Anda di halaman 1dari 4

Jawaban

1. 1.Pembelajaran terpusat pada anak

Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu system pembelajaran yang


memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Siswa
dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu
pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya. Siswa dapat mencari
tahu sendiri apa yang dia butuhkan.

2.Belajar melalui proses pengalaman langsung

Pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep
dan prisip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan
secara langsung sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya secara langsung. Siswa
akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami,
bukan sekedar memperoleh informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai
aktor pencari fakta serta informasi untuk mengembangkanpengetahuannya.

3.Sarat dengan muatan saling keterkaitan, sehingga batasan antarmata pelajaran tidak
begitu jelas

Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu


gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak/dibatasi. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena
pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif dan
bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.

4.Lebih menekankan kebermaknaan dan pembentukan pemahaman

Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang
membentuk semacam jalinan antarskema yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan
berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat
dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari siswa. Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Dari
kegiatan ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan
apa yang diperoleh dari belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam
kehidupan siswa tersebut sehari-hari.

5.Lebih mengutamakan proses daripada hasil.

Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry (penemuan


terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu

dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampua siswa sehingga


memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus. Bila guru merasa kesulitan
karena jumlah murid yang terlalu banyak guru bias meminta bantuan guru yang lain atau
membagi-bagi anak dalam beberapa kelompok.

6. HOLISTIK
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu
diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus,tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkann siswa untuk memahami suatu
fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa lebih arif dan
bijak di dalam menyikapi atau mengahdapi kejadian yang ada di depan mereka.

2. 1. Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya adalah keterampilan seorang guru untuk mengadakan tanya jawab
sebagai umpan balik proses pembelajaran yang dilakukan. Keterampilan ini wajib dimiliki
oleh semua guru, baik guru pemula maupun guru profesional. 

Pertanyaan yang dilontarkan guru harus berkualitas dan mengacu pada materi yang sedang
dipelajari. Bapak/Ibu juga bisa menerapkan pertanyaan HOTS agar kemampuan berpikir
siswa menjadi lebih kreatif. 

Keterampilan bertanya seorang guru bisa membawa dampak positif bagi para peserta didik,
yaitu sebagai berikut.

1.Memberikan rasa ingin tahu berlebih peserta didik terhadap suatu materi yang ditanyakan.

2.Melatih peserta untuk berani mengungkapkan pendapatnya sesuai pemahaman siswa


tersebut.

3.Melatih peserta didik untuk fokus.

4.Menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik.

Adapun contoh keterampilan bertanya adalah sebagai berikut.

Bu Ratih sedang mengajar materi Fisika kelas X tentang Massa Jenis. Untuk mengoptimalkan


pemahaman peserta didik, Bu Ratih memberikan pertanyaan beberapa pertanyaan yang
sekiranya tidak membuat peserta didik menjawab secara serentak, misalnya:

Jika kamu memiliki dua buah benda, misalnya kertas dan besi, lalu keduanya kamu celupkan di
dalam air. Pasti besi akan tenggelam sedangkan kertas akan mengapung. Kira-kira, apa
penyebabnya?

Itulah sebagian kecil contoh keterampilan bertanya seorang guru.

2. Keterampilan Memberikan Penguatan

Keterampilan penguatan adalah keterampilan seorang guru dalam mempertahankan


kemungkinan berulangnya suatu perilaku peserta didik. Artinya, guru bisa membuat peserta
didik konsisten dalam melakukan sesuatu. 

Keterampilan penguatan bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Penguatan verbal
adalah penguatan yang dilakukan secara lisan. 

Sementara itu,  penguatan nonverbal adalah penguatan yang dilakukan melalui gerakan tubuh,
mimik, dan sebagainya. Adapun contoh keterampilan penguatan verbal dan nonverbal
adalah sebagai berikut.

 Penguatan verbal, yaitu dengan memberikan pujian dan penghargaan bagi peserta didik.
 Penguatan nonverbal, yaitu dengan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan,
memberikan usapan kasih sayang, dan sebagainya.

3. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dilakukan secara sistematis agar peserta
didik bisa antusias sebelum pelajaran dimulai dan berkesan setelah pembelajaran usai. 

Adapun penjelasan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Keterampilan membuka pembelajaran

Keterampilan membuka pembelajaran adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk


mengondisikan peserta didik agar mereka bisa fokus dengan materi yang akan dipelajari. 

Contoh keterampilan membuka pembelajaran adalah dengan menghubungkan antara materi


yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya atau membuat apersepsi berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari.

b. Keterampilan menutup pembelajaran

Sama halnya dengan membuka, menutup pembelajaran juga membutuhkan keterampilan.


Penutupan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara terburu-buru, melainkan dikondisikan
terlebih dahulu, misalnya didahului merangkum dan dilanjutkan dengan berdoa.

4. Keterampilan Mengelola Kelas

Mengelola kelas merupakan tugas wajib bagi seorang guru. Kondusif tidaknya proses
pembelajaran ditentukan dengan bagaimana cara guru mengelola kelas tersebut. Itulah
mengapa, untuk mengelola kelas dibutuhkan suatu keterampilan. 

Keterampilan mengelola kelas adalah kemampuan seorang guru untuk mengondisikan kelas
sedemikian sehingga proses pembelajaran bisa berjalan secara optimal. 

Adapun contoh keterampilan mengelola kelas adalah saat ada sebagian peserta didik
membuat onar di tengah pembelajaran, guru harus memberikan pengertian pada peserta
didik yang onar tersebut agar pembelajaran bisa berjalan lancar kembali.

5. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Kondisi kelas yang terkadang tidak kondusif membuat guru berpikir lebih ekstra, bagaimana
cara mengembalikan kelas agar lebih kondusif? Tak jarang, Bapak/Ibu mengubah haluan
dengan membentuk kelompok kecil dalam kelas. 

Masing-masing kelompok beranggotakan peserta didik yang kemampuan kognitifnya


sepadan. Nantinya, Bapak/Ibu guru akan mendatangi tiap kelompok untuk memberikan
bimbingan terkait materi yang sedang dipelajari. 

Keterampilan guru seperti ini disebut sebagai keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan.

3.

4.

Anda mungkin juga menyukai