NIM : 858064798
KODE/MATA KULIAH : PDGK 4105/STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
SEMESTER/KELAS : 5/A
TUGAS :3
d. Keterampilan Menjelaskan
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar, menjelaskan berarti
mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara
sistematis, sehingga dapat dengan mudah dipahami mahasiswa.
Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatu
menjadi jelas”. dalam kegiatan makna pengkajian makna secara sistematis
sehingga yang menerima penjelasan memiliki gambaran yang jelas tentang
hubungan informasi yang satu dengan informasi lainnya. Misalnya hubungan
informasi baru dengan lama, hubungan sebab akibat, hubungan antara teori dan
praktik, atau hubungan antara dalil-dalil dengan contoh.
e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Kegiatan ini dilakukan dosen untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh
perhatian pada diri mahasiswa. dan menutup pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
- Prinsip-prinsipnya adalah
1. Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosial budaya,
materi yang sedang disajikan, dan kemampuan guru menciptakan variasi tersebut.
2. Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu
terjadinya proses belajar.
3. Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak
merusak suasana kelas, dan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar.
4. Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan
yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam rencana
pembelajaran. Selain itu, perubahan komponen keterampilan mengadakan variasi
dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan balikan
yang diterima guru dari siswa selama pembelajaran berlangsung.
d. Komponen keterampilan menjelaskan
1). Keterampilan merencanakan penjelasan
2). Keterampilan menyajikan penjelasan
- Prinsip-prinsipnya adalah
1. Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut.
Memperhatikan kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, dan
bahan yang dijelaskan. Ketiga komponen ini harus mempunyai kaitan yang jelas
sehingga bahan yang dijelaskan guru sesuai dengan khazanah pengalaman dan latar
belakang kehidupan siswa.
2. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran, tergantung dari
munculnya kebutuhan akan penjelasan.
3. Penjelasan yang diberikan harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pelajaran.
4. Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan
suatu penjelasan muncul dari siswa, misalnya siswa mengajukan suatu pertanyaan
yang memerlukan penjelasan.
2. Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali (mereviu)
b. Menilai (mengevaluasi)
c. Memberi tindak lanjut
- Prinsip-prinsipnya adalah
1. Bermakna
Kegiatan yang dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna,
artinya relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik
siswa sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian,
meningkatkan motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereviu atau menilai.
2. Berurutan dan Berkesinambungan
Guru hendaknya selalu menjaga agar prinsip berurutan dan berkesinambungan ini
terwujud di dalam kelas. Dalam hal ini, guru hendaknya berusaha membuat susunan
kegiatan yang tepat, yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa.
serta jelas kaitannya antara yang satu dengan yang lain.
- Prinsip-prinsipnya adalah
1. Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas
yang siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan.
2. Topik atau masalah yang didiskusikan haruslah topik/masalah yang memerlukan
informasi pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkannya.
3. Diskusi kelompok di sekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk
membimbingnya. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat memodelkan fungsi
pimpinan diskusi kelompok sehingga secara berangsur-angsur siswa dapat memimpin
diskusi.
3. Diskusi harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan sehingga
memungkinkan terjadinya sikap saling menghargai.
g. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas
Sesuai dengan sifatnya, keterampilan ini mencakup guru untuk mencegah terjadinya
gangguan sehingga kondisi belajar yang optimal dapat diciptakan dan dipelihara. Untuk
mewujudkan kemampuan ini, guru harus mampu mengambil prakarsa dalam mengendalikan
kegiatan pembelajaran sehingga gangguan-gangguan yang dapat menurunkan atau merusak
kondisi belajar tidak sempat muncul.
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru untuk mengatasi gangguan yang muncul
secara berkelanjutan sehingga kondisi kelas yang terganggu dapat dikembalikan menjadi
kondisi yang optimal. Ada 3 pendekatan yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengatasi
gangguan berkelanjutan, yaitu modifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok, dan
menemukan serta mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah.
- Prinsip-prinsipnya adalah
Agar mampu mengelola kelas secara efektif, guru harus memperhatikan berbagai hal berikut :
1. Kehangatan dan keantusiasan guru sangat berperan dalam menciptakan iklim kelas yang
menyenangkan.
2. Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar dan berperilaku
baik akan mengurangi kemungkinan munculnya perilaku yang menyimpang.
5. Guru harus selalu menekankan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian
pada hal-hal yang negatif
6. Guru hendaknya mampu menjadi contoh dalam menanamkan disiplin diri sendiri.
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan adalah terjadinya hubungan yang sehat dan akrab antara guru - siswa dan siswa-
siswa, Situasi seperti ini hanya mungkin diciptakan jika guru memiliki keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi yang memungkinkan terciptanya suasana terbuka.
Situasi semacam ini memungkinkan siswa merasa bebas mengungkapkan pikiran dan
perasaannya tanpa dihantui oleh rasa takut atau cemas akan ditolak atau dicemoohkan oleh
guru atau temannya.
2. Keterampilan Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran
Salah satu peran yang harus dimainkan oleh guru dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan adalah sebagai organisator kegiatan pembelajaran Agar dapat melaksanakan
peran tersebut dengan baik.
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru diharapkan dapat membantu para
siswa hingga dapat menyelesaikan tugasnya tanpa mengalami frustrasi.
Sejalan dengan tuntutan ini, guru barus mampu membuat perencanaan kegiatan belajar dan
mampu melaksanakannya. Perencanaan yang mantap dapat dibuat berdasarkan hasil
diagnosis guru terhadap kemampuan akademik siswa, kemampuan memahami, gaya belajar,
kecenderungan minat, serta tingkat kedisiplinan siswa. Berdasarkan hasil diagnosis tersebut,
guru menetapkan kondisi dan tuntunan belajar yang memungkinkan siswa memikul tanggung
jawab belajar secara mandiri.
- Prinsip-prinsipnya adalah
1. Guru yang sudah biasa dengan pengajaran klasikal, sebaiknya mulai dengan pengajaran
kelompok kecil, kemudian perorangan. Sementara itu, guru yang belum memiliki cukup
pengalaman mengajar sebaiknya mulai dengan pengajaran perorangan, kemudian bertahap ke
pengajaran kelompok kecil.
2. Topik-topik yang bersifat umum, seperti pengarahan, informasi umum sebaiknya diberikan
secara klasikal, sedangkan pembahasan lebih lanjut dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
kelompok kecil atau perorangan.