Pasal 2
Jati Diri
BEM IISIP YAPIS BIAK adalah lembaga kemahasiswaan yang bergerak di bidang
pemberdayaan mahasiswa, informasi dan komunikasi, kerohanian, bakat dan minat, sosial
kemasyarakatan serta pengabdian kepada masyarakat sesuai dangan tuntutan dan
kebutuhan.
1. BEM bernaung dibawahIISIP YAPIS BIAK yang berorientasi pada tri dharma
perguruan tinggi.
Pasal 3
Asas
1. BEM iisip yapis biak berasaskan pancasila dan uud 1945.
2. Landasan dasar operasional BEM iisip yapi biak adalah ad dan art ststuta iisip dan
peraturan lain yang bekaitan dengan kebijakan lembaga.
Pasal 4
Tujuan
1. Tujuan Pokok BEM IISIP AYAPIS BIAK ADALAH
a.
b.
Pasal 5
Fungsi BEM
BEM berfungsi sebagai:
1. Sarana untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan mahasiswa dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan secara khusus ILMU ILMU
SOSIL.
2. Sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya kepada
pihak lembaga demi mewujudkan kesejahteraan dilingkungan kampus
Pasal 6
Wujud Lambang BEM
1. Bingkai merupakan lambang Al Esaf yang menunjukkan bahwa BEM merupakan
organisasi intern Perguruan Tinggi Al Esaf.
Pasal 7
Bendera BEM
Pasal 8
Hubungan BEM dengan IISIP yapis biak
1.
BEM IISIP YAPIABIAK bertanggung jawab pada perkemban DAN INOVASI IISIP
YAPIS BIAK dalam segala bidang.
Pasal 11
Tugas dan wewenang
1.
BEM mempunyai tugas pokok yaitu mewakili mahasiswa sekolah Tinggi di bidang
ekstrakurikuler dan memberi pendapat, dan saran kepada lembaga, terutama yang
berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan.
2.
Menyusun dan mengajukan program kerja berdasarkan Garis Besar Haluan Program
lembaga kemahasiswaan di sekolah tinggi dan program permulaan Tahun Program
kepada IISIPyapis biak.
3. Melaksanakan program yang telah direncanakan bersama dan disetuji IISIP YAPIS biak.
4. Memberi laporan periodik atas kegiatan BEM dengan peserta minimal sekali dalam satu
semester
6. Apabila ada kepentingan yang dianggap perlu, maka diadakan sidang Istimewa.
7. Menggiatkan kegiatan mahasiswa sebagai basis kegiatan mahasiswa.
8. Mewakili mahasiswa dalam kegiatan ke dalam dan keluar.
9.
Kegiatan keluar dan atau berhubungan dengan luar sekolah Tinggi dilakukan dengan
sepengetahuan lembaga, dan dan seisin rektor
10. Memberi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program pada akhir masa jabatan
kepada lembaga (iisip yapis biak)
Pasal 12
Pembentukan BEM
1. Pemilihan ketua BEM dilakukan oleh seluruh mahasiswa dan disahkan lembaga.
2. PRESIDEN BEM DI BANTU OLEH wakil dan komisi/menteri yang terdiri
dariKetua BEM terpilih dibantu oleh komisi pemilihan membentuk komisi-komisi
yang terdiri dari:
a. Departemen A ( Bidang Pemberdayaan Mahasiswa)
b. Departemen B ( Bidang Sistem IT dan Perpus)
c.
Pasal 13
Unsur Pimpinan BEM
1.
PRESIDEN adalah penanggung jawab utama BEM yang mengarah pada pendidikan,
disamping memberikan arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma dan
tolok ukur penyelenggaraan program kerja.
Ketua selalu menaati dan menjaga wibawa ketentuan dari lembaga dan AD/ART serta
peraturan perundangan lain yang BERLAKU
Pasal 14
Kepengurusan BEM
Sewaktu-waktu ketua dapat diberhentikan atas kehendak sendiri atau kehendak semua
anggota
7.
Pengurus masih dapat dipilih kembali di kepengurusan BEM yang akan datang dengan
ketentuan batas pengambilan maksimal 40% dari BEM terdahulu.
Pasal 15
Syarat-syarat pengurus BEM
Pasal 16
Pengisian Kekosongan Kepengurusan BEM
1. Dalam hal kekosongan jabatan ketua BEM, sidang istemewa BEM segera diselenggarakan
untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut.
2.
Apabila kepengurusan BEM kosong, maka Ketua BEM berhak untuk menunjuk secara
langsung.
Pasal 17
Persidangan BEM
Frekuensi dan tata cara pelaksanaan musyawarah dan persidangan BEM
Dalam berlangsungnya sidang dianggap sah bila dihadiri ditambah satu dari jumlah
anggota
5.
Bila undangan pertama tidak memenuhi kuorum maka sidang atas undangan dianggap
sah untuk mengambil keputusan.
Pasal 18
Cara Pengambilan keputusan BEM
1.
Keputusan persidangan BEM dianggap sah bila telah memenuhi suara 2/3 dari jumlah
yang hadir dalam sidang.
2. Bila dalam sidang, pengambilan keputusan tidak dicapai suatu mufakat dan voting, maka
pengambilan suatu keputusan diambil melalui persetujuan lembaga.
Pasal 19
Penyelenggaraan Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan BEM dilaksanakan atas dasar program kerja yang disusun oleh
pengurus BEM bersama lembaga.
Pasal 20
Tata Kerja
Dalam melaksanakan tugas, setiap pengurus BEM wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integritas, dan sinkronisasi, baik dilingkungan kampus maupun lingkungan di luar
kampus.
1. Setiap anggota wajib menaati AD/ART serta peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
IISIP YAPIS BIAK
2. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan
3.
lingkungan Kampus.
4.
Setiap anggota wajib ikut aktif dalam membangun dan menjaga nama baik Iisip yapis
biak.
5. Setiap anggota wajib membina persatuan dan persaudaraan serta toleransi di lingkungan
mahasiswa.
6. Setiap anggota wajib membayar iuran seperti yang telah ditentukan.
Pasal 21
Syarat-syarat keanggotaan
1. Mempunyai integritas, kepribadian, dan budi pekerti sesuai syariat Islam.
2. Telah lulus dalam mengikuti Orientasi Studi atau kegiatan sejenis di Iisip yapis biak
4. Harus memenuhi syarat kemahasiswaan yang berlaku di Iisip yapis biak
5. Sanggup mengikuti program kegiatan yang telah ditentukan oleh BEM.
Pasal 22
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak Anggota
a. Setiap anggota berhak dalam mengikuti kegiatan mahasiswa serta memanfaatkan fasilitas
oleh lembaga kemahasiswaan.
b. Setiap anggota berhak dipilih dan memilih.
c.
kemahasiswaan yang
ada.
d. Setiap anggota berhak membela diri melalui BEM
e.
2. Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota wajib menaati AD/ART serta peraturan peraturan yang telah ditetapkan
oleh Iisip yapias biak
b. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
c.
d.
Setiap anggota wajib ikut aktif dalam membangun dan menjaga nama baik Iisip yapis
biak
e.
f.
Pasal 23
Hilangnya keanggotaan
Keanggotaaan BEM dianggap hilang apabila:
a. Meninggal dunia
b. Berhenti menjadi mahasiswa/telah lulus
c.
Usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan dasar dan tujuan Iisip yapis, serta tidak
melanggar peraturan yang berlaku..
BAB III
KETENTUAN PERUBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN
Pasal 25
Syarat Perubahan
1.
Perubahan AD/ART hanya dapat dilaksanakan dalam sidang BEM yang dihadiri oleh
rector iisip yapis biak dan anggota BEM ketua lembaga, dan anggota BEM dari
perwakilan setiap devisi.
2. Kuorum untuk sidang tersebut sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.
3. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah hadir.
4. Apabila sudah menyimpang jauh dengan tujuan yang akan dicapai oleh BEM atau sudah
tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pasal 26
Aturan tambahan
Segala sesuatu yang belum ditetapkan, lebih lanjut akan diatur dalam rapat BEM atas
persetujuan lembaga.