KB 1
Kegiatan Belajar 1:
Keterampilan Bertanya
A. Rasional
Kegiatan bertanya dapat dilakukan oleh semua orang tanpamemandang batas usia. Mulai
dari anak kecil sampai yang tuadapat bertanya . Masa yang paling bagus buntuk bertantaialah saat
seseorang sudah tahap anak anak karena masa ituadalah masa yang rasa ingin tahu sangat besar.
Padaumummnya tujuan bertanya adalah untuk memperolehinformasi. Tetapi dalam pembelajaran
kegiatan bertanya yangdilakukan oleh guru tidak hanya bertujuan memperolehinformasi tetapi
meningkatkan interaksi antara siswa dan guruagar pembelajaran dikelas lebih hidup atau aktif.
D. PrinsiP Penggunaan
Dalam menerapkan ketrampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan
prinsip prinsip berikut :
1. Kehangatan dan keantusiasan
2. Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri , menjawab pertanyaan sendiri ,
mengajukan pertanyaan yang mengandung jawaban serempak , mengulangi jawaban siswa,
mengajukan pertanyaan ganda , dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.
3. Wakyu berfikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang
diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar.
4. Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu , kemudian dinilai sesudah selesai
mengajar.
5. Menilai pertanyaan yang telah diajukan. Pertanyaan pokok hendaknya dinilai oleh guru
setelah pelajaran berlangsung sehingga ketepatan jumlah pertanyaan, tingkat kesukaran
dapat diketahui dengan jelas.
KB 2
Keterampilan Memberi Penguatan
C. Prinsip Penggunaan
1) Kehangatan dan Kuantitas
Kehangatan dan keantusiasan dapat ditunjukkan dengan muka berseri disertai
senyuman, suara yang riang penuh perhatian atau sikap yang memberi kesan
bahwa penguatan yang diberikan memang sungguh-sungguh.
2) Kebermaknaan
Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya, siswa
memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya.
3) Menghindari Penggunaan Respond Negatif
Respond negatif seperti kata kasar, cercaan, hukuman atau ejekan dari guru
merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan iklim kelas yang kondusif
dan kepribadian siswa sendiri.
KB 3
Keterampilan Mengandakan Variasi
Keterampilan dasar mengajar ketiga yang harus dikuasai selain keterampilan bertanya
dan keterampilan memberi penguatan yaitu keterampilan mengadakan variasi. Pada
keterampilan ini dapat dikuasai jika guru telah menguasai keterampilan bertanya dan
keterampilan memberi penguatan. Oleh sebab itulah sebelum mulai mempelajari keterampilan
mengadakan variasi, terlebih dahulu seorang guru mampu menguasai keterampilan bertanya
dan keterampilan member penguatan.
C. Prinsip Penggunaanan
Agar variasi dapat berfingsi secara efektif, guru perlu memperhatikan prinsip
penggunaan sebagai berikut :
1. Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosial budaya, materi
yang sedang disajikan, dan kemampuan guru menciptakan variasi tersebut.
2. Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu
terjadinya proses belajar.
3. Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak merusak
suasana kelas, dan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar.
4. Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan
yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam rencana pembelajaran.
KB 4
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan dasar mengajar keempat yang harus dikuasai oleh guru adalah
keterampilan menjelaskan. Kegiatan menjelaskan merupakan kegiatan yang paling sering
dilakukan guru dalam pembelajaran. Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami dengan
baik oleh siswa, tentu saja guru harus menguasai teori memberikan pembelajaran.
C. Prinsip Penggunaan
Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut
1) Memperhatikan kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, dan bahan yang
dijelaskan. Ketiga komponen inin harus mempunyai kaitan yang jelas sehingga bahan yang
jelaskan guru sesuai dengan khazanah pengalaman dan latar belakang kehidupan siswa.
2) Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran tergantung dari munculnya
kebutuhan akan penjelasan.
3) Penjelasan yang diberikan harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pelajaran
4) Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu
penjelasan muncul dari siswa, misalnya siswa menajukan usatu pertanyaan yang memerlukan
penjelasan.
MODUL 8
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2
KEGIATAN BELAJAR 1
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 2
KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
A. RASIONAL
Sesuai bunyi sila ke 4 pancasila yang berbunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini mengisyaratkan
kepada kita bahwa musyawarah dan mufakat adalah cirri khas kehidupan bangsa
Indonesia yang diterapkan untuk menghasilkan keputusan. Alasan lain pentingnya
diskusi kelompok di dalam kelas berkaitan dengan pendekatan CBSA yang menuntut
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
B. PENGERTIAN
Tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat
disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, berikut
syarat yang harus dipenuhi:
1. Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar 3-9 orang
2. Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota kelompok
berkesempatan saling melihat, mendengar, sea berkomunikasi secara bebas dan
langsung.
3. Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kersa sama untuk
mencapainya.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada tercapainya
tujuan kelompok.
Jadi, kelompok diskusi kecil harus memenuhi ke empat syarat tersebut.
D. PRINSIP PENGGUNAAN
Prinsip-prinsip penggunaan adalah sebagai berikut
1. Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas
yang siswanya sudah mampu ungkapkan fikiran dan perasaan secara lisan
2. Topic atau masalah yang didiskusikan harus masalah yang memerlukan
informasi/pendapat dari banyak orang untuk membahasnya.
3. Diskusi kelompok siswa SD masih banyak memerlukan bantuan guru. Oleh karena
itu hendaknya guru dapat memodelkan fngsi pimpinan diskusi kelompok sehingga
secara berangsur-angsur siswa dapat memimpin diskusi.
KEGIATAN BELAJAR 3
KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
A. RASIONAL
Kegiatan pembelajaran akan berlangsung secara efektif jika faktor-faktor yang
mendukung berhasilnya kegiatan pembelajaran dapat diciptakan. Guru memegang peranan
penting di dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif. Oleh karena itu, merupakan
tuntutan yang wajar jika guru harus mampu mengatur barang dan orang hingga tercipta
iklim kondusif.
B. PENGERTIAN
Pengelolaan kelas dapat didefinisikan dengan berbagai cara tergantung dari
pendekatan yang dianut.
1. Pendekatan otoriter, mendefinisikan pengelolaan kelas sebagai seperangkat
kegiatan yang dilakukan guru untuk menegakkan dan memelihara aturan di dalam
kelas.
2. Pendekatan permisif, sebagai lawan dari pendekatan otoriter, mendefinisikan
pengelolaan kelas sebagai usaha guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa.
3. Pendekatan modifikasi tingkah laku, pendekatan ini mendefinisikan pengelolaan
kelas sebagai serangkaian kegiatan guru untuk meningkatkan munculnya perilaku
yang baik, dan mengurangi munculnya perilaku yang tidak diharapkan.
4. Penciptaan iklim sosioemosional, proses belajar yang dapat dimaksimalkan dalam
iklim kelas yang positif.
5. Perilaku siswa sebagai kelompok kelas mempunyai pengaruh pada terjadinya
pembelajaran.
D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN
Komponen keterampilan mengelola kelas dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat represif.
1. Keterampilan yang bersifat Preventif
Keterampilan ini mencakup kemampuan guru untuk mencegah terjadinya gangguan
sehingga kondisi belajar yang optimal dapat diciptakan dan dipelihara.
2. Keterampilan yang bersifat Represif
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru untuk mengatasi gangguan
yang muncul secara berkelanjutan sehingga kondisi kelas yang terganggu dapat
dikembalikan menjadi kondisi yang optimal.
KEGIATAN BELAJAR 4
KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
Keterampilan adalah keterampilan standar yang harus dimiliki oleh setiap individu
yang berprofesi sebagai tenaga pendidik atau pola kegiatan yang bertujuan, dan memerlukan
skill dan koordinasi informasi yang dipelajari. Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah
kemampuan guru membimbing murid dalam belajar secara kelompok dengan jumlah berkisar
antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya. Sedangkan
keterampilan dalam mengajar perorangan adalah kemampuan guru dalam membimbing murid
dalam belajar secara individual terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar atau
bermasalah.
A. RASIONAL
Guru sekolah dasar sebagai guru kelas memiliki tanggung jawab terhadap
pengelolaan suatu kelas secara penuh, dalam arti dari awal pelajaran sampai akhir
pelajaran. Seorang guru SD memegang suatu kelas tertentu dalam kurun waktu tertentu
maupun dalam jangka waktu lama. Sementara jumlah guru SD biasanya sama dengan
jumlah kelas yang ada di SD tersebut. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, sebagai bekal melaksanakan
pembelajaran kelas rangkap.
Hal-hal berikut ini yang menjadi alasan perlunya pengajaran kelompok kecil dan
perorangan:
1. Pada dasarnya seorang siswa berbeda dengan siswa lainnya (individual differences),
sehinngga memerlukan perlakuan/layanan yang tidak harus sama.
