Anda di halaman 1dari 7

KETERAMPILAN DASAR

MENGAJAR 1

DISUSUN OLEH :

1. EKA APRILIANITA ( 835900509 )


2. GEA AGITA ( 835906517 )
3. YENI FITRI YANI ( 835896043 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Istilah mengajar sering disatukan dengan belajar, sehingga sudah
menjadi satu kalimat majemuk “kegiatan belajar mengajar” (KBM), proses
belajar mengajar (PBM) dan untuk menyebutkan kedua istilah tersebut, saat
ini disatukan dengan “pembelajaran”. Dengan demikian jika disebut
“pembelajaran” itu berarti menunjukkan proses kegiatan yang melibatkan
unsur belajar dan mengajar.
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau
keterampilan yang khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur
agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan
professional. Dengan demikan keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan
beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dengan
beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat
harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, atau instruktur
dalam melaksanakan tugasnya.
Keterampilan Dasar Mengajar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh
guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang
studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas,
keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu
dikembangkan. Perkembangan dunia pendidikan menggunakan media dan
teknologi saat ini menyebabkan kekhasan ciri pengajaran dari masing-masing
studi makin tampak, dan perbedaannya dengan pengajaran bidang studi lain
makin nyata.
Kegiatan Belajar 1
A. KETERAMPILAN BERTANYA
Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang
dilontarkan guru yang menuntun respon atau jawaban dari peserta didik
Keterampilan bertanya bertujuan untuk :
1. Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
2. Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
3. Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
4. Melatih peserta didik berfikir divergen
5. Mencapai tujuan belajar

B. DEFINISI DAN FUNGSI PERTANYAAN


G. A. Brown dan R. Edmonson (1984) mendefinisikan pertanyaan sebagai
“segala pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan)”. Dengan
perkataan lain, pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kata tanya, tetapi
dapat juga dalam bentuk kalimat perintah atau kalimat pernyataan.
Fungsi pernyataan menurut Turney ( 1979 ) :
1. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topic
2. Memusatkan perhatian pada masalah tertentu
3. Menggalakkan penerapan belajar aktif
4. Merangsang siswa memberikan pertanyaan sendiri
5. Menstrukturkan tugas-tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung
secara maksimal
6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
7. Mengomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
8. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan
pemahamannya tentang informasi yang diberikan
9. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat
mendorong mengembangkan proses berpikir
10. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau
pernyataan guru
11. Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi
12. Membentu siswa menyetakan perasaan dan pikiran yang murni

C. KOMPONEN – KOMPONEN KETERAMPILAN BERTANYA


Pada dasarnya komponen bertanya dibagi menjadi dua yaitu
sebagai berikut :
1. Keterampilan Bertanya Dasar
Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen – komponen
berikut :
a) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
b) Pemberian acuan
c) Pemusatan
d) Pemindahan giliran
e) Penyebaran
f) Pemberian waktu berpikir
g) Pemberian tuntunan

2. Keterampilan Bertanya Lanjut


Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen:
1. Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
2. Pengaturan urutan pertanyaan
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
4. Peningkatan terjadinya interaksi.

D. PRINSIP PENGGUNAAN
Dalam menerapkan keterampilan bertanya, guru hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan atau hal-hal yang
mempengaruhi keefektifan pertanyaan sebagai berikut :
1. Kehangatan dan Keantusiasan
2. Menghindari kebiasaan berikut
 Mengulangi pertanyaan sendiri
 Mengulangi jawaban siswa
 Menjawab pertanyaan sendiri
 Mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak
 Mengajukan pertanyaan ganda
 Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan
3. Memberikan waktu berpikir
4. Mempersiapkan pertanyaan pokok yang di ajukan
5. Menilai pertanyaan yang di ajukan
Kegiatan Belajar 2

1. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN


Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah
bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadapa tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi siswa atas
perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi, atau
penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati
siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar
mengajar.
Tujuan Pemberian Penguatan adalah :
a. Meningkatkan perhatian siswa
b. Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
c. Memudahkan siswa belajar
d. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong
munculnya perilaku yang positif
e. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
f. Memelihara iklim kelas yang kondusif
2. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Secara terperinci komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penguatan Verbal
b. Penguatan Non Verbal
c. Penguatan Tak Penuh

3. PRINSIP PENGGUNAAN KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN


Prinsip – Prinsip penguatan adalah sebagai berikut :
a. Kehangatan dan Keantusiasan
b. Kebermaknaan
c. Menghindari penggunaan respon negative
Kegiatan Belajar 3
1. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi
di dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan,
meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa
yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa. Komponen
keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut:
1. Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara, pemusatan
perhatian, kesenyapan, pergantian posisi guru, kontak pandang serta
gerakan badan dan mimik.
2. Variasi pola interaksi dan kegiatan.
3. Variasi penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alat/bahan yang
dapat didengar, dilihat, dan dimanipulasi.
Dalam mengadakan variasi, guru perlu mengingat prinsip-prinsip
penggunaannya yang meliputi kesesuaian, kewajaran, kelancaran dan
kesinambungan, serta perencanaan bagi alat/bahan yang memerlukan penataan
khsusus.

Anda mungkin juga menyukai