Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)

Tutor : Dewi Asmoro, M.pd

TUGAS INDIVIDU
OLEH
INDRA BUDI SETYAWAN
855717355
Studi kasus
Saya mengajar di kelas 3 SD Qur’an Indonesia KecKalianda Kabupaten Lam Sel, pada suatu
hari saya mengajarkan anak anak materi PPKN Tema 8 yaitu tentang mengenal lambang
pancasila . Pada kegiatan pembelajaran, seperti biasa saya membuka pelajaran diawali
dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa. Masuk pada kegiatan inti
pembelajaran, mula-mula saya mengajak siswa untuk membuka buku Pelajaran Tema 8 yang
membahas materi tentang mengenal lambang Pancasila. Kemudian saya mengajak siswa
untuk mengingat kembali bunyi teks pancasila dan bersama-sama menyebutkannya. Kemudian
Saya mulai menjelaskan materi lambang pancasiala yang tertera pada buku Tematik tersebut,
dari mulai sila pertama sampai sila kelima.
Pada saat saya menjelaskan materi pelajaran ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
apa yang saya sampaikan, bahkan sibuk mengobrol. Kemudian setelah selesai menjelaskan
materi pembelajaran, saya mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk dapat menyebutkan
lambang pancasila seperti yang sudah saya jelaskan, Dari 28 siswa hanya 9 siswa saja yang
dapat menjawab dengan benar, yang lainnya masih belum bisa menyebutkan dengan benar
dan masih terlihat belum paham.
Kemudian Pada pertemuan berikutnya saya mencoba untuk menjelaskan kembali materi
tersebut dengan menggunakan media gambar, peta konsep. dalam hal ini saya menggunakan
gambar Burung Garuda Pancasila, yang di dalamnya terdapat lambang Pancasila, nah untuk
gambar lambang pancasila ini saya buat terpisah, seperti gambar bintang, rantai, pohon
beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas. Kali ini saya kembali menjelaskan materi
sebelumnya tidak menggunakan buku, tetapi menggunakan media gambar yang saya bawa
serta dengan gerakan tubuh atau gesture yang menggambarkan bentuk lambing tersebut.
Dengan metode yang saya gunakan ini siswa lebih fokus dan antusias untuk memperhatikan
apa yang saya sampaikan. Alhasil pemahaman para siswa meningkat. Yang awalnya hanya 9
siswa saja yang dapat menyebutkan lambang pancasila, kali ini 24 siswa sudah mampu
menyebutkan lambang pancasila dengan benar.
kemudian untuk memotivasi siswa lebih aktif dan interaktif, siswa diberikan kesempatan untuk
menyampaikan apa yang di igatnya terkait bunyi dan lambing pancasila dan guru memberikan
apresiasi kepada siswa dengan cara bertepuk tangan atau tepuk hebat
Identifikasi Masalah

1. Perhatian siswa terhadap


pelajaran kurang
2. Motivasi belajar siswa kurang
3. Siswa tidak fokus dalam
pembelajaran
4. Siswa terlalu pasif dalam
pembelajaran
5. Siswa belum terbiasa dengan
media gambar dalam proses
pembelajaran.
Analisis masalah

Guru tidak
Guru harus dapat menggunakan metode
membuat kelas yang menarik yang
menjadi aktif dan melibatkan siswa
interaktif dalam belajar
Solusi (Pemecahan Masalah)

Penggunaan media gambar dan gerak untuk


meningkatkan hasil belajar siswa. (Metode Quantum)

Memberikan motivasi kepada siswa

Pengelolaan kelas yang berfokus pada cara belajar siswa aktif.


Refleksi dan temuan

1. Pada kegiatan pertama guru belum menggunakan media pembelajaran berupa gambar serta gerak
2. Siswa kurang termotivasi untuk belajar
3. metode yang disampaikan guru kurang menarik
4. Setelah guru menggunakan media gambar dalam belajar, siswa lebih mudah memahami dan lebih
aktif serta interaktif dalam belajar
Quantum learning adalah upaya,
pedoma, strategi dan aktivitas
belajar yang bisa dimanfaatkan
untuk menguatkan daya ingat dan
pemahaman.

Model pembelajaran quantum


learning itu sendiri ada dua
yakni peta konsep dan teknik
memori.
Prinsip Quantum Learning
MENGETAHUI SECARA SADAR BAHWA APAPUN YANG AKAN
DISAMPAIKAN BISA BERPENGARUH PADA PEMBELAJARAN. MULAI DARI
BAHASA TUBUH GURU HINGGA KONDISI/LINGKUNGAN BELAJAR,
PENGATURAN TEMPAT DUDUK, LEMBAR KERJA YANG DISERAHKAN
KEPADA MURID SAMPAI STRATEGI PEMBELAJARAN.
MENGETAHUI DENGAN SADAR BAHWA SETIAP PEMBELAJARAN PASTI
MEMILIKI TUJUAN.
BERSIKAP SECARA SADAR BAHWA PENGALAMAN ADALAH PROSES
PEMBELAJARAN YANG MENDAHULUI TEORI. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
EFEKTIF AKAN TERJADI BILA SISWA SUDAH MENDAPATKAN INFORMASI
TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEREKA MENDAPATKAN HAKIKAT APA
YANG SUDAH DIPELAJARI.
MENGAKUI SECARA SADAR BAHWA DALAM MENDAPATKAN ILMU PASTI
ADA SEBUAH UPAYA/KERJA KERAS. SETIAP MEMPEROLEH ILMU PASTI
ADA SESUATU YANG HARUS DIKORBANKAN. ENTAH ITU WAKTU, TENAGA
ATAU BAHKAN UANG.
SESUATU YANG BERAT UNTUK DIDAPATKAN, HARUS LEBIH DIHARGAI.
SETIAP KEBERHASILAN SEDIKIT APAPUN HARUS DIHARGAI DAN
DIRAYAKAN.
Kelebihan dan Kekurangan Quantum Learning
(Pernyataan tentang hal ini diambil berdasarkan pada bukunya
Bobbi DePorter & Mike Hernacki (2011:18-19).)

 Dalam implementasinya quantum learning lebih berfokus pada interaksi


yang berkualitas dan bermakna.
 Quantum learning sangat memfokuskan pada akselerasi pembelajaran
yang tinggi dengan presentasi kesuksesan yang tinggi pula.
 Pembelajaran ini berpokok pada kenaturalan dalam pembelajaran,
bukan hal yang dibuat buat.
 Dalam prakteknya pembelajaran ini berpokok pada menjaga kualitas
dari suatu pembelajaran.
 Perhatian dalam mengembangkan keahlian akademis, prestasi sangat
diutamakan.
 Pembelajaran ini sangat menghargai perbedaan dan kebebasan,
bahkan kurang mengakomodasi keteraturan dan keseragaman.
 Nilai atau apa yang dipercayai siswa merupakan hal yang utama dan
sangat dipentingkan dalam aktivitas pembelajaran.
Kekurangan Quantum
Learning
 Harus tersedia pengalaman yang
riil dalam pembelajaran
 Proses pembelajaran menelan
waktu yang tidak sedikit, karena
siswa harus memiliki motivasi belajar
terlebih dahulu.
 Guru cenderung kurang bisa
memahami dan menganalisis
keahlian siswa.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai