristiwa yang harus dikaji dengan memakai fakta-faktanya
 Konsep
 Generalisasi
Nilai yang diperlukan
 Nilai Material
 Nilai Vital
 Nilai Kerohanian
 Sikap
 Keterampilan Intelektual
 Kemampuan Personal
 Keterampilan Sosial
KEGIATAN OPERASIONAL

1. Tahap kelas: pertemuan pertama


penjelasan pokok-pokok pelajaran dari guru disertai cara belajar memperagakan,
menanyakan dan membuat kesimpulan, ceramah dan penutup
2. Tahap penugasan
Tugas kelompok terdiri Inkuiri sederhana, inkuiri dokumen, cara wawancara, menulis
laporan dsb
3. Tahap Kelas (Minggu berikutnya)
Diskusi kelas, menyerahkan hasil tugas, memilih hasil kelompok yang akan didiskusikan,
dan kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai