Dosen Pembimbing :
Rini Lestari, M.Pd
Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat yang berupa kesehatan
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan untuk melengkapi tugas perkuliahan
Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Makalah ini kami susun dengan judul
“Hakikat Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus”. Atas tersusunnya makalah ini kami
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan kepada
kami dalam menyusun makalah ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak terkait
yang telah memberikan saran dan solusi dalam penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Yang Maha Sempurna, tetapi usaha
maksimal telah kami lakukan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran akan kami terima
dengan tangan terbuka. Kami berharap, semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa BI PGSD Universitas
Terbuka.
Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan Pendidikan Khusus di
Indonesia
B. Berbagai Bentuk dan Jenis Layanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan pendidikan bagi anak berkelainan merupakan satu kebutuhan esensial untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki ABK secara optimal. Berbagai bentuk dan jenis
pelayanan pendidikan bagi ABK, seperti Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Unggul,
Sekolah Terpadu atau Panti Rehabilitasi. Semua bentuk pelayanan pendidikan ini mempunyai
tujuan dan ciri khas masing-masing. Namun demikian, tidak jarang bentuk dan jenis
pelayanan pendidikan tersebut menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan para pakar dan
masyarakat luas.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian pelayanan pendidikan bagi ABK.
2. Menjelaskan makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK.
3. Menjelaskan sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus di Indonesia.
4. Membedakan bentuk pelayanan pendidikan segregasi dan bentuk pelayananpendidikan
integrasi.
5. Menjelaskan karakteristik berbagai jenis pelayanan.
6. Menjelaskan pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 1
A. Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan Pendidikan Khusus
di Indonesia
1. Makna dan Jenis Pelayanan Pendidikan Bagi ABK
a. Makna Pelayanan Pendidikan
1) Kegiatan pelayanan (service) merupakan suatu jasa yang diberikan kepada
seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan orang lain
2) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan :
Perihal / Cara melayani
Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan uang
Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa
Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan. Bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran. Pada tahun 2003 pemerintah mengeluarkan undang-
undang no. 20 tentang system pendidikan nasional (UUSPN).
Dalam undang–undang tersebut dikemukakan hal-hal yang erat hubungan dengan
pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus sebagai berikut ;
Bab 1 (pasal 1 ayat 18) Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus
diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah
daerah.
Bab II (pasal 4 ayat 1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis berdasarkan HAM,
agama, kultural, dan kemajemukan bangsa.
Bab IV (pasal 5 ayat 1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
Bab V bagian 11 Pendidikan khusus (pasal 32 ayat 1) Pendidikan khusus bagi peserta yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial atau memiliki potensi kecerdasan.
b. Jenis Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Khusus
1) Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik (ahli terapi
fisik)
2) Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial
(psikolog dan tenaga sosial)
3) Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan (melibatkan
beberapa ahli dibidang pendidikan dan psikolog)
Di DKI Jakarta tahun 2015 sudah menyatakan bahwa seluruh sekolah negeri
menerima pelayanan thd ABK. Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam
memperoleh pendidikan adalah siswa penyandang cacat. Tapi ini bukanlah kelompok yang
homogen. Sekolah dan layanan pendidikan lainnya harus fleksibel dan akomodatif untuk
memenuhi keberagaman kebutuhan siswa. Mereka juga diharapkan dapat mencari anak-anak
yang belum mendapatkan Pendidikan.
A. KESIMPULAN
Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan para ABK, sehingga ABK tersebut dapat mengembangkan
potensinya. Kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan
yang berkaitan dengan emosional-sosial dan kebutuhan pendidikan. Tersedianya
pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan factor kunci bagi
perkembangan ABK.
Dalam pendidikan khusus dikenal tiga bentuk layanan pendidikan yang sampai kini
masih menimbulkan silang pendapat, yaitu layanan pendidikan terpisah (segregasi),
layanan pendidikan terpadu (integrasi) dan layanan pendidikan terpadu penuh (inklusi).
Layanan pendidikan segregasi mendidik ABK secara terpisah dari anak normal,
sedangkan layanan pendidikan integrasi mendidik ABK di sekolah biasa bersama anak
normal. Sementara itu, layanan pendidikan inklusi mendidik ABK (tanpa membedakan
tingkat parahnya kelainan) di sekolah biasa yang terdekat dengan tempat tinggal ABK
tersebut. Ketiga bentuk layanan ini mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Dalam kondisi tertentu, integrasi dapat berupa integrasi fisik, integrasi social dan
integrasi yang paling kompleks, yaitu integrasi dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA