Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEDI PRIMADONA

NIM : 855733231
MATA KULIAH : 4105.200059

RESUME KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1


Keterampilan yang harus dikuasai seorang guru yaitu
1. Keterampilan bertanya
Guru perlu menguasai keterampilan beratnya karena Guru cendrung mendominasi kelas dengan ceramah,
Meningkatnya keterlibatan siswa, Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan , Mendominasi
kelemahan siswa, Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, Membantu siswa menggunakan
pendapat dengan bahan yang baik.
DEFINISI DAN FUNGSI BERTANYA
Menurut G.A Brown dan R Edmondson (1984) mendefinisakan bahwa pertanyaan sebagai “segala
pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal(lisan)” Guru perlu menguasai ketrampilan bertanya karena :
a) Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah
b)  Siswa belum terbiasa mengjukan pertanyaan
c) Siswa harus dilibatkan secara mental intelektual secara maksimal
d)  Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain :
a) Mendorong siswa untuk berfikir
b) Meningkatkan keterlibatan siswa
c) Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d) Mendiagnosis kelemahan siswa Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
e) Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik.

      KOMPONEN KOMPONEN KETRAMPILAN


 Ketrampilan bertanya dasar terdiri dari komponen komponen :
a) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
b) Pemberian acuan
c)  Pemusatan
d)   Pemindahan giliran
e)   Penyebaran
f) Pemberian waktu berfikir
g) Pemberian tuntunan
Ketrampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen :
a) Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
b) Pengaturan urutan pertanyaan
c)  Penggunaan pertanyaan pelacak
d)  Peningkatan terjadinya interaksi
      PRINSIP PENGGUNAAN
     Dalam menerapkan ketrampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip prinsip berikut :
a) Kehangatan dan keantusiasan
b) Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri , menjawab pertanyaan sendiri , mengajukan
pertanyaan yang mengandung jawaban serempak , mengulangi jawaban siswa , mengajukan pertanyaan
ganda , dan menunjuk siswa sebelum  mengajukan pertanyaan.
c)   Waktu berfikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang diberikan untuk
pertanyaan tingkat dasar.
d)  Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu , kemudian dinilai sesudah selesai mengajar.

2. Keterampilan memberi penguatan


Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap prilaku siswa yang baik. Yang menyebabkan
siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut penguatan
diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar mengontrol dan memotivasi perilaku
yang negatif menumbuhkan rasa percaya diri serta memelihara suasana kelas yang kondusif. Penguatan
dibagi menjadi dua yaitu penguatan verbal dan non verbal. Penggunaan verbal diberikan dalam bentuk kata
kata atau kalimat pujian sentuhan kegiatan yang menyenangkan ,serta benda atau simbol penguatan dapat
juga diberikan dalam bentuk penguatan tak penuh jika respon atau perilaku siswa tidak sepenuhnya
memenuhi harapan.
Dalam memberikan penguatan ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a) Kehangatan dan keantusiasan
b)  Kebermaknaan
c)    Hindari respon negatif
d) Penguatan harus berfariasi
e) Sasaran penguatan harus jelas
f)   Penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul

3. Keterampilan mengadakan variasi


Keterampilan dasar mengajar ketiga yang harus dikuasai selain keterampilan bertanya dan keterampilan
memberi penguatan yaitu keterampilan mengadakan variasi. Pada keterampilan ini dapat dikuasai jika guru
telah menguasai keterampilan bertanya dan keterampilan memberi penguatan. Oleh sebab itulah sebelum
mulai mempelajari keterampilan mengadakan variasi, terlebih dahulu seorang guru mampu menguasai
keterampilan bertanya dan keterampilan member penguatan.
A. Pengertian dan Tujuan
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton, variasi dapat berwujud perubahan-
perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang
unik. Di dalam kehidupan sehari-hari variasi memegang peranan yang sangat penting. Tanpa variasi
hidup ini akan menjadi membosankan namun sebaliknya variasi membuat hidup menjadi lebih
bergairah, dinamis, dan penuh harapan. Sejalan dengan kehidupan sehari-hari, variasi sangat diperlukan
dalam kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi sangat bosan jika guru selalu mengajar dengan cara yang
sama. Tidak jarang terjadi adanya siswa yang selalu hafal dengan “gaya” mengajar gurunya sehingga ia
sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh guru. Hal demikian, sering dijadikan bahan
permainan yang disampaikan dengan berbagai kode. Tentu saja keadaan seperti ini, tidak menunjang
keefektifan kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan daripada variasi di dalam kegiatan pembelajaran
antara lain sebagai berikut :
a) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
b) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
c) Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelesaikan hal-hal baru.
d) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
e)   Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan tujuan seperti itu, kiranya dapat dipahami betapa pentingnya keterampilan mengadakan variasi
bagi seorang guru. Dengan variasi yang diadakan guru, bukan saja siswa yang akan memperoleh
kepuasan belajar, tetapi guru pun akan memperoleh kepuasan dalam mengajar. Oleh karena itu, seorang
guru harus mampu mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.

B. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi


Pada dasarnya, variasi dlam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1) Variasi dalam gaya belajar
Pada variasi dalam gaya belajar seorang guru sering dikaitkan dengan kepribadian guru tersebut
sehingga sering terdengar di antara para siswa bahwa guru A duduk ketiak berbicara, guru B
sering marah-marah, guru C suka berguarau dan sebagainya. Secara garis besar, hal-hal yang
berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru berkisar pada butir-
butir sebagai berikut :
a)   Variasi Suara
Suara guru dapat dikatakan merupakan faktor yang sangat penting  di dalam kelas karena
sebagian besar kegiatan di kelas akan bersumber dari hal-hal yang disampaikan guru secara
lisan.
b) Pemusatan Perhatian
Dalam mengajar, guru sering menginginkan agar siswa memperhatikan butir-butir penting
yang sedang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengucapkan kata-kata
tertentu secara khusus disertai isyarat atau gerakan seperlunya.
c) Kesenyapan
Dalam hal ini ketika gru sedang asyik berbicara suasana kelas agak terganggu. Ada siswa
yang mengantuk, berbicara atau bermain dengan temannya atau mungkin ada yang sibuk
sendiri. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menerapkan kesenyapan, yaitu diam sejenak
sambil mamandang kepada siswa-siswa yang sedang sibuk sendiri. Perubahan atau variable
dari kadaan ada suara ke kesenyapan yang tiba-tiba akan memberi pengaruh kepada siswa.
d)    Mengadakan Kontak Pandang
Kontak pandang dengan seluruh siswa merupakan salah satu senjata ampuh bagi guru dalam
mengajar. Memandang seluruh siswa ketika mulai berbicara dan kemudian memandang siswa
tertentu dengan tujuan mengecek pemahamannya mencerminkan keakraban gubungan atara
guru dan siswa dalam mengajar.
e)     Gerakan Badan dan Mimik
Mimik dan gerakan badan merupakan alat komunikasi yang efektif. Variasi mimik dan
gerakan badan yang dilakukan secara tepat dapat mengomunikasikan pesan secara lebih
efektif dibandingkan dengan ucapan yang bertele-tele. Hal ini dapat divariasikan antara lain,
ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan bahu, gerakan badan secara
keseluruhan.
f)    Perubahan Dalam Posisi Guru
Posisi guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepadan kegairahan siswa
belajar. Sebagai seorang guru selama mengajar tidak seharusnya terpaku di sat teempat. Guru
dapat memvariasikan posisinya secara wajar, misalnya berdiri di depan kelas, pindah
kesamping atau kebelakang.
Variasi Dalam Pola Interaksi
Pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling didominasi guru sampai
yang berpusat pada siswa sendiri. Dilihat dari pengorganiasasian siswa, pla interaksi dapat dibedakan
atas pola interaksi klasikal, kelompok, dan perorangan.
2) Variasi Dalam Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Konsep
yang sukar dan membosankan untuk disimak untuk menjadi menarik jika disajikan dengan
menggunakan media dan alat yang tepat. Alat bantu  pelajaran data divariasikan sesuai dengan
fungsinya serta variasi kesensitifan indera para siswa. Variasi ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a) Variasi Alat Bantu yang Dapat Dilihat
Penggunaan alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat merupakan variasi yang kaya dan dapat
meningkatkan minat dan perhatian para siswa pada kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
b)  Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Didengar
Pada umumnya, alat bantu pembelajaran yang dapat didengar dengan mendominasi kelas. Oleh
karena itu, suara guru harus cukup mampu menarik perhatian siswa. Guru harus mampu
mevariasikan suaranya, dari tinggi ke rendah, sedih ke gembira.
c)      Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Diraba dan Dimanipulasi
Penggunaan alat ini secara tepat akan dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa dalam
belajar sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif. Kesempatan memanipulasi alat
bantu pelajaran sangat langka terjadi, padahal kesempatan tersebut member variasi yang sangat
bermakna bagi siswa.
C. Prinsip Penggunaanan
Agar variasi dapat berfingsi secara efektif, guru perlu memperhatikan prinsip penggunaan sebagai berikut :
a) Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosial budaya, materi yang sedang disajikan, dan
kemampuan guru menciptakan variasi tersebut.
b) Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu terjadinya proses
belajar.
c) Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak merusak suasana kelas,
dan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar.
d)  Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan yang baik perlu
dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam rencana pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai