Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NURHALIMAH

NIM : 836979733
KELAS :A
MATA KULIAH : PDGK 4406 / PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

JAWABAN
1. 9 dasar-dasar teori belajar adalah sebagai berikut :
1. Teori Thorndike
Teori Thorndike disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik
selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima pengetahuan secara
pasif.
2.Teori Ausebel
Teori makna dari Ausebel mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran akan
membuat pembelajaran lebih bermanfaatdan akan lebih muda dipahami dan diingat oleh
peserta didik.
3. Teori Jean Piaget
teori merekomendasikan perlunya pengamatan terhadap tingkat perkembangan intelektual
anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika diberikan.
4. Teori Vygotsky
Teori ini berusaha mengembangakan model kontruktivistik belajar mandiri piget menjadi
belajar kelompok melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui
kegiatan yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator.
5. Teori Jerome Bruner
teori ini berkaitan dengan perkembangan mental yaitu kemampuan mental anak
berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke yang rumit, mulai dari yang nudah ke
yang sulit, dan mulai yang nyata atau konkret ke yang abstrak.
6. Pemecahan masalah
merupakan realisasi dari keinginan meningkatkan pembelajaran matematika
sehinggapeserta didik mempunyai pangdangan atau wawasan yang luas dan mendalam
ketika menghadapi suatu masalah.
7. Teori Van Hiele
Teori ini menyatakan bahwa eksistensi dari lima tingkatan yang berbeda tentang pemikiran
geometrik, yaitu visualisasi, analisi, informal, edukasi, dan nigor.
8. RME (Realistic Mathematic Eduation)
teori ini dimaksudkan untukmemulai pembelajaran matematika dengan cara mengaitkannya
dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa.
9. Peta Konsep
Peta konsep merupakan kebermaknaan yang ditunjukkan dengan bagan atau peta sehingga
hubungan antar konsep menjadi jelas dan keseluruhan konsep teridentifikasi.
2. Strategi pembelajaran matematika yang konstruktivistik sebagai berikut :
(1) tahap persepsi (mengungkap konsepsi awal dan membangkitkan motivasi belajar siswa),
siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan
dibahas. Bila perlu, guru memancing dengan pertanyaan problematis tentang fenomena
yang sering dijumpai sehari – hari oleh siswa dan mengaitkannya dengan konsep yang akan
dibahas. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan dan
mengilustrasikan pemahamannya tentang konsep tersebut
(2) tahap eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep
melalui pengumpulan, pengorganisasian dan menginterprestasikan data dalam suatu
kegiatan yang telah dirancang oleh guru. Secara keseluruhan pada tahap ini akan terpenuhi
rasa keingintahuan siswa tentang fenomena dalam lingkungannya,
(3) tahap diskusi dan penjelasan konsep siswa memikirkan penjelasan dan solusi yang
didasarkan pada hasil observasi siswa, di tambah dengan penguatan guru. Selanjutnya, siswa
membangun pemahaman baru tentang konsep yang sedang dipelajari
(4) tahap pengembangan dan aplikasi konsep guru berusaha menciptakan iklim
pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman
konseptualnya, baik melalui kegiatan maupun melalui pemunculan masalah–masalah yang
berkaitan dengan isu–isu dalam lingkungan siswa tersebut.
3. Gambar manipulatif perkalian =

X =

4. Diketahui : stok spidol = 8 buah dan 11 pak. setiap pak isi 12 buah spidol
15 orang siswa membeli spidol sama banyak. tersisa 5 buah spidol
ditanya : berapa jumlah spidol yang diterima setiap siswa ?
jawab :
=8 + ( 11 x 12 )
=8 + 132
= 140
140 -5 = 135 : 15 = 9 buah spidol
jadi setiap siswa memperoleh 9 spidol
5. diketahui : p = 2x + 2
l:x+1
keliling : 40 cm
di tanya : lebar, panjang, luas ?
jawab = keliling = 2p + 2l
40 = 2 ( 2x + 2) + 2( x + 1 )
40 = 4x + 4 + 2x + 2
40 = 6x + 6
6x = 40 – 6
6x = 34
x = 34 : 6
x = 5,67
panjang = 2x + 2
= 2. ( 5,67) + 2
= 11,34 + 2
= 13,34 cm
lebar
=x+1
= 5,67 + 1
= 6,67 cm
luas = p x l
13,34 x 6,67 = 88,9778 cm2

Anda mungkin juga menyukai