Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANDIRI KE 2

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU di SD

Nama Mahasiswa : Lisa Khoirul Umam


NIM : 857740533
Makul : Pembelajaran Terpadu di SD
Dosen : Rahmad Sahid, S.Pd., M.Pd.
TM : 2 (Dua)

RANGKUMAN PDGK. 4205 PEMBELAJARAN TERPADU di SD


(MODUL 3 DAN 4)

MODUL 3
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

KEGIATAN BELAJAR 1. KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM


PEMBELAJARAN TERPADU

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu di sekolah dasar, seorang guru


dituntut memiliki berbagai kemampuan yang optimal, baik kemampuan kognitif, sikap
dan keterampilan. Kemampuan kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual dan
kemampuan bidang sikap berkaitan dengan kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai
hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Sedangkan kemampuan bidang
keterampilan berkaitan dengan kemampuan guru dalam menguasai berbagai
keterampilan mengajar yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu.

A. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran dalam Pembelajaran Terpadu


1. Pengertian
Kemampuan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang berkaitan dengan
usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan
menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaaha guru
dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran.
2. Manfaat
Keterampilan membuka pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat
memberi manfaat untuk:
a. Memantapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pembelajaran
b. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
c. Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan dilakukan
d. Menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara pengalaman yang sudah
dimiliki dengan tema yang akan dipelajari
Keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat memberi
manfaat untuk:
a. Memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang
telah dilaluinya
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran terpadu
c. Menetapkan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan siswa untuk
mengembangkan kompetensi yang telah dikuasainya
3. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
a. Menumbuhkan Perhatian Siswa
Perhatian merupakan salah satu prinsip yang diperlukan dalam belajar. Jika ingin
berhasil dalam menarik perhatian siswa, guru bisa melakukannya dengan
berbagai cara, diantaranya:
1) Variasi gaya mengajar guru
2) Penggunaan pembelajaran yang tepat dan dapat menarik perhatian siswa
3) Penggunaan pola interaksi pembelajaran yang bervariasi
b. Membangkitkan Motivasi Siswa
1) Memperlihatkan sikap hangat dan antusias
2) Mennimbulkan rasa ingin tahu
3) Mengemukakan ide yang bertentangan
4) Memperhatikan minat siswa
c. Memberi Acuan
1) Mengemukakan tujuan dan batas tugas
2) Menjelaskan langkah pembelajaran
3) Mengingatkan inti tema yang akan diajarkan
4) Mengajukan pertanyaan
d. Membuat Kaitan
4. Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran
Untuk menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu, guru harus
memperhatikan komponen-komponen keterampilannya, yakni :
a. Meninjau kembali materi pelajaran yang telah dibahas
b. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa

B. Keterampilam Menjelaskan dan Bertanya dalam Pembelajaran Terpadu


1. Pengertian
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guna untuk memperoleh
informasi tentang suatu objek yang ditanyakan dan meningkatkan terjadinya
interaksi pembelajaran yang efektif.
Manfaat Keterampilan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat
diantaranya untuk:
a. Membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang dipelajari
b. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah
c. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan
d. Meningkatkan efektifitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar
merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa
e. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber
f. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang diperlukan
g. Menggunakan waktu secara lebih efektif dan efisien
Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat
diantaranya untuk mengarahkan siswa lebih efektif mempelajari sesuatu tema dari
berbagai aspek yang terintegrasi:
a. Meningkatkan kegiatan belajar yang lebih bervariasi dan bermakna
b. Mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi
c. Memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya
d. Meningkatkan keterlibatan siswa secara mental
e. Menumbuhkan keberanian siswa
f. Menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas
2. Komponen Keterampilan Menjelaskan
Merencanakan isi tema pembelajaran terpadu yang akan dijelaskan merupakan
tahap awal keberhasilan dari kegiatan menjelaskan. Dalam merencanakan isi
tema pembelajaran terpadu ini perlu memperhatikan hal penting berikut:
a. Isi tema yang akan dijelaskan harus dianalisis secara keseluruhan termasuk
unsur-unsur yang berkait dalam isi tema tersebut
b. Isi tema mencerminkan inti atau esensi dari kompetensi dasar dan indikator-
indikator pada masing-masing mata pelajaran
c. Isi tema memiliki signifikansi atau memiliki tingkat keberatian yang tinggi bagi
siswa
d. Isi tema mengandung nilai guna bagi kehidupan siswa atau menunjang kecakapan
hidup
Komponen-komponen menjelaskan diantaranya:
a. Kejelasan
Kejelasan ini biasanya menyangkut hal-hal berikut: Kelancaran dan kejelasan
ucapan dalam berbicara, Susunan kalimat yang digunakan, dan Penggunaan istilah
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi
c. Pemberian tekanan
d. Umpan balik
e. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam berbagai
pengalaman pembelajaran yang menarik dan terarah
f. Melayani karakteristik siswa dan gaya belajarnya yang beraneka ragam

3. Komponen Pada Keterampilan Memberi Penguatan


Keterampilan memberi penguatan bisa dilakukan dalam bentuk verbal dan non-
verbal. Penguatan verbal maksudnya adalah penguatan yang dilakukan secara
verbal melalui kata-kata atau kalimat, sebaliknya penguatan non-verbal tidak
dilakukan melalui kata-kata atau kalimat.
a. Penguatan verbal
Penguatan yang dilakukan secara verbal merupakan penguatan yang
dilakukan paling sederhana digunakan dalam kegiatan pembelajaran tepadu.
Dikatakan sederhana karena hanya menggunakan kata-kata atau kalimat saja.
Namun demikian jenis penguatan ini tidak bisa dianggap mudah, sebab jika
salah dalam penerapannya akan mengakibatkan efek yang kurang
menguntungkan. Misalnya, guru menyampaikannya pada situasi yang tidak
tepat atau keliru dalam memilih kata-kata atau kalimat. Bentuk penguatan
verbal ini bisa berupa kata-kata atau kalimat pujian, dukungan, pengakuan
atau dorongan yang dapat menguatkan tingkah laku dan penampilan siswa.
b. Penguatan Non Verbal
Penguatan Non Verbal dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu bisa
ditunjukkan dengan cara-cara seperti : raut wajah atau mimik muka, gerakan
atau isyarat badan, gerak mendekati siswa, sentuhan, kegiatan yang
menyenangkan, symbol atau tanda dan penguatan dengan benda-barang.
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif dan dapat
memperlancar pencapaian kompetensi dasar oleh siswa maka dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu guru hendaknya memperhatikan enam prinsip
sebagai berikut :
1) Pemberian penguatan harus disertai sikap kehangatan dan keantusiasan dari guru
yang dapat ditunjukkan raut muka berseri dan senyuman
2) Penguatan yang diberikan harus bermakna bagi siswa sehingga siswa
termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya
3) Penguatan yang diberikan harus menghindari segala jenis respon negatif seperti
kata-kata kasar, cercaan,, hukuman, hinaan atau ejekan.
4) Penguatan yang diberikan harus memiliki sasaran yang jelas.
5) Penguatan harus diberikan dengan segera setelah siswa menunjukkan respon
yang diharapkan.
6) Penguatan yang diberikan harus bervariasi, tidak sebaliknya monoton
dan membosankan.
4. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
a. Variasi dalam Gaya Mengajar
Secara garis besar, hal-hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat
divariasikan oleh seorang guru berkisar pada butir-butir berikut :
1) Penggunaan variasi suara
2) Variasi dengan pemusatan perhatian
3) Variasi dengan kesenyapan
4) Variasi dengan kontak pandang
5) Variasi dengan gerakan badan dan mimic
6) Variasi dengan perubahan posisi guru
b. Variasi dalam pola interaksi Pembalajaran
Variasi dalam pola interaksi guru-siswa yang bisa dikembangkan dalam
pelaksanakan pembelajaran terpadu terdiri atas.
1) Pola interaksi satu arah. Pola ini dilakukan biasanya dengan
pertimbangan bahwa materi tema tersebut dianggap cukup sulit, sehingga
guru memandang perlu untuk dijelaskan secara lebih terperinci dan tuntas.
Jika tidak dijelaskan seperti itu dikhawatirkan akan terjadi kesalahan
pemahaman terhadap konsep-konsep yang ada dalam materi tema yang
dibahas.
2) Pola interaksi dua arah. Pola ini merupakan pengembangkan dari pola
pertama yang divariasikan dengan metode tanya jawab.
3) Pola interaksi banyak arah. Pola ini menuntut aktivitas siswa yang lebih
tinggi disbanding kedua pola di atas, dimana interaksi yang terjadi tidak
hanya guru dengan siswa, tetapi juga interaksi antarsiswa dengan siswa-siswa.
c. Variasi dalam Penggunaan Media
Menurut hasil riset yang dilakukan oleh British Audio-Visual Association
menyatakan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang
melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut :
1) 75% melalui indera penglihatan (visual)
2) 13% melalui indera pendengaran (auditori)
3) 6% melalui indera sentuhan dan perabaan
4) 6% melalui indera penciuman dan lidah
Media Visual
1) Media visual yakni media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri
atas media yang dapat diproyeksikann dan media yang tidak dapat
diproyeksikan.
2) Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang
menggunakan alat proyeksi di mana gambar atau tulisan akan nampak pada
layar. Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam misalnya
gambar diam dan proyeksi gerak misalnya gambar bergerak.
3) Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan
secara fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia,
binatang, tempat.
4) Tempat atau objek lainnya yang ada kaitannyadengan bahan/isi tema
yang diajarkan.
5) Gambar diam ada sifatnya tunggal ada juga yang berseri, yaitu berupa
sekumpulan gambar diam paling berhubungan satu dengan lainnya.
Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gambar diam ini,
diantaranta:
1) Media ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak
menjadi lebih konkret,
2) Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender dan
sebagainya
3) Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain
4) Tidak mahal bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya
5) Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan sesama tema.
Gambar diam juga merupakan media dimensi dan tidak bisa menimbulkan
gerak.Media yang tidak bisa diproyeksikan:
1) Media grafis adalah media pandang dua dimensi
2) Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan
dalam pembelajaran terpadu di kelas awal sekolah dasar.
3) Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang
berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada siswa
4) Media Audio. Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (hanya didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa untuk mempelajari isi tema. Contoh media
audio, yaitu program kaset suara dan program audio.
Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan apabila kita akan
menggunakan media audio di sekolah dasar yaitu :
a. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik siswa yang sudah
memiliki kemmapuan dalam berfikir abstrak
b. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibandingkan media
lainnya
c. Karena sifatnya yang auditif Media audio visual media ini merupakan
kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media
pandang-dengar. Contoh dari media visual ini di antaranya program televisi /
video pendidikan / intruksional, program slide suara dan sebagainya.
MODUL 4
PEMBELAJARAN TERPADU

