JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Berbagi Praktik Baik dalam Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila (P5) di Madrasah 3T
Melalui Asistensi Mengajar
RINGKASAN
Ringkasan tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang ditargetkan.
Letak geografis Yayasan Raudlatul Munawwarah Jatirejo dikelilingi sawah dan berada di ujung
kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Yayasan ini membina MTs dan
MI. Mts dan MI pada yayasan ini tidak begitu dikenal oleh lembaga perguruan tinggi di sekitar
Kabupaten dan juga Provinsi. Terbukti dengan tidak pernah tersentuhnya MTs maupun MI pada
yayasan ini oleh program-program kampus, bahkan program kampus mengajar yang
diselenggarakan kemendikbudristek. Permasalahan yang dihadapi yayasan ini adalah belum
optimalnya penerapan kurikulum merdeka dan pembiasaan projek penguatan profil pelajaran
pancasila, literasi dan numerasi siswa pada MTs dan MI masih rendah, guru belum melaksanakan
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Adapun tujuan dari kegiatan PKM ini adalah
untuk memberikan solusi permasalahn mitra dengan berbagi praktik baik dalam projek penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5) di Madrasah 3T Melalui Asistensi Mengajar. Kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam PKM ini terdiri dari tiga tahapan yaitu prapelaksanaan, Pelaksanaan dan
Pasca pelaksanaan. Kegiatan prapelaksanaan adalah observasi lokasi, analisis kebutuhan,
mengembangkan panduan kegiatan Asistensi Mengajar, dan memberikan pembekalan kepada
mahasiswa. Kegiatan pada tahap pelaksanaan adalah penerjunan mahasiswa, dosen dan
mahasiswa berkolaborasi dengan mitra mengimplementasikan program yang berkaitan dengan
literasi, numerasi dan adaptasi teknologi untuk mewujudkan projek penguatan profil pelajar
pancasila, dosen memantau keberlangsungan program, mengevaluasi serta memberikan penilaian
kepada mahasiswa. Kegiatan pasca pelaksanaan adalah penarikan mahasiswa, rekognisi sks,
memantau berkelanjutan dengan menjalin kerjasama dengan mitra. Adapun luran yang
ditargetkan pada kegiatan PKM ini adalah (1) peningkatan kemampuan dan keterampilan guru-
guru di MTs maupun MI dalam menerapkan pembiasaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila secara kualitatif dan adaptasi teknologi; (2) meningkatnya kemampuan literasi dan
numerasi siswa; (3) Artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal Ber-ISSN dan terakreditasi
sinta 3 yaitu Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Engagement dengan E-ISSN 2579-8391 dan
P-ISSN 2579-8375; dan (4) artikel pelaksanaan PKM dipublikasikan pada media massa
elektronik postlampung.com dan (5) Video kegiatan dipublikasikan melalui youtube dan
Instagram
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Asistensi Mengajar, Adapatasi Teknologi, Literasi Numerasi, Projek Penguatan Profil Pelajar
pancasila, Kurikulum Merdeka
B. Pendahuluan
Pendahuluan tidak lebih dari 1000 kata yang berisi analisis situasi dan permasalahan mitra
yang akan diselesaikan. Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensif agar dapat
menggambarkan secara lengkap kondisi mitra. Analisis situasi dijelaskan dengan berdasarkan
kondisi eksisting dari mitra/masyarakat yang akan diberdayakan, didukung dengan profil mitra
dengan data dan gambar yang informatif. Khususnya untuk mitra yang bergerak di bidang
ekonomi dan belajar berwirausaha. Kondisi eksisting dibuat secara lengkap hulu dan hilir
usahanya. Tujuan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian perlu
diuraikan.
Yayasan Raudlatul Munawwarah Jatirejo terletak di desa Jatirejo Kelurahan Candiretno
Kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Pada yayasan ini terdapat 3
sekolah yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan PAUD . Yayasan ini
berada di ujung kecamatan Pagelaran, dengan letak geografis yang dikelilingi sawah serta jauah
dari daerah perkotaan. Yayasan ini tidak begitu dikenal oleh masyarakat di sekitar kecamatan atau
kabupaten bahkan provinsi. Hal ini diduga kondisi yayasan yang berada di daerah 3T (Tertinggal,
Terdepan, Terluar). Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi, baik di MTs, MI, maupun PAUD
tidak pernah tersentuh oleh kegiatan-kegiatan kampus yang berada di sekitar kabupaten apalagi di
Provinsi. Baik itu kegiatan Observasi Persekolahan, Asistensi Guru dan KKN, bahkan kegiatan
MBKM flagship yang diselenggarakan oleh kemendikbudristek dalam program mengajar di
sekolah (Kampus Mengajar) yang sekarang sudah sampai angkatan 5 juga belum memberikan
kesempatan kepada sekolah yang berada dilingkungan yayasan tersebut merasakan kehadiran
mahasiswa. Mahasiswa merupakan agen of change bagi suatu sekolah. Ide kreatif serta
kemampuan dan kemauan mahasiswa dalam bergerak dapat memberikan banyak inspiratif bagi
sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka yang sedang digalakan oleh Menteri
Pendidikan.
Pada Tahun akademik 2022/2023 setiap sekolah diwajibkan untuk mengimplementasikan
kurikulum merdeka. Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) guru dituntut untuk menggunakan
model pembelajaran abad 21 seperti pembelajaran berbasis proyek, self directed learning,
pembelajaran kooperatif, dan lain sebagaiany. Harapan penggunakan model pembelajaran abad
21 adalah siswa memiliki 4 keterampilan yaitu Critikal thingking, commnunication,
collaboration, dan creativity [1]. Tahun akdemik tersebut MTs dan MI di Yayasan Raudlatul
Munawwarah Jatirejo juga memberlakukan IKM di mulai kelas & untuk MTs dan kelas 1 dan 4
untuk MI. Persiapan sudah dilakukan oleh seluruh civitas akademika baik MTs maupun MI di
yayasan tersebut yaitu dengan mengikuti BIMTEK secara daring selama tiga hari. Namun dalam
prakteknya MTs maupun MI belum mengimplementasikan kurikulum merdeka secara secara
optimal.
Berdasarkan hasil observasi di Mts maupun di MI yang berada di lingkungan Yayasan Raudlatul
Munawwarah Jatirejo diperoleh bahwa (1) masih banyak kebingungan guru dalam menerapkan
kurikulum merdeka; (2) pembisaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sudah
dilaksanakan di setiap hari jumat seperti jumat religi, jumat market day, jumat sehat, dan jumat
bersih, namun belum mencangkup pada seluruh Profil Pelajar Pancasila (P3). Dikutip dari laman
kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi bahwa enam ciri utama profil pelajar
pancasila adalah beriman kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Pada pembiasaan P5 belum menampakkan
profil kreatif dan berkebinekaan global. Jangankan global lokal saja belum dilaksanakan oleh
kedua madrasah tersebut; (3) literasi dan numerasi siswa rendah dilihat dari kurang berminatnya
siswa untuk keperpustakaan; (4) guru masih belum mampu dan mau untuk menggunakan
pembelajaran yang interaktif yang berbasis TIK, padahal dalam IKM lebih menekankan pada TIK
guna menghadapi revolusi industri 4.0; (5) guru tidak pernah menggunakan aset yang dimiliki
siswa seperti HP atau android dalam pembelajaran; (6) siswa tidak pernah diarahkan oleh guru
untuk menggunakan HP dalam mengakses berbagai materi pelajaran; (7) guru belum
menggunakan platform merdeka mengajar dalam mencari berbagai sumber belajar; (8) guru
belum pernah mengembangkan, membuat dan menggunakan media pembelajaran yang interaktif
dan menyenangkan. (9) sarana atau aset yang ada seperti LCD dan laptop belum digunakan
secara maksimal dalam proses pembelajaran, dengan kata lain guru mengajar masih
menggunakan pembelajaran konvensional seperti ceramah, tanya jawab dan penugasan; (10)
Ruang kelas yang belum memiliki stop kontak listrik yang memadai; (11) terdapat beberapa
ruang kelas yang kurang memadai penerangannya; (12) buku paket yang ada di perpustakaan
masih K-13; (12) Wifi yang dimiliki belum memadai untuk seluruh guru apalagi siswa; (13)
ruang kelas MTs terdapat 9 rombongan belajar dan di Mi terdapat 6 rombongan belajar namun
LCD yang dimiliki baik MTs maupun MI hanya 1 sehingga tidak memadai untuk
penyelenggaraan pembelajaran berbasis ICT seperti yang di galakkan pada kurikulum merdeka;
(14) Guru MTs maupun MI jarang mengikuti pelatihan-pelatihan membuat media pembelajaran
yang interaktif maupun menyenangkan baik secara offline maupun secara online untuk mengasah
keterampilan dalam membuat media pendukung proses pembelajaran; (15) Sampah yang ada di
madrasah belum memiliki tempat penampungan yang tepat sehingga pada saat siang akan terbang
berserakan terhembus angin, hal ini membuat siswa tidak nyaman belajar.
Dengan kondisi yang demikian maka perlu adanya suatu solusi agar IKM optimal dan
pembiasaan P5 menjadi sarana untuk mencapai target keenam Profil pelajar pancasila serta
memberikan kesempatan kepada siswa madrasah untuk mengalami pengetahuan sebagai suatu
proses penguatan karakter sekaligus sebagai bentuk belajar secara nyata dari lingkungan
sosialnya. Adapun solusinya adalah berbagi praktik baik melalui kegiatan asistensi mengajar.
Dikampus Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) Lampung terdapat fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan (FKIP) yang memiliki 5 program studi antara lain Pendidikan Matematika,
Pendidikan Bahasa dan sastra indonesia, Bimbingan konseling, Pendidika bahasa Inggris, dan
PGSD. Kegiatan asistensi mengajar dengan menggabungkan beberapa mahasiswa dari lintas
prodi akan memberikan solusi dari permasalahan mitra. Kegiatan ini akan memberikan
pengalaman berkolaborasi antara guru dimadrasah dan mahasiswa UMPRI. Dalam kolaborasi ini
diharapkan dapat meningkatkan literasi dan numerasi siswa madrasah; guru dan siswa madrasah
dapat beradaptasi dengan teknologi; mahasiswa dapat berbagi praktik baik dengan cara mengajak
guru-guru dalam membuat media pembelajaran yang interaktif dan berbasis ICT, mahasiswa
dapat berbagi dalam memperkenalkan beberapa platform yang dapat digunakan untuk membuat
game edukasi sehingga pembelajaran dimadrasah nantinya akan lebih menyenangkan, mahasiswa
dan dosen dapat memperkenalkan produk pembelajaran Kemendikbudristek untuk mengakses
berbagai sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran baik kepada guru maupun
kepada siswa; mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar diluar kampus namun masih sesuai
dengan capaian pembelajaran yang akan dimiliki mahasiswa.
Pada prinsipnya PKM ini memiliki simbiosis mutualisme, yaitu bagi mahasiswa dapat
melaksanakan program MBKM yakni dalam bentuk program mengajar di sekolah yang
diberinama Asistensi Mengajar dan melaksanakan IKU ke 2 yaitu memperoleh pengalaman
belajar di luar kampus. Bagi dosen kegiatan PKM ini merupakan pelaksanaan IKU yang ke 3
yaitu dosen berkegiatan di luar kampus dalam bentuk melaksanakan salah satu tridharma dosen.
Adapun bagi mitra kegiatan ini dapat menjadi salah satu solusi menyelesaikan permasalahan
mitra yaitu mengoptimalkan pelaksanaan IKM dan P5. Untuk itu tujuan dilaksanakannya PKM
ini adalah untuk berbagi praktik baik dalam projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di
Madrasah 3T melalui asistensi mengajar.
C. Permasalahan dan Solusi
C.1. Permasalahan Prioritas (dikaitkan dengan A.4 atau A.5)
Permasalahan prioritas maksimum terdiri atas 500 kata yang berisi uraian yang akan
ditangani minimal 2 (dua) bidang/aspek kegiatan. Untuk masyarakat produktif secara ekonomi
dan calon wirausaha baru meliputi bidang produksi, manajemen usaha dan pemasaran (hulu
hilir usaha). Untuk kelompok masyarakat non produktif (masyarakat umum) maka
permasalahannya sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut, seperti peningkatan pelayanan,
peningkatan ketentraman masyarakat, memperbaiki/membantu fasilitas layanan dalam segala
bidang, seperti bidang sosial, budaya, ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan, hukum, dan
berbagai permasalahan lainnya secara komprehensif. Perioritas permasalahan dibuat secara
spesifik. Tujuan kegiatan dan kaitannya dengan IKU dan fokus pengabdian perlu diuraikan.
Mitra pada PKM ini adalah guru dan siswa MTs dan MI yang tergabung dalam yayasan
Raudlatul Munawarah Jatirejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Provinsi
Lampung. Perioritas permasalahan mitra adalah (1) belum dapat mengimplementasikan
kurikulum merdeka secara optimal; (2) Dilihat dari pembiasaan P5 yang dilaksanakan belum
menjangkau semua profil pelajar pancasila seperti profil kreatif dan kebinekaan global; (3)
Guru-guru yang mengajar di sekolah dalam yayasan tersebut belum berbasis IT, bahkan
cenderung pada konvensional sehingga berdampak pada literasi dan numerasi siswa
madrasah yang rendah. Rendahnya literasi siswa dilihat dari rendahnya motivasi siswa dalam
membaca buku, sedangkan rendahnya numerasi siswa yaitu terlihat dari siswa kurang
mampu mengitung perkalian apalagi pembagian. Penggunaan IT yang belum diterapkan oleh
guru dikarenakan ketidaktahuan guru bagaimana cara membuat media pembelajarannya,
ketidaktahuan guru bahwa ada produk pembelajaran Kemendikbudristek yang dapat digunakan
sebagai sumber belajar; (4) kurang mendukungnya sarana prasana yang ada di sekolah
seperti stop kontak listrik yang tidak ada di dalam kelas dan LCD yang hanya 1 dalam satu
sekolah, (4) siswa kurang memiliki kesadaran bahwa android dapat digunakan untuk
pembelajaran dan (5) kurang nyamannya siswa dalam belajar dikarenakan banyak sampah
yang berserakan.
