Pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep
dan prisip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan
secara langsung sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya secara langsung. Siswa
akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami,
bukan sekedar memperoleh informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai
aktor pencari fakta serta informasi untuk mengembangkanpengetahuannya.
3.Sarat dengan muatan saling keterkaitan, sehingga batasan antarmata pelajaran tidak
begitu jelas
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang
membentuk semacam jalinan antarskema yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan
berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat
dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari siswa. Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Dari
kegiatan ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan
apa yang diperoleh dari belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam
kehidupan siswa tersebut sehari-hari.
6. HOLISTIK
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu
diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus,tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkann siswa untuk memahami suatu
fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa lebih arif dan
bijak di dalam menyikapi atau mengahdapi kejadian yang ada di depan mereka.
2. 1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya adalah keterampilan seorang guru untuk mengadakan tanya jawab
sebagai umpan balik proses pembelajaran yang dilakukan. Keterampilan ini wajib dimiliki
oleh semua guru, baik guru pemula maupun guru profesional.
Pertanyaan yang dilontarkan guru harus berkualitas dan mengacu pada materi yang sedang
dipelajari. Bapak/Ibu juga bisa menerapkan pertanyaan HOTS agar kemampuan berpikir
siswa menjadi lebih kreatif.
Keterampilan bertanya seorang guru bisa membawa dampak positif bagi para peserta didik,
yaitu sebagai berikut.
1.Memberikan rasa ingin tahu berlebih peserta didik terhadap suatu materi yang ditanyakan.
Jika kamu memiliki dua buah benda, misalnya kertas dan besi, lalu keduanya kamu celupkan di
dalam air. Pasti besi akan tenggelam sedangkan kertas akan mengapung. Kira-kira, apa
penyebabnya?
Keterampilan penguatan bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Penguatan verbal
adalah penguatan yang dilakukan secara lisan.
Sementara itu, penguatan nonverbal adalah penguatan yang dilakukan melalui gerakan tubuh,
mimik, dan sebagainya. Adapun contoh keterampilan penguatan verbal dan nonverbal
adalah sebagai berikut.
Penguatan verbal, yaitu dengan memberikan pujian dan penghargaan bagi peserta didik.
Penguatan nonverbal, yaitu dengan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan,
memberikan usapan kasih sayang, dan sebagainya.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dilakukan secara sistematis agar peserta
didik bisa antusias sebelum pelajaran dimulai dan berkesan setelah pembelajaran usai.
Adapun penjelasan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah sebagai berikut.
Mengelola kelas merupakan tugas wajib bagi seorang guru. Kondusif tidaknya proses
pembelajaran ditentukan dengan bagaimana cara guru mengelola kelas tersebut. Itulah
mengapa, untuk mengelola kelas dibutuhkan suatu keterampilan.
Keterampilan mengelola kelas adalah kemampuan seorang guru untuk mengondisikan kelas
sedemikian sehingga proses pembelajaran bisa berjalan secara optimal.
Adapun contoh keterampilan mengelola kelas adalah saat ada sebagian peserta didik
membuat onar di tengah pembelajaran, guru harus memberikan pengertian pada peserta
didik yang onar tersebut agar pembelajaran bisa berjalan lancar kembali.
Kondisi kelas yang terkadang tidak kondusif membuat guru berpikir lebih ekstra, bagaimana
cara mengembalikan kelas agar lebih kondusif? Tak jarang, Bapak/Ibu mengubah haluan
dengan membentuk kelompok kecil dalam kelas.
Keterampilan guru seperti ini disebut sebagai keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan.
3.
4.