KEGITAN BELAJAR I TAHAPAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERPADU.

Tahapan Perencanaan Pembelajaran Terpadu. Kompetensi lulusan SD dan MI adalah :


1. Mengenali dan membiasakan berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan peduli
terhadaplingkungan.
3. Berpikir logis, kritis, dan kreatif serta berkomonikasi melalui berbagai media
4. Menyenangi keindahan
5. Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

STRUKTUR KURIKULUM SD dan MI


Kelas Alokasi Waktu
I dan II III sampai
dengan IV
A. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendekatan 3
Pendidikan kewarganegaraan TEMATIK 5
dan Pengetahuan sosial
Bahasa Indonesia 5
Matematika 5
Pengetahuan Alam 4
Kerajinan tangan dan 4
kesenian
Pendidikan Jasmani 4
B. Pembiasaan Kegiatan yang mendorong/ 2
mendukung pembiasaan
C. Muatan Lokal Kegiatan atau mata pelajaran -
Jumlah 27 32

Penjelasan untuk kelas I dan II :


1. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar
pembiasaan dengan menggunakan pendekatan tematik diorganisasikan sepenuhnya oleh
sekolah dan madrasah.
2. Penjelasan teknik pendekatan tematik diatur dalam pedoman tersendiri.
3. Alokasi waktu total yang disediakan adalah 27 jam pelajaran perminggu.
4. Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 35 menit
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 – 40 minggu
6. Alokasi waktu sebanyak 27 jam pelajaran pada dasarnya dapat diatur dengan bobot
berkisar 15% Agama 50% membaca dan menulis permulaan serta berhitung 35%, IPA,
PKn dan Pendidikan Jasmani.
7. Dapat mengenal teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kemampuannya.
Penjelasan untuk kelas III, IV, V dan VI :
1. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar
pembiasaan diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah dan madrasah
2. Penjelasan teknis kegiatan belajar pembiasaan diatur dalam pedoman tersendiri
3. Alokasi waktu total yang disediakan adalah 32 sampai dengan 34 jam pelajaran per-
minggu
4. Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 40 menit
5. Minggu efektif satu tahun pelajaran ( 2 semester) adalah 34 sampai dengan 40 minggu
6. Mata pelajaran PKn dan Pengetahuan Sosial diajararkan baik secara sendiri-sendiri
maupun secara terintegrasi yang diatur sepenuhnya oleh sekolah
7. Muatan local diadakan dengan kebutuhan dan kesiapan sekolah
8. Sekolah dapat memberikan Mata Pelajaran Bahasa Inggris mulai kelas IV sesuai dengan
kemampuannya.
9. Dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai kemampuan
10. Sekolah bertaraf Internasional dapat menggunakan Bahasa Inggris, sebagai bahasa
pengantar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Dalam merancang pembelajaran terpadu disekolah dasar terdapat tujuh langkah yang harus
dilakukan.
1. Penetapan mata pelajaran yang akan dipadukan
Pada penetapan beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai
dengan alas an atau rasional yang berkaitan dengan pencapaikan kompetensi dasar oleh
siswa dan kebermaknaan belajar.
2. Penetapan Kompetensi Dasar
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kompetemsi dasar pada jenjang kelas dan semester
yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan secara
terpadu dengan menggunakan paying sebuah tema pemersatu.
3. Penetapan hasil belajar
Mempelajari dan menetapkan hasil belajar dari setiap mata pelajaran sehingga dapat
diketahui pokok yang bias dibahas secara terpadu.
4. Penetapan Tema
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan
(Poerwadarminta, 1993; Moeliono, 1989; Keraf,1991).
Dalam pengembangan tema-tema pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat
sejumlah aspek yang perlu pertimbangan, diantaranya ;
a. Tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta
terkait dengan cara kebiasaan belajarnya
b. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk
minat dan kemampuannya
c. Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa
5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar Dengan Tema Pemersatu
Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing
mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut dapat
dibuat dalam bentuk bagan dan/atau matriks jaringan topic yang memperlihatkan kaitan
antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu
Secara umum, silabus ini diartikan sebagai garis-garis besar, ringkasan, ikhtiar atau
pokok – pokok isi materi pembelajaran terpadu. Silabus merupakan penjabaran lebih
lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai.
7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu
Komponen satuan pembelajaran terpadu meliputi :
a. Identitas mata pelajaran
b. Kompetensi dasar
c. Materi pokok besarta uraiannya
d. Strategi pembelajaran
e. Alat dan media
f. Penilaian dan tindak lanjut
g. Sumbar bahan yang digunakan

Kegiatan Belajar 2. Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu

Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtiar, atau pokok-pokok isi/materi


pembelajaran yang digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi,
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari siswa. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam penyusunan satuan
pembelajaran terpadu, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan system
penilaian.
Silabus pembelajaran terpadu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan system,
dimana komponen-komponen yang ada di dalamnya saling berhubungan satu sama lain
dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Komponen silabus
pembelajaran terpadu terdiri atas :
1) Identifikasi mata pelajaran yang akan dipadukan,
2) Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indicator yang harus dikuasai siswa,
3) Materi pokok yang mengacu pada suatau tema yang akan disajikan,
4) Alternatif strategi pembelajaran yang akan digunakan, dan
5) Alokasi waktu yang diperlukan.
Satuan pembelajaran terpadu merupakan satuan atau unit program pembelajaran
terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yag berisi rencana pencapaian suatu pokok
atau satuan bahasan tertentu dalam satu tema pembelajaran terpadu yang akan dibahas.
Komponen satun pembelajaran terpadu mengandung unsur-unsur pokok yang meliputi ;
1) Identitas mata pelajaran,
2) Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indicator yang akan dipadukan,
3) pokok- pokok materi yang akan disajikan,
4) Kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan,
5) Alat, media, dan sumber bahan yang digunakan,
6) Cara penilaian yang akan ditempuh dilengkapi dengan alat penilaian.

