SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Pusat Pengembangan
Tenaga Kependidikan, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan berhasil menyusun Pedoman Penyelenggaraan Peningkatan Kompetensi
Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah Dalam Mengelola Kurikulum. Pedoman ini akan
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan Kegiatan ToT Narasumber Nasional
Kurikulum Bagi Kepala Sekolah tahun 2015, baik di tingkat penyiapan Narasumber
Nasional, Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah Sasaran.
Pedoman ini memberikan acuan umum bagi semua lembaga penyelenggara terkait,
agar melaksakan Pelatihan dengan baik dan terkendali sesuai dengan konsep dan nilai
historis perubahan kurikulum yang berlaku secara nasional. Secara substantif,
pedoman ini terdiri atas 5 bagian, yaitu Pendahuluan, Program Pelatihan, Mekanisme
Pelatihan, Evaluasi, dan Penutup.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini, kami
ucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya.
Semoga pedoman ini dapat memberi manfaat positif terhadap pelaksanaan Pelatihan
Kegiatan ToT Narasumber Nasional Kurikulum Bagi Kepala Sekolah tahun 2015 dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
ii
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
PETA KONSEP........................................................................................................
GLOSARIUM...........................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Petunjuk Pembelajaran..............................................................................
B. Kompetensi Yang Akan Dicapai...............................................................
C. Ruang Lingkup Materi..............................................................................
D. Langkah-Langkah Pembelajaran...............................................................
1
1
2
2
3
II
4
4
5
5
E. Rangkuman.............................................................................................
.
III
2
3
2
5
2
7
2
8
2
8
2
8
3
8
4
2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
4
4
VI
LAMPIRAN...................................................................................................
4
5
iii
Peta Konsep
PENDIDIKAN
INKLUSIF DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
PENDIDIKAN
PERLINDUNGAN
INKLUSIF
ANAK
KONSEP
PENYELENG-
KONSEP
PENDIDIKAN
GARAAN
PERLINDUNGAN
INKLUSIF
PENDIDIKAN
ANAK
SEKOLAH RAMAH
ANAK
INKLUSIF
iv
GLOSARIUM
ABK adalah Anak Berkebutuhan Khusus
Aksesibilitas adalah Tingkat kemudahan yang dicapai oleh orang terhadap
satu objek, layanan ataupun lingkungan.
vi
I. PENDAHULUAN
A. Petunjuk Pembelajaran
1. Bahan pelatihan Pendidikan Inklusif dan Perlindungan Anak ini berisi
pembelajaran tentang konsep pendidikan inklusif, penyelenggaraan
pendidikan inklusif, konsep perlindungan anak dan Sekolah Ramah
Anak.
2. Setelah mempelajari BPU ini, kepala sekolah/madrasah diharapkan
dapat:
a. memahami konsep pendidikan inklusif dan
penyelenggaraan
pendidikan inklusif;
b. memahami konsep perlindungan anak dan Sekolah Ramah Anak,
3. Bahan pelatihan ini terdiri dari dua bagian, yaitu: Pertama,
Pendahuluan, yang meliputi petunjuk pembelajaran, kompetensi
yang
akan
dicapai,
ruang
lingkup
materi,
langkah-langkah
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
(20 menit)
Penkondisian peserta
Pejelasan tentang peta konsep, kompetensi yang akan
dicapai, alokasi waktu, dan skenario pembelajaran,
Kegiatan Inti
(150 menit)
Kegiatan Akhir
(10 menit)
kompetensi
kepala
sekolah/madrasah
sesuai
dengan
terutama
pada
dimensi
manajerial.
Menerapkan
dan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 1, peserta dapat:
1) menjelaskan konsep pendidikan inklusif;
2) menjelaskan penyelenggaraan pendidikan inklusif.
C. Uraian Materi
1. Konsep Pendidikan Inklusif
a. Pengertian Pendidikan inklusif
Inklusif diambil dari kata dalam bahasa inggris yakni to include
atau inclusion atau inclusive yang berarti mengajak masuk
atau mengikutsertakan. Dalam pengertian Inklusif yang diajak
masuk atau yang diikutsertakan adalah menghargai dan
merangkul setiap individu dengan perbedaan latar belakang,
jenis kelamin, etnik, usia, agama, bahasa, budaya, karakteristik,
status, cara/pola hidup, kondisi fisik, kemampuan dan kondisi
beda lainnya (UNESCO: 2001; 17). Pendidikan inklusif adalah
pendidikan yang terbuka dan ramah terhadap pembelajaran
dengan mengedepankan tindakan menghargai dan merangkul
perbedaan. Untuk itu, pendidikan inklusif dipahami sebagai
sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi sistem
pendidikan
dengan
meniadakan
hambatan
yang
dapat
pembelajaran
Jadi,
Inklusif
dalam pendidikan
Pedoman
Penyelenggaraan
Pendidikan
Inklusif
di
model
pendidikan
yang
menghargai
budaya,
kebijakan
dan
praktik
untuk
mutu
sekolah
untuk
stafnya
maupun
siswanya;
4) Mengatasi hambatan akses dan partisipasinya;
5) Hak siswa untuk dididik di dalam lingkungan masyarakatnya;
6) Memandang keberagaman sebagai kekayaan sumber, bukan
sebagai masalah;
7) Saling
memelihara
hubungan
antara
sekolah
dan
masyarakat;
8) Memandang pendidikan inklusif sebagai satu aspek dari
masyarakat Inklusif.
d. Prinsip Pendidikan Inklusif
1) Terbuka, adil, tanpa diskriminasi;
2) Peka terhadap setiap perbedaan;
3) Relevan dan akomodatif terhadap cara belajar;
kemampuan
kebinekaan
pengendalian
horizontal
diri,
diwarnai
dsb.
dengan
pastilah
dapat
ditemukan
keunggulan-
Sistem
pendidikan
harus
memungkinkan
yang
sama
bagi
individu
berkelainan
Indonesia
tidak
dapat
begitu
saja
dalam
penjelasannya
menyebutkan
bahwa
atau
berupa
sekolah
khusus.
Teknis
agar
pendidikan
khusus
secara
melakukan
identifikasi
dan
penempatan
anak
10
kurikulum
pendidikan
dan
11
belajar
bersama
menempatkan
sebagai
anak
suatu
sebagai
komunitas
pusat
belajar,
pembelajaran,
Inklusif
berupaya
memberikan
pelayanan
yang
mempengaruhi
keberhasilan
12
Sekolah
tentunya
diharapkan
mampu
menyelenggarakan
TIDAK BERHASIL
BERHASIL
Rasional
Ruang lingkup
Perubahan-perubahan
yang
dilakukan di awal terlalu ambisius,
atau terlalu luas, atau bahkan
sangat terbatas
Kecepatan
bertindak
Sumber daya
Komitmen
Staf inti
13
komunitas
sekolah.
Tetapi
mereka bukan orang yang paling
bertanggung jawab terhadap
keberhasilan implementasi
Inklusif
dibanding
anggota
lainnya
Orang tua
Kepemimpinan
Pemimpin
sekolah
terlalu
mengontrol
atau
tidak
mendorong stafnya untuk
mencapai tujuan-tujuan yang
lebih tinggi
Pendidikan
Inklusif
tidak
melibatkan pihak-pihak lain
Hubungan
dengan pihak
lain
untuk
saling
memberikan
penjelasan
dan
14
atau
individu
yang
mewakili
pemangku
Pengawas sekolah
Perguruan Tinggi
j)
Profesional
k) Pemerintah
l)
Masyarakat
15
c) Peran guru
Mengontrol
dan
mengkoordinasi
perencanaan,
Memfasilitasi
kemudahan
demi
terciptanya
16
Meningkatkan
mutu
keterampilan
guru
dalam
pengelolaan kelas;
komponen
sekolah
lainnya
di
sekolah
h) Peran
lembaga
swadaya
masyarakat
lokal,
Menyediakan informasi;
17
Membangun
jejaring
dalam
kerja
kemitraan
Peran masyarakat
Mengupayakan
dan
menempatkan
anak
Melakukan
kontrol
sosial
terhadap
kebijakan
pemerintah;
k) Peran Profesional
Membuat rujukan;
Melakukan konsultasi;
Mendapatkan
terapi
dan
bimbingan
belajar
18
tua
dalam
penanganan
belajar
anak
berkebutuhan khusus;
3) Mengelola Stakeholder
Guna merespon secara strategis perubahan lingkungan yang
baru dan menemukan cara yang tepat dalam memberikan
penjelasan
dan
pendampingan
lingkungan
serta
belajar dan
bersekolahnya;
f)
19
pembelajaran
siswa
berkebutuhan
sekolah
khusus
dapat
bertugas
secara
asesmen
siswa
berkebutuhan
khusus,
melakukan
modifikasi
kegiatan
20
membawa
anaknya
yang
berkebutuhan
tua
untuk
membawa
anaknya
yang
21
gerakan
yang
mengajak
lembaga
swadaya
masyarakat,
rumah
(home
schooling)
bagi
anak-anak
22
D. Aktivitas Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Penkondisian peserta
Pejelasan tentang peta konsep,
kompetensi yang akan dicapai, alokasi
waktu, dan skenario pembelajaran,
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan
Penutup
Fasilitator
menyampaikan tayangan
mengenai pendidikan inklusif
Peserta memperhatikan tayangan
materi
Peserta melakukan tanya jawab
tentang konsep Pendidikan Inklusif
Fasilitator menayangkan
video
pendidikan inklusi
Peserta melakukan diskusi tentang isi
tayangan video
Peserta mengerjakan LK secara
kelompok
Fasilitator memfasilitasi peserta dalam
presentasi hasil pengerjaan LK
Fasilitator
melakukan
penguatan
materi pendidikan inklusi
Fasilitator
bersama
peserta
menyimpulkan materi pendidikan inklusi
Fasilitator bersama peserta melakukan
refleksi berkenaan dengan kegiatan
pembelajaran
Fasilitator melakukan evaluasi kegiatan
pembelajaran 1
Waktu
10
75
23
24
Hambatan
timbul
yang
mungkin
Solusi
LATIHAN 1
25
E. Rangkuman
1. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang terbuka dan ramah
terhadap
pembelajaran
dengan
mengedepankan
tindakan
26
27
yang
memberikan
kesempatan
belajar
kepada
seluruh
khusus.
Pengelolaan
perlindungan
anak
sangat
28
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
ini,
peserta
dapat
menjelaskan:
1. konsep perlindungan anak
2. konsep Sekolah Ramah Anak
C. Uraian Materi.
1. Konsep Perlindungan Anak
a. Pengertian Perlindungan Anak
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Hak anak adalah
bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan
dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan
negara. Sementara itu perlindungan anak adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar
29
kekerasan
dan diskriminasi.
berbagai
upaya
untuk
melindungi
anak
dan
Jumlah anak
30
tingkat
kecerdasan
dan
usianya
demi
31
bantuan
sosial,
dan
pemeliharaan
taraf
kesejahteraan social;
10) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau
pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas
pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
diskriminasi; eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
penelantaran; kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
ketidakadilan; dan perlakuan salah lainnya. Dalam hal orang
tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk
perlakuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka
pelaku dikenakan pemberatan hukuman;
11) Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri,
kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah
menunjukkan
bahwa
pemisahan
itu
adalah
demi
dalam
peristiwa
yang
mengandung
unsur
32
perlakuan
secara
manusiawi
dan
dapat
33
dan
bertanggung
jawab
terhadap
jawab
memberikan
dukungan
sarana
dan
anak
untuk
mempergunakan
haknya
dalam
dan
perlindungan
tanggung
anak
jawab
dilaksanakan
masyarakat
melalui
terhadap
kegiatan
peran
hal
orang
keberadaannya,
tua
atau
tidak
karena
ada,
suatu
atau
tidak
sebab,
diketahui
tidak
dapat
34
dilaksanakan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
Pembelajaran
Aktif-Inovatif-Kreatif-Efektif-Menyenangkan
sebagai berikut:
a. Melindungi dan menjamin keselamatan anak-anak perempuan
dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan
khusus dan/atau pendidikan layanan khusus dari gangguan fisik,
psikososial dan risiko bencana;
b. Menjamin kesehatan anak perempuan dan anak laki-laki
termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau
pendidikan layanan khusus selama berada di sekolah/madrasah;
c.
Mengembangkan
budaya
lingkungan
mengedepankan
dan
sekolah/madrasah
nilai-nilai
yang
luhur
peduli
bangsa
35
Melibatkan peran serta keluarga, masyarakat sekitar dan pihakpihak lainnya dalam pengelolaan pendidikan; dan
semaksimal
mungkin
dalam
semua
aspek
36
kehidupan
mereka,
untuk
mengekspresikan
37
warga
sekolah/madrasah
termasuk
anak
tetap
menghormati
menyelenggarakan
partisipasi
pendidikan;
melindungi
masyarakat
aksesibilitas
dalam
anak
ABK;
memenuhi
ketersediaan
pendidikan
melalui
sekolah
ramah
anak
harus
mampu
menjamin
38
Tahapan
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Penkondisian peserta
Pejelasan tentang peta konsep,
kompetensi yang akan dicapai, alokasi
waktu, dan skenario pembelajaran,
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan
Penutup
Fasilitator
menyampaikan tayangan
mengenai perlindungan anak
Peserta memperhatikan tayangan
materi perlindungan anak
Peserta melakukan tanya jawab
tentang perlindungan anak
Fasilitator menayangkan
video
perlindungan anak
Peserta melakukan diskusi tentang isi
tayangan video
Peserta mengerjakan LK secara
kelompok
Fasilitator memfasilitasi peserta dalam
presentasi hasil pengerjaan LK
Fasilitator
melakukan
penguatan
materi perlindungan anak
Fasilitator
bersama
peserta
menyimpulkan materi perlindungan anak
Fasilitator bersama peserta melakukan
refleksi berkenaan dengan kegiatan
pembelajaran
Fasilitator melakukan evaluasi kegiatan
pembelajaran 2
Waktu
10
75
39
URAIAN
ASPEK
Pengertian anak
Pengertian
perlindungan
anak
3
Landasan
hukum
perlindungan anak
4
dalam
perlindungan anak
8
pemerintah
masyarakat
dan
dalam
perlindungan anak
9
10
40
LATIHAN 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat A, B, C atau D
1. Di bawah ini adalah pernyataan tentang pentingnya perlindungan pada anak,
dikarenakan..
A. Jumlah anak berkisar 30% dari jumlah penduduk, anak belum mampu
mandiri, anak dalam proses berkembang baik fisik maupun mental, masa
depan bangsa tergantung pada kualitas anak, anak merupakan amanah
Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara.
B. Jumlah anak berkisar 50% dari jumlah penduduk, anak belum mampu
mandiri, anak dalam proses berkembang baik fisik maupun mental, masa
depan bangsa tergantung pada kualitas anak, anak merupakan amanah
Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara.
C. Jumlah anak berkisar 40% dari jumlah penduduk, anak belum mampu
mandiri, anak dalam proses berkembang baik fisik maupun mental, masa
depan bangsa tergantung pada kualitas anak, anak merupakan amanah
Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara.
D. Jumlah anak berkisar 60% dari jumlah penduduk, anak belum mampu
mandiri, anak dalam proses berkembang baik fisik maupun mental, masa
depan bangsa tergantung pada kualitas anak, anak merupakan amanah
Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara.
2. Penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila, UUD 1945 dan
prinsip-prinsip dari Konvensi Hak Anak yaitu,...
A. Non
diskriminasi,
Kepentingan
yang
terbaik
bagi
anak,
dan
41
E. Rangkuman
1. Anak dinyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
2. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
pemerintah, dan negara.
3. perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
4.
42
DAFTAR PUSTAKA
Dit. PKLK, Kemdiknas, (2007), Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif. Jakarta.
Pusbang Tendik, Kemdikbud, (2014) BPU Pelindungan dan Kesejahteraan Anak.
Jakarta.
Pusbang Tendik, Kemdikbud, (2014) BPU Pendidikan Inklusif Menuju Masyarakat
Inklusif. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak.
43
LAMPIRAN
Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran ini, saudara dapat melakukan refleksi dengan
menjawab pertanyaan berikut ini !
1. Apakah saudara sudah memahami tentang materi pendidikan inklusif dan
materi perlindungan anak?
2. Pengalaman penting apa yang saudara peroleh setelah mempelajari materi
ini?
3. Apa manfaat materi pendidikan inklusif dan materi perlindungan anak
terhadap tugas seorang pengawas sekolah dan kepala sekolah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan saudara lakukan setelah kegiatan ini?
44