Untuk itu perlu adanya peningkatan layanan dan ketentraman siswa melalui pendidikan guru
yang interaktif, menyenangkan, dan berpihak pada murid. Kemudian berdasarkan hasil
analisis situasi maka perlu adanya perbaikan dan bantuan dalam beberapa fasilitas layanan
pendidikan atau sarana untuk mendukung jalannya pendidikan di madrasah, baik MI maupun
MTs. Hal ini membutuhkan kehadiran mahasiswa. Kehadiran mahasiswa dapat memberikan
sumbangsih ide kreatif kepada guru dan siswa tentang teknologi yang dapat digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan melalui penggunaan
media pembelajaran berbasis ICT, membantu guru dalam merapihkan administrasi sekolah,
meningkatkan literasi dan numerasi siswa, serta membantu madrasah untuk menciptakan
lingkungan yang nyaman dengan membersihkan sampah dengan menerapkan Recycle
(Mendaur Ulang), memanfaatkan sampah menjadi barang lain yang berguna. [2]
Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka serta pembiasaan projek penguatan profil pelajar
pancasila (P5) melalui berbagi praktik baik dalam bentuk kegiatan Asistensi Mengajar di
madrasah MTs dan MI Raudlatul Munawarah Jatirejo. Kaitan Progam PKM ini dengan IKU
yaitu terletak pada IKU 2 dan 3. IKU 2 adalah mahasiswa mendapat pengalaman di luar
kampus dan IKU 3 adalah dosen berkegiatan di luar kampus. IKU 2 terlaksana dalam kegiatan ini
dikarenakan PKM ini melibatkan mahasiswa sebagai pelaku Asistensi mengajar, sedangakan IKU
3 karena dosen melaksanakan salah satu dharma perguruan tinggi di luar kampus. Selanjutnya
focus pengabdian ini adalah kegiatan Asistensi mengajar dengan tujuan meningkatkan
literasi dan numerasi siswa, membantu guru dan siswa dalam beradaptasi teknologi sehingga
dapat mendukung implementasi kurikulum merdeka dan pembiasaan P5. Pembiasaan P5
dilaksanakan dalam bentuk jumat religi, jumat sehat, jumat bersih, jumat kreatif, dan jumat
budaya. Dalam jumat religi, sehat dan bersih sudah biasa dilakukan, namun dalam jumat
bersih nantinya akan dibuat program mengolah sampah menjadi pupuk dengan cara takakura,
sedangkan pengadaan jumat kreatif rencana adalah mengadakan pameran kreatifitas siswa,
kemudian jumat budaya (pengenalan budaya lampung seperti nyanyian lampung, baju adat
lampung, tapis lampung, makanan khas Lampung), jumat teknologi
C.2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian solusi
permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul
dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik
dalam segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah
ke ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi
mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan
sedapat mungkin terukur atau dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, akan memiliki nilai tambah.
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu MTs dan MI di lingkungan yayasan Raudlatul
Munawwarah Jatirejo membutuhkan solusi yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Adapun solusi permasalahnnya adalah menghadirkan
mahasiswa kepada mitra dalam kegiatan Asistensi Mengajar selama 1,5 bulan dengan
menggabungkan beberapa prodi. Untuk MTs, mahasiswa yang bergabung adalah prodi
pendidikan matematika, prodi Bahasa dan Satra indonesia, serta prodi bahasa inggris.
Sedangkan untuk yang MI berkolaborasi antara mahasiswa prodi PGSD, prodi pendidikan
matematika, serta Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Dasar pertimbangan menggabungkan
beberapa program studi adalah (1) mata pelajaran yang ada di MTs/MI selaras dengan prodi
di FKIP UMPRI; dan (2) kompetensi yang diperoleh mahasiswa dikampus sejalan dengan
penerapan kurikulum merdeka seperti mata kuliah telaah kurikulum, media pembelajaran
berbasis ICT, literasi dan numerasi matematika, dan lain sebagainya. Harapannya kegiatan
Asistensi Mengajar dapat membantu guru dalam menerapkan IKM dan pembiasaan P5
dengan inovasi dan ide kreatifnya, dapat membantu guru dalam mengoptimalkan aset di MTs
maupun MI sehingga pembelajaran lebih inovatif, berkolaborasi dengan guru dan warga
madrasah dalam melakukan perbaikan-perbaikan sarana proses pembelajara agar
pembelajaran lebih nyaman dan kondusif, memberikan contoh integrasi budaya lokal maupun
nasional kedalam pembelajaran, serta membantu guru dan siswa dalam beradaptasi dengan
teknologi.
