Anda di halaman 1dari 11

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


“PEMKAB JOMBANG”
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH
TANGGA(AD-ART)

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
Jalan dr. Sutomo No. 75-77 Jombang
2012-2013
PEMBUKAAN

BEM adalah satu organisasi kemahasiswaan yang berada ditingkat Sekolah Tinggi,
merupakan perwakilan tertinggi Mahasiswa. BEM menjadi wadah dari seluruh mahasiswa
untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki agar menjadi mahasiswa yang
memiliki kekayaan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan secara khusus di
bidang agama.
BEM juga berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran
dan aspirasinya kepada pihak lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan di lingkungan
kampus.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan penuh kesadaran akan tanggung
jawab untuk memajukan dan menggiatkan kehidupan kampus, maka ditetapkan AD/ART ini
sebagai pedoman dasar penyelenggaraan Program kerja BEM di STIKES PEMKAB
JOMBANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian BEM dan AD/ART
1. BEM merupakan suatu organisasi kemahasiswaan di tingkat sekolah tinggi yang
diselenggarakan, oleh, dan untuk mahasiswa, guna melaksanakan kegiatan ekstra
kulikuler di bidang pemberdayaan mahasiswa, informasi dan komunikasi, kerohanian,
bakat dan minat, sosial kemasyarakatan dan untuk selanjutnya disebut BEM .
2. AD/ART BEM singkatan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
merupakan suatu pedoman dasar penyelenggaraan yang dipakai sebagai acuan untuk
merencanakan, mengembangkan program dan menyelenggarakan kegiatan non-
struktural sesuai dengan tujuan BEM STIKES PEMKAB JOMBANG.

Pasal 2
Jati Diri
1. BEM STIKES PEMKAB JOMBANG adalah lembaga kemahasiswaan yang bergerak
di bidang pemberdayaan mahasiswa, informasi dan komunikasi, kerohanian, bakat
dan minat, sosial kemasyarakatan serta pengabdian kepada masyarakat sesuai dangan
ASAS PANCASILA
2. BEM bernaung dibawah STIKES PEMKAB JOMBANG.

Pasal 3
Asas
1. BEM STIKES PEMKAB JOMBANG berasas Pancasila, UUD 1945 dan ajaran
agama islam.
2. Landasan dasar operasional BEM STIKES PEMKAB JOMBANG adalah AD/ART
BEM, dan peraturan lain yang terkait serta kebijakan dari lembaga.
Pasal 4
Tujuan
1. Tujuan Pokok BEM STIKES PEMKAB JOMBANG
a. Menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian Mahasiswa khususnya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan ilmiah, aplikatif
dan rasionalis.
b. Meningkatkan keyakinaan Mahasiswa
2. Penyelenggaraan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud ayat 1 yang
berpedoman pada:
a. Tujuan BEM STIKES PEMKAB JOMBANG
b. Kaidah, moral dan etika keorganisasian
c. Minat, kepentingan, kemampuan dan prakarsa mahasiswa

Pasal 5
Fungsi BEM
BEM berfungsi sebagai:
1. Sarana untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan mahasiswa dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian,dan secara khusus dibidang agama
2. Sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya kepada pihak
lembaga demi mewujudkan kesejahteraan dilingkungan kampus.

Pasal 6
Lambang BEM
1. Lambang BEM Sesuai lambang yang telah disetujui institusi kampus

Pasal 7
Bendera BEM
1. Bendera BEM sesuai Bendera yang telah disetujui institusi kampus
BAB II
KETENTUAN POKOK
Pasal 8
Kedudukan BEM
BEM berkedudukan di Sekolah tinggi dan merupakan kelengkapan non struktural pada
STIKES PEMKAB JOMBANG
Pasal 9
Tugas dan wewenang
1. BEM mempunyai tugas pokok yaitu mewakili mahasiswa sekolah Tinggi di bidang
ekstrakurikuler dan memberi pendapat, dan saran kepada lembaga, terutama yang
berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan
2. Menyusun dan mengajukan program kerja berdasarkan Garis Besar Haluan Program
lembaga kemahasiswaan di sekolah tinggi dan program permulaan Tahun Program
kepada PUKET III untuk dikoordinasikan.
3. Melaksanakan program yang telah direncanakan bersama dan disetuji PUKET III.
4. Memberi laporan periodik atas kegiatan BEM minimal ½ ( setengah) ditambah satu dari
jumlah anggota.
5. Apabila undangan pertama tidak dipenuhi kuorum maka sidang atas undangan dianggap
sah untuk mengambil keputusan.
6. Apabila ada kepentingan yang dianggap perlu, maka diadakan sidang Istimewa.
7. Menggiatkan kegiatan mahasiswa sebagai basis kegiatan mahasiswa.
8. Mewakili mahasiswa dalam kegiatan kedalam dan keluar.
9. Kegiatan keluar dan atau berhubungan dengan luar sekolah Tinggi dilakukan dengan
sepengetahuan lembaga, dan seijin PUKET III.
10. Memberi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program pada akhir masa jabatan
kepada PUKET III dan lembaga.

Pasal 10
Pembentukan BEM
1. Struktur BEM memakai Struktur Kabinet
2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM dilakukan oleh seluruh mahasiswa dan
disahkan lembaga.
3. Presiden BEM terpilih dibantu oleh komisi pemilihan membentuk komisi-komisi
yang terdiri dari:
a. Komisi A ( Bidang Pendidikan Mahasiswa)
b. Komisi B ( Bidang Sistem Informasi Dan Komunikasi )
c. Komisi C ( Bidang Kerohanian)
d. Komisi D ( Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Apresiasi Seni)
e. Komisi E ( Bidang Kesehatan)
3. Pengurus BEM sesuai dengan Profesinya masing- masing.
4. BEM memiliki teknisi dan dokumentasi yang berfungsi untuk membantu kelancaran
program BEM.

Pasal 11
Unsur Pimpinan BEM
1. Presiden BEM adalah penanggung jawab utama BEM yang mengarah pada
pendidikan, disamping memberikan arahan serta kebijakan umum, menetapkan
peraturan, norma dan tolok ukur penyelenggaraan program kerja.
2. Tugas Presiden:
a. Memimpin menyelenggarakan kegiatan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi lembaga dan masyarakat
3. Presiden dapat mengadakan hubungan kerjasama dengan Perguruan Tinggi
atau lembaga lain dalam rangka pengembangan dan kemajuan BEM dan STIKES
PEMKAB Jombang dengan seijin PUKET III.
a. Presiden memberikan LPJ selama masa jabatan kepada PUKET III
b. Presiden selalu menaati dan menjaga wibawa ketentuan dari lembaga dan AD/ART
serta peraturan perundangan lain yang terbuka

Pasal 12
Kepengurusan BEM
1. BEM dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden Dan Menteri-menteri dalam satu
cabinet
2. pemimpin BEM bersama-sama komisi disebut pengurus BEM
3. komisi dibentuk menurut kebutuhan
4. Pengurus BEM diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden
5. Masa kerja BEM 1 tahun, ketua dapat dipilih kembali
6. Pengurus masih dapat dipilih kembali di kepengurusan BEM yang akan datang dengan
ketentuan batas pengambilan maksimal 70% dari BEM terdahulu.

Pasal 13
Syarat-syarat pengurus BEM
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Berwawasan Organisasi, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
c. Memiliki moral dan integritas yang tinggi
d. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap organisasi
e. 50% pengurus BEM memiliki sertifikat LDK

Pasal 14
Pengisian kekosongan Kepengurusan BEM
1. Dalam hal kekosongan jabatan Presiden BEM, pemimpin BEM segera melapor kepada
lembaga dan PUKET III untuk diisi kembali.
2. Apabila kepengurusan BEM kosong, maka Prisiden BEM berhak untuk menunjuk secara
langsung.

Pasal 15
Persidangan BEM
Frekuensi dan tata cara pelaksanaan persidangan BEM
1. Sidang pimpinan BEM sekurang-kurangnya 1x dalam dua minggu
2. Sidang pengurus BEM diadakan sekurang-kurangnya 1x dalam 1 bulan.
3. Dalam berlangsungnya sidang dianggap sah bila dihadiri ½ ditambah satu dari jumlah
anggota.
4. Bila undangan pertama tidak memenuhi kuorum maka sidang atas undangan kedua
dianggap sah untuk mengambil keputusan.
5. Bila ada kepentingan yang dianggap perlu, maka diadakan Sidang Istimewa
Pasal 16
Cara Pengambilan keputusan BEM
1. Keputusan persidangan BEM dianggap sah bila telah memenuhi suara 2/3 dari jumlah
yang hadir dalam sidang.
2. Bila dalam sidang, pengambilan keputusan tidak dicapai suatu mufakat dan voting, maka
pengambilan suatu keputusan diambil melalui persetujuan PUKET III.

Pasal 17
Penyelenggaraan Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan BEM dilaksanakan atas dasar program kerja yang disusun oleh
pengurus BEM bersama PUKET III.