2. Dalam pengajaran klasikal, perbedaan individual tidak mendapat perhatian guru.
Karena itu, diperlukan pengajaran perorangan.
3. Perbedaan individual perlu mendapat perhatian yang lebih manusiawi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
4. Dalam kelompok kecil hubungan guru-siswa dan siswa-siswa, lebih akrab, sehingga,
mereka dapat saling membelajarkan, daya kreatif dan kepemimpinan siswa berkemban,
siswa aktif belajar secara optimal sesuai dengan kebutuhannya( kadar cbsa tinggi).
5. Belajar dalam kelompok kecil dan perorangan merupakan alternatif yang dapat
dikombinasikan dengan pengajaran klasikal.
6. Dengan demikian, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
merupakan suatu kebutuhan yang esensial bagi setiap guru yang profesional.
B. PENGERTIAN
Sebagai seorang guru SD, anda mungkin sudah sering melaksanakan pembelajaran
kelompok kecil dan perseorangan, namun anda mungkin tidak pernah memikirkan bahwa
anda menerapkan keterampilan dasar mengajar yang paling kompleks, yaitu mengajar
kelompok kecil dan perseorangan
pengertian di atas dapat anda simak bahwa pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
ditandai oleh hal-hal berikut:
1. Adanya hubungan antar pribadi yang sehat antara guru dan siswa serta antara siswa
dengan siswa. Siswa tidak saja belajar dari guru tetapi dari temannya sendiri.
2. Siswa mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat, cara dan kecepatannya
sendiri. Siswa yang ingin belajar sendiri mendapat kesempatan untuk belajar sendiri,
yang ingin berkelompok boleh bekerja dalam kelompok. Siswa yang lebih cepat
selesai dapat membantu temannya.
3. Siswa mendapat bantuan dari guru jika ia memerlukannya. Oleh karena itu, guru perlu
tanggap terhadap kesulitan/masalah yang di hadapi siswa sehingga dapat member
bantuan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Dalam batas-batas tertentu, siswa dapat dilibatkan dalam penentuan cara belajar, alat
yang akan digunakan, dan tujuan yang ingin dicapai.
C. VARIASI PENGORGANISASIAN
Penggunaan variasi pengorganisasian dimaksudkan agar murid terhindar dari
perasaan jenuh dan membosankan, yang menyebabkan perasaan malas menjadi
muncul. Dalam mengorganisasi sepantasnya tidak monoton, berulang-ulang, dan
menimbulkan rasa kesal pada diri murid. Karena itu variasi pengorganisasian sangat
penting dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas pembelajaran kelas
rangkap.
D. KOMPONEN KETERAMPILAN
Ada 4 (Empat) komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk pengajaran
kelompokkecil dan perorangan. Bila diteliti lebih jauh, pengajaran kelompok kecil dan
perorangan, masing-masing memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan penanganan
tugas. Karena dalam bab ini diuraikan empat kelompok keterampilan, yaitu : Mengadakan
pendekatan secara pribadi, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Komponen-komponen tersebut akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut :
1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
2. Keterampilan Mengorganisasikan
3. Keterampilan Membimbing Dan Memudahkan Belajar
4. Keterampilan Merencanakan Dan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
E. HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Agar dapat menggunakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan secara
efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru seperti :
1. Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil atau
perorangan. Hal – hal yang bersifat umum seperti pengarahan, informasi umum dan
sebagainya diberikan dalam bentuk kelas besar.
2. Dalam pengajaran kelompok kecil langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru
adalah mengorganisasikan siswa, sumber, materi, ruangan serta waktu yang
ditentukan. Langkah ini merupakan landasan bagi berlangsungnya kegiatan.
3. Kegiatan pengajaran kelompok kecil yang efektif diakhiri oleh suatu kulminasi yang
dapat berupa rangkuman, pemantapan, laporan, dan sebagainya yang semuanya
memungkinkan siswa saling belajar.
4. Dalam pengajaran perorangan guru sangat perlu mengenal siswa secara pribadi,
hingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.
5. Kegiatan dalam pengajar perorangan dapat bekerja bebas dengan bahan yang telah
siap pakai ( misalnya dengan paket belajar atau dengan bahan yang disiapkan oleh
guru ), dapat pula bekerja dalam kelompok kecil, dengan demikian dalam situasi
pengajaran perorangan guru mungkin bekerja dengan satu orang siswa, 2 orang
siswa, atau mengunjungi tiap siswa dengan berbagai kegiatan bila muncul kebutuhan
untuk itu.