Target luaran yang akan dihasilkan dari solusi yang ditawarkan dalam PKM ini yaitu kegiatan
Asistensi Mengajar adalah :
1. Kemampuan yang dimiliki guru dalam menerapkan kurikulum merdeka meningkat secara
kualitatif;
2. Kemampuan guru dalam pembiasaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila meningkat
sehingga program yang dibuat oleh madrasah baik MTs maupun MI memuat penanaman
keenam profil pelajar pancasila secara kualitatif;
3. Keterampilan guru dalam beradaptasi dengan teknologi dalam proses pembelajaran
meningkat sehingga pembelajaran semakin interaktif dan menyenangkan bagi siswa secara
kuantitatif;
4. Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa baik MTs maupun MI Raudlatul Munawarah
meningkat secara kuantitatif dengan membuat pojok literasi, majalah dinding, alat
permainan numerasi, dan alat peraga Menara hanoy untuk meningkatkan numerasi di
setiap kelas
5. Capaian pembelajaran mahasiswa dalam mampu memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan bidang studi dengan kemampuan berpikir kritis tercapai seperti (a)
menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru (b) menelaah
strategi pembelajaran yang digunakan guru (c) menelaah sistem evaluasi yang digunakan
guru; (d) membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan ajar,
dan perangkat evaluasi; (e) menelaah pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam
pembelajaran; (f) latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing Asistensi Guru, dengan tujuan merasakan langsung proses pembelajaran,
serta pemantapan jati diri calon pendidik; (g) melaksanakan tugas-tugas pendampingan
peserta didik dan kegiatan ekastrakurikuler; dan (h) membantu guru dalam melaksanakan
tugas-tugas pekerjaan administrasi guru
6. Satu Artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal Ber-ISSN dan terakreditasi sinta 3
yaitu Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Engagement dengan E-ISSN 2579-8391
dan P-ISSN 2579-8375.
7. Satu artikel pelaksanaan PKM dipublikasikan pada media massa elektronik
postlampung.com
8. Video kegiatan PKM yang dipublikasikan pada kanal youtube dan Instagram
Target penyelesaian luaran dari setiap solusi dan indikator capaian dari luaran tersebut dapat
dilihat dari tabel 1 berikut.
Tabel 1. Indikator Capaian Luaran PKM
No Permasalahan Solusi Luaran Indikator Capaian
1 Belum dapat Asistensi Kemampuan yang Guru dapat
mengimplementasikan Mengajar dengan dimiliki guru dalam menerapkan
kurikulum merdeka menerapkan menerapkan kurikulum merdeka
dengan optimal pembelajaran kurikulum merdeka secara optimal
berbasis ICT meningkat secara dengan menerapkan
kualitatif pembelajaran
berbasis ICT
2 Kurangnya keterampilan guru
sehingga
keterampilan guru menggunakan
pembelajaran
menggunakan teknologi dalam
menjadi interaktif
teknologi dalam proses pembelajaran
dan menyenangkan
proses pembelajaran meningkat secara
kuantitatif
Prapelaksanaan Pelaksanaan
Observasi lokasi Penerjunan mahasiswa Pasca Pelaksanaan
Mempelajari permasalahan Observasi persekolahan Rekognisi/pengakuan
mitra Pre tes literasi dan numerasi AKM kelas penyetaraan hasil belajar
Koordinasi dan perjanjian Perancangan program dan sosialisasi sebesar 6 sks
kerjasama dengan Mitra program ke pihak sekolah Keberlanjutan program yang
Merancang buku panduan Implementasi program dilakukan melalui diseminasi
Pembekalan mahasiswa Sharing session dengan DPL oleh DPL dan Mahasiswa
Koordinasi dengan prodi untuk Post tes AKM kelas
rencana konversi sks Penyusunan laporan mingguan
Penyusunan laporan akhir
Penilaian mahasiswa
Pra Pelaksanaan
1. Observasi Lokasi
2. Dosen melaksanakan analisis pendahuluan untuk mempelajari permasalahan mitra
3. Dosen melaksanakan koordinasi dan membuat perjanjian Kerjasama dengan pihak mitra (MI
dan MTs Raudhotul Munawaroh)
4. Dosen Mengembangkan buku panduan Asisitensi Mengajar untuk mahasiswa, Dosen
pembimbing, dan Madrasah
5. Dosen memberikan Pembekalan kepada Mahasiswa
6. Dosen melaksanakan koordinasi dengan program studi untuk rencana konversi sks
Pasca Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan semua kegiatan Asistensi Mengajar
baik secara substantif maupun administratif. Setelah pelaksanaan Program Asistensi Mengajar,
mahasiswa diwajibkan untuk melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Penarikan mahasiswa oleh Dosen Pembimbing
2. Mahasiswa menyerahkan laporan penugasan kepada Dosen Pembimbing
3. Rekognisi/pengakuan penyetaraan hasil belajar sebesar 6 sks oleh Dosen Pembimbing dan
Program Studi
4. Mahasiswa berinisiatif untuk memantau keberlanjutan program di Madrasah yang telah
menjadi tempat penugasan serta menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik untuk
kedepannya dalam perkembangan keberlanjutan program.
