LANGKAH-LANGKAH
Terdapat enam langkah utama dalam pelaksanaan Quantum
Learning yang dikenal dengan istilah TANDUR, yaitu:
1.)T = Tumbuhkan
Menumbuhkan minat/motivasi siswa dalam belajar serta
menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan berinteraksi
terhadap siswa, menumbuhkan keyakinan pada siswa bahwa
belajar adalah kebutuhan bukan suatu keharusan
2.)A = Alami
Gunakanlah penjelasan yang simpel dan mudah dipahami oleh
setiap siswa. Buatlah penjelasan yang bisa menghubungkan
materi pelajaran (umum) dengan pengalaman kehidupan siswa.
3.)N = Nama
Buatlah sebuah kode,simbol, rumus, rencana dan strategi
dalam setiap konsep yang ada. Ini bisa dicontohkan pada saat
kita menghafal rumus dengan bernyanyi.
4.)D = Demonstrasi
Setelah siswa mengalami belajar akan sesuatu, beri
kesempatan kepada mereka untuk mendemonstrasikan
kemampuannya, karena siswa akan mampu mengingat 90% jika
siswa itu mendengar, melihat dan melakukannya. Melalui
pengalaman belajar siswa akan mengerti dan mengetahui
bahwa dia memiliki kemampuan dan informasi yang cukup.
5.)U = Ulangi
Pengulangan materi dilakukan agar siswa tau materi mana yang
sudah mereka kuasai, ketika siswa benar-benar menguasai
materi yang sudah dipelajari dan dijelaskan ulang maka siswa
mampu menegaskan ulang materi yang mereka pelajari.
6.)R = Rayakan
Perayaan adalah ekspresi dari kelompok seseorang yang telah
berhasil mengerjakan suatu tugas atau kewajiban dengan baik.
Maka sudah selayaknya jika siswa sudah mengerjakan tugas
dan kewajibannya dengan baik untuk dirayakan sebagai contoh
dengan bertepuk tangan
B. KEKURANGAN
Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran quantum
learning adalah:
1.)Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang
yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
lain.
2.)asilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai
tidak selalu tersedia dengan baik.
3.)Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati
usaha seseorang siswa, baik berupa tepuk tangan, jentikan jari,
nyanyian, dll dapat mengganggu kelas lain.
4.)Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus
karena tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan
efektif.
5.)Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan
hal yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun
kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan sehingga
apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.
6.)Guru cenderung kurang bisa memahami dan menganalisis
keahlian siswa.
7.)Proses pembelajaran menelan waktu yang tidak sedikit,
karena siswa harus memiliki motivasi belajar terlebih dahulu.
KESIMPULAN
Berlandaskan apa yang telah dijelaskan, bisa dikatakan bahwa
quantum learning bisa membuat pembelajaran lebih nyaman
dan efektif. Dengan adanya interaksi yang fleksibel dan santai
antara guru dan siswa maka materi yang disampaikan jadi lebih
mudah dipahami
Kemungkinan bertambahnya waktu untuk persiapan. Waktu yang digunakan untuk
persiapan kegiatan akan bertambah, baik waktu untuk merancang kegiatan maupun
untuk menyiapkan peserta didik.