Anda di halaman 1dari 31

Penerapan Pembelajaran

Kreatif & Inovatif


di Era Kurikulum Merdeka

Luqman Hakim, M.Pd


Pelatihan Nasional, 27 - 30 Januari 2023
Omah Guru Inovatif Indonesia
Luqman Hakim, M.Pd.
SMAN 2 Siak Kecil | Guru Penggerak (GP) | Ko-Kapten Belajar.id
Google Certified Trainer (GCT) | Guru Inti SMA Provinsi Riau | Pengajar
Praktik (PP)

Luqman Hakim Luqman Hakim @luqboy8


PRAKTIK PEMBELAJARAN
KREATIF & INOVATIF YANG
BERPIHAK PADA MURID
MELALUI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui
Pembelajaran Berdiferensiasi
Disampaikan Oleh: LUQMAN HAKIM
SMAN 2 SIAK KECIL-GURU PENGGERAK
PENGAJAR PRAKTIK-GURU INTI SMA
KO-KAPTEN BELAJAR.ID
Capaian Umum
Guru dapat:

1. Menyusun perencanaan pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodasi


kebutuhan belajar murid

2. Melaksanakan praktek-praktek reflektif pembelajaran di kelas


Di mana posisi Anda
berada dalam
perjalanan
pembelajaran Anda
saat ini?
https://youtu.be/jebBo0puMFo
LINK SMA

https://youtu.be/q1PJodFELSM
LINK SD
Mengapa kita melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi?

keputusan
masuk
akal
tujuan
merespon
pembelajar
kebutuhan
an
belajar
didefinisika
murid
n secara
jelas
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah
pembelajaran untuk SEMUA murid
di kelas kita

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Mengidentifikasi
Kebutuhan Belajar Murid

Photo by Markus
Winkler on
Unsplash
1. KESIAPAN BELAJAR MURID (READINESS)
Contoh pemetaan
Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajaran yang ia tetapkan
kebutuhan belajar
adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
berdasarkan Kesiapan
Belajar Murid (Readiness) keliling bangun datar.

Ia kemudian membuat pemetaan kebutuhan belajar dan memberikan penugasan


seperti di bawah ini:
Kesiapan Beberapa murid telah Beberapa murid telah memahami konsep keliling Beberapa murid belum
belajar memahami konsep keliling; namun belum lancar dalam melakukan operasi memahami konsep
(Readiness) dapat melakukan operasi hitung hitung dasar. keliling.
dasar.

Tugas Murid diminta mengerjakan Murid menggunakan bantuan benda-benda Murid akan mendapatkan
soal-soal tantangan yang konkret untuk menghitung keliling bangun datar pembelajaran eksplisit
mengaplikasikan konsep keliling (misalnya menggunakan lidi atau sedotan). Jika tentang konsep keliling.
dalam kehidupan sehari-hari. mengalami kesulitan, murid diminta menerapkan Guru akan memberikan
murid akan diminta untuk strategi “3 before me” (bertanya kepada 3 teman scaffolding yang lebih
bekerja secara mandiri dan sebelum bertanya langsung pada guru). Guru akan banyak dalam proses ini.
saling memeriksa pekerjaan sesekali datang ke kelompok ini untuk memastikan
masing-masing. tidak ada miskonsepsi.
2. MINAT MURID (INTEREST)
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
CeKJaM “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)

Koneksikan
Menunjukkan
koneksi antar materi Jembatani
pembelajaran Menjembatani pengetahuan
awal murid dengan
pengetahuan yang baru

Cocokkan Memotivasi
Mencari Memungkinkan
kecocokan tumbuhnya
antara minat motivasi murid
murid dengan untuk belajar
tujuan
pembelajaran
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
● Minat murid berbeda-beda
2. Minat Murid (interest) ● Minat murid bisa berkembang

Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur. Ia
kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:

● 8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;


● 6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sains;
● 4 orang senang membuat prakarya dan;
● 2 orang senang memasak.

Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk prosedur, Bu
Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap
murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang
memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan
tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
3. PROFIL BELAJAR MURID (LEARNING PROFILES)
Contoh memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan pemahaman
mereka tentang habitat makhluk hidup.

Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual ,
sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk melakukan beberapa hal
berikut ini:

Saat mengajar, Pak Herman melakukan hal-hal berikut ini:


- Ia menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.
- Ia juga menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh murid.
- Pak Herman juga membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk
memberikan kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi.

Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid-muridnya memilih cara mendemonstrasikan pemahaman mereka
tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara maupun
performance atau role-play
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten Proses Produk
materi pengetahuan, kegiatan yang bukti yang menunjukkan
konsep, dan memungkinkan murid apa yang murid telah
berlatih dan memahami pahami
keterampilan yang perlu
konten
dipelajari murid ● Membedakan dan
berdasarkan kurikulum ● Membedakan proses memodifikasi produk
yang harus dijalani sebagai hasil belajar
● Membedakan oleh murid yang dapat murid, hasil latihan,
pengorganisasi penerapan, dan
an pengembangan apa
● Membedakan format yang telah dipelajari
penyampaian
Contoh Skenario

https://tinyurl.com/me262jkk
SEKILAS TENTANG RPP
Sekilas Tentang Penilaian
Asesmen berasal dari kata latin “assidere” yang
artinya duduk bersama atau bersebelahan.
Jadi, ini merupakan sesuatu yang
kita lakukan bersama dengan- dan untuk- murid,
bukan sesuatu yang kita lakukan kepada- murid.
Wiggins, cited in Green, 1998
Sekilas Tentang Penilaian
Penilaian → penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Penilaian formatif → peluang untuk menentukan seefektif apa
suatu pembelajaran berdiferensiasi.

Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak


praktik-praktik terbaik dari penilaian formatif, maka
pembelajaran berdiferensiasi akan datang secara alamiah.
Andrew Miller (ASCD Faculty Member)
https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/
Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi
Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah
berakar pada asesmen. Asesmen formatif
memungkinkan guru untuk mengenal murid
mereka dengan lebih baik, oleh karena itu, mereka
dapat membuat keputusan terbaik demi
menantang murid dengan tepat dan melibatkan
murid dalam pembelajaran.
Contoh Strategi

https://tinyurl.com/6ruvffym
TANYA
JAWAB

?
refleksi PADLET
(P)enerapan ke depan
Sebutkan 2 hal konkret yang akan
Ibu/Bapak lakukan untuk mulai
menerapkan Pembelajaran
Berdiferensiasi?
KUIS AKHIR

KAHOOT:
https://create.kahoot.it/share/kuis-akhir-ik
m-2022/fc1aae32-8f7c-4f81-9845-f42fd0be0
f39
Selanjutnya kita REFLEKSI dulu yuk :)
https://www.menti.com/al2pcomuyx1y
Serupa seperti para pengukir yang
memiliki pengetahuan mendalam tentang
keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran,
dan cara-cara mengukirnya.
Seperti itulah seorang guru seharusnya
memiliki pengetahuan mendalam
tentang seni mendidik.
Bedanya, guru mengukir manusia yang
memiliki hidup lahir dan batin.

Anda mungkin juga menyukai