Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN DAN PERUMUSAN TEKNIS RENCANA PROGRAM

DAN PEMBELAJARAN DALAM KAIDAH BERPIKIR DESAIN DAN


INOVASI
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Berpikir Desain dan
Inovasi pada semester ganjil tahun akademik 2020/2021
dengan dosen pengampu Cucun Sunaengsih, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
PAKET 5 (SEMESTER 7)
Ulhaq Aghisni 02 / 1700618
Listy Sri Mulyani 24 / 1705967

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah pada mata kuliah Berpikir Desain dan Inovasi ini dengan judul
“Pengembangan Dan Perumusan Teknis Rencana Program dan Pembelajaran dalam
Kaidah Berpikir Desain dan Inovasi”.
Makalah ini mengandung beberapa pokok bahasan mengenai pengertian
pengembangan rencana program dan pembelajaran, pengembangan rencana program
dan pembelajaran dalam kaidah berpikir desain dan inovasi pengertian perumusan
teknis rencana program dan pembelajaran, serta perumusan teknis rencana program
dan pembelajaran dalam kaidah berpikir desain dan inovasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca maupun
oleh penyusun sendiri, meski sangat diakui bahwa masih terdapat kekurangan yang
perlu diperbaiki. Oleh karenanya, masukan dan saran sangat dinantikan untuk
perbaikan makalah ini.

Sumedang, November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pengembangan dan perumusan teknis rencana program dan pembelajaran
dengan kaidah desain thinking ini muncul sebab adanya permasalahan-
permasalahan yang timbul, dalam melakukan proses belajar mengajar perlu
adanya perencaan serta persiapan yang baik guna tercapainya tujuan
pembelajaran, hal ini yang harus dipelajari dan perlu dilakukan pendalaman saat
membuat perencanaan program dan pembelajaran agar kompetensi dapat
terwujud dengan proses yang tepat dan reasoning yang tepat agar dapat
dipetakan dengan jelas.
Panduan Direktorat Jendral Pendidikan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan mengenai proses pembuatan rencana pembelajaran memang sudah
dapat dikatakan baik, akan tetapi fakta yang terjadi pada saat praktik di lapangan
belum sepenuhnya berjalan dengan baik, masih banyak pendidik yang kurang
memahami dengan jelas tentang bagaimana menyusun sebuah rencana program
pembelajaran dengan baik yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama
ini tidak sedikit para pendidik yang membuat strategi pembelajaran yang kurang
tepat dengan metode pembelajarannya sehingga menimbulkan beberapa
permasalahan dalam proses belajar mengajar. Maka dalam makalah ini kami
akan membahas sedikit mengenai pengembangan dan teknis perumusan dalam
rencana program dan pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kaidah berpikir
desain atau Desain Thinking.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.2.1. Apa pengertian pengembangan rencana program dan pembelajaran?
1.2.2. Bagaimana pengembangan rencana program dan pembelajaran yang
kreatif dalam kaidah berpikir desain dan inovasi?
1.2.3. Apa pengertian perumusan teknis rencana program dan pembelajaran?
1.2.4. Bagaimana perumusan teknis rencana program dan pembelajaran dalam
kaidah berpikir desain dan inovasi?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan rencana program dan
pembelajaran.
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan rencana program dan
pembelajaran yang kreatif dalam kaidah berpikir desain dan inovasi.
1.3.3. Untuk mengetahui pengertian perumusan teknis rencana program dan
pembelajaran.
1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana perumusan teknis rencana program dan
pembelajaran dalam kaidah berpikir desain dan inovasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.2. Pengertian Pengembangan Rencana Program dan Pembelajaran


Pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan suatu alat maupun cara
yang baru, selama proses pengembangan perlu dilakukan penilaian serta
penyempurnaan secara terus-menerus guna untuk mengetahui sejauh apa
keberhasilan dari pengembangan yang dilakukan, jika proses pengembangan
dirasa sudah cukup baik maka kegiatan pengembangan tersebut bisa dihentikan.
Sedangkan rencanaan program pembelajaran merupakan proses penerjemahan
kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran yang nantinya
akan dijadikan pedoman oleh guru dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran.
Jadi, berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengembangan rencana program dan pembelajaran merupakan kegiatan
yang menghasilkan alat maupun cara yang baru terkait program dalam proses
pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

2.2. Pengembangan Rencana Program dan Pembelajaran yang Kreatif dalam


Kaidah Berpikir Desain dan Inovasi
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai bagaimana pengembangan rencana
program dan pembelajaran yang kreatif dalam kaidah berpikir desain dan inovasi
pada kurikulum berbasis kompetensi.
Tahapan-tahapan yang dilakukan diilustrasikan pada bagan dibawah ini :
Tahapan 1. Kompetensi 2. Metode 3. Penguasaan
Pengembangan mata pelajaran Pembelajaran Kompetensi

7. Materi 6. Perumusan 5. Perumusan 4. Perumusan


Pembelajaran kemampuan akhir bobot pencapain
Kompetensi
yang diharapkan kompetensi

11. Rancangan 10. Indikator 9. Strategi / 8. Capaian


Tugas Penilaian Bentuk Pemb. Belajar

12. Rancangan
Selesai.
Rubrik

Tahapan pengembangan program pembelajaran dimulai dengan perumusan


mata pelajaran yang diturunkan dari kompetensi per mata pelajaran, kompetensi
mata pelajaran tersebut merupakan turunan dari kompetensi bidang studi. Dalam
tahap perumusan kompetensi per mata pelajaran ini perlu dicermati lebih lanjut
agar saling melengkapi dan tidak terjadi tumpang tindih. Dan langkah-langkah
selanjutnya dapat dilihat pada bagan diatas.
Kegiatan pengembangan program pembelajaran ini berlangsung secara
bertahap serta terus menerus dilakakukan penialaian dan penyempuranaan,
tahapannya tidak dapat dilakukan secara acak. Tahapan tersebut dirancang agar
tercapainya rencana serta tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2.3. Pengertian Perumusan Teknis Rencana Program Dan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran merupakan proses penerjemahan kurikulum yang
berlaku menjadi program-program pembelajaran yang selanjutnya dapat
dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan
tujuan apa yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang akan
dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi/bahan apa yang akan
disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, alat atau media apa yang
diperlukan (R. Ibrahim 1993:2).
Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin
dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan untuk
menilai pencapaian tujuan tersebut, bahan materi yang akan disajikan, cara
menyampaikannya, persiapan alat atau media yang digunakan. Perencanaan
pembelajaran menjadikan guru dapat mempersiapkan dan menentukan tindakan
apa yang akan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. (Fachri, 2020)