Pasal 18
Tata Kerja
Dalam melaksanakan tugas, setiap pengurus BEM wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integritas, dan sinkronisasi, baik dilingkungan kampus maupun lingkungan di luar kampus.
1. Setiap anggota wajib menaati AD/ART serta peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
STIKES PEMKAB JOMBANG
2. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan
3. Setiap anggota wajib menjaga ketertiban, keserasian, dan keamanan lingkungan.
4. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam membangun dan menjaga nama baik STIKES
PEMKAB JOMBANG
5. Setiap anggota wajib membina persatuan dan persaudaraan di lingkungan mahasiswa.
6. Setiap anggota wajib membayar iuran seperti yang telah ditentukan.

Pasal 19
Syarat-syarat keanggotaan
1. Mempunyai integritas, kepribadian, dan budi pekerti sesuai Pancasila.
2. Telah lulus dalam mengikuti Orientasi Studi atau kegiatan sejenis di STIKES PEMKAB
JOMBANG
3. Harus memenuhi syarat kemahasiswaan yang berlaku di STIKES PEMKAB JOMBANG
4. Sanggup mengikuti program kegiatan yang telah ditentukan oleh BEM.
Pasal 20
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak Anggota
a. Setiap anggota berhak dalam mengikuti kegiatan mahasiswa serta memanfaatkan
fasilitas oleh lembaga kemahasiswaan.
b. Setiap anggota berhak dipilih dan memilih.
c. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat melalui lembaga kemahasiswaan yang
ada.
d. Setiap anggota berhak membela diri melalui BEM
e. Setiap anggota berhak membayar iuran seperti yang telah ditentukan.
2. Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota wajib menaati AD/ART serta peraturan–peraturan yang telah
ditetapkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES ) PEMKAB JOMBANG
b. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
c. Setiap anggota wajib menjaga ketertiban, keserasian, dan keamanan lingkungan.
d. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam membangun dan menjaga nama baik Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES ) PEMKAB JOMBANG
e. Setiap anggota wajib membina persatuan dan persaudaraan di lingkungan mahasiswa.
f. Setiap anggota wajib membayar iuran seperti yang telah ditentukan.
Pasal 21
Hilangnya keanggotaan
Keanggotaaan BEM dianggap hilang apabila:
a. Meninggal dunia
b. Berhenti menjadi mahasiswa
c. Dipecat sebagai mahasiswa
d. Dipecat karena tidak mematuhi AD/ADRT
Pasal 22
Keuangan
Sumber keuangan/ perbendaharaan BEM diperoleh dari:
a. Iuran wajib keluarga mahasiswa yang ditentukan setiap tahun akademik
b. Bantuan yang diperoleh dari lembaga, atau yayasan
c. Usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan dasar dan tujuan BEM STIKES
PEMKAB JOMBANG serta tidak melanggar peraturan yang ada.
BAB III
KETENTUAN PERUBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN
Pasal 23
Syarat Perubahan
1. Perubahan AD/ART hanya dapat dilaksanakan dalam sidang BEM yang dihadiri oleh
lembaga, PUKET III serta anggota BEM dari perwakilan Mahasiswa.
2. Kuorum untuk sidang tersebut sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.
3. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah hadir.
4. Apabila sudah menyimpang jauh dengan tujuan yang akan dicapai oleh BEM atau sudah
tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pasal 24
Aturan tambahan
Segala sesuatu yang belum ditetapkan, lebih lanjut akan diatur dalam rapat BEM atas
persetujuan lembaga.

KETENTUAN REVISI
1. Pasal 1 ayat 1 : Penghapusan dan penambahan
2. Pasal 2 ayat 2 : Penghapusan dan penambahan
3. Pasal 3 Ayat 1 : Penambahan
4. Pasal 4 Ayat 1 & 2 : Penambahan
5. Pasal 5 ayat 1 & 2 : Perubahan dan Penambahan
6. Pasal 6 : Penambahan, penghapusan.
7. Pasal 8 : Penghapusan dan penambahan
8. Pasal 9 Ayat 1& 4 : Penghapusan dan perubahan
9. Pasal 10 ayat 3b : Perubahan
10. Pasal 18 Ayat 4 : Perubahan
12. pasal20 ayat 1 a,d,e& 2 b,e : Penghapusan, penambahan.
13. Pasal 22 : Perubahan
14. Pasal 23 Ayat 3& 4 : Perubahan
Jombang, 23 februari 2013
KETUA BEM STIKES PEMKAB SEKRETARIS
JOMBANG

Saiful Rizal Sri Rahayu


NIM 100501049 NIM 100501047
Menyetujui,
KETUA STIKES PEMKAB JOMBANG PEMBANTU KETUA III

Drg. Budi Nugroho, MPPM Pawiono, SST, M.PH


NIK. 031963131220091047 NIK. 021963040620061206

Anda mungkin juga menyukai