Contoh silabus pembelajaran terpadu:

SILABUS PEMBELAJARAN TERPADU


Sekolah Dasar : SD. Langenharjo
Kelas : III (Tiga)
Semester : I (Satu)
Tema : Peristiwa Alam

Kompetensi Dasar Alokasi Sumber


NO Mata Pelajaran Materi Pokok Strategi Pembelajaraan
dan Indikator Waktu Bahan
1 Bahasa Indonesia Menentukan Peristiwa Tanya jawab dan diskusi 2 jam Koran,
Peristiwa Alam alam yang tentang peristiwa alam yang Pelajaran majalah,
Menceritakan sering terjadi pernah dialami, dilihat, dan di buku cerita,
peristiwa alam di sekitar dengakan radio, TV
yang pernah Menyanyikan lagu Gambar seri
dialami, dilihat, pemandangan tentang
dan didengar Mencari berita dari media peristiwa
Menjelaskan masa dan media cetak tentang alam
peristiwa alam berbagai peristiwa alam
yang terjadi di Menceritakan pengalaman
sekitar tentang peristiwa alam yang
Menjelaskan isi dialami, dilihat dan didengar
gambar seri tentang Mengamati gambar seri
peristiwa alam yang berhubungan dengan
yang terjadi di peristiwa alam
sekitar Menulis satu paragraf dari
setiap gambar sehingga
menjadi sebuah karangan
yang padu
Membacakan hasil tulisan
yang telah dibuat di depan
kelas
2 Pengetahuan Alam Menfinisikan Lingkunngan Tanya jawab dan diskusi 6 jam Lingkungan
ciri-ciri lingkungan sehat dan tentang ciri-ciri, pengaruh, pelajaran di sekitar
sehat dan lingkungan dan perbedaan lingkungan sekola
lingkungan tidak tidak sehat sehat dan tidak sehat, serta Alat
sehat serta penyebab pencemaran kebersihan
pengaruhnya terhadap kesehatan
terhadap kesehatan Mengamati ciri-ciri
Membedakan lingkungan sehat dan tidak
kondidi linngkugan sehat melalui penjelasan
sehat dan tidak Mengamati pengaruh
sehat lingkungan sehat dan
Mengidentifikasi tidak sehat
penyebab Meneliti penyebab
pencemaran pencemaran terhadap
terhadap kesehatan kesehatan
Menjelaskan Menelaah pengaruh
pengaruh pencemaran lingkungan
pencemaran terhadap kesehatan
lingkungan Melaporkan ciri-ciri,
terhadap kesehatan perbedaan lingkungan sehat
dan tidak sehat serta
penyebab pencemaran
terhadap kesehatan
3 Pengetahuan Sosial Kemampuan Kenampakan Tanya jawab dan 4 jam Lingkunngan
memahami alam dan diskusi tentang kenampakan pelajarana sekitar
kenampakan buatan alam dan serta manfaatnya
Mengidentifikasi bagi kehidupan kenampakan
kenampakann alam buatan
dan kenampakan Mengamati kenampakan
buatan bagi alam di lingkungan sekitar
kehidupan Menyebutkan jenis-jenis
Menjelaskan kenampakan alam
manfaat dilingkungan sekitar melalui
kenampakan alam penjelasan
4 Mate Mengenal dan Operasi Menjelaskan langkah- 4 jam Matema
matika menggunakan hitung langkah menyelesaikan soal pelajaran tika 3A
konsep bilangan bilangan cerita Erlangga
cacah dalam Tanya jawab soal cerita
pemecahan yang terdapat penjumlahan
masalam dan pengurangan
Memecahkan Mendemonstrasikan
masalah sehari-hari penyelesaian soal cerita
yang melibatkan tentang penjumlahan dan
penjumlahan dan pengurangan yang ada
pengurangan hubunganya dengan peristiwa
dan lingkungan sekitar
5 Kerajinan tangan Mengekspresikan Berbagai Penjelasan langkah-langkah 4 jam
dan kesenian gagasan imajinasi gambar pola pembuatan kolase pelajaran
dengan muusik- ragam hias, Mempraktekkan pembuatan
musik dalam karya kolase, kolase dari berbagai objek
seni mainan kreatif dan bahan di alam sekitar
Menyanyikan dari bahan
lagu anak-anak daur ulang
dengan syair yang
benar dihadapan
anggota kelas lain
Berkarya seni
rupa melalui
kegiatan eksplorasi
gagasan dengan
berbagai simbol
unsur rupa pada
paduanya

Anda mungkin juga menyukai