PENDAHULUAN
Pendidikan Nasional sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan rohani dan jasmani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab, rasa sosial (bermasyarakat) dan
kebangsaan.
Perilaku yang tidak sesuai dengan tujuan mulia pendidikan tersebut bukan hanya
terjadi pada pelajar atau mahasiswa saja, seperti tawuran, minuman keras, dan lain
lain, tetapi juga terjadi pada kaum intelektual, misalnya tindak korupsi yang dilakukan
oleh para pejabat yang notabene adalah orang yang berpendidikan tinggi. Tindak
korupsi ini termasuk penyalahgunaan jabatan dan wewenang. Belum lagi tindak
kekerasan, padahal kita semua mengetahui dalam bermasyarakat kita harus saling
menghargai dan menghormati bukan malah main hakim sendiri.
Kelemahan atau kerusakan iman akan membuat perilaku seseorang tidak terpuji,
sehingga dapat melakukan amal perbuatan yang tercela yang tidak sesuai dengan
tuntunan agama. Oleh karena itu dalam perspektif agama, iman menjadi landasan
pundamental dalam kehidupan manusia, baru kemudian adab (karakter), menyusul
ilmu dan amal (perbuatan).
Apabila keempat unsur tersebut, yaitu iman, adab, ilmu dan amal dapat
terimplementasikan, maka akan terbentuklah generasi penerus bangsa yang memiliki
kepribadian religius, berkarakter baik (akhlakul karimah), berpikir kritis, inovatif,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang di landasi dengan iman dan
takwa (IMTAK) yang tinggi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Politeknik LP3I Jakarta (PLJ), menerapkan
kurikulum karakter bagi mahasiswanya melalui pendekatan agama yag dikemas dalam
program Mentoring Agama. Semoga Panduan Karakter yang sederhana ini dapat
dijadikan pedoman dalam menerapkan program pendidikan karakter bagi mahasiswa.
MAKSUD DAN TUJUAN
TEKNIS PELAKSANAAN
Program ini dilaksanakan pada Semester 1 bagi seluruh mahasiswa Politeknik LP3I
Jakarta. Adapun pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) dibagi ke dalam 2 kondisi,
seperti berikut:
1. Lokasi Belajar
2. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah Mentoring dalam arti satu orang mentor
menyampaikan materi, bimbingan dan dialog (mudzakarah) kepada kelompok
peserta belajar, dengan maksud agar mudah dipahami dan diamalkan oleh
mahasiswa/i.
3. Grouping
4. Jumlah Pertemuan
Jumlah pertemuan sebanyak 12 kali tatap muka, dan 2 kali paraktek amal agama
berupa:
Baik pembelajaran Al-Qur’an maupun hafalan surat pendek, keduanya dicatat dalam
formulir atau Kartu Belajar Al-Qur’an dan Hafalan Surat Pendek, sebagai bahan
evaluasi sampai sejauh mana pencapaian prestasinya.
7. Waktu belajar :
Waktu belajar diupayakan untuk tidak mengganggu jadwal belajar mata kuliah
umum, dengan ketentuan sebagai berikut:
Untuk kelas Pagi
Kegiatan belajar dan mengajar dilakukan pada siang hari, dimulai dari pukul
13.00 sampai Shalat Ashar berjama’ah.
Untuk kelas Siang
Kegiatan belajar dan mengajar dilakukan pada pagi hari, dimulai dari pukul
10.00 sampai Shalat Dzuhur berjama’ah.
a. Hari Sabtu/Minggu
8. Presensi Mahasiswa
Bagi mahasiswa yang beragama Islam, presensi mahasiswa terdiri dari 2 (dua) kolom,
yaitu:
a. Presensi kehadiran kuliah, yang diisi pada saat perkuliahan berupa tanda tangan
mahasiswa masing-masing.
b. Presensi Shalat berjamaah, yang diisi oleh Dosen, setelah mahasiswa melaksanakan
Shalat berjamaah.
Presensi mahasiswa dimasukkan dalam sebuah map, dilampirkan juga LKM, RPS, dan
Formulir nilai mahasiswa agar diketahui dari awal oleh para Dosen, dan
disosialisasikan kepada mahasiswa dalam kelompoknya, serta dokumen lain seperti
formulir belajar dan hafalan Al-Qur’an.
9. Sistem Penilaian
Program Pendidikan Karakter Mahasiswa ini diberikan nilai agar dapat diketahui siapa
yang lulus dan tidak. Adapun komponen nialainya adalah sebagai berikut:
No Komponen Prosentase
1 Kehadiran 10 %
2 Formatif (Tahsin Qur’an) 10 %
3 Tugas (Hafalan 10 surat pendek) 10 %
4 Ujian Tengah Semester 20 %
5 OML/TM/OPL (UAS) 30 %
6 Prilaku/Akhlak 20 %
Sanksi-sanksi :
1. Apabila terlambat lebih dari 15 menit, dianggap tidak hadir, tetapi diperkenankan
mengikuti perkuliahan agama
2. Apabila tidak hadir lebih dari 2 kali selama satu semester dianggap mengundurkan
diri dan tidak lulus mata kuliah pendidikan agama (kehadiran minimal 80%), serta
tidak mendapatkan nilai atau sertifikat mentoring agama.
3. Jika tidak lulus mata kuliah mentoring agama semester 1, maka tidak bisa mengikuti
Mata kuliah agama semester 2 dan tidak mendapatkan sertifikat, serta tidak berhak
mendapatkan magang dan penempatan kerja dari LP3I.
Dalam masa pendemi PBM dilakukan secara daring (on line) dengan menggunakan
fasilitas aplikasi, seperti WhatsApp, Google Zoom, Google Meet, dan lain-lain), sebagai
penunjang/fasilitas perkuliahan.
1. Lokasi Belajar
Di rumah atau tempat lain yang dapat dijangkau oleh aplikasi pendukung.
2. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah Mentoring dalam arti satu orang mentor
menyampaikan materi, bimbingan dan dialog (mudzakarah) kepada kelompok
peserta belajar, dengan maksud agar mudah dipahami dan diamalkan oleh
mahasiswa/i.
3. Grouping
4. Jumlah Pertemuan
Jumlah pertemuan sebanyak 12 kali tatap muka, dan 2 kali paraktek amal agama
berupa:
Metode ini dapat dilakukan secara on line dengan materi yang dapat disesuaikan
dengan kondisi pandemi.
5. Materi Perkuliahan
Baik pembelajaran Al-Qur’an maupun hafalan surat pendek, keduanya dicatat dalam
formulir atau Kartu Belajar Al-Qur’an dan Hafalan Surat Pendek, sebagai bahan
evaluasi sampai sejauh mana pencapaian prestasinya.
7. Waktu belajar :
Waktu belajar diupayakan untuk tidak mengganggu jadwal belajar mata kuliah
umum, dengan ketentuan sebagai berikut:
Untuk kelas Pagi
Kegiatan belajar dan mengajar dilakukan pada siang hari, dimulai dari pukul
13.00 sampai Shalat Ashar berjama’ah.
Kegiatan belajar dan mengajar dilakukan pada pagi hari, dimulai dari pukul
10.00 sampai Shalat Dzuhur berjama’ah.
Bagi mahasiswa yang beragama Islam, presensi mahasiswa terdiri dari 2 (dua) kolom,
yaitu:
b. Presensi kehadiran kuliah, yang diisi pada saat perkuliahan berupa tanda tangan
mahasiswa masing-masing.
b. Presensi Shalat berjamaah, yang diisi oleh Dosen, setelah mahasiswa melaksanakan
Shalat berjamaah.
Presensi mahasiswa dimasukkan dalam sebuah map, dilampirkan juga LKM, RPS, dan
Formulir nilai mahasiswa agar diketahui dari awal oleh para Dosen, dan
disosialisasikan kepada mahasiswa dalam kelompoknya, serta dokumen lain seperti
formulir belajar dan hafalan Al-Qur’an.
Program Pendidikan Karakter Mahasiswa ini diberikan nilai agar dapat diketahui siapa
yang lulus dan tidak. Adapun komponen nialainya adalah sebagai berikut:
No Komponen Prosentase
1 Kehadiran 10 %
2 Formatif (Tahsin Qur’an) 10 %
3 Tugas (Hafalan 10 surat pendek) 10 %
4 Ujian Tengah Semester 20 %
5 OML/TM/OPL 30 %
6 Prilaku/Akhlak 20 %
Sanksi-sanksi :
4. Apabila terlambat lebih dari 15 menit, dianggap tidak hadir, tetapi diperkenankan
mengikuti perkuliahan agama
5. Apabila tidak hadir lebih dari 2 kali selama satu semester dianggap mengundurkan
diri dan tidak lulus mata kuliah pendidikan agama (kehadiran minimal 80%), serta
tidak mendapatkan nilai atau sertifikat mentoring agama.
6. Jika tidak lulus mata kuliah mentoring agama semester 1, maka tidak bisa mengikuti
Mata kuliah agama semester 2 dan tidak mendapatkan sertifikat, serta tidak berhak
mendapatkan magang dan penempatan kerja dari LP3I.
PENUTUP