5. Program Asistensi Mengajar yang telah dilakukan akan disosialisasikan atau didesiminasikan
kepada Sekolah/Madrasah yang lain untuk dapat dilaksanakan kembali program asistensi
mengajara ini di Sekolah-sekolah tersebut. Dengan demikian implementasi program Asistensi
mengajar dapat berlanjut.
Peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya dan
penugasan mahasiswa
Berdasarkan pasal 18 Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020,
pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat
dilaksanakan melalui kegiatan proses pembelajaran di luar program studi. Kegiatan yang
dimaksud pada PKM ini adalah mengajar di sekolah melalui Asistensi Mengajar. Selanjutnya,
pasal 19 Peraturan tersebut menjelaskan bahwa penghitungan satuan kredit semester (sks) untuk
kegiatan pembelajaran di luar kampus dihitung berdasarkan jumlah jam kegiatan yang
menyetarakan satu (1) sks dengan 170 menit per minggu per semester. Program Asisitensi
Mengajar ini dilaksanakan dalam waktu 1,5 Bulan. Dalam pelaksanaanya, mahasiswa dapat
secara sukarela menempuh pembelajaran di luar program studi selama 1,5 bulan atau setara
dengan 6 (enam) sks.
Enam (6) SKS tersebut dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang diperoleh oleh mahasiswa
selama mengikuti program tersebut, baik dalam kompetensi teknis (hard skills), maupun
kompetensi non teknis (soft skills) sesuai dengan capaian pembelajaran yang diinginkan. Daftar
mata kuliah yang sesuai adalah: Observasi Persekolahan (1 sks), Asistensi Guru (3 sks), Media
Pembelajaran Berbasis ICT (2 sks), jadi total adalah 6 sks.
E. Jadwal Pelaksanaan
JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No Nama Kegiatan
4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pra pelaksanaan
a. Observasi Lokasi
d. Mengembangkan buku
panduan Asisitensi
Mengajar
e. Pembekalan kepada
Mahasiswa
f. koordinasi dengan
program studi untuk
rencana konversi sks
2 Pelaksanaan
a. Penerjunan Mahasiswa
ke Madrasah oleh DPL
b. observasi persekolahan
c. melaksanakan pretes
AKM
d. perancangan dan
sosialisasi program
e. Pelaksanaan asistensi
mengajar
f. Workshop media dan
emodul sebagai
adapatasi teknologi
g. Pengisian survey tengah
program
h. sharing session
i. Mahasiswa membuat
laporan mingguan
j. Mahasiswa membuat
laporan akhir kegiatan
asistensi mengajar
k. survei akhir program
l. Penilaian akhir
mahasiswa oleh DPL
dan guru pamong
3 Pasca Pelaksanaan
a. Penarikan mahasiswa
oleh Dosen Pembimbing
b. Penyerahan laporan
akhir oleh mahasiswa
c. Rekognisi/pengakuan
penyetaraan hasil belajar
sebesar 6 sks oleh Dosen
Pembimbing dan
Program Studi
Publikasi Luaran
4.