2.4. Perumusan Teknis Rencana Program Dan Pembelajaran Dalam Kaidah


Berpikir Desain Dan Inovasi.
Kunci utama dari perancangan program pembelajaran kreatif ini adalah
dengan mengacu pada tahapan Design Thinking dan tahapan pencapaian
kemampuan Kognitif berdasarkan Taxonomi Bloom (Revised) untuk menjanin
tercapainya kompetensi yang diharapkan. Selain itu juga diperhatikan tahapan
pengembangan kemampuan afektif dan psikomotorik.
Proses penyusunan program kemudian disusun dengan menggunakan sistem
matriks yang dirancang untuk memenuhi setiap pertemuan dengan tahapan
Design Thinking dari mulai proses discovery hingga creation/evolution.
Perancangan ini menggunakan matriks dengan harapan bahwa dalam proses
pengisian rencana pembelajarannya akan sistematis, terencana dan tidak akan
terjadi tumpang tindih baik itu mata pelajaran, strategi pembelajaran, pencapaian
kompetensi, penilaiaan hingga rubrik yang dirancang untuk mengetahui hasil
evaluasi capaian pembelajaran.
Berikut ini dijelaskan rencana program dan pembelajaran dengan kaidah
Design Thinking dengan pola matriks isian yang terstruktur dimana susunan
matrik yang dijelaskan berikut ini tidak dapat dubah-ubah dan harus diisi sesuai
dengan urutan agar runut dan mempermudah logika pemilihan matriks
selanjutnya sehingga reasoning untuk setiap kebutuhan per elemennya dapat
dijawab dan dikomparasi.
Berikut merupakan tahapan rumusan rencana program dan pembelajaran
dengan kaidah Design Thinking menggunakan pola matriks:
1. Pada matriks, program dan pembelajaran disusun berdasarkan tahapan Design
Thinking sebanyak beberapa kali pertemuan per mata pelajaran per semester
dengan pencapaian akhir berupa penguasaan kompetensi.
2. Kemudian matriks perencanaan perumusan bobot pencapaian kompetensi dan
penilaian yang dirancang secara bertingkat. Rancangan bertingkat ini
ditujukan agar pada akhir pertemuan siswa dapat mendapatkan kompetensi
secara utuh (100%) sesuai yang direncanakan. Proses penilaian dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung selama satu semester. Penilaan
selama proses pembelajaran secara berkelanjutan yang dilakukan padasiswa
akan menjaga objektivitas penilaian.
3. Perumusan kemampuan akhir dirancang agar tidak hanya mencakup faktor
akademis, melainkan faktor-faktor kompetensi secara menyeluruh yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Setiap tahapan dimulai dari
tahapan dasar hingga pencapaian semua APK terpenuhi sesuai dengan
taksonomi Bloom. Tahapan pencapaian APK dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pencapaian kompetisi masing-masing mata pelajaran.
4. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tahapan Design Thinking juga
disesuaikan dengan tahapan pencapaian kemampuan APK. Materi
pembelajaran harus dimulai dengan upaya penguasaan kemampuan dasar
yang jika pada Design Thinking tahapan ini adalah penguasaan aspek
pengamatan dan pemahaman. Materi pembelajaran atau mata pelajaran yang
ditetapkan adalah hasil yang diturunkan dari kemampuan dan kompetensi
yang diinginkan. Hal yang serupa juga dilakukan untuk tahapan-tahapan
selanjutnya, seluruh mata pelajaran dirancang sesuai dengan kelompok sub-
kompetensi pada kelompok tahapan pembelajaran seperti observe, synthetize,
brainstorming, vote, prototyping dan creation. Kata prototyping dan create
dalam tahapan ini jika digunakan pada mata pelajaran yang tidak berorioentasi
produk dapat mengacu pada pembuatan tulisan, makalah, perumusan ide,
perumusan karya tulis dan lain-lain.
5. Pada matriks, perumusan capaian pembelajaran tidak dimaksudkan untuk
dapat digunakan secara umum. Capaian pembelajaran dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan masing-masing kajian.
6. Terdapat banyak sekali jenis strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
yang bermacam-macam dapat disesuaikan dengan rumusan sesuai tujuan dan
fungsi matriks-matriks sebelumya. Strategi pembelajaran ini diturunkan dari
matriks diatasnya agar didapatkan konsistensi dari tahap awal hingga akhir
sehingga reasoning-nya dapat dipetakan dengan jelas.
7. Penilaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kriteria ini
perlu disusun untuk menjelaskan secara transparan aspek apa saja yang
dinilai. Lebih jauh lagi adalah untuk menjelaskan bahwa pada setiap
tahapannya memiliki strategi pembelajaran yang berbeda dengan kriteria yang
berlainan dalam penilaianya. Dengan pemetaan kriteria ini dimungkinkan bagi
guru untuk tidak melakukan pengulangan atau tumpang tindih terhadap
berbagai kebutuhan untuk mencapai kompetensi akhir.
8. Perancangan tugas adalah turunan dari matriks-matriks sebelumnya.
Rancangan tugas ini juga menjelaskan mengenai tujuan tugas pada setiap
tahapannya, uraian tugas, objek garapan, yang harus dikerjakan, batasan
tugas, metode pelaksanaan tugas hingga kriteria penilaian yang jelas. Matriks
ini membantu untuk menjaga transparansi dan menghindari dari tumpang
tindih tugas yang sama serta membantu untuk mengerucutkan tugas agar
searah dengan kompetensi.
9. Pada matriks, diadaptasi dari format penilaian California State University
yang dikolaborasi dengan kaidah Design Thinking yang meliputi rubrik untuk
evaluasi perkembangan kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Beberapa kemampuan tersebut diurut dari kemampuan dasar
hingga kemampuan tinggi, seperti kemampuan presentasi, penguasaan konten,
konsep pemikiran, pelaksanaan tugas, proses pencarian informasi, interaksi
sosial, kreativitas, kompetensi teknologi, kepemimpinan, transfromasi
informasi dan partisipasi.
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan
Dalam desain thinking atau berpikir desain yang biasanya digunakan pada
proses perancangan dan pengembangan di bidang social, politik, ekonomi, bisnis
juga ternyata dapat digunakan untuk perancangan dan pengembangan dalam
bidang Pendidikan. Dengan adanya desain thinking proses penyusunan dan
pengembangan rencana program dan pembelajaran menjadi lebih mudah,
transparan dan terstruktur hingga efektifias pembelajaran meningkat serta tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan program dan pembelajaran dilakukan dengan membuat matriks-
matriks perencanaan yang berkolaborasi dengan kaidah berpikir desain dan pola
pembelajaran lain untuk mendapatkan kompetensi tertentu. Tahap perencanaan
merupakan langkah awal dalam pengembangan suatu program, termasuk pada
sebuah program pembelajaran.

3.2. Saran
Perencanaan, pengembangan serta perumusan teknik program pembelajaran
haruslah dilakukan secara sistematis dan kompherensif guna tercapainya tujuan
dari program yang telah dibuat. Pada tahapan pengembangan program
pembelajaran seorang pendidik harus mempersiapkan segala aspek yang
mendukung, salah satunya yaitu mengenai sumber daya bahan dan sumber daya
manusia.
Jika seluruh aspek dan konsep-konsep yang dibuat sudah terpenuhi
diharapkan akan terbangun atmosfer belajar mengajar yang kuat dan kreatif
sehingga proses transfer ilmu antara pendidik dan peserta didik diterima dengan
baik sebagai suatu kebutuhan yang tumbuh secara sadar.
DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, D. [2013]. Konsep Desain Thinking Bagi Pengembangan Rencana Program


dan Pembelajaran Kreatif Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Konferensi Nasional : Inovasi dan Technopreneurship IPB
International Convention Center, 1-6. doi :
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=konsep+desain+thinking+bagi+pengembanga
n&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DY2rNaNuz8RwJ
Cahyaningrum, M. 2018. Pengembangan Program Pembelajaran Bahasa Arab.
[Online]. Tersedia di
http://meilindacahya02.blogspot.com/2018/01/pengembangan-program-
pembelajaran.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai